Anda di halaman 1dari 7

PROFESI (Profesional Islam)

Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 16; No 1.


Website: ejournal.stikespku.ac.id

Manfaat Air Seduhan Bawang Putih Terhadap Penurunan Hipertensi

Sofilina Nufita Setianti 1, Cemy Nur Fitria 2*


1
Program Studi DIII Keperawatan PKU Muhammadiyah Surakarta
2
Program Studi DIII Keperawatan PKU Muhammadiyah Surakarta
* Email: sofilina30@gmail.com

Kata Kunci Abstrak


Hipertensi, Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena orang tidak mengetahui
Bawang putih dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Secara
nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. Pengobatan
non-farmakologi hipertensi dapat menggunakan tanaman herbal, seperti
bawang putih. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian air seduhan bawang
putih terhadap penurunan hipertensi. Metode Penelitian: Penelitian ini
menggunakan Quasi Experiment dan desain yang digunakan adalah One Group
Pretest Posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling, sejumlah 15 responden. Uji normalitas yang digunakan
ialah uji shapiro-wilk dan teknik analis menggunakan uji T-test paired. Hasil:
Hasil uji statistik didapatkan sistol sebelum dan sesudah perlakuan thitung berada
diatas ttabel yaitu 14.000 > 1.761, dan diastol sebelum dan sesudah thitung diatas
ttabel yaitu 11.180 > 1.761 yang berarti ada pengaruh. Nilai p sistol dan diastol
sebelum dan sesudah perlakuan ialah p = 0.000 (p<0.005). Angka koefisien
korelasi untuk sistol sebesar 0.962 (96%) yang menunjukkan tingkat perbedaan
sangat kuat, sedangkan angka koefisien korelasi diastol sebesar 0.548 (54%)
yang menunjukkan tingkat perbedaan termasuk sedang. Simpulan: Ada
pengaruh pemberian air seduhan bawang putih terhadap penurunan hipertensi.

Benefit of Water Infusion of Garlic to Decrease Hipertension

Keywords: Abstract
Hypertension, Background: Hypertension is the silent disease because people do not know that
Garlic they have hypertension before their blood pressure is checked. Nationally 25.8%
of Indonesia's population suffers from hypertension. Treatment of non-
pharmacological hypertension can use herbs, such as garlic. Purpose: To know
the effect of water infusion of garlic to decrease hpertension. Methods: This
research used Quasi Experiment and used One Group Pretest Posttest design.
The Sampling technique was purposive sampling technique, number of 15
respondents. Normality test used was shapiro-wilk test and analytical technique
using paired T-test. Results: The statistic test result got sistol value before and
after thitung treatment above ttabel that is 14.000> 1.761, and diastol before and
after thitung treatment also above ttabel that is 11.180> 1.761 which means there is
influence. The value of p sistol and diastole before and after treatment was p =
0.000 (p <0.005). The correlation coefficient rate for systole before and after
treatment was 0.962 (96%) indicating that the difference rate was very strong,
while the diastolic correlation number before and after the treatment was 0.548
(54%) indicating that the difference level was medium. Conclusion: There is
influence of blood pressure of sisol and diastol between before and after giving
treatment of sedimentation water of garlic to blood pressure.

30
PROFESI (Profesional Islam)
Media PublikasiPenelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal@stikespku.ac.id

