Anda di halaman 1dari 29

Energi Alternatif

Judul Karya Tulis

RUPA LIDI “RUMAH PEMBANGKIT LISTRIK PRIBADI” SEBAGAI


ALTERNATIF DAN INOVASI PEMBANGKIT LISTRIK RUMAHAN
UNTUK KEMANDIRIAN MASYARAKAT TERHADAP KETAHANAN
ENERGI LISTRIK

Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi


LKTI Mahasiswa
Pekan Ilmiah Fisika (PIF) XXVII Tingkat Nasional Tahun 2016

Diusulkan oleh :
Wayan Setiyadi ( D200140257 / 2014 )
Meda Aji Saputro ( D200140266 / 2014 )
Muhammad Afan M ( D400140073 / 2014 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2016

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini


1. Nama : Wayan Setiyadi
NIM : D200140257
sebagai ketua kelompok
2. Nama : Meda Aji Saputro
NIM : D200140266
sebagai anggota kelompok
3. Nama : Muhammad Afan Muhlasin
NIM : D400140073
sebagai anggota kelompok

menyatakan bahwa karya tulis dengan judul


RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” Sebagai Alternatif dan Inovasi
Pembangkit Listrik Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat Terhadap
Ketahanan Energi Listrik
adalah asli buatan sendiri, bukan jiplakan dan belum pernah menjuarai lomba
sejenis.
Pernyatan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Apabila
dikemudian hari terbukti tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang
ditetapkan oleh pihak panitia LKTIM PIF XXVII Tingkat Nasional Tahun 2016.

Surakarta, 3 Oktober 2016


Ketua Kelompok

(Wayan Setiyadi)
NIM. D200140257

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
PEKAN ILMIAH FISIKA (PIF) XXVII TINGKAT NASIONAL TAHUN
2016

1. Judul Naskah : RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi”


Sebagai Alternatif dan Inovasi Pembangkit Listrik
Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat Terhadap
Ketahanan Energi Listrik.

2. Sub Tema : Energi Alternatif


3. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Wayan Setiyadi
b. NIM : D200140257
c. Jurusan/Fakultas : Teknik Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
e. Alamat Rumah : Poncowarno RT 2 RW 1,Kec. Poncowarno, Kab.
Kebumen, Jawa Tengah
f. e-mail : wayansetiyadi96@gmail.com
g. No. Handphone : 085729519792
4. Nama Anggota : 1. Meda Aji Saputro
2. Muhammad Afan Muhlasin
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT.
b. NIP / NIK : 976

Surakarta, 3 Oktober 2016


Dosen Pembimbing, Ketua Tim,

( Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT. ) ( Wayan Setiyadi )


NIP/NIK. 976 NIM. D200140257

Mengetahui :
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

( Prof. Dr. H. M. Wahyuddin, MS )


NIP/NIK. 391

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang kami
beri judul RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” Sebagai Alternatif
dan Inovasi Pembangkit Listrik Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat
Terhadap Ketahanan Energi Listrik . Penulisan karya tulis ilmiah ini disusun
sebagai syarat mengikuti lomba karya tulis ilmiah LKTIM PIF XXVII Tingkat
Nasional Tahun 2016.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Wahyuddin, MS. selaku Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT. selaku dosen pembimbing kami.
3. Seluruh tim yang telah membantu menyelesaikan penulisan karya ilmiah
ini.
Kami berharap penulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk membangun wawasan dan ilmu pengetahuan kita. Kami sadar
bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan, penulisan, dan bahasa. Oleh karena itu kami berharap kritik dan
saran sebagai masukan bagi kami untuk yang lebih baik lagi.

Surakarta, 3 Oktober 2016

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan Khusus.......................................................................................2
1.3 Kontribusinya Terhadap Ilmu Pengetahuan...................................... 2
1.4 Manfaat Dari Kegiatan Penulis.............................................................2
1.5 Luaran Yang Diharapkan .....................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1 Potensi Sumber Daya Alam .................................................................3
2.2 Ketersediaan Listrik di Indonesia.........................................................3
2.3 Krisis Energi Listrik .............................................................................5
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Angin) .................................5
BAB III METODE PENULISAN........................................................................7
3.1 Tahapan Penelitian Yang Akan Dilaksanakan......................................7
3.2 Luaran Yang Diharapkan......................................................................7
3.3 Indikator Capaian................................................................................8
3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................8
3.5 Analisis Data.........................................................................................8
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian...............................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Turbin Vertikal...................................................................9
4.2 Langkah- Langkah Pembuatan Alat.....................................................9
4.3 Cara Kerja Alat...................................................................................10
4.5 Perhitungan Daya Teoritis yang Dihasilkan........................................11
4.5 Keunggulan Alat.................................................................................11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................13
5.2 Saran.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................16
BIODATA PENULIS............................................................................................18

