Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAGIAN II
SUATU TERANG DALAM MASYARAKAT
4. Pengaruh Luas Suatu Rumah
Tangga.......................31
5. Kesaksian Kristen yang
Berkuasa........................35
BAGIAN III
MEMILIH TEMAN HIDUP
6. Keputusan yang
Agung...................................43
7. Cinta yang Benar atau Cinta
Birahi.....................50
8. Kebiasaan Saling
Mengenal..............................55
9. Pernikahan yang
Dilarang...............................60
10. Kapan Nasihat
Diperlukan...............................68
BAGIAN IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN SUKSES ATAU GAGAL
11. Pernikahan Muda yang Tergesa-
gesa......................77
12.
Persesuaian............................................81
13. Pendidikan Rumah
Tangga................................85
14. Pertobatan Sejati Suatu
Syarat.........................91
BAGIAN V
DARI MEZBAH PERNIKAHAN
Pasal
15. Janji-janji yang
Suci..................................97
16. Persekutuan yang Sucses dan
Bahagia...................103
17. Kewajiban
Bersama.....................................111
18. Kewajiban dan Hak Suami-
Isteri........................118
BAGIAN VI
RUMAH TANGGA YANG BARU
19. Rumah Tangga Baru_Di Mana
Tempatnya?..................127
20. Keluarga dan
Kota.....................................131
21. Keuntungan-keuntungan di
Desa.........................136
22. Membangun dan Melengkapi Rumah
Tangga.................143
BAGIAN VII
MILIK PUSAKA TUHAN
23. Anak-anak Suatu
Berkat................................155
24. Besarnya
Keluarga.....................................158
25. Merawat Anak-anak
Miskin..............................163
26 Warisan Ibu-Bapa kepada Anak-
anak.....................168
BAGIAN VIII
KELUARGA YANG SUKSES DAN BERHASIL
27. Satu Lingkungan
Suci..................................173
28. Sekolah Anak yang
Pertama.............................177
29. Suatu Pekerjaan yang Tak Dapat
Dialihkan..............183
30. Persekutuan
Keluarga..................................186
31. Keamanan melalui
Cinta................................191
32. Kerjakan dulu Taman
Hati..............................196
33. Janji-janji Pimpinan
Ilahi............................200
BAGIAN IX
PENGIKAT RUMAH TANGGA
34. Kedudukan dan Tanggung Jawab
Ayah.....................207
35. Meringankan
Beban.....................................212
36. Sahabat kepada Anak-
anaknya...........................216
37. Bukan Suami yang
Baik.................................220
BAGIAN X
IBU-PERMAISURI RUMAH TANGGA
38. Kedudukan dan Kewajiban
Ibu...........................227
39. Pengaruh
Ibu..........................................235
40. Salah Pengertian akan Pekerjaan
Ibu...................239
41. Pola Kehidupan Ibu yang Tidak
Sempurna................243
42. Kesehatan dan Penampilan
Ibu..........................246
43. Pengaruh-pengaruh sebelum
Lahir.......................250
44. Pemeliharaan Anak-anak
Kecil..........................255
45. Tugas Pertama Ibu adalah Mendidik Anak-
anak...........259
46. Ibu
Tiri..............................................265
47. Anjuran Kristu kepada Para
Ibu........................268
BAGIAN XI
ANAK-ANAK-PASANGAN YUNIOR
48. Penilaian Surga akan Anak-
anak........................275
49. Tangan Kanan
Ibu......................................278
50. Hormat pada Kedua
Orangtua............................288
51. Nasihat bagi Anak-
anak................................293
BAGIAN XII
DASAR-DASAR KEHIDUPAN KELUARGA
52. Pemerintahan Rumah
Tangga.............................301
53. Bersatu di Garis
Depan................................308
54. Agama dalam
Keluarga..................................313
55. Standar
Moral.........................................322
56.
Perceraian............................................335
57. Sikap terhadap Teman Hidup tak
Seiman.................342
58. Keluarga
Pendeta......................................347
59. Orang Tua Lanjut
Usia.................................354
BAGIAN XIII
PENGGUNAAN UANG
60. Penatalayan-penatalayan
Allah.........................361
61. Prinsip-prinsip Keuangan
Keluarga.....................366
62. Penghematan
Dipraktekkan..............................375
63. Mengajar Anak-anak bagaimana Mencari dan Menggunakan
Uang..................................................380
64. Kunjungan dalam
Usaha.................................385
65. Persediaan menghadapi Hari
Esok.......................389
BAGIAN XIV
MELINDUNGI JALAN JIWA
66. Pintu Keluar Masuk harus
Dijaga.......................397
67. Suara dan Pandangan yang
Menarik......................402
68. Bacaan dan
Pengaruhnya................................406
BAGIAN XV
ANUGERAH YANG MENERANGI KEHIDUPAN KELUARGA
69. Kesopanan dan Kebaikan
Hati...........................417
70.
Kegembiraan...........................................426
71. Tutur
Bahasa..........................................430
72. Kesukaan Menerima
Tamu................................468
73. Kebutuhan Sosial Kita
................................473
74. Pergaulan yang Aman dan Tidak
Aman....................455
75. Bimbingan Orang Tua dalam Usaha
Sosial................462
76. Hari Libur dan Hari Ulang
Tahun.......................468
77. Hari
Natal............................................473
78. Keluarga Suatu Pusat Pengabar
Injil...................480
BAGIAN XVII
RELAKS DAN REKREASI
79. Pentingnya
Rekreasi...................................489
80. Apakah Permainan
Kita.................................494
81. Rekreasi yang Menghasilkan Kepuasan
Abadi.............502
82. Bagaimana Orang Kristen Memilih
Rekreasi..............508
83. Daya Tarik
Kepelisiran................................516
84. Menuntun Pikiran Anak Muda tentang
Rekreasi...........521
BAGIAN XVIII
KAU AKAN MENERIMA IMBALAN
85. Pahala Sekarang dan
Kemudian..........................529
86. Kehidupan dalam Rumah Tangga
Eden.....................535
87. Pena yang Menggambarkan Dunia
Baru....................542
Kunci Singkatan Buku dan Kutipan-kutipan dalam Rumah
Tangga
Advent.........................................547
Indeks Ayat-ayat
Alkitab..............................548 Indeks
BAGIAN PERTAMA
RUMAH TANGGA YANG INDAH
Fasal 1
SUASANA RUMAH TANGGA
Rumah Tangga adalah Jantung segala Kegiatan
Masyarakat terbentuk dari keluarga-keluarga, dan kepala-
kepala keluarga, itulah yang membentuknya. Dari dalam hati
"terpancarlah kehidupan"; dan jantung masyarakat, jantung
jemaat, dan jantung sesuatu bangsa ialah rumah tangga.
Kesejahteraan masyarakat, kemajuan jemaat, kemakmuran
bangsa, tergantung atas pengaruh-pengaruh rumah tangga. 1
Tinggi atau mereosotnya masa depan masyarakat akan
ditentukan oleh tingkah laku dan moral para orang muda yang
bertumbuh di sekeliling kita. Sementara para orang muda
kita dididik, dan tabiat mereka itu dibentuk pada waktu
mereka masih anak-anak kepada kebiasaan-kebiasaan yang
baik, pengendalian diri dan pertarakan,demikianlah kelak
pengaruh mereka dalam membentuk masyarakat. Pergaulan yang
dipelihara oleh para orang muda, adat kebiasaan yang mereka
bentuk, dan prinsip-prinsip yang mereka pilih adalah
petunjuk kepada keadaan masyarakat untuk tahun-tahun yang
akan datang. 2
Seharusnya rumah tangga dijadikan sebagaimana arti yang
dikandung dalam perkataan itu. Rumah tangga itu harus
menjadi satu surga kecil di atas dunia ini, satu tempat di
mana cinta kasih dipertumbuhkan gantinya ditindas dengan
sengaja. Kebahagiaan kita bergantung atas pemeliharaan
cinta kasih, belas kasihan dan ramah-tamah yang benar
terhadap satu dengan yang lain. 3
Tipe surga yang paling manis ialah rumah tangga di mana Roh
Tuhan menjadi kepala. Kalau kehendak Allah digenapi, suami
dan istri menghormati satu dengan yang lain maka akan
mempertumbuhkan cinta kasih dan kepercayaan. 4
Pentingna Suasana Rumah Tangga
Suasana yang mengelilingi jiwa para bapa dan ibu memenuhi
seluruh rumah dan dirasakan oleh setiap penghuni rumah
tangga itu. 5
Ibu bapalah yang menciptakan sebahagian besar suasana
lingkungan rumah tangga, maka apabila ada perselisihan
paham di antara ibu dan bapa, anak-anak turut merasakan roh
yang sama itu. Jadikanlah suasana rumah tanggamu itu harum
semerbak dengan sikap lemah lembut. Kalau engkau telah
merasa orang asing dan tidak berhasil menjadi orang Kristen
yang menurut kitab Suci, hendaklah engkau bertobat; karena
tabiat yang ada padamu pada masa percobaan itulah kelak
yang akan ada padamu pada waktu kedatangan Kristus. Kalau
engkau mau menjadi seorang yang saleh di dalam surga,
engkau harus lebih dahulu menjadi seorang yang saleh di
dunia ini. Ciri-ciri tabiat yang engkau sayangi ketika
masih hidup tidaklah akan diubahkan oleh kematian atau oleh
