Anda di halaman 1dari 15

Teknik Mengumpulkan Data

Penelitian Kualitatif Pendidikan

Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd.


Teknik Pengumpulan Data
• Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif berupa data
deskriptif dalam bentuk kata-kata atau gambar, namun pada
situasi tertentu tidak menutup kemungkinan munculnya data
numerik.
• Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dari dokumen, catatan
lapangan, hasil interview, rekaman suara ataupun audiovisual,
atau hasil komunikasi elektronik. Beberapa peneliti kualitatif juga
ada yang menggunakan bentuk jurnal reflektif personal yang
merekam tentang pemikiran, perasaan, asumsi, motif dan
argumentasi ketika membuat keputusan.
Teknik Sampling dalam Penelitian Kualitatif
• Teknik sampling dalam penelitian kualitatif tidak berhubungan dengan
keterwakilan data, melainkan proses menentukan latar dan subyek penelitian.
Latar dan subyek penelitian dipilih berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan
tujuan pennelitian, oleh karena itu disebut istilah “purposive samples”.
• Mereka menggunakan dasar pengetahuan dan pengalaman yang sudah
dimiliki dalam menentukan subyek dan latar penelitian, Berhubung dalam
penelitian kualitatif, dinutuhkan informasi yang kaya dan analisis yang
mendalam, biasanya ukuran sample atau subyek penelitian relatif sedikit
• Kapan sampel dikatakan cukup dalam penelitian kualitatif? ketika sudah
terjadi pengulangan informasi dalam data. Kesalahan yang sering terjadi dan
berulang adalah peneliti sejak awal sudah menentukan berapa subyek yang
akan diwawancarai, padahal seharusnya pengambilan sampel dihentikan
ketika kita mengambil subyek baru namun ternyata tidak memberikan
tambahan data, itu berarti datanya sudah jenuh.
Variasi dari Teknik Purposive Sampling dalam Penelitian Kualitatif

1. Teknik Sampling komprehensif. Setiap unit dimasukkan menjadi sample.


Contoh penelitian dengan sampel siswa berkebutuhan khusus di satu
sekolah. Biasanya dikaukan ketika banyaknya unit relatif kecil.
2. Teknik Sampling kasus kritis. Teknik ini melibatkan pemilihan unit tunggal
yang menyediakan suatu tes penting tentang suatu teori atau program.
Contohnya memilih satu sekolah karen sekolah itu telah menerapkan suatu
program yang akan diteliti.
3. Teknisk Sampling variasi maksimum. Unit-unit dipilih untuk memaksmalkan
perbedaan-perbedaan pada karakteristik tertentu. Misalnya dalam memilih
subyek penelitian di suatu sekolah dipilih berdasarkan perbedaan
kemampuan, perbedaan gaya belajar, dll, meskipun begitu antar unt
tersebut masih memiliki persamaan.
Variasi dari Teknik Purposive Sampling dalam Penelitian Kualitatif