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kondisi sistem kelistrikan nasional........................................................4

Gambar 2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin.........................................................6

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kecepatan rata-rata angin secara nasional.................................................3

Tabel 2. Konsumsi tenaga listrik per kapita dan per pelanggan .............................4

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Desain 3D Turbin Vertikal (Vertikal Blade)....................................16

Lampiran 1. Desain 3D RUPA LIDI.....................................................................17

viii
RUPA LIDI “RUMAH PEMBANGKIT LISTRIK PRIBADI” SEBAGAI
ALTERNATIF DAN INOVASI PEMBANGKIT LISTRIK RUMAHAN
UNTUK KEMANDIRIAN MASYARAKAT TERHADAP KETAHANAN
ENERGI LISTRIK

Wayan Setiyadi1*, Meda Aji Saputro2, Muhammad Afan Muhlasin3


1,2.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta
(E-mail: wayansetiyadi96@gmail.com, meda.saputro@gmail.com )
3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta
(E-mail: afanmuhlas@gmail.com)

Abstrak

Permasalahan krisis listrik telah menjadi kekhawatiran masyarakat.


Banyak yang merasa dirugikan karena belum maksimalnya penyediaan energi
listrik yang ada sehingga masih banyak wilayah yang belum teraliri listrik. Selain
itu pasokan listrik dari pemerintah saat ini masih kurang, sehingga masalah krisis
energi listrik di Indonesia menjadi perhatian yang utama. Saat ini, banyak terjadi
pemadaman listrik di berbagai wilayah di Indonesia. Ini menunjukan bahwa
pemerintah belum mampu secara keseluruhan untuk menyediakan sumber energi
listrik bagi masyarakat. Dari masalah tersebut kami mengusulkan RUPA LIDI
“Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” sebagai alternatif dan inovasi pembangkit
listrik rumahan untuk kemandirian masyarakat terhadap ketahanan energi listrik.
Inovasi ini menggunakan pembangkit listrik bertenaga angin dengan bentuk turbin
vertikal sebagai yang digerakan dan akan dipasang di atap-atap rumah warga agar
mendapatkan cukup angin untuk menggerakkan turbinnya dari segala sisi.
Selanjutnya putaran masuk ke generator dan menghasilkan listrik kemudian
disimpan dalam baterai (Accu) atau bisa langsung digunakan untuk menyalakan
lampu dan lain-lain. Kelebihan pembangkit listrik ini yaitu bahannya mudah
didapat, mudah dibuat, dan berbiaya murah. Inovasi ini sangat cocok diterapkan di
masyarakat agar mampu menghasilkan listrik secara mandiri dan tidak bergantung
pada suplai listrik dari pemerintah.

Kata Kunci: inovasi, kemandirian masyarakat, krisis energi, RUPA LIDI

ix
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat saat ini masih bergantung pada pasokan listrik dari PLN. Hal
ini akan menjadi masalah jika pasokan listrik mengalami hambatan. Kebutuhan
energi listrik di Indonesia saat ini sangatlah besar. PT PLN (Persero) mencatatkan
penjualan listrik sebesar 17,57 Terra Watt Hour (TWh) di sepanjang Januari 2016,
meningkat 7,54 persen dibandingkan penjualan listrik di periode yang sama tahun
lalu pada angka 16,34 TWh (RUPTL, 2016). Ini menunjukan bahwa kebutuhan
listrik di indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini tidak
diimbangi dengan produksi listrik yang tidak mengalami peningkatan, sehingga
masalah terjadi krisis energi listrik akan dirasakan masyarakat.
Permasalahan krisis listrik telah menjadi kekhawatiran masyarakat. Belum
maksimalnya penyediaan energi listrik yang ada menjadi salah satu faktornya
sehingga masih banyak wilayah yang belum teraliri listrik dan sering terjadinya
pemadaman listrik bergilir. Saat ini, banyak terjadi pemadaman listrik di berbagai
wilayah di Indonesia. Pemadaman listrik yang kerap kali dialami oleh berbagai
daerah di Indonesia disebabkan karena kekurangan pasokan listrik. Cadangan
listrik yang terbatas merupakan cerminan ketidakmampuan pasokan listrik dalam
mengimbangi pertumbuhan kebutuhan. Salah satu kebijakan Presiden Jokowi
yang diprioritaskan untuk rentang tahun 2015-2019 yaitu pembangunan proyek
listrik 35.000 megawatt di beberapa wilayah Indonesia. Rencana ini masih
menimbulkan kontroversi karena dinilai merupakan proyek ambisius dan kurang
tepat sasaran (Martheressa, 2016).
Untuk mencapai ketahanan energi, masyarakat perlu secara mandiri
menghasilkan dan menyuplai energi listrik dengan membuat pembangkit listrik di
setiap rumah mereka. Banyak ilmuan yang telah berinovasi membuat pembangkit
listrik namun sampai saat ini belum terlihat manfaatnya bagi masyarakat. Kendala
utamanya yaitu ketidaktahuan masyarakat tentang ilmu- ilmu pada pembuatan
pembangkit listrik, biaya pembuatannya dan bahan-bahan yang digunakan
sehingga masyarakat enggan membuat sendiri dan lebih memilih bergantung pada
pasokan listrik dari PLN. Untuk itu kami membuat penelitian karya tulis ilmiah
yang berjudul RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” sebagai alternatif
dan inovasi pembangkit listrik rumahan yang mudah dibuat dan berbiaya
terjangkau untuk kemandirian masyarakat terhadap ketahanan energi listrik.
Inovasi ini diharapkan agar masyarakat mampu memproduksi listrik secara
mandiri sehingga tidak bergantung pada pasokan listrik dari pemerintah. Selain
akan tercapainya ketahanan energi di masyarakat, juga akan terjadi kemandirian
masyarakat dalam menghasilkan dan menyuplai listrik bagi mereka.

