Anda di halaman 1dari 28

Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No.

1, Juni 2013

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER BACA TULIS


AL-QUR’AN BAGI SISWA KELAS VII MTs N SUMBERAGUNG JETIS BANTUL

NUR HAFIDHOTUL HASANAH


Pemerhati Pendidikan, tinggal di Jln. Raya Deandles No. 93 RT. 03/RW. 03 Kranji Paciran
Lamongan Jawa Timur 62264 Telp. 085643213778

Abstract
This research aims to measure the effectiveness of extracurricular programs in reading
and writing the Koran for students of class VII MTs N Sumberagung Jetis Bantul. Ideally,
MTs N Sumberagung Jetis Bantul as an Islamic-based educational institution should
make students be able to read or to write the Koran properly.
The results of this study are: 1. the practice of Extracurricular programs in MTsN
Sumberagung Jetis Bantul is conducted in 3 methods/strategies, namely: classical,
private (sorogan) and assistance. Implementation of development in accordance with
the regular classes, students learn first hand the pembimbig teacher in person to person
by reading the Koran or Iqra‘, memorizing short letters and prayers everyday. 2. The
effectiveness of the implementation of extracurricular programs to read and write the
Koran for students of class VII are as follows: a). In the context of evaluation is effective,
b). In the evaluation of the input was considered quite effective, c). Upon the evaluation
process is considered to be effective, d). on the evaluation of products / results considered
quite effective.

Keywords : effective

Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah peneliti ingin mengukur seberapa besar tingkat
efektifitas pelaksanaan program ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an bagi siswa kelas
VII, mengingat bahwa MTs N Sumberagung Jetis Bantul merupakan lembaga pendidikan
yang berbasis Islam yang sangat memungkinkan bagi siswanya mampu membaca dan
menulis al-Qur’an dengan baik.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler
di MTs N Sumberagung Jetis Bantul dengan menerapkan pendekatan pembinaan materi
dengan 3 metode/strategi, yaitu klasikal, privat (sorogan), dan asistensi. Pelaksanaan
pembinaan sesuai dengan kelas regular, siswa belajar secara langsung dengan guru
pembimbing secara person to person dengan membaca al-Qur’an atau Iqra’, hafalan
surat-surat pendek, dan doa sehari- hari. 2. Keefektifan pelaksanaan program
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an bagi siswa kelas VII adalah sebagai berikut: a.
Pada evaluasi context dinilai cukup efektif. b. Pada evaluasi input dinilai cukup efektif.
c. Pada evaluasi process dinilai sudah efektif. d. Pada evaluasi product dinilai cukup
efektif.

Kata kunci: Efektivitas, Ekstrakulikuler

59
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

Pendahuluan banyak siswa yang kurang mumpuni dalam


Keefektifan suatu pelaksanaan baca tulis al-Qur’an.1
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam Dari latar belakang di atas, maka penulis
hal ini yaitu program baca tulis al-Qur’an tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
yang mana mempunyai peranan yang mengangkat dan memilih judul efektifitas
penting kaitannya dengan kemampuan pelaksanaan program ekstrakurikuler baca
siswa dalam mengembangkan membaca tulis al-Qur’an bagi siswa kelas VII MTs N
dan menulis al-Qur’an. Program baca Sumberangung Jetis Bantul.
tulis al-Qur’an adalah salah satu kegiatan Berdasarkan dari latar belakang
ekstrakurikuler keagamaan yang ada di MTs masalah yang telah diuraikan di atas,
N Sumberagung Jetis Bantul merupakan maka permasalahan dalam penelitian ini
kegiatan/program wajib yang diikuti oleh adalah Bagaimana program ekstrakurikuler
seluruh siswa kelas VII, yang mana siswa baca tulis al-Qur’an yang diterapkan di
kelas VII merupakan jenjang awal siswa MTs N Sumberagung Jetis Bantul? dan
masuk sekolah menengah tingkat pertama Bagaimana efektifitas pelaksanaan program
sebagai lanjutan dari sekolah dasar yang ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an bagi
notabene out put dari tingkatan sekolah siswa kelas VII MTs N Sumberagung Jetis
dasar yang berbasis umum maupun yang Bantul?
berbasis Islam.
MTs N Sumberagung Jetis Bantul ada- Landasan Teori
lah sekolah yang berbasis Islam (Madrasah) Secara etimologi efektifitas berasal
yang sangat memungkinkan bagi siswanya dari kata efektif yang berarti mempunyai
mampu memahami atau mengenal huruf- efek, pengaruh, atau akibat, memberikan
huruf arab (hijaiyyah), minimal dalam hal hasil yang memuaskan, memanfaatkan
membaca al-Qur’an. Apalagi mata pelajaran waktu dengan sebaik-baiknya (J.S.Badudu
rumpun Pendidikan Agama Islam (PAI) itu dan Sutan Mohammad Zain, 1994:371).
secara keseluruhannya dalam lingkup al- Kualitas pembelajaran dapat dilihat
Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqh/Ibadah, dari segi proses dan dari segi hasil. Dari
dan Sejarah, yang di dalamnya mencakup segi proses, pembelajaran dikatan behasil
banyak hal tentang bacaan maupun tulisan dan berkualitas apabila seluruhnya atau
arab yang terdapat dalam al-Qur’an. Akan sebagian besar (75%) peserta didik
tetapi kebanyakan siswa di sini masih belum terlibat secara aktif, baik fisik, mental,
dapat membaca al-Qur’an secara fasih maupun sosial dalam proses pembelajaran,
dan lancar, disebabkan salah satu faktor disamping menunjukkan kegairahan belajar
utamanya yaitu siswa kebanyakan tidak yang tinggi, semangat belajar yang besar,
mempunyai basic keagamaan khususnya
1
Wawancara dengan Ibu Eni Munawaroh, S.Pd.I se-
dalam hal baca tulis al-Qur’an. Sehingga laku guru pembimbing baca tulis al-Qur’an, pada tanggal,
31 Januari 2013.

60
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

dan percaya pada diri sendiri. Sedangkan akhirat. Al-Qur’an mengarahkan manusia
dari segi hasil, Mulyasa menyatakan bahwa pada jalan yang benar dan lurus, sehingga
proses pembelajaran dikatakan efektif atau bisa mencapai kesempurnaan manusiawi
berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang merealisasikan kebahagiaan hidup
positif pada diri peserta didik seluruhnya dunia dan akhirat (Mansur, 2011: 136).
atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) Jadi kemampuan baca tulis al-Qur’an
(E. Mulyasa, 2005:131). adalah kemampuan yang dilakukan secara
Di dalam dunia pendidikan, efektifitas berurutan yaitu membaca dan menulis,
ini dapat ditinjau dari dua segi, yaitu: di mana seseorang itu mempunyai suatu
a. Efektifitas mengajar guru, terutama keterampilan dalam membaca dengan baik
menyangkut sejauhmana jenis-jenis dan benar sesuai dengan kaidah hukum
kegiatan belajar mengajar yang bacaannya dan ilmu tajwid, serta dapat
direncanakan, dapat dilaksanakan menulis dengan cara menyalin rangkaian
dengan baik. huruf-huruf hijaiyyah dengan benar, rapi
b. Efektifitas belajar murid, terutama dan indah yang berkaitan dengan ayat-ayat
menyangkut sejauhmana tujuan-tujuan al-Qur’an.
pembelajaran yang diinginkan telah Kegiatan ekstrakurikuler pada prinsip-
dapat dicapai melalui kegiatan belajar nya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
mengajar yang ditempuh (Zakiyah kegiatan wajib yang mana seluruh bentuk
Darajat, 1996: 126). kegiatan yang berkaitan dengan masalah-
Jadi efektifitas merupakan kemampuan masalah yang wajib dilakukan menurut
untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas suatu ajaran agama. Sedangkan kegiatan pilihan
lembaga secara fisik dan non fisik untuk berkaitan dengan masalah-masalah yang
mencapai tujuan serta meraih keberhasilan melibatkan potensi, bakat, pengembangan
maksimal. seni dan keterampilan tertentu yang harus
Kemampuan membaca dan menulis didukung oleh kemampuan dasar yang
al-Qur’an merupakan indikator kualitas dimiliki peserta didik (Departemen Agama
kehidupan beragama seorang muslim. RI, 2005: 11).
Oleh karena itu, gerakan baca dan tulis al- Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Qur’an merupakan langkah strategis dalam yaitu suatu kegiatan yang dilakukan di
langkah meningkatkan kualitas ummat luar jam pelajaran atau kelas. Adapun
khususnya ummat Islam dan keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan ekstra-
pembangunan di bidang agama. Karena al- kurikuler di MTs N Sumberagung Jetis
Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan Bantul merupakan kegiatan tambahan di
oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk luar struktur program yang dilaksanakan di
disampaikan kepada ummatnya sebagai pe- luar jam pelajaran biasa, agar memperkaya
tunjuk manusia untuk kehidupan dunia dan dan memperluas wawasan pengetahuan dan

