Diusulkan oleh :
Wayan Setiyadi ( D200140257 / 2014 )
Meda Aji Saputro ( D200140266 / 2014 )
Muhammad Afan M ( D400140073 / 2014 )
i
SURAT PERNYATAAN
(Wayan Setiyadi)
NIM. D200140257
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
PEKAN ILMIAH FISIKA (PIF) XXVII TINGKAT NASIONAL TAHUN
2016
Mengetahui :
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang kami
beri judul RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” Sebagai Alternatif
dan Inovasi Pembangkit Listrik Rumahan untuk Kemandirian Masyarakat
Terhadap Ketahanan Energi Listrik . Penulisan karya tulis ilmiah ini disusun
sebagai syarat mengikuti lomba karya tulis ilmiah LKTIM PIF XXVII Tingkat
Nasional Tahun 2016.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Wahyuddin, MS. selaku Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT. selaku dosen pembimbing kami.
3. Seluruh tim yang telah membantu menyelesaikan penulisan karya ilmiah
ini.
Kami berharap penulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk membangun wawasan dan ilmu pengetahuan kita. Kami sadar
bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan, penulisan, dan bahasa. Oleh karena itu kami berharap kritik dan
saran sebagai masukan bagi kami untuk yang lebih baik lagi.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................viii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan Khusus.......................................................................................2
1.3 Kontribusinya Terhadap Ilmu Pengetahuan...................................... 2
1.4 Manfaat Dari Kegiatan Penulis.............................................................2
1.5 Luaran Yang Diharapkan .....................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1 Potensi Sumber Daya Alam .................................................................3
2.2 Ketersediaan Listrik di Indonesia.........................................................3
2.3 Krisis Energi Listrik .............................................................................5
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Angin) .................................5
BAB III METODE PENULISAN........................................................................7
3.1 Tahapan Penelitian Yang Akan Dilaksanakan......................................7
3.2 Luaran Yang Diharapkan......................................................................7
3.3 Indikator Capaian................................................................................8
3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................8
3.5 Analisis Data.........................................................................................8
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian...............................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Turbin Vertikal...................................................................9
4.2 Langkah- Langkah Pembuatan Alat.....................................................9
4.3 Cara Kerja Alat...................................................................................10
4.5 Perhitungan Daya Teoritis yang Dihasilkan........................................11
4.5 Keunggulan Alat.................................................................................11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................13
5.2 Saran.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................16
BIODATA PENULIS............................................................................................18
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Konsumsi tenaga listrik per kapita dan per pelanggan .............................4
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
RUPA LIDI “RUMAH PEMBANGKIT LISTRIK PRIBADI” SEBAGAI
ALTERNATIF DAN INOVASI PEMBANGKIT LISTRIK RUMAHAN
UNTUK KEMANDIRIAN MASYARAKAT TERHADAP KETAHANAN
ENERGI LISTRIK
Abstrak
ix
BAB I PENDAHULUAN
Masyarakat saat ini masih bergantung pada pasokan listrik dari PLN. Hal
ini akan menjadi masalah jika pasokan listrik mengalami hambatan. Kebutuhan
energi listrik di Indonesia saat ini sangatlah besar. PT PLN (Persero) mencatatkan
penjualan listrik sebesar 17,57 Terra Watt Hour (TWh) di sepanjang Januari 2016,
meningkat 7,54 persen dibandingkan penjualan listrik di periode yang sama tahun
lalu pada angka 16,34 TWh (RUPTL, 2016). Ini menunjukan bahwa kebutuhan
listrik di indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini tidak
diimbangi dengan produksi listrik yang tidak mengalami peningkatan, sehingga
masalah terjadi krisis energi listrik akan dirasakan masyarakat.
Permasalahan krisis listrik telah menjadi kekhawatiran masyarakat. Belum
maksimalnya penyediaan energi listrik yang ada menjadi salah satu faktornya
sehingga masih banyak wilayah yang belum teraliri listrik dan sering terjadinya
pemadaman listrik bergilir. Saat ini, banyak terjadi pemadaman listrik di berbagai
wilayah di Indonesia. Pemadaman listrik yang kerap kali dialami oleh berbagai
daerah di Indonesia disebabkan karena kekurangan pasokan listrik. Cadangan
listrik yang terbatas merupakan cerminan ketidakmampuan pasokan listrik dalam
mengimbangi pertumbuhan kebutuhan. Salah satu kebijakan Presiden Jokowi
yang diprioritaskan untuk rentang tahun 2015-2019 yaitu pembangunan proyek
listrik 35.000 megawatt di beberapa wilayah Indonesia. Rencana ini masih
menimbulkan kontroversi karena dinilai merupakan proyek ambisius dan kurang
tepat sasaran (Martheressa, 2016).
