Anda di halaman 1dari 48

itab Matan Al Ajurrumiyyah yang biasa disebut jurmiyyah adalah salah satu kitab

dasar dalam ilmu nahwu yang dikarang oleh Al Imam Ash Shanhajy yang sangat
masyhur di Indonesia ini.. kitab jurmiyyah berisi kumpulan materi nahwu yang
mencakup hampir keseluruhan inti ilmu nahwu. Kitab ini berisi 26 bab yang berisi
materi seputar istilah penting ilmu nahwu seperti isim, fi’il dan huruf.

Macam-macam Kalam

Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah :

Al kalam (kalimat) adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa
arab. Penyusun kalimat itu ada tiga: Isim, fi’il, dan huruf yang memiliki arti.

(1) Isim itu dapat dikenali dengan keberadaan khafadh, tanwin, dan kemasukan
alif dan lam. Huruf khafadh itu adalah :

‫(ْمِ ن‬dari), ‫(إِلَى‬ke), ْ‫عن‬


َ (dari), ‫علَى‬
َ (di atas), ‫(فِي‬di), ْ‫( ُرب‬jarang), ‫ب‬
ِْ (dengan), َْ‫(ك‬seperti), ‫ل‬
ِْ
(untuk)

Isim dapat dikenali juga dengan huruf qasam (sumpah) yaitu waw, ba dan ta.

(2) Fiil itu dikenali dengan keberadaan:

‫( ْقَد‬sungguh/terkadang), ْ‫س‬
َ (akan) ، ‫سوف‬
َ ْ(akan) ، ‫(ْتَاءِ ْاَلتأنِيثِْاَلسا ِكنَة‬ta ta’nits yang mati)

(3) Huruf itu adalah sesuatu yang tidak memenuhi ciri-ciri isim dan fi’il

‫ضاتِْاْلَس َماء‬
َ ‫ْ َبابُ ْ َمخفُو‬

‫ْوت َابِ ٌعْلِل َمخفُوض‬,ِ


َ ‫ضافَة‬
َ ‫اْل‬ ٌ ُ‫ْو َمخف‬,
ِ ِ‫وضْب‬ ٌ ُ‫ضاتُ ْث َ ََلثَةُْأَن َواعٍْ َمخف‬
َ ِ‫وضْبِال َحرف‬ َ ‫ْاَل َمخفُو‬

ْ,‫ِيْاَل َو ُاو‬
َ ‫ْوه‬, َ َ‫ْوبِ ُح ُروفِ ْاَلق‬,
َ ‫س ِم‬ َ ِ‫ْوال َكاف‬,
َ ‫ْوالَل ِم‬, َ ِ‫ْ َوالبَاء‬,‫ْو ُرب‬,‫ِي‬ َ َ‫عل‬
َ ‫ْوف‬,‫ى‬ َ ‫ْو‬,
َ ‫عن‬ َ َ‫ْوإِل‬,
َ ‫ْو‬,‫ى‬ َ ‫َصْبِمِ ن‬ُّ ‫وضْبِال َحرفِ ْفَ ُه َوْ َماْيَخت‬ُ ُ‫فَأَماْاَل َمخف‬
‫ْو ُمنذ‬,
َ ‫ْوبِ ُمذ‬,
َ ‫ْرب‬ ُ ‫ْوبِ َوا ِو‬,
َ ‫ْوالتا ُء‬, َ .
َ ‫ْوالبَا ُء‬

Bab Isim-isim yang Di-khafadh-kan (dijerkan)

Isim-isim yang dikhafadhkan itu ada tiga bagian :

 Dikhafadhkan dengan huruf khafadh

 Dikhafadhkan dengan idhafah

 Dikhafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya

Adapun yang dijarkan dengan huruf khafadh yaitu apa-apa yang dijarkan dengan
huruf:

‫(ْمِ ن‬dari), ‫(إِلَى‬ke), ْ‫عن‬


َ (dari), ‫علَى‬
َ (di atas), ‫(فِي‬di), ْ‫( ُرب‬jarang), ‫ب‬
ِْ (dengan), َْ‫(ك‬seperti), ‫ل‬
ِْ
(untuk)
dan dengan huruf Qasam (sumpah) yaitu:

‫ْالتاء‬,‫ْالبَا ُء‬,‫ْْاَل َو ُاو‬ (ketiganya bermakna sumpah: demi)

dan dengan: ,ْ‫( ُمذ‬sejak) ُ‫( َو ُمن ْذ‬sejak)

Adapun yang dijarkan dengan idhafah maka contohnya: ‫غ ََل ُم ْزَ ي ٍْد‬
ُ (pembantu Zaid) dan
yang dijarkan dengan idhafah itu ada dua, pertama yang di-taqdir-kan dengan lam
dan kedua yang di-taqdir-kan dengan min.

Maka yang di-taqdir-kan dengan lam (bagi, kepunyaan) contohnya: ‫غ ََل ُم ْزَ ي ٍْد‬
ُ
(pembantu (milik) Zaid)

Dan yang di-taqdir-kan dengan min (dari) contohnya: ‫َز‬ ٍْ ‫(ثَوبُ ْخ‬Baju (dari) sutera), ُْ‫بَاب‬
ٍْ ‫س‬
‫اج‬ َ (pintu (dari) kayu jati), ‫(خَات َ ُمْ َحدِي ٍْد‬Cincin (dari) besi)

Bab Al I’rab

I’rab itu adalah berubahnya akhir kata karena perbedaan amil-amil yang masuk
atasnya baik secara lafadz atau taqdir. Pembagian i’rab itu ada empat:

 Rafa’

 Nashab

 Khofadh atau Jar

 Jazm.

 Setiap isim itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, khafad akan tetapi tidak
mungkin dalam kondisi jazm

 Setiap fi’il itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, jazm akan tetapi tidak mungkin
dalam kondisi khafadh.

Bab Mengenal tanda-tanda I’rab

A. Rafa’ memiliki empat tanda:

 Dhammah

 Huruf Waw

 Huruf Alif

 Huruf Nun
v Dhammah menjadi tanda bagi rafa’ pada empat tempat :

 Isim Mufrad,

 Jama’ taktsir

 Jama’ muannas salim, dan

 Fiil mudhari’ yang tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu

v Huruf Waw menjadi tanda bagi rafa’ pada dua tempat :

 Jama’ mudzakkar salim, dan

 Isim-isim yang lima yaitu

‫ْوذُوْ َمال‬,
َ َ‫ْوفُوك‬, َ َ‫ْوأ َ ُخوك‬,
َ َ‫ْو َح ُموك‬, َ َ‫ْأَبُوك‬

(Bapak mu, saudara laki-laki mu , ipar mu, mulut mu, pemilik harta )

 v Huruf Alif menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu

 v Huruf Nun menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung
dengan:

 ü dhamir tatsniyah,

 ü dhamir jama’, dan

 ü dhamir muannats mukhatabah.

B. Nashab memiliki lima tanda:

 Fathah

 Huruf alif

 kasrah

 Huruf Ya

 Hadzfunnuun (membuang nun)

v Fathah menjadi tanda bagi nashab pada tiga tempat :

 Pada Isim Mufrad


 Jama’ taksir, dan

 fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak
bersambung di akhirnya dengan sesuatu pun

v Huruf Alif menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima contohnya :

‫ْوأَخَاك‬
َ َ‫ْرأَيتُ ْأَبَاك‬
َ

(aku melihat bapakmu dan saudaramu) dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.

v Kasrah menjadi tanda bagi nashab pada jama’ muannats salim

v Huruf Ya menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama’ (mudzakkar salim)

v Hadzfunnuun (membuang huruf nun), menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il
yang lima yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.

C. Khafadh memiliki 3 tanda:

 Kasrah

 Huruf Ya

 Fathah

v Kasrah menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:

 Isim Mufrad yang menerima tanwin

 jama’ taksir yang menerima tanwin, dan

 jama’ muannats salim

v Huruf ya menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:

 Pada isim-isim yang lima (al asmaul khamsah)

 Isim Tatsniyah, dan

 jama’

v Fathah menjadi tanda bagi khafadh pada isim-isim yang tidak menerima tanwin
(isim ghairu munsharif)

D. Jazm memiliki 2 tanda:


 Sukun

 Al hadzfu (membuang)

v Sukun menjadi tanda bagi jazm pada fi’il yang shahih akhirnya

v Al hadzfu menjadi tanda bagi jazm pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan
pada fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.

Bab Fi’il-fi’il (Kata Kerja)

Fi’il itu ada tiga :

 Fiil Madhi

 Fiil Mudhari’

 Fiil Amr

Contohnya ‫ض َرب‬
َ ْ(madhi), (mudhari’) , ُْ‫‘(يَض ِرب‬amr) ‫ْاِض ِرب‬

(1) Fiil Madhi itu selalu di-fathah-kan

(2) Fiil amar selalu di-jazm-kan, dan

(3) Fiil mudhari’ itu fiil yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf tambahan
yang empat yang terkumpul dalam perkataan ‫(ْأَنَيت‬hamzah, nun, ya, dan ta). Fiil
mudhari’ itu selalu di-rafa’-kan kecuali ada amil (huruf) nashab atau jazm yang
masuk padanya.

Amil nashab (hal yang me-nashab-kan) itu ada sepuluh, yaitu:

ْ َ ‫(أ‬bahwa), ْ‫( َلن‬tak akan), ْ‫(إِذَن‬jadi, kalau begitu), ‫(ْكَي‬supaya),


‫ن‬ ْ‫( ََل ُم ْكَي‬lam dengan
makna supaya), ‫( ََل ُم ْاَل ُج ُحو ِْد‬lam pengingkaran), ‫( َحتى‬sehingga), ْ,‫ ْال َوا ِو‬, ِ‫ال َج َوابُ ْبِالفَاء‬
‫(ْأَو‬kalimat jawab dengan fa, wa, dan aw).

Amil jazm (hal yang me-jazam-kan) itu ada delapan belas, yaitu :

‫(لَ ْم‬tidak), ‫( َلما‬belum), ْ‫(أ َ َلم‬tidakkah?), ‫(أَلَما‬belumkah?), َ ‫( ََل ُم ْاَْلَم ِر‬Lam untuk
َ ‫ْوال ُّد‬
ِْ‫عاء‬
perintah dan permohonan) ” ِْ‫عاء‬ َْ (La untuk larangan dan permohonan), ْ‫ِإن‬
َ ِ ‫َل”ْفِيْاَلنهي‬
َ ‫ْوال ُّد‬
(jika) ،‫( َما‬apa) ْ‫( َمن‬siapa) ،‫( َمه َما‬apapun), ‫(إِذ َما‬kalau)، ْ‫(أَي‬mana, sesuatu apa)،
‫( َمت َى‬kapan), َْ‫(أَين‬dimana) َْ‫(أَيان‬kapan),‫(أَنى‬bagaimana), ‫( َحيث ُ َما‬dimanapun), ‫كَيفَ َما‬
(bagaimanapun), .‫( ِإذًاْفِيْاَلشِع ِرْخاصة‬dan “Jika demikian” pada syair tertentu)

Bab Isim-isim yang Dirafa’kan

Isim-isim yang di-rafa’-kan itu ada tujuh :

 Isim Faa’il

 Isim Maf’ul yang tidak disebut failnya (naaibul fa’il)

 Mubtada

 khabar mubtada

 Isim Kaana dan saudara-saudaranya

 khabar inna dan saudara-saudaranya

 pengikut dari yang di-rafa’-kan, yaitu ada empat : Na’at, ‘athaf, taukid, dan
badal

Bab Faa’il (Pelaku)

Faa’il (pelaku) termasuk isim yang di-rafa’-kan yang disebut setelah fi’il (perbuatan)
nya. Dan faa’il itu ada dua jenis:

1. Faa’il isim dzhahir

2. Faa’il isim dhamir

1. Faa’il isim dzhahir itu contohnya seperti:

َ َ‫ْوق‬,ُ
‫امْالزيد‬ َْ ‫ْوقَا َمتْاَل ِهند‬,ْ,ُ
َ ‫امْا َ ِلر َجال‬ َ َ‫ْويَقُو ُمْالزيدُون‬,
َ َ‫ْوق‬, َ ‫ْويَقُو ُمْزَ يد‬,ٌ
َ َ‫ْوق‬,ٌْ
َ َ‫امْالزيدُون‬ َ َ‫ق‬,
َ ‫امْزَ يد‬

(Zaid telah berdiri, Zaid sedang berdiri, Dua orang (bernama) Zaid telah berdiri,
Dua orang (bernama) Zaid sedang berdiri, Orang-orang (bernama) Zaid telah
berdiri.

2. Faa’il isim dhamir itu ada 12, yaitu :

‫ْوضربن‬,‫ض َربُوا‬
َ ‫ْو‬,‫ا‬
َْ ‫ض َر َب‬
َ ‫ْو‬,
َ ‫ض َر َبت‬
َ ‫ْو‬,
َ ‫ب‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ض َربتُن‬
َ ‫ْو‬, َ ‫ض َربتُم‬
َ ‫ْو‬, َ ‫ض َربت ُ َم‬
َ ‫ْو‬,‫ا‬ َ ‫ْو‬,ِ
َ ‫ض َربت‬
َ ‫ْو‬,
َ َ‫ض َربت‬
َ ‫ْو‬,‫َا‬
َ ‫ض َربن‬ َ ُ‫ض َربت‬
َ ‫ْو‬, َ

(aku telah memukul, kami telah memukul, kamu (lk) telah memukul, kamu (lk)
telah memukul, , kalian berdua telah memukul, kalian (lk) telah memukul, kalian
(pr) telah memukul, dia (lk) telah memukul, dia (pr) telah memukul, mereka
berdua telah memukul, mereka (lk) telah memukul, mereka (pr) telah memukul).

Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya (Naaibul faa’il)


Naaibul faa’il adalah isim yang di-rafa’-kan yang tidak disebut bersamanya faa’ilnya.

Jika fi’il madhi maka huruf pertama nya di-dhammah-kan dan satu huruf
sebelum huruf terakhir dikasrahkan. Contoh : ‫ْض ُِرب‬

Jika fi’il mudhari’ maka huruf pertama nya di-dhammah-kan dan dan satu huruf
sebelum huruf terakhir difathahkan . contoh : ‫ْيُض َرب‬

Naa’ibul faa’il itu ada dua:

 Naaibul faa’il isim dzhahir

 Naaibul faa’il isim dhamir.

1. Naaibul faa’il isim dzhahir itu contohnya :

‫عم ٌرو‬ َ ْ‫بْزَ ي ٌْد”ْ َْو”يُض َربُ ْزَ ي ٌْد”ْ َْو”أُك ِر َم‬
َ ْ‫عم ٌرو”ْ َْو”يُك َر ُم‬ َ ‫ض ُِر‬

(Zaid telah dipukul, Zaid sedang dipukul, ‘Amr telah dimuliakan, ‘Amr sedang
dimuliakan)

2. Naaibul faa’il isim dhamir contohnya:

‫ْوضُربن‬,‫ْوض ُِربُوا‬,‫ا‬
َْ ‫ْوض ُِر َب‬,
َ ‫ْوض ُِر َبت‬,
َ ‫ب‬ َ ‫ْوض ُِربتُن‬,
َ ‫ْوض ُِر‬, َ ‫ْوض ُِربتُم‬,‫ا‬
َ ‫ْوض ُِربت ُ َم‬,ِ
َ ‫ْوض ُِربت‬,
َ َ‫ْوض ُِربت‬,‫َا‬ َ ُ‫ ض ُِربت‬.
َ ‫ْوض ُِربن‬

Bab Mubtada dan khabar

Mubtada adalah isim yang di-rafa’-kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh. Khabar
adalah isim yang di-rafa’-kan yang disandarkan kepada mubtada’. Contohnya :

“ َْ‫ان”ْ َْو”الزيدُونَ ْقَائِ ُمون‬ ِ ‫“زَ يدٌْقَائِ ٌْم”ْ َْو”الزي َد‬


ِْ ‫انْقَائِ َم‬

(Zaid berdiri, Dua orang Zaid berdiri, Zaid-zaid (orang-orang yang bernama zaid)
berdiri)

v Mubtada itu ada dua jenis:

 Mubtada isim dzahir

 Mubtada isim dhamir

Mubtada isim dzahir itu sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti
contoh di atas) sedangkan Mubtada isim dhamir itu ada dua belas :

‫ْوهُن‬ َ ‫ْو ُه َم‬


َ ‫اْوهُم‬ َ ‫ِي‬
َ ‫هوْوه‬ َ ‫ْوأَنتُن‬
َ ‫ْو‬ َ ‫اْوأَنتُم‬
َ ‫ِْوأَنت ُ َم‬
َ ‫ْوأَنتَ ْ َوأَنت‬ َ ‫ْْأَن‬
َ ُ‫َاْونَحن‬
(saya, kami, kamu (lk), kamu (pr), kalian berdua, kalian (lk), kalian (pr), dia (lk),
dia (pr), mereka berdua, mereka (lk), mereka (pr))

contohnya :

َ ‫(ْأَنَاْقَائِ ٌم‬
)‫)ْو(نَح ُنْقَْائِ ُمون‬

(saya berdiri, kami berdiri))

Dan contoh lain yang serupa

 Khabar itu ada dua jenis:

1. Khabar mufrad

2. Khabar ghair mufrad

Khabar mufrad itu contohnya ‫(زَ يدٌْقَائِ ٌْم‬Zaid berdiri) sedangkan khabar ghair mufrad
itu ada empat :

 Jar dan majrur

 dzharaf

 fi’il beserta faa’ilnya

 Mubtada beserta khabarnya.

Contohnya:

‫اريَتُهُْذَا ِهبَة‬ َ ُ‫امْاَبُوه‬


ِ ‫ْوزَ يدٌْ َج‬ َ َ‫ْوزَ يدٌْق‬
َ َ‫ْوزَ يدٌْعِندَك‬
َ ‫ْزَ يدٌْفِىْالد ِار‬

(Zaid ada di dalam rumah, Zaid ada di sisi mu, Zaid itu berdiri bapaknya[1], Zaid
itu budaknya pergi).

Bab Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar

Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar itu ada tiga macam:

 Kaana dan yang semisal Kaana ( ‫)كان وأخواتها‬

 Innna dan yang semisal Inna( ‫) إن وأخواتها‬

 Dzhanna (dzhanantu) dan yang semisal Dzhanna (‫) ظن وأخواتها‬

A. Kaana dan saudara-saudaranya itu me-rafa’-kan isim (mubtada) dan


menashabkan khabar. ( ‫) ترفع االسم وتنصب الخبر‬adalah :

َ ‫(أَم‬memasuki waktu sore), ‫(ْأَصبَح‬memasuki waktu pagi),


َْ‫(كَان‬ada,terjadi), ‫سى‬
‫(أَض َحى‬memasuki waktu dhuha), ‫ظل‬ َ ْْ(pada waktu siang), َْ‫(بَات‬pada waktu
malam),‫صار‬َ ْ(menjadi), ‫س‬ َْ ‫( َلي‬tidak), ‫ل‬
َْ ‫( َماْزَ ا‬senantiasa), ‫(ْْ َماْاِنفَك‬senantiasa), ‫ئ‬
َْ ِ‫َماْفَت‬
(senantiasa), ‫(ْ َماْبَ ِرح‬senantiasa), ‫(ْ َماْ َدام‬senantiasa)

Termasuk juga tashrif (perubahan kata) dari kata-kata di atas, seperti :

ْ‫ْوأَصبِح‬ َ ‫ْوأَصبَ َح‬,


َ ‫ْويُصبِ ُح‬ َ ‫ْو ُكن‬,
َ ُ‫ْويَ ُكون‬,
َ َ‫ْ َكان‬

(telah terjadi, sedang terjadi, jadilah! – Telah memasuki waktu pagi, sedang
memasuki waktu shubuh, masukilah waktu shubuh!)

Contohnya :

“‫صا” ْوغيرْذالك‬
ً ِ‫عم ٌروْشَاخ‬ َ ‫ْولَي‬,‫ا‬
َ ْ‫س‬ َ ‫ َكانَ ْزَ يدٌْقَا ِئ ًم‬.

(Zaid telah berdiri, ‘Amr tidak pergi) dan contoh lain yang serupa

B. Inna dan saudara-saudaranya itu me-nashab-kan mubtada dan me-rafa’-kan


khabar.

( ) ‫ تنصب االسم وترفع الخبر‬inna dan saudara-saudaranya adalah :

ْ ِ‫(إ‬sesungguhnya)، ْ‫(أَن‬sesungguhnya)، ْ‫(لَكِن‬akan tetapi)، ‫(ْْ َكأَن‬seakan-akan)، َْ‫لَيت‬


‫ن‬
(andai)، ‫(ْْلَعَل‬agar)

contohnya :

َ ْ َ‫ْولَيت‬،
‫عم ًراْشَاخِ ص‬ َ ‫ْ ِإنْزَ يدًاْقَائِ ٌم‬

(sesungguhnya Zaid berdiri, Andai ‘Amr pergi)

Makna ْ‫ إِن‬dan ْ‫ أَن‬adalah untuk taukid (penekanan), ‫ْْلَكِن‬untuk istidraak


(mempertentangkan), ْ‫ َكأَن‬untuk tasybih(penyerupaan), َْ‫ لَيت‬untuk tamanniy
(pengandaian), ‫ْْلَ َعل‬untuk tarajiy (pengharapan kebaikan) dan
tawaqqu’(ketakutan dari nasib buruk).

C. Dzhanantu (dzhanna) dan saudara-saudaranya itu me-nashab-kan mubtada dan


khabar karena keduanya itu (mubtada dan khabar) ( ‫) تنصب االسم والخبر معا‬

adalah maf’ul bagi dzhanna dan saudara-saudaranya. Dzhanantu dan saudara-


saudaranya itu :

َ (saya telah menyangka)،


ُْ‫ظنَنت‬ ُْ‫( َو َحسِبت‬saya telah mengira)، ُْ‫( َوخِ لت‬saya telah
membayangkan)، ُْ‫عمت‬ َ َ‫( َوز‬saya telah menduga)، َ
ُْ‫( َو َرأيت‬saya telah melihat)، ُْ‫علِمت‬ َ ‫َو‬
(saya telah mengetahui)، ُْ‫( َو َو َجدت‬saya telah mendapatkan)، ‫ْواتخَذت‬ َ (saya telah
menjadikan)، ُْ‫( َو َجعَلت‬saya telah menjadikan)، ُْ‫سمِعت‬ َ ‫( َو‬saya telah mendengar)‫؛‬

Contohnya:
‫صا‬ َ ْ ُ‫ْو َرأَيت‬،‫ا‬
ً ‫عم ًراْشاخ‬ َ ً‫ط ِلق‬
َ ‫ظنَنتُ ْزَ يدًاْ ُمن‬
َ

(Aku telah menyangka Zaid pergi, Aku telah melihat ‘Amr pergi).

Bab Na’at (sifat)

Na’at (sifat) itu mengikuti yang disifati pada keadaan rafa’, nashab, khafad, ma’rifat,
dan nakirah nya. Contohnya:

َ ‫ْو َرأَيتُ ْزَ يدًاْاَل َعا ِقل‬,ُ


‫ْو َم َررتُ ْ ِبزَ يدٍْاَل َعاقِل‬,َ َ َ‫ْق‬.
َ ‫امْزَ يدٌْاَل َعا ِقل‬

(Zaid yang berakal telah berdiri, aku melihat zaid yang berakal, aku berjalan
bersama zaid yang berakal)

Ma’rifat (kata khusus) itu ada lima:

1. Isim Dhamir (kata ganti), contohnya : ‫(أَنَا‬saya) dan ‫(ْأَنت‬kamu)

2. Isim Alam (nama), contohnya: (Zaid)‫(ْزَ يد‬mekkah) dan ‫ْ َمكة‬.

3. Isim Mubham (kata tunjuk), contohnya : (ini, mudzakkar),‫( َهذَا‬ini, muanats)


,‫( َه ِذِْه‬ini, banyak) ِْ‫( َهؤَُلء‬laki-laki) ‫ْاَلر ُجل‬dan(anak muda/pembantu) ‫ْالغُ ََلم‬.

4. Isim yang terdapat alif lam (al), contohnya

5. isim yang di-idhafahkan kepada salah satu dari keempat isim ma’rifat ini (isim
Dhami, isim alam. Isim mubham, dan isim yang terdapat alif lam)

Nakirah (kata umum) adalah setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada
jenisnya ,tidak tertentu pada sesuatupun. Ringkasnya, nakirah adalah setiap isim
yang dapat menerima alif lam, contohnya: (laki-laki) ‫ْاَلر ُجل‬dan(anak
muda/pembantu) ‫ْالغُ ََلم‬

Bab ‘Athaf

Huruf ‘athaf ada sepuluh, yaitu :

َْ (maka), ْ‫(ثُم‬kemudian), ْ‫(أَو‬atau), ْ‫(أَم‬ataukah), ‫( ِإما‬adakalanya), ْ‫َبل‬


ْ‫( َو‬dan)، ‫ف‬
(bahkan) , ‫(َل‬tidak),
َْ ْ‫(لَكِن‬akan tetapi), ‫اض ِْع‬ ِ ‫( َحتىْفِيْبَع‬Hatta (Sehingga) pada
ِ ‫ضْاَل َم َو‬
sebagian tempat)

Jika kamu athaf-kan dalam keadaan rafa’ maka kamu rafa’a-kan, dalam keadan
nashab maka kamu nashab-kan, dalam keadaan khafad maka kamu khafadh-kan,
dalam keadaan jazm maka kamu jazm-kan. Contohnya :
َ ‫ْوزَ يدٌْلَمْ َيقُم‬,‫و‬
“‫ْولَمْ َيقعُد‬ َ ‫عم ٍر‬ َ ‫ْو َم َررتُ ْ ِبزَ يد‬,‫ا‬
َ ‫ٍْو‬ َْ ‫عم ًر‬ َ ‫ْو َرأَيتُ ْزَ يد‬,‫و‬
َ ‫ًاْو‬ َ ‫عم ٌر‬
َ ‫ٌْو‬ َ َ‫ْق‬
َ ‫امْزَ يد‬

(Zaid dan ‘Amr telah berdiri, Aku melihat Zaid dan ‘Amr, Aku berjalan bersama Zaid
dan ‘Amr, Zaid sedang tidak berdiri, tidak pula duduk).

