Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen


yang di ampu oleh:

JOKO RISTONO, Spd, M.kom

Disusun oleh:

RYAN ADITYA KUSUMA

NIM: 51804114039

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

MOJOKERTO

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................1

BAB 1 PEDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................2
1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................................2

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................3


2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen.....................................................................3
2.2 Peran Sistem Informasi.................................................................................................3
2.3 Komponen Sistem Infromasi........................................................................................4
2.4 Teknologi Informasi.....................................................................................................4
2.5 INTERNET...................................................................................................................5
2.6 EXTRANET.................................................................................................................6
2.7 INTRANET..................................................................................................................7
2.8 Jaringan (Network) dan Jenisnya.................................................................................7

BAB 111 PEMBAHASAN...............................................................................................9


3.1 Profil Perusahaan.........................................................................................................9
3.2 Sistem Informasi Shuttle Ekpress................................................................................9
3.3 Perkembangan Sistem Informasi Shuttle Express.......................................................11

BAB IV KESIMPULAN.................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi telah menjadi suatu kebutuhan penting bagi perusahaan
untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis,
serta mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.
Banyak perusahaan yang beralih menggunakan teknologi informasi untuk
membantu memecahkan masalah mengembangkan sistem lintas fungsi
perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional
bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting
di semua lintas fungsi perusahaan. Salah satu perusahaan yang menggunakan
teknologi informasi dalam kegiatan operasionalnya adalah Shuttle Express.
Shuttle Express merupakan suatu perusahaan jasa di bidang transportasi
yang berada di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1987, menyediakan
layanan jemput dengan tujuan yang diinginkan pelanggan dan menyediakan akses
pelayanan pemesanan secara online melalui internet dengan alamat website
www.shuttleexpress.com atau langsung menghubungi nomor kontak yang telah
disediakan. Berbagai jenis mobil dapat dipilih pelanggan mulai dari sedan hingga
limousine dan berbagai paket trip serta kemudahan dan kenyamanan lainnya.
Dalam kegiatan operasionalnya Shuttle Express mengubah sistemnya dari
yang sebelumnya penggunaan sistem informasi hanya untuk internal kantor saja
menjadi penggunaan untuk semua kegiatan bisnisnya termasuk kegiatan
pemesanan yang dilakukan oleh seorang konsumen maupun banyak konsumen
dalam suatu waktu yang bersamaan. Sebelum adanya sistem informasi tersebut,
pencatatan pemesanan dari konsumen menggunakan media papan tulis biasa,
namun dengan adanya sistem informasi proses pemesanan dapat dilakukan secara
terintegrasi dari konsumen ke perusahaan secara online.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari dan memahami
sistem informasi pada jasa pelayanan antar jemput yaitu Shuttle Express.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Kenneth dan Jane (2007) berpendapat bahwa, sistem informasi secara
teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling
berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan
pengawasan dalam suatu organisasi. Menurut O’brien (2005), sistem Informasi
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang – orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Komponen sistem informasi tersebut secara lebih jelas ditunjukkan pada Gambar

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Sumber: O’brien (2005) Introduction to Information Systems

2.2 Peran Sistem Informasi


Menurut O’brien (2005) terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam
bisnis yaitu:
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Gambar 2.2 Peran Sistem Informasi

Sumber: O’brien (2005) Introduction to Information Systems

3
2.3 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yaitu:

1. komponen input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan yang dapat berupa dokumen – dokumen besar.
2. komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. komponen teknologi
teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan
membantu pengendalian diri sistem secara keseluruhan.
5. komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi.
6. komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan
memanipulasi data yang diambil melalui hardwareuntuk menciptakan
suatu informasi.
7. komponen basis data
Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
8. komponen control
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung
cepat diatasi.

2.4 Teknologi Komunikasi


O’brien (2006) mengungkapkan bahwa, aplikasi yang paling populer di
Internet adalah e-mail, pesan instan, menjelajah situs di World Wide Web, dan
berpartisipasi dalam newsgroups dan ruang bincang (chat rooms).
Sependapat dengan O’brien, Kenneth dan Jane (2007) perangkat berbasis
internet yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk komunikasi dan
koordinasi meliputi;

4
Tabel 2.1 Teknologi Komunikasi
Teknologi Fungsi yang Didukung
E-mail Pesan orang ke orang; berbagi dokumen
Newsgroup Usenet Kelompok diskusi pada papan buletin elektronik
Chatting dan pesan instan Percakapan interaktif
Terpasang pada satu sistem komputer dan
Telnet
mengerjakan pekerjaan pada komputer yang lain
File Transfer Protocol
Mengirim file dari komputer ke computer
(FTP)
Mencari, memformat, dan menampilkan informasi
World Wide Web (termasuk teks, audio, grafis, dan video)
menggunakan link hipertext.