kebangkitan. Engkau akan bangkit dari kubur dengan prilaku
yang serupa sebagaimana dinyatakan di dalam rumah tanggamu
dan dalam masyarakat. Yesus tidak mengubahkan tabiat itu
pada waktu kedatangan-Nya. Pekerjaan mengubahkan haruslah
dikerjakan sekarang. Kehidupan kita setiap hari menentukan
nasib kita di masa mendatang. 6
Menciptakan Suatu Suasana Suci
Tiap-tiap rumah tangga Kristen haruslah mempunyai
peraturan; dan seharusnyalah para ibu bapa memberikan
teladan dalam perkataan, tingkah laku dan kehidupan mereka
satu dengan yang lain, dengan mana mereka memberi contoh
menjadi apakah anak-anak mereka di kemudian hari. Kesucian
dalam perkataan dan ramah-tamah Kristen yang benar haruslah
selamanya dipraktekkan. Ajarlah anak-anak dan para orang
muda untuk, menghormati dirinya sendiri, supaya jujur
terhadap Allah, setia kepada prinsip; ajarkanlah mereka itu
supaya menghormati dan menurut hukum Allah. Prinsip-
prinsip ini akan memerintahkah kehidupan mereka dan akan
dijalankan dalam pergaulan mereka dengan orang lain.
Mereka akan menciptakan suasana yang suci-suasana yang akan
mempengaruhi jiwa-jiwa yang lemah hatinya pada jalan yang
mendaki membawa kepada kesucian dan surga. Biarlah setiap
pelajaran bersifat meninggikan dan memuliakan, maka catatan
yang diadakan di dalam buku-buku surga akan jadi sedemikian
rupa, sehingga engkau tidak akan malu melihatnya pada hari
penghakiman.
Anak-anak yang menerima pengajaran yang dimikian...akan
bersedia untuk mengisi tugas-tugas kewajiban dan oleh
pengajaran dan teladan itu akan selalu membantu orang lain
supaya melakukan yang benar. Semua orang yang perasaan
moralnya belum ditumpulkan akan menghargai prinsip-prinsip
yang benar; mereka akan menjadikan pertimbangan yang adil
atas segala anugerah mereka yang sewajarnya dan akan
mempergunakan dengan sebaik-baiknya segala kuasa jasmani,
mental dan batin mereka. Jiwa-jiwa yang demikian dikuatkan
terhadap penggodaan; mereka dikelilingi oleh tembok yang
tidak mau rubuh. 7
Allah menghendaki agar para keluarga kita menjadi lambang
dari surga. Biarlah para ibu bapa dan anak-anak mengingat
hal ini setiap hari, menghubungkan mereka sendiri kepada
satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota keluarga
Allah. Maka kehidupan mereka kelak akan demikian coraknya
sehingga memberikan kepada dunia satu teladan tentang
bagaimana rumah tangga yang mengasihi Allah dan memelihara
segala perintah-Nya. Kristus akan dimuliakan; pendamaian-
Nya dan rahmat-Nya dan cintah-Nya meliputi lingkungan
keluarga seperti minyak wangi yang mahal. 8
Banyak hal yang tergantung atas bapa dan ibu. Haruslah
mereka mempunyai pendirian yang kokoh dalam disiplin
mereka, dan mereka haruslah bekerja dengan tekun supaya
mempunyai satu rumah tangga yang berperaturan dan tepat,
sehingga para malaikat surga akan tertarik kesana buat
mencurahkan perdamaian dan pengaruh yang harum semerbak. 9
Jadikan Rumah Tangga Senang dan Bahagia
Jangan sekali-kali dilupakan bahwa engkaulah yang
menjadikan rumah tangga itu senang dan bahagia bagi dirimu
sendiri dan bagi anak-anakmu oleh menghargai sifat-sifat
Juruselamat. Kalau engkau membawa Kristus ke dalam ruhah
tangga, engkau akan mengenal yang baik dari pada yang
jahat. Engkau akan menolong anak-anakmu menjadi pokok-
pokok kebenaran yang mengeluarkan buah Roh. 10
Kesusahan mungkin menyerang, tetapi inilah nasib umat
manusia. Biarlah kesabaran, pengucapan syukur dan kasih
itu memeliharakan sukacita dalam hati meskipun hari mendung
dan gelap. 11
Mungkin rumah tangga itu sederhana, tetapi itu dapat selalu
suatu tempat di mana perkataan gembira diucapkah dan
perbuatan kebajikan diadakan, di mana ramah-tamah dan cinta
kasih menjadi tamu yang tetap. 12
Janganlah segala peraturan rumah tangga itu dalam
kebijaksanaan dan kasih, bukan dengan tongkat besi. Anak-
anak akan menanggapi peraturan kasih itu dengan penurutan
