Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
Danang Setyadi
Email: Danang.setyadi@staff.uksw.edu
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v9i1.13505
Received : February 2018; Accepted: June 2018; Published: Juni 2018
Abstrak
Kesadaran siswa tentang proses berpikirnya sendiri sangat penting dalam pemecahan masalah. Penelitian ini meru-
pakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses metakognisi siswa dalam memecahkan
masalah matematika. Pemilihan subjek didasaran pada keunikan subjek dalam menyelesaiakan masalah dan adanya
gejala selalu memikirkan kembali apa yang dipikirkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses metakognisi
yang dialami subjek terdiri dari metacognitive awareness, metacognitive evaluation, dan metacognitive regulation.
Abstract
Students awareness of his own thinking process is important in problem solving. This study is a case study
research that aims to describe the process of metacognition of students in solving mathematical problems.
Subject was selected based on the uniqueness of the subject in solving the problem and the symptoms taht
are always rethinking what he thinks. The results showed that the metacognition process experienced by
the subject consists of metacognitive awareness, metacognitive evaluation, and metacognitive regulation.
UNNES JOURNALS
Kreano 9 (1) (2018): 93-99 | 95
UNNES JOURNALS
96 Danang Setyadi, Proses Metakognisi Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika...
tentang apa yang dipikirkannnya, ia mencoba bawah ini. Pada tahap ini, ia mengalami
dengan menggunakan kasus yang lebih aktivitas metakognisi jenis regulation.
sederhana, seperti yang terlihat pada Gambar
9.
bahwa metakognisi dapat digunakan untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
memonitor proses dan mengatur proses pe- adanya proses metakognitif tersebut, siswa
mecahan masalah, seperti dalam mengana- menjadi lebih sering mengevaluasi apa yang
lisis masalah, membuat rencana, melaksana- telah dilakukannya dalam proses memecah-
kan rencana, dan memverifikasi jawaban yang kan masalah. Hal ini berarti bahwa penting
diperoleh. Proses memverifikasi atau menilai bagi guru untuk melatih siswa dalam meng-
jawaban yang diperoleh tersebut dapat dika- gunakan keterampilan metakognitif pada
takan sebagai aktivitas metacognitive evalua- saat memecahkan masalah matematika.
tion (Maulidyawati, 2015; Purnomo, 2016).
Metacognitive evaluation pada peneliti- DAFTAR PUSTAKA
an ini terjadi ketika subjek menilai jawaban- Mahromah, L. A., & Manoy, J. T. (2013). Identifikasi
Tingkat Metakognisi Siswa dalam Memecahkan
nya benar setelah melakukan pengecekan
Masalah Matematika Berdasarkan Perbedaan
secara berulang-ulang. Hal ini memperkuat Skor Matematika. Jurnal Mahasiswa Teknologi
hasil penelitian Magiera dan Zawojewski Pendidikan, 2(1).
(2011) bahwa melakukan pengecekan secara Aurah, C., Keaikitse, S., Isaacs, C., & Fincii, H. (2011).
berulang-ulang sebelum menilai apa yang di- The role of metacognition in everyday problem
solving among primary students in Kenya. Probl.
pikirkannya merupakan metacognitive evalua- Educ, 21, 9-21.
tion. Giganti, P. (2007). Why teach problem solving, part 1: the
Setelah mengalami aktivitas metacog- world needs good problem solvers!. CMC Com-
nitive evaluation, biasanya siswa akan men- MuniCator, 31(4)
Guven, B., & Cabakcor, B. O. (2013). Factors influencing
galami aktivitas metacognitive regulation.
mathematical problem-solving achievement of
Metacognitive regulation merujuk pada akti- seventh grade Turkish students. Learning and In-
vitas mental yang digunakan untuk mengatur dividual Differences, 23, 131-137.
strategi kognitif dalam memecahkan masalah Hartman, H. J. (1998). Metacognition in teaching and
(Jacobse & Harskamp, 2012). Sebagai contoh, learning: An introduction. Instructional Sci-
ence, 26(1-2), 1-3.
ketika siswa mengubah cara yang digunakan Jacobse, A. E., & Harskamp, E. G. (2012). Towards effi-
untuk memecahkan masalah, keputusan un- cient measurement of metacognition in math-
tuk melakukan hal tersebut merupakan meta- ematical problem solving. Metacognition and
cognitive regulation sedangkan ketika ia me- Learning, 7(2), 133-149.
