Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh jus buah delima pada

farmakokinetik saquinavir di SDS

Grafik tersebut menunjukan bahwa


dengan penambahan jus buah delima
pada plasma saquinavir menyebabkan
konsentrasi plasma dari saquinavir tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan
dengan konsentrasi saquinavir tanpa penambahan buah delima. Hal tersebut menyebabkan nilai t½ dari
saquinavir juga mengalami kenaikan. Akibatnya pameter farmakokinetik dari saquinavir meningkat
siginifikan juga. Namun penurunan parameter farmakokinetik juga terjadi pada beberaoa sifat, antara
lain clearence, apparent volume of distribution, and mean resdence time (MRT).

Pengaruh jus buah


delima pada
farmakokinetik
saquinavir di MDS

Grafik tersebut
menunjukan
konsentrasi plasma saquinavir di dalam tikus setelah 15 hari. Konsentrasi plasma saquinavir mengalami
penurunan yang signifkan meskipun dengan penambahan ekstrak jus buah delima. Hak tersebut
mengindikasikan bahwa meskipun dengan penambahan jus buah delima di dalam plasma saquinavir,
semakin lama maka farmakokinetik dari saquinavir mengalami penurunan.

Pengaruh jus buah delima pada absorpsi saquinavir ex vivo

Telah diketahui bersama bahwa saquinavir diangkut oleh P-gp yang berada pada jaringan epitel usus.
Untuk menentukan pengaruh penambahan jus buah delima pada saquinavir yang di mediasi oleh P-gp,
maka pengkajian perlu dilakukan dengan penambahan jus buah delima pada saquivanir dengan melihat
parameter
farmakokinetik
dan

membandingkan penambahan jus buah delima dengan penambahan zat lain dalam saquivanir.
Berdasarkan data dari tabel I dapat diketahui bahwa dengen penambahan ekstrak jus buah delima dapat
menambah kinerja dari saquivanir tersebut. Selain itu dengan membandingkan penambahan zat lain
didapatkan data pengamatan sebagai berikut

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dengan penambahan ekstrak buah delima di dalam
saquivanir tidak memiliki pebedaan yang begitu banyak. Transport saquivanir memiliki peningkatan yang
signifikan untuk semua senyawa tambahan. Dengan jus buah delima transport saquivanir dapat
dikatakan lebih baik karena terus mengalami peningkatan selama 60 menit. Peningkatan tersebut
menandakan bahwa penyerapan di dalam mukosa usus terjadi dengan baik, namun masih terdapat
enzim oenghambat di dalam usus yang menyebabkan proses absorbsi tidak berjalan dengan baik. Enzim
tersebut merupakan enzim CYP3A4 yang merupakan drugmetabolizing dimana dapat menghambat
proses difusi sejumlah senyawa menuju aliran darah di dalam jaringan usus.

Saquivanir merupakan obat yang banyak digunakan dalam pengobatan AIDS. Salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi proses pengobatan AIDS dengan menggunakan obat ini adalah adanya enzim
CYP3A4 yang dapat mempengaruhi jumlah senyawa yang masuk ke dalam aliran darah meskipun
pengaruhnya masih sulit untuk dijelaskan. Untuk meminimalisir oengaruh enzim CYP3A4 tersebut maka
perlu dilakukan oenambahan zat lain yang dapat menghambat kinerja enzim tersebut sehingga distribusi
saquivanir dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai