Anda di halaman 1dari 8

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

akhir kegiatan pembelajaran modul 3

Oleh

Ayu Rahmi Sri Rahayu,S.Pd.

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Bloom (1988) definisi belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai hasil dari pengalaman secara praktis dan diasosiasikan sebagai
proses memperoleh informasi. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan
stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah
dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan
pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, dan
kemudian diolah sehingga dihasilkan dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan
informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal individu.
Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil
belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal
adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi,tidak
semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang karenaada
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi,
secara tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Apabiladalam
pemrosesan tersebut terdapat perhatian (attention) pada informasi yangdiperoleh,
maka akan menghasilkan suatu pemahaman.
Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari
otak. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan
dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.
Berdasarkan pemaparan dirasakan perlunya pemahaman akan
pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia, maka penulis membuat makalah
dengan judul “Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud sistem memori manusia?
2. Bagaimana pengorganisasian/pengetahuan informasi dalam ingatan manusia?
1.3 TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas daring modul 3 dan menambah
wawasan pengetahuan tentang system memori manusia, dan pengorganisasian
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Memori Manusia
2.2 Pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia
BAB III SIMPULAN
a. Kesimpulan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SISTEM MEMORI MANUSIA

Memori berhubungan dengan proses mengingat dan ingatan. Apabila manusia


tidak memiliki ingatan maka manusia tersebut telah melewatkan suatu
pembelajaran. Ingatan atau memori sangat berpengaruh terhadap tahap kesadaran.
Manusia yang mengalami ketidaksadaran tidak dapat mengingat apa yang terjadi pada
saat kondisi ketidaksadaran itu. Ingatan adalah pusat dari segala kehidupan manusia.

Adapun struktur memori yang dikemukakan oleh Atkinson dan Shriffin yaitu:

Gambar 1 : Struktur Memori (Atkinson & Shiffrin)

1. Sensory Memory (SM)

Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi


diterima dari luar. Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan
penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap
pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah
informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil.Jadi, di
dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik
visual (penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebagainya.
Memori sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah
apa yang kita rasakan berakhir.

2. Short Term Memory (STM)

Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek


atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara
karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi itu masih
dibutuhkan. Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil sekali, namun
sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan tempat
dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. Ingatan
jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris.

3. Long Term Memory ( LTM)

Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori
atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup
bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan
jangka panjang ini tidak terbatas.

Memori jangka panjang ini berasal dari memori jangka pendek yang
selalu diulang-ulang dan berkesan bagi individu sehingga informasi yang ia
terima dapat bersifat permanen dan bila suatu saat ia butuhkan maka akan
teringat lagi. Informasi yang sudah tersimpan di dalam penyipanan jangka
panjang ini sulit untuk hilang, sehingga dapat diingat dengan mudah.

2.2 PENGORGANISASIAN INFORMASI PADA INGATAN MANUSIA

Secara etimologi, kata memori berasal dari bahasa inggris yaitu 'memory'.
Secara sederhana, memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga
dapat digunakan lagi dimasa yang akan datang. Manusia dapat menyimpan informasi
yang diterima yaitu melalui semua indera yang akan diubah bentuknya sedemikian
rupa sehingga dapat disimpan kedalam otak. Secara singkat memori dapat diartikan
sebagai suatu sistem pengolahan informasi.

Informasi yang masuk diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan


kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-
menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.

Proses terjadinya memori dimulai dari stimulus yang diterima oleh panca indera
hingga informasi tersebut dimunculkan kembali, dibagi kedalam tiga tahap yaitu:

1. Menerima Informasi (Encoding)


Sebagaimana penjelasan sebelumnya proses menerima informasi ini
bisa terjadi secara sengaja maupun tidak disengaja. Proses encoding ini
butuh beberapa waktu dan bisa berbeda-beda kecepatannya untuk masing-
masing individu. Contohnya orang dengan tingkat kecerdasan tinggi akan
lebih cepat menyerap informasi jika dibandingkan dengan orang yang
tingkat kecerdasan lebih rendah yang mungkin membutuhkan waktu lebih
lama.
2. Penyimpanan Informasi
Penyimpanan informasi yang didapat yang telah diproses dalam
proses enconding sebelumnya. Setiap proses belajar akan meninggalkan
jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara
dalam ingatan dan dapat ditimbulkan kembali saat dibutuhkan. Sistem
penyimpanan ini terbagi menjadi tiga jenis memori yakni apakah informasi
yang masuk hanya masuk dalam pencatatan indera sebagai ingatan sekilas
(sensory memory), memori jangka pendek (short term memory), atau
bahkan bisa masuk ke dalam memori jangka panjang (long term memory).
Penyimpanan jangka panjang terjadi jika stimulus yang masuk
melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory, sensory memory
menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman,
dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya
yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi
dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term
memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan.
Selanjutnya dengan rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari
disimpan di memori jangka panjag (Long Term Memory).
3. Pemanggilan Kembali
Adalah proses pemanggilan kembali atau mengingat kembali
informasi yang telah disimpan sebelumnya merupakan suatu proses
mencari informasi di dalam otak, menemukan kembali informasi yang
tersimpan di dalam memori untuk selanjutnya digunakan kembali pada
waktu diperlukan. Cara yang digunakan untuk mengembalikan ingatan yang
tersimpan yaitu melalui proses berikut:
1. Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa
petunjuk yang ada pada individu. Misalnya mengingat nama orang
yang saat itu tidak berada di depannya.
2. Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan
melalui petunjuk seperti jejak jejak pada ingatan individu. Proses ini
bisa berlangsung dengan cepat atau berjalan beberapa saat.
3. Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita
yang panjang. Proses ini yang memberikan respon pada manusia
dapat menceritakan suatu kejadian dengan runtut. Misalnya
menceritakan isi buku yang telah dibacanya.
BAB III

SIMPULAN

Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di bab pembahasan, penulis dapat


menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Memori berhubungan dengan proses mengingat dan ingatan, struktur dari memori
berdasarkan yang dikemukakan Atkinson & Shiffrin terbagi menjadi tiga, yaitu : sensory
memory, Short Term Memory dan Long Term Memory
2. Proses terjadinya memori dimulai dari stimulus yang diterima oleh panca indera hingga
informasi tersebut dimunculkan kembali, dibagi kedalam tiga tahap yaitu: menerima
informasi (Encoding), penyimpanan informasi, pemanggilan kembali

Anda mungkin juga menyukai