Untuk mencapai ketahanan energi, masyarakat perlu secara mandiri
menghasilkan dan menyuplai energi listrik dengan membuat pembangkit listrik di
setiap rumah mereka. Banyak ilmuan yang telah berinovasi membuat pembangkit
listrik namun sampai saat ini belum terlihat manfaatnya bagi masyarakat. Kendala
utamanya yaitu ketidaktahuan masyarakat tentang ilmu- ilmu pada pembuatan
pembangkit listrik, biaya pembuatannya dan bahan-bahan yang digunakan
sehingga masyarakat enggan membuat sendiri dan lebih memilih bergantung pada
pasokan listrik dari PLN. Untuk itu kami membuat penelitian karya tulis ilmiah
yang berjudul RUPA LIDI “Rumah Pembangkit Listrik Pribadi” sebagai alternatif
dan inovasi pembangkit listrik rumahan yang mudah dibuat dan berbiaya
terjangkau untuk kemandirian masyarakat terhadap ketahanan energi listrik.
Inovasi ini diharapkan agar masyarakat mampu memproduksi listrik secara
mandiri sehingga tidak bergantung pada pasokan listrik dari pemerintah. Selain
akan tercapainya ketahanan energi di masyarakat, juga akan terjadi kemandirian
masyarakat dalam menghasilkan dan menyuplai listrik bagi mereka.
1
1.2 Tujuan Khusus
Penulisan karya tulis ini,bertujuan untuk membagi pengetahuan kepada
masyarakat luas dalam menghadapi dan mencari solusi terhadap krisis energi
listrik. Dalam karya tulis ini akan dipaparkan pula mengenai pembuatan turbin
vertikal sehingga dapat menjadi gambaran solusi yang akan ditawarkan. Dengan
demikian diharapkan masyarakat akan terbantu untuk membuat dan memproduksi
listrik secara mandiri.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 1. Kondisi sistem kelistrikan nasional
Sumber : Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DITJEN GATRIK)
Konsumsi perkapita rata-rata pada tahun 2015 adalah sebesar 791,4 kWh
dan miningkat menjadi 1616,5 kWh pada tahun 2025. Konsumsi perkapita
terbesar terdapat pada region Jawa Bali yaitu sebesar 1.017,3 kWh per kapita
pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 1.956,0 kWh per kapita. Sedangkan
konsumsi terendah perkapita adalah region Indoensia timur, dengan rata-rata
pemakaian tenaga listrik sebesar 404,6 per kapita pada tahun 2015 dan meningkat
menjadi 965,8 di tahun 2025. Pada periode tahun 2016-2025 kebutuhan listrik
diperkirakan akan meningkat dari 216,8 TWh pada tahun 2016 menjadi 457,0
TWh pada tahun 2025, atau tumbuh rata-rata 8,6% per tahun. Untuk wilayah
Sumatera pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 32,1
TWh pada tahun 2016 menjadi 82,9 TWh pada tahun 2025 atau tumbuh rata-
rata 11,0% per tahun. Wilayah Jawa-Bali tumbuh dari 162,1 TWh pada tahun
2016 menjadi 317,7 TWh pada tahun 2025 atau tumbuh rata-rata 7,8% per tahun.
Sedangkan Wilayah Indonesia Timur tumbuh dari 22,7 TWh pada 2016 menjadi
56,4 TWh di 2025 atau tumbuh rata-rata 10,6% per tahun ( RUPTL PT PLN,
2016).
4
Banyak pihak yang telah menghitung prakiraan konsumsi listrik di
berbagai daerah untuk beberapa tahun kedepan salah saatunya di wilayah tegal.
Hasil peramalan berupa prakiraan konsumsi energi (MWh), jumlah pelanggan,
kebutuhan energi total yang harus diproduksi (MWh), dan beban puncak (MW).
Hasil prakiraan menggunakan metode Gabungan menujukkan kenaikan  jumlah
pelanggan sebesar 1,94% per tahun. Konsumsi energi listrik pada tahun 2020
sebesar 2.146.344,024 MWh dengan kenaikan rata-rata tiap tahunnya sebesar
6,32%. Total kebutuhan energi yang dibutuhkan pada tahun 2020 sebesar
2.291.039,701 dimana beban puncak APJ Tegal pada tahun 2020 sebesar
398.63MW (Ikha N, 2016). Perlu adanya peningkatan listrik untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat yang selalu meningkat tiap tahunnya.
