23121020
BANDUNG
2015
Halaman Pengesahan
23121020
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRAK
ABSTRACT
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Uji Komparatif Evaluasi Stabilitas Fisik
Suspensi Ibuprofen Generik dan Nama Dagang”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi pada Program Studi D3 Farmasi di
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Dr. Fauzan Zein, M.Si.,Apt selaku pembimbing I yang memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Ibu Winasih Rachmawati, M.Si.,Apt selaku pembimbing II yang memberikan
dukungan dan motivasi dalam membimbing penulis selama penyusunan Karya
Tulis Ilmiah.
Ibu Emma Emawati, S.T selaku pemeriksa redaksi dan abstrak yang telah
memberikan pengarahan selama penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Orang tua yang selalu memberikan dukungan, semangat serta do’a nya.
Seluruh Staf Dosen Program Studi D3 Farmasi atas perkuliahan yang telah
diselenggarakan.
Ssemua pihak terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari akan keterbatasannya dalam menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah. Sehingga masih ada kekurangan dan ketidaksempurnaan
dalam penulisan kata-kata, tanda baca, maupun ejaan. Oleh karena itu penulis
mengharapan kritik dan saran dari para pembaca atau pengguna untuk
memperbaiki kesalahan dan kekurangan di dalam laporan ini.
Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca atau pengguna.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……………………………………………………….. ii
ABSTRACT ………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ...................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI . ......................................... viii
DAFTAR TABEL . ............................................................................. ix
Bab I Pendahuluan ........................................................................ 10
I.1. Latar Belakang .................................................................... 10
I.2. Identifikasi Masalah ............................................................. 11
I.3. Tujuan Penelitian . ............................................................... 11
Bab II Tinjauan Pustaka . ................................................................ 12
II.1 Suspensi ............................................................................... 12
II.1.1 Formulasi Suspensi ............................................................. 13
II.1.2 Teknik Pembuatan Suspensi . .............................................. 15
II.1.3 Evaluasi Stabilitas Fisik Suspesi . ........................................ 18
II.2 Perbedaan Obat Generik, Paten dan Nama Dagang ............ 20
Bab III Metodologi Penelitian .......................................................... 23
Bab IV Alat dan Bahan …..……..………………………............... . 24
Bab V Prosedur Penelitian …………. .……………….................. 25
Bab VI Hasil dan Pembahasan …………...……………………….. 27
VI.1 Pengamatan Perubahan Organoleptis . ................................. 27
VI.2 Pengukuran Massa Jenis . .................................................... 28
VI.3 Pengukuran Viskositas . ....................................................... 30
VI.4 Pengukuran Volume Sedimentasi . ...................................... 31
VI.5 Pengamatan Redispersibilitas .............................................. 31
VI.6 Pengukuran pH . ................................................................... 32
Bab VII Kesimpulan . ........................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 36
LAMPIRAN………............................................................................ 37
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Perhitungan Massa Jenis ................................................. 41
Lampiran 2 Pengukuran Volume Sedimentasi dan Redispersibilitas 42
Lampiran 3 Pengukuran Massa Jenis Suspensi . ................................. 43
Lampiran 4 Pengukuran Viskositas Suspensi . ................................... 44
Lampiran 5 Pengukuran pH Suspensi . ............................................... 45
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 6.1 Hasil Pengukuran Massa Jenis Suspensi Ibuprofen
Generik Dan Nama Dagang . ........................................... 28
Gambar 6.2 Hasil pengukuran Viskositas Suspensi Ibuprofen