61
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

kemampuan siswa serta mampu mengisi kan bagian dari subyek penelitian, yaitu
waktu luang dengan lebih baik untuk tidak guru pembimbing program baca tulis
melakukan kegiatan negatif. Salah satu al-Qur’an dan siswa kelas VII MTs N
wadah pembinaan program ekstrakurikuler Sumberagung Jetis Bantul. Dengan de-
keagamaan yang ada di MTs N Sumberagung mikian, seluruh hasil dari wawancara
Jetis Bantul adalah program Baca Tulis al- tersebut peneliti menilai hasil akhir
Qur’an (BTQ), yang mana program baca secara keseluruhan setiap sub variabel-
tulis al-Qur’an tersebut dilaksanakan setiap nya, dengan menentuakan kriteria pen-
seminggu dua kali, yaitu pada hari Rabu capaian tujuan secara menyeluruh ten-
dan Kamis setelah proses pembelajaran. tang keefektifan pelaksanaan program
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an.
Metode Penelitian Pedoman Observasi, Instrumen data
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian dalam observasi ini penulis susun guna
Penelitian ini merupakan penelitian mengetahui dan mengamati bagaimana
lapangan yang menggunakan pendekatan jalannya atau efektifitas pelaksanaan
psikologi pendidikan. Penelitian ini program ekstrakurikuler baca tulis al-
bersifat evaluasi deskriptif. Qur’an bagi siswa kelas VII MTs N
2. Pengumpulan Data Sumberagung Jetis Bantul. Kisi-kisi In-
Adapun pengumpulan data dalam strumen dalam penelitian ini, peneliti
penelitian ini menggunakan metode menggunakan instrumen dengan teknik
dokumentasi, wawancara dan observasi evaluasi program baca tulis al-Qur’an
dengan sumber penelitian di MTs N tersebut menggunakan model evalu-
Sumberagung Jetis Bantul. Adapun asi CIPP, model ini dikembangkan oleh
yang menjadi subyek penelitian Stufflebem, dkk. (1967) di Ohio State
ini adalah Kepala Madrasah, Waka University. CIPP merupakan singkatan
Bidang Kurikulum, Guru Pembimbing dari huruf awal empat buah kata, yaitu
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an dan (1) context evaluation, (2) input evalu-
siswa kelas VII MTs N Sumberagung ation, (3) process evaluation, dan (4)
Jetis Bantul. product evaluation.
3. Instrumen Penelitian. Peneliti dalam Adapun kisi-kisi instrumen dapat
penelitian ini, peneliti sebagai instru- dilihat pada tabel 1.
men inti, di mana peneliti melakukan 4. Kriteria Efektifitas
pengambilan data dengan mengguna- Kriteria menentukan efektifitas
kan metode Observasi, metode Wawan- pada setiap variabel pelaksanaan
cara dan metode Dokumentasi. Pedo- program baca tulis al-Qur’an dengan
man Wawancara, dalam penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP
dilakukan dengan memberikan perta- (Context, Input, Process, Product) dapat
nyaan kepada informan yang merupa- ditentukan dari jumlah item dalam

62
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

instrument penelitian. deskriptif analitik yaitu data yang


Untuk keberhasilan dan kefektifan- diperoleh melalui observasi, wawancara
nya pelaksanaan kegiatan pembinaan dan dokumentasi dianalisa dalam bentuk
baca tulis al-Qur’an tersebut dengan uraian naratif serta tidak dituangkan
menentukan kriteria pencapaian tujuan dalam bentuk dan bilangan statistik
secara menyeluruh, apabila seluruh (Suharsini Arikunto, 1999: 198).
atau setidak-tidaknya sebagian besar Adapun analisis tersebut diguna-
(75%) disetiap sub variabelnya mampu kan untuk mengola data-data yang di-
terealisasikan secara baik sesuai dengan kumpulkan sesuai dengan kondisi yang
tujuan awalnya. terjadi di lapangan dengan kemudian
5. Uji Keabsahan Data dianalisis.
Uji keabsahan data dalam penelitian
ini menggunakan trianggulasi. Triang- Hasil Penelitian
gulasi diartikan sebagai teknik Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler
pengumpulan data yang bersifat Baca Tulis al-Qur’an
menggabungkan dari berbagai teknik 1. Proses Pelaksanaan Program Ekstra-
pengumpulan data dan sumber data kurikuler BTQ
yang telah ada (Sugiono, 2009: 330). Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
Teknik trianggulasi dalam penelitian ini kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan
adalah trianggulasi dilakukan dengan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk
cara menguji kefektifan, apakah proses menumbuhkembangkan potensi sumber
dan hasil dari pelaksanaan program daya manusia (SDM) yang memiliki peserta
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an didik baik berkaitan dengan aplikasi ilmu
sudah berjalan dengan baik. Oleh pengetahuan yang didapatkannya maupun
karena itu, trianggulasi juga dilakukan dalam pengertian khusus untuk membimbing
untuk menguji pemahaman antara peserta didik dalam mengembangkan
peneliti dengan pemahaman informan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya
tentang efektifitas pelaksanaan program melalui kegiatan-kegiatan yang wajib
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an maupun pilihan (Departemen Agama RI,
bagi siswa yang diinformasikan oleh 2005: 9).
informan kepada peneliti. Adapun Program baca tulis al-Qur’an adalah
trianggulasi yang dilakukan yaitu salah satu kegiatan ekstrakurikuler
dengan cara trianggulasi sumber dan keagamaan yang ada di MTs N Sumberagung
trianggulasi teknik. Jetis Bantul. Ini merupakan kegiatan/
6. Metode Analisis Data program wajib yang diikuti oleh seluruh
Dalam penelitian ini metode siswa kelas VII dan VIII. Akan tetapi setelah
analisis data yang digunakan adalah dilakukan evaluasi dengan adanya beberapa
data yang berupa keterangan secara faktor pelaksanaan program ektrakurikuler

63
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pengumpulan
Variabel Sub Variabel Indikator Item Data
Context Visi Terwujudnya siswa untuk menjadi generasi Qur’ani 1, 2
Dokumentasi,
Wawancara
Misi • Meningkatkan kualitas 3, 4, 5, Dokumentasi
• pembelajaran merujuk pada permen Nomor 22, 23, dan 6, 7 dan
24 Wawancara
• Tahun 2006
• Meningkatkan kulaitas siswa dalam penguasaan baca
tulis huruf al Qur’an
• Menumbuh kembangkan siswa untuk gemar mem-baca
Al- Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
• Meningkatkan kemampuan pada siswa untuk dapat
menghafal terutama surat-surat pendek
• Membiasakan siswa dalam kehidupan yang relegius

Tujuan pro- • Membentuk siswa cerdas, 8, 9 Wawancara


gram BTQ • terampil, disiplin dalam kehidupan beragama
• Memiliki siswa yang berprestasi dalam bidang baca tulis
al-Qur’an
• Membentuk siswa untuk dapat mengaplikasikan nilai-
nilai al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
• Melatih siswa agar gemar untuk
• menghapal al-Qur’an mulai dari surat-surat pendek

Input Kualifikasi • Data hasil Sertifikasi Baca Tulis 10, 11, Dokumentasi
Siswa • al-Qur’an dari Sekolah Dasar 12, 13 dan
• Melalui Tes/seleksi Kemampuan Wawancara
• Baca Tulis al-Qur’an
• Kegiatan yang mewajibkan setiap siswanya untuk
mengikuti.
Kualifikasi • Akademik minimum S1 program studi keagamaan 14, 15 Dokumentasi
Guru pem- • Memiliki ijazah mengaji dan
bimbing • Pernah mengikuti Pembinaan guru Wawancara
• Mengikuti penataran/ training mengajar al-Qur’an
• Memiliki sertifikat/lisensi mengajar dari lembaga yang
berwenang mengeluarkan sertifikat
• Berasal dari guru agama Islam/ranah keagamaan

Sumber • Buku Iqra 16, 17, Dokumentasi,


belajar • Buku surat-surat pendek 18, 19, Wawancara
• Al-Qur’an al-Kariim 20, 21, dan Observasi
• Buku tajwid 22

64
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

Process Kedisiplinan • Satu semester 5-6 bulan 23, 24, Dokumentasi


masa bimbin- • Lama belajar jenjang 1 tahun (2 semester) 25, 26, dan
gan • Tingkatan jilid Iqro yang digunakan sesuai tingkat 27, 28, Wawancara
kemampuan siswa
• Bimbingan Qiraah sebagai lanjutan bagi siswa yang
sudah tamat di tingkatan Iqra
• Menyalin tulisan arab/al-Qur’an
Keseriusan • Pengenalan makhorijul huruf dari ke-28 huruf hijaiyah, 29, Wawancara
pembelajaran tulisan gandeng, harokat 30
• Membaca buku Iqra
• Hukum bacaan ”Al” Syamsiyah dan ”Al” Qomariyah
• Hukum bacaan nun mati/ tanwin dan mim mati
• Setoran hafalan surat-surat pendek
• Menyalin tulisan al-Qur’an sesuai dengan yang diins-
truksikan oleh guru pembimbing

Pendekatan Guru pembimbing mampu 31, Wawancara


program mendorong kemampuan siswa dalam memperluas penge- 32
BTQ tahuan serta wawasan membaca dan menulis al-Qur’an de-
ngan baik dan benar
Metode BTQ • Guru pembimbing membaca 33, Observasi
• terlebih dahulu kemudian siswa disusul oleh siswa 34,
• Siswa membaca di depan guru pembimbing sedangkan 35
guru pembimbing menyimak dengan memperbaiki ba-
caan yang salah
• Guru pembimbing meng ulang-ulang bacaan, sedangkan
siswa menirukan kata perkata dan perkalimat secara
berulang-ulang hingga terampil dan benar

Product Penyaluran • Menghafalkan surat-surat pendek juz ‘Amma 36, Dokumentasi


pencapaian • Terampil menulis al-Qur’an dengan baik dan rapi 37, dan
bakat diri • Siswa dapat memperdalam wawasannya tentang ilmu 38, Wawancara
tajwid 49,
• Siswa terdorong untuk belajar mengembangkan kemam- 40
puan menulis ayat-ayat al-Qur’an
• Siswa dapat mengisi waktu luang yang lebih baik dan
tidak melakukan kegiatan yang negatif

baca tulis al-Qur’an, sekarang hanya menit tersebut untuk baca tulis al-Qur’an
difokuskan kepada seluruh siswa kelas dan memasukkannya sebagai salah satu
VII saja. Adapun pembimbingnya adalah kegiatan ekstrakurikuler madrasah. Dengan
semua guru pengampu mata pelajaran ranah demikian, program ekstrakurikuler baca
keagamaan dan dibantu oleh guru-guru tulis al-Qur’an adalah salah satu strategi
lainnya.2 yang sangat efektif dilakukan, karena
Berkaitan dengan hal tersebut, Madra- dengan demikian pembelajaran baca tulis
sah Tsanawiyah Negeri Sumberagung al-Qur’an merupakan salah satu bentuk
Jetis Bantul dapat menggunakan kegiatan yang dilakukan di luar jam
tambahan alokasi waktu 60 hingga 90 pelajaran untuk terus meningkatkan kualitas
2
Hasil wawancara dengan Ibu Dra. Sunarti, S.Pd. potensi dengan memberikan kontribusi
selaku Waka Kurikulum MTs N Sumberagung Jetis Bantul,
pada tanggal, 10 April 2013