1
1.2 Tujuan Khusus
Penulisan karya tulis ini,bertujuan untuk membagi pengetahuan kepada
masyarakat luas dalam menghadapi dan mencari solusi terhadap krisis energi
listrik. Dalam karya tulis ini akan dipaparkan pula mengenai pembuatan turbin
vertikal sehingga dapat menjadi gambaran solusi yang akan ditawarkan. Dengan
demikian diharapkan masyarakat akan terbantu untuk membuat dan memproduksi
listrik secara mandiri.

1.3 Kontribusinya Terhadap Ilmu Pengetahuan


Penulisan karya tulis ini dapat menjadi reverensi bagi para ilmuan untuk
berkretifitas dalam pengelolaan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada,
serta memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada masyarakat terhadap dampak
krisis energi di Indonesia.

1.4 Manfaat Dari Kegiatan Penulis


Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu :
Mampu menjadi alternatif pembuatan pembangkit listrik pribadi agar
masyarakat dapat menghasilkan listrik secara mandiri dan tidak bergantung pada
pasokan listrik dari pemerintah serta menjadi solusi tercapainya ketahanan energi
bagi masyarakat.

1.5 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penulisan karya tulis ini yaitu (i) rancangan
konseptual RUPA LIDI dalam bentuk gambar 3D, (ii) prototype RUPA LIDI yang
dapat menjadi solusi ketahanan energi listrik bagi masyarakat, dan (iii) artikel
ilmiah yang akan dimasukan pada jurnal ilmiah nasional.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi Sumber Daya Alam

Indonesia terbentang luas dengan lautan dan ribuan pulau. Indonesia


memiliki potensi besar dilalui angin dengan kecepatan cukup besar . Pengukuran
kecepatan angin didaratan mengalami fluktuatif tergantung wilayah dan daerah
yang dilalui angin tersebut. Badan Metereologi 23 september 2016 memberitakan
bahwa kecepatan angin rata-rata secara nasional yaitu :

Aceh 30 km/jam NTB 24 km/jam


Sumatera Utara 20 km/jam NTT 27 km/jam
Sumatera Barat 15 km/jam Kalimantan Barat 19 km/jam
Jambi 15 km/jam Kalimantan Tengah 12 km/jam
Bengkulu 28 km/jam Kalimantan Timur 14 km/jam
Riau 17 km/jam Gorontalo 15 km/jam
Kepulauan Riau 17 km/jam Sulawesi Utara 15 km/jam
Sumatera Selatan 15 km/jam Sulawesi Tengah 20 km/jam
Bangka Belitung 20 km/jam Sulawesi Tenggara 20 km/jam
Lampung 24 km/jam Sulawesi Selatan 20 km/jam
Banten 20 km/jam Sulawesi Barat 13 km/jam
Jawa Barat 22 km/jam Maluku 20 km/jam
Jawa Tengah 20 km/jam Maluku Utara 25 km/jam
DI Yogyakarta 18 km/jam Papua Barat 20 km/jam
Jawa Timur 35 km/jam Papua 20 km/jam
Bali 20 km/jam
Rata-Rata Kecepatan Angin Secara Nasional 20 km/jam

Tabel 1. Kecepatan rata-rata angin secara nasional

Dengan kecepatan angin rata-rata secara global sekitar 20 km/jam maka


setiap wilayah Indonesia berpotensi besar untuk didirikan pembangkit listrik
tenaga angin yang akan menghasilkan daya listrik cukup besar.

2.2 Ketersediaan Listrik di Indonesia

Ketersediaan energi listrik merupakan aspek yang sangat penting dan


dapat menjadi suatu parameter untuk mendukung keberhasilan pembangunan
suatu daerah. Pengelolaan sumber daya energi listrik yang tepat dan terarah
dengan jelas akan menjadikan potensi yang dimiliki suatu wilayah
berkembang dan termanfaatkan secara optimal.