sukarela. Hargai anak-anakmu kapan saja engkau dapat
lakukan. Jadikanlah kehidupan mereka itu gembira sedapat
mungkin.... Peliharalah tanah hati mereka lembut oleh
pernyataan cinta dan kasih sayang dengan demikian hati itu
tersedia untuk bibit kebenaran. Ingatlah bahwa Tuhan bukan
hanya memberikan dunia embun dan hujan, tetapi senyum yang
indah dan sinar matahari yang menjadikan bibit itu
berkecambah dan kuncupnya muncul. Ingatlah bahwa anak-anak
bukan hanya memerlukan teguran dan perbaikan, melainkan
anjuran dan pujian, ucapan kegembiraan dalam kemurahan. 13
Buanglah perselisihan jauh-jauh dari dalam rumah tanggamu.
"Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama suci,
kemudian suka kedamaian, lemah lembut dan mudah
menggembirakan, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik
dengan tidak membeda-bedakan orang terhadap orang lain dan
tidak pula berpura-pura. Dan buah-buah kebenaran itu
ditaburkan dengan damai bagi semua mereka yang mengadakan
damai." Kelemahlembutan dan perdamaianlah yang kita sukai
dalam rumah tangga kita. 14
Tali Pengikat yang Lemah Lembut
Ikatan keluarga itulah ikatan yang paling rapat, yang
paling lemah lembut dan suci dari semua ikatan yang ada di
dalam dunia ini. Ikatan itu dimaksudkan supaya menjadi
suatu berkat kepada umat manusila. Maka ikatan itu menjadi
suatu berkat di mana pun sumpah pernikahan itu diadakan
dengan hikmatnya, dalam takut akan Allah, dan dengan
pertimbangan yang selayaknya untuk segala tugas
kewajibannya.15
Tiap-tiap rumah tangga itu haruslah menjadi tempat kasih
diamalkan suatu tempat di mana para malaikat Allah berdiam,
bekerja dengan kelembutan dan menaklukkan hati para ibu
bapa dan anak-anak. 16
Rumah tangga haruslah dijadikan satu Baitel, hati kita itu
dijadikan tempat suci. Di mana saja kasih Allah itu
dihargakan dalam jiwa, di sana akan ada perdamaian, akan
ada terang dan sukacita. Paparkanlah firman Allah di
hadapan keluargamu dalam kasih dan bertanyalah. "Apakah
yang difirmankan Allah?" 17
Hadirat Kristus menjadikan Rumah Tangga Kristen
Rumah tangga yang dijadikan indah oleh kasih, simpati dan
lemah lembut ialah satu tempat yang disukai para malaikat
berkunjung dan tempat di mana Allah dimuliakan. Pengaruh
rumah tangga Kristen yang dijaga dengan hati-hati pada masa
bertumbuhnya anak-anak dan masa remaja ialah perlindungan
yang paling selamat melawan kejahatan dunia ini. Dalam
suasana rumah tangga yang demikian anak-anak akan belajar
mangasihi baik ibu bapanya dalam dunia ini maupun Bapanya
yang di surga. 18
Sejak mereka masih kecil, anak-anak muda perlu mempunyai
suatu benteng yang kokoh dibangun di antara mereka dengan
dunia ini, sehingga pengaruh jahat yang akan merusak itu
tidak mempengaruhi mereka. 19
Setiap keluarga Kristen haruslah menjelaskan kepada dunia
kuasa dan keunggulan pengaruh Kristen.... Para ibu bapa
haruslah menyadari akan tanggung jawab mereka supaya
menjaga rumah tangga bebas dari segala kejahatan dan
kecemaran batin. 20
Kesucian Allah haruslah meliputi rumah tangga itu...para
ibu bapa dan anak-anak haruslah mendidik mereka sendiri
untuk kerja sama dengan Allah. Mereka harus menyesuaikan
segala tabiat dan kebiasaan mereka dengan rencana Allah. 21
Hubungan kekeluargaan haruslah menyucikan di dalam
pengaruhnya. Rumah tangga Kristen yang didirikan dan
dijalankan setuju dengan rencana Allah ialah pembantu yang
ajaib dalam membentuk tabiat Kristen....Para ibu/bapa dan
anak-anak haruslah bersatu dalam menyerahkan pelayanan
dengan cinta kepada Allah, yakni yang dapat memelihara
cinta menusia itu suci dan mulia. 22
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan dalam rumah tangga
Kristen ialah untuk memperhatikan apakah Roh Kristus sudah
ada di dalamnya, supaya tiap-tiap anggota rumah tangga itu
dapat memikul salib-Nya dan mengikut ke mana saja Yesus
pergi. 23
------
Singkatan
(MH) 1 Ministry of Healing, hlm. 349.
