untuk mencapai gelar Doktor (Dr.), yaitu gelar tertinggi di perguruan tinggi.
Permasalahan yang dibahas sudah sangat kompleks dan detail dibanding tesis
dan skripsi. Isinya mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan faktanya
oleh penulis dengan analisis terperinci dengan temuan orisinil.Tebal disertasi
250 sampai 350 halaman.
6. Buku/Diktat
Buku atau diktat juga merupakan bentuk tulisan ilmiah yang
memberikan informasi faktual tentang suatu disiplin ilmu.Keduanya memiliki
perbedaan yang cukup jelas.Buku ditulis oleh pengarang untuk
memperkenalkan isinya dengan keadaan umum dan dicetak oleh suatu
penerbit. Sedangkan diktat ditulis dalam keadaan tertentu dan untuk
mengarahkan proses belajar mahasiswa ataupun siswa. (Ekosusilo dan
Triyanto,1995:18)
Daftar Isi
Kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis. Mulai Kata
Pengantar sampai dengan Indeks disertai dengan nomor halaman
tempat bagian-bagian tersebut terdapat dalam tulisan
Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran
Jika menggunakan daftar tabel, gambar dan lampiran maka
harus cantumkan nomor urut dan halaman yang jelas.Bagian ini
berisi keterangan-keterangan untuk menunjang isi karya tulis.
b. Bagian Isi
Secara umum berisi :
Pendahuluan
Memaparkan latar belakang dan rumusan masalah yang bertujuan
untuk menarik dan memusatkan perhatian pembaca terhadap pokok pikiran
yang ada dalam tulisan
Landasan Teori
Berisi tinjauan pustaka menguraikan teori yang melandasi hipotesis.
Diuraikan secara luas dan terperinci
Metodologi Penelitian
Berisi tentang metode penentuan obyek dan subyek penelitian, metode
pengumpulan data dan metode analisis data
Laporan Penelitian
Menguraikan penyajian data dan analisis data
Kesimpulan, Ulasan dan Implikasi
Bagian kesimpulan dikemukakan secara singkat, jelas dan tegas hasil
analisis data. Kemudian diulas, misalnya mengapa hipotesis diterima? Jika
hipotesis ditolak kenapa?Pada bagian implikasi berisi saran-saran yang
diperlukan dalam penelitian tersebut.
5
c. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari :
Daftar Pustaka
Daftar pustaka disebut juga bibliografi merupakan sejumlah sumber
yang digunakan penulis dalam menyelesaikan tulisannya. Memiliki fungsi
sebagai alat untuk melihat kembali kepada sumber aslinya dan sebagai
pelengkap dari sebuah catatan kaki yang digunakan untuk mengetahui
kebenaran tentang sumber dan referensi
Lampiran
Lampiran atau sering disebut appendiks biasanya disusun setelah
daftar pustaka dan sebelum indeks dengan memberikan tulisan “lampiran”,
nomor urut, dan judul lampiran. Berisikan tentang tabel-tabel, gambar-
gambar, bagan, peta dan lain-lain yang tidak tercantum dalam teks.
dari ahli tertentu tanpa mengubah sedikitpun.Semua kalimat yang diutarakan kita
kutip semuanya.Kutipan langsung ini penulisannya ditandai dengan tanda petik
ganda. Kutipan langsung yang terlalu panjang boleh dipersingkat sesuai dengan
maksud kita, cara semacam ini disebut elipsis. Dengan ketentuan:
Tidak boleh mengganti kata atau kalimat tertentu dengan kalimat kita sendiri
Arti dan maksud yang dipersingkat tidak boleh berubah
Kata-kata atau kalimat yang dihilangkan diganti tanda titik sebanyak tiga buah
(...)
Elipsis artinya pelepasan unsur bahasa yang maknanya telah diketahui
sebelumnya berdasarkan konteksnya. (Winarto, Suhardiyanto dan Choesin(ed),
2004:106)
Sedangkan kutipan tidak langsung, yang dikutip adalah isi, maksud atau jiwa
pendapat
ahli.Kutipan langsung ini disebut parafrase. Kutipan tidak langsung dalam
penulisannya tidak menggunakan tanda petik ganda. Ditulis dengan bahasa kita
sendiri dan pada akhir kalimat harus disertai sumber referensi bisa menggunakan
footnote atau bodynote. Baik kutipan langsung atau tidak langsung harus
mencantumkan sumber dengan catatan kaki.
