Anda di halaman 1dari 45

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )

PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

SPESIFIKASI TEKNIS

1. SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.1 BESTEK DAN GAMBAR


 Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar – gambar dan rencana kerja dan syarat –
syarat (RKS) mengenai pekerjaan ini .
 Bila ada pebedaan gambar dengan RKS maka yang berlaku menurut urutan prioritas di
bawah ini :
 Pertimbangan dan Keputusan oleh Konsultan Pengawas
 RKS
 Gambar dengan skala besar atau mendetail
 Bila ada hal – hal yang diragukan baik karena adanya perbedaan ataupun adanya
kekurangan penjelasan gambar ataupun RKS, pemborong harus menanyakan terlebih
dahulu kepada konsultan pengawasi tentang kebenaran dan kejelasannya

1.2 RENCANA KERJA/TIME SCHEDULE

 Sebelum pekerjaan dimulai pemborong terlebih dahulu harus membuat rencana kerja
(time schedule) yang disetujui/disahkan oleh konsultan pengawas, mengetahui Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis (PPTK) paling lambat satu
minggu setelah penunjukan pemborong.
 Dalam renca kerja harus tercantum garis prestasi dan garis termyn rencana.
 Pemborong menyerahkan rencana kerja yang telah disetujui sebanyak 3 (tiga) copy, 1
(satu) copy dipasang pada direksi keet, 2 (dua) copy diserahkan kepada Direksi
 Pemborong harus mengikuti rencana kerja tersebut yang menjadi dasar Direksi untuk
menilai prestasi pemborong dan segala sesuatu yang berhubungan kelambatan
pekerjaan.

1.3 KUASA PEMBORONG

 Pemborong diwajibkan menempatkan seorang kuasa atau wakil untuk memimpim


pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang selanjutnya disebut “ Pelaksana “.
 Pelaksana yang ditunjuk pemborong harus mendapat kuasa penuh yang bertindak untuk
dan atas nama pemborong
 Adanya pelaksana ini tidak mengurangi tanggung jawab pemborong baik sebagian
maupun seluruhnya
 Pemborong harus memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) mengenai nama dan keterangan lain mengenai pelaksana ini.
 Pelaksana baru diijinkan kerja setelah mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari
Konsultan Pengawas diketahui oleh Direksi.
 Apabila dalam waktu 1 (satu) minggu tidak ada tanggapan terhadap pelaksana yang
diajukan, dianggap direksi telah dapat menyetujuinya
 Apabila kemudian menurut pendapat direksi, pelaksana kurang atau tidak bisa
menunjukan kecakapannya dalam memimpin pekerjaan sehari-hari, maka direksi berhak
memerintahkan kepada pemborong untuk mengganti pelaksana tersebut dan
pemborong harus melaksanakannya. Dalam waktu 6 (enam) hari setelah dikeluarkannya
Surat Perintah tersebut pemborong harus menunjuk seorang kuasa baru lagi kecuali bila
pemborong sendiri (direktur/penanggung jawab) perusahaan yang akan memimpin
sehari – hari.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 1


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

1.4 TEMPAT TINGGAL PELAKSANA DAN PEMBORONG


Untuk menjaga kemungkinan diperlukan hubungan di luar jam kerja dan pemborong wajib
memberitahukan alamat dan nomor telepon pemborong dan pelaksana kepada Direksi.
Diharapkan alamat – alamat ini tidak berubah – ubah selama pelaksanaan pekerjaan.

1.5 LAPORAN HARIAN, MINGGUAN, FOTO – FOTO DOKUMENTASI DAN


KETENTUAN YANG MENGIKAT

 Pemborong bersama-sama Konsultan Pengawas diketahui oleh Direksi wajib membuat


laporan harian, dimana kemajuan pekerjaan setiap hari, bahan-bahan, alat-alat, petugas-
petugas lapangan yang ada dan jumlah/ besarnya pekerjaan, serta keadaan cuaca di
lapangan. Laporan tersebut dibuat beberapa rangkap sesuai dengan keperluan atas
petunjuk direksi.
 Pemborong harus menyiapkan suatu buku harian untuk membuat catatan-catatan penting
antara lain : kejadian-kejadian penting yang dicatat oleh direksi selama proses
pelaksanaan, petunjuk-petunjuk/teguran-teguran tertulis dari konsultan pengawas dan
direksi yang dilengkapi dengan pencantuman nama jelas dan tanda tangan hasil
pelaksanaan.
 Tugas – tugas dan perintah-perintah dari konsultan pengawas dan direksi hanyalah
berlaku dan mengikat bagi pemborong jika tugas/perintah tersebut ditulis/dimuat dalam
buku harian dan telah dbubuhi tanda tangan serta nama jelas konsultan pengawas dan
direksi yang menugaskan/memerintahkan.
 Pekerjaan tambah kurang (bila ada) juga dicatat dalam laporan harian ini setelitinya
disertai bukti-bukti dan gambar-gambar.
 Pemborong bersama-sama Konsultan Pengawas diketahui Direksi wajib pula membuat
laporan mingguan atas segala kegiatan sesuai dengan laporan harian dalam rangkap 4
(empat), 1 (satu) salinan akan dikrim kembali kepada pemborong setelah diteliti dan
disetjui oleh pihak-pihak yang terkait.
 Kelalaian mengerjakan laporan harian dan mingguan ini dapat dikenakan sangsi – sangsi
menurut ketentuan AV.41
 Pemborong diwajibkan membuat foto-foto progres pekerjaan, yang dilampiri pada setiap
surat permohonan termyn ukuran postcard warna. Foto-foto tersebut diambil dari titik yang
tetap, dan minimal harus diambil padakemajuan pekerjaan 0%, 50%, dan 100% untuk
bagian bagian pekerjaan. Apabila kemajuan pekerjaan fisik seluruhnya sudah mencapai
100%, Foto-foto tersebut dimasukan kedalam album, dilampirkan pada berita acara serah
terima pekerjaan dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) album. Dari foto prosentase kemajuan
pekerjaan diatas dipilih dan dicetak ukuran 3R oleh pemborong dan diserahkan beserta
negatifnya kepada Pemimpin Proyek pada saat Serah Terima Pertama Pekerjaan.
 Pelaksana harus setiap hari memeriksa catatan-catatan dalam buku harian/buku Direksi
membubuhi paraf tanda setuju atau mengajukan tanggapan atas catatan atau petunjuk
Konsultan Pengawas dan Direksi pada buku tersebut.

1.6 ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


Pemborong harus menyiapkan administrasi pelaksanaan pekerjaan antara lain : Request,
Gambar shop Drawing, laporan harian pelaksanaan, laporan mingguan, prestasi fisik
pekerjaan, Time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan pekerjaan dibuat sesuai dengan
laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya pada saat dilakukan opname kemajuan
pekerjaan.
Yang tidak termasuk pekerjaan persiapan akan tetapi pemborong wajib menyiapkan dan
menyediakan adalah :

 Pagar pengaman
Pemborong wajib membuat pagar pengaman di sekeliling areal site, dengan menggunakan
seng atau gedeg atau bahan lainnya dengan ketinggian minimal 2 meter. Penempatan
pagar pengaman supaya dikoordinasikan dengan pihak Direksi Teknis.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 2


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Kantor Direksi dengan luas  9 m2 (atau disesuaikan dengan kondisi yang


memungkinkan di lapangan) untuk kegiatan atau ruang kerja Direksi Teknis atau
pengawas, rapat - rapat rutin lapangan dan lain - lain, dengan perlengkapan sebagai
berikut :
 Meja rapat lengkap kursi untuk lebih kurang 15 orang,
 2 stel meja tulis dan tempat duduk,
 Almari atau rak penyimpan alat - alat Kantor atau pengawasan,
 Papan tulis atau white board ukuran 90 x 120 cm,
 Sepatu karet dan helm proyek,
 Kotak P3K beserta isinya.

Kantor Direksi harus terang, aman dan nyaman, serta selalu terjaga kebersihannya.
Penempatan atau lokasi dari kantor Direksi harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Teknis.

 Kantor Pemborong, gudang bahan dan los kerja luasnya disesuaikan dengan kebutuhan
dan keamanan kerja para pekerja serta terlindungnya bahan banguan dari cuaca dan
hujan.
 WC darurat untuk Direksi, Pemborong dan pekerja secukupnya serta tersedia cukup air
dan terjamin kebersihannya.
 Kantor direksi, kantor Pemborong atau Los Kerja serta wc darurat setelah selesainya
pekerjan adalah milik pemborong dan segera harus dibersihkan dari tempat pekerjaan.
 Lampu penerangan, jika diperlukan untuk pekerjaan pada malam hari.

1.7 JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

 Pemborong wajib menyediakan jaminan P3K lengkap yang harus tersedia di lapangan
untuk pertolongan darurat pada pekerja, staf pemborong maupun Direksi yang mengalami
kecelakaan kerja
 Pemborong wajib menyediakan air yang cukup bersih sehat untuk pekerja, pelaksana
maupun Direksi.
 Pemborong wajib mengansuransikan seluruh pekerja (ASTEK) dengan menyerahkan
bukti pendaftaran dan pembayaran asuransi tersebut kepada pemimpin proyek selambat –
lambatnya 7 hari setelah SPMK.
 Segala yang menyangkut jaminan dan keselamatan lainnya yang belum disebutkan disini,
pemborong wajib melakukannya sesuai peraturan perburuhan/keselamatan kerja yang
berlaku.

1.8 SYARAT – SYARAT DAN PEMERIKSAAN BAHAN

 Semua bahan bangunan yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dalam peraturan-peraturan yang ada, demikian pula bahan-bahan bangunan
tradisi bali sesuai dengan apa yang lazim berlaku dan harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
 Bahan –bahan sebelum dipergunakan harus diperiksa terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas untuk diberikan persetujuan. Bahan-bahan yang sudah didatangkan oleh
pemborong kelapangan tetapi ditolak pemakaiannya oleh konsultan pengawas harus
segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan paling lambat dalam waktu 24 (dua puluh
empat) jam dari jam penolakan. Kerugian akibat penolakan ini menjadi tanggungan
sepenuhnya oleh pemborong.
 Bagian-bagian pekerjaan yang telah dimulai tetapi mempergunakan bahan-bahan yang
ditolak oleh konsultan pengawas maka hasil pekerjaan itu harus dibongkar dan diganti
dengan bahan-bahan yang telah disetujui oleh konsultan pengawas atas beban
pemborong.
 Apabila terjadi perbedaan paham mengenai kwalitas bahan, sedangkan direksi
meragukan maka direksi berhak mengirim contoh bahan-bahan tersebut kepada balai

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 3


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

penyelidikan bahan yang biaya sepenuhnya menjadi tanggungan pemborong tanpa


menambah waktu pelaksanaan.

1.9 PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pemborong wajib meminta persetujuan Konsultan Pengawas untuk memeriksa bagian


pekerjaan yang telah dikerjakan, setelah direksi menyatakan bagian ini baik, pemborong
boleh mulai bagian pekerjaan yang baru.
 Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam dua kali dua puluh empat jam sejak
diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur/hari raya resmi) tidak dipenuhi oleh
konsultan pengawas, maka pemborong dapat meneruskan bagian-bagian pekerjaan,
sedangkan bagian pekerjaan yang seharusnya diperiksa itu dianggap seolah-olah telah
diperiksa.
 Untuk pekerjaan bangunan style bali, setiap pekerjaan harus diperiksakan terlebih dahulu
kepada Konsultan Pengawas untuk menghindari bila ada kesalahan pada suatu bagian
agar tidak mengakibatkan terganggunya bagian-bagian yang lainnya, bila terjadi
perbaikan yang dikehendaki oleh konsultan pengawas.
 Bila ayat-ayat diatas dalam pasal ini dilanggar oleh pemborong maka konsultan pengawas
berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian/seluruhnya guna pemeriksaan
dan perbaikan, ongkos pemasangan kembali termasuk ongkos pembongkaranya ini
dibebankan kepada pemborong.

1.10 PIHAK KETIGA

 Pemborong tidak diperkenankan memberikan pekerjaan ini sebagian atau seluruhnya


kepada pihak ketiga (tidak disubkan)
 Bila pemborong tidak bisa mengerjakan suatu bagian pekerjaan dan memerlukan bantuan
pihak ketiga makan pemborong wajib memberitahukan terlebih dahulu kapada direksi
untuk meminta persetujuan dengan membuktikan bahwapihak ketiga tersebut benar-
benah ahli, misalnya dengan menunjukan Surat PAS dari PLN untuk pemasangan
instalasi listrik.
 Segala akibat yang terjadi yang diakibatkan oleh pekerjaan pihak ketiga menjadi
tanggungan pemborong . dalam pada itu pemborong tidak bisa melepaskan tanggung
jawab atas pihak ketiga.

1.11 ALAT – ALAT PEKERJAAN

 Alat-alat pekerjaan harus disediakan oleh pemborong dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan.
 Untuk menentukan dan memeriksa letak bangunan, pemborong harus menyediakan alat-
alat yang diperlukan termasuk perlengkapan atas petunjuk konsultan pengawas, dalam
keadan baik dan siap untukdigunakan sewaktu-waktu.

1.12 PERMULAAN DAN PENYERAHAN PEKERJAAN

 Selambat-lambatnya 1(satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan


pemborong harus sudah mulai dengan pekerjaan yang nyata dilapangan.
 Perpanjangan waktu yang dipertimbangkan sesuai dengan catatan-catatan dalam laporan
harian dan laporan mingguan, tidak akan diterima sebagai alasan keterlambatan.