1. PENDAHULUAN Namun pada kondisi ketika obat antihipertensi


Penyakit hipertensi merupakan the silent sangat diperlukan, maka pengobatan non-farma-
disease karena orang tidak mengetahui dirinya kologis dapat dijadikan sebagai pelengkap se-
terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekan- hingga menghasilkan efek pengobatan yang lebih
an darahnya. Apabila terjadi hipertensi secara baik (Junaedi (2013) dalam Mohanis, 2015).
terus menerus dapat memicu terjadinya stroke, Bawang putih merupakan anggota bawang-
serangan jantung, gagal jantung, dan merupakan bawangan yang paling populer di dunia. Jenis
penyebab utama gagal ginjal kronik (Rudianto umbi yang memiliki nama ilmiah Allium sativum
(2013) dalam Rachmawati, 2013). linn ini merupakan keturunan bawang liar allium
Penyakit kardiovaskuler di seluruh dunia longicurpis regel, yang tumbuh di Asia Tengah
menyebabkan sekitar 17 juta kematian per tahun, yang beriklim sub tropis. Pada tahun 1921, de
hampir sepertiga dari total. Dari jumlah tersebut Bray dan Loeper telah membuktikan khasiat
komplikasi hipertensi mencapai 9,4 juta kematian bawang putih untuk pengobatan hipertensi
di seluruh dunia tiap tahun, 45 % kematian akibat (Astawan, 2016). Senyawa alisin dalam bawang
penyakit jantung dan 51 % kematian akibat putih berkhasiat menghancurkan pembentukan
stroke (WHO, 2013). Prevalensi hipertensi akan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi
terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah
2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh (Andareto, 2015). Menurut penelitian Mohanis
dunia terkena hipertensi. Hipertensi telah meng- (2015) ada perbedaan yang signifikan tekanan
akibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah
tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia pemberian seduhan bawang putih.
Tenggara yang 1/3 populasinya menderita hiper- Setelah dilakukan studi pendahuluan di Desa
tensi (Kemenkes RI, 2013). Sambirejo RT 19 RW 03 Sambi, Boyolali,
Di Indonesia, prevalensi hipertensi cukup berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas
tinggi. Menurut National Basic Health Survey Sambi II terdapat 17 orang yang menderita
2013, prevalensi hipertensi pada kelompok usia hipertensi. Sebagian besar masyarakat yang
15-24 tahun adalah 8,7 persen, pada kelompok mengalami hipertensi tidak mengetahui bahwa
usia 25-34 tahun adalah 14,7 persen, 35-44 tahun tekanan darah mereka tinggi, mereka juga tidak
24,8 persen, 45-54 tahun 35,6 persen, 55-64 mengetahui komplikasi yang disebabkan dari
tahun 45,9 persen, 65-74 tahun 57,6 persen, dan darah tinggi. Masyarakat belum mengetahui jika
lebih dari 75 tahun adalah 63,8 persen (Kartika, pemberian air seduhan bawang putih bermanfaat
2014). Dengan menggunakan unit analisis untuk menurunkan tekanan darah.
individu menunjukkan bahwa secara nasional Berdasarkan latar belakang permasalahan
25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit diatas, penulis tertarik mengaplikasikan judul
hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia “Manfaat Air Seduhan Bawang Putih Terhadap
sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat Penurunan Hipertensi”.
65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Suatu
kondisi yang cukup mengejutkan (Kemenkes RI, 2. METODE PENELITIAN
2013). Penelitian ini menggunakan desain pene-
Secara garis besar pengobatan hipertensi litian studi penelitian eksperimen semu (Quasi
dibagi menjadi dua, yaitu: pengobatan non-obat Experiment). Desain penelitian yang digunakan
(non-farmakologis) dan pengobatan dengan obat adalah One Group Pretest Posttest design yaitu
medis (Setiawan, 2008). Menurut beberapa ahli, dalam penelitian tidak menggunakan kelompok
pengobatan non-farmakologis sama penting pembanding (kontrol). Penelitian ini dilakukan
dengan pengobatan farmakologis, dan bahkan dengan cara memberikan pretest (pengamatan
akan lebih menguntungkan terutama bagi pen- awal) sebelum dilakukan perlakuan, setelah
derita hipertensi ringan. Pada penderita hipertensi dilakukan perlakuan kemudian dilakukan posttest
ringan, pengobatan non-farmakologis kadang (pengamatan akhir) (Notoatmodjo, 2012). Pene-
dapat mengendalikan atau menurunkan tekanan litian ini dilakukan pada tanggal 21 Desember
darah sehingga pengobatan secara farmakologis 2017 sampai 27 Desember 2017 dengan meng-
tidak diperlukan atau sekurangnya ditunda. konsumsi air seduhan bawang putih selama