2.5 INTERNET
Dikutip dari wikipedia, Internet (kependekan dari interconnection
networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung
menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet
Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching
communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan
rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking/antar-jaringan.
Atau dengan kata lain, definisi internet adalah jaringan besar yang saling
berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang
dan komputer-komputer di seluruh dunia melalui telepon, satelit, dan sistem-
sistem komunikasi lainnya.
Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari
seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari teks, gambar, audio,
video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.
Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protokol standar yaitu
Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite yang lebih dikenal sebagai
TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa
semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang
mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TCP/IP secara umum
berfungsi memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, mengatur
dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.
Untuk dapat menggunakan fasilitas internet, kita harus berlangganan ke
salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah kita. ISP
ini biasanya disebut sebagai penyelenggara jasa internet atau operator.
Di samping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat
mengkases internet melalui handset handphone (HP) atau smart phone yang saat
ini dapat menggunakan fasilitas standar komunikasi wireless (nirkabel) seperti:
a. GPRS (General Packet Radio Service), sering disebut dengan teknologi
generasi ke-dua (2G/second generation). Fasilitas yang diberikan oleh
GPRS adalah; e-mail, MMS (pesan gambar), browsing internet dengan

5
kecepatan akses antara 56 kbps (kilo byte per second/ribu bit per detik)
sampai 115 kbps, meski secara teori dapat mencapai 160 kbps.
b. EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) dikenal dengan teknologi
2,5G (generasi ke-dua setengah), fasilitas yang diberikan sama dengan
GPRS, dengan kecepatan sekitar 384 kbps dan secara teori dapat mencapai
473,6 kbps atau 3 (tiga) kali lebih cepat dari GPRS.
c. 3G/UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) disebut sebagai
teknologi generasi ke-tiga (third generation), selain menyediakan fasilitas
akses internet (e-mail, MMS, dan browsing), UMTS juga menyediakan
fasilitas video streaming, video conference, dan video calling. Kecepatan
aksesnya sebesar 144 kbps untuk kondisi bergerak cepat, sebesar 384 kbps
untuk bergerak, dan paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik
atau pengguna stasioner.
d. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access), yaitu kemampuan meng-
unggah (upload) data dari komputer/handset user ke internet
e. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) disebut juga dengan 3,5G
yang merupakan pengembangan dari teknologi UMTS/3G, kecepatannya
pun melebihi 3G.
f. HSPA (High Speed Packet Access) merupakan induk dari HSDPA dan
HSUPA, hasil pengembangan dari teknologi 3G gelombang pertama
(Release 99/R99).
g. 4G, seperti Long Term Evolution (LTE) yang merupakan evolusi dari
teknologi 3G PP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) yang berasal dari
3GPP2, salah satu teknologinya adalah WiMax mobile standard.

2.6 EXTRANET
O’Brien (2006), mengemukakan extranet adalah hubungan jaringan yang
menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu
bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
Perusahaan dapat menetapkan hubungan jaringan privat langsung antar-mereka,
atau menciptakan hubungan internet yang aman antar-mereka yang disebut
jaringan privat virtual.
Atau perusahaan dapat menggunakan internet tanpa pengaman sebagai
hubungan ekstranet antara intranet perusahaan dan pelanggan serta pihak lain,
namun menerapkan enskripsi untuk data yang sensitif dan sistem firewall sendiri
untuk memberikan keamanan yang memadai.
Jadi ekstranet memungkinkan pelanggan, pemasok, konsultan, sub-
kontraktor, prospek bisnis, dan pihak lainnya untuk mengakses situs Web intranet
tertentu dan database perusahaan.
Mengutip dari yeyennurlinapurnama.blogdetik.com, extranet atau
ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem
informasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara
aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain.
Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan/institusi
yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan/institusi. Perusahaan yang
membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic
Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan

6
kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet
adalah Lotus Notes.