3
Gambar 1. Kondisi sistem kelistrikan nasional
Sumber : Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DITJEN GATRIK)

Konsumsi perkapita rata-rata pada tahun 2015 adalah sebesar 791,4 kWh
dan miningkat menjadi 1616,5 kWh pada tahun 2025. Konsumsi perkapita
terbesar terdapat pada region Jawa Bali yaitu sebesar 1.017,3 kWh per kapita
pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 1.956,0 kWh per kapita. Sedangkan
konsumsi terendah perkapita adalah region Indoensia timur, dengan rata-rata
pemakaian tenaga listrik sebesar 404,6 per kapita pada tahun 2015 dan meningkat
menjadi 965,8 di tahun 2025. Pada periode tahun 2016-2025 kebutuhan listrik
diperkirakan akan meningkat dari 216,8 TWh pada tahun 2016 menjadi 457,0
TWh pada tahun 2025, atau tumbuh rata-rata 8,6% per tahun. Untuk wilayah
Sumatera pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 32,1
TWh pada tahun 2016 menjadi 82,9 TWh pada tahun 2025 atau tumbuh rata-
rata 11,0% per tahun. Wilayah Jawa-Bali tumbuh dari 162,1 TWh pada tahun
2016 menjadi 317,7 TWh pada tahun 2025 atau tumbuh rata-rata 7,8% per tahun.
Sedangkan Wilayah Indonesia Timur tumbuh dari 22,7 TWh pada 2016 menjadi
56,4 TWh di 2025 atau tumbuh rata-rata 10,6% per tahun ( RUPTL PT PLN,
2016).

Tabel 2. Konsumsi tenaga listrik per kapita dan per pelanggan


Sumber : RUPTL PT PLN tahun 2016

4
Banyak pihak yang telah menghitung prakiraan konsumsi listrik di
berbagai daerah untuk beberapa tahun kedepan salah saatunya di wilayah tegal.
Hasil peramalan berupa prakiraan konsumsi energi (MWh), jumlah pelanggan,
kebutuhan energi total yang harus diproduksi (MWh), dan beban puncak (MW).
Hasil prakiraan menggunakan metode Gabungan menujukkan kenaikan  jumlah
pelanggan sebesar 1,94% per tahun. Konsumsi energi listrik pada tahun 2020
sebesar 2.146.344,024 MWh dengan kenaikan rata-rata tiap tahunnya sebesar
6,32%. Total kebutuhan energi yang dibutuhkan pada tahun 2020 sebesar
2.291.039,701 dimana beban puncak APJ Tegal pada tahun 2020 sebesar
398.63MW (Ikha N, 2016). Perlu adanya peningkatan listrik untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat yang selalu meningkat tiap tahunnya.

2.3 Krisis Energi Listrik

Saat ini krisis energi listrik telah terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan,
penyebab terjadinya krisis listrik di sejumlah daerah saat ini karena kesalahan
pengambilan keputusan dalam 10 tahun lalu. Oleh sebab itu, untuk
memperbaikinya juga membutuhkan waktu 10 tahun.Sudirman mengatakan,
masalah yang terjadi di sektor kelistrikan nasional karena tidak tercukupinya
pembangkit listrik. Akibatnya, pasokan listrik di beberapa daerah kurang. Maka
tak heran jika di beberapa daerah sering terjadi pemadaman. Daerah tersebut
antara lain Nusa Tenggara Timur (BTT), Sumatera Selatan, beberapa wilayah di
Kalimantan dan beberapa lainnya (Liputan6.com, 2015).
Ketua Satua Tugas Program Terang (PIT) Said Saidu dalam sarasehan
bertajuk sinergi Kemen ESDM wujudkan kedaulatan energi di Sentul, sabtu 21
Mei 2016 mengatakan bahwa dari 82.190 desa di indonesia, sebanyak 42.352 desa
belum teraliri listrik. Desa–desa tersebut sebagian besar tersebar di provinsi Papua
dan di kawasan timur Indonesia lainnya(Antaranews.com, 2016). Oleh sebab itu
perlu segera mencari solusi agar krisis energi listrik ini dapat diatasi dan tidak
menyebar luas.

