TUGAS AKHIR
Oleh :
TUGAS AKHIR
Oleh :
i
SIMULATION OF RADAR CHIRP SIGNAL
FINAL PROJECT
By :
ii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
WITH
MAN FOR OTHERS
vi
INTISARI
Kata kunci : chirp, radar, echo, Time Bandwidth Product, oversampling factor,
sampling frequency.
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tugas akhir ini berjudul “Program Simulasi Sinyal Chirp Radar”.
Penulis mengangkat topik tersebut karena sinyal chirp merupakan salah satu
bagian yang terpenting dalam sistem radar, terutama untuk menentukan jarak
suatu target. Selain itu, pengetahuan, pembahasan serta penggunaan sinyal chirp
perhatian, doa dan bantuan selama proses penulisan tugas akhir dari awal hingga
akhir. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih antara lain kepada:
1. Romo Ir. Greg. Heliarko, SJ., B.ST., MA., M.Sc, selaku Dekan Fakultas
Teknik.
3. Bapak Damar Widjaja, S.T., M.T., selaku pembimbing I, dan Ibu Ir. Th.
Prima Ari Setiyani, M.T., selaku pembimbing II, atas bimbingan, dukungan,
informasi, saran dan kesabaran bagi penulis selama penulisan tugas akhir
ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Teknik Elektro atas ilmu yang telah diberikan
ix
5. Ibu Alfonsa Maria Yul Wulandari (†) dan Bapak Matheus Gumulya, kedua
penulis.
7. Mbak Lia, Mejing’s Family (Om Jati sekeluarga, Bulik Ori, Eyang Reki,
David, Tanto, Dwi “Kliwon”, Kelik, AndiS, Robby, Butet, Ratna, Spadiec,
Wuri dan yang lain-lainya. Terima kasih semuanya atas persahabatan, hiruk-
informasi, kerjasamanya.
x
12. Teman-teman Kotabaru terutama komunitas Perpustakaan dan KBT-Kobar.
14. Dan seluruh pihak yang telah ambil bagian dalam proses penulisan tugas
Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan tugas akhir ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah...................................................... 1
1.2 Batasan masalah ................................................................. 3
1.3 Tujuan penulisan ................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................. 3
1.5 Metodologi penulisan......................................................... 3
1.6 Sistematika penulisan......................................................... 4
xii
2.3.3 Parameter-parameter yang diukur oleh radar .................... 12
2.3.4 Sinyal dalam sistem radar ................................................. 13
2.3.5 Sinyal chirp ........................................................................ 15
LAMPIRAN ............................................................................................. 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 4.9. Tampilan program yang menyatakan batas akhir sinyal.......... 39
Gambar 4.10. Tampilan hasil program berupa sinyal pertama pada
panel “Output Matched Filter” dan “The Peak of Signal”....... 40
Gambar 4.11. Grafik hubungan antara nilai TW dan R
dengan variasi nilai fs ............................................................... 44
Gambar 4.12. Grafik hubungan antara nilai fs dan R
dengan variasi nilai TW............................................................ 45
Gambar 4.13. Tampilan program saat TW = 50 dan fs = 10 MHz .................. 46
Gambar 4.14. Tampilan program saat TW = 100 dan fs = 10 MHz ................ 47
Gambar 4.15. Grafik hubungan antara nilai os dan R dengan variasi Tg ....... 49
Gambar 4.16. Grafik hubungan antara nilai Tg dan R dengan variasi os ....... 50
Gambar 4.17. Tampilan program saat os = 20 dan Tg = 3000 ........................ 51
Gambar 4.18. Tampilan program saat os = 100 dan Tg = 3000 ...................... 52
xv
DAFTAR TABEL
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Radar merupakan akronim dari Radio Detection and Ranging [1]. Sesuai
dengan akronim tersebut, radar merupakan suatu sistem untuk mengetahui dan
mendeteksi jarak dan kecepatan suatu target baik di udara maupun di darat.
dan dipantulkan kembali oleh logam, seperti cahaya yang mampu dipantulkan
oleh cermin [2]. Hal tersebut digagas pertama kali oleh Heinrich Hertz pada tahun
Hulsmeyer pada tahun 1904 untuk mencegah kecelakaan kapal. Pada tahun 1930-
an, peranan radar menjadi penting terutama dalam bidang militer untuk
Serikat. Inggris adalah negara yang paling banyak memiliki sistem radar. Dua
ilmuwan dari Inggris, Robert Watson dan Watt, pada tahun 1935, menjadi penemu
pemrosesan sinyal terbaru yang menggunakan sinyal chirp. Teknik ini untuk
pertama kali dipatenkan oleh Profesor Hoffman pada tahun 1944, yang
1
2
sedangkan chirp dengan penurunan frekuensi disebut down-chirp [3]. Sinyal chirp
ini diadaptasi dari hewan lumba-lumba dan kelelawar [5]. Hewan-hewan tersebut
sekitarnya.
Sinyal chirp sering digunakan dalam sistem radar dan sonar [3], tetapi juga
untuk aplikasi dalam bidang komunikasi lainnya seperti dalam komunikasi serat
optik, yang dipatenkan oleh Canon. Selain itu, sinyal chirp juga digunakan dalam
teknik transmisi data nirkabel yang dikenal dengan Chirp Spread Spectrum yang
Sinyal chirp mempunyai beberapa kelebihan yaitu kuat dan tahan terhadap
panjang, dan daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar [5]. Dengan berbagai
kelebihan yang dimiliki tersebut, sinyal chirp lebih sering digunakan dalam sistem
radar karena mampu mengatasi berbagai masalah terhadap sistem radar apabila
Penulis mengangkat topik ini karena sinyal chirp merupakan salah satu
bagian yang terpenting dalam sistem radar untuk menentukan jarak suatu target.