31
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

seminggu dengan pemberian 1 hari 1 kali pada Tabel 2. Deskripsi Data Responden
waktu sore hari pukul 16.00 WIB. Berdasarkan Jenis Kelamin
Populasi dalam penelitian ini adalah
penderita hipertensi di Dukuh Sambirejo RT 19 Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)
RW 03 Sambi, Boyolali. Berdasarkan data yang Laki-laki 2 13.3
diperoleh dari puskesmas didapatkan jumlah Perempuan 13 86.7
yang mengalami hipertensi sebanyak 17 orang. Total 15 100.0
Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang
menderita hipertensi di Dukuh Sambirejo RT 19 Berdasarkan tabel 2. mayoritas jenis kelamin
RW 03 Sambi, Boyolali sejumlah 15 orang. Sam- responden adalah perempuan yaitu 13 orang
pel yang diambil adalah sampel yang memenuhi (86.7%).
kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah diseleksi
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan Tabel 3. Deskripsi Data Responden
eksklusi adalah berjumlah 15 orang. Pengambilan Berdasarkan Pekerjaan
sampel diambil secara purposive sampling
Pekerjaan Frekuensi Prosentae (%)
dengan kriteria hasil:
1) Kriteria inklusi IRT 3 20.0
a) Penderita hipertensi ringan (140/90 Tani 10 66.7
mmHg) atau lebih Buruh 2 13.3
b) Penderita hipertensi tanpa penyakit pe- Total 15 100.0
nyerta
c) Bersedia menjadi responden Berdasarkan tabel 3. mayoritas pekerjaan
2) Kriteria eksklusi responden adalah tani yaitu 10 orang (66.7%).
a) Pasien yang tidak suka bawang putih
b) Pasien yang alergi bawang putih Tabel 4. Deskripsi Data Responden
c) Tidak bersedia menjadi responden
Berdasarkan Pendidikan
3. HASIL PENELITIAN Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
3.1 Analisis Univariat Tidak Sekolah 3 20.0
SD 9 60.0
Tabel 1. Deskripsi Data Responden
Berdasarkan Umur SMP 2 13.3
SMA 1 6.7
Umur Frekuensi Prosentase (%) Total 15 100.0
45-54 1 6.7
55-64 2 13.3 Berdasarkan tabel 4. mayoritas pendidikan
65-74 6 40.0 terakhir responden adalah SD yaitu 9 orang
>75 6 40.0 (60%).
Total 15 100.0
Tabel 5. Hasil Pengukuran Tekanan Darah
Berdasarkan tabel 1. mayoritas umur respon- Pretest Postest
Hasil
den adalah berumur 65-74 tahun dan usia >75
Pengukuran Sistol Diastol Sistol Diastol
tahun yaitu 6 orang (40%).
Minimum 140 90 110 70
Maximum 220 120 200 90
Mean 173.33 102.67 145.33 77.67
Std.Deviation 28.200 10.328 26.013 6.230

32
PROFESI (Profesional Islam)
Media PublikasiPenelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal@stikespku.ac.id