2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Angin)

Pembangkit listrik tenaga angin merupakan pembangkit listrik yang


menggunakan energi angin sebagai sumber untuk menghasilkan energi listrik.
Cara kerja pembangkit listrik ini yaitu dengan mengkonversikan energi angin
menjadi energi listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini menggunakan
turbin angin (wind turbin) untuk menangkap laju angin sehingga turbin akan
berotasi.
Turbin angin diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu sumbu horizontal
dan sumbu vertikal (Lutfi, 2013). Sumbu horizontal, memiliki blade atau kipas
yang berputar sejajar dengan tanah, sedangkan pada sumbu vertikal memiliki

5
blade atau kipas yang berputar tegak lurus ke tanah, namun sangat sedikit
turbin angin dengan sumbu vertikal yang tersedia secara komersial
dibandingkan dengan sumbu horizontal (Hardiantono, 2014). Setiap desain
rotor memiliki kelebihan dan kekurangan. Aspek yang paling penting pada
desain blade atau kipas pada turbin angin adalah merancang blade yang bisa
mengambil energi angin secara optimal, baik dalam kondisi kecepatan angin
yang rendah maupun dalam kecepatan angin yang tinggi (Darmawan, 2015).
Skala utility turbin memiliki berbagai ukuran, dari 100 Kw sampai dengan
beberapa mega watt. Turbin utama yang memberikan energi (power) ke jaringan
listrik dikelompokan kearah angin secara bersama-sama. Turbin kecil yang
berpotensi menghasilkan daya 100 Kw digunakan untuk skala rumah,
telekomunikasi, dan pemompaan air. Kekurangan utama pada pembangkit listrik
ini adalah kecepatan angin dari alam yang masih fluktuatif di berbagai wilayah
dan luasnya lahan yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga
angin. Pembukaan lahan ataupun persoalan pembelian lahan warga dapat juga
menjadi masalah yang serius yang perlu diselesaikan secepat mungkin.

6
BAB III METODE PENULISAN

3.1 Tahapan Penelitian Yang Akan Dilaksanakan

1. Mengidentifikasi masalah
Tahap awal yang ada yaitu mengidentifikasi masalah tentang krisis
listrik di Indonesia.

2. Mencari informasi dan bimbingan


Persiapan yang dilakukan adalah dengan mencari informasi
tambahan dari berbagai sumber serta mencari dosen pembimbing untuk
membimbing penulisan karya tulis ini.

3. Mempelajari kasus dan masalah


Pada tahap ini yaitu mempelajari berbagai informasi tentang krisis
energi listrik serta mencari tahu keinginan masyarakat terhadap
permasalahn yang akan dihadapi.

4. Mencari solusi terhadap masalah


Setelah cukup mengetahui masalah yang ada selanjutnya
memikirkan solusi terbaik. Solusi yang didapat yaitu RUPA LIDI
“Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” sebagai alternatif dan inovasi
pembangkit listrik rumahan untuk kemandirian masyarakat terhadap
ketahanan energi listrik.

5. Desain penggambaran solusi


Pada tahap ini yaitu mendesain dengan menggunakan aplikasi
desain untuk menggambarkan solusi yang telah didapatkan. Pada tahap
ini juga ada peninjauan ulang solusi yang telah di dapat.

6. Perancangan Prototype
Perancangan pembuatan prototype mini ini merupakan tahap awal
untuk dijadikan gambaran 3 dimensi dari desain RUPA LIDI “Rumah
Pembangkit Listrik Pribadi” yang menjadi gagasan kami (gambar
desain terlampir).

3.2 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu
1. Rancangan konseptual RUPA LIDI dalam bentuk gambar 3D,
2. Prototype RUPA LIDI yang dapat menjadi solusi krisis energi listrik,
3. Artikel ilmiah yang akan dibukukan di Buku “Goresan Pena Ilmiah
Indonesia” (ber-ISBN)

7
3.3 Indikator Capaian
Indikator capaian pada penelitian ini yaitu terealisasinya pembuatan
prototype pembangkit listrik pribadi sehingga masyarakat dapat mencontoh dan
menerapkan metode ini agar dapat di minimalisir krisis energi listrik serta tidak
terlalu bergantung pada pasokan listrik dari pemerintah lagi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh melalui buku, jurnal serta dari internet. Pada
tahap ini sebuah data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data diseleksi,
yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang
sesuai dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya dengan sub-sub
judul dalam kerangka tulisan. Data utama dikumpulkan melalui percobaaan
penelitian dengan membuat protitype sebuah rumah pembangkit listrik pribadi
yang akan sangat berguna bagi masyarakat.

3.5 Analisis Data


Jenis data, fakta atau informasi primer yang dikumpulkan berasal dari
penelitian (pembuatan permodelan alat), komunikasi pribadi dan focus group
discussion (FGD), kemudian di analisis isi data dan dipilih yang sesuai dengan
topik tulisan. Data sekunder yang berupa buku, jurnal ilmiah atau lainnya
digunakan sebagai bahan tambahan informasi guna melengkapi data primer.
Kemudian beberapa artikel ilmiah ditelusur dengan menggunakan jasa
penelusuran yaitu melalui blog dan google searching , sedangkan sebagian besar
hukum-hukum yang dipergunakan dalam karya tulis ini diperoleh dari buku fisika,
buku tentang pembangkit listrik, dan jurnal.

