Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEMA 3
“AUDIT INVESTIGASI”
Disusun Oleh
Kelompok 4
Dunyaa 31401800206
FAKULTAS EKONOMI
SEMARANG
2019
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................3
2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Investigasi ialah suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan
menggunakan pendekatan, prosedur dan teknik-teknik yang umumnya digunakan
dalam suatu penyelidikan atau penyidikan terhadap suatu kejahatan. Karena
tujuan audit investigasi adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkap
kecurangan atau kejahatan, maka pendekatan, prosedur dan teknik yang
digunakan di dalam audit investigatif relatif berbeda dengan pendekatan, prosedur
dan teknik yang digunakan di dalam audit keuangan, audit kinerja atau audit
dengan tujuan tertentu lainnya.
Dalam audit investigatif, seorang auditor memulai suatu audit dengan praduga/
indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan kejahatan yang akan
diidentifikasi dan diungkap melalui audit yang akan dilaksanakan. Kondisi
tersebut, misalnya, akan mempengaruhi siapa yang akan diwawancarai terlebih
dahulu atau dokumen apa yang harus dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu,
dalam audit investigatif, jika memiliki kewenangan, auditor dapat menggunakan
prosedur dan teknik yang umumnya digunakan dalam proses penyelidikan dan
penyidikan kejahatan, seperti pengintaian dan penggeledahan.
Audit investigatif terhadap indikasi korupsi bisa dilaksanakan oleh auditor di
lembaga negara dan lembaga pemerintah serta auditor di lembaga non-
pemerintah.
Kualifikasi Auditor
Audit investigatif seharusnya dilaksanakan oleh orang-orang yang mempunyai
pengalaman dan keahlian dalam melaksanakan audit investigatif. Auditor yang
belum memiliki pengalaman dan keahlian harus mendapat bimbingan dari auditor
lain yang memiliki pengalaman dan keahlian audit investigatif. Auditor
investigatif juga perlu mempunyai pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang
akan diaudit terutama menyangkut peraturan yang berlaku serta proses bisnis yang
berkaitan dengan hal-hal yang akan diaudit. Secara khusus, auditor yang akan
melaksanakan audit investigatif juga harus mempunyai pemahaman yang cukup
tentang ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan hal-hal yang akan
diaudit maupun ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan pengungkapan
kejahatan misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau KUHAP.
3
Pendekatan Audit Investigasi. Sebagaimana halnya penyelidikan dan penyidikan,
audit investigatif bisa dilaksanakan secara REAKTIF atau PROAKTIF.
4
alat bukti untuk meyakinkan hakim di pengadilan. Konsepnya adalah
forensic evidence, dan bukan sekedar bukti audit.
5
perusahaan. Pembuktian terhadap tindak kejahatan ini mungkin tidak
akan lolos disidang pengadilan. Tapi pembuktian disini diarahkan kepada
penerapan peraturan intern perusahaan.
A. Tahap perencanaan
B. Tahap pelaksanaan
6
Pada tahap ini tim harus memperoleh bukti audit yang memperkuat dugaan
tindakan pidana korupsi. Bukti diperoleh dengan cara-cara:
Inspeksi
Observasi
Wawancara
Konfirmasi
Analisa
Pemeriksaan bukti tertulis
Perbandingan
Rekonsiliasi
Penelusuran
Perhitungan kembali
Penelahaan
Review analitis
Pemaparan
C. Tahap Pelaporan
Akurat
Jelas
Berimbang
Relevan
Tepat waktu.
A. Memeriksa Fisik
Pengamatan fisik dari alat bukti atau petunjuk fraud menolong investigator
untuk menemukan kemungkinan korupsi yang telah dilakukan.
7
Meminta informasi dari auditee dalam audit investigatif harus disertai
dengan informasi dari sumber lain agar dapat meminimalkan peluang
auditee untuk berbohong. Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain
(selain auditee) untuk menegaskan kebenaran atau ketidakbenaran suatu
informasi. Meminta konfirmasi dapat diterapkan untuk berbagai informasi,
baik keuangan maupun nonkeuangan. Harus diperhatikan apakah pihak
ketiga yang dimintai konfirmasi punya kepentingan dalam audit
investigatif. Jika ada, konfirmasi harus diperkuat dengan konfirmasi
kepada pihak ketiga lainnya
C. Memeriksa Dokumen
D. ReviewAnalitikal
8
G. Follow The Money
Berarti mengikuti jejak yang ditinggalkan dari arus uang sampai arus uang
tersebut berakhir. Naluri penjahat selalu menutup rapat identitas pelaku,
berupaya memberi kesan tidak terlihat atau tidak di tempat saat kejadian
berlangsung. Dana bisa mengalir secara bertahap dan berjenjang, tapi
akhirnya akan berhenti di satu atau beberapa tempat penghentian terakhir.