Berdasarkan tabel 5. hasil pengukuran dari sesudah perlakuan thitung berada diatas ttabel yaitu
15 sampel penelitian diketahui bahwa sebelum 14.000 > 1.761, dan diastol sebelum dan sesudah
perlakuan nilai rata-rata sistol 173.33 dan setelah perlakuan thitung juga berada diatas ttabel yaitu
pemberian perlakuan dengan mengkonsumsi air 11.180 > 1.761 sehingga terdapat perbedaan yang
seduhan bawang putih didapatkan nilai rata-rata signifikan tekanan darah sistol dan diastol antara
sistol 145.33. Penelitian ini diketahui juga sebe- sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.
lum perlakuan nilai rata-rata diastol 102.67, dan Kesimpulan dari uji statistik bahwa ada
setelah pemberian perlakuan dengan mengkon- perbedaan tekanan darah sisol dan diastol antara
sumsi air seduhan bawang putih didapatkan nilai sebelum dan sesudah pemberian perlakuan air
rata-rata diastol 77.67. seduhan bawang putih terhadap tekanan darah.
3.2 Analisis Bivariat
4. PEMBAHASAN
Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana
mengetahui pengaruh pemberian air seduhan
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
bawang putih terhadap penurunan hipertensi.
diatas normal yang ditunjukkan oleh angka
Skala pengukuran pada penelitian ini adalah
systolic (bagian atas) dan diastolik (angka bawah)
skala rasio, sehingga uji prasyarat yang diguna-
pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
kan pada penelitian ini adalah uji shapiro-wilk.
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air
Sebelum dilakukan uji analisis, dilakukan uji
raksa (sphygmomanometer) atau alat digital
normalitas data. Hasil dari uji normalitas didapat-
lainnya (Irwan, 2016).
kan hasil yaitu: sistole sebelum perlakuan
Hasil penelitian diketahui bahwa responden
p=0,080, diastol sebelum perlakuan p=0,056,
dengan usia 65-74 tahun dan usia >75 tahun
sistol sesudah perlakuan p=0,557 dan diastol
(40%) merupakan usia yang paling banyak
sesudah perlakuan p=0,126, maka dapat disim-
menderita hipertensi. Tekanan darah tinggi sangat
pulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal
sering terjadi pada orang berusia lebih dari 60
karena p = >0,05 maka uji analisis yang diguna-
tahun karena tekanan darah secara alami cende-
kan adalah uji T-test paired.
rung meningkat seiring bertambahnya usia. Ini
sering disebabkan oleh perubahan alamiah
Tabel 6. Hasil Uji T-test Paired didalam tubuh yang mempengaruhi jantung,
thitung ttabel Nilai p pembuluh darah dan hormon (Triyanto, 2014).
Dari hasil penelitian pada usia 45-54 tahun
Sistol sebelum penurunan tekanan darah selisih rata-rata sistol
perlakuan 20 dan diastol 20, usia 55-64 tahun penurunan
14.000 1.761 0,000 tekanan darah selisih rata-rata sistol 30 dan
Sistol sesudah
perlakuan diastol 12,05, usia 65-74 tahun penurunan
tekanan darah selisih rata-rata sistol 25 dan
Diastol sebelum
diastol 26,16, usia >75 tahun penurunan tekanan
perlakuan
11.180 1.761 0,000 darah selisih rata-rata sistol 33,03 dan diastol
Diastol sesudah 27,05. Sehingga usia >75 tahun menunjukkan
perlakuan penurunan tekanan darah paling efektif yaitu
dengan selisih rata-rata sistol sebesar 33,03 dan
Berdasarkan tabel 6. penghitungan uji t test selisih rata-rata diastol sebesar 27,05. Berdasar-
paired menghasilkan nilai uji statistik t untuk kan penelitian, di usia >75 tahun mereka menga-
sistol sebelum dan sesudah perlakuan adalah takan puas dengan keadaanya saat ini dan men-
14.000 dengan p sebesar 0.000. Sedangkan untuk dapat dukungan keluarga terhadap kebutuhannya,
diastol sebelum dan sesudah perlakuan nilai uji baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psiko-
statistik t adalah 11.180 dengan p sebesar 0.000. logis.
Nilai p = 0.000 dimana p < 0.005 yang dapat Hasil penelitian didapatkan bahwa respon-
diputuskan Ho ditolak atau Ha diterima. Ber- den dengan jenis kelamin perempuan (86.7%)
dasarkan hasil tabel diatas, sistol sebelum dan lebih tinggi dari jenis kelamin laki-laki (13.3%).