Selain itu, pengetahuan, pembahasan serta penggunaan sinyal chirp selama ini
adalah :
2. program menentukan jarak suatu target yang diam dan berada dalam
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu membuat program simulasi
Manfaat yang dapat dicapai melalui penulisan ini yaitu supaya menambah
wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa dan penulis untuk mengenal sinyal
chirp di dalam aplikasi sistem radar. Selain itu, hasil penulisan dapat dijadikan
sebagai berikut :
4
teori dari literatur yang berhubungan dengan sinyal chirp dan radar.
tugas akhir.
BAB IV : Berisi hasil simulasi dan pembahasan dari program simulasi sinyal
lebih lanjut.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Korelasi
bagian dari sifat dua buah sinyal. Sedangkan fungsi dari auto-correlation hanya
melibatkan satu buah sinyal dan mengetahui informasi atau sifat dari susunan
Cross-correlation, r12(n), antara dua buah deretan data x1(n) dan x2(n),
N −1
r12 = ∑ x1 (n) x 2 (n) (2.1)
n =0
diambil. Hasil tersebut dapat diperbaiki dengan cara normalisasi hasil menjadi
N −1
1
r12 =
N
∑ x (n) x
n =0
1 2 ( n) (2.2)
5
6
Contoh cross-correlation dapat dilihat dari suatu deretan dua buah data x1
dan x2 dengan panjang data sebanyak n, yang ditunjukkan seperti dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Contoh dua buah deretan data sebanyak 9 point [6]
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x1 4 2 -1 3 -2 -6 -5 4 5
x2 -4 1 3 7 4 -2 -8 -2 1
1
r12 = [(4 × −4) + (2 × 1) + (−1 × 3) + (3 × 7) + (−2 × 4) + (−6 × −2) + (−5 × −8) + (4 × −2) + (5 × 1)]
9
1
= (45)
9
=5
N −1
1
r12 ( j ) =
N
∑ x ( n) x
n =0
1 2 (n + j )
N −1
1
= r21 ( − j ) =
N
∑x n=0
2 (n) x1 (n − j ) (2.3)
Tabel 2.2. Contoh dua deretan data dengan keterlambatan x2 sebesar 3 [6]
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x1 4 2 -1 3 -2 -6 -5 4 5
x2 7 4 -2 -8 -2 -1 0 0 0
1
r12 (3) = [(4 × 7) + (2 × 4) + (−1 × −2) + (3 × −8) + (−2 × −2) + (−6 × −1)]
9
1
= (24)
9
= 2,667
Korelasi juga dapat berada dalam domain waktu kontinu (continuous time
menjadi [6]
8
T /2
1
T →∞ T ∫
r12 ( τ) = lim x1 (t ) x 2 (t + τ) dt (2.4)
−T / 2
Apabila x1(t) dan x2(t) periodik dengan perioda T0, persamaan (2.4) menjadi
T0 / 2
1
r12 ( τ) =
T0 ∫
−T0 / 2
x1 (t ) x 2 (t + τ) dt (2.5)
N −1
1
r11 ( j ) =
N
∑ x (n)x (n + j )
n =0
1 1 (2.6)
menjadi
N −1
1
r11 (0) =
N
∑x
n =0
2
1 ( n) (2.7)
2.2 Konvolusi
dari sistem tersebut. Pada umumnya, keluaran dari sistem tersebut merupakan
Konvolusi diperlihatkan dengan dua deretan data yang terbatas dan saling
berhubungan, x(n) dan h(n), dengan panjang N1 dan N2, dengan persamaan berikut
y( n ) = h( n ) ⊗ x( n )
∞
= ∑ h( k ) x( n − k )
k = −∞
∞
= ∑ h( k ) x( n − k ) , n = 0, 1,… , (M - 1) (2.8)
k =0
dengan y(n) merupakan keluaran dari sistem, x(n) merupakan masukan suatu
sistem dan h(n) merupakan impulse response dari suatu sistem. Simbol ⊗
dan perhitungan dalam domain frekuensi. Konvolusi dalam domain waktu sama
Apabila masukan suatu sistem, x(n), dan keluaran sistem tersebut adalah
y(n), dapat diketahui identifikasi suatu sistem tersebut atau h(n). Apabila nilai n =
y (0)
h(0) = (2.9)
x(0)
10
1. Komutatif :
x1 (t ) ⊗ x2 (t ) = x2 (t ) ⊗ x1 (t ) (2.10)
2. Distributif :
x1 (t ) ⊗ [x 2 (t ) + x3 (t )] = x1 (t ) ⊗ x 2 (t ) + x1 (t ) ⊗ x3 (t ) (2.11)
3. Asosiatif :
x1 (t ) ⊗ [x 2 (t ) ⊗ x3 (t )] = [x1 (t ) ⊗ x 2 (t )] ⊗ x3 (t ) (2.12)
2.3 Radar
Radar merupakan akronim dari Radio Detection and Ranging [1]. Radar
menemukan, menentukan arah, jarak dan kecepatan suatu obyek seperti pesawat
dalam bentuk pulsa dipancarkan oleh radar dalam suatu jalur dengan jumlah yang
banyak [7]. Sebagian kecil dari gelombang yang dipancarkan tersebut, apabila
Gelombang pantul tersebut dinamakan echo. Pada sistem radar, pemancar dan
penerima berada pada suatu lokasi dan sistem yang sama [1]. Posisi, lokasi dan
jarak dapat ditentukan oleh radar berdasarkan sinyal echo tersebut [7].