65
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

kepada siswanya dalam menimba ilmu agar wawancara juga dilakukan dengan siswa
bisa mengembangkan dan mengaplikasikan kelas VII MTs N Sumberagung Jetis
ilmu pengetahuan agamanya yang diberikan Bantul tentang pelaksanaan program
saat proses pembelajaran di kelas dalam ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an, dalam
kehidupan sehari-hari. hal ini yaitu keikutsertaan siswa selama
Pelaksanaan program ekstrakurikuler pembinaan al-Qur’an. Berikut ini adalah
baca tulis al-Qur’an di MTs N Sumberagung kutipan wawancara dari beberapa siswa:
Jetis Bantul diselenggarakan dua kali dalam Menurut Abdan Syakuro, siswa kelas
seminggu selama satu jam, yaitu pada hari VII A MTs N Sumberagung, menyatakan:
Rabu dan Kamis pukul 13.30-14.30 WIB. “Saya senang mengikuti program
Dalam program ini, proses pelaksanaannya ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an karena
dengan sistem klasikal yakni sesuai dengan saya dapat membaca al-Qur’an dengan
kelas masing-masing secara individu lancar”.
(privat), yang mana semuanya tergantung Menurut Fitri Nurjanah, siswa kelas
dengan kemampuan siswa. Jika siswa VII E MTs N Sumberagung, menyatakan:
mampu dan mau mengulang-ulangnya “Saya senang, karena bisa menambah
untuk mempelajarinya, maka anak tersebut wawasan dalam baca tulis al-Qur’an”.
akan dengan cepat mampu membaca serta Menurut Indri Sulistiyani, siswa kelas
menulis al-Qur’an.3 VII B MTs N Sumberagung, menyatakan:
Sehubungan dengan itu, maka “Saya senang, karena ekstrakurikuler
pembinaan pelaksanaan program baca BTQ (Baca Tulis al-Qur’an) bisa menambah
tulis al-Qur’an di tingkat SMP/MTs ini semangat saya untuk belajar al-Qur’an”.
dapat mengacu pada kemampuan yang Namun ada salah satu siswa yang
telah mereka kuasai ketika di tingkat SD/ bernama Eko Nur Cahyo, siswa kelas VII A
MI, dengan target agar siswa memiliki pada saat peneliti mewawancarainya siswa
kemampuan membaca dan menulis ayat- tersebut mengatakan:
ayat al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai “Saya tidak senang mbak, mergo muleh
dengan kaidah ilmu tajwid. Sedangkan awan (pulang siang) dan pengen cepet-cepet
hasil pembinaan pelaksanaan baca tulis pulang sampai rumah”.
al-Qur’an di tingkat SMP/MTs tersebut Adapun materi pokok dalam kegiatan
dapat dijadikan acuan untuk pembinaan program ekstrakurikuler baca tulis al-
berkelanjutan yang dilakukan pada jenjang Qur’an di MTs N Sumberagung Jetis
pendidikan berikutnya.4 Bantul adalah Al-Qur’an al-Kariim yang
Selain dengan guru pembimbing, diperuntukkan untuk siswa yang sudah
mampu membaca al-Qur’an, ini sebagai
3
Hasil wawancara dengan Bapak Nurhadi, S.Ag.
selaku Koordinator Bidang Keagamaan, pada tanggal, 13
tingkat lanjutan dari siswa yang sudah lulus
April 2013. di tingkat sebelumnya. Sementara bagi
4
Hasil wawancara dengan Ibu Dra. Sunarti, S.Pd.,
pada tanggal, 10 April 2013. siswa yang masih kurang kemampuannya

66
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

dalam membaca al-Qur’an, maka buku berlangsungnya pembinaan ekstrakurikuler


Iqra’ lah materi yang dipelajarinya. Buku baca tulis al-Qur’an, dengan guru
IQRA’ yang dipergunakan sebagai rujukan memberikan sebuah kultum tentang materi
referensinya adalah buku metode Iqra’ jilid penunjang do’a sehari-hari, bacaan shalat
I -VI yang disusun oleh Bapak K.H. As’ad dan dzikir yang juga terdapat pada buku
Humam dari Kotagede Yogyakarta dan pegangan siswa Ar-Risalah Ad-Du’aa
dikembangkan oleh AMM (Angkatan Muda Al-Asmaul Husna, Tim penyusun guru
Masjid & Musholla) Yogyakarta melalui Madrasah yang diterbitkan oleh Madrasah
pendirian Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Tsanawiyah Negeri Sumberagung Jetis
(TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an Bantul yang di dalamnnya memuat banyak
(TPA). tentang materi penunjang.
Untuk materi penunjangnya adalah Berdasarkan kutipan wawancara
Hafalan surat pendek ayat pilihan (Juz 30) dengan Bapak Nurhadi, S.Ag. “Materi
dengan menggunakan buku Ar-Risalah Ad- untuk pembinaan baca tulis al-Qur’an: (a)
Du’aa Asmaul Husna. Selain materinya Klasikal: Hafalan
membaca adalah menulis arab atau al- surat-surat pendek, doa sehari-hari,
Qur’an. Materi menulis ini sayangnya bacaan Shalat dan Dzikir, (b) Privat
kurang diaplikasikan pada saat kegiatan (sorogan): dengan materi buku IQRA’ bagi
program ekstrakurukiler baca tulis al-Qur’an yang belum bisa membaca Al-Qur’an dan
berlangsung, melainkan lebih banyak Materi buku Al-Qur’an bagi yang sudah
diterapkan pada saat kegiatan intrakurikuler bisa membaca namun belum lancar, (c)
madrasah (proses belajar mengajar di kelas), Asistensi berupa tutorial teman sebaya,
ini dikarenakan alokasi waktunya yang dilakukan setelah atau sebelum di privat”.
tidak memungkinkan untuk lebih mendalam Selain itu ada juga, kegiatan
jika dibahas dalam pelaksanaan program keagamaan antara lain: membaca Asmaul
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an tersebut Husna, surat-surat pendek, melaksanakan
dengan kondisi siswa yang sudah lelah dan shalat Dhuha dan shalat Dhuhur dengan
waktu yang sudah siang. Sehingga materi harapan agar siswa dapat membiasakan
menulis arab/al-Qur’an disertakan pada diri dalam kehidupan yang religius. Dalam
saat proses pembelajaran al-Qur’an Hadits hal ini, MTs N Sumberagung Jetis Bantul
dan bahasa Arab di kelas. mengalokasikan waktu 15 hingga 20 menit
Di samping itu pula do’a sehari-hari, setiap hari untuk kegiatan membaca surat-
bacaan shalat dan dzikir sebagai materi surat pendek, Asma’ul Husna, shalat Dhuha
penunjang untuk membentuk siswa yang yang dilaksanakan pada waktu pagi hari,
terampil dan disiplin dalam kehidupan sebelum masuk jam pelajaran pertama. Dan
beragama. Yang mana kegiatan tersebut jama’ah shalat Dhuhur yang dilaksanakan
dilaksanakan sebelum atau sesudah proses pada saat jam istirahat kedua.

67
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

para siswa dan membuat laporan hasil


2. Pembimbing Program penilaian.
Ekstrakurikuler BTQ
Program ektrakurikuler baca tulis al- Keefektifan Pelaksanaan Program Eks-
Qur’an tersebut bertujuan untuk membentuk trakurikuler Baca Tulis al-Qur’an
siswa cerdas, terampil, disiplin dalam Dari tabel yang ada dalam kisi-kisi
kehidupan beragama, dengan harapan dapat instrumen penelitian yang terlampir, maka
mengaplikasikan nilai-nilai al-Qur’an dalam evaluasi CIPP didapatkan gamabaran
kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an bagi umat sebagai berikut:
Islam memiliki peranan yang sangat penting 1. Evaluasi Konteks (Context)
dalam kehidupan seorang muslim. Dengan Pada evaluasi context ini dinilai
terbatasnya jam tatap muka pembelajaran cukup efektif yang diperoleh dari hasil
ranah keagamaan di madrasah, maka proses pengumpulan data dengan analisis
kegiatan intrakurikuler kurang berorientasi efektifitas hasil dokumentasi serta
kepada peningkatan kemampuan membaca wawancara terhadap guru pembimbing
dan menulis al-Qur’an siswa, karena proses program ekstrakurikuler baca tulis
pembelajarannya cenderung teoritis yang al-Qur’an, dapat dilihat kesesuainya
semestinya diberikan pembelajaran dengan sebagai berikut:
memperbanyak praktikum dan latihan- a. Visi dan Misi
latihan menulis, serta membaca al-Qur’an. Untuk visi dan misi tersebut
Oleh karenanya, dengan langkah menambah dilakukan dengan cara menganalisis
jam tatap muka yang dilakukan di luar kelas hasil dokumentasi terhadap
adalah salah satu langkah pembinaan agar indikator efektifitas di setiap sub
siswa bisa lebih jauh memperdalam serta variabel, yang mana context dari
mengembangkan kemampuan baca tulis al- program ekstrakurikuler baca tulis
Qur’an. al-Qur’an MTs N Sumberagung
Karena guru merupakan salah satu Jetis Bantul telah memuat indikator
elemen pendidikan yang sangat penting yang tertuang dalam Permendiknas
dalam proses pembinaan kegiatan Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006.
ekstrakurikuler tersebut dan menentukan, Dilihat dari kesesuaian Pera-
agar mencapai perubahan bagi siswa dalam turan Menteri Pendidikan Nasional
meningkatkan kualitas penguasaan baca Republik Indonesia Nomor 22 ta-
tulis huruf al-Qur’an. Di sini tugas dari hun 2006 tentang Standar Isi untuk
pada guru pembimbing yaitu: melakukan satuan pendidikan dasar dan me-
tes penempatan (seleksi kemampuan nengah, Pasal 1 ayat 1 menyatakan
siswa), menyusun materi pembelajaran, bahwa: “Standar Isi untuk satuan
melaksanakan pembinaan terhadap para Pendidikan Dasar dan Menengah
siswa, melaksanakan penilaian terhadap yang selanjutnya disebut Standar Isi