Bab Taukid (menekankan atau menguatkan)

Taukid itu mengikuti yang diperkuat dalam keadaan rafa’-nya, nashab-nya,


khafadh-nya, dan ma’rifat nya. Taukid itu telah tertentu lafadzh-lafazhnya, yaitu :

‫ْوأَج َمع‬,ُّ
َ ‫ْو ُكل‬,
َ ُ‫ْوال َعين‬,
َ ‫س‬ ُ ‫ْاَلنف‬

(diri, diri, setiap, seluruh)

Dan yang mengikuti ajma’u, yaitu:

َ ‫ْوأَب‬,
‫صع‬ َ ‫ْوأَبت َ ُع‬,
َ ‫ْْأ َكت َ ُع‬

(semuanya bermakna seluruh)

Contohnya :

‫ْو َم َررتُ ْبِالقَو ِمْأَج َمعِين‬,


َ ‫ْو َرأَيتُ ْاَلقَو َمْ ُكل ُهم‬,ُ َ َ‫ْق‬.
َ ‫امْزَ يدٌْنَفسُه‬

(Zaid benar-benar telah berdiri, Aku benar-benar melihat semua orang, Aku benar-
benar berjalan dengan semua orang)

Bab Badal (pengganti)

Apabila di-badal-kan (diganti) isim dengan isim atau fi’il dengan fi’il maka badal
(kata ganti) nya mengikuti kata yang diganti pada seluruh i’rabnya. Badal itu ada
empat :

1. ‫ْبَ َدلُْاَلشيءِ ْمِ نْاَلشيء‬

2. ‫ضْمِ نْاَلكُل‬
ِ ‫ْْبَ َدلُْاَلبَع‬

3. ‫ْبَ َدلُْا َ َِلشتِ َمال‬

4. ‫ْوبَ َدلُْاَلغَلَط‬
َ

Contohnya:

“‫ْو َرأَيتُ ْزَ يدًاْاَلف ََرس‬,ُ َ ‫ْوأَكَلتُ ْاَلرغ‬,


َ ‫ِيفْثُلُثَه‬
َ ‫ْونَفَعَنِيْزَ يدٌْعِل ُمه‬,ُ َ َ‫امْزَ يدٌْأ َ ُخوك‬
َ َ‫ْق‬

(Zaid, saudaramu, telah berdiri – Aku makan roti sepertiganya – Ilmu Zaid
bermanfaat untuk ku – Aku melihat Zaid, (maaf) maksudnya kuda)
Sebetulnya yang ingin kau ucapkan adalah “Aku melihat kuda”, akan tetapi kamu
salah ucap dan kamu ganti dengan “Aku melihat Zaid”.

Bab Dzharaf Zaman (keterangan waktu) dan Dzaharaf Makan (keterangan


tempat)

Dzharaf zaman itu adalah isim zaman yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi
(pada, di). Contoh dzharaf zaman :

‫ْحِ ينًا‬,‫ْأ َ َم ًدا‬,‫ْأَبَدًا‬,‫سا ًء‬ َ ْ,ً‫عت َ َمة‬


َ ‫ْ َم‬,‫صبَْا ًحا‬ َ ْ,‫غدًا‬ َ ْ,ً‫ْبُك َرة‬,ً‫ْغَد َوة‬,ِ‫ْالليلَة‬,‫اَليَو ِم‬
َ ْ,‫س َح ًرا‬

(di pagi hari, di malam hari, di pagi hari, di pagi hari, di waktu sahur, besok, di
waktu malam[2] , di waktu shubuh, di sore hari, selama-lamanya, besok-besok,
suatu ketika )

Dzharaf makan adalah isim makan yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi
(pada, di). Contohnya:

‫ْهُنَا‬,‫ْثَم‬,‫ْتِلقَا َء‬,‫ْحِ ذَا َء‬,‫ْإِزَ ا َء‬,‫ْ َم َع‬,‫ْعِن َد‬, َ‫ْت َحت‬, َ‫ْفَوق‬,‫ْو َرا َء‬,
َ ‫ام‬َ ‫ْقُد‬,‫ف‬ َ ‫أ َ َم‬
َ ‫ْخَل‬,‫ام‬

(di depan, di belakang, di depan, di belakang, di atas, di bawah, di sisi, bersama, di


depan, di depan, di depan, di sana , di sini).

Bab Haal (Keterangan Kondisi)

Haal termasuk isim yang dinashabkan yang menjelaskan tata cara atau keadaan
yang sebelumnya samar.

Contohnya :

َ ُْْ‫سْ ُمس َر ًجا”ْ َْو”لَقِيت‬


َ ‫عب َد َّْللَا‬
‫ِْرا ِكبًا‬ َ ‫” َجا َءْزَ يد‬
َ ‫ٌْرا ِكبًا”ْ َْو” َركِبتُ ْاَلف ََر‬

(Zaid telah datang dengan berkendaraan, aku menunggangi kuda yang berpelana,
Aku menjumpai ‘Abdullah sedang berkendaraan)

Haal itu harus nakirah dan haal itu hanya terjadi setelah kalimat nya sempurna dan
shahibul haal itu pasti ma’rifat.

Bab Tamyiz (Keterangan Zat)

Tamyiz termasuk isim yang dinashabkan yang menjelaskan zat yang sebelumnya
samar. Contohnya :

“ْ”‫غ ََل ًْما”ْ َْو” َملَكتُ ْتِسعِينَ ْنَع َج ْةً”ْ َْو”زَ يدٌْأَك َر ُمْمِ نكَ ْأَبًا‬
ُ ْ َ‫سا”ْ َْو”اِشت ََريتُ ْعِش ِرين‬
ً ‫ابْ ُم َحمدٌْنَف‬
َ ‫ط‬َ ”‫ْ َْو”تَفَقأَْبَك ٌرْشَح ًما”ْ َْو‬,”‫ع َرقًا‬
َ ٌْ‫بْزَ يد‬َ ‫صب‬َ َ‫ت‬
َ
َ َ‫” َْو”أج َم ُلْمِ نك‬
‫ْوج ًها‬
(keringat zaid mengalir, lemak Bakr berlapis-lapis, badan Muhammad wangi, aku
membeli 20 budak, aku memiliki 90 ekor kambing, Bapaknya Zaid lebih mulia dari
mu, dan wajah Zaid lebih tampan darimu)

Tamyiz itu harus nakirah dan tamyiz hanya terjadi setelah kalimat nya sempurna.

Bab Istitsna (pengecualian)

Huruf istitsna itu ada delapan, yaitu :

َ ْ,‫ْخ َََل‬,‫س َوا ٌء‬


‫ْ َحاشَا‬,‫ع َدا‬ َ ْ,‫س َوى‬
ُ ْ,‫ْس َِوى‬,‫ْغَي ُر‬,‫ِإَل‬

(semuanya bermakna kecuali / selain)

Maka mustatsna (kalimat yang di istitsnakan) dengan huruf illaa dinashabkan jika
kalamnya taam mujab contohnya :

‫عم ًرا‬ ُ ‫امْاَلقَو ُمْإَِلْزَ يدًا”ْ َْو”خ ََر َجْاَلن‬


َ ْ‫اسْإَِل‬ َ َ‫ق‬

(Semua orang selain Zaid telah berdiri, Semua orang selain ‘Amr telah keluar)

Jika kalamnya manfiy taam, maka boleh menjadikannya badal atau


menashabkannya

karena istitsna contohnya :

‫امْاَلقَو ُمْإَِلْزَ يدًا‬


َ َ‫ٌْوْ َماْق‬
َ ‫امْاَلقَو ُمْإَِلْزَ يد‬
َ َ‫َماْق‬

(keduanya bermakna sama, semua orang selain Zaid tidak berdiri)

Jika kalamnya naaqish (kurang), maka i’rabnya sesuai dengan amil-amilnya,.


Contohnya:

“‫ض َربتُ ْإَِلْزَ يدًا”ْ َْو” َماْ َم َررتُ ْإَِلْبِزَ يد‬ َ َ‫ْ َماْق‬
َ ْ‫امْإَِلْزَ ي ٌْد”ْ َْو” َما‬

(Tidak berdiri kecuali Zaid, Tidaklah aku pukul kecuali Zaid, tidak lah aku berjalan
kecuali bersama zaid )

Mustatsna dengan kata khalaa, ‘adaa, dan haasyaa maka boleh kita
menashabkannya atau menjarkannya. Contohnya :

‫عم ٍرو‬ َ ْ‫امْاَلقَو ُم‬


َ ْ‫ع َدا‬ َ َ‫اْوْق‬
َ ‫عم ًر‬
َ ْ‫ع َدا‬ َ َ‫ ق‬. ‫امْاَلقَو ُمْخ َََلْزَ ي ٍْد‬
َ ْ‫امْاَلقَو ُم‬ َ َ‫ًاْوْق‬
َ ‫امْاَلقَو ُمْخ َََلْْزَ يد‬
َ َ‫ق‬

‫امْاَلقَو ُمْ َحاشَاَْبَكر‬


َ َ‫امْاَلقَو ُمْ َحاشَاْبَك ًراْوْق‬
َ َ‫ْق‬

(Semua orang berdiri kecuali Zaid, ‘Amr, dan Bakr).


Bab Laa (penafian)

Ketahuilah! Bahwa apabila laa (laa Nafiah, Laa penafian) bertemu langsung dengan
isim nakirah maka laa menashabkan isim nakirah dengan tanpa tanwin dan laa
tidak berulang-ulang. Contohnya:

‫ْر ُجلَْفِيْاَلدار‬ َ
َ ‫َْل‬ (tidak ada seorang pria di dalam rumah)

Jika laa tidak bertemu langsung dengan nakirah maka laa wajib diulang-ulang.

Contohnya :

‫ٌْو ََلْاِم َرأَة‬ َ ‫َْلْفِيْاَلد ِار‬


َ ‫ْر ُجل‬ َ

(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)

Jika laa berulang-ulang (juga bertemu langsung dengan nakirah), maka boleh
mengamalkannya (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan) atau menyia-
nyiakannya. Maka jika kamu suka, kamu katakan :

‫ْو ََلْاِم َرأَة‬


َ ‫ْر ُجلَْفِيْاَلد ِار‬ َ
َ ‫َْل‬

(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)

Dan jika kamu suka, kamu katakan:

‫َلْاِم َرأَة‬ َ ‫”ْ ََل‬.


َ ‫ْر ُجلٌْفِيْاَلد ِار‬
َْ ‫ْو‬

(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita).

Bab Munada (Kata yang dipanggil)

Munada itu ada lima, yaitu :

1. ْ‫(المفردْاَل َع َل ُم‬nama-nama)

2. ُ ‫(النك َِرةُْاَل َمق‬nakirah yang termaksud)


ُ ‫صو َدْة‬

3. ُ ‫(النك َِرةُْغَي ُرْاَل َمق‬nakirah yang tidak termaksud)


ِْ‫صو َدة‬

4. ْ‫اف‬
ُ ‫ض‬َ ‫(ال ُم‬Mudhaf)

5. َ ‫(الشبِيهُْبِال ُم‬yang menyerupai mudhaf)


ِْ‫ضاف‬

Adapun mufrad ‘alam dan nakirah maqsudah maka ia dimabnikan atas dhammah
dengan tanpa tanwin contohnya:

‫اْر ُجل‬
َ َ‫ُْوي‬
َْ ‫يَاْزَ يد‬

(wahai Zaid… , Wahai seorang pria…)


Dan tiga munada sisanya itu tidak lain dinashabkan.

Bab Maf’ul min Ajlih

Maf’ul min ajlih termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan
sebab-sebab terjadinya suatu perbuatan. Contohnya :

‫صدتُكَ ْاِبتِغَا َءْ َمع ُروفِك‬ َ ‫امْزَ يدٌْإِج ََل ًَلْ ِل َعم ٍر‬
َ َ‫وْوق‬ َ َ‫ْق‬.

(Zaid telah berdiri untuk memuliakan ‘Amr, Aku mendekatimu karena


mengharapkan kebaikanmu)

Bab Maf’ul Ma’ah

Maf’ul ma’ah termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan
penyertaan seseorang atau sesuatu dalam suatu perbuatan. Contohnya :

‫شبَة‬ َ ‫ْواِست ََوىْاَل َما ُء‬


َ ‫ْوال َخ‬ َ ‫ش‬َ ‫ْوال َجي‬ ُ ِ‫ْ َجا َءْاَْلَم‬
َ ‫ير‬

(Seorang pemimpin telah datang bersama tentaranya, Air mengalir bersama kayu)
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala Puji Bagi Allah Yang Menurunkan Al-Qur'an dengan Bahasa Arab. Shalawat serta
Salam semoga Tercurah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw paling
utamanya makhluq yang berbicara dan berbahasa. Dan juga kepada keluarganya, para
shahabatnya dan para tabi'in dan taabi'it taabi'iin bi ihsaanin ilaa yaumiddin…. Dan semoga
Allah mengangkat kita bersama-sama mereka didalam rumah akhirat yang tentram tanpa
belenggu rasa kesah dan kelu. Aamiiin.

Amma Ba'du:

Berkata Kyai Mushannif Ibnu Aajurruumi Muhammad bin Muhammad bin Dawud As-Shanhaji
Alfaasiy (627-723 H. / 1273-1323 M.) semoga Allah Merahmatinya dan semoga kami
mendatapkan Ilmu yang Manfa'at berkat Ilmu-ilmunya. Aamiin.

‫أنواع الكالم‬

‫ الكالم هو اللفظ المركب المفيد بالوضع‬.

‫ وحرف جاء لمعنى‬، ‫ وفعل‬، ‫ اسم‬: ‫ وأقسامه ثالثة‬.