11
dan signal processor [8]. Pada antena, terdapat perangkat keras pemancar,
modulator dan penerima. Tracking computer merupakan pusat dari sistem suatu
radar yang bertugas untuk mengatur ketepatan posisi antena dan sinyal transmisi
serta tetap mengikuti target yang penting dan menjalankan sistem tampilan radar.
filtering dan menghilangkan informasi yang tidak berguna dari sinyal pada bagian
threshold detector.
Signal to Noise Ratio (SNR) pada bagian keluarannya [6]. Matched filter
persamaan
y (t ) = h (t ) ⊗ x (t ) (2.14)
transmisinya. Sinyal transmisi radar yang sering digunakan adalah simple pulse
tersebut mempunyai suatu hubungan yang ditampilkan pada Gambar 2.3. [9].
Target
ak
J ar
Tinggi
Radar
transmisinya [2]. Dengan menganggap suatu sinyal dipancarkan oleh radar saat t
= 0, diterima target pada jarak R dan sinyal echo dari target diterima radar
2R
tx = (2.15)
c
cδ
R= (2.16)
2
bentuk sinyal adalah sinyal pulsa sederhana, nilai δ adalah nilai lebar pulsanya.
Sinyal radar merupakan elemen yang penting untuk menentukan jarak dan
sinyalnya. Radar yang sering digunakan adalah pulsed radar dan continuous wave
radar.
Pulsed radar mengirimkan sinyal dalam bentuk short bursts atau pulsa.
Waktu dari awal satu pulsa sampai awal pulsa berikutnya disebut Interpulse
14
Period (IPP) [2]. Bentuk pulsa pada pulsed radar dalam rentang 1 IPP dapat
dilihat pada Gambar 2.4. IPP sering juga dikenal dengan nama Pulse Repetition
ditransmisikan oleh radar [2]. Sinyal pulsa yang sama akan ditransmisikan oleh
radar dengan rentang IPP detik, dengan 1/IPP adalah Pulse Repetition Frequency
(PRF).
Apabila pada sistem radar digunakan satu antena sebagai pemancar dan
penerima, sistem radar tidak memungkinkan untuk menerima sinyal echo dari
target hingga t = N. Sinyal echo dari target dapat diterima pada saat t = N hingga t
= IPP yang disebut dengan Potential Reception Window, pada selang waktu
Target yang diinginkan berada dalam rentang jarak tertentu yang dibatasi
oleh Rmin dan Rmax. Range window merupakan rentang waktu sinyal echo dari t1 =
2.Rmin/c hingga t2 = 2.Rmax/c. Data yang akan diproses oleh signal processor
15
terdapat pada suatu rentang waktu yang terdapat range window ditambah dengan
Sinyal radar dengan lebar pulsa yang sempit mampu menentukan jarak
suatu target dengan baik tetapi pengukuran kecepatannya buruk. Sedangkan sinyal
radar dengan pulsa yang lebar pada satu frekuensi mampu menentukan kecepatan
2
s (t ) = e j π W t /T
(2.17)
sinyal LFM chirp, W merupakan nilai swepth bandwidth sinyal chirp. Selain itu
terdapat nilai lain yang juga menentukan pembentukan sinyal chirp yaitu nilai
Gambar 2.5. menunjukkan sinyal chirp dalam domain waktu kontinyu [12].
Pada gambar tersebut, sinyal chirp mempunyai nilai T = 5 detik dan W= 55 Hz.
16
1
diskret dengan nilai sampling pada saat fs = os.W = , menjadi
Ts
2
jπW ⎛ T⎞
⎜ nTs − ⎟
s[n] = e T ⎝ 2⎠
, 0≤n≤T (2.18)
Nilai os, oversampling factor, mempengaruhi bentuk sinyal chirp. Semakin besar
nilai os, sinyal chirp yang terbentuk semakin menyerupai sinyal chirp dalam
selalu konstan, yaitu sebesar satu dan tanggapan fasenya berbentuk parabola
Agar radar dapat menghasilkan resolusi jarak suatu target yang baik,
dibutuhkan sinyal transmisi dengan lebar pulsa yang sempit dan untuk
menghasilkan sinyal tersebut, sistem radar membutuhkan daya yang besar pula
[14]. Agar radar dapat mengetahui jarak suatu target yang jauh, dibutuhkan sinyal
dengan sensitivitas radar yang tinggi pula [15]. Sensitivitas radar adalah
kemampuan radar untuk mendeteksi sinyal echo. Sinyal echo memiliki daya yang
tergantung pada daya sinyal transmisi, bukan pada daya transmisi sistem radar.
pada sistem radar semakin cepat [14]. Untuk mengatasinya, digunakan sistem
Sebelum sinyal impulse mencapai tahap akhir pada pemancar radar, sinyal
tersebut melalui sistem chirp terlebih dahulu sehingga sistem radar memancarkan
sinyal chirp. Sistem chirp merupakan sebuah sistem yang mempunyai tanggapan
impulse pada keluarannya berupa sinyal chirp. Sinyal chirp tersebut mengenai
suatu target dan menghasilkan sinyal echo yang diterima oleh penerima radar.
