Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gangguan penyesuaian didefinisikan sebagai gejala-gejala emosional atau
perilaku yang bermakna secara klinis dan terjadi sebagai respons terhadap satu atau
lebih stresor yang nyata.1
Gangguan penyesuaian adalah reaksi maladaptif jangka pendek terhadap apa
yang disebut oleh orang awam sebagai bencana pribadi tetapi didalam psikiatri
sebagai stressor psikososial.2
2.2 Epidemiologi
Gangguan penyesuaian dapat dijumpai pada semua usia dan lebih sering pada
remaja.Prevalensi diperkirakan 2-8% dari populasi umum. Suatu penelitian di
Amerika, mendapatkan 5-20% pasien dewasa yang berobat di poliklinik jiwa
menderita gangguan penyesuaian, sedangkan 70% anak yang dirawat di klinik jiwa
menderita gangguan penyesuaian.1
Dalam satu survey pasien psikiatri, 10 persen populasi sampel ditemukan
menderita gangguan penyesuaian. Rasio wanita terhadap laki-laki adalah 2
berbanding 1. Wanita yang hidup sendirian biasanya secara jelas dinyatakan sebagai
yang paling berisiko. Di antara remaja dari kedua jenis kelamin, bentuk stress
pencetus yang paling sering adalah masalah sekolah, penolakan orangtua, perceraian
orangtua, dan penyalahgunaan zat. Diantara orang dewasa, stres pencetus yang sering
adalah masalah perkawinan, perceraian, pindah ke lingkungan yang baru, dan
masalah finansial.2
2.3 Etiologi
Gangguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih stresor. Beratnya
stressor tidak selalu meramalkan keparahan gangguan penyesuaian. Beratnya stressor
adalah fungsi yang kompleks dari konteks derajat, kuantitas, durasi, reversibilitas,
lingkungan dan personal. Sebagai contoh, kematian orangtua berbeda bagi orang
yang berusia 10 tahun dan 40 tahun. Organisasi kepribadian dan norma dan nilai-nilai

2
kultural atau kelompok berperan terhadap ketidakseimbangan respons terhadap
stresor.2
2.4 Patogenesis
Pada umumnya individu dengan gangguan ini dapat mengalami resolusi
gejala-gejala atau di lain pihak justru berkembang menjadi penyakit yang lebih berat.
Yang akut adalah apabila gangguan dialami selama kurang dari 6 bulan, dan yang
kronik bila gangguan ada selama 6 (enam) bulan atau lebih. Pasien kebanyakan akan
kembali berfungsi sebagai semula dalam kurun waktu 3 bulan.1
2.5 Diagnosis
Pedoman diagnostik menurut DSM-V, yaitu:3
 Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
a) bentuk, isi, dan beratnya gejala;
b) riwayat sebelumnya dan corak kepribadian; dan
c) kejadian, situasi yang “stressful”, atau krisis kehidupan
 Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa
gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
 Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresif, anxietas,
campuran anxietas-depresif, gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas
dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang
spesifik untuk mendukung diagnosis.
 Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang
“stressful”, dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan,
kecuali dalam hal reaksi depresif berkepanjangan.

3
2.6 Klasifikasi
Ada 6 tipe gangguan penyesuaian dengan gejala-gejala yang predominan:
a. Dengan afek depresif
Manifestasi yang menonjol adalah gejala-gejala afek depresif, putus
harapan, dan mudah menangis.1
b. Dengan anxietas
Adanya gejala-gejala gelisah, khawatir, cemas, dan tidak tenang. Pada
anak-anak ada ketakutan berpisah dari orangtua, menolak untuk tidur
sendiri dan masuk sekolah.1
c. Dengan campuran anxietas dan afek depresi
Pasien menunjukkan ciri-ciri kecemasan dan depresi yang tidak memenuhi
kriteria untuk gangguan kecemasan atau gangguan depresi yang telah
ditegakkan.2
d. Dengan gangguan tingkah laku
Mencakup gangguan tingkah laku seperti membolos, mencuri, berperilaku
merusak, seks yang idak wajar dan tidak pada tempatnya. Mereka dapat
melanggar hak-hal azasi orang lain, melakukan pelanggaran aturan dan
hokum tanpa penyesalan.1
e. Dengan gangguan emosi dan tingkah laku
Mencakup gabungan antara perubahan tingkah laku dan perasaan depresi
dan anxietas.1
f. Yang tak tergolongkan
Mencakup mereka yang kurang dapat beradaptasi terhadap stress dan
gejala-gejala yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu kategori
spesifik diatas. Misalnya respons terhadap diagnosis penyakit fisik dengan
mengingkari dan adanya ketidakpatuhan berobat dan atau menjauh dari
kontak sosial.1