2.7 INTRANET
Menurut O’Brien (2006), Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang
jaringan TCP/IP, database, dan publikasi dokumen hipermedia HTML, dan lain-
lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam
perusahaan untuk memungkinkan saling berbagi informasi, komunikasi, kerja
sama, dan dukungan bagi proses bisnis.
Intranet dilindungi oleh ukuran keamanan seperti password, enskripsi, dan
firewall, sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang
memiliki otorisasi. Intranet perusahaan dapat juga diakses melalui intranet
pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya melalui ekstranet.
Mengutip dari budinugroho24.wordpress.com, Intranet adalah sumber
daya informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dari suatu instansi atau
perusahaan dengan menggunakan jaringan komputer yang ada.
Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti
internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung
internet (warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat saling
berkomunikasi satu dengan lainnya melalui sambungan internet yang memberikan
tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh.
Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet
untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP,
alamat IP, dan protokol lainnya, klien, dan juga server.
Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau
SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Sebuah
intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet, atau
sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi.
Kegunaan intranet antara lain:
a. Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin efisien, pendekatan yang
dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi manajemen yang
berbasis Web dan database. Jika MIS (Management Information
System)/ERP telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-
office yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya mengarah
kepada e-commerce (berdagang/transaksi melalui internet).
b. Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih kompetitif di bidangnya,
bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di industrinya. Membuat
sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya mungkin dilakukan
jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan sumber
daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut.

2.8 Jaringan (Network) dan Jenisnya


Kenneth dan Jane (2007) berpendapat bahwa network (jaringan)
menghubungkan berbagai macam peranti keras dan memindahkan data dari satu
lokasi ke lokasi lainnya.
Sejalan dengan Kenneth dan Jane, O’brien (2006) mengemukakan bahwa,
teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan ekstranet
telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang

7
berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis
komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi,
dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta
dikendalikan melalui software komunikasi.
Menurut Kenneth dan Jane (2007), terdapat beberapa jenis jaringan yang
berbeda dan berbagai cara mengelompokannnya. Salah satu caranya adalah
membagi berdasarkan jangkauan geografisnya seperti berikut:

Tabel 2.2 Jenis-jenis Jaringan

Jenis Cakupan Wilayah


Local area network Hingga 500 meter (setengah mil); satu lantai kantor
(LAN) atau bangunan
Campus area network Hingga 1.000 meter (satu mil); kampus perguruan
(CAN) tinggi atau fasilitas perusahaan
Metropolitan area
Area kota atau metropolitan
network (MAN)
Wide area network
Area antar benua atau global
(WAN)

8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
Shuttle express merupakan suatu bisnis yang melayani pengantaran
diselusruh Amerika didirikan pada tahun 1987 dan bertahan hingga sekarang
Adapun perusahaan ini dirintis awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines. Pada saat
itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di Amerika
Serikat. Maskapai ini menghubungkan wisatawan dari seluruh Puget Sound,
Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara Portland serta ke luar
negeri. Shuttle express menyediakan layanan antar jemput dengan tujuan sesuai
dengan keinginan pelanggan dan menyediakan akses pemesanan antar jemput
secara online melalui websitenya atau mengubungi nomor kontak yang telah
disediakan. Jenis-jenis mobil yang disediakan dan layanan jasa disediakan oleh
perusahaan iini antara lain
 Share Ride and exclusive van service
 Sedan-limo service
 Cruise transfers
 Convention transfers
 Woodinville wine tasting
 Seattle sightseeing tours and charters