Tempat inilah yang memberikan petunjuk kuat mengenai pelaku fraud.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pertemuan Pendahuluan
2. Pada unit usaha (cabangm departemen, bagian) atau transksi apa diduga
terjadi fraud sehingga audit investigatif diperlukan?
9
4. Kapan fraud diduga atau dicurigai terjadi?
Kalau dapat, peroleh jawaban tertulis atas pertanyaan di atas. Penasihat hukum
perusahaan keberatan dengan penyediaan jawaban tertulis, kalau jawaban
berpotensi merugikan klien dalam sidang pengendalian.
B. Predication
1. Penyelidikan
2. Penyidikan
3. Penuntutan
4. Surat dan barang yang telah disita oleh penyidik diajukan ke sidang
pengadilan untuk dijadikan alat bukti surat dan petunjuk.
Itulah cara memperoleh alat bukti di sidang pengadilan. Hanya alat bukti yang sah
yang diperoleh di sidang pengadilan, yang dapat meyakinkan hakim tentang
kesalahan terdakwa. Alat bukti yang sah ini terdiri atas:
11
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Keterangan terdakwa
5. Petunjuk
Pemeriksaan di sidang pengadilan mempunyai satu tujuan saja, yaitu mencari alat
bukti yang membentuk keyakinan hakim tentang bersalah atau tidaknya terdakwa.
Putusan pengadilan
Berdasarkan alat bukti yang diperoleh di sidang pengadilan, hakim menjatuhkan
putusan berikut ini.
6. Upaya hukum
Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima
putusan pengadilan yang berupaya perlawanan atau banding atau kasasi, atau hak
terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali, atau hak Jaksa
Agung untuk mengajukan kasasi demi kepentingan hukum dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
Dari penjelasan di bagian terdahulu, jelas bahwa keenam tahapan dalam KUHP
(mulai Tahap Penyelidikan sampai Tahap Upaya Hukum, baik upaya hukum biasa
12
maupun upaya hukum luar biasa) berkenaan dengan pembuktian. Juga penjelasan
mengenai fraud theory tidak lain dari proses mengumpulkan bukti yang dapat
diterima di pengadilan.
Seperti dalam audit, juga dalam audit investigatif, permintaan informasi harus
dibarengi, diperkuat, atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber lain atau
diperkuat (substantiate) dengan cara lain. Permintaan informasi sangat penting,
dan juga merupakan prosedur yang normal dalam suatu audit investigatif.
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit investigatif)
untuk menegaskan kebenaran atau ketidakbeneran suatu informasi.
Tak ada audit investigatif tanpa pemeriksaan dokumen. Hanya saja, dengan
kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi
yang diolah, disimpan, dan dipindahkan secara elektronis (digital).
13
Stringer dan Stewart menulis, Analytical review sebagai suatu bentuk penalaran
deduktif. Tekanannya adalah pada penalarna, proses berpikirnya. Penalaran yang
membawa seorang auditor atau investigator pada gambaran mengenai wajar,
layak, atau pantasnya suatu data individual disimpulkan dari gambaran yang
diperoleh secara global, menyeluruh atau agregat.
5. Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditee (inquaries of the auditee);
7. Mengamati (observation).
Kunci keberhasilan dari semua teknik audit investigatif adalah sebagai berikut.
1. Mengerti dengan baik persoalan yang akan dipecahkan, apa yang akan diaudit
investigatif.
4. Cermat dalam menarik kesimpulan dari hasil penerapan teknik yang kita
pilih.
Dua teknik audit investigatif adalah net worth method dan expenditure method.
Keduanya menggunakan logika pembukuan atau akuntansi yang sederhana.