3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian


Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik
simpulan sebagian dari hasil penelitian serta sumber referensi data. Sementara
saran atau rekomendasi dibuat berdasarkan hasil simpulan.

8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada karya tulis ini dilakukan sebuah penelitian pembuatan turbin angin
RUPA LIDI sebagai upaya mengatasi krisis listrik yang terjadi di beberapa
wilayah saat ini. Turbin angin vertikal ini akan menjadi fungsi pokok untuk
menghasilkan energi listrik.

4.1 Pembuatan Turbin Vertikal


4.1 1 Alat dan Bahan yang digunakan :

a. Alat
- Las listrik beserta elektrodanya untuk mengelas komponen turbin.
- Gerinda potong untuk memotong material besi.
- Gergaji potong untuk memotong material kayu.
- Alat ukur panjang (Meteran) untuk mengukur bahan sesuai ukuran desain.
- Mur dan Baut

b. Bahan
- 4 buah besi berdiameter 3cm dengan panjang 1,5 m puntuk membuat
dudukan turbin.
- 4 buah besi berdiameter 3cm dengan panjang 50cm untuk penyangga
dudukan turbin.
- 4 buah besi dengan panjang 50cm untuk lengan turbin.
- 4 buah pipa diameter 15cm dengan panjang 1m untuk membuat penangkap
laju angin berkecepatan rendah.
- 4 buah piringan plastik berdiameter 30cm untuk menangkap angin yang
berkecepatan tinggi.
- Besi berdiameter 3 cm panjang 2m sebagai Ass penghubung turbin ke
generator
- 2 Bearing pada Ass untuk menghasilkan putaran turbin.
- 2 buah gear untuk menghubungkan turbin ke generator.
- Cat warna untuk melapisi besi agar tidak cepat berkarat.
- Controler untuk mengontrol arus listrik yang masuk dan keluar
- Generator untuk menkonversi energi gerak menjadi energi listrik.

4.2 Langkah- Langkah Pembuatan Alat


1. Siapkan 2 buah tabung pipa peralon 15 cm dengan panjang 1m kemudian
belah menjadi dua bagian sebagai komponen turbin vertikal.
2. Sambungkan 4 buah pipa ke 4 buah besi lengan turbin.

9
3. Sambungkan pula 4 buah piringan plastik berdiameter 30cm sehingga
menjadi rangkaian utama turbin vertikal.
4. Satukan semua komponen utama turbin vertikal ke poros utama.
5. Satukan dengan poros kedua dengan menambahkan bearing agar turbin
dapat berputar dan sebagai penyangga komponen turbin.
6. 4 buah besi penyangga dudukan turbin dipotong sesuai ukuran gambar
desain kemudian sambungkan 4 buah besi penyangganya sehingga
jadilah komponen dudukan turbin.
7. Komponen turbin disambungkan dengan dudukan turbin sehingga turbin
vertikal RUPA LIDI siap di gunakan dan diuji coba.

4.3 Cara Kerja Alat

Angin

Turbin

Controller
Generator Input Stabi Conver Output
lizer tter

Baterry (Accu)
12 V
Gambar 3. Alur pembangkitan listrik RUPA LIDI

Turbin dengan posisi vertikal ini akan menangkap angin dari segala arah
sehingga lebih effisien untuk menghasilkan putaran (rotasi). Putaran masuk ke
generator untuk dikonversikan dari energi gerak menjadi energi listrik. Pada
generator, listrik yang dihasilkan masih fluktuatif. Listrik yang masih fluktuatif
distabilkan oleh stabilizher untuk mengisi battery (Accu) 12 V. Listrik keluar dari
battery (Accu) masuk ke converter agar bisa disesuaikan dengan daya yang
dibutuhkan komponen sehingga dapat menyalakan berbagai perangkat listrik
yang ada didalam rumah dengan maksimal.
Turbin angin akan dipasang di atap-atap rumah sehingga potensi
mendapatkan angin untuk memutarkan turbin semakin besar. Inovasi ini
berpotensi menghasilkan listrik yang cukup untuk konsumsi listrik satu rumah.
Pembuatan alatnya sederhana dan cocok diterapkan pada kondisi alam Indonesia
saat ini sehingga dapat membantu masyarakat dalam menghasilkan listrik secara
mandiri.