‫ من وإلى وعن وعلى وفي ورب والباء والكاف‬: ‫ وحروف الخفض وهي‬، ‫ ودخول األلف والالم‬، ‫ والتنوين‬، ‫ بالخفض‬: ‫فاالسم يعرف‬
‫ الواو والباء والتاء‬: ‫ والالم وحروف القسم وهي‬.

‫ والفعل يعرف بقد والسين و ( سوف ) وتاء التأنيث الساكنة‬.

‫ والحرف ماال يصلح معه دليل االسم وال دليل الفعل‬.

Macam-macam Kalam

Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah :

Al kalam (kalimat) adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab.
Penyusun kalimat itu ada tiga: Isim, fi’il, dan huruf yang memiliki arti.
(1) Isim itu dapat dikenali dengan keberadaan khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam.
Huruf khafadh itu adalah :

‫( ْمِ ن‬dari), ‫(إِ َلى‬ke), ‫ع ْن‬


َ (dari), ‫ع َلى‬
َ (di atas), ‫(فِي‬di), َّ‫(رب‬jarang),
ُ ‫ب‬
ِ (dengan), َ‫(ك‬seperti), ‫( ِل‬untuk)
Isim dapat dikenali juga dengan huruf qasam (sumpah) yaitu waw, ba dan ta.

(2) Fiil itu dikenali dengan keberadaan:

‫( ْقَد‬sungguh/terkadang), ‫( ْس‬akan) ، ‫س ْوف‬ ِ ‫( ْتَاءِ اَلتَّأْنِي‬ta ta’nits yang mati)


َ ْ(akan) ، ‫ث اَلسَّا ِكنَة‬

(3) Huruf itu adalah sesuatu yang tidak memenuhi ciri-ciri isim dan fi’il

*****************

‫باب اإلعراب‬

Bab Al I’rab

‫ ْاإلعراب هو تغيير أواخر الكلم الختالف العوامل الداخلة عليها لفظا ً أو تقديرا‬.

‫ رفع ونصب وخفض وجزم فلألسماء من ذلك الرفع والنصب والخفض وال جزم فيها ولألفعال من ذلك الرفع والنصب‬: ‫وأقسامه أربعة‬
‫ والجزم وال خفض فيها‬.

I’rab itu adalah berubahnya akhir kata karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik
secara lafadz atau taqdir. Pembagian i’rab itu ada empat:

1. Rafa’
2. Nashab
3. Khofadh /Jar
4. Jazm.

Setiap isim itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, khafad akan tetapi tidak mungkin dalam kondisi
jazm

Setiap fi’il itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, jazm akan tetapi tidak mungkin dalam kondisi
khafadh.
*******************

‫باب معرفة عالمات اإلعراب‬

BAB MENGENAL TANDA-TANDA I’RAB

TANDA ROFA'

‫ الضمة والواو واأللف والنون‬: ‫للرفع أربع عالمات‬

Rafa’ memiliki empat tanda:

1. Dhammah
2. Huruf Waw
3. Huruf Alif
4. Huruf Nun

‫ االسم المفرد وجمع التكسير وجمع المؤنث السالم والفعل المضارع الذي لم يتصل‬: ‫فأما الضمة فتكون عالمة للرفع في أربعة مواضع‬
‫بآخره شيء‬

Dhammah menjadi tanda bagi rafa’ pada empat tempat :

1. Isim Mufrad,
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannas salim, dan
4. Fiil mudhari’ yang tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu

‫ أبوك وأخوك وحموك وفوك وذو مال‬: ‫ في جمع المذكر السالم وفي األسماء الخمسة وهي‬: ‫وأما الواو فتكون عالمة للرفع في موضعين‬

Huruf Waw menjadi tanda bagi rafa’ pada dua tempat :

1. Jama’ mudzakkar salim, dan


2. Isim-isim yang lima yaitu

‫ َوذُو َمال‬, َ‫ َوفُوك‬, َ‫ َو َح ُموك‬, َ‫ َوأ َ ُخوك‬, َ‫ْأَبُوك‬

(Bapak mu, saudara laki-laki mu , ipar mu, mulut mu, pemilik harta )

‫وأما األلف فتكون عالمة للرفع في تثنية األسماء خاصة‬

Huruf Alif menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu
‫وأما النون فتكون عالمة للرفع في الفعل المضارع إذا اتصل به ضمير التثنية أو ضمير جمع أو ضمير المؤنثة المخاطبة‬

Huruf Nun menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan:

1. dhamir tatsniyah,
2. dhamir jama’, dan
3. dhamir muannats mukhatabah

TANDA NASHAB

‫ الفتحة واأللف والكسرة والياء وحذف النون‬: ‫وللنصب خمس عالمات‬

B. Nashab memiliki lima tanda:

1. Fathah
2. Huruf alif
3. kasrah
4. Huruf Ya
5. Hadzfunnuun (membuang nun)

‫ في االسم المفرد وجمع التكسير والفعل المضارع إذا دخل عليه ناصب ولم يتصل‬: ‫فأما الفتحة فتكون عالمة للنصب في ثالثة مواضع‬
‫بآخره شيء‬

Fathah menjadi tanda bagi nashab pada tiga tempat :

1. Pada Isim Mufrad


2. Jama’ taksir, dan
3. fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak bersambung di
akhirnya dengan sesuatupun

‫ رأيت أباك وأخاك وما أشبه ذلك‬: ‫وأما األلف فتكون عالمة للنصب في األسماء الخمسة نحو‬

Huruf Alif menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima contohnya :

‫( َرأَيْتُ أ َ َباكَ َوأَخَاك‬aku melihat bapakmu dan saudaramu) dan apa-apa yang menyerupai contoh ini.

‫وأما الكسرة فتكون عالمة للنصب في جمع المؤنث السالم‬

Kasrah menjadi tanda bagi nashab pada jama’ muannats salim


‫وأما الياء فتكون عالمة للنصب في التثنية والجمع‬

Huruf Ya menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama’ (mudzakkar salim)

‫وأما حذف النون فيكون عالمة للنصب في األفعال الخمسة التي رفعها بثبوت النون‬

Hadzfunnuun (membuang huruf nun), menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il yang lima yang
ketika rafa’nya dengan tetap nun.

TANDA JAR

‫ الكسرة والياء والفتحة‬: ‫وللخفض ثالث عالمات‬

Khafadh memiliki 3 tanda:

1. Kasrah
2. Huruf Ya
3. Fathah

‫ في االسم المفرد المنصرف وجمع التكسير المنصرف وجمع المؤنث السالم‬: ‫فأما الكسرة فتكون عالمة للخفض في ثالثة مواضع‬

Kasrah menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:

1. Isim Mufrad yang menerima tanwin


2. jama’ taksir yang menerima tanwin, dan
3. jama’ muannats salim

‫ في األسماء الخمسة وفي التثنية والجمع‬: ‫وأما الياء فتكون عالمة للخفض في ثالثة مواضع‬

Huruf ya menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:

1. Pada isim-isim yang lima (al asmaul khamsah)


2. Isim Tatsniyah, dan
3. jama’

‫وأما الفتحة فتكون عالمة للخفض في االسم الذي ال ينصرف‬

Fathah menjadi tanda bagi khafadh pada isim-isim yang tidak menerima tanwin (isim ghairu
munsharif)
TANDA JAZM

‫ السكون والحذف‬: ‫وللجزم عالمتان‬

Jazm memiliki 2 tanda:

1. Sukun
2. Al hadzfu (membuang)

‫فأما السكون فيكون عالمة للجزم في الفعل المضارع الصحيح اآلخر‬

Sukun menjadi tanda bagi jazm pada fi’il yang shahih akhirnya

‫وأما الحذف فيكون عالمة للجزم في الفعل المضارع المعتل اآلخر وفي األفعال الخمسة التي رفعها بثبات النون‬

Al hadzfu menjadi tanda bagi jazm pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan pada fi’il-fi’il yang
ketika rafa’nya dengan tetap nun.

‫ص ٌل ا َ ْل ُم ْع َربَات‬
ْ َ‫ْف‬

Fashl (pasal), Kata-kata yang di-Irab

ْ ُ‫ َوقِ ْس ٌم يُ ْع َرب‬. ‫ت‬


‫بال ُح ُروف‬ ِ ‫ان قِ ْس ٌم يُ ْع َربُ بِ ْال َح َركَا‬ ْ
ِ ‫ْال ُم ْع َربَاتُ قِ ْس َم‬

Kata yang di- i’rab itu ada dua:

1. Kata yang di-i’rab dengan harkat (baris)


2. Kata yang di-i’rab dengan huruf.

ِ َّ ‫ع الَّذِي لَ ْم يَت‬
‫ص ْل بآخِ ِر ِه‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫ض‬َ ‫ َو ْال ِف ْع ُل ْال ُم‬، ‫ث السَّال ِِم‬
ِ َّ‫ َو َج ْمع ْال ُم َؤن‬، ‫ِير‬
ِ ‫ َو َج ْم ُع الت َّ ْكس‬، ‫ ا ِال ْس ُم ْال ُم ْف َر ُد‬: ٍ‫ت أ َ ْربَ َعةُ أ َ ْن َواع‬ ْ ُ‫فَالَّذِي يُ ْع َرب‬
ِ ‫بال َح َركَا‬
‫ش ْيء‬ َ ْ

Kata yang di-i’rab dengan baris itu ada empat macam :

1. Isim Mufrad
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannats salim, dan
4. Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akhirnya sesuatu
‫ جمع المؤنث السالم يُنصب‬: ‫ وخرج عن ذلك ثالثة أشياء‬.‫ وتُجزَ م بالسكون‬، ‫ وتُخفَض بالكسرة‬، ‫صب بالفتحة‬ َّ ‫ تُرفَع بال‬. ‫وكلُّها‬
َ ‫ض َّمة وتُن‬
‫ والفعل المضارع المعت ُّل اآلخر يُجْ زَ م بحذف آخره‬، ‫ واالس ُم الذي ال ينصرف يخفض بالفتحة‬، ‫بالكسرة‬

Semua kata itu di-rafa’-kan dengan dhammah, di-nashab-kan dengan fathah, dan di-jazm-kan
dengan sukun kecuali untuk tiga kondisi;

1. jama’ muannats salim di-nashab-kan dengan kasrah


2. Isim ghairu munsharif di-khafadh-kan dengan fathah
3. fi’il mudhari’ mu’tal di-jazm-kan dengan membuang akhirnya

، ‫ وتفعالن‬، ‫ يفعالن‬: ‫ وهي‬، ‫ واألفعال الخمسة‬، ‫ واألسماء الخمسة‬، ‫ التثنية وجمع المذكر السالم‬: ‫والذي يعرب بالحروف أربعة أنواع‬
‫ وتفعلين‬، ‫ وتفعلون‬، ‫ويفعلون‬

Kata yang di-i’rab dengan huruf itu ada empat macam :

1. Isim Tatsniyah
2. Jama’ mudzakkar salim
3. isim-isim yang lima, dan
4. fi’il-fiil yang lima, yaitu: ‫ َوت َ ْفعَلِين‬، َ‫ َوت َ ْفعَلُون‬، َ‫ َويَ ْفعَلُون‬،‫ َوت َ ْفعَ َال ِن‬،‫ْيَ ْفعَ َال ِن‬

‫فأما التثنية فترفع باأللف وتنصب وتخفض بالياء‬

Isim tatsniyah : di-rafa’-kan dengan huruf alif, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-khafadh-
kan dengan huruf ya.

‫وأما جمع المذكر السالم فيرفع بالواو وينصب ويخفض بالياء‬

Jama’ mudzakkar salim: dirafa’kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-
khafadh-kan dengan huruf ya.

‫ وتخفض بالياء‬، ‫أما األسماء الخمسة فترفع بالواو وتنصب باأللف‬

Isim-isim yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf alif, dan di-
khafadh-kan dengan huruf ya.

‫وأما األفعال الخمسة فترفع بالنون وتنصب وتجزم بحذفها‬


Fi’il-fi’il yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf nun, di-nashab-kan serta di-jazm-kan dengan
membuang huruf nun.