Saat ini krisis energi listrik telah terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan,
penyebab terjadinya krisis listrik di sejumlah daerah saat ini karena kesalahan
pengambilan keputusan dalam 10 tahun lalu. Oleh sebab itu, untuk
memperbaikinya juga membutuhkan waktu 10 tahun.Sudirman mengatakan,
masalah yang terjadi di sektor kelistrikan nasional karena tidak tercukupinya
pembangkit listrik. Akibatnya, pasokan listrik di beberapa daerah kurang. Maka
tak heran jika di beberapa daerah sering terjadi pemadaman. Daerah tersebut
antara lain Nusa Tenggara Timur (BTT), Sumatera Selatan, beberapa wilayah di
Kalimantan dan beberapa lainnya (Liputan6.com, 2015).
Ketua Satua Tugas Program Terang (PIT) Said Saidu dalam sarasehan
bertajuk sinergi Kemen ESDM wujudkan kedaulatan energi di Sentul, sabtu 21
Mei 2016 mengatakan bahwa dari 82.190 desa di indonesia, sebanyak 42.352 desa
belum teraliri listrik. Desa–desa tersebut sebagian besar tersebar di provinsi Papua
dan di kawasan timur Indonesia lainnya(Antaranews.com, 2016). Oleh sebab itu
perlu segera mencari solusi agar krisis energi listrik ini dapat diatasi dan tidak
menyebar luas.
5
blade atau kipas yang berputar tegak lurus ke tanah, namun sangat sedikit
turbin angin dengan sumbu vertikal yang tersedia secara komersial
dibandingkan dengan sumbu horizontal (Hardiantono, 2014). Setiap desain
rotor memiliki kelebihan dan kekurangan. Aspek yang paling penting pada
desain blade atau kipas pada turbin angin adalah merancang blade yang bisa
mengambil energi angin secara optimal, baik dalam kondisi kecepatan angin
yang rendah maupun dalam kecepatan angin yang tinggi (Darmawan, 2015).
Skala utility turbin memiliki berbagai ukuran, dari 100 Kw sampai dengan
beberapa mega watt. Turbin utama yang memberikan energi (power) ke jaringan
listrik dikelompokan kearah angin secara bersama-sama. Turbin kecil yang
berpotensi menghasilkan daya 100 Kw digunakan untuk skala rumah,
telekomunikasi, dan pemompaan air. Kekurangan utama pada pembangkit listrik
ini adalah kecepatan angin dari alam yang masih fluktuatif di berbagai wilayah
dan luasnya lahan yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga
angin. Pembukaan lahan ataupun persoalan pembelian lahan warga dapat juga
menjadi masalah yang serius yang perlu diselesaikan secepat mungkin.
6
BAB III METODE PENULISAN
1. Mengidentifikasi masalah
Tahap awal yang ada yaitu mengidentifikasi masalah tentang krisis
listrik di Indonesia.
6. Perancangan Prototype
Perancangan pembuatan prototype mini ini merupakan tahap awal
untuk dijadikan gambaran 3 dimensi dari desain RUPA LIDI “Rumah
Pembangkit Listrik Pribadi” yang menjadi gagasan kami (gambar
desain terlampir).
7
3.3 Indikator Capaian
Indikator capaian pada penelitian ini yaitu terealisasinya pembuatan
prototype pembangkit listrik pribadi sehingga masyarakat dapat mencontoh dan
menerapkan metode ini agar dapat di minimalisir krisis energi listrik serta tidak
terlalu bergantung pada pasokan listrik dari pemerintah lagi.
8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada karya tulis ini dilakukan sebuah penelitian pembuatan turbin angin
RUPA LIDI sebagai upaya mengatasi krisis listrik yang terjadi di beberapa
wilayah saat ini. Turbin angin vertikal ini akan menjadi fungsi pokok untuk
menghasilkan energi listrik.
a. Alat
- Las listrik beserta elektrodanya untuk mengelas komponen turbin.
- Gerinda potong untuk memotong material besi.
- Gergaji potong untuk memotong material kayu.
- Alat ukur panjang (Meteran) untuk mengukur bahan sesuai ukuran desain.
- Mur dan Baut
b. Bahan
- 4 buah besi berdiameter 3cm dengan panjang 1,5 m puntuk membuat
dudukan turbin.
- 4 buah besi berdiameter 3cm dengan panjang 50cm untuk penyangga
dudukan turbin.
- 4 buah besi dengan panjang 50cm untuk lengan turbin.
- 4 buah pipa diameter 15cm dengan panjang 1m untuk membuat penangkap
laju angin berkecepatan rendah.
- 4 buah piringan plastik berdiameter 30cm untuk menangkap angin yang
berkecepatan tinggi.