68
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

mencakup lingkup materi minimal Adapun untuk penjelasan ber-


dan tingkat kompetensi minimal dasarkan pasal 1 ayat 2 adalah seba-
untuk mencapai kompetensi lulu- gai berikut:
san minimal pada jenjang dan jenis 1. Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan tertentu”.5 Dalam doku- Satuan Pendidikan (SKL-SP)
men Permendiknas tersebut dibahas dikembangkan berdasarkan tu-
standar isi sebagaimana dimaksud juan setiap satuan pendidikan,
oleh Peraturan Pemerintah Nomor yakni: SMP/MTs. bertujuan
19 Tahun 2005, yang salah satu di- untuk meletakkan dasar kecer-
antaranya mencakup kerangka dasar dasan, pengetahuan, kepriba-
dan struktur kurikulum yang meru- dian, akhlak mulia, serta kete-
pakan pedoman dalam penyusunan rampilan untuk hidup mandiri
kurikulum pada tingkat satuan pen- dan mengikuti pendidikan lebih
didikan. lanjut.
Berdasarkan Peraturan Menteri 2. Standar Kompetensi Kelompok
Pendidikan Nasional Republik Indo- Mata Pelajaran (SK-KMP)
nesia Nomor 23 tahun 2006 tentang Agama dan Akhlak Mulia,
Standar Kompetensi Lulusan untuk bertujuan untuk membentuk
satuan pendidikan dasar dan menen- peserta didik menjadi manusia
gah, Pasal 1 ayat 1 & 2 dinyatakan yang beriman dan bertakwa
bahwa: “Standar Kompetensi Lulu- kepada Tuhan Yang Maha Esa
san untuk satuan pendidikan dasar serta berakhlak mulia. Tujuan
dan menengah digunakan sebagai tersebut dicapai melalui muatan
pedoman penilaian dalam menentu- dan/atau kegiatan agama,
kan kelulusan peserta didik. Standar kewarganegaraan, kepribadian,
Kompetensi Lulusan sebagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi,
dimaksud pada ayat 1 meliputi stan- estetika, jasmani, olahraga, dan
dar kompetensi lulusan minimal kesehatan.
satuan pendidikan dasar dan me- 3. Standar Kompetensi Lulusan
nengah, standar kompetensi lulusan Mata Pelajaran untuk mata pela-
minimal kelompok mata pelajaran, jaran Pendidikan Agama Islam
dan standar kompetensi lulusan SMP/MTs. sebagai berikut:
minimal mata pelajaran”.6 a. Menerapkan tata cara
5
Undang-Undang RI, Peraturan Menteri Pendidikan membaca Al-qur’an menu-
Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Sat-
uan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Surabaya: Wacana rut tajwid, mulai dari cara
Intelektual, 2009), hal. 180.
6
membaca “Al” Syamsiyah
Undang-Undang RI, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan “Al” Qomariyah sampai
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
(Surabaya: Wacana Intelektual, 2009), hal. 234. kepada menerapkan hukum

69
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

bacaan mad dan waqaf. 22 tahun 2006 tentang standar isi


b. Meningkatkan pengenalan untuk satuan pendidikan dasar dan
dan keyakinan terhadap menengah dan peraturan menteri
aspek-aspek rukun iman pendidikan nasional nomor 23 tahun
mulai dari iman kepada 2006 tentang standar kompetensi lu-
Allah sampai kepada iman lusan untuk satuan pendidikan dasar
pada Qadha dan Qadar serta dan menengah.7
Asmaul Husna. Dengan merujuk Peraturan
c. Menjelaskan dan membia- Menteri Pendidikan Nasional Re-
sakan perilaku terpuji se- publik Indonesia Nomor 22, 23 dan
perti qanaah dan tasawuh 24 sesuai dengan yang tercantum di
dan menjauhkan diri dari atas, Madrasah Tsanawiyah Negeri
perilaku tercela seperti Sumberagung Jetis Bantul ini beru-
ananiah, hasad, ghadab dan saha meningkatkan kualitas pembe-
namimah. lajaran. Khususnya pada program
d. Menjelaskan tata cara mandi ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an
wajib dan shalat-shalat tersebut ini dengan terwujudnya
munfarid dan jamaah baik siswa menjadi generasi Qur’ani,
shalat wajib maupun shalat yaitu dengan meningkatkan kualitas
sunat. siswa dalam penguasaan baca tulis
Dengan mengetahui standar al-Qur’an, serta membiasakan siswa
kompetensi lulusan tersebut, maka dalam kehidupan yang religius. De-
pendidik atau guru pembimbing ngan demikian, untuk menyesuaikan
program ekstrakurikuler baca tulis dan memenuhi peningkatan kualitas
al-Qur’an dapat menentukan stan- siswa masih perlu membutuhkan
dar minimal kemampuan baca tulis suatu pengawasan bukan hanya dari
al-Qur’an yang harus dicapai oleh guru saja pada saat siswa berada di
siswa. Sesuai dengan rumusan stan- lingkungan sekolah, melainkan da-
dar kompetensi lulusan yang ter- lam lingkungan keseharian siswa
dapat pada Permendiknas No. 23 juga yakni dalam lingkup keluarga
tahun 2006, merupakan landasan maupun masyarakat sekitar, siswa
bagi pencapaian standar kompetensi perlu adanya pembiasaan diri untuk
lulusan untuk jenjang berikutnya. 7
Undang-undang RI, Peraturan Menteri Pendidi-
Selanjutnya berdasarkan Pera- kan Nasional No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006
turan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Republik Indonesia Nomor 24 tahun Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
2006 tentang pelaksanaan peraturan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah , (Surabaya: Wa-
cana Intelektual, 2009), hal. 327.
menteri pendidikan nasional nomor

70
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

rutin membaca al-Qur’an. Dengan lingkungan luar sekolah, seperti


demikian, dari hasil tersebut dapat pada saat di rumah, masjid maupun
disimpulkan bahwa visi dan misi kegiatan TPA/TPQ yang diadakan
program baca tulis al-Qur’an sudah di lingkungan sekitar.
efektif. Berikut ini kutipan dalam
b. Tujuan Program BTQ wawancara dengan Bapat Nurhadi,
Dengan tujuan membentuk S.Ag., selaku Koordinator Bidang
siswa cerdas, terampil, disiplin Keagamaan dan juga guru pem-
dalam kehidupan beragama, di bimbing program ekstrakurikuler
sini madrasah menerapkan kepa- baca tulis al-Qur’an, yaitu:
da siswanya untuk membiasakan “Tujuan program ekstra BTQ:
melaksanakan kegiatan pengem- 1. Melatih siswa agar dapat
bangan keagamaan yang dilaksana- membaca Alqur’an sesuai
kan pada saat sebelum berlangsung- dengan kaidah yang benar
nya kegiatan proses pembelajaran 2. Membentuk siswa cerdas,
intrakurikuler madrasah. Seperti terampil, disiplin dalam kehidu-
halnya siswa membaca Asmaul pan beragama
Husna dan surat-surat pendek yang 3. Memiliki siswa yang berprestasi
dipandu oleh guru, ada juga yang dalam bidang baca tulis Al-
melaksanakan sholat Dhuha sebe- Qur’an
lum pembelajaran dimulai, serta 4. Membentuk siswa untuk dapat
jama’ah sholat Dhuhur pada saat mengaplikasikan nilai-nilai Al-
jam istirahat kedua sesuai struktur Qur’an dalam kehidupan sehari-
yang telah diterapkan.8 hari
Di samping itu pula, program 5. Melatih siswa agar gemar untuk
tersebut bertujuan membentuk menghapal Al-Qur’an mulai dari
siswa untuk mengaplikasikan nilai- surat-surat pendek”.
nilai al-Qur’an dalam kehidupan Dengan demikian, selain mem-
sehari-hari, serta melatih siswa bentuk siswa menjadi manusia
agar gemar untuk menghafal al- yang beriman dan bertakwa kepada
Qur’an mulai dari surat-surat Tuhan Yang Maha Esa serta
pendek. Yang mana, membaca berakhlak mulia, juga terwujudnya
al-Qur’an bukan hanya pada saat siswa menjadi generasi Qur’ani
pembelajaran intra maupun ekstra yang memiliki prestasi dalam hal
kurikuler madrasah saja, melainkan membaca serta menulis al-Qur’an
siswa mengaplikasikannya di sebagai bekal bertata kehidupan
yang religius Islami. Jadi, tujuan
8
Hasil wawancara dengan Bapak Nurhadi, S.Ag.,
pada tanggal, 01 Mei 2013. dari pada program baca tulis al-