*******************

ْ َ‫ُف‬
‫ص ٌل ا َ ْل ُم ْع َربَات‬

Fashl (pasal), Kata-kata yang di-Irab

ْ ُ‫ َوقِ ْس ٌم يُ ْع َرب‬. ‫ت‬


‫بال ُح ُروف‬ ِ ‫ان قِ ْس ٌم يُ ْع َربُ بِ ْال َح َركَا‬ ْ
ِ ‫ْال ُم ْع َربَاتُ قِ ْس َم‬

Kata yang di- i’rab itu ada dua:

1. Kata yang di-i’rab dengan harkat (baris)


2. Kata yang di-i’rab dengan huruf.

ِ َّ ‫ع الَّذِي لَ ْم يَت‬
‫ص ْل بآخِ ِر ِه‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫ض‬َ ‫ َو ْال ِف ْع ُل ْال ُم‬، ‫ث السَّال ِِم‬
ِ َّ‫ َو َج ْمع ْال ُم َؤن‬، ‫ِير‬
ِ ‫ َو َج ْم ُع الت َّ ْكس‬، ‫ ا ِال ْس ُم ْال ُم ْف َر ُد‬: ٍ‫ت أ َ ْربَ َعةُ أ َ ْن َواع‬ ْ ُ‫فَالَّذِي يُ ْع َرب‬
ِ ‫بال َح َركَا‬
‫ش ْيء‬ َ ْ

Kata yang di-i’rab dengan baris itu ada empat macam :

1. Isim Mufrad
2. Jama’ taktsir
3. Jama’ muannats salim, dan
4. Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akhirnya sesuatu

‫ جمع المؤنث السالم يُنصب‬: ‫ وخرج عن ذلك ثالثة أشياء‬.‫ وتُجزَ م بالسكون‬، ‫ وتُخفَض بالكسرة‬، ‫صب بالفتحة‬ َّ ‫ تُرفَع بال‬. ‫وكلُّها‬
َ ‫ض َّمة وتُن‬
‫ والفعل المضارع المعت ُّل اآلخر يُجْ زَ م بحذف آخره‬، ‫ واالس ُم الذي ال ينصرف يخفض بالفتحة‬، ‫بالكسرة‬

Semua kata itu di-rafa’-kan dengan dhammah, di-nashab-kan dengan fathah, dan di-jazm-kan
dengan sukun kecuali untuk tiga kondisi;

1. jama’ muannats salim di-nashab-kan dengan kasrah


2. Isim ghairu munsharif di-khafadh-kan dengan fathah
3. fi’il mudhari’ mu’tal di-jazm-kan dengan membuang akhirnya
، ‫ وتفعالن‬، ‫ يفعالن‬: ‫ وهي‬، ‫ واألفعال الخمسة‬، ‫ واألسماء الخمسة‬، ‫ التثنية وجمع المذكر السالم‬: ‫والذي يعرب بالحروف أربعة أنواع‬
‫ وتفعلين‬، ‫ وتفعلون‬، ‫ويفعلون‬

Kata yang di-i’rab dengan huruf itu ada empat macam :

1. Isim Tatsniyah
2. Jama’ mudzakkar salim
3. isim-isim yang lima, dan
4. fi’il-fiil yang lima, yaitu: ‫ َوت َ ْفعَلِين‬، َ‫ َوت َ ْفعَلُون‬، َ‫ َويَ ْفعَلُون‬،‫ َوت َ ْفعَ َال ِن‬،‫ْيَ ْفعَ َال ِن‬

‫فأما التثنية فترفع باأللف وتنصب وتخفض بالياء‬

Isim tatsniyah : di-rafa’-kan dengan huruf alif, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-khafadh-
kan dengan huruf ya.

‫وأما جمع المذكر السالم فيرفع بالواو وينصب ويخفض بالياء‬

Jama’ mudzakkar salim: dirafa’kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf ya dan di-
khafadh-kan dengan huruf ya.

‫ وتخفض بالياء‬، ‫أما األسماء الخمسة فترفع بالواو وتنصب باأللف‬

Isim-isim yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf waw, di-nashab-kan dengan huruf alif, dan di-
khafadh-kan dengan huruf ya.

‫وأما األفعال الخمسة فترفع بالنون وتنصب وتجزم بحذفها‬

Fi’il-fi’il yang lima: di-rafa’-kan dengan huruf nun, di-nashab-kan serta di-jazm-kan dengan
membuang huruf nun.

*******************

‫باب األفعال‬

Bab Fi’il-fi’il (Kata Kerja)


‫ ضرب ويضرب واضرب‬: ‫ماض ومضارع وأمر نحو‬
ٍ : ‫ األفعال ثالثة‬.

Fi’il itu ada tiga :1. Fiil Madhi2. Fiil Mudhari’3. Fiil AmrContohnya ‫ض َرب‬
َ ْ(madhi), (mudhari’) ,
ِ
‫‘( ْيَض ِْرب‬amr) ‫ْاض ِْرب‬

‫ ْفالماضي مفتوح اآلخر أبدا‬.

Fiil Madhi itu selalu di-fathah-kan

‫ ْواألمر مجزوم أبدا‬.

Fiil amar selalu di-jazm-kan

‫ والمضارع ما كان في أوله إحدى الزوائد األربع التي يجمعها قولك ( أنيت ) وهو مرفوع أبدا ً حتى يدخل عليه ناصب أو جازم‬.

Fiil mudhari’ itu fiil yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf tambahan yang empat yang
terkumpul dalam perkataan ‫(ْأَنَيْت‬hamzah, nun, ya, dan ta). Fiil mudhari’ itu selalu di-rafa’-kan
kecuali ada amil (huruf) nashab atau jazm yang masuk padanya.

‫ فالنواصب عشرة وهي‬:

Amil nashab (hal yang me-nashab-kan) itu ada sepuluh, yaitu:

ْ .
‫أن و لن و إذن وكي و الم كي و الم الجحود و حتى و الجواب بالفاء و الواو و أو‬
‫(ْأَن‬bahwa), ‫(ْلَن‬tak akan), ‫( ْ ِإذَن‬jadi, kalau begitu), ‫( ْكَي‬supaya), ‫ْال ُم كَي‬ َ (lam dengan makna
ْ َ َّ َ ْ ْ ْ (kalimat jawab dengan
َ (lam pengingkaran), ‫( َحتى‬sehingga), ‫ أو‬,‫ ال َوا ِو‬, ِ‫ْال َج َوابُ بِالفَاء‬
supaya), ‫ْال ُم ال ُج ُحود‬
fa, wa, dan aw).

‫ والجوازم ثمانية عشر وهي‬:

Amil jazm (hal yang me-jazam-kan) itu ada delapan belas, yaitu :

، ‫ وأين‬، ‫ ومتى‬، ‫ وأي‬، ‫ وإذما‬، ‫ وإذ‬، ‫ وما ومهما‬، ‫ وإن‬، ‫ و ( ال ) في النهي والدعاء‬، ‫ والم األمر والدعاء‬، ‫ وأل َّما‬، ‫ و أل ْم‬، ‫ ولما‬، ‫لم‬
‫ وإذا ً في الشعر خاصة‬، ‫ وكيفما‬، ‫ وحيثما‬، ‫ وأنَّى‬، ‫ وأيان‬.

‫( ْ َلم‬tidak), ‫(لَ َّما‬belum), ‫(ْأَلَم‬tidakkah?), ‫(أَلَ َّما‬belumkah?), ‫عاء‬ َ ‫ْال ُم ا َ ْأل َ ْم ِر َوال ُّد‬
َ (Lam untuk perintah dan
permohonan), ”‫عاء‬ َّ َ َ
َ ‫(ْال” فِي الن ْهي ِ َوال ُّد‬la untuk larangan dan permohonan), ‫( ْإِن‬jika)،‫( َما‬apa)، ‫ْ َمن‬
(siapa)،‫( َم ْه َما‬apapun), ‫( ِإ ْذ َما‬kalau)، ‫( ْْأَي‬mana, sesuatu apa)، ‫( َمت َى‬kapan), ‫( ْأَيْن‬dimana) ‫ْأَيَّان‬
(kapan), ‫(أَنَّى‬bagaimana), ‫( َح ْيث ُ َما‬dimanapun), ‫( َك ْيفَ َما‬bagaimanapun), .‫ش ْع ِر خاصة‬ ِّ ِ ‫( إِذًا فِي اَل‬dan “Jika
demikian” pada syair tertentu)

*******************

‫باب مرفوعات األسماء‬

Bab Isim-isim yang Dirafa’kan

‫ وخبره واسم كان وأخواتها وخبر إن وأخواتها والتابع للمرفوع‬، ‫ والمبتدأ‬، ‫ والمفعول الذي لم يسم فاعله‬، ‫ الفاعل‬: ‫المرفوعات سبعة وهي‬
‫ النعت والعطف والتوكيد والبدل‬: ‫وهو أربعة أشياء‬

Isim-isim yang di-rafa’-kan itu ada tujuh :1. Isim Faa’il2. Isim Maf’ul yang tidak disebut failnya
(naaibul fa’il)3. Mubtada4. khabar mubtada5. Isim Kaana dan saudara-saudaranya6. khabar
inna dan saudara-saudaranya7. pengikut dari yang di-rafa’-kan, yaitu ada empat : Na’at, ‘athaf,
taukid, dan badal
*******************

‫باب الفاعل‬

Bab Faa’il (Pelaku)

‫ االسم المرفوع المذكور قبله فعله‬: ‫ الفاعل هو‬.

Faa’il (pelaku) termasuk isim yang di-rafa’-kan yang disebut setelah fi’il (perbuatan) nya.

‫ ظاهر ومضمر‬: ‫ وهو على قسمين‬.

Dan faa’il itu ada dua jenis:1. Faa’il isim dzhahir2. Faa’il isim dhamir

، ‫ قام زيد ويقوم زيد وقام الزيدان ويقوم الزيدان وقام الزيدون ويقوم الزيدون وقام الرجال ويقوم الرجال وقامت هند‬: ‫فالظاهر نحو قولك‬
‫ وقام غالمي‬، ‫ ويقوم أخوك‬، ‫ وقام أخوك‬، ‫ وتقوم الهنود‬، ‫ وتقوم الهندات‬، ‫ وقامت الهندات‬، ‫ وتقوم الهندان‬، ‫ وقامت الهندان‬، ‫وتقوم هند‬
‫ وام أشبه ذلك‬، ‫ ويقوم غالمي‬، .

Faa’il isim dzhahir itu contohnya seperti:

,ُ‫ َو َقا َمتْ ا َ ْل ِه ْند‬,ٌ‫ َو َقا َمتْ ِه ْند‬,ُ‫لر َجال‬


ِّ ِ َ ‫ َويَقُو ُم ا‬,ُ‫لر َجال‬
ِّ ِ َ ‫ام ا‬ َّ ‫ َويَقُو ُم‬, َ‫الز ْيدُون‬
َ ‫ َو َق‬, َ‫الز ْيدُون‬ َّ ‫ام‬ َ َ‫ َوق‬,‫ان‬ َّ ‫ َويَقُو ُم‬,‫ان‬
ِ ‫الز ْي َد‬ ِ ‫الز ْي َد‬َّ ‫ام‬ َ َ‫ َوق‬,ٌ‫ َويَقُو ُم زَ ْيد‬,ٌ‫ام زَ ْيد‬
َ َ‫ق‬
,‫غ َالمِ ي‬ َ ُ
َ َ‫ َوق‬, َ‫ َويَقو ُم أ ُخوك‬, َ‫ام أ ُخوك‬
ُ ‫ام‬ َ ْ ُ ْ ْ ُ ْ
َ َ‫ َوق‬,ُ‫ َوتَقو ُم اَل ُهنُود‬,ُ‫ َوقَا َمتْ اَل ُهنُود‬, ُ‫ َوتَقو ُم ال ِه ْن َدات‬, ُ‫ َوقَا َمتْ ال ِه ْن َدات‬,‫ان‬ ْ ُ
ِ ‫ َوتَقو ُم ال ِه ْن َد‬,‫ان‬ ْ
ِ ‫َوقَا َمتْ ال ِه ْن َد‬
,‫غ َالمِ ي‬ ُ ‫(و َيقُو ُم‬Zaid
َ telah berdiri, Zaid sedang berdiri, Dua orang (bernama) Zaid telah berdiri, Dua
orang (bernama) Zaid sedang berdiri, Orang-orang (bernama) Zaid telah berdiri, Orang-orang
(bernama) Zaid sedang berdiri, Para laki-laki telah berdiri, Para laki-laki sedang berdiri, Hindun
telah berdiri, Hindun sedang berdiri, Dua orang (bernama) Hindun telah berdiri, Dua orang
(bernama) Hindun sedang berdiri, Orang-orang bernama hindun telah berdiri, Orang-orang
bernama hindun sedang berdiri, Hindun-hindun telah berdiri, Hindun-Hindun Sedang berdiri,
Saudara laki-laki mu telah berdiri, Saudara laki-laki mu sedang berdiri, Budak ku telah berdiri,
Budak ku sedang berdiri )
، ْ‫ وضربت‬، ‫ وضرب‬، ‫ وضربتن‬، ‫ وضربتما وضربتم‬، ‫ت‬
ِ ‫ وضرب‬، َ‫ وضربت‬، ‫ وضربنا‬، ‫ (( ضربت‬: ‫ نحو قولك‬، ‫والمضمر اثنا عشر‬
‫ وضربن‬، ‫ وضربوا‬، ‫)) وضربا‬

Faa’il isim dhamir itu ada 12, yaitu :

‫ وضربن‬,‫ض َربُوا‬ َ ‫ َو‬, ْ‫ض َربَت‬


َ ‫ َو‬,‫ض َربَا‬ َ ‫ َو‬,‫ب‬ َ ‫ َو‬,‫ض َر ْبت ُ َّن‬
َ ‫ض َر‬ َ ‫ َو‬,‫ض َر ْبت ُ ْم‬
َ ‫ َو‬,‫ض َر ْبت ُ َما‬
َ ‫ َو‬,ِ‫ض َر ْبت‬
َ ‫ َو‬, َ‫ض َربْت‬ َ ‫ َو‬, ُ‫ض َربْت‬
َ ‫ َو‬,‫ض َر ْبنَا‬ َ (aku telah
memukul, kami telah memukul, kamu (lk) telah memukul, kamu (lk) telah memukul, , kalian
berdua telah memukul, kalian (lk) telah memukul, kalian (pr) telah memukul, dia (lk) telah
memukul, dia (pr) telah memukul, mereka berdua telah memukul, mereka (lk) telah memukul,
mereka (pr) telah memukul)

*******************

‫باب المفعول الذي لم يسم فاعله‬

Bab Maf’ul yang tidak disebut Faa’ilnya (Naaibul faa’il)

‫الذي لم يذكر معه فاعله‬، ‫المرفوع‬، ‫ االسم‬: ‫وهو‬.Naaibul faa’il adalah isim yang di-rafa’-kan yang tidak disebut
bersamanya faa’ilnya

‫فإن كان الفعل ماضيا ضم أوله وكسر ما قبل آخره‬،Jika fi’il madhi maka huruf pertama nya di-dhammah-kan
dan satu huruf sebelum huruf terakhir dikasrahkan

‫وإن كان مضارعا ضم أوله وفتح ما قبل آخره‬.Jika fi’il mudhari’ maka huruf pertama nya di-dhammah-kan
dan dan satu huruf sebelum huruf terakhir difathahkan.