33
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

Hal ini terjadi ketika sebagian wanita mengalami diastol sebelum perlakuan 102.67 dan setelah
menopause yang menyebabkan terjadinya peru- perlakuan 77.67 dengan demikian terjadi penu-
bahan hormonal, sehingga hipertensi lebih runan tekanan darah sebesar 25,0. Angka koefisi-
banyak dijumpai pada wanita (Jurnaedi 2013). en korelasi diastol sbelum dan sesudah perlakuan
Dari hasil penelitian jenis kelamin peremuan sebesar 0.548 (54%) yang menunjukkan bahwa
mengalami penurunan tekanan darah selisih rata- tingkat perbedaan termasuk sedang, diastol
rata sistol 28,85 dan diastol 26,15 sedangkan sebelum dan sesudah perlakuan thitung berada
jenis kelamin laki-laki mengalami penurunan diatas ttabel yaitu 11.180 > 1.761, nilai p = 0.000
tekanan daah selisih rata-rata sistol 22,05 dan (p<0.005), yang berarti bahwa terdapat perbedaan
diastol 12,5. Sehingga jenis kelamin perempuan yang signifikan tekanan darah diastol antara
menunjukkan penurunan tekanan darah paling sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Dari
efektif dibandingkan dengan jenis kelamin laki- uraian diatas dapat menunjukkan bahwa pem-
laki yaitu dengan selisih rata-rata sistol sebesar berian air seduhan bawang putih efektif terhadap
28,85 dan selisih rata-rata diastol sebesar 26,15. hipertensi karena adanya penurunan yang
Berdasarkan hasil penelitian perempuan menga- signifikan antara sistol dan diastol sebelum dan
lami penurunan tekanan darah paling efektif sesudah diberi perlakuan.
karena kondisi psikologis, dimana perempuan Menurut penelitian Mohanis (2015) yang
lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak berjudul Pemberian air seduhan bawang putih
ataupun cucu sehingga membuat mereka meng- terhadap penurunan tekanan darah, dari hasil
hilangkan stress. penelitian ada perbedaan yang signifikan tekanan
Secara garis besar, pengobatan hipertensi darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah
dibagi menjadi dua yaitu pengobatan non- pemberian seduhan bawang putih. Menurut pene-
farmakologis dan pengobatan farmakologis. Pada litian Yumiati (2012) yang berjudul Perbandingan
penelitian ini menggunakan jenis pengobatan Efektifitas Seduhan Bawang Putih dengan
non-farmakologis yaitu dengan pengobatan Captopril Terhadap Penurunan Tekanan Darah
bahan alami seperti buah, sayur, dan tanaman pada Penderita Hipertensi, dari hasil penelitian
herbal. Salah satunya yaitu air seduhan bawang menunjukkanm adanya penurunan yang sangat
putih yang diminum selama seminggu dengan signifikan antara mean tekanan darah sebelum
pemberian 1 hari 1 kali pada waktu sore hari dan sesudah diberikan terapi seduhan bawang
pukul 16.00 WIB. putih pada kelompok intervensi bawang putih
Pemberian air seduhan bawang putih ini, dan kelompok intervensi captopril
responden mengalami penurunan tekanan darah Ketika bawang putih dimemarkan atau
sistol maupun diastol dalam waktu 7 hari. Hasil dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak
penelitian menjelaskan bahwa dari 15 responden berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim
tekanan darah sistol, semua responden menga- alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia,
lami penurunan. Nilai rata-rata tekanan darah dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan
sistol sebelum perlakuan 173.33 dan setelah per- karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini
lakuan 145.33 dengan demikian terjadi penurun- bertambah menyengat ketika zat belerang dalam
an tekanan darah sebesar 28,0. Angka koefisien alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab
korelasi untuk sistol sebelum dan sesudah per- ammonia mudah menguap (Andareto, 2015).
lakuan sebesar 0.962 (96%) yang menunjukkan Senyawa alisin dalam bawang putih berkhasiat
bahwa tingkat perbedaan termasuk sangat kuat, menghancurkan pembentukan pembekuan darah
sistol sebelum dan sesudah perlakuan thitung dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan
berada diatas ttabel yaitu 14.000 > 1.761, nilai p = mengurangi tekanan darah. Bawang putih juga
0.000 (p<0.005), yang berarti bahwa terdapat mengandung zat alisin dan hidrogen sulfida. Zat
perbedaan yang signifikan tekanan darah sistol tersebut memiliki efek selayaknya obat darah
antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan tinggi, yakni memperbesar pembuluh darah dan
dengan mengkonsumsi air seduhan bawang putih. membuat pembuluh darah tidak kaku sehingga
Sedangkan tekanan darah diastol pada 15 respon- tekanan darah akan turun. Kemampuan bawang
den, semua responden mengalami penurunan putih untuk secara signifikan mengurangi risiko
tekanan darah. Nilai rata-rata tekanan darah hipertensi dapat dikaitkan dengan kehadiran zat