3.2 Sistem Informasi Shuttle Ekspress


Shuttle Express saat Awal pembentukannya menggunakan sistem
pencatatan manual dengan mengguakan papan tulis dan magnet dengan
memasukksan data pelanggan dan lokasi tujuannya serta encatatan manual
menggunakan pembukuan.
Namun dalam perkembangannya Shuttle Expressmulai beralih
menggunakan sistem komputerisasi yang lebih baik salah satnya dengan
Microsoft Acces Database Management Package untuk menghubungkan jaringan
perusahaannya. Selain itu Shuttle express juga menggunakan Windows NT
sebagai sistem operasi komputernya. Hasil olahan informasi akan ditunjukkan
pada komputer yang berupa data entry display (paperless).
Lebih jauh, kita dapat melihat sistem reservasi yang menggunakan
computer sebanyak 12 NEC 48, yang terhubung kepada setiap jaringan komputer
dalam server peralatan digital Alpha AXP server yang saat itu memiliki RAM
sebesar128MB dan 4 buah hardisk masing-masing sebesar 1.2 GB. Selain itu
untuk Back up sistem jaringan apabila sistem reservasi sedang penuh disediakan
pula empat buah komputer jenis NEC 486, lalu pengemudi dilengkapi dengan
Pager yang berfungsi untuk menerima nomor reservasi penumpang yang akan
dijemput sesuai dengan tujuannya. Semua perintah tersebut dikendalikan dari
komputer dispatch yang diterima oleh pengemudi dan terbaca di layar pager
mereka.

9
Tabel 3.1. Sumber Daya pada sistem Informasi
Hardware dan Product Output
Network Software Data Human Resources
Netware Information

Mesin:  LAN Operating Customer Pick Up Location Dispatcher / Fleet Schedule


 Router Sytem  Driver
 PC NEC 486 Windows NT Customer Pick Up Partners
 Digital Microsoft Destination Agent (Hotel/Cruise)
Equipment Alpha Access Schedule
AXP Application Customers/Passangers CIO
 Phone Software Reservation
 Intenet* Pick Up Point Vans/Fleet* CEO Database
Program*
Media : Drivers* Customer Database

 LaserGun Routes*
Datalog*
Time Period*
 Dispatch Reader*
Reservation Data*

Hotel/Cruise (Partners)
Data*

Any Special Instructions

Penerapan teknologi ini berhasil menangani reservasi mencapai angka


695.000 lebih pesanan dengan rata-rata melayani penumpang sekitar 1.500 orang
dari dan ke Bandar udara setiap harinya serta efisien waktu perjalanan dari 8 jam
menjadi 3 jam dalam setiap rutenya.Di samping itu pula mengurangi pemakaian
tiga orang operator dispatcher setiap shift menjadidua orang pada shift pagi dan
satu orang pada shift sore. Hal ini dapat meminimalisasi kurangnya fleksibilitas
penjemputan konsumen. Yang dapat timbul salah Mengingat bahwa lokasi dari
perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express ini berada di Negara Amerika
Serikat yang mempunyai banyak kota besar, serta keanekaragaman lokasi (jalan,
gang, perumahan, dan sebagainya). Jika pihak pengemudi terus mencari lokasi
pasti dimana penumpang tersebut, akan menimbulkan pemborosan bagi bahan
bakar yang digunakan, dan jelas hal ini tidaklah menguntungkan pihak perusahaan
Shuttle Express.satunya akibat adanya perubahan lokasi penjemputan.

Sistem pembayaran online yang telah diterapkan perusahaan shuttle


express selain lebih memudahkan pelanggan juga meningkatkan efisiensi alur
kas, dimana uang yang masuk dapat langsung dikelola oleh perusahaan daripada
apabila pembayaran dilakuakn kepada pihak pengemudi.

Penerapan teknologi ini berhasil menangani reservasi mencapai angka


695.000 lebih pesanan dengan rata-rata melayani penumpang sekitar 1.500 orang
dari dan ke Bandar udara setiap harinya serta efisien waktu perjalanan dari 8 jam
menjadi 3 jam dalam setiap rutenya. Hal ini berpengaruh pada pengurangan 3
operator dispatcher setiap shift, menjadi dua orang pada shift pagi dan 1 orang
pada shift sore.

10
Tabel 3.2 Matrix Sistem Informasi Shuttle Express
AKTIVITASI HARDWARE SOFTWARE SDM DATA PRODUK

INFORMASI

AKTIVITASI MESIN dan PROGRAM PROSEDUR SPESIALI USER DATA PRODUK


MEDIA S
INFORMASI

Input PC Workstation MS Access (reservasi Data entry Agen/dispatcher Customer Database Data entry display
NEC 486
& dispatch) procedure Konsumen Travel info Reservasi info
Telepon
Windows NT Dispatcher

Proses Server (Digital MS Access (reservasi Reservasi Customer Database Status display