‫ومضمر‬، ‫ ظاهر‬: ‫وهو قسمين‬.Naa’ibul faa’il itu ada dua:1. Naaibul faa’il isim dzhahir2. Naaibul faa’il isim
dhamir.
‫ )فالظاهر نحو قولك (ضرب زيد)و(يضرب زيد)و(أكرم عمرو)و(يكرم عمرو‬.

Naaibul faa’il isim dzhahir itu contohnya :‫ع ْم ٌرو‬ َ ‫ب زَ ْي ٌد” َو”يُض َْربُ زَ ْي ٌد” َو”أ ُ ْك ِر َم‬
َ ‫ع ْم ٌرو” َو”يُ ْك َر ُم‬ َ ‫(ض ُِر‬Zaid telah
dipukul, Zaid sedang dipukul, ‘Amr telah dimuliakan, ‘Amr sedang dimuliakan)

، ‫ وضربا‬، ‫ وضربت‬، ‫ وضرب‬، ‫ وضربتن‬، ‫ وضربتم‬، ‫ وضربتما‬، ‫ وضربت‬، ‫ وضربت‬، ‫والمضمر نحو قولك (ضربت) وضربنا‬
‫ وضربن‬، ‫ وضربوا‬.

Naaibul faa’il isim dhamir contohnya: ,‫ب‬ َ ‫ َوض ُِر‬,‫ َوض ُِر ْبت ُ َّن‬,‫ َوض ُِر ْبت ُ ْم‬,‫ َوض ُِر ْبت ُ َما‬,ِ‫ َوض ُِر ْبت‬, َ‫ َوض ُِربْت‬,‫ض ُِربْتُ َوض ُِر ْبنَا‬
‫ وضُربن‬,‫ َوض ُِربُوا‬,‫ َوض ُِر َبا‬, ْ‫(وض ُِر َبت‬aku
َ telah dipukul, kami telah dipukul, kamu (lk) telah dipukul, kamu
(lk) telah dipukul, , kalian berdua telah dipukul, kalian (lk) telah dipukul, kalian (pr) telah dipukul,
dia (lk) telah dipukul, dia (pr) telah dipukul, mereka berdua telah dipukul, mereka (lk) telah
dipukul, mereka (pr) telah dipukul)

*******************

‫باب المبتدأ والخبر‬

Bab Mubtada dan khabar

‫ هو االسم المرفوع العاري عن العوامل اللفظية‬: ‫ المبتدأ‬.

Mubtada adalah isim yang di-rafa’-kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh

‫ نحو قولك ((زيد قائ ٌم )) و ((الزيدان قائمان)) و ((الزيدون قائمون )) و‬,‫ هو االسم المرفوع المسند إليه‬: ‫و الخبر‬
Khabar adalah isim yang di-rafa’-kan yang disandarkan kepada mubtada’. Contohnya:“ ”‫زَ ْي ٌد قَائِ ٌم‬
“ َ‫الز ْيدُونَ قَائِ ُمون‬
َّ ”‫ان” َو‬
ِ ‫ان قَائِ َم‬ َّ ”‫( َو‬Zaid berdiri, Dua orang Zaid berdiri, Zaid-zaid (orang-orang yang
ِ ‫الز ْي َد‬
bernama zaid) berdiri)

‫ ظاهر و مضمر‬: ‫ المبتدأ قسمان‬.

Mubtada itu ada dua jenis:1. Mubtada isim dzahir2. Mubtada isim dhamir

‫ فالظاهر ما تقدم ذكره‬.

Mubtada isim dzahir itu sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti contoh di atas)

‫ وهن‬, ‫ وهم‬, ‫ وهما‬, ‫ وهي‬, ‫ وهو‬, ‫ وأنتن‬, ‫ وأنتم‬, ‫ وأنتما‬, ‫ت‬


ِ ‫ وأن‬, ‫ وأنت‬، ‫ ونحن‬, ‫ أنا‬: ‫ وهي‬, ‫ و المضمر اثنا عشر‬,

Sedangkan Mubtada isim dhamir itu ada dua belas : ‫ِي َو ُه َما َو ُه ْم‬ َ ‫ت َوأ َ ْنت ُ َما َوأ َ ْنت ُ ْم َوأ َ ْنت ُ َّن َو‬
َ ‫هو وه‬ ِ ‫أَنَا َونَحْ نُ َوأ َ ْنتَ َوأ َ ْن‬
‫ْوهُن‬
َ ْ(saya, kami, kamu (lk), kamu (pr), kalian berdua, kalian (lk), kalian (pr), dia (lk), dia (pr),
mereka berdua, mereka (lk), mereka (pr))

‫ نحو قولك (( أنا قائم )) و ((نحن قائمون )) وما أشبه ذلك‬.

Contohnya :(‫()ْأَنَا قَائِ ٌم) َو(نَحْ ُن قَائِ ُم ْون‬saya berdiri, kami berdiri))Dan contoh lain yang serupa

‫مفرد ؛ و غير مفرد‬: ‫ و الخبر قسمان‬.

Khabar itu ada dua jenis:1. Khabar mufrad2. Khabar ghair mufrad

(‫فالمفرد نحو (زيد قائم‬

Khabar mufrad itu contohnya ‫( ْزَ ْي ٌد قَائِم‬Zaid berdiri)


‫ وزيد‬, ‫ ((زيد في الدار‬: ‫ نحو قولك‬, ‫ و المبتدأ مع خبره‬, ‫ و الفعل مع فاعله‬, ‫ و الظرف‬, ‫ الجار و المجرور‬: ‫وغير المفرد أربعة أشياء‬
‫ و زيد جاريته ذاهبة‬, ‫ وزيد قام أبوه‬, ‫)) عندك‬

Sedangkan khabar ghair mufrad itu ada empat :1. Jar dan majrur 2. dzharaf3. fi’il beserta
faa’ilnya4. Mubtada beserta khabarnya.Contohnya: ُ‫اريَتُه‬ َ َ‫َّار َوزَ ْي ٌد ِع ْندَكَ َوزَ ْي ٌد ق‬
ِ ‫ام اَب ُْوهُ َوزَ ْي ٌد َج‬ ِ ‫زَ ْي ٌد فِى الد‬
‫(ْذَا ِهبَة‬Zaid ada di dalam rumah, Zaid ada di sisi mu, Zaid itu berdiri bapaknya, Zaid itu budaknya
pergi)

*******************

‫باب العوامل الداخلة على المبتدأ و الخبر‬

Bab Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar

‫ وظننت و أخواتها‬, ‫ و إن وأخواتها‬, ‫ كان و أخواتها‬: ‫وهي ثالثة أشياء‬.

Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar itu ada tiga macam:1. Kaana dan yang
semisal Kaana,2. Innna dan yang semisal Inna3. Dzhanna (dzhanantu) dan yang semisal
Dzhanna4. Kaana dan saudara-saudaranya

‫ وتنصب الخبر‬, ‫ فإنها ترفع االسم‬, ‫فأما كان و أخواتها‬

Kaana dan saudara-saudaranya itu me-rafa’-kan isim (mubtada) dan menashabkan khabar.

‫ و ما دام‬, ‫ و ما برح‬, ‫ و ما فتئ‬, ‫ و ما انفك‬, ‫ و مازال‬, ‫ و ليس‬, ‫ و صار‬, ‫ و بات‬, ‫ و ظل‬, ‫ و أضحى‬, ‫ و أمسى‬, ‫ كان‬: ‫وهي‬
kaana dan suadara-saudaranya adalah :‫( ْكَان‬ada,terjadi), ‫سى‬ َ ‫(أ َ ْم‬memasuki waktu sore), ‫ص َبح‬ ْ َ ‫ْأ‬
(memasuki waktu pagi), ‫ض َحى‬ ْ َ ‫(أ‬memasuki waktu dhuha), ‫ظل‬ َ ْْ (pada waktu siang), ‫( ْبَات‬pada
waktu malam), ‫صار‬ َ
َ ْ(menjadi), ‫( ْليْس‬tidak), ‫( ْ َما زَ ال‬senantiasa), ‫( ْْ َما اِ ْنفَك‬senantiasa), ‫ْ َما فَتِئ‬
(senantiasa), ‫(ْ َما َب ِرح‬senantiasa), ‫( ْ َما َدام‬senantiasa)

‫ و ليس عمر شاخصا )) و ما‬, ً ‫ ((كان زيد قائما‬: ‫ تقول‬, ‫ و أصبح‬, ‫ و يصبح‬, ‫ و أصبح‬, ‫ و كن‬, ‫ و يكون‬, ‫ كان‬: ‫و ما تصرف منها نحو‬
‫ أشبه ذلك‬.

Termasuk juga tashrif (perubahan kata) dari kata-kata di atas, seperti : ‫صبِ ُح‬ ْ ُ‫صبَ َح َوي‬ ْ َ ‫ َوأ‬,‫ َو ُك ْن‬,‫ َويَ ُكو ُن‬, َ‫َكان‬
ْ َ ‫ْوأ‬
‫صبِح‬ َ (telah terjadi, sedang terjadi, jadilah! – Telah memasuki waktu pagi, sedang memasuki
waktu shubuh, masukilah waktu shubuh!) Contohnya : “‫صا‬ ً ِ‫ع ْم ٌرو شَاخ‬ َ ‫ َولَي‬,‫( ” َكانَ زَ ْي ٌد قَائِ ًما‬Zaid telah
َ ‫ْس‬
berdiri, ‘Amr tidak pergi) dan contoh lain yang serupa

‫أما إن و أخواتها فإنها تنصب االسم و ترفع الخبر‬

Inna dan saudara-saudaranya itu me-nashab-kan mubtada dan me-rafa’-kan khabar

‫ وما أشبه ذلك‬، ‫ وليت عمرا شاخص‬، ‫إن زيدا قائم‬: ‫تقول‬، ‫ ولعل‬، ‫ وليت‬، ‫ وكأن‬، ‫ولكن‬، ‫وأن‬،‫وهي إن‬

Inna dan saudara-saudaranya adalah :‫( ْْإِن‬sesungguhnya)، ‫( ْْأَن‬sesungguhnya)، ‫( ْْلَكِن‬akan


tetapi)، ‫( ْْ َكأَن‬seakan-akan)، ‫( ْلَيْت‬andai)، ‫(ْْلَعَل‬agar, supaya) contohnya : ‫ع ْم ًرا‬
َ َ‫ َولَيْت‬،‫ِإ َّن زَ ْيدًا قَا ِئ ٌم‬
‫( ْشَاخِ ص‬sesungguhnya Zaid berdiri, Andai ‘Amr pergi) dan contoh lain yang serupa.

‫ ولعل للترجي والتوقع‬، ‫ وليت للتمني‬، ‫ وكأن للتشبيه‬، ‫ ولكن لالستدراك‬، ‫ومعنى إن وأن للتوكيد‬.

Makna ‫ ْْ ِإن‬dan ‫ ْْأَن‬adalah untuk taukid (penekanan), ‫ ْْلَكِن‬untuk istidraak


(mempertentangkan), ‫ ْْ َكأَن‬untuk tasybih (penyerupaan), ‫ ْلَيْت‬untuk tamanniy (pengandaian),
‫ ْْلَ َعل‬untuk tarajiy (pengharapan kebaikan) dan tawaqqu’ (ketakutan dari nasib buruk).

‫وأما ظننت وأخواتها فإنها تنصب المبتدأ والخبر على أنهما مفعوالن لها‬
Zhanantu (zhanna) dan saudara-saudaranya itu me-nashab-kan mubtada dan khabar karena
keduanya itu (mubtada dan khabar) adalah maf’ul bagi dzhanna dan saudara-saudaranya

, ‫ ظننت زيدا ً قائما‬: ‫ وسمعت ؛ تقول‬, ‫ وجعلت‬, ‫ واتخذت‬, ‫ ووجدت‬, ‫ وعلمت‬, ‫ ورأيت‬, ‫ وزعمت‬, ‫ وخلت‬, ‫ وحسبت‬, ‫ ظننت‬: ‫وهي‬
‫ وما أشبه ذلك‬, ‫ ورأيت عمرا ً شاخصا‬.

Zhanantu dan saudara-saudaranya itu :‫ظنَ ْنت‬ َ ْ (saya telah menyangka)، ‫ْو َح ِسبْت‬
َ (saya telah
mengira)، ‫ْوخِ ْلت‬ َ (saya telah membayangkan)، ‫ت‬ ‫م‬‫ع‬
َْ ََ‫ز‬ ‫ْو‬ (saya telah menduga) ‫ْت‬‫ْو َرأَي‬
َ (saya telah
melihat)، ‫ع ِل ْمت‬ َ ‫ْو‬ َ (saya telah mengetahui)، ‫ْو َو َجدْت‬ ْ
َ (saya telah mendapatkan)، ‫ْوات َّ َخذت‬ َ (saya telah
menjadikan)،‫ْو َجعَلت‬ ْ َ (saya telah menjadikan)، ‫سمِ ْعت‬ َ (saya telah mendengar)‫؛‬Contohnya: ُ‫ظنَ ْنت‬
َ ‫ْو‬ َ
‫صا‬ َ ُ‫ َو َرأَيْت‬،‫ط ِلقًا‬
ً ‫ع ْم ًرا شاخ‬ َ ‫( زَ ْيدًا ُم ْن‬Aku telah menyangka Zaid pergi, Aku telah melihat ‘Amr pergi) dan
contoh lain yang menyerupainya.