Di Amerika Serikat di mana net worth method diterima sebagai cara pembuktian
tidak langsung, dasar penggunaannya adalah kewajiban Wajib Pajak untuk
melaporkan semua penghasilannya (sebagaimana didefinisikan oleh undang-
undangnya) dalam tax returns mereka. Ketentuan serupa juga berlaku di Indonesia
di mana Wajib Pajak diwajibkan penghasilannya secara lengkap dan benar dalam
SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan, dalam hal ini SPT PPh).
14
2. Net Worth untuk Organized Crime
Dengan rumus yang hampir sama, kita dapat menentukan illegal income. Seperti
disebutkan tadi, di Amerika Serikat metode ini digunakan dalam memerangi
organized crime. Di Indonesia pendekatan ini dapat digunakan untuk memerangi
korupsi. Ketentuan perundangannya sudah ada, yakni laporan mengenai kekayaan
pejabat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Praktik korupsi bisa dikatakan menjadi rutinitas atau kebiasaan sebagian besar
masyarakat Indonesia, mulai dari struktur pemerintah daerah sampai pemerintah
pusat. Jika korupsi menjadi suatu praktek yang lazim maka sebenarnya
masyarakat telah ayomi oleh sebuah struktur atau pola yang sejak lama dan
terulang. Apalagi besarnya pengaruh lingkungan sosial terhadap organisasi
BPK-RI sendiri menjadikan auditor tidak sia mengadapi dunia sosial yang
terlanjur salah kaprah, menganggap suap sebagai suatu hal yang lumrah, terdapat
ketidakadilan, dan berlakunya hukum rimba ”siapa yang kuat/berkuasa, dia yang
akan menang”. Pengaruh yang demikian akan mengurangi integritas,
independensi, serta profesionalitas auditor BPK-RI, untuk itu teori strukturasi
yang diperkenalkan oleh Giddens maka memberikan angin segar bagi upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi, strukturasi secara jelas memberikan
gambaran kepada auditor BPK-RI bahwa segala tindakan direfleksikan bentuk
kesadaran dan individu memiliki kekuatan dalam menciptakan kebijakan-
kebijakan yang tidak sesuai nilai-nilai yang ada pada struktur organisasi BPK-RI,
sehingga tercipta pola strukturasi. Bentuk kesadaran auditor yang diupayakan
dalam bentuk kesadaran praktis, dimana agar nantinya pemberantasan korupsi
oleh auditor bukan sebagi bentuk formalitas melainkan menjadi sesuatu
kebiasaan. Kesadaran diskursif dicontohkan dengan tindakan auditor dalam
menolak segala bentuk suap. Kesadaran tersebut timbul karena menganggap suap
merupakan bagian dari korupsi dan tindakan menerima suap berarti melanggar
undang-undang, serta ada sanksi hukumnya. Motivasi tidak sadar
dicontohkan pada keberanian auditor dalam menghadapi segala bentuk
ancaman dan tantangan, secara sadar sebenarnya auditor mengetahui
bahwa tugas yang diembannya begitu berat, dan sulit rasanya untuk diselesaikan,
namun berkat keberanian yang dimiliki maka praktik audit investigatif dapat
terselesaikan.
15
Pemberantasan korupsi bisa terwujud jika masing-masing auditor secara
komprehensif melakukan revolusi kesadaran. Kesadaran praktis yang diwujudkan
dengan ketaatan terhadap peraturan merupakan imperatif kesadaran yang bersifat
internal. Kesadaran yang dimiliki auditor seharusnya mendapat supporting dari
eksternal berupa penegakan hukum. Semuanya akan bisa terlaksana jika masing-
masing masyarakat Indonesia, tidak hanya auditor BPK-RI memiliki
kemampuan untuk intropeksi dan mawas diri, yang diperlukan saat ini
adalah merubah pola pikir yang telanjur menganggap korupsi merupakan suatu
hal yang wajar menjadi suatu perbuatan yang tercela. Dengan membangun
kesadaran global anti korupsi dan harus ditegakkan secara terus menerus serta
diperjuangkan, sehingga masyarakat Indonesia dengan penuh kesadaran akan
merasa malu jika melakukan korupsi, dan menemukan struktur yang baru menuju
bangsa yang lebih bermartabat.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://mywaskitopedia.blogspot.com/2017/04/audit-investigatif.html
https://murthadokilwo.wordpress.com/2015/01/26/fraud-kecurangan-dan-
penerapan-audit-investigatif/
https://diantrilestari.wordpress.com/2010/05/23/audit-investigasi/
17