Equipment Alpha & dispatch) procedure Data pegawai,

LAN (Intra & Windows NT Dispatch maintenance


Inter)
procedure kendaraan, dll
Output PC NEC 486 MS Access (reservasi Output Agen/dispatcher Customer Database Reservasi info
procedure
Pager & dispatch) Konsumen Travel info Pager
and distribution
Printer Windows NT Manager Data pegawai, Notification

Telepon Driver maintenance Bill


Penyimpanan Magnetic Disk MS Access (reservasi Backup Operator Manager Reservasi info Reservasi info
procedure
4 x HDD 1,2 Gb & dispatch) Bill

Kendali Server (Digital Monitoring program Monitoring Operator Konsumen Customer Database Reservasi info

Equipment Alpha procedure SPV Agen/dispatcher Travel info Pager

AXP) Manager Driver report Notification

Pager Bill

3.3 Perkembangan Sistem Informasi Shuttle Express


Untuk meningkatkan daya saing dan omset perusahaan terhadap
perusahaan sejenis yang bergerak di bidang jasa pengangkutan, perusahaan jasa
pengangkutan Shuttle Express mulai menerapkan sistem informasi yang
mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan akan teknologi informasi seperti
perangkat keras (hardware) dan teknologi perangkat lunak (software) juga
mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu teknologi
perangkat lunak yang digunakan adalah website yang berguna sebagai media
komunikasi antara perusahaan Shuttle Express dengan para pelanggannya.
Perusahaan Shuttle Express juga meningkatkan pelayanan baik dari segi
operasional maupun management. Peningkatan pelayanan tersebut diantaranya :

1. Teknologi pemesanan Online


Penerapan teknologi pemesanan pada shuttle ekspress meningkatkan
pelayanan, perusahaan Shuttle Express menerapkan teknologi pemesanan secara
online (online registarion). Dalam website utama terdapat menu untuk

11
pemesanan, terdapat informasi tujuan dan jenis mobil yang akan digunaka nserta
waktu keberangkatan. Setelah melakukan pendaftaran penumpang akan
mendapatkan tanda terima pemesanan secara elektronik dengan mendapatkan
berupa kata kunci. Kata kunci ini akan menjadi id pelanggan yang dapat
digunakan pada proses pembayaran secara online maupun proses pemesanan
kendaraan berikutnya. Berikut tampilan Web Shuttle express.

Gambar 3.1 Tampilan depan Web Shuttle Express

Gambar. Tampilan depan Web Shuttle Express

2. GPS (Global Positioning System)


Perusahaan Shuttle Express mencoba menerapkan sistem GPS (Global
Positioning System) Tracker untuk memecahkan permasalahan mengenai lokasi
pasti penumpang yang akan dijemput terkait dengan banyaknya kota besar serta

12
keragaman lokasi di negara Amerika Serikat. Teknologi GPS Tracker ini sangat
membantu perusahaan Shuttle Express yang menjual jasa transportasi (taksi, bus
antar kota, kendaraan travel, dan armada transportasi lainnya), rental kendaraan,
dan lain-lain. Penggunaan teknologi GPS Tracker ini menggunakan teknologi
GPRS sebagai saluran pengiriman data, sehingga biaya operasional khususnya
biaya komunikasi menjadi sangat murah dan efisien. Ada beberapa perangkat
lunak yang dapat digunakan dalam teknologi GPS Tracker seperti : ArcView,
MapInfo, ER Mapper, dan lain-lain, dimana kesemua perangkat tersebut bisa
diupdate untuk mendapatkan gambar peta yang terbaru.

Cara kerja layanan GPS Tracker :


1. Satelit mengirimkan sinyal ke peralatan GPS Tracking yang dipasang
mobil.
2. Sinyal dari satelit tersebut dipergunakan untuk menentukan posisi, arah,
kecepatan dan rute mobil.
3. GPS Tracking mengirimkan data posisi, arah, kecepatan dan rute mobil ke
WirelessNetwork (GSM, GPRS).
4. Wireless Network terhubung ke Data Server yang bisa diakses oleh
user/pelanggan melalui internet dengan PC ataupun Smart Phone.
Sehingga, secara real time user bisa memantau posisi, arah, kecepatan dan
rute mobil/armada kendaraan miliknya.