Generik Dan Nama Dagang . ........................................... 30
Gambar 6.2 Hasil Pengukuran Volume Sedimentasi Suspensi
Ibuprofen Generik dan Nama Dagang . ........................... 31
Gambar 6.3 Hasil Pengukuran pH Suspensi Ibuprofen Generik dan
Nama Dagang . ................................................................. 32
Gambar 8.1 Pengukuran Volume Sedimentasi dan Redispersibilitas . 38
Gambar 8.2 Pengukuran Massa Jenis Suspensi . ................................. 39
Gambar 8.3 Pengukuran Viskositas Suspensi . .................................... 40
Gambar 8.4 Pengukuran pH Suspensi . ................................................ 41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Sifat-sifat Relatif Flokulasi dan Deflokulasi
Suatu Suspensi . ................................................................... 18
Tabel 6.1 Hasil Pengamatan Organoleptis . ......................................... 27
Tabel 6.2 Anova Massa Jenis Suspensi Ibuprofen Generik . ............... 28
Tabel 6.3 Anova Massa jenis Suspensi Ibuprofen Nama Dagang . ..... 28
Tabel 6.4 Anova pH Suspensi Ibuprofen Generik . ............................. 32
Tabel 6.5 Anova pH Suspensi Ibuprofen Nama Dagang . ................... 32
Tabel 6.6 Hasil Perhitungan Pada Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi
(𝑥̅ ± SD, n=3) . ..................................................................... 34
Bab I Pendahuluan
Efek terapi obat salah satunya ditentukan oleh kestabilan fisik dari obat
tersebut dalam jangka waktu yang lama. Banyak faktor yang mempengaruhi
stabilitas suatu sediaan obat diantaranya temperatur, pH, kelembaban dan lain-
lain. Di samping itu yang menyebabkan ketidaksetaraan biologis antara sediaan
yang mengandung zat aktif yang sama dan dibuat dalam bentuk sediaan
farmasetika yang serupa serta diberikan dengan dosis yang sama dapat
dikarenakan adanya keanekaragaman yang besar (variability) antara individu
maupun antar produk obat.
Dengan demikian nilai stabilitas fisik dari suatu sediaan obat mempunyai
arti yang sangat penting dalam menilai mutu suatu produk obat.
II.1 Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat
yang mengandung partikel obat yang terbagi secara halus disebarkan secara
merata dalam pembawa dimana obat menunjukan kelarutan yang sangat
minimum. (Ansel, 1989)
Menurut (Ansel, 1989) suspensi farmasi dapat didefinisikan sebagai dispersi
kasar dimana partikel padat yang tidak larut terdispersi dalam medium cair.
Syarat-syarat sediaan suspensi :
1. Zat terdispersi harus halus dan tidak boleh mengendap
2. Jika dikocok harus segera terdispersi kembali
3. Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin kestabilan suspensi
4. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok
dan dituang.
5. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intratekal
6. Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus
mengandung zat antimikroba
7. Suspensi harus dikocok sebelum digunakan
8. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
Deflokulasi Flokulasi
1. Partikel Suspensi dalam keadaan 1. Partikel merupakan agregat yang
terpisah dengan yang lain bebas
2. Kecepatan sedimentasi lambat 2. Kecepatan sedimentasi besar,
karena masing – masing partikel karena partikel mengendap
mengendap terpisah dan ukuran sebagai flok yaitu kumpulan
partikel adalah minimal partikel
3. Sedimen terbentuk lambat 3. Sedimen terbentuk cepat
4. Akhirnya sedimen akan saling 4 Sedimen dalam keadaan
lebih dekat (rapat) sehingga terbungkus dan tak membentuk
membentuk cake yang keras dan cake yang keras dan padat dan
sukar untuk terdispersi kembali mudah terdispersi
5. Wujud suspensi menyenangkan 5. Wujud suspensi kurang
karena zat terdispersi dalam menyenangkan kelihatannya
waktu relatif lama. Terlihat ada sebab terjadinya sedimentasi dan
endapan dan cairan atas berkabut diatasnya terjadi daerah cairan
jernih yang nyata.
2. Metode Reologi
4. Teknik Elektrokinetik
Digunakan aplikasi elektroforese dengan menggunakan alat
mikroelektroforese, yang mampu mengukur laju migrasi dari partikel yang
berhubungan dengan adanya muatan listrik permukaan yang disebut zeta
potensial, dengan satuan waktu, viskositas, mobilitas elektroforese dalam
volt. Stanko dan De Kay menunjukan bahwa zeta potensial dapat berubah
dengan penambahan zat tambahan yang berhubungan dengan stabilitas
suspensi.