1.13 PERALATAN DAN TENAGA AHLI

 Pemborong wajib menyiapkan Tenaga Ahli dari segala disiplin ilmu yang berkaitan dengan
Pelaksanaan Pekerjaan ini, tersebut termasuk tenaga ahli lainnya yang berpengalaman.
 Pemborong diwajibkan pula menyediakan alat bantu berupa Computer yang natinya dapat
memudahkan didalam melaksanakan pelaksanaan.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 4


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

1.13 PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK

 Dalam waktu yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas, Pemborong diharapkan
memperbaiki dan membuat baru semua pekerjaan yang dinyatakan tidak baik.
 Ongkos pekerjaan perbaikan dan pembuatan baru tersebut tetap menjadi tanggungan
Pemborong.
 Tidak ada hak bagi Pemborong untuk minta perpanjangan waktu karena melakukan
pekerjaan yang tidak diketahui dan tidak disetujui konsultan pengawas.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1 PENGUKURAN TAPAK KEMBALI

 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi


pembangunan dengan dilengkapi keterangan – keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas- batas tanah dengan alat – alat yang sudah ditera
kebenarannya.
 Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
 Penentuan titik ketinggian dan sudut – sudut hanya dilakukan denagan alat – alat waterpas
/ theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
 Kontraktor harus menyediakan theodolith waterpas beserta petugas yang melayaninya
untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek.
 Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara asas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian – bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
 Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

2.2 PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOWPLANK)

 Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu Meranti ukuran kaso ( 5/7
cm ). Yang tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa digerak gerakan atau dirubah –
rubah, berjarak maksimum 1,5 meter satu sama lain.
 Papan dasar pelaksanaan /bouwplank dibuat dari kayu Meranti dengan ukuran tebal 2 cm,
lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya ( waterpas)
 Tinggi atas papan patok ukur harus sama satu dengan yang lainnya, kecuali dikehendaki
lain oleh Konsultan Pengawas.
 Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas.
 Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan termasuk
tanggungan Kontraktor.

2.3 PAPAN NAMA PROYEK

 Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan
ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan
multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan.
 Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar
dibuat sebagai berikut :
 Kop Pemda Badung pada bagian paling kiri atas ,
 Judul Kegiatan,
 Nilai Kegiatan,
 No. Kontrak,
 Masa Kontrak,

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 5


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Sumber Biaya,
 Pelaksana,

2.3 PEKERJAAN PEMBERSIHAN

2.3.1 Pekerjaan Persiapan


 Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, alat – alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “ pekerjaan
pembersihan “ seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi
ini.
 Meliputi pembersihan dan penebasan / pembabatan, pembongkaran pekerjaan
lama yang berada dalam lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan, sesuai yang
ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
 Untuk Pekerjaan pembongkaran tidak ditawar, akan tetapi nilai hasil bongkaran di
kompensasikan dengan biaya bongkaran.

2.3.2 Syarat – syarat Pelaksanaan


Pada umumnya, tempat – tempat untuk bangunan dibersikan, penebasan / pembabatan
harus dilaksanakan terhadap semua belukar / semak, sampah yang tertanam dan
material lain yang tidak diingainkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan, harus
dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan cara yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas .
Semua sisa – sisa tanaman seperti akar – akar, rumput – rumput dan sebagainya harus
dihilangkan.
Batu atau lain material yang sejenis, jika ada harus harus pula dihingkan, kecuali bila
berada pada dasar galian pondasi yang direncanakan dan apabila batu tersebut pada
daerah tanam bila dikehendaki dan sesuai persetujuan Konsultan Pengawas tidak perlu
dilakukan penghilangan.
Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa – sisa tumbuhan atau
bahan – bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Kontraktor
harus menyediakan alat – alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan
pengukuran ulang.
Perlindungan terhadap benda – benda berfaedah. Kecuali ditunjukan untuk
dipindahkan, seluruh barang – barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan
harus dilindungi dari kerusakan , dan apabila sampai menderita kerusakan harus
direparasi / diganti oleh atas tanggungannya sendiri.

3. PEKERJAAN TANAH

3.1. PEKERJAAN GALIAN

3.1.1 Pekerjaan Persiapan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan , alat – alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “ pekerjaan tanah “ seperti
yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini
 Meliputi pembersihan areal galian, galian tanah , urugan dan pemadatan tanah utuk
bangunan seperti yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 6


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

3.1.2 Syarat – syarat Pelaksanaan


a. Pekerjaan Pembersihan
 Seluruh areal galian dan bangunan dibersihkan dari semua belukar/semak, sampah
yang tertanam dan material lain yang tidak diingainkan berada dalam daerah yang
akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbu dan kemudian dibakar atau dibuang
dengan cara – cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Semua sisa – sisa tanaman seperti akar – akar, rumput – rumput dan sebagainya,
harus dihilangkan/dibuang keluar site yang merupakan tanggungan Kontraktor .
 Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa – sisa tumbuhan
atau bahan – bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudiaan hari.
 Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan kontraktor.
 Kontraktor harus menyediakan alat – alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut
ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk
mengadakan pengukuran ulang.

b. Pekerjaan Galian Tanah


 Pekerjaan galian harus memenuhi syarat – syarat seperti yang ditentukan dalam
gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada
gambar rencana atau yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas tidak terganggu, jika
terganggu Kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu dipadatkan
seperti yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
 Dasar dari semua galian harus waterpas, bila mana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar tanaman atau bagian – bagian gembur , maka ini harus digali keluar
lubang sedang lubang tadi diisi kembali dengan pasir.
 Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari
terkumpulnya air .
 Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu diding penahan atau penunjang sementara atau
lereng yang cukup.
 Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah – langkah pengamanan
terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin
bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
 Semua tanah kelebihan berasal dari pekerjaan galian, merupakan tanggung jawab
kontraktor.
 Bagian – bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih,
bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat – syarat sebagai tanah urug.
 Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor,
Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa
perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor. Sarana yang sudah
tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak di dalam
lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas atas tanggungan Kontraktor.

c. Pekerjaan Urugan Dan Pemadatan.


 Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat –
alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksannya pekerjaan itu dengan baik.
 Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
 Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan penimbunan
kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing – puing, sampah – sampah harus disingkirkan
dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk itu adalah tanggung jawab Kontraktor.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 7


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka lapisan tanah urug dilakukan lapis
demi lapis, setiap lapis maksimum tebal 10 cm, disiram/dibasahi, diratakan dan
dipadatkan, hingga mencapai peil urugan yang disyaratkan.
 Konsultan mengharuskan agar supaya semua urugan bahan hanya terdiri dari mutu
yang terbaik yang dapat diperoleh.
 Pengeringan/pengaliran air harus diperhatiakn selama pekerjaan tanah supaya
daerah yang dikerjakan terjamiin pengaliran airnya.
 Apabila material urugan mengandung batu – batu, tidak dibenarkan batu – batu yang
besar bersarang menjadi satu, dan semua pori – pori harus diisi dengan batu– batu
kecil dan tanah yang dipadatkan.
 Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ketempat pembuangan yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Jika material galian tidak cukup, material
tambahan harus didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.

3.2. PEKERJAAN URUGAN PASIR

3.2.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekeriaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
 Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai dan dibawah pondasi serta
seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar.

3.2.2 Persyaratan Bahan


 Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir – butir yang bersih, tajam dan keras, bebas
lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten terhadap NI-3 (PUBB tahun
1970 ) psl 14 ayat 3
 Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali
dan bahan – bahan organis lainnya serta memenuhi syarat – syarat yang ditentukan
dalam NI-3 psl 10
 Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada Kontraktor, supaya air
yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa di Laboratrium Pemeriksaan Bahan yang
resmi dan sah, atas biaya kontraktor sepenuhnya.
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan di
atas dan harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

3.2.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan


 Pasir urug yang digunakan harus dengan persetujuan pihak Konsultan Pengawas.
 Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain dibawahnya / didalamnya
telah selesai dengan baik dan sempurna.
 Lapisan pasir urug dilakuka lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal 10 cm,
atau seperti yang disyaratkan dalam gambar.
 Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat pemadat
yang disetujui Konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang
dari 95% dari kepadatan maksimum hasil laboratrium.
 Ditempat –tempat yang sulit dilakukan pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan
dengan tenaga manusia dengan persetujuan Konsultan Pengawas. Hasil pemadatan
harus memenuhi persyaratan/ketentuan.
 Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir padat
telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan sudah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 8


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

4.1 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DAN ACIAN

4.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan
dan alat – alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga
dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran diding bata ringan bagian dalam dan
bagian luar bangunan serta seluruh deetail yang ditunjukan dalam gambar seta sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.

4.1.2 Persyaratan Bahan


 Semen Portland yang digunakan harus dari satu produk, mutuI dan yang disetujui
Konsultan Pengawas serta memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam NI – 8 dan
PUBI Tahun 1982.
 Pasir harus memenuhi NI – 3 pasal 14 dan PUBI 1982
 Air harus memenuhi NI – 3 pasal 10
 Campuran (aggregat) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan # 1,6 – 2,0 mm.

4.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Seluruh plesteran dinding bata ringan dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada
diding bata ringan trassraam / rapat air.
 Untuk diding bata ringan trassraam / rapat air diplester dengan aduk campuran 1 PC : 2
pasir.
 Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang
dipersyaratkan.
 Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesiaan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, haus bermutu baik dari jenisnya
dan disetujui Konsultan Pengawas.
 Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong
yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam
keadaan utuh dan tidak ada cacat.
 Semen harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai
dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
 Semua bahan sebelumnya digunakan harus ditunjukan kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan , lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang lain
yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
 Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan
apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
 Bila ada kelainan dala hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus
segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas. Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
 Tebal Plesteran 1 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 12 cm atau sesuai yang
ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi
kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran, pada bagian
pekerjaan yang diijinkan Konsultan Pengawas.
 Plesteran halus ( acian ) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen. Acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari ( kering betul ).
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu
tiba – tiba, dengan membesahi ppermukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penyerapan air secara cepat.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 9


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Kontraktor wajib / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan ( dan masa pemeliharaan) , atas biaya Kontraktor selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai.

4.2 PEKERJAAN PLESTERAN BETON

4.2.1 Lingkup Pekerjaan


 Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan
dan alat – alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanan pekerjaan ini, sehingga
dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
 Lingkup Plesteran ini meliputi seluruh plesteran beton dalam bangunan dan bagian luar
bangunan serta seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar.

4.2.2 Persyaratan Bahan


 Semen Portland yang digunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang disetujui
Konsultan Pengawas, serta memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam NI –8.
 Pasir harus memenuhi NI – 3 Pasal 14 dan PUBI 1982
 Air harus memenuhi NI – 3 Pasal 10
 Campuran ( aggregate ) untuk plesteran harus dipilih yang benar – benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran dan melalui mata ayakan ukuran # 1,6 – 2, mm.

4.2.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – Bahan yabg digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum digunakan terlebih dahulu
harus diserahkan contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujan.
 Seluruh permukaan beton harus dibuat kasar dengan cara dipahat atau pada saat setelah
acuan dibuka, di comprot merata dengan adukan 1 PC : 3 pasir atau dengan cara lain
yang disetujui Konsultan Pengawas.
 Sebelum plesteran dilkakukan, seluruh permukaan beton dibersihkan dari segala kotoran,
debu dan minyak serta disiram / dibasahi dengan air semen.
 Plesteran beton dilakukan, seluruh permukaan beton dibersihkan dari segala kotoran,
debu dan minyak serta disiram / dibasahi dengan air semen.
 Plesteran beton dilakukan dengan aduk kedap air campuran 1 PC : 3 pasir.
 Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti
yang disyaratkan.
 Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya
dan disetujui Konsultan Pengawas.
 Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong
yang masih disegel dan berlabel pabriknya. Bertuliskan type dan tingkatnya, dalam
keadaan utuh dan tidak ada cacat.
 Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, telindung dan bersih.
Tempat penyimpanan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai
jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
 Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai
dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
 Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan
apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
 Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor
harus segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas. Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
 Tebal plesteran maksimal dibuat 1,00 cm. Tebal plesteran yang melebihi 1,00 cm harus
diberi kawat ayam yang digalvanis untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran
serta atas ijin Konsultan Pengawas.
 Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain ( kusen dan lain sebagainya ), dibuat
naat ( tali air ) lebar minimum 7 mm dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 10


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Plesteran halus ( acian ) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari ( kering ).
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu
cepat dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi
dari panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan air
secara cepat.
 Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanan ( dan masa pemeliharaan ), atas biaya Kontraktor selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik /Pemakai.

4.3 PEKERJAAN DINDING BATU CANDI

4.3.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pasangan batu candi ini dipasang sebagai lapisan dinding serta pada seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.

4.3.2 Persyaratan Bahan


 Batu candi yang dipasang adalah dari mutu terbaik dengan kualitas super serta yang
disetujui Konsultan Pengawas. Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan – ketentuan
dalam PUBI 1982.
 Batu candi yang dipasang adalah ukuran 2 x 20 x 40 cm atau sesuai detail gambar dan
sesuai ketentuan Konsultan Pengawas, warna hitam atau sesuai ketentuan Konsultan
Pengawas.
 Semen Portland yang digunakan harus dari mutu I dan memenuhi syarat – syarat dalam NI
– 8.
 Pasir aduk harus memenuhi NI – 3 Pasal 14 ayat 2.
 Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak /
asam basa memenuhi PUBI 1982 Pasal 9.

4.3.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas, minimal 3 ( tiga ) contoh dari hasil
produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuannya.
 Seluruh lapisan dinding batu candi dipasang dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir.
 Sebelum digunakan batu candi harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama, sehingga
bahan yang dipasang mempunyai warna yang tidak jauh berbeda.
 Pekerjaan diding batu candi harus dikerjakan tenaga yang ahli dalam bidangnya.
 Seluruh permukaan batu candi yang telah terpasang, harus dibersihkan dari segala
kotoran bekas pasangan dan bekas acian.
 Pasangan batu candi harus memperoleh hasil pasangan yang tegak lurus, dengan deviasi
bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 1,0 cm.
 Pemasangan dengan campuran air semen untuk sela – sela antar batu. Untuk sela – sela
antar batu dengan bidang dasar dibelakangnya digunakan campuran 1 PC : 3 semen.
 Sebelum dipasang batu candi harus direndam dengan air hingga jenuh.
 Setelah batu candi terpasang, permukaan batu candi harus dihaluskan dengan alat
penghalus.
 Setelah semua tempelan batu candi selesai terpasang dan dihaluskan dengan alat
penghalus, permukaan pasangan harus dibersihkan dari kotoran dan debu – debu yag
menempel kemudian dilakukan pelapisan coating / pelapis anti lumut. Dengan bahan dan
warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 11


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

4.4 PEKERJAAN PARAS JOGJA

4.4.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pasangan batu candi ini dipasang sebagai lapisan dinding serta pada seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.

4.4.2 Persyaratan Bahan


 Paras jogja yang dipasang adalah dari mutu terbaik dengan kualitas super serta yang
disetujui Konsultan Pengawas. Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan – ketentuan
dalam PUBI 1982.
 Paras jogja yang dipasang adalah sesuai detail gambar dan sesuai ketentuan Konsultan
Pengawas, warna hitam atau sesuai ketentuan Konsultan Pengawas.
 Semen Portland yang digunakan harus dari mutu I dan memenuhi syarat – syarat dalam NI
– 8.
 Pasir aduk harus memenuhi NI – 3 Pasal 14 ayat 2.
 Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak /
asam basa memenuhi PUBI 1982 Pasal 9.