4
2.7 Diagnosis Banding
Gangguan lain yang harus dibedakan dengan gangguan penyesuaian
mencakup gangguan depresi berat, gangguan psikotik singkat, gangguan anxietas
menyeluruh, gangguan terkait zat, gangguan tingkah laku, masalah akademik,
masalah idenitas, masalah pekerjaan, dan gangguan stress pascatrauma. Pasien
dengan gangguan penyesuaian memiliki hendaya fungsi sosial dan pekerjaaan serta
menunjukkan gejala diluar reaksi normal dan dapat diterima stressor.4
2.8Penatalaksanaan
Psikoterapi
Psikoterapi tetap merupakan pilihan untuk gangguan penyesuaian. Terapi
kelompok dapat berguna pada pasien yang mengalami stress yang serupa. Contohnya
sekelompok orang pension atau passion yang mengalami dialisis ginjal. Psikoterapi
individual menawarkan kesempatan untuk menggali arti stresor bagi pasien, sehingga
trauma yang lebih dini dapat diatasi. Setelah terapi berhasil, pasien kadang-kadang
muncul dari suatu gangguan penyesuaian lebih kuat daripada periode premorbid.
Psikoterapi dapat membantu orang untuk beradaptasi terhadap stressor ireversibel dan
dapat berfungsi sebagai intervensi preventif jika stresor pulih.4
Intervensi Krisis
Tipe terapi singkat, intervensi krisis ditujukan untuk membantu orang dengan
gangguan penyesuaian memecahkan situasi dengan cepat dengan teknik suportif,
sugesti, penenteraman, modifikasi lingkungan, dan bahkan perawatan dirumah sakit
jika diperlukan. Frekuensi dan lamanya kunjungan untuk dukungan krisis adalah
bervariasi tergantung dari kebutuhan pasien.4
Farmakoterapi
Penggunaan obat yang bijaksana dapat membantu pasien dengan gangguan
penyesuaian, tetapi obat tersebut harus diresepkan untuk periode yang singkat. Pasien
mungkin berespons terhadap obat antianxietas atau antidepresan, tergantung pada
jenis gangguan penyesuaian.Pemberian antidepresi dapat diberikan bila dijumpai.

5
Anti depresan5 :
1. Amitriptilin 11. Paroxetine
2. Amoxapine 12.Fluvoxamine
3. Tianeptine 13. Fluoxetine
4. Clomipamine 14. Citalopram
5. Imipramine 15. Mirtazepine
6. Moclobemide
7. Maprotiline
8. Mianserin
9. Sertraline
10. Trazodone

Anti Psikotik5 :
1. Chlorpromazine 10. Risperidone
2. Haloperidol 11. Clozapine
3. Perphenazine 12. Quetiapine
4. Fluphenazine 13. Olanzapine
5. Levomepromazine
6. Trifluoperazine
7. Thioridazine
8. Sulpiride
9. Pimozide

6
2.9Prognosis
Prognosis keseluruhan gangguan penyesuaian biasanya adalah baik dengan
pengobatan yang sesuai. Sebagian besar pasien kembali ke tingkat fungsi sebelumnya
dalam tiga bulan. Remaja biasanya memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih
dibandingkan orang dewasa. Beberapa orang (khususnya remaja) yang mendapat
diagnosis gangguan penyesuaian kemungkinan memiliki gangguan mood atau
gangguan berhubungan zat.2

Anda mungkin juga menyukai