34
PROFESI (Profesional Islam)
Media PublikasiPenelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal@stikespku.ac.id

aktif yang dikenal sebagai allicin dan sulfida. tingkat perbedaan termasuk sedang. Nilai p
Allicin merupakan zat yang bekerja untuk mere- sistol dan diastol adalah p = 0.000 (p<0.005).
laksasi pembuluh darah, mengurangi tekanan apa Sistol sebelum dan sesudah perlakuan thitung
pun, dan kerusakan yang mempengaruhi darah berada diatas ttabel yaitu 14.000 > 1.761, dan
(Junaedi, 2013 dalam Mohanis). diastol sebelum dan sesudah perlakuan thitung
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis juga berada diatas ttabel yaitu 11.180 > 1.761
yang menyatakan ada pengaruh pemberian air yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang
seduhan bawang putih terhadap penurunan signifikan tekanan darah diastol antara
hipertensi diterima. sebelum dan sesudah pemberian perlakuan
dengan mengkonsumsi air seduhan bawang
5. SIMPULAN putih.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada 15 penderita hipertensi dapat 6. SARAN
disimpulkan sebagai berikut: a. Bagi puskesmas disarankan untuk melaku-
a. Karakteristik responden penderita hipertensi kan penyuluhan tentang manfaat air
mayoritas dengan jenis kelamin perempuan seduhan bawang putih, penyuluhan dapat
(86.7%), usia mayoritas 65-74 tahun dan usia dilakukan pada saat perkumpulan warga
>75 tahun (40%), pendidikan mayoritas seperti PKK, rapat warga, posyandu lansia.
sekolah dasar (60%) dan pekerjaan mayoritas b. Bagi masyarakat disarankan untuk men-
adalah tani (66%). jaga kesehatan dalam hal ini adalah
b. Nilai rata-rata sistol 173.33 dan setelah pencegahan penyakit hipertensi dengan
pemberian perlakuan dengan mengkonsumsi mengkonsumsi atau minuman yang dapat
air seduhan bawang putih didapatkan nilai menurunkan tekanan darah, seperti meng-
rata-rata sistol 145.33. Pada usia >75 konsumsi air seduhan bawang putih.
menunjukkan penurunan tekanan darah paling c. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
efektif yaitu dengan selisih rata-rata sistol meniliti dengan membandingkan antara
sebesar 33,03 dan jenis kelamin perempuan terapi non farmakologis dengan terapi
menunjukkan penurunan tekanan darah paling farmakologis, untuk mengetahui tingkat
efektif dibandingkan dengan jenis kelamin keefektifan pemberian air seduhan bawang
laki-laki yaitu dengan selisih rata-rata sistol putih terhdap penurunan tekanan darah.
sebesar 28,85.
c. Nilai rata-rata diastol 102.67 dan setelah
pemberian perlakuan dengan mengkonsumsi 7. REFERENSI
air seduhan bawang putih didapatkan nilai
rata-rata diastol 77.67. Pada usia >75 Andareto, Obi. (2015). Apotik Herbal di Sekitar
menunjukkan penurunan tekanan darah paling Anda Solusi Pengbatan 1001 Penyakit
efektif yaitu dengan selisih rata-rata diastol Secara Alami dan Sehat Tanpa Efek
sebesar 27,05. dan jenis kelamin perempuan Samping. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.
menunjukkan penurunan tekanan darah paling Online
efektif dibandingkan dengan jenis kelamin https://books.google.co.id/books?id=zx7
laki-laki yaitu dengan selisih rata-rata diastol nCgAAQBAJ&pg=PT10&dq=Senyawa+
sebesar 26,15. alisin+dalam+bawang+putih+berkhasiat+
d. Tekanan darah rata-rata sistol mengalami menghancurkan+pembentukan+pembeku
penurunan yaitu 28,0; sedangkan rata rata an+darah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw
diastolnya 25,0. Angka koefisien korelasi iFyeLi2tDXAhUkTI8KHT00DNwQ6AE
untuk sistol sebelum dan sesudah perlakuan
IJzAA#v=onepage&q=Senyawa%20alisi
sebesar 0.962 (96%) yang menunjukkan
bahwa tingkat perbedaan termasuk sangat n%20dalam%20bawang%20putih%20ber
kuat, sedangkan angka joefisien korelasi khasiat%20menghancurkan%20pembent
diastol sbelum dan sesudah perlakuan sebesar ukan%20pembekuan%20darah&f=false.
0.548 (54%) yang menunjukkan bahwa Diakses Tanggal 31 Oktober 2017.