Pada sistem penerima radar, sinyal echo melalui sistem antichirp untuk
18
menghasilkan sinyal impulse kembali. Sistem radar dapat mengukur jarak suatu
Sinyal transmisi pada radar yang dirancang supaya dapat mengetahui jarak
suatu target harus memaksimalkan keluaran Signal to Noise Ratio (SNR) dan
resolusi jarak dari sebuah matched filter [11]. Hal tersebut dilakukan
c.Ts .Td
R= (2.19)
2
1
sampling pembentuk sinyal chirp atau . Satuan jarak, R, tersebut adalah meter.
fs
Nilai Td merupakan waktu tunda antara puncak pertama yang terdapat pada sinyal
echo dengan puncak pertama yang terdapat pada sinyal chirp, nilai Td tidak
Radar memiliki suatu batasan jarak terjauh untuk mendeteksi sebuah target.
Ada dua hal yang mempengaruhi kemampuan deteksi jarak target terjauh pada
radar yaitu jeda antar pulsa sinyal chirp dan panjangnya sebuah sinyal transmisi
radar. Sebuah radar dengan sinyal transmisi berupa sinyal chirp dengan domain
waktu diskret tidak dapat mengetahui jarak suatu taget yang berjarak tidak
terbatas.
19
Radar dapat mendeteksi jarak terjauh, maximum range (maxR), suatu target
dengan mengetahui nilai maksimal pergeseran suatu sinyal chirp (maxTg). Nilai Tg
adalah nilai pergeseran suatu sinyal chirp karena, pada radar, pulsa sinyal echo
merupakan pergeseran dari pulsa sinyal chirp dan terpengaruh oleh noise. Apabila
merupakan lebar pulsa sebagai hasil perkalian antara nilai T, W, dan os, nilai
dengan nilai (IPP.L) merupakan panjang keseluruhan sinyal dan nilai (IPP – N)
merupakan puncak terakhir sinyal chirp pertama. Nilai maxTg membatasi nilai
pergeseran supaya mendapatkan hasil jarak yang baik dan mampu mendeteksi
c.Ts . max Tg
max R = (2.21)
2
BAB III
Program simulasi sinyal chirp ini dirancang dengan MATLAB® dan sinyal
chirp tersebut digunakan untuk menentukan jarak suatu target terhadap sistem
radar. Target yang akan diketahui jaraknya berada dalam kondisi diam.
Proses program pada 3.2.1 hingga 3.2.5 merupakan program inti simulasi
sinyal chirp. Berdasarkan tampilan program pada Gambar 3.6, terdapat menu-
Interpulse period (IPP), banyaknya pulsa (L), nilai pergeseran pulsa (Tg), dan
20
22
apabila nilai L bernilai 1, nilai IPP menjadi sangat besar atau tidak terbatas. Nilai
Tg maksimal sama dengan nilai max Tg, supaya radar dapat mengetahui jarak
Pada proses ini, program akan membentuk pulsa tunggal berupa sinyal chirp
terlebih dahulu, kemudian program akan membentuk deretan pulsa sinyal chirp
dengan banyak pulsa yang sesuai dengan keinginan pengguna. Diagram alir
satuan sinyal pulsa chirp. Sebagai syarat masukan os harus lebih besar atau sama
Proses berikutnya adalah proses pembentukan satuan pulsa sinyal chirp (s)
masukan dari pengguna. Setelah satuan sinyal chirp (s) terbentuk, pengguna
memasukkan nilai Interpulse Period (IPP) dan banyaknya pulsa (L) untuk
membentuk deretan pulsa yang tersusun dari sinyal chirp. Pada proses
memenuhi syarat, yaitu tidak lebih besar dari nilai maksimal pergeseran, maxTg.
nilai Tg kembali.
sebesar fn. Noise tersebut dijumlahkan dengan sinyal echo, sehingga dihasilkan
sinyal echo yang terpengaruh oleh noise. Setelah sinyal echo dengan noise
Pada awal proses, program akan memanggil fungsi pembentuk sinyal chirp
dan echo. Setelah itu tanggapan impulse matched filter dapat ditentukan dengan
antara masukan matched filter yaitu sinyal chirp dengan h(t) dan sinyal echo
dengan h(t). Program kemudian menampilkan sinyal chirp dan echo setelah
keluaran matched filter. Diagram alir perancangan keluaran matched filter dapat
terdapat panel “Input”, panel “Output”, panel “Signal”, panel “Output Matched
Filter”, panel “The Peak of Signal”, panel “Plot Editor”, Push Button “Run” dan
Selain itu, pada bagian Menu terdapat menu “File” dan menu “Help”. Pada
menu “File” terdapat sub menu “New”, “Open”, “Save”, “Print” dan “Exit”,
sedangkan pada menu “Help” terdapat sub menu “About Program”, “About Chirp
Grafik atau bentuk sinyal sinyal chirp dan echo akan ditampilkan pada panel
“Signal”. Panel “Output Matched Filter” akan menampilkan sinyal chirp dan echo
pada keluaran matched filter. Panel “The Peak of Signal” menampilkan nilai-nilai
puncak sinyal chirp dan echo dalam bentuk stem, supaya memudahkan untuk
pengamatan.