71
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

Qur’an tersebut dapat dikatan cukup dengan berbagai tingkatan mulai dari
efektif. jilid I – VI dan terdapat satu siswa yang
Mu’allaf ditingkat Iqra’ jilid II, ada 14
2. Evaluasi Masukan (Input) siswa yang kemampuannya membaca
a. Kualifikasi Siswa surat-surat pendek (Juz ‘Amma), dan
Kualifikasi siswa MTs N Sumber- terdapat 5 siswa yang masih belum
agung Jetis Bantul tersebut sudah sesuai bisa membaca huruf-huruf hijaiyyah/al-
dengan pengkategoriannya dalam suatu Qur’an. Dari hasil tersebut menunjukkan
keahlian khusus, yaitu kemampuan bahwasannya sudah banyak siswa yang
baca tulis al-Qur’an siswa. Dalam memiliki kemampuan membaca al-
hal ini, selain Masa Orientasi Siswa Qur’an/huruf-huruf hijaiyyah dengan
(MOS) sebagai pengenalan terhadap tingkat kemampuan yang berbeda-beda,
lingkungan maupun sekolah barunya, akan tetapi hanya ada 5 siswa yang tidak
madrasah juga melakukan penyaringan mumpuni dalam membaca al-Qur’an.
Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru Untuk langkah selanjutnya adalah
(PPDB) terhadap siswa baru (kelas pengelompokan para siswa ke dalam
VII) melalui tes/uji seleksi kemampuan klasifikasi berdasarkan kriteria tertentu.
baca tulis al-Qur’an pada saat awal Klasifikasi tersebut yaitu dengan pem-
para siswa memasuki sekolah. Untuk bagian siswa ke dalam kelompok siswa
kualifikasi siswa dalam pelaksanaannya yang bisa membaca dan menulis al-
dapat dikatakan sudah efektif dilihat Qur’an maupun siswa yang belum bisa
dari adanya pelaksanaan uji seleksi dan membaca dan menulis ayat-ayat al-
kesesuain pengkualifikasian siswa. Qur’an.9 Jadi kriteria tertentu adalah
Jadi masing-masing siswa juga tingkat prestasi para siswa dalam hal
harus mengikuti tes/uji seleksi baca baca tulis al-Qur’an. Dalam konteks
tulis al-Qur’an yang secara langsung ini, madrasah mengadakan tes/uji baca
oleh guru pengampu mata pelajaran tulis al-Qur’an tersebut yang bertujuan
ranah keagamaan dan juga dibantu oleh untuk melakukan penjajakan terhadap
guru-guru yang lain. Hal tersebut untuk kemampuan yang dimiliki oleh para
mengetahui dan memetakan tingkat siswa, yang mana nantinya sebagai
kemampuan siswa. penentu untuk tindakan selanjutnya
Hasil dari uji seleksi baca tulis al- yang sesuai dengan kemampaun siswa
Qur’an siswa baru MTs N Sumberagung dalam pengkategorian. Karena sifat
dengan jumlah 125 siswa. Yaitu yang dari pada program ekstrakurikuler baca
terdiri dari: 61 siswa yang sudah memiliki tulis al-Qur’an ini merupakan kegiatan
kemampuan membaca al-Qur’an mulai yang mewajibkan bagi setiap siswa baru
dari Juz 1 – 30, 45 siswa yang memiliki 9
Hasil wawancara dengan Ibu Dra. Sunarti, S.Pd.,
kemampuan membaca buku Iqra’ pada tanggal, 01 Mei 2013.

72
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

untuk mengikutinya. training mengajar al-Qur’an dan juga


Dalam wawancara dengan Bapak memiliki sertifikat/lisensi mengajar dari
Nurhadi, S.Ag., selaku Koordinator lembaga yang berwenang mengeluarkan
Bidang Keagamaan mengatakan: sertifikat.
“Proses Pengelompokan: Tidak ada Di samping itu pula guru pem-
pengelompokan kelas, berdasarkan kelas bimbingnya masih banyak dari guru
regular. Sistem pembelajaran secara pengampu mata pelajaran yang
klasikal, privat (sorogan) dan asistensi.” bukan berasal dari guru pengampu
mata pelajaran ranah keagamaan,
b. Kualifikasi Guru Pembimbing yang disebabkan kurangnya tenaga
Kualifikasi adalah mendorong pengajar dalam pembinaan program
seseorang untuk memiliki suatu keahlian ektrakurikuler tersebut walaupun dari
atau kecakapan khusus. Adapun di MTs segi akademiknya sudah sesuai, yakni
N Sumberagung Jetis Bantul ini dalam dengan lulusan S1 dan sekarang ada
indikator kualifikasi guru pembimbing juga guru yang melanjutkan di jenjang
program ektrakurikuler baca tulis al- S2.10
Qur’an, kebanyakan guru pengampu Berdasarkan hasil dari daftar
baca tulis al-Qur’an hanya beberapa kualifikasi guru pembimbing, bahwa-
guru saja yang memiliki indikator sannya dari 17 guru pembimbing
yang terdapat pada kualifikasi guru ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an,
pembimbing, itupun tidak semua point guru pembimbing yang berasal dari
indikator yang dimilikinya. guru ranah keagamaan sebanyak 6 guru,
Dari latar belakang guru sedangkan guru yang bukan berasal
pembimbing program ekstrakurikuler dari guru pengampu ranah keagamaan
baca tulis al-Qur’an tersebut sangatlah sebanyak 11 guru. Sehingga dapat
berpengaruh terhadap tumbuh kem- diketahui bahwa para guru pembimbing
bangnya siswa untuk gemar membaca ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an
serta menulis al-Qur’an, sehingga mampu adalah terdiri dari 35% guru pembimbing
meningkatkan kualitas pembelajaran yang hanya berasal dari guru mata
siswa dalam penguasaan baca dan tulis pelajaran ranah keagamaan, dan 65%
al-Qur’an. Akan tetapi guru pembimbig guru pembimbing bukan dari guru
di MTs N Sumberagung Jetis Bantul ranah keagamaan. Persentase tersebut
ini belum sesuai dengan standar didapatkan dengan cara menjumlah
kualifikasi sebagai guru pembimbing dari banyaknya guru pembimbing dari
baca tulis al-Qur’an. Karena masih ranah keagamaan dan guru pembimbing
banyak guru pembimbing yang belum
10
Hasil wawancara dengan Ibu Eni Munawaroh, S.Pd.I.
pernah mengikuti pembinaan maupun selaku guru pembimbing ekstrakurikuler baca tulis al-
Qur’an, pada tanggal, 02 Mei 2013.

73
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

yang bukan dari ranah keagamaan, Qur’an.11


dibagi dengan jumlah seluruh guru
pembimbing program ekstrakurikuler c. Sumber Belajar
baca tulis al-Qur’an, dikali seratus. Adapun sumber belajar yang
Ini berarti guru pembimbing program digunakan dalam proses pelaksanaan
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an program ekstrakurikuler baca tulis al-
MTs N Sumberagung Jetis Bantul bukan Qur’an di MTs N Sumberagung Jetis
berasal dari pengampu mata pelajaran Bantul ada beberapa referensi yang
ranah keagamaan. digunakan, adalah Al-Qur’anul al-
Walaupun demikian, seluruh guru Kariim, buku IQRA’ jilid I – VI susunan
pembimbingnya mempunyai akademik kiyai Haji As’ad Humam, pengasuh Tim
tingkat pendidikan S1 namun masih Tadarus Angkatan Muda Masjid dan
banyak guru pembimbing baca tulis Mushalla (AMM) Yogyakarta, dan buku
al-Qur’an yang bukan pengampu mata Ar-Risalah Ad-Du’aa Asma’ul Husna,
pelajaran ranah keagamaan. Sehingga Tim penyusun guru Madrasah yang
kualifikasi guru pembimbing tersebut diterbitkan oleh Madrasah Tsanawiyan
dinilai tidak efektif, karena guru pem- Negeri Sumberagung Jetis Bantul.12
bimbing yang berasal dari guru pengam- Berdasarkan penelitian yang
pu ranah keagamaan diketahui hanya peneliti lakukan di kelas VII dengan
35% saja yang sesuai di bidangnya, se- observasi atau mengamati jalannya
hingga kriteria pencapaian tujuan kuali- pelaksanaan program ekstrakurikuler
fikasi guru pembimbing tersebut kurang baca tulis al-Qur’an untuk mengukur
dari 75% kesesuaiannya. keefektifan dari salah satu komponen/
Dalam hal ini, guru pembimbing indikator sumber belajar yang digunakan
program ekstrakurikulier baca tulis pada saat pelaksanaan kegiatan
al-Qur’an dengan keputusan dan ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an.
pengangkatan sebagai guru pengampu/ Seperti yang tergambar pada tabel 2.
pembimbing di MTs N Sumberagung,
dengan langkah yang terpenting
guru tersebut mumpuni dalam hal
beragama yang khususnya di bidang
mengaji al-Qur’an dan juga sholat
serta dapat mengamalkannya kepada
para siswa. Sehingga siswa mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari yang beragama. Bahkan 11
Hasi wawancara dengan Bapak Nurhadi, S.Ag.,
pada tanggal, 01 Mei 2013.
ada pula guru yang sudah tahfidh al- 12
Hasil wawancara dengan Ibu Eni Munawaroh,
S.Pd.I., pada tanggal, 02 Mei 2013.