Joseph, N. (2009). Metacognition needed: Teaching
nuliskannya dalam lembar kerja merupakan
middle and high school students to develop stra-
aktivitas kognitif. tegic learning skills. Preventing School Failure: Al-
Pada penelitian ini, metacognitive re- ternative Education for Children and Youth, 54(2),
gulation terjadi ketika subjek memutuskan 99-103.
untuk memikirkan kembali langkah yang ia Kilpatrick, J., Jane, S., dan Bradford, F. (2011). Adding it
up helping children learn mathematics. Washing-
gunakan secara berualng-ulang sebelum me- ton, DC: National Academy Press.
nyimpulkan tentang apa yang dipikirkannya Kuzle, A. (2013). Patterns of metacognitive behavior dur-
dan ketika subjek memutuskan untuk men- ing mathematics problem-solving in a dynamic
coba menyelesaikan masalah dengan meng- geometry environment. International Electronic
Journal of Mathematics Education, 8(1), 20-40.
gunakan cara yang lain. Purnomo et al (2016)
Maulidyawati, D., (2015). Proses metakognisi siswa seko-
menyatakan bahwa mengecek jawaban seca- lah menengah pertama dalam menyelesaikan
ra berulang-ulang sebelum membuat suatu soal PISA. (Doctoral Dissertation, UM Malang)
kesimpulan merupakan salah satu karakteris- Magiera, M. T., & Zawojewski, J. S. (2011). Characteriza-
tik dari metacognitive regulation. tions of social-based and self-based contexts as-
sociated with students’ awareness, evaluation,
and regulation of their thinking during small-
SIMPULAN group mathematical modeling. Journal for Re-
Proses metakognisi yang dialami sub- search in Mathematics Education, 42(5), 486-520.
jek ketika memecahkan masalah melibatkan Mohd, N., & Mahmood, T. F. P. T. (2011). The effects of
attitude towards problem solving in mathemat-
aktivitas metacognitive awareness, metacogni-
ics achievements.
tive evaluation, dan metacognitive regulation. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM).
Ketiga aktivitas tersebut terjadi secara ber- (2000). Principles and standards for school math-
gantian dengan kuantitas yang berbeda beda. ematics. Reston, VA: NCTM
UNNES JOURNALS
Kreano 9 (1) (2018): 93-99 | 99
Novotna, J., Eisenmann, P., Přibyl, J., Ondrušová, J., & students in solving mathematics problems. IOSR
Břehovský, J. (2014). Problem solving in school Journal of Research & Method in Education (IOSR-
mathematics based on heuristic strategies. Jour- JRME), 6(5), 26-35
nal on Efficiency and Responsibility in Education Siswono, T. Y. E. (2008). Model pembelajaran matema-
and Science, 7(1), 1-6. tika berbasis pengajuan dan pemecahan masalah
Panaoura, A., Gagatsis, A., & Demetriou, A. (2009). An untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
intervention to the metacognitive performance:
Surabaya: Unesa University Press
Selfregulation in mathematics and mathemati-
Schraw, G., & Dennison, R. S. (1994). Assessing meta-
cal modeling. Acta Didactica Universitatis Come-
cognitive awareness. Contemporary educational
nianae Mathematics, 9, 63-79.
Pimta, S., Tayraukham, S., & Nuangchalerm, P. (2009). psychology, 19(4), 460-475.
Factors Influencing Mathematic Problem-Solv- Schoenfeld, A. H. 1985. Mathematical problem solving.
ing Ability of Sixth Grade Students. Online Sub- Lawrence Erlbaum Associates
mission, 5(4), 381-385. Wilson, J., & Clarke, D. (2004). Towards the modelling of
Purnomo, D., Toto, N., Subanji., dan Swasono, R, (2016). mathematical metacognition. Mathematics Edu-
Metacognition process characteristics of the cation Research Journal, 16(2), 25-48.
UNNES JOURNALS