10
4.5 Perhitungan Daya Teoritis yang Dihasilkan
Dengan estimasi rata-rata kecepatan angin 20 km/jam ( 5,6 m/s ) maka
dapat dihitung daya teoritis awal yang dihasilkan turbin dengan rumus :

- Luas tabung pada turbin vertikal


At = 2πr (r+t)
= 2 (3,14)(0,075m)(0,075m + 1m)
= 0,5 m2
- Luas ½ tabung pada turbin vertikal = A/2
= 0,5 m2 /2
= 0,25 m2
- Luas piringan turbin
Ap = π.r2
= (3,14) x ( 0,5 m)2
= 0,785m2
- Luas Total Turbin Vertikal
Atotal = At + Ap
= 0.5 m2 + 0, 785 m2
= 1,285 m2
- Daya yang dihasilkan turbin

P teoritis = ½ ρ A V3
rumus : ρ = Kerapatan udara (kg/m3)
R= Jari-jari turbin yang menangkap laju angin (m)
V= Kecepatan angin (m/s)
Sehingga didapatkan daya yaitu:
P teoritis = ½ ρ A V3
= ½ (1,225 kg/m3) (1,285 m2)(5,6 m/s)3
= 138,2 Watt tiap turbin
Setiap rumah minimal di pasang 4 turbin pada atap rumah sehingga :
P teoritis total = 138,2 Watt x 4
= 552,8 Watt
Dengan potensi daya yang dihasilkan yaitu 552,8 Watt maka cukup untuk
mengaliri listrik 1 rumah.

4.5 Keunggulan Alat


Sebagai alternatif dan inovasi pembangkit listrik rumahan, pembangkit
listrik ini mudah dibuat dan berbiaya terjangkau untuk kemandirian masyarakat

11
terhadap ketahanan energi listrik. Pembangkit listrik ini dapat menangkap laju
angin pada kecepatan rendah dan tinggi dari segala arah sehingga dapat
menghasilkan lebih banyak putaran pada turbin yang kemudian dikonversikan
untuk menghasilkan listrik. Inovasi ini diharapkan agar masyarakat mampu
memproduksi listrik secara mandiri sehingga tidak bergantung pada pasokan
listrik dari pemerintah. Selain akan tercapainya ketahanan energi di masyarakat,
juga akan terjadi kemandirian masyarakat dalam menghasilkan dan menyuplai
listrik bagi mereka.

12
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Masyarakat saat ini rata-rata menginginkan sebuah inovasi yang mudah


dibuat, berbahan murah, efektif, dan efisien. Banyak ilmuan yang telah membuat
inovasi untuk mengatasi permasalaha krisis listrik saat ini namun banyak dari
mereka yang kurang mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi dan pengetahuan
masyarakat. Dengan menggunakan inovasi RUPA LIDI ini masyarakan dapat
menghasilkan listrik sekitar 552,8 Watt atau lebih sehingga mampu mengaliri
listrik dalam 1 rumah. Selain berbiaya murah, pembangkit listrik ini mudah
dibuat, dan bahan-bahannya mudah didapatkan. Masyarakat dapat menghasilkan
listrik secara mandiri sehingga tidak bergantung pada pasokan listrik dari
pemerintah. Dengan kemandirian masyarakat dalam menghasilkan energi listrik
maka krisis energi listrik dapat cegah dan Indonesia akan menuju ketahanan listrik
nasional secara mandiri.

5.2 Saran

Agar pembangkit listrik ini dapat diterapkan di masyarakat maka perlu


adanya sosialisali dan pengenalan sistem pembangkit listrik RUPA LIDI ini.
Selain itu perlu penelitian lebih lanjut tentang turbin vertikal agar dapat
menghasilkan jumlah listrik yang lebih besar lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anita. 2016. “Separuh Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik”.


www.antaranews.com. Diakses peda tanggal 21September 2016.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2016. “Prakiraan cuaca dan
kecepatan angin mingguan”. http://meteo.bmkg.go.id. Diakses peda
tanggal 20 September 2016.
Basuki CA, Nugroho A, dan Winardi B. 2011. Analisis Konsumsi Bahan Bakar
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Dengan Menggunakan Metode Least
Square.Thesis: Universitas Diponegoro. Semarang.
HardiantonoD, dan Ponadi A. 2014. Desain Modul Pengukuran Pembangkit
Listrik Tenaga Angin Kapasitas 100 Watt.Jurnal Ilmiah Mustek Hamin Ha
3(1): 6-8. ISSN : 2354-7707
Lutfi FS, Nugroho G, dan Musyafa A. 2013. Rancang Bangun Turbin Angin
Vertikal Jenis Savonius Dengan Variasi Jumlah Stage Dan Phase Shift
Angle Untuk Memperoleh Daya Maksimum. Paper and presentation of
physics Engineering 1(1): 1-5.
Giancoli. 2006. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday, Resnick. 1986. Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
Darmawan H dan Bachtiar IK. 2015. Perancangan Turbin Angin Tipe Savonius
L Sumbu Vertikal. Jurnal UMRAH Riau :3-4.
Hidayatulloh, Syarif. 2010. Desain Dan Implementasi Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Low Speed Dengan
Sinkronisasi Menggunakan Beban Lampu Ac:Plts Dan Sinkronisasi.
Thesis.Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Nugroho, Y.S.H Hunggul dan Sallata, M Kudeng S. 2015. PLTMH (Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro). Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Iswahyudhi, Akhmad. 2007. Perancangan Sudu Kincir Angin Sebagai Energi
Alternatif Untuk Desalinasi Dengan Daya 1000 Watt.Thesis. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang.
Kadir, Abdul. 1996.Pembangkit Tenaga Listrik. Jakarta: UI – Press.
Martheressa. 2016.“Antara Listrik Pintar, Proyek 35000 MW dan Earth
Hour”.www.kompasiana.com. Diakses peda tanggal 20 September 2016.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 2016. RUPTL
PLN 2016-2025. PT PLN Indonesia. Jakarta.
Munson, Bruce R, and Donald F.Young . 2002. Fundamental of Fluid
Mechanics. Fourth Edition. New York : John Wiley &Sons,Inc.
Nurjanah I, Winardi B, dan Nugroho A. 2016. Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik
Tahun 2016 Pada PT. PLN (Persero) Unit Area Pelayanan Dan Jaringan
(Apj) Tegal Dengan Metode Gabungan. TRANSIENT 5 (1): 50-55. ISSN:
2302-9927.

