SEMESTER 4
Kelompok : A-4
Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
INSEMINASI
1. Pendahuluan
Inseminasi Buatan. Kata inseminasi berasal dari bahasa inggris “insemination”, yang
artinya pembuahan atau penghamilan. Inseminasi buatan ini, dimasukkan oleh dokter Arab
dengan istilah التلقيحyang berasal dari fi’il (kata kerja) لقح – يلقحmenjadi تلقيحاyang berarti
mengawinkan atau mempertemukan (memadukan).
Kata التلقيحyang sama pengertiannya dengan perkataan inseminasi buatan, diambil oleh
dokter ahli kandungan bangsa Arab dalam upaya pembuahan terhadap wanita yang
menginginkan kehamilan. Padahal sebelumnya, istilah itu berasal dari petani kurma yang
pekerjaannya menaburkan serbuk bunga jantan kepada bunga betina, agar pohon kurmanya
dapat berbuah.
Program Bayi tabung atau pembuahan in vitro adalah sebuah tehnik pembuahan atau
bayi tabung reproduksi dimana sel telur (ovum)dibuahi diluar tubuh wanita. Bayi tabung
adalah suatu metode untuk mengatasi masalah kesuburan (keturunan) dimana akan dilakukan
bila metode lainnya sudah tidak berhasil. Adapun proses dari bayi tabung itu sendiri adalah
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, yaitu pemindahan sel telur dari ovarium dan
pembuahan oleh sperma dilakukan dalam sebuah medium cair.
Bayi tabung dalam bahasa kedokteran disebut In Vitri Fertilization (IVF). In Vitro
berasal dari bahasa Latin yang berarti di dalam sedangkan Fertilization adalah bahasa Inggris
yang memiliki arti pembuahan. Jadi bayi tabung adalah suatu upaya untuk memperoleh
kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan
dalam suatu wadah atau cawan petri (semacam mangkuk kaca berukuran kecil) khusus yang
hal ini dilakukan oleh petugas medis. Mungkin karena proses pembuahan tersebut terjadi
di cawan kaca (seolah seperti tabung), akhirnya masyarakat mengenalnya sebagai pengertian
bayi tabung.
2. Jenis-jenis
3. Hukum Umum
Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat dalam pasal 16 UU No. 23 Tahun 1992
tentang kesehatan yang berbunyi:
Ayat 1
Kehamilan di luar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk
membantu suami istri mendapat keturunan
Ayat 2
Upaya kehamilan di luar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat
dilaksanakan oleh pasangan suami istri yang sah, dengan ketentuan:
1. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan
dalam rahim istri darimana ovum itu berasal
2. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Dan apabila kita bandingkan dengan bunyi pasal 42 UU Perkawinan No. 1 tahun 1974,
yaitu “anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan
yang sah” maka tampaknya memberi pengertian bahwa anak hasil inseminasi buatan dengan
donor itu dapat dipandang sebagai anak yang sah.
4. Hukum Islam
Dalil-dalil syar’i yang dapat dijadikan landasan menetapkan hukum haram inseminasi buatan
dengan donor ialah:
Hadits Nabi Saw yang mengatakan, “tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (istri orang lain).”
(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dipandang Shahih oleh Ibnu Hibban).
Karena tidak dijumpai ayat dan hadits yang secara eksplisit melarang inseminasi buatan
pada hewan, maka berarti hukumnya mubah.
Sebagaimana kita ketahui bahwa inseminasi buatan pada manusia dengan donor sperma
dan/atau ovum lebih banyak mendatangkan mudharat daripada maslahah. Maslahah yang
dibawa inseminasi buatan ialah membantu suami-isteri yang mandul, baik keduanya maupun
salah satunya, untuk mendapatkan keturunan atau yang mengalami gangguan pembuahan
normal.
Namun mudharat dan mafsadahnya jauh lebih besar, antara lain berupa:
1. Percampuran nasab, padahal Islam sangat menjada kesucian/kehormatan kelamin dan
kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan kewarisan.
2. Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.
3. Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, karena terjadi percampuran sperma
pria dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah.
4. Kehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.
5. Anak hasil inseminasi lebih banyak unsur negatifnya daripada anak adopsi.
6. Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami, terutama bagi bayi
tabung lewat ibu titipan yang menyerahkan bayinya kepada pasangan suami-isteri yang
punya benihnya sesuai dengan kontrak, tidak terjalin hubungan keibuan secara alami.
(QS. Luqman:14 dan Al-Ahqaf:14).
KLONING
Kata 'kloning' berasal dari kata 'klon' (Yunani) yang berarti potongan/pangkasan tanaman.
Bahasa Inggris disebut Clone yang berarti duplikasi, penggandaan, membuat objek yang sama
persis.
kloning merupakan "suatu proses penggandaan makhluk hidup dengan cara nucleus transfer
dari sel janin yang sudah berdifferensiasi dari sel dewasa", atau "penggandaan makhluk hidup
menjadi lebih banyak dengan memindahkan inti sel tubuh ke dalam indung telur pada tahap
sebelum terjadi pemisahan sel-sel bagian-bagian tubuh”.
Pembagian kloning :
1. Kloning embrio : bertujuan membuat kembar dua, tiga, dan seterusnya dari sebuah zigot.
2. Kloning biomedik atau terapeutik : bertujuan untuk keoerluan penelitian pengobatan
penyakit yang sulit disembuhkan seperti alzheimer, parkinson, diabetes melitus, infark
jantung, kanker darah, stroke dan sebagainya.
3. Kloning reproduksi : bertujuan untuk mendapatkan anak klon dari orang yang di klon,
memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik.
Kloning embrio :
• Kloning embrio terjadi pada sel embrio yang terbentuk antara sel sperma dengan sel telur.
• Jika diambil dari pasangan suami isteri, kemudian dimasukkan kembali ke dalam rahim
isterinya. tidak ada masalah menurut ajaran Islam.
• tetapi jika dititipkan kepada wanita lain yang bukan pemilik ovum akan menimbulkan
kerancuan nasab. Hubungan antara ibu yang mengandung dengan laki-laki yang
mempunyai sel sperma tidak ada hubungan nikah.
• Dengan demikian penitipan embrio tersebut hukumnya haram.
Kloning terapetik :
• pendapat mayoritas ulama yang membolehkan kloning terapetik yang bertujuan untuk
mengobati berbagai penyakit, seperti Parkinson, Diabetes, dan lain-lain, tetapi
mengbaramkan kloing reproduksi.