Haines dan Martin mendapatkan adanya hubungan antara zeta
potensial dengan elektroforese dilihat secara mikroskopik, dan diperoleh
bahwa zeta potensial tertentu akan menghasilkan suspensi yang lebih
stabil, sebab flokulasi dapat terkontrol dan ditingkatkan. (Anief, 2007)
2. Obat Paten
Obat paten adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada
obat baru yang baru ditemukan berdasarakan riset industri farmasi tersebut
dan diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah
melalui berbagai tahapan uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara
internasional.
Obat paten dirumuskan sebagai obat jadi dengan nama dagang yang
terdaftar atas nama pembuat atau yang dikuasakannya. Menurut UU No.14
tahun 2001 masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Selama 20
tahun itu, perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di Indonesia
untuk memproduksi obat yang dimaksud. Perusahaan lain tidak
diperkenankan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa kecuali
jika memiliki perjanjian khusus dengan pemilik paten. (farmakologi, 2009).
Contoh obat paten adalah Amoxil® (amoksisilin). Antibiotik ini
ditemukan tahun 1972 oleh Beecham, perusahaan farmasi Inggris yang
sekarang menjadi Glaxosmithkline. Selama sepuluh tahun, Beecham
memperoleh keuntungan dari monopoli penjualan amoksisilin di seluruh
dunia.
3. Obat Nama Dagang / Generik Bermerek
Obat nama dagang atau generik bermerek adalah obat generik tertentu
yang diberi merek dagang sesuai sesuai kehendak produsen obat. Biasanya
salah satu suku katanya mencerminkan nama produsennya. Contoh natrium
diklofenak (nama generik) di pasaran memiliki berbagai nama dagang,
misalnya voltaren, voltadex, klotaren, voren, divoltar dan lain-lain. Obat
nama dagang dapat digunakan untuk membedakan produk obat tertentu dari
produk pesaing.
Bab III Metodologi Penelitian
Evaluasi stabilitas fisik suspensi ibuprofen generik dan nama dagang yang
dilakukan meliputi pengambilan sampel, pengamatan organoleptis seperti warna,
bau dan rasa, volume sedimentasi, kemampuan redispersi (redispersibilitas),
massa jenis, dan pengukuran pH yang dilakukan dengan menyimpan sediaan pada
suhu ruangan tanpa terpapar cahaya selama 30 hari dan dievaluasi setiap 7 hari
yaitu pada hari ke 1, 7, 14, 21, dan 30.
Bab IV Alat dan Bahan
IV.1 Bahan
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi 20 botol suspensi
ibuprofen generik dan 20 botol suspensi ibuprofen dengan nama dagang.
IV.2 Alat
Corong (Pyrex), gelas ukur (Pyrex), piknometer (Pyrex), viscometer
Brookfield RV, volume sedimentasi (Pyrex), pH meter Mettler Toledo, gelas kimia
(Pyrex), vial, serta alat2 lainnya.
Bab V Prosedur Penelitian
1. Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah suspensi generik dan
nama dagang dengan kandungan tunggal yang sama yaitu ibuprofen. Sampel
diambil sebanyak masing-masing 20 botol dengan ketentuan nomor batch yang
sama dan volume yang sama yaitu 60ml.
2. Pengamatan Organoleptis
Pemeriksaan Organoleptis suspensi generik ibuprofen dan nama dagang
dilakukan dengan menilai perubahan warna, bau dan rasa pada sampel dengan
waktu penyimpanan selama 30 hari, diamati pada hari ke 1,7,14,21 dan 30 dan
disimpan pada suhu kamar tanpa terpapar cahaya.
