Anda di halaman 1dari 2

Vieirsa Putri H (151411093)

Cooling tower adalah suatu alat yang digunakan untuk mendinginkan air proses (cooling
water) dengan cara mengontakkan air tersebut dengan udara. Fungsi cooling tower adalah
merubah cooling water panas menjadi cooling water dingin sehingga dapat digunakan kembali
dan tidak menjadi polusi lingkungan. Mekanisme cooling tower sendiri adalah penjenuhan
adiabatik. Air dikontakkan dengan udara dan secara otomatis massa air berpindah ke udara.
Karena air dikontakkan terus menerus dengan udara, udara menjadi jenuh secara adiabatis dan
temperatur air mengalami penurunan.
Dalam percobaan ini hal-hal yang paling berpengaruh terhadap proses pendinginan
adalah luas butiran permukaan air yang memungkinkan terjadinya kontak yang lebih besar antara
air dengan udara dan juga kelembaban udara yang masuk pada cooling tower. Semakin kecil
kelembaban udara yang masuk maka proses semakin bagus karena kelembaban yang kecil ini
juga mengindikasikan bahwa suhu udara masuk cooling tower bernilai kecil.
Pada praktikum ini dilakukan evaluasi terhadap kinerja alat. Evaluasi kinerja dilakukan
dengan mengamati dan menghitung efisiensi dan massa yang teruapkan pada cooling tower.
Untuk menghitung efisiensi dan massa yang teruapkan, dilakukan pengukuran beberapa variabel
seperti dimensi cooling tower, laju alir air masuk dan keluar, laju alir udara masuk dan keluar,
temperatur air masuk dan keluar, temperatur udara masuk dan keluar, dan lain-lain. Pengukuran
tersebut dilakukan selama 30 menit sekali selama 120 menit. Pengukuran laju alir air masuk
cooling tower dilakukan dengan cara menghitung volume aliran masuk dari bagian atas cooling
tower yaitu selang kecil di bagian atas, sedangkan untuk pengukuran laju alir air keluar cooling
tower dilakukan dengan menghitung volume air yang masuk pada tangki penampungan yaitu
melalui pipa besar keluaran.

Dari data yang diperoleh, dapat diketahui laju massa air masuk rata-rata sebesar 2,17 kg/s
dan laju massa air keluar rata-rata sebesar 2,78 kg/s. Dari laju massa air ini dapat dihitung laju
air yang teruapkan dengan mengasumsikan tidak adanya akumulasi massa (laju akumulasi massa
= 0), sehingga diperoleh laju yang teruapkan sebesar 2,759 kg/s. Laju yang teruapkan ini
merupakan massa yang hilang dikarenakan panas berpindah dari air yang memiliki temperatur
lebih tinggi ke udara yang memiliki temperatur lebih rendah. Jika dilihat, jumlah air yang
teruapkan ini sangat banyak, sehingga membutuhkan make-up water yang lebih banyak juga agar
jumlah air yang teruapkan dapat diminimalkan.

Dari percobaan ini juga, diperoleh data temperatur air masukkan cooling tower berturut-
turut yaitu 25oC, 25oC, 25oC, 24oC dan 24oC, sedangkan temperatur air keluaran cooling tower
berturur-turut yaitu 23oC, 23oC, 22oC, 23oC, dan 23oC. Hal tersebut menunjukkan bahwa cooling
tower dapat bekerja cukup baik, diindikasikan dengan adanya penurunan temperatur walaupun
hanya sedikit dan masih pada rentang sekitar 20oC. Selain itu diperoleh temperature bola basah
dan bola kering untuk setiap udara masuk dan keluar. Dari data temperature tersebut didapat
kelembaban udara dengan memplotkan temperature bola basah dan bola kering pada grafik
psikometrik, sehingga diperoleh kelembaban udara masuk berturut-turut sebesar 0,01817;
0,01896; 0,01684; 0,01749 dan 0,01749 gram uap air/gram udara kering, sedangkan kelembaban
udara keluar berturut-turut sebesar 0,01789; 0,01738; 0,01834; 0,01942 dan 0,01792 gram uap
air/gram udara kering.

Selanjutnya untuk mengetahui efisiensi cooling tower dilakukan perhitungan pada setiap
30 menit, dan diperoleh efisiensi pada 0 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit
berturut-turut sebesar 76.9%, 80%, 100%, 50%, dan 50%. Berdasarkan efisiensi dan massa air
yang teruapkan, maka dapat dievaluasi kinerja cooling tower dan dapat disimpulkan bahwa
kinerja cooling tower cukup baik sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mendinginkan air
masukkan (air proses) menjadi lebih dingin.

Anda mungkin juga menyukai