4.4.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas, minimal 3 ( tiga ) contoh dari hasil
produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuannya.
 Seluruh lapisan dinding paras jogja dipasang dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir.
 Sebelum digunakan batu candi harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama, sehingga
bahan yang dipasang mempunyai warna yang tidak jauh berbeda.
 Pekerjaan paras jogja harus dikerjakan tenaga yang ahli dalam bidangnya.
 Seluruh permukaan paras jogja yang telah terpasang, harus dibersihkan dari segala
kotoran bekas pasangan dan bekas acian.
 Pasangan paras jogja harus memperoleh hasil pasangan yang tegak lurus, dengan deviasi
bidang pada arah diagonal diding seluas 9 m2 tidak lebih dari 1,0 cm.
 Pemasangan dengan campuran air semen untuk sela – sela antar batu. Untuk sela – sela
antar batu dengan bidang dasar dibelakangnya digunakan campuran 1 PC : 3 semen.
 Sebelum dipasang paras jogja harus direndam dengan air hingga jenuh.
 Setelah paras jogja terpasang, permukaan paras jogja harus dihaluskan dengan alat
penghalus.
 Setelah semua tempelan paras jogja selesai terpasang dan dihaluskan dengan alat
penghalus, permukaan pasangan harus dibersihkan dari kotoran dan debu – debu yang
menempel kemudian dilakukan pelapisan coating / pelapis anti lumut. Denga bahan dan
warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

4.5 PEKERJAAN PASANGAN BATA

4.5.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – baha, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan batako meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

4.5.2 Persyaratan Bahan


 Bahan yang digunakan buatan dalam negeri yang bermutu baik dan yang disetujui
Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 12


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Semua bata yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata yang akan
digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi.
 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata mengikuti ketentuan
yang digunakan dalam pekerjaan beton.

4.5.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas, minimal 3 ( tiga ) contoh dari hasil
produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuannya.
 Sebelum dipasang, bata harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas dari kotoran.
 Secara umum, bata dipasang dengan adukan (1 pc : 5 ps).
 Pasangan bata dilakukan secara bertahap dan setiap hari tingginya tidak lebih dari 100 cm.
 Setelah bata terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian
disiram dengan air.
 Hasil dari pasangan bata adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian akibat kesalahan
pemasangan bata, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong.

4.6 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN PLINT KERAMIK

4.6.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – baha, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan keramik lantai dan plint meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

4.6.2 Persyaratan Bahan


 Bahan yang digunakan keramik buatan dalam negeri yang bermutu baik dan yang disetujui
Konsultan Pengawas.
 Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing – masing warna harus seragam, warna
yang tidak seragam akan ditolak.
 Tebal bahan minimal 8 mm finishing berglazuur, kekuatan lentur 250 kg/cm mutu tingkat I (
satu ).
 Bahan perekat dan pengisisiar dari groting berwarna, jenis sesuai yang disetujui Konsultan
Pengawas.
 Ukuran dan pemasangan :

a. Bahan lantai keramik ukuran 40 x 40 cm Platinum, dipasang pada lokasi yang


ditunjukan dalam detail gambar.
b. Bahan keramik lantai ukuran 40 x 40 cm anti slip produk Platinum, dipasang pada
lantai anak tangga dan border selsar yang ditunjukan dalam detail gambar.
c. Bahan keramik lantai ukuran 20 x 20 cm anti slip produk Asia Tile, dipasang pada
lantai KM/WC sesuai yang ditunjukan dalam detail gambar.
d. Plint keramik lebar 10 cm Platinum, dipasang sesuai yang ditunjukan dalam detail
gambar.

 Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan – peraturan ASTM, NI
– 19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII – 0023- 81.
 Semen Portland harus memenuhi NI –8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.

4.6.3 Syarat – syarat Pelaksanaan

 Bahan – bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya ( minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan ) kepada
Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 13


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola
keramik yang disetujui Konsultan Pengawas.
 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak reatak, tidak cacat dan tidak
ternoda.
 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar – benar rata.
 Jarak antara unit – unit pemasangan keramik yang terpasang ( lebih siar – siar ), harus
sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar
serta petunjuk Konsultan Pengawas, yang membentuk garis – garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar – siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Bahan perekat dan siar – siar dari bahan grauting sesuai ketentuan persyaratan, warna
bahan perekat / pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
 Pemotongan unit – unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari dari pabrik yang bersangkutan.
 Keramik yang sudah dipasang, terlebih dahulu unit – unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
 Pinggulan pasangan keramik bila dilakukan harus dikerjakan dengan alat gurinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian
yang sempurna. Keramik yang terpaang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
 Pada pemasangan plint keramik lantai, diatas plint dibuatkan naat (tali air) dengan 7 mm
dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.

4.7 PEKERJAAN DINDING KERAMIK

4.7.1 Lingkup Pekerjaan


 pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan alat – alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pasangan keramik ini dilakukan sebagai lapisan diding toilet serta meliputi
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.

4.7.2 Persyaratan Bahan


 Bahan yang digunakan keramik buatan dalam negeri yang bermutu baik dan yang disetujui
Konsultan Pengawas.
 Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing – masing warna harus seragam, warna
yang tidak seragam akan ditolak.
 Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna, jenis sesuai yang disetujui
Konsultan Pengawas.
Bahan dinding keramik ukuran 20 x 40 cm produk Platinum KW 1, digunakan sebagai
finhising dinding, lokasi pemasangan keramik yang digunakan sesuai yang ditunjukan
dalam detail gambar.
 Bahan dinding keramik ukuran 40 x 40 cm produk Platinum KW 1, digunakan sebagai
finhising dinding, lokasi pemasangan keramik yang digunakan sesuai yang ditunjukan
dalam detail gambar.
 Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan – peraturan ASTM, NI
– 19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII – 0023 –81.
 Semen Portland harus memenuhi NI – 8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.

4.7.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya ( minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan ) kepada
Konsultan Pengawas.
 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola
keramik yang disetujui Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 14


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
ternoda .
 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar – benar rata.
 Jarak antara unit – unit pemasangan keramik yang terpasang ( lebar siar – siar ), harus
sama lebar maksimal 3 mm dan kedalam maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar
serta petunjuk Konsultan Pengawas, yang membentuk garis – garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar – siar yang berpotongan harus membentuk
sudut siku dan saling berpotong tegak lurus sesamanya.
 Bahan perekat dan siar – siar dari bahan grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna
bahan perekat /pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
 Pemotongan untuk keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul – betul bersih.
 Sebelum kermik dipasang, terlebih dahulu unit – unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
 Pinggulan pasangan keramik bila dilakukan, harus dikerjakan dengan alat gurinda,
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian yang
0sempurna.
 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

4.8 PEKERJAAN WATER PROOFING

4.8.1 Lingkup Pekerjaaan


 Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan,
dan alat – alat bantu lainnya termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini, sehingga dapat trcapai pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
 Pekerjaan water proofing ini dilakukan pada teras / balkon, atap beton serta dibawah
finishing lantai toilet ( lantai atas ) serta meliputi seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan
gambar serta sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

4.8.2 Persyaratan Bahan


 Digunakan bahan produk Sika serta disetujui Konsultan Pengawas.
 Bahan dalam bentuk liquid waterproofing.
 Cara pemasangan dilakukan sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
 Bahan harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
 Warna sesuai standard dari pabrik yang bersangkutan.
 Standar bahan dan pemasangan sesuai yang ditentukan oleh pabrik dan memenuhi NI –3,
PUBI 1982, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.

4.8.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh – contohnya untuk mendapatkan persetujuan, minimal dari 3 (tiga) produk pabrik,
lengkap brosur / spesifikasi dari masing – masing pabrik yang bersangkutan.
 Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta untuk mengadaklan test –
test laboratorium yan gdilakukan terhadap contoh – contoh bahan yang diajukan sebagai
dasar persetujuan bahan . Jumlah sample untuk masing – masing jenis test akan
ditentukan kemudian . Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
 Permukaan beton yang dilapisi dengan bahan water proofing harus bersih dari debu,
minyak , bebas dari keretakan struktur dan waterproofing additive agent.
 Pengeringan diperlukan waktu minimum 5 hari untuk dapat dilakukan test kebocoran. Test
kebocoran dilakukan selama minimal 24 jam berturut – turut.
 Untuk ini kontraktor / Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi
yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 15


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberimkan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya , selama 10 ( sepuluh )
tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan
yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta jaminan dari
pihak pemasang ( applicator ) untuk mutu pemasngan.
 Bahan harus didatangkan ketempat yang terlindung, tertutupp tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
 Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan – bahan yang disimpan, baik
sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena tindakan
Pemilik.
 Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian maka bahan – bahanpengganti
harus yang disetujui Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Kontraktor, tanpa adanya tambahan biaya.
 Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman ( ahli dari pihak
pemberi garansi pemasang ) dan terlebih dahulu harus mengjukan “ metoda pelaksanaan “
sesuai dengan spesifikasi pabrik yang bersangkutan.
 Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan – percobaan / pengetesan terhadap
hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di atas
permukaan yang telah diberi lapisan air.
 Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusaka lainnya.
 Kalau terdapat kerusakan yang buka disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai pada
waktu pekerjaan ini dilakukan / dilaksanakn maka Kontraktor harus memperbaiki /
mengganti sampai baik dan betul dengan biaya Kontraktor.

5. PEKERJAAN BETON BERTULANG

5.1 PEKERJAAN BETON

5.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Melengkapi semua tenaga , alat – alat dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
beton sesuai dengan gambar – gambar struktur dan arsitektur , dengan memperhatikan
ketentuan – ketentuan tambahan dari Arsitek dalam uraian syarat – syarat pelaksanaan.
 Termasuk juga semua pekerjaan non struktural yang tertera dalam gambar – gambar
arsitektur dan pengadaan serta pemasangan sparring / conduit M/E dan waterproofing di
sekelilingnya .

5.1.2 Pedoman Pelaksanaan


Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan – persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
 Persyaratan Umum Badan Bangunan di Indonesia ( PUBI – 1982 ) – NI – 3
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( Ni –2 )
 Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia 1961 ( NI – 5 )
 Peraturan Portland Cement indonesia 1972 ( NI – 8 )
 Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang dan Struktural Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983
 ASTM C – 150 “ Specification for Portland Cement “.
 ASTM C – 33 “Standard Speciation for Concrete Agregates “
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setem pat .
 Peraturan Pembangunan Nasional 1978.
 “ Americcan Concrete Institute ( A. C.I ) “

 Petunjuk petunjuk dan peringatan – Peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas.
 Peraturan – peraturan yang diperlukan supaya disediakan Pemborong di “site”

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 16


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

5.1.3 Keahlian dan Pertukangan

Pemborong harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton bertulang sesuai
dengan ketentuan – ketentuan yang disyaratkan , termasuk kekuatan , toleransi dan
penyelesaiannya.
Khusus Untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung di atas tanah , apabila tidak
tercantum dalam gambar struktur, harus dibuatkan lantai kerja dari dari beton ringan dengan
campuran semen : pasir : koral = 1:3:5 setebal minimum 5 cm. Dibawah latai harus diberikan
lapisan pasir urug dengan tebal minimum 10 cm padat .
Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan standar
yang umum berlaku , apabila tidak diatur secara tegas dalam spesifikasi, gambar dan bill of
quantity.

5.1.4 Persyaratan Bahan

a. Portland Cement :
Digunakan Portlan Cement Jenis II menurut NI – 8 atau Type – I menurut ASTM dan
memenuhi S. 400 Menurut standard Portland Cement yang digariskan oleh Assosiasi
Semen Indonesia.
Merk yang dipilih tidak dapat ditukaar – tukar dalam pelaksanaan, kecuali dengn
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Pertimbangan Konsultan Pengawas hanya
dapat dilakukan dalam keadaan :
 Tidak adanya Persediaan di pasaran dari merk yang telah dipilih tersebut.
 Pemborong memberikan jaminan dengan data – data teknis bahwa mutu semen
penggantiannya mempunyai kualitas yag setaraf dengan mutu semen yang akan
digantikannya.

b. Aggregat :
Kualitas dan gradasi aggregates harus memenuhi syarat – syarat P.B.I. – 1971.
 Aggregat kasar harus berupa batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang
baik, cukup syarat kekerasannya dan padat ( tidak porous ) . Pemborog harus
melakukan percobaan dilaboratorium yang ditunjuk oleh KONSULTAN PENGAWAS
untuk menentukan susunan gradasi agregat kasar tersebut. Untuk menguji
kekerasan dari agregat kasar tersebut digunakan mesin Pengaus Los Angelos dimN
tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50%. Kadar lumpur dari agregat kasar
tidak boleh lebih dari 1 % ditentukan terhadap berat kering.
 Dimensi dari aggregat kasar tidak lebih dari 3.0 cm dan tidak lebih dari seperempat
dimensi beton yang terkecil dari bagian ukuran butirnya 5 mm. Untuk bagian struktur
dengan dimensi atau sama dengan 15 cm , dimensi aggregat kasar maksimum
adalah 2,0 cm.
 Pasir harus terdiri dari buitir – butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan – bahan
organis , lumpur , tanah lempung dan sebagaimana.
 Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap berat kering
, apabila kadar lumpur melampaui 5 % maka pasir tersebut harus dicuci sampai
memenuhi syarat yang ditentukan.
c. Air :
Air Yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali, dan bahan – bahan organis atau bahan – bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan.
Apabila .dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada Pemborong, supaya
air yang akan dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas bahan pemborong.
d. Readymix.
Jika beton yang digunakan adalah beton Readymix maka Pemborong harus terlebih
dahului mengajukan perusahan readymix yang akan digunakan termasuk semua material

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 17


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

yang akan digunakan ( semen, aggregat, air, additive ) dan mix design untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Selanjutnya dalam pelaksanaan Konsultan Pengawas akan memberikan batasan waktu
maksimum yang diijinkan dari saat pengiriman sampai pengecoran dan apabila tidak
langsung dicor maka pemborong perlu menyediakan penampungan. Pemborong harus
secara teratur memberikan jadwal pembuatan dan pengiriman beton readymix kepada
Konsultan Pengawas agar Konsultan Pengawas dapat memantau keadaan beton
readymix yang akan digunakan. Konsultan Pengawas berhak untuk menolak beton
readymix yang diragukan kualitasnya.