74
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

Tabel 2. Hasil Pengukuran Komponen adalah Alquran, Buku Iqra’, kartu


Sumber Belajar Baca Tulis Al-Qur’an13 prestasi dan kartu hapalan”.
Realisasi Secara keseluruhan, pada evaluasi
No. Komponen Ada Tidak Keterangan masukan (Input) pelaksanaan program
1. Sumber Belajar
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an
• Buku Iqra v - Jilid I – VI
• Buku surat-surat Buku Do’a cukup efektif, dilihat dari kualifikasi
pendek v - Asmaul siswa dan kualifikasi guru pembimb-
Husna pegan-
gan siswa ing serta sumber belajar yang diguna-
• Al-Qur’an al- v - Juz 1 – 30 kan pada saat program ektrakurikuler
Kariim
tersebut berlangsung. Sehingga adanya
• Buku Tajwid - v
suatu pengklasifikasian bagi siswa su-
Dari tabel di atas komponen sumber dah se-suai dengan kriteria kemampuan
belajar baca tulis al-Qur’an sudah bisa siswa, yang mana mereka sudah semes-
dikatakan efektif, dikarenakan hampir tinya ditentukan untuk meningkatkan
seluruh komponennya sesuai dan sudah kualitas serta mengaplikasikannya lebih
terealisasikan dengan baik pada saat lanjut. Akan tetapi dilihat dari latar be-
pelaksanaan program ekstrakurikuler lakang guru pembimbing program ektr-
baca tulis al-Qur’an berlangsung. Namun akurikuler tersebut tidak sesuai dengan
hanya satu komponen saja yang peneliti kriteria kualifikasi guru pembimbing,
tidak jumpai pada saat melakukan sehingga kurang mampu mengelola dan
observasi, yaitu tidak adanya buku menguasai kelas dengan baik saat ke-
Tajwid yang dipergunakan sehingga giatan pembinaan tersebut belangsung.
buku tersebut tidak terealisasikan. Walaupun dengan adanya sumber
Apalagi pada saat pembinaan baca belajar yang digunakan sudah sesuai
tulis al-Qur’an seringnya siswa tidak dengan tingkat kemampuan/prestasi
membawa buku materi berupa Buku siswa. Namun media/sumber belajar
Iqra’ maupun al-Qur’an, sehingga harus yang digunakan saat proses pembinaan
menunggu temanya yang membawa kegiatan ekstrakurikuler baca tulis al-
untuk bergantian dan terkadang guru Qur’an di MTs N Sumberagung Jetis
juga menyediakannya. Bantul di atas tergolong kurang baik,
Berikut ini adalah kutipan karena masih monoton atau bersifat
wawancara dengan Bapak Nurhadi, tradisional. Apalagi dewasa ini teknologi
S.Ag., yaitu: sudah semakin canggih dengan ada
“Media yang dipergunakan dalam banyaknya media audiovisual yang
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an dapat dijumpai di mana-mana, yang di
antaranya dengan melalui komputer/
13
Hasil Observasi komponen sumber media di
kelas VII MTs N Sumberagung Jetis Bantul, pada tanggal,
laptop, LCD/proyektor, tape recorder
08 Mei 2013.

75
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

dengan kaset maupun CD, dan juga al- atau membaca al-Qur’an sebagai
Qur’an digital untuk memudahkan guru lanjutan bagi siswa yang sudah tamat
pembimbing dalam penyampaian materi ditingkat Iqra’, yaitu mulai surah awal
tentang cara membaca dan menulis al- atau juz pertama dan seterusnya tidak
Qur’an serta dapat mempermudah dan ada ketentuan yang dibaca. Sejauh siswa
memotivasi siswa dalam mempelajari bisa dan lancar dalam membaca al-
al-Qur’an. Qur’an, maka lebih tinggi pula tingkatan
(Juz) yang dibaca.14 Di samping juga
3. Evaluasi Proses (Process) bahkan ada siswa yang sudah khatam
Pada evaluasi process untuk membaca al-Qur’an dari Juz 1 – 30 di
mengukur keefektifan tersebut yaitu tingkat Qira’ah, ini dikarenakan siswa
dilakukan dengan cara mewawancarai/ membaca al-Qur’an bukan hanya
interview siswa dan guru pembimbing, membaca saat kegiatan ektrakurikuler
serta observasi proses pelaksanaan baca tulis al-Qur’an berlangsung saja
program ekstrakurikuler baca tulis al- melainkan siswa dengan rutin membaca
Qur’an kelas VII di MTs N Sumberagung al-Qur’annya dilanjutkan di rumah.15
Jetis Bantul. Selain kedisiplinan masa bimbi-
Kedisiplinan pengelolaan dalam ngan yang terdapat pada evaluasi proses
pelaksanaan masa bimbingan program tersebut, ada pula keseriusan pembe-
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an lajaran yang melengkapi berjalannya
di Madrasah Tsanawiyah Negeri pelaksanaan program ekstrakurikuler
Sumberagung Jetis Bantul, yaitu dengan baca tulis al-Qur’an. Dengan adanya
masa satu tahun yang dibagi dalam dua keseriusan dalam pembelajaran seluruh
semester (semester ganjil dan genap). siswa kelas VII, baik itu bagi siswa yang
Setiap satu semester menggunakan bulan sudah mumpuni dalam membaca al-
efektif 5 – 6 bulan, dengan lama belajar Qur’an maupun bagi siswa yang masih
untuk msing-masing jenjang 1 tahun. dalam tahap Iqra’ mendapat pengenalan
Dengan hari efektif masa pelaksanaan mempelajari tentang makharijul huruf.
bimbingan 1 minggu 2X pertemuan, Di samping itu juga pembelajaran ten-
pada hari Rabu dan Kamis setelah proses tang hukum bacaan “Al” Syamsyiyah
pembelajaran intrakurikuler madrasah dan “Al” Qomariyah serta hukum ba-
dengan durasi waktu 60 s/d 90 menit. caan nun mati/tanwin dan mim mati.
Untuk tingkatan jilid Iqra’ yang Dalam wawancara dengan bebe-
digunakan yaitu mulai dari jilid I sampai rapa siswa kelas VII MTs N Sumber-
jilid VI, yang dipergunakan sesuai agung Jetis Batul mengenai keseriusan
dengan tingkat kemampuan siswanya. 14
Hasil wawancara dengan Eni Munawaroh, S.Pd.I.,
pada tanggal, 02 Mei 2013.
Sedangkan untuk bimbingan Qira’ah 15
Hasil wawancara dengan Nurhadi, S.Ag., pada
tanggal, 09 Mei 2013.

76
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

pembelajaran dalam program ekstra- wajib mempunyai kartu prestasi dan


kurikuler baca tulis al-Qur’an serta kartu hafalan yang sudah disediakan
kesulitan yang dialami oleh siswa ketika oleh madrasah untuk mengetahui tingkat
pembinaan baca tulis al-Qur’an, berikut kemampuan/prestasi siswa dalam hal
adalah kutipan wawancaranya: membaca dan menulis al-Qur’an.
Menurut Rida Nur Aini, siswa kelas Berdasarkan hasil wawancara
VII A menyatakan: yang dilakukan dengan adanya bentuk
“Yang dipelajari huruf-huruh dorongan yang diberikan oleh guru
hijaiyah dan tanda-tanda baca al- pembimbing terhadap siswa, siswa
Qur’an, baca tulis al-Qur’an, hafalan
merasakan senang mengikuti proses
do’a sehari-hari. Kesulitannya panjang
pelaksanaan ekstrakurikuler baca tulis
pendek harokat al-Qur’an”.
al-Qur’an karena kegiatan tersebut
Menurut Ahmad Badarudin, siswa
dapat memberikan kemudahan penge-
kelas VII E menyatakan:
“Yang dipelajari banyak dari tahuan serta wawasan siswa dalam
panjang pendek al-Qur’an dan lain-lain. hal membaca serta menulis al-Qur’an,
Kesulitannya pas tidak membawa al- serta semangat dan termotivasi untuk
Qur’an” mempelajarinya. Walaupun ada juga
Dalam wujud keseriusan pem- siswa yang merasakan kurang senang
belajaran tersebut disamping siswa karena waktu yang kurang efisien
mengikuti pembelajaran baca tulis al- pada siang hari, di mana siswa sudah
Qur’an, seluruh siswa diwajibkan untuk merasakan kelelahan dan bosen setelah
sorogan/setoran hafalan surat-surat mengikuti pembelajaran di kelas sejak
pendek kepada guru pembimbingnya pagi hari. Di samping itu juga, para
masing-masing. Jika siswa telah siswa mendapatkan banyak hal tentang
melakukan privat membaca al-Qur’an al-Qur’an, yaitu mulai dengan mengerti
maupun Iqra’ kepada guru pembimbing, huruf-huruf hijaiyah dan juga cara
maka guru pembimbing menulis hasil membacanya dengan baik, membaca
capaian yang ditempuh oleh siswa yang dan menulis huruf arab, serta menambah
sudah dibacanya dikartu prestasi baca kemudahan siswa membaca dengan cara
tulis al-Qur’an siswa. Sedangkan bagi cepat, lancar dan benar.16
siswa yang melakukan hafalan surat- a. Kegiatan Utama
surat pendek, maka guru pembimbing Untuk kegiatan utama dalam pembinaan
menulis hasil hafalannya dikartu prestasi ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an
hafalan siswa. Oleh karena itu, MTs N yaitu membaca al-Qur’an atau buku
Sumberagung Jetis Bantul tersebut bagi Iqra’. Adapun teknis pelaksanaannya
seluruh siswa kelas VII diwajibkan untuk adalah sebagai berikut:
mengikuti program ekstrakurikuler baca
16
Hasil wawancara dengan siswa kelas VII MTs N
tulis al-Qur’an, maka seluruh siswa juga Sumberagung Jetis Bantul, pada tanggal, 15 Mei 2013.

77
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

1. Guru pembimbing membawa kartu yang sudah dilaksanakan


prestasi baca tulis al-Qur’an siswa, 8. Guru pembimbing dan siswa meng-
kemudian dibagikan kepada siswa akhiri proses pembinaan dengan
2. Guru pembimbing mengawali membaca do’a akhir pembelajaran.
dengan membaca surat pendek yang b. Kegiatan Pendukung
kemudian dengan diikuti oleh seluruh Untuk kegiatan pendukung dalam
siswa, serta memberikan penjelasan pembinaan ekstrakurikuler baca tulis
sedikit tentang kandungan surat/ al-Qur’an yaitu menghafalkan surat-
ayat yang telah dibaca surat pendek (Juz 30) dalam al-Qur’an.
3. Siswa melakukan asistensi berupa Adapun teknis pelaksanaannya adalah
tutorial teman sebaya, yang di- sebagai berikut:
lakukan sebelum/setelah di privat 1. Guru pembimbing membawa kartu
4. Siswa melakukan privat/sorogan prestasi hafalan siswa, kemudian
kepada guru pembimbing secara dibagikan kepada siswa
bergantian dengan membaca al- 2. Siswa melakukan asistensi berupa
Qur’an maupun buku Iqra’ sesuai tutorial teman sebaya, yang dilakukan
dengan tingkatannya masing- sebelum/setelah di privat
masing dan memberikan kartu 3. Siswa melakukan privat/sorogan
prestasi baca tulis al-Qur’an kepada menghafalkan surat-surat pendek
guru pembimbing kepada guru pembimbing secara
5. Di saat siswa mengalami kesulitan bergantian sesuai dengan hasil
atau pembacaan yang kurang tepat capaian yang diperoleh oleh masing-
dan benar, maka guru pembimbing masing siswa dan juga siswa
langsung membenahi dan mem- memberikan kartu prestasi hafalan
benarkan bacaan, sehingga guru kepada guru pembimbing
mengetahui kemampuan pribadi 4. Setelah siswa melakukan sorogan
siswa secara langsung hafalan surat-surat pendek kepada
6. Guru pembimbing memcatat pero- guru pembimbing, guru pembimbing
lehan/pencapaian hasil membaca langsung mengisi dikartu prestasi
siswa yang telah dibaca dengan hafalan siswa sesuai dengan surat-
mengisi dikartu prestasi baca tulis surat pendek yang telah dihafal oleh
al-Qur’an siswa siswa
7. Sebelum kegiatan pembinaan ber- 5. Setelah semua para siswa dan guru
akhir, guru pembimbing terlebih pembimbing melakukan pembinaan,
dahulu memberikan simpulan/re- guru dan siswa mengakhiri proses
fleksi dengan memberikan kultum pembinaan dengan membaca do’a
kepada siswa terhadap kegiatan akhir pembelajaran