Hasil akhir program berupa Range dalam satuan meter. Selain itu, program
“Output”. Satuan jarak juga dapat diubah sesuai kenginan pengguna. Untuk keluar
“Output Matched Filter” dan “The Peak of Signal”. Pengaturan plot tersebut
Pengguna dapat menyimpan program baik hasil program atau grafik dengan
sub menu “Save” dan membuka kembali dengan sub menu ”Open” pada menu
“File”. Apabila pengguna ingin membuat proses baru, pengguna menekan sub
Pada menu “Help” terdapat sub menu “About Program” yang membantu
tentang sinyal chirp. Pengguna dapat mengetahui seluk beluk pembuat program
Universitas Sanata Dharma, nama pembuat program serta push button “Start” dan
Untuk memasuki program utama, pengguna menekan push button “Start” dan
untuk keluar dari program, pengguna menekan tombol push button “Exit”.
30
31
utama terdapat panel “Input”, panel “Output”, panel “Plot Editor”, panel “Signal”,
panel “Output Matched Filter”, panel “The Peak of Signal”, Push Button “Run”
(TW), oversampling factor (os), sampling frequency (fs), Interpulse period (IPP),
banyaknya pulsa atau Number of pulse (L), nilai pergeseran pulsa atau Amount of
Maximum Range dalam satuan meter. Panel “Signal” memplot deretan sinyal
chirp dan echo. Panel “Output Matched Filter” menunjukkan bentuk sinyal chirp
32
dan echo sebagai keluaran dari matched filter. Panel “The Peak of Signal”
menggunakan panel “Plot Editor” untuk mengatur tampilan ketiga plot yang ada.
Menu utama program terdiri dari menu “File” dan menu “Help”. Menu
“File” terdiri atas 5 (lima) menu yaitu “New”, “Open”, “Save”, “Print” dan
“Exit”. Menu “Help” terdiri atas 3 (sub) menu “About Program”, “About Chirp
baru atau dapat juga menjadi fungsi reset. Sub menu “Open” mempunyai fungsi
untuk memanggil file program simulasi yang telah disimpan. Sub menu “Save”
mempunyai fungsi untuk menyimpan hasil program simulasi, sub menu ini akan
aktif setelah pengguna melakukan proses simulasi. Sub menu “Print” mempunyai
fungsi untuk mencetak hasil program simulasi. Sub menu “Exit” mempunyai
fungsi untuk keluar dari program simulasi. Perintah sub menu “Open” belum bisa
berjalan dengan baik karena saat memanggil dan membuka file, nilai-nilai
masukan tidak sesuai dengan yang disimpan. Namun hal tersebut tidak
target.
Pada menu “Help” , sub menu “About Program” mempunyai fungsi untuk
menjalankan program simulasi ini. Sub menu “About Chirp Signal” mempunyai
teori-teori sinyal chirp. Sub menu “About Author” mempunyai fungsi untuk
Untuk keluar dari program simulasi ini, pengguna dapat menekan push
button “Exit” atau melalui sub menu “Exit”. Program menanyakan pertanyaan
ada masukan yang belum terisi, program akan memberikan peringatan kepada
1. Semua masukan harus terisi dan berupa bilangan positif. Untuk masukan
Interpulse Period, Number of pulse dan Amount of the shifted pulse harus
Factor.
4. Nilai Amount of the shifted pulse maksimal sama dengan nilai Maximum
maka program akan menampilkan pesan kesalahan nilai masukan. Gambar 4.4.
memberikan nilai baru. Apabila pengguna tidak memberikan nilai baru, program
nilai masukan yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Gambar 4.6. menunjukkan
Range sejauh 37,5 meter dan nilai Maximum Range sejauh 8190 meter. Panel
“:Signal”, program menampilkan plot sinyal chirp dan echo. Panel “Output
Matched Filter” menampilkan sinyal chirp dan echo sebagai keluaran dari
Gambar 4.7. menampilkan panel “Signal” yang diambil dari Gambar 4.6..
Pada Gambar 4.6. menampilkan deretan sinyal yang tersusun atas empat buah
sinyal chirp dan echo, sedangkan pada Gambar 4.7. hanya tersusun atas dua buah
sinyal chirp dan echo saja. Hal tersebut dilakukan dengan menekan push button
37
“Zoom In” pada panel “Plot Editor” kemudian memilih area pada panel “Signal”
Pada Gambar 4.7. dapat diketahui nilai IPP sebesar 300. Nilai IPP tersebut
sesuai dengan nilai masukan program. Selain itu dapat diketahui nilai N yaitu
sebesar 192 yang merupakan hasil perkalian antara nilai masukan Time Bandwidth
dengan nilai masukan yang sama dengan nilai masukan pada Tabel 4.1.. Gambar
4.8. menampilkan bentuk sinyal chirp dari situs tersebut. Pada gambar tersebut
menampilkan deretan sinyal chirp dengan nilai IPP = 300 dan nilai N = 192. Nilai
tersebut sama dengan hasil program simulasi, sehingga sinyal chirp yang
Gambar 4.9. merupakan tampilan plot pada panel “Signal” yang telah
menekan push button “Shift”. Pada gambar tersebut tampak bahwa sinyal yang
ditampilkan program terbatas. Hal tersebut sesuai dengan teori pada sub bab 2.3.5.