3. Massa Jenis
Piknometer kosong yang bersih dan kering ditimbang . Kemudian aquadest
dimasukkan ke dalam piknometer dan ditimbang beratnya. Piknometer
dibersihkan dan dikeringkan. Suspensi Ibuprofen dimasukkan ke dalam
piknometer, kemudian ditimbang beratnya. Massa jenis suspensi ibuprofen
ditentukan menggunakan persamaan 1.
𝑐−𝑎
𝜌 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑏−𝑎 𝜌 𝑎𝑖𝑟 ………… (1)
Keterangan :
ρ = massa jenis
c = bobot piknometer yang berisi sampel
b = bobot piknometer yang berisi aquadest
α = bobot piknometer kosong
4. Viskositas
Penentuan Viskositas dilakukan menggunakan alat viscometer Brookfield
RV dengan sampel suspensi ibuprofen generik dan suspensi ibuprofen dengan
nama dagang. Sampel dimasukkan ke dalam wadah. Sampel dinaikkan hingga
tanda batas pada dayung/spindel terendam, tepat letaknya di tengah sampel.
Dilakukan pengaturan nomer spindel yaitu spindel no.2 dan jumlah rpm yang
diinginkan yaitu 0,5 rpm, mesin dijalankan dengan menekan tombol on/off. Hasil
yang dicatat meliputi satuan viskositas (poise), nomer spindel dan jumlah rpm
yang telah dilakukan.
5. Volume Sedimentasi
Suspensi Ibuprofen dimasukkan kedalam gelas ukur 10 mL dan disimpan
pada suhu kamar serta terlindung dari cahaya secara langsung. Volume suspensi
ibuprofen yang diisikan merupakan volume awal (Vo). Perubahan volume diukur
dan dicatat setiapa minggu selama 30 hari tanpa pengadukan hingga tinggi
sedimentasi konstan. Volume tersebut merupakan volume akhir (Vu). Volume
sedimentasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.
Keterangan :
F = Volume sedimentasi
Vu = Volume akhir
Vo = Volume awal
6. Redispersibilitas
Uji redispersi dilakukan setelah evaluasi sedimentasi selesai dilakukan.
Gelas ukur berisi suspensi ibuprofen yang telah dievaluasi volume sedimentasinya
diputar 180 derajat dan dibalikkan ke posisi semula. Kemampuan redispersi baik
bila suspensi telah terdispersi sempurna dan diberi nilai 100%. Setiap
pengulangan uji redispersi pada sampel yang sama, maka akan menurunkan nilai
redispersi sebesar 5%.
7. Pengukuran pH
Alat pH meter dikalibrasi dengan larutan dapar pH 4 dan pH 7. Suspensi
Ibuprofen dimasukkan kedalam wadah khusus pada pH meter secukupnya.
Setelah pH meter menunjukan posisi yang tetap, pH yang ditampilkan pada layar
digital pH meter dicatat.
Bab VI Hasil dan Pembahasan
Sediaan suspensi ibuprofen generik dan nama dagang disimpan pada suhu
kamar tanpa terpapar cahaya selama 30 hari dan diamati perubahan warna, rasa,
dan aromanya setiap minggu atau pada hari ke 1, 7, 14, 21, dan 30. Hasil
pengamatan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut.
Keterangan :
+ : Ada perubahan
- : Tidak ada perubahan
1.2
0.8
Massa Jenis
g/cm³
0.6 Generik
0.2
0
1 7 14 21 30
Hari Ke-
Tabel 6.3 ANOVA Massa Jenis Suspensi Ibuprofen dengan Nama Dagang
MassaJenis
Hasil uji massa jenis yang ditunjukan pada gambar 6.1, diketahui bahwa
sediaan suspensi ibuprofen generik dan nama dagang telah memenuhi syarat
massa jenis suspensi yaitu >1,00 g/cm³ karena pada sediaan suspensi ibuprofen
ini pembawa yang digunakan adalah berupa air. Pada sediaan suspensi, jika
pembawa yang digunakan adalah air, maka massa jenis yang dihasilkan umumnya
lebih besar dari pada massa jenis pembawanya dan merupakan sifat yang
diharapkan ( (Ansel, 1989). Massa jenis pada sampel suspensi ibuprofen generik
menurun seiring bertambahnya waktu penyimpanan, sedangkan pada suspensi
ibuprofen dengan nama dagang terjadi perubahan yang fluktuatif. Perubahan
massa jenis pada suspensi dapat disebabkan oleh ketidakseragaman distribusi
bahan penyusun suspensi. Namun perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan.