(PHJ) 2 Pasific Health Journal, June 1890
(T) 3 Testimonies for the Church, vol. 3, p. 539.
(ST) 4 Sing of the Times, June 20, 1911.
(Ms) 5 Manuscript 4, 198.
(Lt) 6 Letter 186, 1891.
(SpT) 7 Spcial Testimonies, Series B, No. 16, pp. 4,5.
(RH) 8 Review and Herald, Nov. 17, 1896.
(Ms) 9 Manuscript 14, 1905.
(LT) 10 Letter 29, 1902.
(MH) 11 Ministri of Healing, p. 393.
(RH) 12 Review and Herald, July 9, 1901.
13 CT p. 114.
(Ms) 14 Manuscript 9. 1893.
15 MH. p. 356, 357.
(Lt) 16 Letter 25, 1904.
17 Letter 24a, 1896.
(Ms) 18 Manuscript 126. 1903.
19 CT, p. 119.
20 RH, Oct. 9, 1900.
(Lt) 21 Letter 9, 1904.
(Ms) 22 Manuscript 16, 1899.
23 Manuscript 17, 1891.
Fasal 2
ASAS-ASAS MENDIRIKAN RUMAH TANGGA YANG BENAR
3 Idem, p. 100
4 MYP, p. 460
5 RH, Sept. 25, 1888
6 RH, Feb. 2, 1886
7 FCE, p. 104
8 MH, p. 359
9 FE, p. 105, 106
10 PP, p. 176
11 Idem, p. 175, 176
12 Idem, p. 175
13 TC, vol. 5, p. 108
BAGIAN KEEMPAT
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN SUKSES ATAU GAGAL
Fasal 11
PERKAWINAN MUDA YANG TERGESA-GESA
-----------
Singkatan
[Ms] 1 Manuscript 17, 1891
2 Manuscript 36, 1899
3 TC, vol. 7, 46
4 PP, p. 58, 59
[Lt] 5 Letter 18, 1891
[ s] 6 Manuscript 17, 1891
[Lt] 7 Letter 18, 1891
8 MH, p. 361
[Ms] 9 Manuscript 31, 1911
[Lt) 10 Letter 55, 1902
[Ma] 11 Manuscript 31, 1911
12 TC, vol. 2, p. 418
[Lt] 13 Letter 105, 1893
[ST] 14 Signs of The Times, Nov. 14, 1892
Fasal 18
KEWAJIBAN DAN HAK SUAMI ISTRI
Hukum Keturunan
Segenap keadaan badani dan pikiran ibu bapa diabdikan
kepada keturunan mereka. Inilah suatu masalah yang belum
dipertimbangkan dengan sepatutnya. Bilamana kebiasaan ibu
bapa belawanan dengan hukum badani, bencana yang terjadi
kepada mereka itu sendiri akan diulangi di dalam keturunan
mereka di masa yang akan datang....