*******************

‫باب النعت‬

Bab Na’at (sifat)

‫ ومررت بزيد العاقل‬, ‫ ورأيت زيدا العاقل‬, ‫ وتعريفه وتنكيره ؛ قام زيد العاقل‬, ‫ تابع للمنعوت في رفعه و نصبه و خفضه‬: ‫ النعت‬.

Na’at (sifat) itu mengikuti yang disifati pada keadaan rafa’, nashab, khafad, ma’rifat, dan nakirah
nya. Contohnya: .‫ َو َم َر ْرتُ بِزَ ْي ٍد ا َ ْلعَاقِ ِل‬,َ‫ َو َرأَيْتُ زَ ْيدًا ا َ ْلعَاقِل‬,ُ‫ام زَ ْي ٌد ا َ ْلعَاقِل‬
َ َ‫( ق‬Zaid yang berakal telah berdiri, aku
melihat zaid yang berakal, aku berjalan bersama zaid yang berakal)

‫ هذا وهذه وهؤالء‬: ‫ و االسم المبهم نحو‬, ‫ زيد و مكة‬: ‫ و االسم العلم نحو‬,‫ أنا و أنت‬: ‫ االسم المضمر نحو‬: ‫و المعرفة خمسة أشياء‬
‫ وما أضيف إلى واحد من هذه األربعة‬, ‫ الرجل والغالم‬: ‫ واالسم الذي فيه األلف والالم نحو‬.

Ma’rifat (kata khusus) itu ada lima:1. Isim Dhamir (kata ganti), contohnya : ‫( أَنَا‬saya) dan ‫ْأ َ ْنت‬
(kamu)2. Isim Alam (nama), contohnya: (Zaid)‫(ْزَ يْد‬mekkah) dan .3َ‫ َم َّكة‬Isim Mubham (kata tunjuk),
contohnya : (ini, mudzakkar) ,‫( َهذَا‬ini, muanats) ,ِ‫( َه ِذه‬ini, banyak) .4 ِ‫ َهؤ َُالء‬Isim yang terdapat alif lam
َّ َ ‫ ْا‬dan(anak muda/pembantu) .5‫ ْالغُ َال ُم‬isim yang di-idhafahkan
(al), contohnya: (laki-laki) ‫لر ُجل‬
kepada salah satu dari keempat isim ma’rifat ini (isim Dhami, isim alam. Isim mubham, dan isim
yang terdapat alif lam)

‫ نحو الرجل و الفرس‬, ‫ كل ما صلح دخول األلف و الالم عليه‬: ‫وتقريبه‬, ‫ كل اسم شائع في جنسه ال يختص به واحد دون آخر‬: ‫ والنكرة‬.

Nakirah (kata umum) adalah setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada jenisnya ,tidak
tertentu pada sesuatupun. Ringkasnya, nakirah adalah setiap isim yang dapat menerima alif
ْ
َّ َ ‫ ْا‬dan(anak muda) ‫ْالغُ َالم‬
lam, contohnya: (laki-laki) ‫لر ُجل‬

*******************

‫باب العطف‬

Bab ‘Athaf

‫ وحتى في بعض المواضع‬, ‫ولكن‬, ‫ وال‬, ‫ وبل‬، ‫ وإما‬, ‫ وأم‬, ‫ وأو‬, ‫ وثم‬, ‫ والفاء‬, ‫ الواو‬: ‫ وهي‬, ‫ و حروف العطف عشرة‬.

Huruf ‘athaf ada sepuluh, yaitu :‫( ْو‬dan)، ‫( ْف‬maka), ‫( ْْثُم‬kemudian), ‫( ْأَو‬atau), ‫( ْأَم‬ataukah),
َ
‫( ِإ َّما‬adakalanya), ‫( ْبَل‬bahkan) , ‫(ال‬tidak), ِ ‫ض ا َ ْل َم َو‬
‫(ْلَكِن‬akan tetapi), ‫اضع‬ ِ ‫( ْ َحتَّى فِي َب ْع‬Hatta (Sehingga)
pada sebagian tempat)

‫ ((قام زيد‬: ‫ تقول‬, ‫ أو على مجزوم جزمت‬, ‫ أو على مخفوض خفضت‬, ‫ أو على منصوب نصبت‬, ‫فإن عطفت على مرفوع رفعت‬
‫ وزيد لم يقم ولم يقعد‬, ‫ ومررت بزيد وعمرو‬, ‫ ورأيت زيدا و عمرا‬, ‫)) وعمرو‬.

Jika kamu athaf-kan dalam keadaan rafa’ maka kamu rafa’a-kan, dalam keadan nashab maka
kamu nashab-kan, dalam keadaan khafad maka kamu khafadh-kan, dalam keadaan jazm maka
kamu jazm-kan. Contohnya :“‫ َوزَ ْي ٌد لَ ْم يَقُ ْم َولَ ْم يَ ْقعُد‬,‫ع ْم ٍرو‬ َ ‫ َو َرأَيْتُ زَ ْيدًا َو‬,‫ع ْم ٌرو‬
َ ‫ َو َم َر ْرتُ بِزَ ْي ٍد َو‬,‫ع ْم ًرا‬ َ َ‫(ْق‬Zaid
َ ‫ام زَ ْي ٌد َو‬
dan ‘Amr telah berdiri, Aku melihat Zaid dan ‘Amr, Aku berjalan bersama Zaid dan ‘Amr, Zaid
sedang tidak berdiri, tidak pula duduk)
*******************

‫باب التوكيد‬

Bab Taukid (menekankan atau menguatkan)

‫ (( تابع للمؤكد في رفعه ونصبه وخفضه وتعريفه وتنكيره‬: ‫)) التوكيد‬Taukid itu mengikuti yang diperkuat dalam
keadaan rafa’-nya, nashab-nya, khafadh-nya, dan ma’rifah-Nakirah-nya.

‫ وأجمع‬, ‫ وكل‬, ‫ والعين‬, ‫ النفس‬: ‫ وهي‬,‫ويكون بألفاظ معلومة‬

Taukid itu telah tertentu lafadzh-lafazhnya, yaitu : ‫ َوأَجْ َم ُع‬,ُّ‫ َوكُل‬, ُ‫ َو ْال َع ْين‬,‫س‬
ُ ‫(اَلنَّ ْف‬diri, diri, setiap, seluruh)

‫ ومررت بالقوم أجمعين‬, ‫ ورأيت القوم كلهم‬, ‫ قام زيد نفسه‬: ‫ تقول‬, ‫ وأبصع‬, ‫ وأبتع‬, ‫ أكتع‬: ‫ وهي‬, ‫وتوابع أجمع‬

Dan yang mengikuti ajma’u, yaitu:‫صع‬ َ ‫ َوأ َ ْب‬,‫ َوأ َ ْبت َ ُع‬,‫( ْأ َ ْكت َ ُع‬semuanya bermakna seluruh) Contohnya : ‫ام‬
َ َ‫ق‬
َ ْ َّ ْ َ
. َ‫ َو َم َر ْرتُ بِالقَ ْو ِم أجْ َمعِين‬,‫ َو َرأيْتُ اَلقَ ْو َم ُكل ُه ْم‬,ُ‫سه‬ ْ
ُ ‫(زَ ْي ٌد نَف‬Zaid benar-benar telah berdiri, Aku benar-benar melihat
semua orang, Aku benar-benar berjalan dengan semua orang)

*******************

‫باب البدل‬

Bab Badal (pengganti)

‫إذا أبدل اسم أو فعل من فعل تبعه في جميع إعرابه‬.Apabila di-badal-kan (diganti) isim dengan isim atau fi’il
dengan fi’il maka badal (kata ganti) nya mengikuti kata yang diganti pada seluruh i’rabnya
‫وهو على أربعة أقسام ‪ :‬بدل الشيء من الشيء ‪ ,‬وبدل البعض من الكل ‪ ,‬وبدل االشتمال ‪ ,‬وبدل الغلط‬

‫ش ْيء ‪Badal itu ada empat :1.‬‬ ‫ض مِ ْن ا َ ْل ُكل ‪ Badal Syai' min Syai'2.‬بَ َد ُل اَل َّ‬
‫ش ْيءِ مِ ْن اَل َّ‬ ‫‪ْْ Badal Ba'dh‬بَ َد ُل ا َ ْلبَ ْع ِ‬
‫ْوبَ َد ُل ا َ ْلغَلَط ‪ْ Badal Isytimal4.‬بَ َد ُل ا َ ِال ْشتِ َمال ‪min Kull3.‬‬ ‫‪َ Badal Ghalath‬‬

‫نحو قولك ‪(( :‬قام زيد أخوك ‪,‬وأكلت الرغيف ثلثه ‪ ,‬ونفعني زيد علمه ‪ ,‬ورأيت زيدا ً الفرس )) ‪ ,‬أردت أن تقول الفرس فغلطت فأبدلت‬
‫‪ .‬زيدا ً منه‬

‫ِيف ثُلُثَهُ‪َ ,‬ونَ َف َعنِي زَ ْي ٌد ع ِْل ُمهُ‪َ ,‬و َرأَيْتُ زَ ْيدًا ا َ ْلف ََرس“‪Contohnya:‬‬ ‫ام زَ ْي ٌد أ َ ُخوكَ ‪َ ,‬وأَك َْلتُ ا َ َّ‬
‫لرغ َ‬ ‫‪َ ْ(Zaid, saudaramu, telah‬ق َ‬
‫‪berdiri – Aku makan roti sepertiganya – Ilmu Zaid bermanfaat untuk ku – Aku melihat Zaid,‬‬
‫‪(maaf) maksudnya kuda)Sebetulnya yang ingin kau ucapkan adalah “Aku melihat kuda”, akan‬‬
‫‪tetapi kamu salah ucap dan kamu ganti dengan “Aku melihat Zaid”.‬‬

‫*******************‬

‫باب منصوبات األسماء‬

‫‪Bab Isim-isim Yang dinashabkan‬‬

‫المنصوبات خمسة عشر ‪ :‬وهي المفعول به والمصدر وظرف المكان والزمان والحال والتمييز والمستثنى واسم ال والمنادى والمفعول من‬
‫‪ .‬أجله والمفعول معه وخبر كان وأخواتها واسم إن وأخواتها‬

‫‪ .‬والتابع للمنصوب وهو أربعة أشياء ‪ :‬النعت والعطف والتوكيد والبدل‬

‫‪Isim-isim yang dinashabkan itu ada lima belas:‬‬

‫‪1. Maf’ul bih‬‬

‫‪2. Mashdar‬‬

‫‪3. Dzharaf zaman‬‬


4. Dzharaf makan

5. Hal

6. Tamyiz

7. Mustatsna

8. Isim Laa

9. Munada

10. Maf’ul min ajlih

11. Maf’ul ma’ah

12. Khabar kaana

13. Isim inna

14. khabar dari isim yang semisal kaana dan isim dari isim yang semisal inna

15. Pengikut dari yang di-nashab-kan, yaitu ada empat : na’at, ‘athaf, taukid, dan badal

*******************

‫باب المفعول به‬

Bab Maf’ul bih (objek)

‫ ضربت زيدا ً وركبت الفرس‬: ‫ االسم المنصوب الذي يقع عليه الفعل نحو قولك‬: ‫ وهو‬.

Maf’ul bih termasuk isim yang di-nashab-kan yang dikenakan padanya suatu perbuatan.
Contohnya : ‫س‬ َ ‫ َو َر ِكبْتُ ا َ ْلف ََر‬,‫ض َربْتُ زَ ْيدًا‬
َ (Aku telah memukul Zaid, Aku telah menunggangi kuda)

‫ ظاهر ومضمر‬: ‫ وهو قسمان‬.

Maf’ul bih itu ada dua jenis:

maf’ul bih dzhahir dan

maf’ul bih dhamir.


‫ متصل ومنفصل‬: ‫ والمضمر قسمان‬، ‫ فالظاهر ما تقدم ذكره‬.

Maf’ul bih dzhahir telah dijelaskan sebelumnya (pada contoh di atas), sedangkan maf’ul bih
dhamir itu terbagi menjadi dua:

Muttashil (bersambung)

Munfashil (terpisah)

‫ ضربني وضربنا وضربك وضربكما وضربكم وضربكن وضربه وضربها وضربهما وضربهم وضربهن‬: ‫ فالمتصل اثنا عشر وهي‬.