5.2 BESI BETON :

a. Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain – lain lapisan yang dapat mengurangi
lekatnya pada beto. Apabila terdapat karat, maka harus dibersihkan dengan cara disikat /
digosok tanpa mengurangi diameter penampang besi atau dengan bahan kimia yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi
beton dari jenis BJTP 24 dan BJTD 32
b. Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengatur jarak
tulangan /besi beton dan pengikat tulangan – tulangan pada tempatnya.
c. Untuk mendapatkanjaminan akan kualitas besi beton yang diminta, maka disamping adanya
sertifikat dari pabrik, juga harus ada / dimintakan sertifikat dari laboratorium yang ditunjuk
oleh Konsultan Pengawas untuk melakukan percobaan, baik pada saat pemesanan maupun
secara periodik minimum masing – masing 2 ( dua ) contoh percobaan ( stress – strain ) dan
pelengkungan untuk setiap 20 ton besi setiap diameter besi minimum diambil 2 ( dua )
contoh. Pengetesan besi beton pada laboratorium yang disetujui / ditunjuk Konsultan
Pengawas dilakukan atas biaya Pemborong.

5.3 PENYIMPANAN :

a. Pengiriman dan penyimpanan bahan – bahan, pada umumnya harus sesuai dengan waktu
dan urutan pelaksanaan.
b. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah / utuh, tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak. Segera setelah diturunkan semen harus disimpan
dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan
lantai yang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan baik ( belum mulai
mengeras ) dan tidak boleh ada bagian yang mulai mengeras. Jika dijumpain semen yang
tidak sesuai dengan persyaratan diatas maka Konsultan Pengawas wajib menolak semen
yang tidak memenuhi syarat tersebut harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
c. Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan – bantalan
kayu dan bebas dari lumpur atau zat – zat asing lainnya yang dapat merusak besi beton
(minyak dan lain–lain).
d. Agregat harus ditempatkan dalam bak – bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradsinya serta harus beralaskan lanatai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.

5.4. KUALITAS BETON

a. Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar , kualitas beton adalah K – 250 (tegangan tekan
hancur karakteristik untuk kubus beton ukuran 15 x 15 x 15 cm3 pada usia 28 hari ).
b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data – data pelaksanaan di tempat lain dan didukung dengan trial –
mixes pada laboratorium yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda – benda uji menurut ketentuan – ketentuan yang
disebut dalam pasal 4.7. dan 4.9 dari P.B.I .1971. Mengingat bahwa W/C factor ( kecuali
ditentukan khusus ) yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 – 0.55, msks pemasukan adukan
ke dalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9. ayat 3 P.B.I. 1971 tanpa
menggunakan penggetar.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 18


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

Pada masa – masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3
beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Selanjutnya harus dibuat 2 buah benda uji untuk setiap 5 m3 beton dengan minimum 2 buah
benda uji tersebut 1 buah digunakan untuk pengetestan mutu beton dan satu buah sisanya
disimpan oleh Konsultan Pengawas dan digunakan apabila diperlukan. Semua biaya
pengetestan menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data – data kualitas beton yang dibuat.
Laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karateristik beton tersebut dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium
dan harus dibuat rangkap 5 ( lima ).
Penyajian / format laporan harus harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Dari
data – data diatas harus dievaluasi sesuai dengan PBI 1971 sehingga diperoleh kuat tekan
karakteristik dari beton yang terlaksana. Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
e. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum 12 cm. Jika
diperlukan alat bantu untuk pengangkutan beton seperti Concrete Pump sehingga terjadi
perubahan mix design dan admixture, semua perubahan tersebut menjadi tanggung jawab
Pemborong.
Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting ). Cetakan
slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi
sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut ditusuk – tusuk 25 kali dengan
besi diameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat ( seperti peluru ).
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya . Setiap lapisan
ditusuk – tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam suu lapisan yang dibawahnya.
Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan – lahan dan diukur
penurunannya ( nilai slump – nya ).
f. Pengujin kubus percobaan tersebut harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh
Konsultan pengawasatas biaya Pemborong.
g. Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak tergengan air,
selama 7 ( tujuh ) hari selanjutnya dalam udara terbuka.
h. Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur
3,7,14,21,28 hari denga ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari prosentase
kekuatan yang diminta pada 28 hari. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 4.1.4.PBI 1971. Jika
hasil kuat tekan benda – benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara – cara seperti yang ditetapkan dalam
P.B.I.1971 dengan tidak menambah beban biaya bagi Pemberi Tugas.
i. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah seluruh
komponen adukan masuk ke dalam mixer.
j. Penyampaian beton ( adukan ) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen – komponen beton.
k. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
l. Minimum 2 ( dua ) hari sebelum pengecoran dilakukan Pemborobng harus memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas, dan pengecoran baru dapat dilakukan setelah mendapat izin
tertulis dari Konsultan Pengawas. Sebelum memberikan persetujuan pengecoran Konsultan
Pengawas mem eriksa Pembesian yang terpasang dan lain – lain kelengkapan pada
daerah yangakan dicor.

5.5 SIAR – SIAR KONTRUKSI

Penempatan siar – siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukanlain dalam gambar, harus
mengikuti pasal 6.5. dari P.B.I. 1971. Siar – siar tersebut permukaannya harus dikasarkan
dan harus dibasahi terlebih dahulu denga concrete cool joint yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas, tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak dan metode pembuatan siar –
siar atau pemberhentian pengecotan tersebujt harus diajukan dalam shop drawing untuk
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 19


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

Apabila pengecoran terhenti lebih dari 1 jam maka pengecorannya baru dapat dilakukan
kembali 24 jam kemudian dengan memperhatikan syarat – syarat tersebut di atas.

5.6 BENDING SCHEDULE DAN PENGGANTIAN BESI

a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
Sebelum dilakukan pemotongan besi beton, maka Pemborong harus membuat “Bending
Schedule” (Rencana Pembengkokan Tulangan) untuk diajukan dan dimintakan
persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka :
b.1 Pemborong dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
tertera dala gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana kontruksi
untuk sekedar informasi.
b.2 Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai pekerjaan lebih,
maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis
kontruksi.
b.3 Jika diusulkan perubahan dari jala /arah pembesian maka perubahan tersebut hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari perencana kontruksi.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga keharusan
dari Pemborong.
b.4 Pada prinsipnya, Pemborong harus benar – benar memperhatikan masalah
penjangkaran, ovelapping ( sambungan, bengkokan dan tekukan ) seperti, terdapat
dalam gambar atau PBI 1971.
c. Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameterrr
yang terdekat dengan catatan.
c. 1 Harus ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
c.2 Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar ( dalam hal ini yang di – maksudkan adalah
jumlah luas ).
c.3 Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.
c.4 Dengan penggantian tersebut tidak ada pekerjaan tambahan yang terjadi dan
semyua akibat lainnya menjadi tanggungan Pemborong .

d. Toleransi Besi
Diameter ukuran sisi ( atau jarak antara dua Variasi dalam berat Toleransi diameter
permukaan yang berlawanan yang di perbolehkan
Dibawah 10 mm +/- 7 % +/ - 0.4 mm

10 mm sampai 16 mm ( tapi tidak termasuk


diameter 16 mm )
+/5% +/- 0.4 mm
16 mm sampai 28 mm ( tapi tidak termasuk
diameter 28 mm )
+/- 4 % + / 0.5 mm

5.7. PENUTUP BETON ( BETON DECKING )

Apabila tidak disebutkan / dicantumkan Konsultan pengawasan dalam gambar kontruksi


maka ketentuan penutup beton harus memenuhi persyaratan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971, Bab 4.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 20


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

5.8 PERAWATAN BETON

a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus paling sedikit selama 10 hari setelah pengecoran
untuk mencegah pengeringan bidang beton. Pembasahan terus menerus ini dilakukan
antara lain dengan menutupinya dengan karung – karung basah. Pada pelat – pelat atap
pembasahan terus menerus dilakukan dengan merendam ( menggenangnya)
d. Pada hari – hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak boleh
diganggu
e. Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai yang belum cukup mengeras sebagai
tempat penimbunan bahan – bahan atau sebagai jalan untuk mengangkut bahan – bahan
yang berat. Minimum 1 (satu) minggu setelah pengecoran selesai, baru dapat dibebani
untuk pekerjaan selanjutnya dengan syarat acuan lantai yang dibebani tersebut tidak
dibongkar untuk memulai pekerjaan tersebut harus dengan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.
f. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar, pemanasan atau
proses – proses lain untuk mempersingkat waktu pengerasasn dapat dipakai setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

5.9 TANGGUNG JAWAB PEMBORONG

Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan –
ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar – gambar konstruksi yang diberikan.
Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas atau Perencana yang sejauh
mungkin melihat / mengawasi / menegur atau memeberi nasihat tidaklah mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut diatas.

5.10 PERBAIKAN PERMUKAAN BETON

a. Pada proyek ini permukaan beton dihasilkan merupakan hasil akhir yang tidak akan
mengalami finishing arsitektur sehingga tidak akan ada pekerjaan plesteran baik untuk
balok, kolom, dan pelat lantai. Apabila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengecoran
sehingga terjadi kropos dan lain – lain maka harus dilakukan hal – hal seperti langkah
berikut ini.
b. Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, kropos dengan campuran adukan semen
(cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya bvoleh dilakukak setelah mendapat
persetujuan tertulis dan sepengetahuan Konsultan Pengawas.
c. Jika ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan permukaan yang
diharapkan dan diterima oleh Konsultan Pengawas, Maka harus dibongkar dan diganti
dengan pembetonan kembali atas beban biaya Pemborong.
d. Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah / retak, ada
gelembung udara, kropos, berlubang, tonjolan dan lain – lain yang tidak sesuai dengan
gambar atau spesifikasi.

5.11 HAL – HAL LAIN ( “ MICELLANEOUS ITEMS “ )

- Isi lubang – lubang dan bukaan – bukaan yang tertinggal di beton bekas jalan kerja sewaktu
pembetonan .
Jika dianggap perlu dibuat bantalan beton untuk pondasi alat – alat mekanik dan electronik
yang ukuran, rencana dan tempatnya bedasarkan gambar – gambar rencana mekanikal
dan eletrikal.
Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaan.
b. Pegangan plafond dari besi beton diameter 6 mm dengan jarak x dan y : 150 cm. Dipasang
pada saat sebelum pengecoran beton dan penggantungan harus dikaitkan pada tulangan
pelat atau balok.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 21


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

5.12 PEMBERSIHAN

Pemborong senantiasa harus segera membersihkan puing – puing, sampah dan lain – lain
yang menurut KONSULTAN PENGAWAS dapat mengganggu kalancaran pekerjaan dan
pemeriksaan di lokasi pekerjaan. Secara bertahap atau sesuai intruksi KONSULTAN
PENGAWAS semua puing dan sammpah tersebut harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
Akhirnya apabila pekerjaan sudah selesai maka semua puing harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan.

5.13 CONTOH YANG HARUS DISEDIAKAN

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh material kerikil,


pasir , besi beton, wiremesh, semen untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Contoh – contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dipakai sebagai
standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh Pemborong
kelapangan.
c. Pemborong diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh – contoh yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

5.14 DINDING BATA RINGAN

a. Setiap dinding bata ringan yang bertemu dengan kolom harus diadakan penjangkaran
dengan jarak antara 75 cm, panjang jangkar minimum 60 cm dimana bagian yang tertanam
dalam beton 30 cm dan yang tertanam dalam bata 30 cm dan berdiameter 6 mm.
b. Tiap luas dinding bata ringan yang lebih besar dari 12 meter persegi harus diberi kolom
praktis /ringan balok minimum ukuran 11 cm x 11 cm dengan tulangan memanjang 4
diameter 10 mm dan tulangan sengkang diameter 6 mm jarak 20 cm.
c. Untuk railing tangga dan diding lainnya yang tingginya kurang dari 2.00 m harus diberi
kolom praktis seperti item b . setiap jarak 2.50 meter dan pada bagian atasnya diberikan
ring balok 11 cm x 11 cm sebagai pengikat.

5.15 SPARING CONDUIT DAN PIPA – PIPA

a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.


b. Tempat tempat dari sparing dilaksanakan dan bila tidak ada dalam gambar, maka
pemborong harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Bila sparing – sparing ( pipa, conduit dll ) berpotongan dengan tidak boleh ditekuk atau
dipindahkan tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.
d. Semua sparing – sparing ( pipa, conduit ) harus dipasang sebelum pengecoran dan
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran dan diperkuat sehingga
tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
e. Sparing – sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran.
f. Pemborong wajib untuk memeriksa juga gambar – gambar Mekanikal / Electrikal yang
berhubungan dengan pekerjaan strukrur.
g. Sparing dengan diameter pipa kecil untuk kabel – kabel harus diberikan kawat penarik.

5.16 PEKERJAAN PERANCAH / BEGESTING


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan
pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar –
gambar kontruksi, dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan tambahan dari arsitek
dalam uraian dan syarat – syarat pelaksanaannya.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 22


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

2. Bahan – Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : scafolding, kayu, multiplex.
Pemakaian bambu tidak dijperbolehkan. Lain – lain jenis bahan yang akan dipergunakan
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu . Acuan yang terbuat
persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu, Acuan yang terbuat dari kayu dianjurkan
menggunakan kayu jenis meranti.
Ukuran kayu yang dipergunakan tergantung dari perencanaan struktur acuan dengan tebal
multiplex minimum 9 mm.
Khusus untuk support tidak diijinkan untuk menggunakan material kayu.
Pemborong dapat mengajukan alternatif, acuan yang lain dan secara teknis dapat
dipertanggung jawabkan dan menguntungkan dari segi waktu pelaksanaan.
Pemakaian acuan alternatif ini tidak akan mengakibatkan adanya penambahan biaya.