Gambar 4.10. menampilkan panel “Output Matched Filter” dan “The Peak
of Signal” dari Gambar 4.6.. Panel “Output Matched Filter” pada Gambar 4.10.
menampilkan keluaran pertama sinyal chirp dan echo. Panel “The Peak of Signal”
menampilkan lokasi puncak pertama sinyal chirp dan echo setelah sinyal keluar
pertama sinyal chirp dan echo. Pada Gambar 4.10., lokasi puncak pertama sinyal
chirp adalah 193, sedangkan lokasi puncak pertama sinyal echo adalah 198.
c.Ts .Td
R=
2
Gambar 4.10. Tampilan hasil program berupa sinyal pertama pada panel “Output
Matched Filter” dan “The Peak of Signal”.
41
Pada Gambar 4.6., dalam panel “Output” terdapat nilai Maximum Range
radar untuk mendeteksi jarak suatu target. Nilai maxTg harus diketahui terlebih
dahulu untuk menentukan nilai maximum range tersebut. Pada Gambar 4.6. nilai
maxTg sebesar 1092. Persamaan (2.20) menentukan nilai maxTg dengan nilai-nilai
= 1092 (4.2)
c.Ts . max Tg
max R =
2
Nilai maxTg dan maxR pada persamaan (4.2) dan (4.3) sesuai dengan tampilan
hasil program pada Gambar 4.6.. Pada [17], dengan nilai masukan sesuai Tabel
4.1., memiliki nilai Maximum Range sebesar 8190 meter. Hal tersebut
dengan nilai Tg atau Td = Tg = 5. Hal tersebut sesuai dengan sub bab 2.3.5. yang
suatu sinyal chirp karena, pada radar, pulsa sinyal echo merupakan pergeseran
dari pulsa sinyal chirp dan terpengaruh oleh noise. Sedangkan pengertian Td
adalah waktu tunda antara puncak pertama yang terdapat pada sinyal echo dengan
menggambarkan grafik hubungan antara nilai TW dan R dengan variasi nilai fs,
yang diolah dari data pada Tabel B.1. pada lampiran B. Sedangkan, Gambar 4.12.
menggambarkan grafik hubungan antara nilai fs dan R dengan variasi nilai TW.
Gambar 4.11., dengan variasi nilai fs, dan Gambar 4.12., dengan variasi nilai
TW, memperlihatkan bahwa R semakin besar dengan semakin kecilnya fs. Hal
Pernyataan tersebut sesuai persamaan (2.19) yang menyatakan bahwa salah satu
1
nilai untuk menentukan R adalah Ts, perioda sampling yaitu .
fs
mempengaruhi R.
nilai-nilai masukan program seperti pada Tabel 4.2. saat TW = 100 dan fs = 10
MHz.
Menurut nilai-nilai masukan pada Gambar 4.13. dan Gambar 4.14., nilai Tg
c.Ts .Td
R=
2
10000
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
TW
Gambar 4.11.Grafik hubungan antara nilai TW dan R dengan variasi nilai fs.
45
10000
9000
TW = 0.125 - 100
8000
7000
6000
Range (meter)
5000
4000
3000
2000
1000
TW = 0
0
1000000 10000000 100000000 1000000000 10000000000 1E+11
Gambar 4.12.Grafik hubungan antara nilai fs dan R dengan variasi nilai TW.
46
Untuk menentukan lebar pulsa sinyal, dilakukan dengan cara seperti pada Gambar
4.7.. Sehingga nilai, N, lebar pulsa pada Gambar 4.13. sebesar 200 dan pada
berubah dan nilai fs tetap. Perbedaan pada kedua gambar tersebut terdapat pada
pulsa sinyal chirp. Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa TW
variasi nilai Tg. Sedangkan Gambar 4.16. memperlihatkan grafik hubungan antara
nilai Tg dan R dengan variasi nilai os. Kedua gambar tersebut memperlihatkan
48
bahwa R semakin besar dengan semakin besarnya Tg. Hal tersebut menyatakan
nilai-nilai masukan program seperti pada Tabel 4.3. saat os = 20 dan Tg = 3000.
masukan program seperti pada Tabel 4.3. saat os = 100 dan Tg = 3000.
Pada gambar 4.17. dan 4.18. tersebut, program menghasilkan nilai R sebesar 9000
meter. Hal tersebut terjadi karena nilai Tg sama dan nilai Td = Tg, kemudian
10000
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
os
10000
9000
8000
os = 0.1 - 100
7000
6000
Range (meter)
5000
4000
3000
2000
1000
os = 0
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Tg
.
51
berubah dan nilai Tg tetap. Perbedaan pada kedua gambar tersebut terdapat pada
lebar pulsa sinyal chirp. Untuk menentukan lebar pulsa sinyal, dilakukan dengan
cara seperti pada Gambar 4.7.. Sehingga nilai, N, lebar pulsa pada Gambar 4.17.
sebesar 1000 dan pada Gambar 4.18. sebesar 5000. Hal tersebut menyatakan
bahwa os mempengaruhi lebar pulsa sinyal chirp. Selain itu, bentuk sinyal chirp
semakin menyerupai bentuk sinyal chirp dalam domain waktu kontinyu. Hal
Untuk menentukan nilai range suatu target mulai dari yang terdekat hingga
terjauh, masukan pada amount of the shifted pulse bernilai dari 0,1 hingga
sesuai dengan Tabel 4.1.. Tabel B.3. pada Lampiran B memperlihatkan hasil
program berupa range dengan setiap perubahan nilai amount of the shifted pulse.
target mulai dari 0 hingga 8190 meter. Hal tersebut sesuai dengan teori pada pada
sub bab 2.3.5. yang menyatakan bahwa pada saat amount of the shifted pulse
bernilai maksimal maka kemampuan radar untuk mendeteksi jarak suatu target
juga maksimal.