35
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 16; No 1.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

Astawan, Made. (2016). Sehat dengan Rempah Rachmawati, Yuliana Dewi. (2013). Hubungan
dan Bumbu Dapur. Jakarta: Kompas Antara Gaya Hidup dengan Kejadian
Media Nusantara. Hiertensi pada Usia Dewasa Muda di
Desa Pondok Kecamatan Nguter Kabu-
Irwan. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak paten Sukoharjo. Program Studi Kese-
Menular. Jakarta: Deepublish. Online hatan Masyarakat. Universitas Muham-
https://books.google.co.id/books?id=3eU madiyah Surakarta.Online http://eprints.
3DAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq ums.ac.id/27285/. Diakses Tanggal 18
=epidemiologi+penyakit+tidak+menular Oktober 2017.
&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiQ1ZCQ
Setiawan Dalimartha, dkk. (2008). Care Your Self
pNHXAhUYT48KHVmODhsQ6AEIJT
Hipertensi. Jakarta: Penerbit Plus. Online
AA#v=onepage&q=epidemiologi%20pen
https://books.google.co.id/books?id=l9G
yakit%20tidak%20menular&f=false.
pkjB_TpcC&pg=PA27&dq=pencegahan
Diakses Tanggal 21 November 2017.
+hipertensi+farmakologis+dan+non+far
Jurnaedi, Edi., Sufrida, Y., Mia, G.R. (2013). makologis+hipertensi&hl=id&sa=X&ved
Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakar- =0ahUKEwj_poKZvpnXAhWCv7wKH
ta: FMedia. Online https://books. google. XdFBsUQ6AEIJTAA#v=onepage&q=pe
co.id/books?id=J-TIAwAAQBAJ&print ncegahan%20hipertensi%20farmakologis
sec=frontcover&dq=Hipertensi+Kandas+ %20dan%20non%20farmakologis%20hi
Berkat+Herbal&hl=id&sa=X&ved=0ahU pertensi&f=false. Diakses Tanggal 29
KEwj5gNahtpnXAhUBxZQKHVFSCn Oktober 2017.
MQ6AEIJTAA#v=onepage&q=Hiperten
Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Kepera-
si%20Kandas%20Berkat%20Herbal&f=f
watan bagi Penderita Hipertensi Secara
alse.Diakses Tanggal 22 Oktober 2017.
Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kartika, Unoviana. 7 Maret 2014. Hipertensi
World Health Organization. (2013). A Global
Bukan Sekedar Tekanan Darah Tinggi.
Brief on Hypertension Silent Killer,
Kompas. Online http://lifestyle.kompas.
Global Public Health Crisis. Online
com/read/2014/03/07/1706102/Hipertens
http://www.who.int/cardiovascular_disea
i.Bukan.Sekadar.Tekanan.Darah.Tinggi.
ses/publications/global_brief_hypertensio
Diakses Tanggal 29 Oktober 2017.
n/en/. Diakses Tanggal 27 Oktober 2017.
Kemenkes RI. (2013). Pedoman Teknis Pene-
Yumiati., Siti, R.H.D., Arneliwati. (2012). Per-
muan dan Tatalaksana Hipertensi.
bandingan Efektifitas Seduhan Bawang
Online http://perpustakaan.depkes. go.id:
Putih dengan Captopril Terhadap
8180/bitstream/123456789/2139/2/BK20
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita
13-328.pdf. Diakses Tanggal 29 Oktober
Hipertensi. Program Studi Ilmu Kepe-
2017.
rawatan. Universitas Riau. Online
Mohanis. (2015). Pemberian Air Seduhan Ba- http://repository.unri.ac.id:80/handle/123
wang Putih Terhadap Penurunan Tekanan 456789/4164. Diakses Tanggal 27
Darah. Jurnal Iptek Terapan. Vol. 9. No Oktober 2017.
1. Online http://doi.org/ 10.22216/
jit.2015.v9i1.43. Diakses Tanggal 19
Oktober 2017.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metode Peneli-
tian. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

36

Anda mungkin juga menyukai