Anda di halaman 1dari 3

Dangerous Goods (Barang Berbahaya) dibagi menjadi 9 (sembilan) Klasifikasi yaitu:

1. Bahan Peledak (Explosives)


Bahan yang mudah meledak. Contoh: Dinamit, TNT, Nitrogliserin, Senjata,
Amunisi, Peluru, Kembang Api
2. Bahan Gas (Gases)
Semua bahan gas, termasuk gas yang telah dikompresi. Baik itu Gas Mudah
Terbakar, Gas Tidak Mudah Terbakar (telah dikompresi), Gas Beracun.
Contoh: Acetylene, Hydrogen, Propane, Nitrogen, Neon, Carbon dioxide,
Fluorine, Chlorine, Hydrogen cyanide, Aerosol.
3. Bahan Cair Mudah Terbakar (Flammable Liquids)
Benda Cair yang mudah terbakar dibawah suhu 35°C dan tekanan dibawah
101.3 kPa. Contoh: Diethyl ether, Carbon disulfide, Gasoline (Bensin),
Acetone, Kerosene, Paraffin, Diesel (Soilar), Paint(Cat), Alcohol.
4. Bahan Padat Mudah Terbakar (Flammable Solids)
Bahan Padat yang mudah terbakar akibat gesekan. Contoh: Korek Api,
Phospor, Kalsium Karbid, Magnesium, Sodium, Potassium.
5. Bahan Rentan Oksidasi
Bahan yang bila terkena oksigen mempunyai daya rusak. Contoh: Kalsium
Klorat, Ammonium nitrate, Hydrogen peroxide, Potassium permanganate,
Benzoyl peroxide, Organic peroxides.
6. Bahan Beracun dan Menular
Bahan beracun ataupun zat beracun, bakteri, virus (diatur oleh WHO – World
Health Organization) yang bisa menyebabkan luka, infeksi dan menular.
Contoh: Pestisida, Rabies.
7. Bahan Radioaktif
Bahan atau zat maupun kombinasinya yang mengeluarkan sinar radiasi
sehingga membahayakan bagi manusia, binatang dan barang. Contoh:
Uranium, Plutonium.
8. Bahan Korosif
Bahan atau zat yang dapat melarutkan jaringan organik atau menimbulkan
korosi (karat) pada logam. Contoh: Asam sulfat, Asam klorida, Alkali – kalium
hidroksida, Alkali – natrium hidroksida.
9. Bahan atau barang lainnya yang dianggap berbahaya.
Barang atau benda-benda lainnya yang dianggap dapat membahayakan serta
dapat menimbulkan resiko terhadap manusia (petugas), pesawat apabila tidak
ditangani dengan baik. Contoh: Gunting, Pisau atau Cutter, Obeng, dll.
Dangerous goods sendiri terbagi dalam 9 ( sembilan kelas )

1. Kelas I. Explosive semua bahan peledak dan ini sangat dilarang dalam penerbangan
2. Kelas II.Flammable Gas berupa gas bertekanan,mudah terbakar
3. Kelas III.Flammable Liquid berupa cairan yang mudah terbakar
4. Kelas IV.Flammable Solid berupa zat padat yang mudah terbakar
5. Kelas V. Oxidizing Substances & Organic Peroxides berupa zat yang mudah menghasilkan O2 yg
dapat mengakibatkan kebakaran
6. Kelas VI.Toxic zat padat / cair yang bila di hirup atau di telan akan menyebabkan kematian
7. Kelas VII.Radioaktif bahan/barang/benda yang memancarkan radiasi
8. Kelas VIII.Corrosive bahan yang dapat merusak jaringan kulit/ mempunyai tingkat korosif yang
tinggi
9. Kelas IX.Miscelaneous DG bahan padat atau cair yang mempunyai sifat iritasi / yang
dapat menyebabkan ketidak nyamanan

Kesembilan kelas tersebut harus mendapat perlakuan khusus apabila akan diangkut dengan
pesawat udara. Terkadang kita tidak sadar telah membawa barang-barang yang termasuk dalam
DG tersebut ke dalam kabin pesawat,yang tentunya masih dalam batas kewajaran seperti contoh:
Korek api gas ( DG kls II ),parfum beralkohol/ethanol, minuman beralkohol ( DG kls III ), areosol
dalam batas max 500ml ( DG kls II ), baterai mengandung alkali ( DG kls VIII ),kamper, korek kayu (
DG kls IV ), laptop ataupun peralatan elektronik pun apabila dalam jumlah besar masuk dalam
kategori ( DG kls IX )
Berkembangnya industri terutama di negara kita di Indoesia dan kebutuhan kebutuhan
bahan baku pabrik yang semakin signifikan,semakin membuat tiap pelaku industri
mempercepat mendapatkan bahan baku tersebut yang notabene berasal dari berbagai
daerah yang berbeda, tidak cuman di negara kita saja tetapi juga di dunia, mka dari itu untuk
menyingkat waktu pengiriman bahan baku terkadang hal tersebut memerlukan waktu yang
singkat,dan harus segera terkirim di tempatnya.maka dari itu tidak jarang jug untuk
pengirimana bahan- bahan tersebut harus menggunakan transportasi udara atau biasa
disebut pesawat dan tidak jarang juga bahan – bahan baku tersebut harus melalui beberapa
tahapan dan rangkaian pemeriksaan dan jug acara pengangkutan tersendiri apa bila barang
tersebut masuk kedalam kalsifikasi bang berbahaya ata DG ( Dangerous Goods) hal
tersebut bertujuan untuk menghindari hal – hal yang tidak di inginkan yang bias mengancam
keamanan dan keselamatan penerbanga, apabila salah dalam penangananya akan sangat
vatal.

Dangerous Goods (DG) adalah produk yang dikategorikan berbahaya jika dikirim melalui
jalur udara, sehingga membutuhkan penanganan khusus dalam proses pengiriman.
Produk ini memiliki ketentuan pengiriman yang berbeda deng an produk lainnya.

Barang Berbahaya adalah bahan atau zat yang berpotensi dapat membahayakan secara nyata terhadap kesehatan,
keselamatan atau harta milik apabila diangkut dengan pesawat udara. Bahaya yang ditimbulkan akan berakibat pada
keselamatan penerbangan, kesehatan manusia dan equitment pesawat udara namun diperbolehkan jika melalui
prosedur dangerous goods yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai