Anda di halaman 1dari 2

PUISI 1

KEHILANGAN HARAPAN

Pagi ini mendung, mendukung untuk merenung

Kala perih datang untuk menghujam setiap mimpi yang hilang

Kala jemu merajai setiap langkah untuk terus berjuang

Kala hati terus terpuruk, karena luka yang semakin memburuk

Kuingat kemarin masih tertawa, katanya kemarin masih bahagia

Lalu waktu berlalu tanpa ragu, Menindas ku sampai ku tak mampu

Semakin bertahan semakin kuhilang harapan,

Semakin berjuang semakin ku tenggelam dalam kehidupan

Inilah tempatku, tempat terkejam selain mati kelaparan


PUISI 2

SI TUA RENTA

Zaman-ku dan Zaman-mu berbeda,

Tapi tetap kau memaksa,

Bercerita dengan kepulan teh di cangkir panas

Duduk di kursi emperan, ditemani sore dan hujan.

Mendengar cerita yang berulang

Membuat kaki ku kesemutan,

Menahan diri untuk meninggalkan

Masih bercerita.

Padahal gelap sudah menelan,

Sosok tua terus berbinar,

Katanya kemarin, waktu itu, Jadi begini, dan terus begitu.....

Dia lupa waktu membawanya menua,

Dan tempatnya tak lagi sama,

Haaaaah....Sudah!

Kutak sanggup.

Kuberanjak dan menutup kenangan tentang Si Tua Renta

Anda mungkin juga menyukai