Segenap badani, pikiran, dan batin yang dipelihara dapat
menjadi teman sekerja bagi Kristus. Hal ini banyak
bergantung kepada ibu bapa. Merekalah yang bertanggung
jawab, apakah mereka membawa anak-anak ke dalam dunia ini
yang akan terbukti suatu berkat atau suatu kutuk. 1
Makin mulia cita-cita itu, maka semakin tinggilah sumbangan
pikiran, dan rohani, kuasa badani ibu bapa akan
diperkembangkan dengan baik, dan perlengkapan kehidupan
akan mereka berikan lebih baik kepada anak-anaknya. Dalam
mempertumbuhkan sesuatu yang terbaik dalam diri mereka, ibu
bapa sedang mengerahkan suatu pengruh untuk membentuk
masyarakat dan mempertinggi mutu keturunan di masa yang
akan datang. 2
Kebodohan para Ibu Bapa yang Sungguh Disesalkan
Mereka yang beroleh tugas pemelihara milik Allah dalam rupa
jiwa dan tubuh anak-anak, yang dibentuk di dalam peta-Nya
harus mendirikan penghalang untuk melawan pemanjaan hawa
nafsu pada zaman ini. Karena hal ini merusak kesehatan
badani dan batin ribuan manusia. Kalau banyak kejahatan
pada waktu ini dan ditelusuri sampai kepada sebab yang
sebenarnya, maka nampak jelas bahwa kesalahan itu terletak
pada kebodohan para ibu bapa yang bersikap masa bodoh
terhadap masalah ini. Kesehatan dan nyawa sendiri
dikorbankan karena kebodohan yang menyedihkan ini. Hai ibu
bapa, jikalau kamu gagal memberikan pendidikan kepada anak-
anakmu sebagaimana yang diwajibkan Allah kamu berikan
kepada mereka, baik melalui petunjuk maupun teladan, kamu
harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah tentang
akibatnya. Akibat ini bukan hanya terbatas kepada anak-
anakmu. Akibat ini akan terus berlanjut sampai turun-
temurun. Sama seperti tumbuhan kecil yang berduri yang
dibiarkan bertumbuh di ladang akan menghasilkan penuaian
dari tumbuh-tumbuhan sejenisnya, dan dosa-dosa yang
diakibatkan kelalaianmu akan bekerja untuk merusak semua
yang datang di dalam lingkungan pengaruh mereka. 3
Kejahatan tanpa Penahanan Diri akan Dikekalkan
Hidup mewah dan penggunaan minuman anggur merusak darah,
menggelorakan hawa nafsu, dan mengakibatkan segala jinis
penyakit. Tetapi kejahatan itu bukan berahir di sini.
Para ibu bapa meninggalkan penyakit sebagai warisan kepada
anak-anak mereka. Sebagaimana lazimnya, setiap orang yang
menuruti hawa nafsunya dan melahirkan anak-anak, menurunkan
kecenderungan dan sifat-sifatjahat kepada keturunannya; ia
memberikan kepada mereka penyakit dari darahnya yang ganas
dan jahat itu. Kebejatan moral, penyakit, dan kedunguan
diturunkan sebagai warisan yang celaka dari ayah kepada
anak dari satu generasi kepada generasi lain, dan ini
membawa kesengsaraan dan penderitaan ke dalam dunia dan
tidak mengurangi kejatuhan manusia....
Namun tanpa dipikirkan dan tidak dihiraukan, para pria dan
wanita pada generasi sekarang ini memanjakan diri tanpa
kendali oleh mabuk yang berlebih-lebihan, kebiasaan ini
ditinggalkan sebagai warisan untuk generasi berikutnya,
penyakit pikiran yang lemah, dan kemerosotan akhlak. 4
Ada Alasan untuk Pengertian Ganda dan Kesabaran
Para ibu bapa dapat mempelajari tabiat mereka dalam diri
anak-anaknya. Sering mereka dapat membaca pelajaran-
pelajaran yang memalukan ketika mereka melihat cacat mereka
sendiri yang ditunjukkan anak-anak mereka pria dan wanita.
Sementara mereka berusaha mencegah dan memperbaiki
kecenderungan berbuat jahat yang diwariskan kepada anak-
anak mereka, para ibu bapa harus berusaha dua kali ganda
untuk bersabar, dan tabah untuk membantu mereka, dan di
dalam kasih. 5
Apabila seorang anak menunjukkan perangai yang salah
sebagai warisan dari ibu bapanya, apakah mereka marah atas
pertunjukan cacat cela yang salah ini? Tidak, tidak!