Catatan kaki juga terbagi menjadi 2, yaitu catatan kaki tidak langsung dan
catatan kaki langsung. Catatan kaki tidak langsung adalah penyertaan sumber
referensi yang tidak langsung disertakan pada kutipan yang kita acu, melainkan
penulisannya diletakkan pada halaman bawah atau pada halaman akhir. Format
penulisan referensi berturut-turut adalah [nama depan, tengah, belakang, judul buku
ditulis miring, nama penerbit, kota terbit,tahun terbit, halaman (hal).]
Catatan kaki langsung merupakan sistem penulisan yang lebih praktis
dibanding catatan kaki tidak langsung. Penulisan sumber referensi setelah kutipan
adalah nama belakang pengarang diikuti koma (,) tahun terbit diikuti titik dua (:) dan
7
halaman yang terdapat dalam tanda kurung (). Tapi bila nama sudah disebutkan lebih
dulu maka tinggal menuliskan tahun dan halaman saja dalam tanda kurung.
Penulisan catatan kaki disusun dengan tujuan sebagai berikut :
Untuk menyatakan hutang budi, mengambil pendapat dari penulis lain berupa
kutipan sebenarnya penulis tersebut telah berbuat baik. Maka sepantasnya kita
yang mengutip membalas budi baik mereka dengan mencantumkan namanya
Untuk menyusun pembuktian, maksudnya untuk menunjukkan suatu
kebenaran yang telah dibuat oleh orang lain
Untuk menyampaikan keterangan tambahan, bisa menjadi informasi tambahan
untuk memperkuat tulisan
Untuk merujuk bagian lain dari teks
5. Membuat Daftar Pustaka
Daftar pustaka kalimat yang sering kita dengar dan bagian penting dalam
mencantumkan sumber pada penulisan karya ilmiah.Namun, masih saja banyak yang
bingung dan salah dalam penulisannya.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
mengenai fungsi daftar pustaka, maka hendaknya penulisan daftar pustaka memenuhi
kaidah yang sudah lazim. Disusun secara alfabetis dari A sampai Z. Secara
keseluruhan susunan penulisan daftar pustaka sebagai berikut :
a. Nama pengarang dengan nama akhir tanpa menggunakan gelar, penulisannya
dibalik dan diikuti tanda koma (,) diakhiri tanda titik (.)
b. Kemudian cantumkan tahun penerbit buku dan diberi tanda titik (.)
c. Setelah itu judul buku dengan huruf miring dan tambahkan tanda petik ganda
(“….”) bila itu judul artikel yang dimuat dalam majalah sertai tanda titik (.)
d. Lalu kota penerbit disertai tanda titik dua (:)
e. Bagian akhir cantumkan nama penerbit buku dan akhiri dengan tanda
f. titik (.)
Contohnya : Sasongko, Sandiyawan. 2014. Jurus Sakti Presentasi Memikat.
Yogyakarta : Araska.
8
2. Pungtuasi
Pungtuasi dapat diartikan sebagai pembubuhan tanda baca. Dalam tulis
menulis peranan pungtuasi sangat penting karena dapat memberi kunci kepada
pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan oleh penulis
3. Diksi
Selalin ejaan dan tanda baca diharuskan juga memperhatikan masalah
diksi.Diksi atau pilihan kata merupakan hal yang sangat penting dan
utama.dalammencapai tulisan yang efektif. Dalam diksi harus bisa membedakan
10
makna konotatif-denotatif, kata standar-non standar, dialek dan bahasa umum, kata
tunggal dan idiom, kata umum dan istilah.
Dalam pemilihan kata inilah harus hati-hati.Penggunaan bahasa yang baik
mempermudah dalam menulis karya ilmiah.
G. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap
yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Sikap ingin tahu.Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
Sikap kritis.Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-
11
caranya?Jadi sumber referensi ada 2 macam, yang pertama sumber yang harus
dicantumkan dan sumber yang tidak harus dicantumkan.
1. Sumber harus dicantumkan
a. Ketika mengutip gagasan, ide dari media apa saja mau buku,internet,
b. berita, majalah dan lain-lain
c. Ketika mengutip istilah-istilah tertentu yang digunakan seseorang atau
kelompok tertentu
d. Ketika mengutip hasil interview atau wawancara dengan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Ekosusilo, Madyo dan Triyanto, Bambang. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Dahara Prize.
Winarto, T. Yunita, Suhardiyanto, Totok dan Choesin, M. Ezra (ed). 2004. Karya
Tulis Ilmiah Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Lihat blogspot.com : ”Penulisan Karya Ilmiah” (11 Desember 2015 diakses dari
www.czifa24.blogspot.co.id)
www.saripedia.wordpress.com