3. Perencanaan dan Pelaksanaan


Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan bentuk pada
acuan dan cukup kuat menampung beban – beban sementara maupun beban tetap sesuai
dengan jalanya pengecoran beton.
Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya
acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan, juga harus cukup dapat untuk
mencegah kebocoran bagian cairan dari adukan ( mortarr leakage ).
Susunan acuan dengan penunjang – penunjangnya harus diatur sedemikian rupa
sehingga kelihatan rapih dan bersih serta Konsultan Pengawas dapat dengan mudah
melakukan pemeriksaan atas acuan yang dibuat.
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan keruskan pada bagian beton yang bersangkutan.
Sebelum Pekerjaan acuan dilakukan Pemborong wajib melakukan gambar kerja ( shop
drawing ) kepada Konsultan Pengawas minimal 7 ( tujuh ) hari sebelumnya, untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, dengan tanggung jawab tetap pada
pemborong.
Acuan harus dapat menghasilkan bagian kontruksi yang ukuran, kerataan / kelurusan,
elepasi dan posisinya sesuai dengan gambar – gambar kontruksi.
Pemasangan acuan harus baik dan rapih, Konsultan pengawas berhak untuk
menghentikan pekerjaan acuan bila pemasangan tidak dilakukan dengan baik dengan
segala akibat dari penghentian dan lain – lain menjadi tanggungan Pemborong.
Pada bagian terendah ( dari setiap phase pengecoran ) dari acuan kolom atau dinding
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus
diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi
bawah acuan.
Pada phase ini dilakukan pemasangan pipa – pipa dan perlengkapan –perlengkapan lain
yang harus tertanam di dalam beton, dengan catatan bahwa pekerjaan ini jangan sampai
merugikan kekuatan kontruksi ( lihat pasal 5.7 ayat 1 , PBI 1971 ).
Setelah pekerjaan diatas selesai, Pemborong harus meminta persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan minmum 2 (dua ) hari sebelum pengecoran dan pemborong harus
mengajukan permohonan pengecoran kepada Konsultan Pengawas.
Perencanaan acuan dan kontruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan beban –
beban , tekanan lateral dan tekanan yang diijinkan seperti pada “ Rekomended Practice for
Caoncrete forwork “ ( ACI. 345 – 68 ) dan peninjauan terhadap beban angin dan lain – lain
peraturan di kontrol terhadap Peraturan P embangunan Pemerintah daerah setempat.
Kayu acuan beton exposed ( jika ada ) harus dilapisi dengan menggunakan Realase Agent
Mudoil pada permukaan acuan yang menempel pada pemukaan beton.
Berhubung Realase Agent berpengaruh pula pada warna permukaan beton, maka
pemilihan jenis dan penggunaannya harus dilakukan dengan seksama.
Untuk itu pemborong harus memberitahukan terlebih dahulu nama perdagangan dari
realase Agent tersebut, data bahan – bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis
bahan bahan mentah utamanya, cara – cara pemakaiannya, resiko – resiko dan

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 23


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

keterangan – keterangan lsin ysng disnggap untuk memperoleh persetujuan dari konsultan
pengawas
Untuk bidang – bidang yang luas dimana digunakan form – tie, penempatan form – tie
harus disetujui oleh konsultan pengawas dan sesuai dengan rencana KP.
Untuk menyetelan pekerjaan beton diatas pekerjaan beton yang baru dicor, dibutuhkan
waktu minimum 3 ( tiga ) hari dan peyetelan acuan tersebut baru dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari konsultan pengawas.

4. Pembongkaran
a. Pada prinsipnya pembongkaran bekisting boleh dikalukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Samping : minimum 3 hari setelah pengecoran
 Bawah : minimum 21 hari setelah pengecoran
 Lihat persyaratan Bab Pekerjaan Beton Bertulang.
b. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang,
berlubang atau retak – retak dan tidak menunjukan gejala keropos / tidak sempurna.
c. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati – hati tidak dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan pada beton dan material – material lain disekitarnya, dan
pemindahan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kerusakan akibat benturan pada saat pemindahan berlangsung. Perbaikan bagian –
bagian yang rusak akibat kelalaian Pemborong menjadi tanggungan Pemborong.
d. Seluruh bahan – bahan bekas acuan yang tidak tepakai harus dibersihkan dari lokasi
proyek dan dibuang pada tempat – tempat yang ditentukan oleh konsultan pengawas.
e. Perbaikan – perbaikan pada permukan beton yang tidak sempurna harus mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas dan biaya yang diperlukan untuk perbaikan
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
5. Toleransi
Toleransi kelurusan, dimensi dan lain – lain disyaratkan sebesar 1/500 dari panjang, lebar
dan tinggi.

5.17 PONDASI BORE PILE


 Pondasi yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah pondasi Bore Pile yang disatukan
dengan poer plat beton bertulang.
 Kontraktor harus memberikan detail dari tiang seperti: dimensi, kekuatan, penulangan,
data pengetesan dan sebagainya sesuai dengan permintaan Konsultan Pengawas.

Spesifikasi Tiang Bor


I. Material

Sfesifikasi material untuk Bore Pile harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Diameter tiang : 30 cm.


 Bentuk : Lingkaran
 Panjang tiang : Disesuaikan dengan gambar rencana.
 Mutu Beton : K-250
 Pembesian : 6 D 16 mm.
 Sengkang spiral : Ø 8 - 15 mm.

II. Pelaksanaan pengeboran

a) Sebelum melaksanakan pengeboran kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran lokasi


titik bor dengan menggunakan alat ukur theodolit yang memadai.
b) Kontraktor perlu mengadakan pengamanan terhadap adanya saluran drainase, pipa – pipa
gas, ground cable, dan sebagainya yang berfungsi.
c) Bila terdapat banyak kesulitan selama proses pengeboran maka kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan petunjuk.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 24


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

d) Sistem pengeboran dilakukan dengan menggunakan bor manual atau semi manual (mata
bor digerakkan mesin).
e) Pengeboran harus dilakukan benar – benar vertikal/tegak lurus. Tiang yang miring toleransi
kemiringan 1% dan untuk pergeseran 7.5 cm.
f) Kedalaman lubang bor sesuai dengan gambar rencana. Kontraktor harus dapat
meyakinkan bahwa pengeboran sudah mencapai tanah keras.
g) Setelah tahapan pengeboran selesai, dilanjutkan dengan memasang tulangan bore pile
dengan bentuk penulangan sesuai dengan gambar rencana.
h) Setelah dipasang, ujung atas tulangan harus menyisakan stek dengan panjang minimal 40
diameter tulangan.

III. Pelaksanaan Pengecoran

a) Pelaksanaan pengecoran dilakukan setelah pemasangan tulangan bore pile.


b) Kontraktor harus memberikan laporan kepada konsultan pengawas, bahwa
pelaksanaan pengecoran telah siap, sehingga Konsultan Pengawas dapat melakukan
inspeksi.
c) Mutu beton yang dipakai adalah K – 250, dan harus dibuktikan dengan hasil Mix
Design dari laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d) Proses penulangan beton cor harus menggunakan Pipa Tremi, untuk mencegah
terjadinya segregasi dan beton tidak bercampur dengan lumpur ataupun air tanah.
e) Sangat tidak dibenarkan menuang campuran beton ke dalam lubang bor dalam
keadaan kering, dengan alasan apapun. Beton yang dituang harus beton yang sudah
dicampur dengan air (Beton sudah homogen).
f) Pengecoran dilebihkan minimal 1 m dari atas kepala tiang atau dengan persetujuan
Konsultan Pengawas, mengingat bagian beton paling atas telah rusak karena telah
bercampur dengan lumpur sehingga harus dibuang.
g) Setelah pengecoran selesai dilaksanakan, kontraktor wajib bila diperlukan untuk
memotong kelebihan panjang tiang sedemikian rupa sehingga panjang stek tulangan
setelah pemotongan kepala tiang minimum 40 diameter tulangan tiang.
h) Stek tulangan tiang setelah pemotongan kepala tiang (40 diameter) harus dalam
keadaan bersih, lurus, dan baik.
i) Bila panjang stek tulangan lebih pendek dari 40 diameter tulangan tiang, tanggung
jawab kontraktor sepenuhnya untuk melakukan perbaikan.
j) Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan dengan sikat kawat untuk
membersihkan pecahan – pecahan beton yang masih menempel dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.

6. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


6.1 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

6.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang dinyatakan / ditunjukan
dalam gambar.

6.1.2 Persyaratan Bahan


 Bahan kosen dari kayu Kamper yang telah dikeringkan dan telah diawetkan, kelas kuat I
dan kelas awet I.
 Ukuran bahan kosen 5/14 cm atau sesuai detail gambar.
 Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI – 5 9 PKKI tahun 1961
), PUBI 82 pasal 37 dan memenui persyaratan SII 045 – 81.
 Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus , kering dengan permukaan raa, bebas dari
cacat seperti retak – retak, mata kayu dan cacat lainnya.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 25


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Kelembaban yang disyaratkan maksimum : 7 %, untuk seluruh bahan kayu kosen yang
digunakan.

6.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan

 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar – gambar


yang aa dan kondisi di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari
bentuk, pola , Layout /penempatan, cara pemasngan, mekanisme dan detail – detail
sesuai gambar.
 Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakkan dan kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan dala pemasangan klos – klos, baut , angker –
angker dan penguat lain yang diperluka hingga terjamin kekuatannya dengan
mempehatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang – bidang tampak tidak boleh
ada lubang – lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, luurus dan siku – siku satu sama lain
sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan / pemasangan,
kecuali bila ditentukan lain.
 Kosen yang terpang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk profil,
type kosen dan arah pembukaan pintu / jendela.
 Detail kosen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengantype pintu /
jendela yang akan terpasang.
 Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kosen – kosen harus lurus dan siku, sehingga
mekanisme pembukaan pintu / jendela bekerja dengansempurna.
 Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya
sebelum diperiksa dan diteliti oleh Konsultan Pengawas.
 Semua kosen yang melekat pada diding beton / bata di beri penguat angker diameter
minimum 10 mm. Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang angker dan untuk sisi
kosen jendela 2 nagker.
 Setelah terpasang pelu diberi pelindung tehadap benturan dan pngotoran dari akibat
pelaksanaan pekerjaan lain.

6.2 PEKERJAAN DAUN PINTU

6.2.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
 Pekerjaan pembuata daun pintu panil dipasng pada seluruh detail seperti yang dinyatakan
/ ditunjukan dalam gambar.

6.2.2 Persyaratan Bahan


 Bahan rangka dari kayu Kamper yang telah dikeringkan dan telah diawetkan, kelas kuat I
dan kelas awet I, atau di dalam bahasa perdagangan kualitas kamper surabaya sesuai
yang ditunjukan dalam gambar.
 Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela, kayu tersebut harus diketam rapi dan diprofil
yang sama. Kusen, daun pintu dan daun jendela dibuat rapi, tidak baling dan siku pada
sudut-sudutnya. Ukuran kayu yang digunakan :

Kusen : 5 / 14 cm.
Daun pintu : 3.5/9.5 cm.
Daun jendela : 2.5/7,5 cm.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 26


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Pengisi pintu ( Papan Panel ) dari bahan kayu Kamper, persyaratan bahan yang
digunakan sesuai bahan untuk rangka. Ukuran Papan Lambersering 2 x 14 cm atau
sesuai detail gambar, bentuk dan pola pemasangan sesuai gambar detail.
 Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus , kering dengan permukaan rata, bebas dari
cacat seperti retak – retak, mata kayu dan cacat lainnya. Kelembaban bahan kayu yang
digunakan, disyaratkan maksimum 12 %.
 Mutu dan kualitas bahan yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI–5 (PKKI th. 1961) dan
PUBI 82.
 Setiap sambungan sesama rangka daun pintu dan rangka terhadap krepyak kayu, harus
rapi dengan bentuk lubang pen serta digunakan lem kayu yang bermutu baik, merk Aica
Aibon.

6.2.3 Syarat – syarat Pelaksanaan

 Sebelum melaksankan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar – gambar


yang ada dan kondisi di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari
bentuk, pola, lay out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail – detail
sesuai gambar.
 Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan – bahan pintu ditempatkan pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang /tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dari trlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu agar tetap terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang –
lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku sisi –sisinya satu
sama lain, ukuran rangka kayu merupakan ukuran jadi.
 Penyambungan rangka daun pintu dibuat sistem lubang dan pen dengan paku / pasak
kayu atau bambu serta digunakan lem kayu yang bermutu baik produk dalam negeri dari
merk seperti yang telah disyaratkan dan disetujui Konsultan Pengawas. Pekerjaaan daun
pintu dilakukan dibengkel ( penyambungan rangka dilakukan dengan sistem pres di pabrik
).
 Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Konsultan
Pengawas, tanpa meninggalkan bekas / cacat pada permukaan kayu yang tampak.
 Daun pintu setelah dipasng harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan semua
peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

6.3 PEKERJAAN DAUN JENDELA KACA

6.3.1 Lingkup Pekerjaan

 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya unhtuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapi hssil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
 Pekerjaan daun jendela kaca dipasang pada seluruh detail sesuai yang dinyatakan /
ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

6.3.2 Persyaratan Bahan

 Bahan untuk rangka daun jendela dari kayu Kamper yang telah dikeringkan dan telah
diawetkan, kelas kuat I dan kelas awet I.
 Bahan rangka minimum ukuran 2.5 x 7.5 cm atau sesuai yang ditunjukan dalam gambar.
 Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI – 5 ( PKKI Tahun
1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan, mata kayu dan cacat lainnya.
 Kelembaban yang disyaratkan maksimum 14 %
 Bahan panil daun jendela dari kaca lembaran bening tebal minimal 5 mm, buatan dalam
negeri ( produk Asahimas ) mutu AA. Bahan kaca harus memenuhi persyaratan PUBI 82
pasal 63 dan SII 0189 – 78.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 27


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Setiap sambungan rangka daun jendela digunakan lem kayu yang bermutu baik, merk
Herferin.

6.3.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar – gambar
yang ada dan kodisi di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari
bentuk, pola, lay out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail – detail
sesuai gambar.
 Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan – bahan jendela ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain yang
diperluka, agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperahatikan/ menjaga kerapihan
terutama untuk bidang – bidang tanpak tidak boleh ada lubang – lubang atau cact bekas
penyetelan.
 Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku – siku satu sama
lain sisi – sisinya.
 Bentuk / pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
 Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvaniszed atas persetujuan Konsultan
Pengawas, tanpa meninggalkan bekas / cat pada permukaan rangka kayu daun jendela
kaca yang tampak.
 Untuk daun jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak
melincang dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.

6.4 PEKERJAAN KACA

6.4.1 Lingkup Pekerjaan


 Lingkup Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan
alat – alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kaca yang dipasang sebagai panil daun pintu / jendela,
kaca mati serta seluruh detail sesuai yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar.