Biarlah para ibu bapa berjaga-jaga dan memelihara dengan
hati-hati diri mereka sendiri, berjaga-jaga untuk melawan
segala kekerasan dan kekasaran, agar cacat cela tersebut
jangan kelihatan sekali lagi di dalam diri anak-anak
mereka. 6
Tunjukkanlah kerendahan hati dan kelemahlembutan Kristus
dalam memperlakukan anak-anak kecil itu. Hendaknya selalu
diingat bahwa kenakalan yang diwarisi itu diterima dari ibu
bapanya. Kendalikanlah dengan sabar anak-anak yang telah
mewarisi perangai dari tabiatmu itu. 7
Para ibu bapa harus yakin sepenuhnya bahwa hanya dalam
kuasa Kristus dapat mengubah kecenderungan berbuat
kesalahan yang telah mereka turunkan kepada anak-anak
mereka. 8
Bersabarlah hai bapa-bapa dan ibu-ibu. Kalalaianmu yang
lalu sering mendorong untuk bekerja lebih keras. Tetapi
Allah akan memberikan kekuatan padamu jika kamu mau
berharap pada-Nya, berlakulah bijaksana dan lemah lembut
kepada anak-anakmu. 9
----------
Singkatan
(Ms) 1 Manuscript 3, 1897
2 MH, p. 371
(Ms) 3 Manuscript 58, 1889
4 TC, vol. 4, p. 30, 31
5 RH, Aug. 30, 31
(ST) 6 Sign of The Times, Sept. 25, 1901
(Ms) 7 Manuscript 142, 1898
(Ms) 8 Manuscript 79, 1901
(Ms) 9 Manuscript 80, 1901
BAGIAN KEDELAPAN
KELUARGA YANG SUKSES DAN BERHASIL
Fasal 27
SATU LINGKUNGAN YANG SUCI
Kewajiban Ibu Bapa yang Tidak Dapat Dipikul oleh Orang Lain
Hai para ibu bapa, engkau memikul segala kewajiban yang
orang lain tidak dapat memikul bagimu. Selama kamu masih
hidup, kamu bertanggung jawab kepada allah sepaya
memeliharakan jalan-Nya ....Para ibu bapa yang menjadikan
sabda Allah itu penuntunnya, dan menyadari betapa
bergantungnya pembentukan tabiat anak-anaknya kepada
mereka, akan memberikan suatu teladan yang akan selamat
untuk diikuti anak-anak mereka. 1
Para ibu bapa bertanggung jawab untuk kesehatan, keadaan
jasmani, serta perkembangan tabiat anak-anak mereka. Tidak
dapat pekerjaan ini dipindah kepada siapa pun. Untuk
menjadi ibu bapa kepada anak-anak, kamu harus kerja sama
dengan Tuhan dalam mendidik anak-anak itu dalam prinsip-
prinsip kesehatan. 2
Betapa menyedihkan karena banyak ibu bapa membiarkan begitu
saja tanggung jawab kepada anak-anak yang diberikan Allah
kepada mereka, dan relakan kepada orang-orang asing menikul
tanggung jawab itu bagi mereka! Mereka suka supaya orang-
orang lain harus bekerja bagi anak-anak mereka dan
membebaskan mereka dari segala pikulan dalam masalah itu. 3
Banyak orang yang meratapi pendurhakaan anak-anaknya
sekarang, yang seharusnya mereka sendirilah yang
dipersalahkan. Biarlah orang-orang itu memandang kepada
Alkitabnya sendiri dan periksa apa yang diperintahkan Allah
kepada mereka sebagai ibu bapa dan pengawas. Biarlah
mereka memikul segala kewajiban mereka yang sudah lama
dilalaikan itu. Mereka perlu merendahkan diri dan bertobat
di hadapan Allah karena kelalaian mereka untuk menurut
petunjuk-petunjuk demi pendidikan anak-anak mereka. Mereka
perlu mengubah arah perbuatan mereka serta mengikuti isi
Alkita dengan tegas dan teliti sebagai penuntut dan
penasihat mereka. 4
Jemaat Sendiri tidak Mungklin Memikul Tanggung Jawab Itu
Aduh, coba kalau orang-orang muda dan anak-anak suka
menyerahkan hatinya kepada Kristus! Mereka akan menjadi
suatu tentara yang besar yang dapat dikerahkan untuk
menarik orang-orang lain kepada kebenaran! Tedtapi
janganlah para ibu bapa membiarkan pekerjaan ini
dilaksanakan oleh jemaat sendiri. 5
Tidak Sanggup kalau Hanya Pendeta
Kamu menyerahkan tanggung jawab yang besar itu atas pundak