BAB V
5.1. Kesimpulan
besar nilai Time Bandwidth Product dan oversampling factor, lebar pulsa
semakin kecil dan nilai pergerseran sinyal chirp sama dengan nilai waktu
53
54
5.2. Saran
1. Program simulasi ini untuk menentukan jarak suatu target yang diam
Agustus 2006).
[5] Lampe, John and Rainer Hach. Nanotron MDMA EBM Proposal. Doc. :
IEEE 802.22-05/0102r1.
www.ieee802.org/22/Meeting_documents/2005_Nov/22-05-0102-01-
0000_Nanotron_MDMA_EBM_Proposal_Presentation.ppt (diakses 19
Maret 2007).
Hall, Inc.
2006).
Prentice-Hall of India.
55
56
International, Inc.
2006).
[15] http://www.odyseus.nildram.co.uk/Systems_And_Devices_Files/
LISTING PROGRAM
Listing Program 1
if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end
% End initialization code - DO NOT EDIT
% --- Outputs from this function are returned to the command line.
function varargout = cover_OutputFcn(hObject, eventdata, handles)
% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);
% hObject handle to figure
% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB
% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)
if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end
% End initialization code - DO NOT EDIT
set(handles.menu_save,'enable','off');
set(handles.menu_print,'enable','off');
set(handles.push_legend,'enable','off');
set(handles.push_zoomin,'enable','off');
set(handles.push_zoomout,'enable','off');
set(handles.pushshift,'enable','off');
set(handles.push_point,'enable','off');
set(handles.push_grid,'enable','off');
set(handles.text14,'enable','off');
set(handles.text16,'enable','off');
set(handles.text17,'enable','off');
set(handles.max_shift,'enable','off');
set(handles.max_range,'enable','off');
axes(handles.axes_signal);
xlabel('Time Bandwidth Product * Oversampling Factor');
ylabel('Amplitude Signal');
axes(handles.axes_match);
xlabel('Time Bandwidth Product * Oversampling Factor');
ylabel('Amplitude Signal');
axes(handles.axes_peak);
xlabel('Peak');
ylabel('Location of Peak');
% --- Outputs from this function are returned to the command line.
function varargout = range_detection_OutputFcn(hObject, eventdata, handles)
% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT); hObject
% handle to figure eventdata reserved - to be defined in a future version
% of MATLAB handles structure with handles and user data (see GUIDATA)
if isnan(TWin) | TWin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Time Bandwidth Product !',...
Listing Program 9
'Bad Input','modal');
elseif isnan(osin) | osin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Oversampling Factor !',...
'Bad Input','modal');
elseif isnan(fsin) | fsin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Sampling Frequency !',...
'Bad Input','modal');
elseif isnan(IPPin) | IPPin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Interpulse Period !',...
'Bad Input','modal');
elseif isnan(Lin) | Lin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Number of Pulse !',...
'Bad Input','modal');
elseif isnan(Tgin) | Tgin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Amount of the shifted pulse !',...
'Bad Input','modal');
elseif isnan(fnin) | fnin<=0
errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Noise Factor !',...
'Bad Input','modal');
end
%memeriksa masukan
TW=TWin;
os=osin;
fn=fnin;
[TW,os,fsg,IPP,L,Tg,fn]= cek(TWin,osin,fsg,IPPin,Lin,Tgin,fnin);
d=num2str(maxTg);
default = {d};
options.Resize='on';
jawab = inputdlg(prompt,title,num_lines,default,options);
if isempty(jawab)
Tg=maxTg;
else
Tg=str2double(jawab);
end
end
nois = awgn(geserecho,fn,'measured','db');
noise= nois + geserecho;
%matched filter
h = exp(-j*pi* (W/T) *(n*Ts - T/2).^2 ); %tanggapan matched filter
y = conv(s,h); %output matched filter
%menentukan range
range = (1/2)*(3*(10^8))*(timedelay)*(Ts);
set(handles.text14,'enable','on');
set(handles.text16,'enable','on');
set(handles.text17,'enable','on');
set(handles.max_shift,'enable','on');
set(handles.max_range,'enable','on');
set(handles.max_shift,'String',maxTg);
Listing Program 12
set(handles.max_range,'String',maxrange);
set(handles.output_range,'String',range);
set(handles.menu_save,'enable','on');
set(handles.menu_print,'enable','on');
set(handles.push_legend,'enable','on');
set(handles.push_zoomin,'enable','on');
set(handles.push_zoomout,'enable','on');
set(handles.pushshift,'enable','on');
set(handles.push_point,'enable','on');
set(handles.push_grid,'enable','on');
% --------------------------------------------------------------------
function menu_program_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_program (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
% --------------------------------------------------------------------
function menu_new_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_new (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
axes(handles.axes_signal);
strans=0;
noise=0;
plot(real(strans));
Listing Program 14
plot(real(noise));
xlabel('Time Bandwidth Product * Oversampling Factor');
ylabel('Amplitude Signal');
set(gca,'XTickLabel',{''});
set(gca,'YTickLabel',{''});
axes(handles.axes_match);
transmatch=0;
recematch=0;
plot(real(transmatch));
plot(real(recematch));
xlabel('Time Bandwidth Product * Oversampling Factor');
ylabel('Amplitude Signal');
set(gca,'XTickLabel',{''});
set(gca,'YTickLabel',{''});
axes(handles.axes_peak);
origsigmatchlocs=0;
rsigmatchlocs=0;
plot(real(origsigmatchlocs));
plot(real(rsigmatchlocs));
xlabel('Peak');
ylabel('Location of Peak');
set(gca,'XTickLabel',{''});
set(gca,'YTickLabel',{''});
set(handles.menu_save,'enable','off');
set(handles.menu_print,'enable','off');
set(handles.push_legend,'enable','off');
set(handles.push_zoomin,'enable','off');
set(handles.push_zoomout,'enable','off');
set(handles.pushshift,'enable','off');
set(handles.push_point,'enable','off');
set(handles.push_grid,'enable','off');
set(handles.text14,'enable','off');
set(handles.text16,'enable','off');
set(handles.text17,'enable','off');
set(handles.max_shift,'enable','off');
set(handles.max_range,'enable','off');
% --------------------------------------------------------------------
function menu_open_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_open (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
sinyalchirp=guidata(gcbo);
uiload;
% --------------------------------------------------------------------
function menu_save_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_save (see GCBO) eventdata reserved - to be
Listing Program 15
% --------------------------------------------------------------------
function menu_print_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_print (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
printdlg(handles.figure1)
% --------------------------------------------------------------------
function menu_exit_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_exit (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
pilih = questdlg(['Do you want to quit ',get(handles.figure1,'Name') ' ?'],...