6.4.2 Persyaratan Bahan


 Bahan kaca yang digunakan untuk eksterior dan interior pada bangunan ini, dari produk
dalam negeri dan yang disetujui Konsultan Pengawas.
 Bahan kaca interior dan exterior ( kaca mati / dinding partisi dan kaca daun pintu / jendela)
digunakan clear float glass ( kaca polos / bening ) dengan ketebalan kaca 5 mm .
 Kaca yang digunakan dari mutu AA, serta harus memenuhi persyaratan dalam PUBI –
1982 pasal 63 dan SII 0189 – 78.
 Toleransi :
a. Panjang dan lebar.
Untuk ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diijinkan kira – kira 2,0 mm.
b. Kesikuan
Pemotongan kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
siku serta tepi potongan yang rat dan lurus , toleransi kesikuan maximum 1,5 mm
per meter panjang.
c. Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh lebih dari 0,3 mm.
 Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung ( ruang – ruang yang berisi gas yang
terdapat dalam kaca ), bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan,
bebas dari keretakan ( garis – garis pecah pada kaca baik sebagaian atau seluruh tebal
kaca), bebas dari gumpilan tepi ( tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah keluar /
masuk), bebas dari benang ( string ) dan gelombang ( wave ), benang adalah cacat garis
timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berubah dan
mengganggu pandangan, bebas dari bintik – bintik ( spots ), awan ( cloud ) dan goresan.
Bebas awan ( permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan ), bebas goresan (
luka garis pada permukaan kaca ), bebas lengkungan ( lembaran kaca yang bengkok ).

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 28


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

6.4.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
 Sisi – sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus di
gurinda/ dihaluskan.
 Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakandengan mengikuti petunjuk gamba,
uraian dan syarat – syarat dalam pekerjaan
 Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga yang mempunyai pengalaman dan keahlian
khusus dalam bidangnya.
 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda agar mudah di ketahui.
 Pemotongan kaca harus rapih dan lurus, diharuskan menggunakanalat – alat pemotong
kaca khusus.
 Pemasangan kaca – kaca dalam alur rangkapnya, harus rapat, kuat / tidak goyang dan
sesuai persyaratan.
 Tepi kaca diberi sealant untuk menutupi rongga – rongga yang terjadi. Sealant yang
digunakan dari mutu terbaik, sesuai persyaratan pabrik. Tidak diperkenankan sealant
mengenai kaca terpasagn lebih dari 0,5 cm dari batas rangka.
 Kaca harus terpasang rapih, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak ada cacat – cacat seperti
yang disyaratkan.

6.5 PEKERJAAN PINTU HARMONIKA

6.5.1 Lingkup Pekerjaan


 Lingkup Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan
alat – alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pintu harmonika yang dipasang sebagai partisi pembatas
ruangan, serta meliputi seluruh detail sesuai yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar.

6.5.2 Persyaratan Bahan


 Bahan yang digunakan untuk pintu harmonika adalah type kualitas 1 dengan tebal pelat 6
mm dan yang disetujui Konsultan Pengawas.
 Menggunakan Rangka/ Kusen kanal UNP-10
 Ketebalan daun luar yang disarankan adalah 1.00 mm
 Bahan yang dipasang harus dalam kondisi bagus dan tidak cacat.

6.5.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Semua bahan pintu harmonika sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
 Pintu yang dipasang harus tegak lurus (waterpas) dengan kolom / dinding bangunan.
 Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat – syarat dalam pekerjaan
 Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga yang mempunyai pengalaman dan keahlian
khusus dalam bidangnya.
 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda agar mudah di ketahui.
 Pintu harmonika harus terpasang rapih, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak ada cacat –
cacat seperti yang disyaratkan.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 29


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

7. PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

7.1 RANGKA ATAP

7.1.1. Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini
sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Meliputi pemasangan seluruh rangka atap baja ringan, bubungan dan pekerjaan
perlengkapanyang diperlukan dalam pekerjaan ini sesuai detail yang disebutkan/ditunjukan
dalam gambar

7.1.2. Persyaratan Bahan


 Bahan untuk kuda - kuda : Profil C-80 galvalume 1.00 mm tebal 1mm Axis
 Reng purlin : Reng kecil 29 0.45 mm Axis
 Profil harus sudah mempunyai sertifikat ISO no 9001 dan SNI no 04096
 Profil utama telah dites dengan skala penuh di Laboratorium, PUSKIM, KIMPRASWIL
dengan mengacu pada SNI ( Standar National Indonesia ), ASTM (American Society for
Testing and Materials) dan AISI (American Iron and Steel Institute ).
 Menyerahkan surat dukungan dari suplier baja dan menyertakan contoh serta garansi dari
pabrik yang sudah pernah dilaksanakan.
 Surat Penunjukan sebagai distributor dan aplikator resmi dari pabrik.
 Type screw / mur dan baut menggunakan self drilling screw (SDS).
 Pelaksanaan harus disertakan brosur, hasil tes laboratorium, perhitungan struktur dan
surat garansi.
 Bahan baku yang digunakan plat galvalume, plat dasar baja mutu tinggi.
 Pelapis yang dugunakan untuk ketahanan terhadap karat adalah Zinc 43,5%, Aluminium
55% dan silikon 1,5%.

7.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


 Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja yang
sudah bersertifikat pada konstruksi baja, dengan menunjukkan sertifikat resmi.
 Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa system struktur kuda kuda langsung diikuti
dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso / usuk.
 Semua penggunaan aksesories seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold Ø 10 – 65
harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan.
 Untuk menghindari salah potong material/ batakong baja, pengerjaan atau pemotongan
dilakukan di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan.
 Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan ditest pembebanan terlebih dahulu
dan dilaporkan kepada direksi.
 Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop drawing kepada
direksi / konsultan pengawas.

7.2 PEKERJAAN ATAP GENTENG

7.2.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini
sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Meliputi pemasangan seluruh penutup atap dari genteng, bubungan dan pekerjaan
perlengkapan yang diperlukan dalam pekerjaan ini sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukan dalam gambar

7.2.2 Persyaratan Bahan


 Bahan atap genteng Kodok Goodyear

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 30


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Bahan bubungan dengan Genteng Kodok Goodyear yang sama dengan bahan genteng
penutup atap yang digunakan / dipasang sesuai yang ditunjukan dalam gambar detail,
dipasang dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

7.2.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan Persetujuannya.
 Sebelum dikerjakan, semua hbahan harus ditunjukan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
 Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian maka bahan – bahan penggantian
harus disetujui Konsultan Pengawas yang berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
 Kecuali peralatan / bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan
untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Konsultan Pengawas.
 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan /
perbedaan di tempat itu, sebelum kelalaian / perbedaan tersebut terselesaikan.
 Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan massa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
 Hasil pemasangan genteng harus merupakan suatu bidang yang rata, landai dengan
kemiringan sesuai detail gambar, jalur – jalur genteng harus lurus, rapih dan tidak bocor /
tampyas.

7.3 PEKERJAAN LISPLANK, TATAB DAN LIST PLAFOND FIBER SEMEN

7.3.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
 Pekerjaan lisplank termasuk peralatan bantunya sesuai detail yang dinyatakan / ditunjukan
dalam gambar.

7.3.2 Persyaratan Bahan


 Bahan-bahan yang digunakan adalah Listplank Fibercement Eave pro straight grain
textured (16 mm x 240 mm x 3000 mm) Shera.
 Rangka Lisplank menggunakan Baja Ringan C80 75 Galvalume 0.75 mm dan screw
semua bahan diatas bebas dari cacat, lurus, kering dan kuat.
 Bahan tatab yang digunakan adalah Tatab Fibercement Strip Smooth Texture V Cut Edge
(8 mmx100 mmx3000 mm) Shera
 Bahan list plafond yang digunakan adalah List plafond fibercement strip smooth texture v-
cut edge (8x75x3000 mm) Shera
7.3.3 Syarat – syarat Pelaksanaan
 Sebelum melaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar – gambar
yang ada dan kondisi di lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola, layout /
penempatan, cara pemasangan, dan detail – detail sesuai gambar.
 Sebelum pemasangan, penimbunan / penyimpanan bahan di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Semua bshsn tampak harus rata, lurus dan siku – siku satu sama lain ssisi – sisinya dan
dilapangan sudajh dalam keadaan siap untuk penyetelan / pemasangan, kecuali bila
ditentukan lain.
 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemasangan rata /
waterpas pada sisi atas pasang, rapi, lurus, sama tinggi dan kuat terpasang.
 Sambungan harus rapi, rapat dan lurus.
 Kayu semen lisplank tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing
lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 31


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari akibat
pelaksanaan pekerjaan lain.

7.4 PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM RANGKA HOLLOW

7.4.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
 Pekerjaan ini dipasang meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar.

7.4.2 Persyaratan Bahan


 Bahan :
Dari bahan gypsum tebal mininmal 9 mm, produk Jaya Board.
 Pola pasang :
Sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar atau atas petunjuk Konsultan pengawas
 Rangka Holow (anti karat galvalum) ukuran :
- Profil balok anak 2/4 galvalum
- Profil balok induk 4/4 galvalum
- Penggantung galvalum
- Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direks.
7.4.3 Persyaratan Pelaksanaan
 Bahan – bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh –
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.
 Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari
pabrik sebagai informasi bagi konsultan pengawas.
 Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian /
penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Konsultan Pengawas / Pengawas.
 Semua di dalam gambar adalah ukuran jadi ( finish ).
 Pada Pekerjaan langit – langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit – langit ini.
 Sebelum dilaksanakan pemasangan langit – olangit, pekerjaan lain yang terletak diatas
langit – langit harus sudah terpasng.
 Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan electrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan – pekerjaan tersebut di atas tidak
tercantum gambar rencana langit – langit harus diteliti terlebih dahulu pada gambar –
gambar instalasi yang lain ( EL, PL, AC dan lain – lain ). Untuk detail pemasngan harus
konsultasi dengan Konsultan Pengawas / Pengawas.
 Balok induk rangka plafond maksimum dipasang dengan jarak 60 cm
 Jarak balok – balok rangka plafond disesuaikan dengan pemasangan penutupnya.
 Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh pada kuda – kuda di atasnya
 Sistem sambunga harus cukup kuat, naat pada sambungan gypsum harus rapat kemudian
baut – baut dan naat dipoles dengan cornis agar samar dan terlihat rata.

 Bidang pemasngan langit – langit harus rata / water pas, dan yang miring harus sesuai
detail gambar.
 Hasil Pelaksanan pekerjaan harus betul – betul rapih dan sempurna.

7.5 PEKERJAAN IKUT CELEDU DAN MURDA

7.5.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
 Pekerjaan ini dipasang meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 32


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

7.5.2 Persyaratan Bahan


 Ikut Celedu dan Murda : Paras ukir silakarang
 Corak/motif/ukiran : Sesuai gambar rencana
 Ukuran : sesuai gambar rencana

7.5.3 Persyaratan Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh –
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.
 Angker dari besi 10 mm dipasang minimal 2 buah pada ujung bubungan tempat akan
dipasang ikut celedu. Bantalan ikut celedu diangker pada bubungan dan direkat dengan
semen.
 Murda dipasang pada pertemuan ujung atas bubungan, tepat di tengah pipa penangkal
petir.
 Hasil Pelaksanan pekerjaan harus betul – betul rapih dan sempurna.

8. PEKERJAAN STAINLESSTEL

8.1 PEKERJAAN RAILING TANGGA

8.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan,
perlengkapan dan alat – alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Meliputi pemasangan seluruh alat – alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun
jendela serta seluruh detail yang disebutkan / ditentukan dalam gambar.

8.1.2 Persyaratan Bahan


 Railling tangga tangga dan selasar terbuat dari stainlesteel Ø 2” tebal 1.8 mm
 Ukuran bahan railing detail gambar.
 Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas atau
direksi teknis.

8.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar – gambar
yang ada dan kondisi di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari
bentuk, pola, dan detail – detail sesuai gambar.
 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakkan dan kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan las dan penguat lain yang diperluka hingga
terjamin kekuatannya dengan mempehatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang –
bidang tampak tidak boleh ada lubang – lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Railing yang terpang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran dan bentuk
profil.
 Pemasangan baru pada tiang pokok railing pada anak tangga harus benar – benar kuat,
luru dan siku sehingga railing tidak goyang dan berfungsi secara sempurna.

9. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 33


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

9.1 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

9.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan,
perlengkapan dan alat – alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Meliputi pemasangan seluruh alat – alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun
jendela serta seluruh detail yang disebutkan / ditentukan dalam gambar.

9.1.2 Persyaratan Bahan


 Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik Dekson, seragam
dalam pemilihan warnanya serta dari bahan – bahan yang telah disetujui Konsultan
Pengawas.
 Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
 Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari pelat aluminium
yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak kunci denmgan cicin
nikel.
 Untuk anak – anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci dengan ‘ backed
enamel finish ‘ dilengkapi kaitan – kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor –
nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah /
petunjuk pemakaian.
 Perlengkapan daun pintu :
1. Pintu ruang / utama :
2. Pintu Ruang Service / Toilet :
3. Kunci jendela :
 Seluruh kunci pintu yang dipasangnya, lengkap dengan anak kunci, masing – masing
minimal 2 ( dua ) buah anak kuncinya.
 Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
 Setelah kunci terpasang, noda – noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel
pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
 Untuk seluruh pintu yang dapat membentur diding bila dibuka, diberi door stop dari merk
dan type seperti yang telah disyaratkan, dipasang dengan baik pada lantai dengan
menggunakan sekrup dan nylon plug.

9.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang telebih
dahulu diserahkan contoh – contohnya kepada Konsultan pengawas untuk mendapatkan
persetujuan. Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur / spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
 Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm ( as ) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel
bawah dipasng tidak lebih dari 32 cm ( as ) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah
di tengah – tengah antara engsel tersebut
 Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu sama.
 Penarik pintu ( handle ) dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan lantai setempat.
 Posisi ‘ lock ‘ dan ‘ latch ‘ harus diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.

10. PEKERJAAN CAT DAN POLITUR

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 34


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

10.1 PEKERJAAN PENGECATAN DINDING/PLAFOND

10.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Meliputi pengecatan dinding dalam (interior), dinding luar (exterior) dan pengecatan
plafond serta seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar.