4. Teknik Sampling kasus ekstrim, menyimpang atau unik,


penyimpangan atau ekstrim. Contohnya memilih sekolah yang
terdapat pada lingkungan sangat miskin/kaya
5. Teknik Sampling kasus khas/khusus. Memilih sampel
berdasarkan pertimbangan khusus terkait dengan fenomena
yang ingin diteliti.
6. Teknik Sampling kasus negatif. Metode sampling ini memilih
sampel yang merupakan ontoh pengecualian. Biasanya peneliti
ingin mengetahui apakah suatu teori dapat berlaku/tidak pada
sample tertentu.
7. Teknik pemilihan sample homogen. Memilih sub kelompok yang
memiliki ciri-ciri homogen.
8. Teknik pemilihan sampel snow ball, rantai,atau jejaring. Teknik
digunakan ketika subyek yang menjadi sample awal pada
akhirnya memunculkan nama-nama lain yang berpotensi untuk
menghasilkan data baru.
9. Teknik sampling intensitas. Teknik ini melibatkan pemilihan
partisian dari level-level yang berbeda dari suatu fenomena.
10.Teknik sampling tujuan berjenjang. Teknik ini melibatkan proses
pemilihan partisipan dari berbagai sub kelompok terwakili.
11.Teknik acak bertujuan. tekik ini digunakan ketika latar atau
partisipan terlalu besar sedangkan sumber daya terbatas
12.Teknik sampling berbasis teori. Penelitimemilih subyek atau latar
berdasarkan teori.
13.Teknik sampling kriteria.Teknik ini digunakan ketika
peneliti menetapkan beberapa kriteria, kemudian
mencari subyek yang memenuhi kriteria tersebut.
14.Teknik sampling oportunistik. Teknik ini digunakan ketika
terdapat kesempatan yang tidak terduga.
15.Teknik kemudahan. Ketika peneliti memutuskan untuk
mengambil sampel berdasarkan kemudahan, akses,
waktu, atau lokasi. Teknik ini tidak dianjurkan dipakai.
Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
2. Interview
3. Analisis dokumen atau artefak. Dokumen atau artefak
dapat berupa rekaman suara, rekaman gambar, rekaman
gambar dan suara, foto, hasil pekerjaan siswa, prakarya,
hasil seni, atau peraangkat lainnya yang menyediakan
informasi terait dengan konteks yang diteliti.
Observasi
• Metode ini adalah metode dasar yang digunakan dalam penelitian
kualitatif.
• Bersifat sistematis dan terstruktur, bertujuan endapatkan informasi
yang lengkap tentang suatu hal (perilaku) pada konteks tertentu.
• Bukan fokus pada data kuantitatif seperti frekuensi terjadinya
suatu hal atau berapa lama suatu hal dapat berlangsung,
meskipun mungkin saja data kuantitatif ini dibutuhkan sesuai
dengan tujuan penelitian.
• Observasi harus bebas dari asumsi apriori
• Hasil obsevasi berupa narasi yang menggambarkan tentang latar,
kebiasaan dan interaksi.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam observasi

1. Memilih subjek atau latar yang akan diobservasi:


berpanduan pada tujuan penelitian
2. Menentukan peran peneliti dalam observasi:
a. Partisipan sepenuhnya
b. Partisipan sebagai observer
c. Observer tapi sebagai parrtisipan
d. Observer sepenuhnya
e. parner kolaboratif
f. Observasi alamiah
Hati-hati dengan bias observasi
3. Menggunakan catatan lapangan
Komponen dari catatan lapangan adalah: Bagian deskripsi
dan bagian Refleksi.
Observasi sebaiknya dilakukan selama maksimal 2 jam.
Catatan lapangan dibuat langsung setelah observasi.
Wawancara
• Selain observasi, wawancara adalah metode yang paling banyak
digunakan dalam penelitian kualitatif.
• Wawancara memiliki dua fungsi yaitu: mengungkap hal-hal yang
tidak dapat diungkap melalui observasi atau memverifikasi hasil
observasi
• Jenis-jenis wawancara:
a. wawancara terstruktur: pertanyaan sama, bukan yes/no question
b. wawancara tidak terstruktur: pertanyaan muncul dari situasi
c. wawancara semi terstruktur: pewaancara dpt memodifikasi format
pertanyaan
• Teknis wawancara dapat bermacam-macam, individu
dengan satu materi, individual dengan beberapa materi,
beberapa partisipan dengan materi yang sama, atau
fokus grup diskusi.
• Dalam proses wawancara akan lebih mudah jika direkam
Analisis Dokumen dan Artifak

• dokumen atau artifak dapat menjadi data primer ataupun


data sekunder dalam penelitian kualitatif.
• Perlu diperhatian untuk menghindari bias adalah keaslian
dari dokumen penelitian
• Kelemahan dokumen adalah dapat kurang komplit dan
kurang representatif karena kemungkinan dokumen
dibuat bukan untuktujuan penelitian
• Dokumen menyediakan informasi yang relatif lebih stabil
Langkah-Langkah dalam Analisis Data

Data dikumpulkan

Data Membaca dan Data


diorganisasikan Melakukan direpresentasikan
dan diatur Refleksi /visualisasikan

Data Data di-


Data dipaparkan
diklasifikasikan interpretasikan

Anda mungkin juga menyukai