Anda di halaman 1dari 7

Online Shop Instagram terhadap perubahan gaya hidup konsumtif pada

Mahasiswi UNS

Disusun Oleh :

Yoan Syafia Harnum – D1216072

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NON REGULER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2017
Latar Belakang
Dewasa ini, ternyata tidak hanya saja perkembangan teknologi menjadi
canggih akan tetapi juga gaya hidup manusia sekarang ini menjadi modern dan serba
mudah. Mereka dapat menggunakan teknologi komunikasi dan informasi terkini
untuk berkomunikasi satu sama lain. Penggunaan media internet berkembang dengan
cepat dan menjadi bagian terpenting dalam bidang ekonomi dan dalam memenuhi
kebutuhan manusia. Penggunanya juga semakin meningkat tidak hanya dari kalangan
remaja seperti pelajar sekolah dan mahasiswa, bahkan anak-anak, orang dewasa
sampai kaum lanjut usia pun mulai menjadi pengguna aktif internet.
Pada tanggal 26 Januari 2017, perusahaan riset We Are Social mengumumkan
laporan terbaru mereka terkait perkembangan penggunaan internet di dunia. Hasilnya,
mereka menyebut Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan jumlah pengguna
internet terbesar di dunia. Hanya mempunyai sekitar 88,1 juta pengguna internet pada
awal tahun 2016, jumlah pengguna internet di tanah air telah naik sebesar 51 persen
ke angka 132,7 juta pengguna pada awal 2017 ini. Namun dari sisi perangkat yang
digunakan untuk mengakses internet, tidak ada perubahan yang berarti. Sebanyak 69
persen masyarakat Indonesia masih mengakses internet melalui
perangkat mobile, dan sisanya melalui desktop dan tablet. Pertumbuhan jumlah
pengguna internet ini turut diiringi oleh meningkatnya jumlah pengguna layanan
media sosial. Hanya berjumlah 79 juta pada tahun lalu, angka tersebut kini telah naik
menjadi 106 juta pengguna. Para pengguna yang secara aktif menggunakan media
social di perangkat mobile pun naik dari dari angka 66 juta menjadi 92 juta.
(www.id.techinasia.co.id)
Dikutip dari halaman inet.detik.com menyatakan bahwa pertumbuhan
pengguna aktif bulanan Instagram terus meroket. Awalnya, butuh waktu dua tahun
lebih atau tepatnya 26 Februari 2013 perusahaan yang dibentuk Kevin Systrom dan
Mike Krieger ini mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan. Sejak saat itu, pengguna
Instagram tumbuh pesat. Bahkan pada 21 Juni 2016, mereka mampu meraih setengah
miliar pengguna aktif bulanan. Dan, sekarang anak perusahaan Facebook ini
mencapai 700 juta pengguna aktif bulanan.
Ketika awal berdiri 6 Oktober 2010 lalu, Instagram merupakan media sosial
yang fokus untuk berbagi foto. Dulu Instagram hanya digunakan sebagai media
eksis / media narsis. Instagram adalah aplikasi gratis untuk berbagi foto yang
memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto dan selanjutnya berbagi pada
layanan jejaring sosial. Instagram banyak diminati semua kalangan tanpa terkecuali
artis dari mancanegara, selebgram yang merupakan sebuah sebutan artis khusus di
media sosial Instagram dan bahkan para pemilik online shop. Online shop ini telah
menjamur adanya di Instagram searah dengan semakin berkembangnya bisnis dan
semakin meningkatnya kebutuhan di masyarakat.
Saat ini online shop tengah digandrungi masyarakat. Online shop atau
belanja online lewat internet merupakan suatu proses pembelian barang atau jasa
dari mereka yang menjual melalui internet. Hanya perlu terhubung dengan internet
untuk melakukan transaksi jual beli secara online. Apalagi dengan adanya kemajuan
teknologi seperti sekarang ini gadget atau smartphone pun sudah bisa digunakan
untuk mengakses internet dimana saja dan kapan saja.
Menurut laporan Nielsen Indonesia yang dipublikasikan (2014) konsumen
Indonesia mulai menyukai belanja online seiring dengan meningkatnya
penetrasi Internet di Indonesia. Mereka senang membaca ulasan dan mencari
informasi mengenai produk dan jasa yang dibutuhkan. Urusan travelling menempati
posisi teratas dalam aktivitas belanja online orang Indonesia. Sekitar setengah dari
konsumen Indonesia berencana untuk membeli secara online tiket pesawat (55%)
serta melakukan pemesanan hotel dan biro perjalanan (46%) dalam enam bulan
setelahnya.
Selanjutnya, empat dari sepuluh konsumen (40%) berencana untuk membeli
buku elektronik (ebook), hampir empat dari sepuluh konsumen berencana untuk
membeli pakaian, aksesori, atau sepatu (37%), dan lebih dari sepertiga konsumen
merencanakan untuk membeli tiket acara (34%) secara online. Perangkat yang
paling sering digunakan untuk bebelanja online adalah telepon seluler (ponsel).
Menurut laporan itu, Indonesia berada dalam urutan teratas secara global dalam hal
penggunaan ponsel untuk belanja online bersama dengan Filipina, Vietnam, dan
Thailand (ww.ekonomi.kompas.com, 2014)
Menurutnya Khofifah yang dikutip dari berita online Tempo.co maraknya
layanan belanja online turut menyumbang sifat konsumtif masyarakat terutama
kaum perempuan. Beragamnya produk menarik yang ditawarkan, kemudahan
memilih barang dan bertransaksi, sampai proses pengiriman dalam waktu cepat
menjadikan perilaku "gila belanja" semakin menjadi-jadi. Boleh dibilang online
shopping telah menjadi gaya hidup baru.
Mengutip dari penelitian seorang mahasiswa di UNAIR, Chacha Andira Sari
bahwa Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kompas menunjukkan pada tahun 2012
mahasiswa memiliki minat untuk berbelanja online dengan angka sebesar 19,9%.
Umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan
semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga menyebabkan
seseorang menjadi boros atau yang yang lebih dikenal dengan istilah perilaku
konsumtif atau perilaku konsumerisme (Hasugian, 2005).

Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk mengkaji bagaimanakah dampak


online shop di Instagram dalam perubahan gaya hidup konsumtif perempuan di kalangan
mahasiswi UNS

Rumusan masalah :
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok pertanyaan yang akan diteliti
adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap
perilaku konsumtif mahasiswi UNS?
2. Apakah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswi UNS ?

Tujuan Penelitian :
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial
instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswi UNS
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswi
UNS

Teori Persamaan Media

Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass
(professor jurusan komunikasi Universitas Stanford Amerika) dalam tulisannya The
Media Equation: How People Treat Computers, Television, and New Media Like Real
People and Places pada tahun 1996. Teori ini relatif sangat baru dalam dunia
komunikasi massa.
Teori persamaan media ini ingin menjawab persoalan mengapa orang-orang
secara tidak sadar dan bahkan secara otomatis merespons apa yang dikomunikasikan
media seolah-olah (media itu) manusia. Menurut asumsi teori ini, media diibaratkan
manusia. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa
menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan
dua orang dalam situasi face to face (dalam, Nurudin 2007: 178).
Jelas teori ini berkenaan sekali dengan penggunaan Instagram saat ini, bahwa
dengan media komunikasi seperti Instagram yang merupakan aplikasi media sosial yang
terfokuskan pada sebuah foto dan bahkan video yang memiliki berbagai informasi dan
makna, kita dapat berinteraksi dengan media elektronik seperti smartphone seolah-olah
smartphone ini adalah lawan bicara kita. Serta penggunaan nya yang saat ini sebagai
media pemenuh kebutuhan untuk berbelanja secara praktis, cepat dan tepat waktu.
Dalam hal ini media-media seperti smartphone lah yang dapat digunakan untuk
menunjang proses ini, media inilah yang menjadi lawan dalam komunikasi manusia.
Karena itu dalam teori ini media pun disebutkan sebagai manusia karena mampu
memberikan feedback langsung terhadap kita manusia yang mengkomunikasikannya.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif melalui
pendekatan survey. Metode survey menurut J. Vrendenbergt dalam buku Metode dan
Teknik Penelitian Masyarakat, (1980:34) adalah metode riset yang menggunakan
kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh
informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
Daftar Pustaka
Eva Melita Fitria (2015). Dampak Online Shop di Instagram dalam Perubahan Gaya
Hidup Konsumtif Perempuan Shopaholic di Samarinda. eJournal Ilmu
Komunikasi, Vol. 1 No. 3 (2015): pp. 117-128 ejournal.ilkom.fisip-unmul.org.
J. Vredenbregt. 1984 . Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.
Gramedia
Ketika Orang Indonesia Lebih Senang Belanja Online. Diakses pada 30 Oktober 2017
dari
http://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/13/084300126/Ketika.Orang.Indon
esia.Lebih.Senang.Belanja.Online
Mensos: Belanja Online Sumbang Sifat Konsumtif Masyarakat. Diakses pada 30
Oktober 2017 dari http://nasional.tempo.co/read/848126/mensos-belanja-
online-sumbang-sifat-konsumtif-masyarakat#P8fCqgyffKMEY7Os.99
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Pengguna Aktif Instagram Tembus 700 Juta. Diakses pada 30 Oktober 2017 dari
http://inet.detik.com/cyberlife/d-3485230/pengguna-aktif-instagram-tembus-
700-juta
Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2016 Terbesar di Dunia.
Diakses pada 30 Oktober 2017 dari https://id.techinasia.com/pertumbuhan-
pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2016
Sari, Chacha Andira. 2015. Perilaku Berbelanja Online di Kalangan Mahasiswi
Antropologi Universitas Airlangga. AntroUnairdotNet Vol. 4 No.2

Anda mungkin juga menyukai