10.1.2 Persyaratan Bahan


Bahan : Dari produk merk Catylac
 Warna : Akan ditentukan kemudian
 Cat dasar : Cat dasar digunakan ICI Alkali Resisting Primer A –
931/1050
 Kapasitas/daya sebar : Maksimal 8 m2/Kg
 Pengencer : Air bersih maksimum 20%
 Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
 Sistem Pengecatan : Minimal dilakukan 2 lapis
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal
54, NI-4. BS no. 3900-1970, AS k-41 dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang
bersangkutan.

10.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang dipergunakan, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip dari
pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Konsultan Pengawas.
 Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu.
 Tembok dalam (interior) siap dicat setelah dilapisi alkali primer terlebih dahulu, tidak
menggunakan plamur tembok. Sebelum dilapisi alkali primer, permukaan pengecatan
harus bebas dari retak-retak dan lubang – lubang yang terjadi akibat pelaksanaan dan
setelah disetujui Konsultan Pengawas.
 Plafond siap dicat setelah diplamur/kornis terlebih dahulu. Sebelum plafond
diplamur/dikornis, permukaan pengecatan harus bebas dari retak-retak dan lubang –
lubang yang terjadi akibat pelaksanaan dan setelah disetujui Konsultan Pengawas.
 Lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang rata.
 Pengecatan tembok luar (exterior) tidak menggunakan plamur, bidang pengecatan tembok
luar siap dicat setelah dilakukan pekerjaan acian selesai dan telah mengalami pengeringan
selama 3 (tiga) hari, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
 Selanjutnya pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana
pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik / halus.
 Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda
dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

10.2 PEKERJAAN POLITUR

10.2.1 Lingkup Pekerjaan


 Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan alat- alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik
 Pekerjaan politur dilakukan sebagai finishing permukaan kusen, daun pintu, jendela kaca
dan ventilasi panil serta seluruh detail sesuai yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar.

10.2.2 Syarat – syarat Bahan

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 35


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Bahan finishing list plank


Fiber semen : Dari produk merk Propan decor DAE 560
brown
 Pengisian pori-pori : Wood Filler SH-113
 Cat akhir kayu Kamper : Propan P01
 Pengencer : Tiner
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan – ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.

10.2.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Semua bidang pengecatan harus bentuk – betul rata, tidak terdapat cacat ( retak, lubang
dan pecah – pecah).
 Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan tersebut.
 Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran – kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
 Bagian – bagian yang diisyaratkan sebelum dilakukan pengecatan awal/dasar ( khususnya
pada bidang yang berdekatan dengan bidang yang akan di politur) harus ditutup dengan
bahan cellotape khusus sampai berakhirnya pekerjaan polituran.
 Seluruh bidang yang akan dipolitur sebelum dilapisi dengan wood filler harus diamplas
terlebih dahulu dengan amplas no 180 searah dengan serat kayu untuk menghilangkan
debu, kotoran dan bulu kayu.
 Setelah bersih dari debu, kotoran dan bulu kayu dilanjutkan dengan wood filler SH – 113
untuk menghilangkan pori-pori kayu.
 Selanjutnya setelah wood filler kering dilakukan kembali pengampelasan dengan amplas
no. 240 searah dengan serat kayu.
 Dilanjutkan dengan pewarnaan dengan menggunakan politur (Propan), warna ditentukan
kemudian atau sesuai dengan petunjuk Konsultan pengawas.
 Contoh bahan yang digunakan harus lengkap label pabrik pembuatannya.
 Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ketempat pekerjaan.
 Percobaan – percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan,
serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan –
pekerjaan lain.
 Kontraktor harus bertanggungjawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
 Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
 Kontraktor harus menggunakan tenaga – tenaga kerja terampil/berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan
yang baik dan sempurna.

11. PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL

11.1 PEKERJAAN ELEKTRIKAL

11.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Lingkup pekerjaan Listrik adalah Penyambungan Kabel udara menuju sumber listrik

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 36


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Standar dan peraturan dasar untuk pelaksanan pekerjaan sesuai dengan peraturan-
peraturan Normatif yang berlaku, antara lain :
1. S I I : Standart Industri Indonesia.
2. P U I L 2000 : Peraturan Umum Instalasi Listrik.
3. Peraturan Keselamatan Kerja – DEPNAKER.
4. Peraturan Pemerintah daerah setempat.
 Pemborong wajib membuat Soft Drawing yang menunjukkan dimensi, diagram, uraian dan
data peralatan,material, komponen dan sistem secara lengkap dan terperinci, serta sudah
disesuaikan dengan kondisi lapangan dan siap untuk dilaksanakan.
 Pemborong wajib menunjukkan brosur teknis dari pabrik pembuat komponen, peralatan
dan material,yang memperlihatkan dengan tepat mengenal jenis dan kapasitas barang-
barang yang akan diadakan dan dipasang. Dokumen harus asli, bukan fotocopy
 Pemborong wajib memberikan buku petunjuk operasi dan perawatan yang memuat uraian
dan instruksi mengenai cara mengoperasikan dan merawat sistem dan peralatan,
termasuk jadwal pemeliharaan dan daftar suku cadang yang diperlukan dalam perawatan.

11.1.2 Persyaratan Bahan


NO MATERIAL MERK/KUALITAS TYPE
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Instalasi Penerangan
- Pipa Conduit Clipsal High Impact
- Kabel Supreme NYM 3 x 2,5 mm
2 Instalasi Stop Kontak
- Pipa Conduit Clipsal High Impact
- Kabel Supreme NYM 3 x 2,5 mm
3 Instalasi Power AC
- Pipa Conduit Clipsal/Ega High Impact
- Kabel Supreme NYM 3 x 2,5 mm

4 Kabel Power / Fedder Supreme NYFGBY, NYY

5 Switch, Socket Outlet Clipsal Clipsal E 2000

6 Lampu Philips
7 Panel Schneider Schneider
• MCCB : Merlin Gerin (Compact NS Lengkap)
• MCB : Merlin Gerin ( NC45)
• Contactor : Mithsubisi
• Pilot lamp/indicator lamp 220 V ( kuning, merah , hijau )
• Voltmeter 0-500V
• Ampere meter 0-500
• Travo Arus/CT
• Selector Volt 7 position
• Wiring Material
• CU bars + accessories
• Grounding BC 25 mm < 5 Ohm

Tabel : 1

11.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


10.1.3.1. Pekerjaan Pemasangan Peralatan Instalasi listrik.
- Pemborong wajib memenuhi mutu dan lingkup pekerjaan di atas, sehingga
setelah dipasang dan diuji dengan baik, didapat mutu instalasi yang siap pakai
dan lampu dalam keadaan menyala.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 37


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

- Seluruh kabel instalasi listrik dimasukkan kedalam pipa conduit dan diklem.
- Pada setiap percabangan titik lampu, harus diberi “T” doos/junction box dan dari
sini dihubungkan dengan konduit 5/8 konduit ketitik penerangan.
- Sambungan di junction box/”T” doos dilakukan dengan sistem puntir, kemudian
ditutup dengan lasdop plastik .
- Sambungan kabel untuk ke titik penerangan hanya dilakukaan pada junction
box/doos tersebut dengan sambungan standar ekor babi ( pig tail) dan ditutup
dengan lasdop.
- Semua kabel dimasukkan kedalam konduit dengan ukuran yang sesuai.
- Seluruh klem-klem kabel harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan membuat
sendiri.
- Semua kabel yang terlihat mata harus diberi penanam dengan klem sehingga
kabel tersebut kelihatan lurus dan baik.
- Doos/junction box yang digunakan harus cukup besarnya dan minimal 10 cm
terbuat dari jenis pvc. Setelah terpasang doos-doos ini harus ditutup dengan baik
dengan penutup yang khusus untuk itu.
- Semua sambungan kabel harus dipilin kawatnya dengan baik sehingga tidak
menimbulkan beda tegangan satu sama lain kemudian diisolasi dengan isolasi
PVC dan terakhir diberi penutup atau dop plastik.

11.1.3.1 As Built Drawing


- Setelah seluruh instalasi selesai dipasang dan diuji dengan baik, Pemborong
wajib membuat as built drawing dengan keadaan sebenarnya.

11.1.3.2 Pengujian Instalasi


- Pemborong bertanggung jawab atas pengadaan alat dan tenaga untuk penguji.
- Konsultan Pengawas berhak memerintahkan kepada Pemborong setiap saat
melakukan pengujian bila dipandang perlu pekerjaan tersebut diuji.
- Pengujian sebagian pekerjaan yang sudah selesai dapat merupakan bagian dari
pengujian keseluruhan, sehingga laporan pengujian harus ditanda
tangani/disahkan oleh Pihak Tugas dan Konsultan Pengawas.

11.1.3.3 Pengujian tahanan isolasi.


- Pengujian tahanan isolasi listrik didasarkan atas peraturan yang berlaku.
- Pada saat pengujian semua titik lampu dan sakelar dalam keadaan terbuka.
- Pengujian dilakukan setiap kali, untuk setiap jurusan (group).

11.1.3.4 Hasil pengujian yang tidak baik.


- Bila didapat hasil pengujian yang tidak baik, Pemborong harus memperbaiki
pekerjaannya, sebanyak 3 (tiga ) kali setelah diperbaiki, Pemborong wajib
membongkar pekerjaannya.
- Konsultan Pengawas berhak memerintah untuk membongkar pekerjaan bila hasil
uji tidak baik karena kecerobohan pekerjaan Pemborong.
- Setelah diadakan perbaikan dan dianggap baik oleh Konsultan Pengawas,
pengujian dapat diulangi atas tanggungan biaya Pemborong.

11.2. SISTEM PENANGKAL PETIR


11.2.1. Bahan
- Penangkap petir : EF- R 80 M
- Selubung pipa penangkap : Galvanis Medium  1 “
- Isolasi pipa dengan bubungan : Timah marset
- Kabel Penyalur : BC  50 mm
- Konduit kabel : PVC 5/8” clipsal
- Ujung Pentanahan (Grounding) : Copper plate 5 mm
- Pipa Pentanahan : Galvanis Medium  1 “

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 38


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

- Semua peralatan sistem penangkal petir beserta accessorisnya yang akan


dipasang harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas Teknis.

11.2.2 Teknis Pemasangan


- Penangkap petir dipasang pada puncak murda (sebagai head terminal) di
hubungkan dengan kabel penyalur Bar copper conduktor (BC- 50) di selubungi
dengan pipa Galvanis. Pada bagian ujung bawah pipa Galvanis dengan nok (
bubungan ) di lapisi dengan timah marset, sedangkan ujung atas pipa galvanis
dengan head terminal dibungkus dengan fiber glass.
- Kabel penyalur ( BC 50 ) dibungkus dengan pipa conduit ( PVC 5/8” ) diklem pada
kuda-kuda sedemikian rupa dengan jarak 30 cm sehingga terpasang rapi. Pada
belokan agar menggunakan pipa konduit pvc fleksibel.
- Pada bagian permukaan pentanahan dibuatkan bak kontrol dengan ukuran 30 x
30 cm atau sesuai gambar rencana.
- Hubungan antara ujung pentanahan ( Copper plate ) dengan kabel penyalur ( BC
50 ) memakai bout yang dilas ( connection with welded bolt).
- Sistem pentanahan ditanam kedalam tanah dari bak kontrol sampai kedalaman 6
meter atau telah ketemu air tanah.
- Tahanan pentanahan ( resistance grounding) yang disyaratkan tidak lebih dari (
R < 3 ohm)

11.3. PEKERJAAN AIR CONDITIONING ( AC )


a. Perangkat AC
- AC yang dipergunakan adalah Daikin dengan type, model, kapasitas seperti
disebutkan dibawah ini adalah minimal.
- Type AC adalah wall mointed inverter dengan condensor dipasang diluar
ruangan.
- Semua AC, accessoriesnya dan instalasinya adalah dalam kondisi baru dan
siap pakai (tidak dibenarkan menggunakan barang bekas).
- AC yang ditawarkan harus mendapatkan jaminan/garansi compressor dan
elektrik spare part minimal 3 tahun dari pabrik pembuatnya.
- Pemakaian AC beserta accessorisnya harus mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas Teknis.
b. Pemasangan AC
- Pemborong harus memakai tenaga ahli yang berpengalaman dalam hal
pemasangan dan pengoperasian AC.
- Penempatan AC di dalam gedung baik indoor maupun outdoornya disesuaikan
dengan gambar kerja atau menurut perintah Konsultan Pengawas pekerjaan.
- Instalasi pipa-pipa AC didalam ruangan harus terpasang inbow baik itu melalui
dinding atau melalui atas plafond.

11.4. PEKERJAAN BIOTANK


a. Perangkat Biotank
- Biotank yang dipergunakan adalah merk Biopro dengan type, model, kapasitas
seperti disebutkan dibawah ini adalah minimal.
- Type Biotank adalah BST-01 kapasitas max 5 orang, berbentuk segidelapan
dengan ukuran p x l x t :1050 x 1050 x 1310 mm, bahan fiberglass dipasang
diluar ruangan.
b. Pemasangan Biotank
- Untuk pemasangan biotank dibuatkan lubang galian 1.5 x 1.5 x 1.5 m, dan
lubang galian tersebut dipasang batako keliling galian.
- Pengisian air biotank harus bertahap dengan pengurugan pasir pada sisi biotank
- Kemiringan pipa pembungan biotank, harus diperhatikan agar air buangan
mengalir dengan baik
- Perhatikan lubang disinfektan agar benar – benar terjaga, dan ditambahkan dop
agar kotoran / air hujan tidak masuk.
- Tutup biotank adalah plat beton bertulang.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 39


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

12. PEKERJAAN SANITAIR

12.1 PEKERJAAN SANITAIR

12.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat –alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan sanitair ini dipasang pada Ruang Toilet / Kamar Mandi / WC serta seluruh detail
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

12.1.2 Persyaratan Bahan

NO MATERIAL MERK/KUALITAS TYPE


1 Pipa Air Bersih Wavin klas AW

2 Pipa Air Bekas & Air Kotor Wavin klas AW

3 Valve - valve Kitz tipe standart

4 Floor Drain / Clean Out Toto TX1BN

5 Closet duduk Toto CW660NJ/SW660J

6 Wastafel Toto LW681CJ

7 Keran wastafel Toto TX101LB

8 Jet Washer Toto THX20MCRB

9 Transfer Pumps Ebara / Grundfos centrifugal end section type

multi stage system w/ paralel


10 Booster Pump Ebara / Grundfos
alternate kontrol panel
Tabel : 2

 Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapat di pasaran, kecuali
bila ditentukan lain.
 Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai standar
/ peralatan dari pabrik yang bersangkutan.