- Besi berdiameter 3 cm panjang 2m sebagai Ass penghubung turbin ke
generator
- 2 Bearing pada Ass untuk menghasilkan putaran turbin.
- 2 buah gear untuk menghubungkan turbin ke generator.
- Cat warna untuk melapisi besi agar tidak cepat berkarat.
- Controler untuk mengontrol arus listrik yang masuk dan keluar
- Generator untuk menkonversi energi gerak menjadi energi listrik.
9
3. Sambungkan pula 4 buah piringan plastik berdiameter 30cm sehingga
menjadi rangkaian utama turbin vertikal.
4. Satukan semua komponen utama turbin vertikal ke poros utama.
5. Satukan dengan poros kedua dengan menambahkan bearing agar turbin
dapat berputar dan sebagai penyangga komponen turbin.
6. 4 buah besi penyangga dudukan turbin dipotong sesuai ukuran gambar
desain kemudian sambungkan 4 buah besi penyangganya sehingga
jadilah komponen dudukan turbin.
7. Komponen turbin disambungkan dengan dudukan turbin sehingga turbin
vertikal RUPA LIDI siap di gunakan dan diuji coba.
Angin
Turbin
Controller
Generator Input Stabi Conver Output
lizer tter
Baterry (Accu)
12 V
Gambar 3. Alur pembangkitan listrik RUPA LIDI
Turbin dengan posisi vertikal ini akan menangkap angin dari segala arah
sehingga lebih effisien untuk menghasilkan putaran (rotasi). Putaran masuk ke
generator untuk dikonversikan dari energi gerak menjadi energi listrik. Pada
generator, listrik yang dihasilkan masih fluktuatif. Listrik yang masih fluktuatif
distabilkan oleh stabilizher untuk mengisi battery (Accu) 12 V. Listrik keluar dari
battery (Accu) masuk ke converter agar bisa disesuaikan dengan daya yang
dibutuhkan komponen sehingga dapat menyalakan berbagai perangkat listrik
yang ada didalam rumah dengan maksimal.
Turbin angin akan dipasang di atap-atap rumah sehingga potensi
mendapatkan angin untuk memutarkan turbin semakin besar. Inovasi ini
berpotensi menghasilkan listrik yang cukup untuk konsumsi listrik satu rumah.
Pembuatan alatnya sederhana dan cocok diterapkan pada kondisi alam Indonesia
saat ini sehingga dapat membantu masyarakat dalam menghasilkan listrik secara
mandiri.
10
4.5 Perhitungan Daya Teoritis yang Dihasilkan
Dengan estimasi rata-rata kecepatan angin 20 km/jam ( 5,6 m/s ) maka
dapat dihitung daya teoritis awal yang dihasilkan turbin dengan rumus :
P teoritis = ½ ρ A V3
rumus : ρ = Kerapatan udara (kg/m3)
R= Jari-jari turbin yang menangkap laju angin (m)
V= Kecepatan angin (m/s)
Sehingga didapatkan daya yaitu:
P teoritis = ½ ρ A V3
= ½ (1,225 kg/m3) (1,285 m2)(5,6 m/s)3
= 138,2 Watt tiap turbin
Setiap rumah minimal di pasang 4 turbin pada atap rumah sehingga :
P teoritis total = 138,2 Watt x 4
= 552,8 Watt
Dengan potensi daya yang dihasilkan yaitu 552,8 Watt maka cukup untuk
mengaliri listrik 1 rumah.
11
terhadap ketahanan energi listrik. Pembangkit listrik ini dapat menangkap laju
angin pada kecepatan rendah dan tinggi dari segala arah sehingga dapat
menghasilkan lebih banyak putaran pada turbin yang kemudian dikonversikan
untuk menghasilkan listrik. Inovasi ini diharapkan agar masyarakat mampu
memproduksi listrik secara mandiri sehingga tidak bergantung pada pasokan
listrik dari pemerintah. Selain akan tercapainya ketahanan energi di masyarakat,
juga akan terjadi kemandirian masyarakat dalam menghasilkan dan menyuplai
listrik bagi mereka.
12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Pebrianto. 2015. “Pengambilan Keputusan 10 Tahun Lalu Wariskan Krisis
Listrik”.http://bisnis.liputan6.com. Diakses peda tanggal 21September
2016.
15
LAMPIRAN
16
Lampiran 1. Desain 3D RUPA LIDI
17
BIODATA PENULIS
(Wayan Setiyadi)
NIM. D200140257
18
BIODATA PENULIS
19
BIODATA PENULIS
(Muhammad Afan M)
NIM. D400140073
20