Tidak adanya perubahan massa jenis yang signifikan pada masing-masing sampel
diperkuat dengan hasil uji One Way Anova. Nilai p<0,05 menunjukkan tidak
adanya perbedaan yang signifikan dari massa jenis suspensi ibuprofen generik dan
nama dagang dari hari ke hari selama penyimpanan 30 hari.
VI.3 Pengukuran Viskositas
Pengukuran Viskositas
50.000
45.000
40.000
35.000
Viskositas
30.000
(poise)
25.000 Generik
20.000
Nama Dagang
15.000
10.000
5.000
0.000
1 7 14 21 30
Hari Ke-
1
0.9
0.8
0.7
Sedimentasi
0.6
Volume
0.5 Generik
0.4
Nama Dagang
0.3
0.2
0.1
0
0 1 7 14 21 30
Hari Ke-
Pengukuran pH
4.5
4
3.5
3
2.5
pH
2 Generik
1
0.5
0
0 1 7 14 21 30
Hari Ke-
Waktu Redispersi
Sampel ρ(g/cm³) ŋ (poise) F pH
(hari) (%)
1 1,125 ± 0,003 46,656 1,00 ± 0,00 4,04 ± 0,00
7 1,124 ± 0,004 34,800 1,00 ± 0,00 4,03 ± 0,01
14 Generik 1,114 ± 0,003 43,333 1,00 ± 0,00 3,98 ± 0,02 85,00 ± 0,00
21 1,100 ± 0,002 39,347 1,00 ± 0,00 3,97 ± 0,06
30 1,063 ± 0,004 35,400 0,98 ± 0,00 3,91 ± 0,08
1 1,042 ± 0,003 49,333 1,00 ± 0,00 4,08 ± 0,00
7 1,045 ± 0,022 39,600 1,00 ± 0,00 4,04 ± 0,02
Nama
14 1,020 ± 0,002 33,666 1,00 ± 0,00 4,02 ± 0,02 75,00 ± 0,00
Dagang
21 1,024 ± 0,002 39,467 0,97 ± 0,00 3,98 ± 0,03
30 1,014 ± 0,005 36,000 0,97 ± 0,00 3,92 ± 0,07
Keterangan
ρ = Massa Jenis
ŋ = Viskositas
F = Volume Sedimentasi
Bab VII Kesimpulan
Stabilitas fisik dari kedua sampel suspensi ibuprofen generik dan suspensi
ibuprofen dengan nama dagang tidak stabil secara organoleptis. Kedua sampel
menunjukkan hasil uji stabilitas massa jenis, volume sedimentasi, redispersibilitas
dan pH yang memenuhi syarat. Stabilitas suspensi yang paling stabil adalah
suspensi ibuprofen generik dengan uji stabilitas massa jenis, volume sedimentasi
dan pH yang memenuhi syarat serta hasil uji redispersibilitas yang lebih baik
dibandingkan dengan suspensi ibuprofen dengan nama dagang.
DAFTAR PUSTAKA
Lachman L. 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi ketiga, UI Press,
Jakarta, 985-1015.
Emilia, Wintari Taurina, Andhi Fahruroji. (2013), Formulasi dan Evaluasi
Stabilitas Fisik Suspensi Ibuprofen Dengan Menggunakan Natrosol
HBR Sebagai Bahan Pensuspensi, Jurnal Ilmiah, Universitas Tanjungpura,
Pontianak.
Staff Pengajar Departemen Farmakologi. 2009, Kumpulan Kuliah Farmakologi,
Edisi dua, EGC, Jakarta, 7-9.