pendeta serta menjadikan dia bertanggung jawab untuk jiwa
anak-anakmu; tetapi kamu tidak merasa tanggung jawab
sendiri sebagai ibu bapa dan sebagai guru....Anak-anakmu
pria dan wanita menjadi jahat oleh teladanmu sendiri serta
nasihat-nasihat yang lengah; dan walaupun tidak ada
pendidikan rumah tangga, kamu mengharap agar perolehan yang
sangat ajaib dalam mendidik hati mereka lalu hidup dalam
kebaikan dan peribadatan. Setelah pendeta melakukan segala
sesuatu yang dapat dilakukannya bagi jemaat dengan setia
dan dengan belas kasihan, disiplin yang sabar, dan berdoa
tekun untuk mengembalikan serta menyelamatkan jiwa itu,
namun tidak berhasil dengan baik, para bapa dan ibu sering
mempersalahkan dia karena anak-anak mereka tidak bertobat,
sedang hal itu sebenarnya adalayh karena kelalaian mereka
sendiri. Pikulan itu ditanggungkan di atas pundak bapa dan
ibu; oleh sebab itu maukah mereka mengemban pekerjaan yang
telah diamanatkan Allah kepada mereka serta melakukannya
dengan setia? Maukah mereka maju ke depan dan naik ke
atas, bekerja dengan rendah hati, sabar, dan bertetap hati
untuk mencapai derajat yang tinggi bagi mereka sendiri dan
membawa anak-anaknya bersama mereka? 6
Bukankah tidak banyak ibu bapa meletakkan segala tanggung
jawabnya kepada tangan orang-orang lain? Bukankah tidak
banyak orang berpikir bahwa pendeta harus memikul beban itu
dan melihat supaya anak-anak mereka bertobat dan meterai
Allah dimeteraikan di atas mereka itu. 7
Sekolah Sabat pun Tidak Dapat
Adalah kesempatan bagi mereka (para ibu bapa) untuk
menolong anak-anaknya untuk memperoleh pengetahuan yang
mereka boleh bawa ke dalam kehidupan di masa yang akan
datang. Tetapi oleh sesuatu sebab, banyak ibu bapa yang
tidak suka memberikan kepada anak-anaknya pendidikan
tentang agama. Mereka membiarkan anak-anak itu mengambil
di Sekolah Sabat pengetahuan yang harus mereka beri tentang
kewajiban mereka kepada Allah. Para ibu bapa yang demikian
perlu memahami bahwa Allah ingin agar mereka mendidik,
mendisiplin, dan melatih anak-anak, selalu mengingatkan
kepada mereka itu kenyataan bahwa mereka sedang membangun
tabiat untuk sekarang dan untuk kehidupan di masa yang akan
datang. 8
Jangan bergantung kepada guru-guru di Sekolah Sabat untuk
melakukan pekerjaan mendidik anak-anakmu dalam jalan yang
harus mereka jalani. Sekolah Sabat adalah suatu berkat
yang besar; Sekolah Sabat mungkin menolong kamu dalam
pekerjaanmu, tetapi tidak akan pernah sekolah itu
menggantian kamu. Allah telah memberikan kepada semua bapa
dan ibu kewajiban untuk membawa anak-anak mereka kepada
Yesus, mengajar mereka itu bagaimana meminta doa serta
percaya kepada firman Allah.
Dalam pendidikan anak-anakmu jangalah kesampingkan
kebenaran Alkitab yang besar itu, dan menyangka bahwa
Sekolah Sabat dan pendeta akan melakukan pekerjaan yang
dilalaikan itu. Alkitab bukannya terlalu suci dan terlalu
mulia untuk dibuka setilap hari dan diselidik dengan rajin.
Kebenaran Alkitab harus dipertemukan dengan segala perkara
kehidupan yang disangka suci. Kalau dipandang dengan
benar, akan digembirakannyalah kehidupan yang biasa,
menyediakan dorongan hati untuk menurut dan perinsip-
prinsip untuk pembangunan tabiat yang benar. 9
----------
Singkatan
(Lt) 1 Letter 356, 1907
(Ms) 2 Manuscript 126, 1897
3 RH, Oct. 25, 1892
(Ms) 4 Manuscript 57, 1897
(ST) 5 Signs of the Times, Aug. 13, 1896
6 TC, vol. 5, p. 494, 495
7 RH, Mai 21, 1895
8 RH, June 6, 1899
(Ms) 9 Manuscript 5, 1896
Fasal 30
PERSEKUTUAN KELUARGA