78
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

Dari hasil observasi yang dikatakan sudah efektif. Hal tersebut


peneliti lakukan di kelas, pembinaan seperti yang tergambar pada tabel 3.
ektrakurikuler baca tulis al-Qur’an dapat Dilihat dari tabel di atas,
Tabel 3. Hasil Pengukuran Komponen Metode Baca Tulis Al-Qur’an

Realisasi
No. Komponen Ya Tidak Keterangan
1. Metode Baca Tulis al-Qur’an
• Guru pembimbing membaca terlebih dahulu ke- -  Siswa belajar terhadap guru
mudian siswa disusul oleh siswa pembimbing secara langsung
• Siswa membaca di depan guru pembimbing se-  -
dangkan guru pembimbing menyimak dengan
memperbaiki bacaan yang salah
• Guru pembimbing meng ulang-ulang bacaan,  -
sedang-kan siswa menirukan kata perkata dan
perkalimat secara berulang-ulang hingga terampil
dan benar

berdasarkan penelitian yang dilakukan mampu mengetahui dan memantau


dengan mengamati proses jalannya perkembangan kemampuan siswanya
pelaksanaan program ekstrakurikuler secara langsung.
baca tulis al-Qur’an sudah efektif, guru Pada evaluasi proses tersebut,
pembimbing dan juga siswa sudah terlihat secara keseluruhan proses pelaksanaan
adanya suatu relasi yang baik antar program ektrakurikuler baca tulis
keduanya. Karena guru pembimbing al-Qur’an sudah efektif. Madrasah
dan juga siswa sama-sama berperan Tsanawiyah Negeri Sumberagung Jetis
aktif dalam sistem pembelajaran yang Bantul tersebut menggunakan metode
berlangsung, dengan asistensi dan juga Iqra’ dengan sistem/strategi privat
privat (sorogan). Sehingga siswa benar- (sorogan) yang diterapkan oleh guru
benar mendapatkan bimbingan secara pembimbing dengan siswanya dengan
langsung person to person (individual) sistem pembelajaran klasikal, sehingga
dengan guru pembimbingnya, bilamana guru pembimbing dapat memonitor
siswa belum mengerti tentang tata cara langsung perkembangan kemampuan
membacanya dengan baik maka guru siswa dalam membaca dan menulis al-
memberikan bagaimana cara membaca Qur’an. Namun dengan metode yang
al-Qur’an itu dengan baik, begitu dipergunakan selama proses pelaksanaan
pula jika ada siswa yang salah dalam program ekstrakurikuler baca tulis
membacakan al-Qur’an maka guru al-Qur’an menciptakan suasana bim-
pembimbing langsung mebenahinya bingan yang kurang kondusif di
dan membenarkan bacaannya. Oleh dalam kelas. Dikarenakan siswa yang
karenanya guru pembimbing juga sudah melakukan privat kepada guru

79
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

pembimbing membuat kegadauan mana siswa dapat mengaplikasikannya


ramai berbicara dengan siswa lain yang dalam kehidupan sehari-sehari, seperti
sudah selasai melakukan privat dengan pada saat menunaikan ibadah shalat
kegiatan yang sifatnya bukan asistensi wajib lima waktu siswa menggunakan
belajar membaca al-Qur’an, sehingga bacaannya dengan membaca surat-surat
siswa yang belum melakukan privat pendek.
dengan guru pembimbing atau yang Untuk proses penilaian yang
sedang asistensi dengan temannya dilakukan dari hasil pembinaan dan
sebelum melakukan privat jadi merasa prestasi baca tulis al-Qur’an siswa,
terganggu dan kondisi kelas yang berikut ini adalah jenis-jenis penilaian
kurang kondusif. yang dikembangkan dalam kegiatan
pembinaan ekstrakurikuler baca tulis
4. Evaluasi Hasil (Product) al-Qur’an di MTs N Sumberagung Jetis
Evaluasi product merupakan Bantul:
tahap akhir dari serangkaian evaluasi a. Pretest, yaitu penilaian yang
program, yang mengukur keberhasilan dilakukan sebelum pembinaan
pencapaian tujuan yang telah diberikan, dengan maksud untuk
diterapkan. Yaitu bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan
mengukur keberhasilan pelaksanaan penguasaan siswa terhadap materi
program ekstrakurikuler baca tulis al- pelajaran yang akan diajarkan.
Qur’an, dilihat dari terwujudnya siswa Pretest ini juga bisa digunakan
menjadi generasi Qur’ani yang berupa sebagai tes penempatan (placement
penyaluran pencapaian bakat diri siswa. test) siswa sesuai dengan tingkat
Dalam penilaian didasarkan pada kemampuan masing-masing.
indikator penyaluran pencapaian bakat b. Proses, yaitu penilaian yang
diri dengan cara peneliti menganalisis dilakukan selama proses pembinaan
hasil dari dokumentasi dan wawancara baca tulis al-Qur’an. Melalui
tentang product pembinaan baca tulis penilaian proses, kekurangan dan
al-Qur’an yang dihasilkan MTs N kesalahan siswa dapat dikoreksi
Sumberagung Jetis Bantul. dan diperbaiki secara langsung serta
Adapun Product MTs N tingkat perkembangan kemampuan
Sumberagung Jetis Bantul dikatakan siswa dapat terus terpantau secara
sudah cukup baik jika dalam kondisi bertahap dan berkelanjutan.
nyata, MTs N Sumberagung Jetis Bantul c. Posttest, yaitu penilaian yang di-
telah dapat menghasilkan para siswanya lakukan di akhir kegiatan pembi-
mampu menghafalkan surat-surat pendek naan baca tulis al-Qur’an untuk me-
(Juz ‘Amma) dan do’a sehari-hari, yang nentukan tingkat pencapaian stan-

80
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

dar ketuntasan minimal atau standar siswa kelas VII MTs N Sumberagung
kompetensi lulusan. Jetis Bantul menjelaskan bahwa dari
Berikut ini kutipan wawancara 170 siswa dari seluruh jumlah kelas VII.
dengan Bapak Nurhadi, S.Ag., Adapun siswa yang berada di tingkat al-
bahwasannya: Qur’an sebanyak 128 siswa, yaitu dengan
“Evaluasi Berdasar pada prestasi jumlah 42 siswa yang mendapat nilai
yang didapat anak pada setiap akhir rata-rata 80 keatas dan 86 siswa yang
pembelajaran”. mendapat nilai rata 60 -79. Sedangkan
Menurut Ibu Eni Munawaroh, siswa yang di tingkat Iqra’ sebanyak
S.Pd.I., selaku guru pembimbing 42 siswa, yaitu dengan 15 siswa yang
program ekstrakurikuler baca tulis al- mendapat nilai rata-rata 80 keatas dan
Qur’an mengatakan: 27 siswa yang mendapat nilai rata-rata
“Evaluasi dalam pembinaan baca 60 – 78. Dengan demikian, siswa yang
tulis al-Qur’an yaitu dengan menilai mendapat nilai 59 ke bawah tidak ada,
hasil pemcapaian siswa yang ada di baik dari tingkatan al-Qur’an maupun
kartu prestasi, baik kartu prestasi BTQ Iqra’. Sehingga dapat diketahui product
maupun hafalan surat-surat pendek. dari siswa terdiri dari 75% siswa yang
Serta kemampuan siswa saat proses mempunyai kemampuan membaca al-
pelaksanaan privat”. Qur’an dengan persentase 32% siswa
Di sini guru pembimbing melaku- yang mendapat nilai A (sangat baik) dan
kan penilaian kemampuan terhadap 68% siswa yang mendapat nilai B (baik),
siswa dengan menilai berdasarkan hasil untuk kemampuan siswa pada tingkat
dari kartu prestasi baca tulis al-Qur’an Iqra sebanyak 25% dengan persentase
dan kartu prestasi hafalan siswa, jadi 36% siswa yang mendapat nilai A dan
program ekstrakurikuler baca tulis 34% siswa yang mendapat nilai B.
al-Qur’an ini tidak ada tes atau ujian Persentase tersebut didapatkan
seperti halnya proses pembelajaran dengan cara sama seperti persentase
madrasah setiap akhir atau tengah kualifikasi guru, yaitu dengan men-
semester, melainkan dengan adanya jumlah disetiap tingkatannya terlebih
akumulasi selama proses pelaksanaan dahulu yaitu dari banyaknya siswa sesuai
pembinaan ekstrakurikuler baca tulis dengan standar nilai yang ditentukan
al-Qur’an berlangsung yakni Berdasar dibagi dengan jumlah seluruh siswa
pada pencapaian prestasi siswa di masing-masing tingkatannya, dikali
yang didapatakan pada setiap akhir seratus. Berdasarkan tabel Standar
pembelajaran. Nilai pada nilai kemampuan siswa
Dilihat dari hasil pelaksanann bahwa siswa baik berada di tingkat al-
pembinaan rekapitulasi nilai/prestasi Qur’an dan Iqra’ mendapat hasil nilai