3. TEKNOLOGI SISTEM KOMUNIKASI RADIO


Pada awalnya, perusahaan Shuttle Express menggunakan pager sebagai alat
komunikasi antara agent ke pengemudi. Sayangnya, alat komunikasi tersebut
hanya dapat melayani komunikasi secara satu arah. Kini perusahaan Shuttle
Express berupaya menerapkan teknologi komunikasi baru berupa Sistem
Komunikasi Radio dua arah. Penggunaan teknologi radio ini menggunakan
gelombang FM (Frekuensi Modulo) serta frekuensi CDMA (Code Division
Multiple Access), sehingga penggunaannya pun tidak terkendala atas jarak serta
frekuensinya. Teknologi CDMA menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu
yang bersamaan dan menggunakan sandi yang unik, sehingga walaupun jumlah
pengguna besar, tidak akan ada interferensi antar pengguna. Ilustrasinya adalah
ketika sekelompok orang berkomunikasi secara bersamaan dan dengan bahasa
yang berbeda pula, pembicaraan orang lain akan terdengar seperti kipas karena
tidak tahu maknanya (kasus pembicaraan satu pasangan yang sama bahasa). Dan
jika jumlah pengguna meningkat, ruangan akan menjadi bising dan tidak kondusif
lagi untuk komunikasi.
Penggunaan teknologi ini ditujukan jika terjadi kasus apabila terjadi
Perubahan lokasi penjemputan penumpang yang tiba-tiba, dan apabila termobil
jemputan yang mendadak rusak. Sehingga nasabah bisa langsung dijemput

4. TEKNOLOGI ONLINE PAYMENT (E-PAYMENT)


Pada penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa sistem pembayaran
dilakukan secara manual, yakni penumpang membayarkan biaya perjalanan ketika
sudah sampai di tujuan melalui pihak pengemudi. Hal ini kurang efisien karena

13
pembayaran tidak langsung masuk kedalam kas perusahaan untuk diputar
kembali. Oleh karena itu, untuk memberikan kemudahan bagi penumpang dan
meningkatkan efisiensi kerja dan keamanan bagi pengemudi, perusahaan Shuttle
Express menerapkan teknologi pembayaran secara online (e- payment) dengan
bekerja sama dengan bank-bank tertentu.
Teknologi ini menerapkan konsep bahwa pembayaran tidak harus melalui
cash/tunai dan berwujud, tetapi bisa melalui dunia virtual dalam hal ini adalah
internet dan tidak berwujud. Dari sisi keamanan teknologi ini aman dari tindakan
pencurian secara fisik (perampokan), namun kewaspadaan kita terhadap pencurian
virtual juga harus ditingkatkan dengan tidak menyimpan kata kunci/memberi tahu
kata kunci pada orang lain ketika kita melakukan aktivitas pembayaran secara
online. Penerapan teknologi pembayaran secara online ini diterapkan oleh pihak
perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express pada situs resmi mereka di
www.shuttleexpress.com dengan media pembayaran yang terintegrasi secara
langsung melalui kartu kredit dari setiap penumpang. Berikut adalah tampilan
pada saat dilakukan proses pembayaran secara online

Gambar 3.3 Tampilan Pembayaran Shuttle Express

14
BAB IV
KESIMPULAN

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi


dalam kegiatan operasional perusahaan Shuttle Express menjadi lebih efisien
akibat dari penggunaan sistem informasi tersebut. Salah satu kunci keberhasilan
proses pengembangan sistem tersebut adalah bahwa Shuttle Express melibatkan
seluruh pengguna dan pihak terkait (stakeholder) pada kegiatan proses bisnisnya.
Sistem informasi yang digunakan oleh Shuttle Express memakai sistem
informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi. sehingga
database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan memudahkan pencarian
pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. Dengan pemakaian sistem
pengumpulan dan pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur
pemesanan layanan antar Shuttle Express semakin mudah. Inilah yang menjadi
salah satu kunci pendorong keberhasilan dalam perkembangan usaha Shuttle
Express.

15
DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, James. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta:


Salemba Empat.

Laudon, Kenneth & Jane. (2012). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.

Wikipedia. Komponen Sistem Informasi Manajemen.


http://www.wikipedia.com , diakses pada 7 Januari 2014.

www.shuttleexpress.com, diakses pada 1 Desember 2013.

16

Anda mungkin juga menyukai