12.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Pemborong harus :
 Mengadakan bahan-bahan dan semua peralatan instalasi lengkap dengan alat–alat
penerima berupa kran-kran dan peralatan lain yang ditunjukkan dalam gambar.
 Pemborong harus mempelajari dan memahami gambar dan uraian kerja ini serta harus
mengadakan koordinasi dengan bagian pekerjaan lainnya untuk menghindari terjadinya
saling mengganggu.
 Semua bagian tersebut, walaupun tidak digambarkan dan disebut secara spesifik harus
disediakan oleh Pemborong apabila diperlukan, agar didapat instalasi yang lengkap dan
bekerja dengan baik sesuai dengan syarat-syarat untuk pekerjaan plumbing serta
memuaskan Direksi.
 Pelaksanaan pekerjaan harus direncanakan dengan baik, pembongkaran-pembongkaran
bagian bangunan hanya diperkenankan setelah Pemborong menerima ijin tertulis dari
Direksi.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 40


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Pemborong harus membuat gambar detail, agar diketahui dengan tepat letak dan ukuran
lubang-lubang pada dinding dan lantai untuk penembusan pipa.

12.1.4 Syarat – syarat Teknis Pelaksanaan


Bahan dan perlengkapan.
- Standar pipa PVC yang digunakan sesuai SNI 06-0084-1987 dan SII .Pipa yang ditawarkan
harus buatan pabrik yang sudah mendapat ijin untuk penggunaan SII yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap, pada bagian luar yang
menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat, trademark dan tanggal
pembuatannya. Setiap pipa mempunyai ketebalan menurut kelasnya dan merata, baik pada
ujung maupun bagian tengah pipa. Bila dilapangan terdapat barang yang tidak memenuhi
standar dalam kelasnya maka Rekanan dapat dikenakan sangsi untuk mengganti
seluruhnya barang yang telah dikirim dan segala biaya ditanggung rekanan sendiri.
- Kelas pipa PVC beserta fittingnya yang digunakan adalah S12.5 yang mempunyai tekanan
kerja tidak lebih kecil dari 8 kgs/cm2, dengan panjang efektif 4 s/d 6 meter sesuai dengan
standar pabrik dan merk “ WAVIN ”. Kelas yang telah ditentukan tak dapat diganti dengan
kelas yang lebih rendah mutunya, walaupun mendapat jaminan dari pabrik. Bila kualitas
pipa menurut pandangan direksi meragukan, maka Direksi berhak memerintahkan rekanan
melakukan uji kualitas di laboratorium yang disaksikan langsung oleh Direksi ataupun
pemimpin kegiatan. Hasil uji tersebut harus dituangkan dalam berita acara dan ditanda
tangani oleh direksi. Semua biaya pengujian menjadi tanggung jawab Rekanan.
- Bila tidak disebutkan lain dalam uraian pekerjaan, pipa PVC terdiri dari sambungan Solven
Cement ( SC ) menggunakan lem standar Pabrik.
- Standart pipa GWI/Galvanis yang dipakai mempunyai diameter nominal, diameter luar, tebal
dinding harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam uraian ( SNI, SII, ASTM ).
- Pipa GWI yang dipakai adalah kelas Medium ( 10 K ) yang mempunyai tekanan kerja
minimum 12.5 kgs/cm2.
- Khusus untuk pipa air bersih yang berhubungan dengan water heather menggunakan pipa
PE Rifeng.
- Sambungan yang dipergunakan adalah dengan sistem screw joint (ulir), atau disesuaikan
dengan kondisi sambungan. Harga penawaran yang diajukan sudah termasuk
perlengkapannya, seperti mur, baut, ring dan gasket/packing.
- Semua pipa beserta perlengkapan penyambungan adalah dalam kondisi baru dan siap
pakai ( tidak dibenarkan menggunakan barang bekas ).
- Valve ( kran) yang ditawarkan adalah ball valve khusus untuk tekanan kerja yang tidak lebih
kecil dari 10 bar (10 K) dan Kitz asli atau sesuai dengan permintaan. Harga penawaran
setiap macam valve harus sudah termasuk dengan kelengkapannya masing-masing ( set ) ,
include dengan upah kerja pemasangan. Bila kualitas valve yang dipakai meragukan, maka
DireksiTeknis berhak merekomendasikan kepada rekanan untuk mengganti dengan jenis
serta kualitas yang telah memenuhi standar dan teruji pemakaiannya.

12.1.5 Pengujian dan flusing


- Pipa yang telah dipasang harus ditest diuji/pada setiap sambungannya untuk diketahui
apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna.
- Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan disaksikan oleh direksi
Teknis. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil pengetesan belum
mendapat persetujuan direksi proyek.
- Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pengetesan ini
menjadi tanggung jawab rekanan.
- Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan kerja minimal 3 bar pipa air bersih
interior gedung, dan pipa air bersih yang berada diluar (ekterior) gedung dengan tekanan 8
bar yang ditunjukkan pada jarum manometer, dan apabila selama 1(satu) jam tekanan tidak
berubah atau turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima.
- Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam pipa dengan
cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa yang diuji tidak terdapat
valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat memasang kran pembuang udara pada

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 41


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

tempat yang disetujui direksi proyek. Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, keran
pembuang udara dapat dituup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan.
- Saat-saat dilaksanakan pengujian, semua keran-keran harus dalam keadaan tertutup.Lama
pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
- Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru. Penambalan
dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
- Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
- Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih (portable) yang di setujui
direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai dari ujung pipa yang sudah dipasang dan
dibuang kesaluran-saluran drainage, secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang
ada didalam pipa dibersihkan.
 Kontraktor wajib melaksanakan pembersihan akhir terhadap lokasi pekerjaan.

12.1.6 As Built Drawing


Pemborong harus membuat dan menyerahkan gambar terpasang dari semua sistem yang
dikerjakan sebanyak 3 (tiga ) set cetak biru untuk diberikan kepada Pemberi tugas.

13. PEKERJAAN PENATAAN HALAMAN

13.1 PEKERJAAN RUMPUT DAN TANAMAN HIAS

13.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan Pasang Paving meliputi semua pekerjaan pasang Paving Block pada halaman
atau bidang-bidang lantai lainnya sesuai dengan yang tertera dalam Gambar kerja dan
petunjuk Direksi Pekerjaan.

13.1.2 Persayratan Bahan


 Rumput gajah mini kualitas baik
 Tanaman kelompok perdu perdu lili paris, bayam merah dll.

13.1.3 Syarat – syarat Pelaksanaan


 Areal halaman yang akan ditata dan ditanami rumput dan pohon harus dibersihkan dari
material material sisa bahan bangunan .
 Penanaman pohon beregu,tanaman kelompok perdu agar diatur penempatannya
sehingga posisi antara pohon dengan pohon yang lainnya kelihatan rapi.
 Penanaman pohon begeru agar diperhatikan tinggi yang dipersyaratkan dan sudah
mempunyai mepunyai daun.
 Tanah subur dihampar dan diratakan pada halaman tersebut setebal kurang lebih 15 cm,
disiram merata dan ditunggu sampai kering
 Pemadatan tanah subur bisa menggunakan balok kayu, dengan cara ditekan – tekan
 Penanaman bibit rumput gajah mini dengan jarak tanam kurang lebih 5 cm.
 Kontraktor diharuskan bertanggung jawab sampai semua tanaman yang ditanam benar –
benar hidup, atau sampai masa pemeliharaan.
14. PEKERJAAN MEUBELAIR (ALMARI TANAM)

14.1.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan meliputi pekerjaan almari tanam ruang kelas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 42


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

14.1.2 Persyaratan Bahan


Jenis bahan yang digunakan untuk pekerjaan almari adalah sebagai berikut :
a. Bahan utama 1 : papan multypleks 9 mm, 12 mm
b. Bahan utama 2 : high pressure laminate (HPL) taco
c. Accessories / Hardware : huben
d. Bahan perekat & pengikat
e. Dan bahan material lainnya seperti yang tercantum dalam gambar rancangan /
desain

 Pemilihan bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan spesifikasi.


 Pengajuan alternatif : apabila karena suatu hal, pelaksana akan mengganti jenis bahan /
material atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternatif tersebut harus
memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

BAHAN KAYU, MULTYPLEKS DLL. :

 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar – gambar


yang ada dan kodisi di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari
bentuk, pola, lay out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail – detail
sesuai gambar.
 Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang,terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas, minimal 3 ( tiga ) contoh dari hasil
produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuannya.
 Kayu padat / solid yang dipakai adalah sama /sejenis dengan multypleks yang dipakai
dalam satu barang / item tersebut.
 Ukuran – ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi
 Kualitas atau mutu kayu yang digunakan harus memiliki kualitas / mutu yang standar yang
ada dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
 Kelembaban kayu harus memenuhi persyaratan NI-5 (PPKI tahun 1961). Untuk pekerjaan
ini kelembaban kayu yang diijinkan, baik kayu padat maupun kayu lapis tidak boleh
melebihi 12% MWC. Khusus untuk kayu kamper atau kayu kapur tidak diperkenankan
melebihi 10% MWC.
 Harus diperhatikan pola serat kayu pada pekerjaan kayu dekoratif , baik yang bersifat
“veneer maching” , “cross veneer inlay”, ataupun “banding” harus sesuai dengan desain
dan pola yang tertera pada gambar desain.
 Pemasangan rangka kayu harus kuat, rapi, tegak dan lurus.
 Bentuk /pola dan ukuran harus sesuai dengan gambar rencana.
 Hasil akhir dari pekerjaan harus bersih dan rapi, sambungan – sambungan dan bahan
pengikat tidak terlihat

ALAT PENGIKAT & BAHAN PEREKAT


 Alat – alat pengikat kayu yang diperlukan seperti angkur, paku sekrup, baut dan jenis
lainnya yang disetujui. Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi, tidak menimbulkan
keretakan yang harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu
harus dibor agar permukaanya tidak retak.
 Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat – alat pengikat yang terbuat dari logam pada
kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan ketepatan yang
setinggi – tingginya.
 Bahan perekat yang dipergunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi kesehatan.
Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh,
permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda.

BAHAN FINISHING HPL


 High pressure laminate (HPL) yang dipakai adalah taco, warna dan motif sesuai dengan
skema warna dan material pada gambar rencana atau petunjuk Konsultan Pengawas.

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 43


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

 Tebah HPL yang disyaratkan adalah 0.7 mm. Untuk finishing HPL dengan profil post
forming adalah dengan ketebalan 0.7 mm.
 Arah serat HPL sesuai yang ditunjukkan pada gambar rencana atau Konsultan Pengawas.
 Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
 Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja, / credenza, diberi edging
berupa PCV tebah minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna-warna HPL atau
sesuai petunjuk dari Konsultan Pengawas.

BAHAN PELENGKAP / HARDWARE

 Bahan pelengkap / hardware yang digunakan untuk furniture ini adalah produk
Huben.
 Untuk handel laci/pintu lemari digunakan ex Vogel, metal/besi dengan diameter
handel 12mm panjang + 15 cm, kecuali disebutkan lain dalam gambar
rencana/desain ( misal dengan finger pull, dll )
 Glides untuk kaki meja/kursi/sofa/credenza : Berbahan plastik atau karet keras harus
berasal dari sumber yang disetujui Perencana / KP dan dianggap memenuhi
persyaratan penggunaan setelah pihak Pelaksana mengajukan contohnya.
 Tacon : Bila digunakan plastik dalam bentuk Tacon ex Jerman untuk bahan
penutup permukaan BAGIAN BAWAH meja, lemari simpan dan lain-lain,
dipersyaratkan dengan kwalitas yang baik dan warna merata.
 Hardware : Pemasangan rel laci, rel laci, engsel, handel dan kunci dll, harus kuat dan
tepat, sehingga mudah digunakan dan mudah dibuka – tutup
 Elemen Lepasan : Pemasangan elemen lepasan harus tepat dan sesuai dengan
ukuran yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran yang berakibat pada
kerapihan bentuk dan desain harus dihindari. Bila hal itu terjadi, Pelaksana harus
mengganti sebagian atau seluruh bagian yang tidak sesuai.

MOCK UP

 Penyerahan : Bila jenis furniture yang dibuat berjumlah 10 (sepuluh) buah / unit atau lebih,
maka dalam pelaksanaannya diwajibkan untuk membuat 1 (satu) contoh / mock up.
 Penilaian : Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh Perencana dan Konsultan
Pengawas. Hasil penilaian mengikat di dalam proses pengerjaan selanjutnya.
 Revisi : Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi, metode
pelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh Pelaksana, dengan
mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari Perencana dan Konsultan
Pengawas

PENYESUAIAN DAN PEMBERSIHAN

 Penyesuaian : Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian /


penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat.
 Pembersihan : Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,
Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas
tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik dan sempurna.

SYARAT PEMELIHARAAN

 Perbaikan : Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.
 Pengamanan: harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain
yang mungkin dapat menyebabkan rusaknya furniture.
 Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh
furniture, sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.
 Finishing ulang : adanya perbedaan suhu di bengkel dan di proyek / site
akan mempengaruhi kadar kelembaban dan finishing dari furniture. Apabila setelah

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 44


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
PEMBANGUNAN RKB, UKS, KANTOR TU, KANTOR GURU DAN PENATAAN HALAMAN SD NO. 2 ABIANBASE

ditempatkan di site diperlukan finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung oleh
Pelaksana.
15. PENUTUP

15.1.1 Pemborong wajib membuat as built drawing dan setelah pembangunan selesai 100% gudang
bahan, direksikeet, dan semua sampah, bahan-bahan yang tidak berguna harus dibersihkan.

15.1.2 Apabila pada uraian dan syarat-syarat pekerjaan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan
kegiatan ini belum disebutkan namun hal tersebut secara teknis menuntut harus dikerjakan
yang sama sekali tidak bisa ditiadakan, maka hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab
Pemborong.

Mangupura, 14 Juni 2019


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/ Pj. Kepala Bidang
Gedung dan Sarana pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan
dan Olah Raga Kabupaten Badung

Putu Robby Widya Harsana, SE


Penata (III/c)
NIP. 1976072120090011007

BIDANG GEDUNG DAN SARANA 45

Anda mungkin juga menyukai