81
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

60 ke atas, sedangkan yang mendapat Secara keseluruhan, pada evaluasi


hasil nilai 59 ke bawah tidak ada. product pembinaan baca tulis al-
Sehingga tujuan awal dari program Qur’an di MTs N Sumberagung Jetis
ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an Bantul dinilai cukup efektif, dilihat dari
dengan meningkatkan kualitas siswa partisipasi siswa yang dapat mengisi
dalam penguasaan baca tulis al-Qur’an waktu luangnya lebih baik dan tidak
dinilai sudah baik, oleh karenanya melakukan kegiatan yang negatif.
siswa sudah dapat menghafalkan surat- Karena di saat siswa telah selesai
surat pendek (Juz 30) dengan prestasi melaksanakan proses pembelajaran
sesuai dengan kemampuan siswa di kelas, kini selanjutnya siswa
masing-masing. Sesuai dengan kartu melaksanakan pembinaan baca tulis al-
prestasi hafalan siswa, kemampuan Qur’an dalam program ekstrakurikuler
siswa dalam menghafalkan surat-surat dengan memperdalam wawasannya
pendek mempunyai kemampuan dengan tentang membaca al-Qur’an dengan
jumlah surat-surat yang telah dihafalkan baik dan benar sesuai dengan makhorijul
berbeda-beda. hurufnya. Maka dari itu, siswa yang
Tabel 4. Standar Nilai17 dulu biasanya setelah pulang sekolah
langsung bermain atau melakukan
No. Nilai Kriteria
1. 80 – 100 A kegiatan yang negatif, sekarang siswa
2. 60 – 79 B mengerjakan dengan hal yang positif
3. 40 – 59 C dan lebih bermanfaat dengan membaca
4. 20 – 39 D al-Qur’an. Selain itu juga, membaca
5. 0 – 19 E
al-Qur’an termasuk suatu hal kebaikan
Berikut ini kutipan wawancara yang jika menjalankannya dinilai
dengan Bapak Nurhadi, S.Ag., selaku ibadah dan akan mendapatkan pahala,
Koordinator Bidang Keagamaan serta bukan saja menjadi amal dan ibadah,
guru pembimbing baca tulis al-Qur’an, tetapi juga menjadi obat dan penawar
menyatakan bahwasannya: bagi orang yang gelisah jiwanya.
“Perkembangan siswa dengan
adanya program baca tulis al-Qur’an: 5. Analisis Efektifitas Keseluruhan
Para siswa terbiasa belajar Al-Qur’an, Evaluasi pelaksanaan program
terbiasa menghapal, menunjang mapel ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an nilai
Agama dan bahasa Arab, dengan partisi- secara keseluruhan dinilai cukup efektif,
pasi siswa secara umum baik dalam yang diperoleh dari hasil keseluruhan
mengikuti program ekstrakurikuler baca data-data yang dikumpulkan melalui
tulis al-Qur’an”. Dokumentasi, Wawancara dan Obser-
17
Dokumentasi standar nilai baca tulis al-Qur’an
vasi telah memenuhi kriteria efektifitas
MTs N Sumberagung Jetis Bantul.

82
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

pelaksanaan program ekstrakurikuler pembahasan sebelumnya, maka dapat


baca tulis al-Qur’an bagi siswa kelas disimpulkan hasil penelitian sebagai
VII yang terlaksana dengan baik sesuai berikut:
dengan indikator sub variabel, yaitu 1. Pelaksanaan program ekstrakurikuler
dengan hasil skor 151. Meskipun ada baca tulis al-Qur’an di MTs N
beberapa item yang masih belum efektif, Sumberagung Jetis Bantul menerapkan
akan tetapi ketidakefektifan yang ada pendekatan pembinaan materi dengan
masih bisa ditutupi oleh unsur-unsur 3 metode/strategi, yaitu: klasikal yakni
lainnya yang mendukung. dengan hafalan surat-surat pendek, doa
Adapun untuk keterangan efek- sehari-hari, Bacaan Shalat dan Dzikir.
tifitasnya secara keseluruhan tentang Privat (sorogan) yaitu dengan materi
pelaksanaan program ekstrakurikuler buku Iqra’ bagi yang belum mampu
baca tulis al-Qur’an MTs N Sumberagung baca al-Qur’an dan materi buku al-
dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini: Qur’an bagi yang sudah bisa membaca
namun belum lancar. Dan asistensi
Tabel 5. Hasil Pengukuran Keefektifan yang berupa tutorial teman sebaya, ini
Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler BTQ dilakukan setelah atau sebelum di privat
Aspek Tidak Kurang Cukup Sangat kepada guru pembimbing.
No. yang Efektif Efektif Efektif Efektif Efektif
Dinilai 2. Keefektifan pelaksanaan program eks-
1. Context - -  - - trakurikuler baca tulis al-Qur’an
2. Input - -  - - a. Pelaksanaan program ekstrakuri-
3. Process - - -  -
kuler baca tulis al-Qur’an di MTs
4. Product - -  - -
N Sumberagung Jetis Bantul dinilai
sudah cukup efektif dilihat dari
Kriteria Efektifitas Keseluruhan efektifitas secara keseluruhan, baik
No. Interval Skor Kategori evaluasi context, input, process
1. 200-239 Sangat Efektif
maupun product, yaitu dengan skor
2. 160-199 Efektif
3. 120-159 Cukup Efektif 151 dari skor maksimal 239.
4. 80-119 Kurang Efektif b. Efektifitas dari sisi Context Sesuai
5. 40-74 Tidak Efektif dengan Permendiknas Nomor 22,
23, dan 24 Tahun 2006, Madrasah
Kesimpulan Tsanawiyah Negeri Sumberagung
Berdasarkan pemaparan pembahasan Jetis Bantul ini telah meningkatkan
analisis data yang dikemukakan tentang kualitas pembelajaran khususnya
Efektifitas Pelaksanaan Program Baca pada program kegiatan ekstra-
Tulis Al-Qur’an Siswa Kelas VII MTs kurikuler baca tulis al-Qur’an,
N Sumberagung Jetis Bantul dengan dengan tujuan untuk membentuk
menggunakan evaluasi CIPP pada

83
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

siswa yang cerdas, terampil, baik dan efektif, dari keseluruhan


disiplin dalam kehidupan beragama tingkat sub variabelnya jika dinilai
serta terwujudnya siswa untuk kefektifannya masing-masing se-
menjadi generasi Qur’ani. Secara muanya sudah berjalan secara
keseluruhan, pada evaluasi context efektif.
ini dinilai cukup efektif, yaitu e. Efektifitas dari sisi Product. Evaluasi
dengan hasil skor 33 dari skor product ini dinilai cukup efektif,
maksimal 53. yaitu dengan skor 18 dari skor
c. Efektifitas dari sisi Input. Pada maksimal 29. Karena kurang adanya
evaluasi input secara keseluruhan keterampilan siswa dalam menulis
dinilai cukup efektif, dengan skor al-Qur’an dengan baik dan rapi,
48 dari nilai skor maksimal 77. sehingga siswa kurang terdorong
Dilihat dari keseluruhan masukan untuk belajar mengembangkan
(input) yang terdapat pada program kemampuan menulis ayat-ayat al-
ekstrakurikuler baca tulis al- Qur’an. Walaupun secara kese-
Qur’an tersebut sudah efektif dari luruhan penyaluran pencapaian
masing-masing sub variabel, akan bakat diri terhadap siswa sudah
tetapi input untuk kualifikasi guru sangat baik, yaitu dengan mampu
pembimbingnya dinilai kurang menghafalkan surat-surat pendek
efektif, yaitu belum sesuainya serta mengisi waktu luang yang
kriteria dari guru pembimbing. lebih baik dan tidak melakukan
Yang mana masih banyak guru kegiatan yang negatif.
pembimbing baca tulis al-Qur’an Dari sisi pencapaian target siswa
yang bukan pengampu mata yang mampu membaca al-Qur’an
pelajaran ranah keagamaan, serta berdasarkan hasil nilai akumulasi
belum pernah mengikuti pembinaan selama proses pelaksanaan pembinaan
maupun training mengajar al- ekstrakurikuler baca tulis al-Qur’an
Qur’an dan juga memiliki sertifikat/ yaitu dengan nilai rata-rata 75% sesuai
lisensi mengajar dari lembaga yang dengan target pencapaian.
berwenang mengeluarkan sertifikat. Setelah penulis melakukan penelitian
d. Efektifitas dari sisi Process. Pada di MTs N Sumberagung Jetis Bantul
evaluasi ini secara keseluruhan dapat untuk menindaklanjuti hal-hal yang ber-
dikatakan sudah efektif, yaitu dengan kaitan dengan penelitian, maka penulis
nilai skor 52 dari skor maksimal 77. mempunyai beberapa saran yang semoga
Dilihat dari process pelaksanaan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan
program ekstrakurikuler baca tulis program ektrakurikuler baca tulis al-
al-Qur’an sudah berjalan secara Qur’an, khususnya dalam pembinaan baca

84
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

tulis al-Qur’an pada umumnya serta para Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
guru pembimbing khususnya. Berikut ini Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:
dikemukakan beberapa saran: Rineka Cipta, 1999.
1. Perlunya menambah tenaga guru Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam,
pembimbing agar proses pembinaan Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
dapat berjalan dengan baik dan efektif
2. Perlu adanya pengembangan dan
pembinaan guru pembimbing agar
para guru pembimbing memiliki
pengetahuan serta keterampilan
dalam proses pembinaan baca tulis al-
Qur’an, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan yang menunjang kegiatan/
program ekstrakurikuler baca tulis al-
Qur’an.
___

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, PANDUAN


Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Agama Islam, Jakarta: Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam,
2005.
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum
2004; Panduan Pembelajaran KBK,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005.
J.S. Badudu & Sutan Mohammad Zain,
Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
Mansur, Pendidikan Anak Usian Dini dalam
Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
Cet. Ke-4, 2011.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Afabeta, 2009.

85
Pendidikan Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013

86

Anda mungkin juga menyukai