['Quit ',get(handles.figure1,'Name') '...'],...
'Yes','No','Yes');
if strcmp(pilih,'No')
return;
end
delete(handles.figure1);
% --------------------------------------------------------------------
function menu_help_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_help (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
% --------------------------------------------------------------------
function menu_aboutprogram_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_aboutprogram (see GCBO) eventdata reserved -
% to be defined in a future version of MATLAB handles structure with
% handles and user data (see GUIDATA)
programhelp;
% --------------------------------------------------------------------
function menu_chirp_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_chirp (see GCBO) eventdata reserved - to be
% defined in a future version of MATLAB handles structure with handles
% and user data (see GUIDATA)
chirphelp;
% --------------------------------------------------------------------
function menu_author_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to menu_author (see GCBO) eventdata reserved - to be
Listing Program 16
tw=twc;
os=osc;
fs=fsc;
fn=fnc;
if ippc > 0 & lc > 0 & tgc > 0 & fnc > 0;
ippa=(ippc-ceil(ippc));
if ippa == 0
ipp=ippc;
else
ippa < 0
uiwait(errordlg(...
'You must insert a positive number value in input Interpulse Period !',...
'Input error!!','modal'));
prompt = {'Interpulse Period: '};
title = 'Input error!!';
num_lines = 1;
a=num2str(ceil(ippc)-1);
default = {a};
options.Resize='on';
jawabipp = inputdlg(prompt,title,num_lines,default,options);
if isempty(jawabipp)
ipp=(ceil(ippc)-1);
else
ipp=str2double(jawabipp);
end
end
Listing Program 18
la=lc-ceil(lc);
if la ==0
l=lc;
else
la < 0
uiwait(errordlg('You must insert a positive number value in Number of Pulse!',...
'Input error!!','modal'));
prompt = {'Number of Pulse : '};
title = 'Input error!!';
num_lines = 1;
c=num2str(ceil(lc)-1);
default = {c};
options.Resize='on';
jawabl = inputdlg(prompt,title,num_lines,default,options);
if isempty(jawabl)
l=(ceil(lc)-1);
else
l=str2double(jawabl);
end
end
if lc < 2
uiwait(errordlg('Minimum value for number of pulse is 2 !','Input error!!','modal'));
prompt = {'Interpulse Period: '};
title = 'Input error!!';
num_lines = 1;
default = {'2'};
options.Resize='on';
jawabl = inputdlg(prompt,title,num_lines,default,options);
if isempty(jawabl)
l=2;
else
l=str2double(jawabl);
end
end
tga=tgc-ceil(tgc);
Listing Program 19
if tga == 0
tg=tgc;
else
tga < 0
uiwait(errordlg(...
'You must insert a positive number value in Amount of the shifted pulse!',...
'Input error!!','modal'));
prompt = {'Amount of the shifted pulse'};
title = 'Input error!!';
num_lines = 1;
e=num2str(ceil(tgc)-1);
default = {e};
options.Resize='on';
jawabtg = inputdlg(prompt,title,num_lines,default,options);
if isempty(jawabtg)
tg=(ceil(tg)-1);
else
tg=str2double(jawabtg);
end
end
end
sortem = 0;
[M,N] = size(x);
if M==1
x = x(:); %-- make it a single column
[M,N] = size(x);
end
for kk = 1:N
mask = diff( sign( diff( [x(1,N)-1; x(:,N); x(M,N)-1] ) ) );
jkl = find( mask < 0 & x >= thresh);
if (number>0 & length(jkl)>number)
[tt,ii] = sort(-x(jkl));
jkl = jkl(ii(1:number));
jkl = sort(jkl);
end
if sortem
[tt,ii] = sort(-x(jkl))
jkl = jkl(ii)
end
L = length(jkl);
peaks(1:L,kk) = x(jkl);
locs(1:L,kk) = jkl;
end
LAMPIRAN B
TABEL-TABEL
HASIL PENGAMATAN PROGRAM
Tabel-Tabel Hasil Pengamatan Program 1