Anda di halaman 1dari 6

1.

Heat Excanger
adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai
pemanas maupun sebagai pendingin

Counter flow

Paralel flow

2. Reactor pfr
Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan mengalir dengan
cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa terjadi pembentukan arus putar pada
aliran cepat. Reaktor alir pipa pada hakekatnya hampir sama dengan pipa dan relatif cukup
mudah dalam perancangannya
Reaktor ini memiliki karakteristik dalam mekanisme reaksi. Pada umumnya karakteristik reaktor
alir pipa pada kondisi ideal yaitu:

1. Reaktor ini biasanya berupa tube (tabung) yang bereaksi dengan aliran fluida
2. Diasumsikan tidak terjadi pengadukan (mixing)
3. Aliran plug merupakan jenis aliran yang terjadi pada reaktor ini (reaktor alir)
4. Sebagian besar mixing dari jenis reaktor ini beroperasi pada level intermediet
5. Pencampuran sempurna dalam dimensi radial (konsentrasi seragam)
6. Tidak ada pencampuran (mixing) pada aliran aksial atau tidak terjadi dispersi aksial (aliran
terpisah)
Berikut ini merupakan contoh aliran dari reaktor alir pipa :

3. Distilasi
Distilasi sederhana

Peralatan distilasi skala laboratorium

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan
salah satu komponen bersifat volatil[11]. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.[10] Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas[9]. Distilasi ini dilakukan
pada tekanan atmosfer.[11] Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran
air dan alkohol.[10]

Distilasi fraksionisasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari
suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.[10] Distilasi ini juga dapat digunakan untuk
campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer
atau dengan tekanan rendah.[11] Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak
mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah[12]
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.[10] Di
kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya[13]. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari
plat-plat di bawahnya.[13] Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.[13]

Distilasi uap

Suatu evaporator putar mampu mendistilasi pelarut lebih cepat pada suhu rendah melalui
penggunaan vakum.

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai
200 °C atau lebih[14]. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.[14] Sifat
yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik
didih dari masing-masing senyawa campurannya.[15] Selain itu distilasi uap dapat digunakan
untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tetapi dapat didistilasi dengan
air.[11] Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eukaliptus dari eukaliptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak
parfum dari tumbuhan.[14]

Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah
juga dengan pemanasan.[13] Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan
akhirnya masuk ke labu distilat.[13]

Distilasi vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang
memiliki titik didih di atas 150 °C.[11] Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut
dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen
yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.[11] Untuk mengurangi tekanan digunakan
pompa vakum atau aspirator.[11] Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem
distilasi ini.[11]

Jenis tray
a. Buble cap tray
b. Sieve tray
c. Valve tray
Kelebihan proses Distilasi :
1. Dapat memisahkan campuran dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
2. Kemurnian distilat dapat didapatkan dalam konsentrasi tinggi.
3. Mudah dilakukan.

Kekurangan :
1. Hanya berlaku untuk campuran dengan fasa cair dan gas.
2. Campuran yang didistilasi harus memiliki perbedaan titik didih yang agak besar.
3. Penggunaan alat dan energy yang mahal.

4. Absorbs
kolom Absorpsi Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Proses ini dilakukan dengan melewatkan zat yang
terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut dilewatkan ke kolom ini
dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut

Prinsip Kerja Kolom Absorbs


1.Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase
mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia
ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap
reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang
terjadi pada semua reaksi kimia.

2.Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah


menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa
gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan
gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari
bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang
berisi packing atau plate dengan tingkatsesuai kebutuhan.
Pernghormatan kami kepada :

Ir. Jalaluddin, MT
Dr. ir. Nasrun, MT

Ir. Zainuddin Ginting, MT


Dr. Lukman Hakim, ST., M.Eng

Anda mungkin juga menyukai