14
Pebrianto. 2015. “Pengambilan Keputusan 10 Tahun Lalu Wariskan Krisis
Listrik”.http://bisnis.liputan6.com. Diakses peda tanggal 21September
2016.

15
LAMPIRAN

Lampiran 1. Desain 3D Turbin Vertikal (Vertikal Blade)

16
Lampiran 1. Desain 3D RUPA LIDI

17
BIODATA PENULIS

Nama Ketua Kelompok : Wayan Setiyadi


NIM : D200140257
Jurusan/Fakultas : Teknik Mesin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
E-mail : wayansetiyadi96@gmail.com
Motto Hidup : Tetap pada jalan kebaikan walaupun
disekelilingmu tak ada kebaikan
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Perguruan Tinggi : Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura,
Jawa Tengah
Alamat Rumah : Poncowarno RT 2 RW 1, Kec. Poncowarno, Kab.
Kebumen, Jawa Tengah
Judul Karya Tulis Ilmiah : RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi”
Sebagai Alternatif dan Inovasi Pembangkit Listrik
Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat
Terhadap Ketahanan Energi Listrik.
Lomba yang pernah diikuti *) : - LKTIN PILI (Pekan Ilmiah IKAHIMBI) UIN
Maliki Malang tahun 2016
- PKM Dikti tahun 2015, 2016

Surakarta, 3 Oktober 2016


Ketua Kelompok,

(Wayan Setiyadi)
NIM. D200140257

18
BIODATA PENULIS

Nama Anggota Kelompok : Meda Aji Saputro


NIM : D200140266
Jurusan/Fakultas : Teknik Mesin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
E-mail : meda.saputro@gmail.com
Motto Hidup : Hidup penuh perjuangan
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Perguruan Tinggi : Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura,
Jawa Tengah
Alamat Rumah : Ds. Bangun Rejo RT 12, Kec. Tenggarong
Seberang, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur
Judul Karya Tulis Ilmiah : RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi”
Sebagai Alternatif dan Inovasi Pembangkit Listrik
Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat
Terhadap Ketahanan Energi Listrik.
Lomba yang pernah diikuti *) : - LKTIN PILI (Pekan Ilmiah IKAHIMBI) UIN
Maliki Malang tahun 2016
- PKM Dikti tahun 2015, 2016
- Komurindo-kombat LAPAN-RISTEK DIKTI
Tahun 2016

Surakarta, 3 Oktober 2016


Anggota

(Meda Aji Saputro)


NIM. D200140266

19
BIODATA PENULIS

Nama Anggota Kelompok : Muhammad Afan Muhlasin


NIM : D400140073
Jurusan/Fakultas : Teknik Elektro
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
E-mail : afanmuhlas@gmail.com
Motto Hidup : Getting the future with effort and player
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Perguruan Tinggi : Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura,
Jawa Tengah
Alamat Rumah : Talun RT 9 RW 3, Kec. Sumberrejo, Kab.
Bojonegoro, Jawa Tengah
Judul Karya Tulis Ilmiah : RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi”
Sebagai Alternatif dan Inovasi Pembangkit Listrik
Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat
Terhadap Ketahanan Energi Listrik.
Lomba yang pernah diikuti *) : - LKTIN PILI (Pekan Ilmiah IKAHIMBI) UIN
Maliki Malang tahun 2016
- PKM Dikti tahun 2015, 2016
- Komurindo-kombat LAPAN-RISTEK DIKTI
Tahun 2016

Surakarta, 3 Oktober 2016


Anggota

(Muhammad Afan M)
NIM. D400140073

20

Anda mungkin juga menyukai