Gowan, W. G. 1994. Aqueous Pharmaceutical Suspension for Substantially
water insoluble Pharmaceutical Actives,
(http://www.google.com/patents/US5374659), diakses 10 September 2015.
Martin, A. 1993, Physical Pharmacy, Fourth Edition, Lea & Febiger,
Philadelphia. 477-486.
WHO. 2014. Generic Drugs. Switzerland,
(http://www.who.int/trade/glossary/story034/en/), diakses pada 15
September 2015.
Anief, M. 2003 Apa yang Perlu Diketahui tentang Obat. Edisi 4, Gadjah Mada
University Press, 3, 38.
Depkes RI. 1979, Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta, 6-8.
LAMPIRAN I
PERHITUNGAN MASSA JENIS
b. Hari Ke-7
Bobot Pikno kosong a = 23,6gr
Bobot Pikno + Aquadest b = 32,4gr
Bobot Pikno + sampel generik c = 33,50gr(1) 33,46gr (2) 33,52gr(3)
Bobot Pikno + sampel nama dagang c = 32,60gr(1) 33,00gr (2) 32,80gr(3)
1. Perhitungan Massa Jenis sampel Generik
𝑐−𝑎 33,5−23,6
(1) ρ = 𝑏−𝑎 x ρair, ρ = 32,4−23,6 𝑥 1 g/cm³
9,9
ρ = 8,8 = 1,125 g/cm³
9,86
(2) ……………….. ρ= = 1,120 g/cm³
8,8
9,92
(3) ……………….. ρ= = 1,127 g/cm³
8,8
c. Hari Ke-14
Bobot Pikno kosong a = 23,6gr
Bobot Pikno + Aquadest b = 32,45gr
Bobot Pikno + sampel generik c = 33,46gr(1) 33,50gr (2) 33,44gr(3)
Bobot Pikno + sampel nama dagang c = 32,62gr(1) 32,62gr (2) 32,66gr(3)
1. Perhitungan Massa Jenis sampel Generik
𝑐−𝑎 33,46−23,6
(1) ρ = 𝑏−𝑎 x ρair, ρ = 32,45−23,6 𝑥 1 g/cm³
9,86
ρ = 8,85 = 1,114 g/cm³
9,9
(2) …………….. ρ = 8,85 = 1,118 g/cm³
9,84
(3) …………….. ρ = 8,85 = 1,111 g/cm³
d. Hari Ke-21
Bobot Pikno kosong a = 23,62gr
Bobot Pikno + Aquadest b = 32,40gr
Bobot Pikno + sampel generik c = 33,30gr(1) 33,26gr (2) 33,28gr(3)
Bobot Pikno + sampel nama dagang c = 32,60gr(1) 32,62gr (2) 32,62gr(3)
1. Perhitungan Massa Jenis sampel Generik
𝑐−𝑎 33,3−23,62
(1) ρ = 𝑏−𝑎 x ρair, ρ = 32,4−23,62 𝑥 1 g/cm³
9,68
ρ = 8,78 = 1,102 g/cm³
9,64
(2) …………….. ρ = 8,78 = 1,098 g/cm³
9,66
(3) …………….. ρ = 8,78 = 1,100 g/cm³
e. Hari Ke-30
Bobot Pikno kosong a = 23,64gr
Bobot Pikno + Aquadest b = 32,42gr
Bobot Pikno + sampel generik c = 33,00gr(1) 32,94gr (2) 32,98gr(3)
Bobot Pikno + sampel nama dagang c = 32,60gr(1) 32,54gr (2) 32,50gr(3)
1. Perhitungan Massa Jenis sampel Generik
𝑐−𝑎 33,00−23,64
(1) ρ = 𝑏−𝑎 x ρair, ρ = 32,42−23,64 𝑥 1 g/cm³
9,36
ρ = 8,78 = 1,067 g/cm³
9,3
(2) …………….. ρ= = 1,059 g/cm³
8,78
9,34
(3) …………….. ρ = 8,78 = 1,063 g/cm³