Maf’ul bih dhamir muttashil ada dua belas, yaitu :

‫ض َربَ ُهن‬
َ ‫ َو‬,‫ض َربَ ُه ْم‬
َ ‫ َو‬,‫ض َربَ ُه َما‬
َ ‫ َو‬,‫ض َربَ َها‬ َ ‫ َو‬,‫ض َربَ ُك َّن‬
َ ‫ َو‬,ُ ‫ض َربَه‬ َ ‫ َو‬,‫ض َربَ ُك ْم‬
َ ‫ َو‬,‫ض َربَ ُك َما‬
َ ‫ َو‬, ِ‫ض َربَك‬
َ ‫ َو‬, َ‫ض َربَك‬
َ ‫ َو‬,‫ض َربَنَا‬
َ ‫ َو‬,‫ض َربَنِي‬
َ ْْ

Dia (lk) telah memukul aku, Dia (lk) telah memukul kami, Dia (lk) telah memukul kamu (lk), Dia
(lk) telah memukul kamu (pr), Dia (lk) telah memukul kalian berdua, Dia (lk) telah memukul
kalian (lk), Dia (lk) telah memukul kalian (pr), Dia (lk) telah memukulnya (lk), Dia (lk) telah
memukulnya (pr), Dia (lk) telah memukul mereka berdua, Dia (lk) telah memukul mereka (lk),
Dia (lk) telah memukul mereka (pr)

‫ إياي وإيانا وإياك وإياكما وإياكم وإياكن وإياه وإياها وإياهما وإياهم وإياهن‬: ‫ والمنفصل اثنا عشر وهي‬.

Maf’ul bih dhamir munfashil ada dua belas, yaitu:

‫ َو ِإيَّاهُن‬,‫ َو ِإيَّا ُه ْم‬,‫ َو ِإيَّا ُه َما‬,‫ َو ِإيَّاهَا‬,ُ‫ َو ِإيَّاه‬,‫ َو ِإيَّا ُك َّن‬,‫ َو ِإيَّا ُك ْم‬,‫ َو ِإيَّا ُك َما‬, ِ‫ َو ِإيَّاك‬, َ‫ َو ِإيَّاك‬,‫ َو ِإيَّانَا‬,‫َّاي‬
َ ‫ْْ ِإي‬.

*******************

‫باب المصدر‬

Bab Mashdar

‫ ضرب يضرب ضربا‬: ‫ االسم المنصوب الذي يجئ ثالثا في تصريف الفعل نحو‬: ‫المصدر هو‬.

Mashdar adalah isim yang di-nashab-kan yang menempati tempat ketiga dalam tashrif fi’il.
Contohnya : ‫ض ْربًا‬
َ ُ‫ب َيض ِْرب‬
َ ‫ض َر‬
َ (telah memukul – sedang memukul – pukulan)
*******************

‫باب المفعول المطلق‬

Bab Maf'ul Muthlaq

‫ لفظي ومعنوي‬: ‫وهو قسمان‬

Maf'ul Muthlaq/Mashdar terbagi dua :

1. Lafdzhy

2. Ma’nawy

‫ قتلته قتال‬: ‫فإن وافق لفظه لفظ فعله فهو لفظي نحو‬

Mashdar Lafdzhy

Jika lafazdh mashdarnya sama dengan lafadzh fi’ilnya maka itu termasuk mashdar lafdzhy
contohnya : ‫( قَت َْلتُهُ قَتْ ًال‬aku benar-benar membunuhnya)

‫ وما أشبه ذلك‬, ً ‫ وقمت وقوفا‬, ً ‫ جلست قعودا‬: ‫ وإن وافق معنى فعله دون لفظه فهو معنوي نحو‬.

Mashdar Ma’nawy

Jika yang sama maknanya saja tetapi lafadznya tidak sama, maka itu adalah mashdar
ma’nawy. Contohnya : ‫ وقمت ُوقُوفًا‬، ,‫( َجلَ ْستُ قُعُودًا‬aku benar-benar duduk, aku benar-benar berdiri)

*******************

‫باب ظرف الزمان و ظرف المكان‬

Bab zharaf Zaman (keterangan waktu) dan zaharaf Makan (keterangan tempat)
‫ اسم الزمان المنصوب بتقدير (( في )) نحو اليوم والليلة وغدوة وبكرة وسحرا وغدا وعتمة وصباحا ومساء وأبدا‬: ‫ظرف الزمان هو‬
‫وما أشبه ذلك‬. ‫ وأمدا وحينما‬.

zharaf zaman itu adalah isim zaman yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi (pada, di).
Contoh zharaf zaman :

‫ حِ ينًا‬,‫ أ َ َمدًا‬,‫ أَبَدًا‬,‫سا ًء‬ َ ,ً‫عت َ َمة‬


َ ‫ َم‬,‫صبَا ًحا‬ َ ,‫غدًا‬ َ ,ِ‫ اللَّ ْيلَة‬,‫ا َ ْليَ ْو ِم‬
َ ,ً‫ بُ ْك َرة‬,ً‫غد َْوة‬
َ ,‫س َح ًرا‬

(di pagi hari, di malam hari, di pagi hari, di pagi hari, di waktu sahur, besok, di waktu malam, di
waktu shubuh, di sore hari, selama-lamanya, besok-besok, suatu ketika)

‫ أمام وخلف وقدِّام ووراء وفوق وتحت وعند وإزاء وحذاء وتلقاء وثم‬: ‫ اسم المكان المنصوب بتقدير (( في )) نحو‬: ‫وظرف المكان هو‬
‫ وما أشبه ذلك‬. ‫ وهنا‬.

zharaf makan adalah isim makan yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fi (pada, di).
Contohnya:

‫ هُنَا‬,‫ ث َ َّم‬,‫ ت ِْلقَا َء‬,‫ حِ ذَا َء‬,‫ ِإزَ ا َء‬,‫ َم َع‬,‫ ِع ْن َد‬, َ‫ تَحْت‬, َ‫ فَ ْوق‬,‫ َو َرا َء‬,‫َّام‬ َ ‫ خ َْل‬,‫ام‬
َ ‫ قُد‬,‫ف‬ َ ‫أ َ َم‬

(di depan, di belakang, di depan, di belakang, di atas, di bawah, di sisi, bersama, di depan, di
depan, di depan, di sana , di sini)

*******************

‫باب الحال‬

Bab Haal (Keterangan Kondisi)

‫ االسم المنصوب المفسر لما أنبهم من الهيئات‬: ‫الحال هو‬

Haal termasuk isim yang dinashabkan yang menjelaskan tata cara atau keadaan yang
sebelumnya samar.

‫ (( جاء زيد راكبا ً )) و (( ركبت الفرس مسرجا ً )) و (( لقيت عبد هللا راكبا )) وما أشبه ذلك‬: ‫ نحو‬.

Contohnya :
ِ َّ َ ‫ع ْب َد‬
‫َللَا َرا ِكبًا‬ َ ‫” َجا َء زَ ْي ٌد َرا ِكبًا” َو” َر ِكبْتُ ا َ ْلف ََر‬
َ ُ‫س ُمس َْر ًجا” َو” َل ِقيت‬

(Zaid telah datang dengan berkendaraan, aku menunggangi kuda yang berpelana, Aku
menjumpai ‘Abdullah sedang berkendaraan)

‫ وال يكون إال نكرة وال يكون إال بعد تمام الكالم وال يكون صاحبها إال معرفة‬.

Haal itu harus nakirah dan haal itu hanya terjadi setelah kalimat nya sempurna dan shahibul
haal itu pasti ma’rifat

*******************

‫باب التمييز‬

Bab Tamyiz (Keterangan Zat)

‫ االسم المنصوب المفسر لما أنبهم من الذوات‬: ‫التمييز هو‬

Tamyiz termasuk isim yang dinashabkan yang menjelaskan zat yang sebelumnya samara

‫ ((تصبب زيد عرقا )) و (( تفقأ بكر شحما )) و (( طاب محمد نفسا )) و (( اشتريت عشرين كتابا )) و (( ملكت تسعين‬: ‫نحو قولك‬
‫ )) نعجة )) و (( زيد أكرم منك أبا )) و (( أجمل منك وجها‬.

Contohnya :

“ ”‫غ َال ًما” َو” َملَ ْكتُ تِ ْسعِينَ نَ ْع َجةً” َو”زَ ْي ٌد أ َ ْك َر ُم مِ ْنكَ أَبًا‬ ً ‫اب ُم َح َّم ٌد نَ ْف‬
ُ َ‫سا” َو”اِ ْشت ََريْتُ ِع ْش ِرين‬ َ ‫ط‬ َ ‫ َو”تَفَقَّأ َ بَ ْك ٌر‬,”‫ع َرقًا‬
َ ”‫ش ْح ًما” َو‬ َ ‫َّب زَ ْي ٌد‬
َ ‫صب‬َ َ‫ت‬
ْ َ
‫” َو”أجْ َم ُل مِ نكَ َوجْ ًها‬

(keringat zaid mengalir, lemak Bakr berlapis-lapis, badan Muhammad wangi, aku membeli 20
budak, aku memiliki 90 ekor kambing, Bapaknya Zaid lebih mulia dari mu, dan wajah Zaid lebih
tampan darimu)

‫ وال يكون إال نكرة وال يكون إال بعد تمام الكالم‬.
Tamyiz itu harus nakirah dan tamyiz hanya terjadi setelah kalimat nya sempurna

*******************

‫باب االستثناء‬

Bab Istitsna (pengecualian)

‫ إال وغير وسِوى وسُوى وسواء وخال وعدا وحاشا‬: ‫ وحرف االستثناء ثمانية وهي‬.

Huruf istitsna itu ada delapan, yiatu :

َ ,‫ خ ََال‬,‫س َوا ٌء‬


‫ َحاشَا‬,‫ع َدا‬ َ ,‫س َوى‬ َ ,‫إِ َّال‬
ُ ,‫ س َِوى‬,‫غي ُْر‬

(semuanya bermakna kecuali / selain)

‫ (( قال القوم إال زيدا )) و (( خرج الناس إال عمرا‬: ‫)) فالمستثنى بإال ينصب إذا كان الكالم تاما موجبا نحو‬

Maka mustatsna (kalimat yang di istitsnakan) dengan huruf illaa dinashabkan jika kalamnya
taam mujab contohnya :

‫ع ْم ًرا‬ ُ َّ‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم إِ َّال زَ ْيدًا” َو”خ ََر َج اَلن‬


َ ‫اس إِ َّال‬ َ َ‫ق‬

(Semua orang selain Zaid telah berdiri, Semua orang selain ‘Amr telah keluar)

‫ (( ما قام القوم إال زي ٌد )) و (( إال زيدا‬:‫)) وإن كان الكالم منفيا تاما جاز فيه البدل و النصب على االستثناء نحو‬

Jika kalamnya manfiy taam, maka boleh menjadikannya badal atau menashabkannya

karena istitsna contohnya :

‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم إِ َّال زَ ْيدًا‬


َ َ‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم إِ َّال زَ ْي ٌد َو َما ق‬
َ َ‫َما ق‬
(keduanya bermakna sama, semua orang selain Zaid tidak berdiri)
‫ ((ما قام إال زي ٌد )) و (( ما ضربت إال زيدا ً )) و (( ما مررت إال بزيد‬: ‫)) وإن كان الكالم ناقصا كان على حسب العوامل نحو‬.

Jika kalamnya naaqish (kurang), maka i’rabnya sesuai dengan amil-amilnya,. Contohnya:

“‫ض َربْتُ إِ َّال زَ ْيدًا” َو” َما َم َر ْرتُ إِ َّال بِزَ يْد‬
َ ‫ام إِ َّال زَ ْي ٌد” َو” َما‬
َ َ‫ْ َما ق‬

(Tidak berdiri kecuali Zaid, Tidaklah aku pukul kecuali Zaid, tidak lah aku berjalan kecuali
bersama zaid )

‫ والمستثنى بسِوى وسُوى وسواء وغير مجرور الغير‬.

Mustatsna dengan kata siwaa, suwaa, sawaa-u dan ghairu maka dijarkan (selamanya) tanpa
kecuali.

‫ وزيد )) و (( عدا عمرا و عمرو )) و ((حاشا بكرا ً و‬, ً ‫ (( قام القوم خال زيدا‬: ‫والمستثنى بخال وعدا وحاشا يجوز نصبه وجره نحو‬
‫ )) ْبكر‬.

Mustatsna dengan kata khalaa, ‘adaa, dan haasyaa maka boleh kita menashabkannya atau
menjarkannya. Contohnya :

‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم خ ََال زَ يْد‬


َ َ‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم خ ََال زَ ْيدًا َو ق‬
َ َ‫ْق‬

‫ع ْم ٍرو‬ َ ‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم‬


َ ‫ع َدا‬ َ َ‫ع ْم ًرا َو ق‬ َ ‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم‬
َ ‫ع َدا‬ َ َ‫ق‬

‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم َحاشَا َ َب ْكر‬


َ َ‫ام ا َ ْلقَ ْو ُم َحاشَا َب ْك ًرا و ق‬
َ َ‫ْق‬

(Semua orang berdiri kecuali Zaid, ‘Amr, dan Bakr)

*******************

‫َاب َال‬
ُ ‫ب‬

Bab Laa (penafian)


‫ين ِإذَا بَاش ََرتْ اَلنَّك َِرة َ َولَ ْم تَتَك ََّر ْر “ َال” نَحْ َو “ َال َر ُج َل فِي اَلدَّار‬
ٍ ‫ت بِغَي ِْر ت َ ْن ِو‬ ِ ‫”ْاِ ْعلَ ْم أ َ َّن “ َال” ت َ ْن‬
ِ ‫صبُ اَلنَّك َِرا‬

‫َّار َر ُج ٌل َو َال اِ ْم َرأَة‬


ِ ‫ار “ َال” نَحْ َو َال فِي اَلد‬ َ ‫لر ْف ُع َو َو َج‬
ُ ‫ب ت َ ْك َر‬ َ ‫”ْفَإ ِ ْن لَ ْم تُبَاش ِْرهَا َو َج‬
َّ َ ‫ب ا‬

‫ فَإ ِ ْن ِشئْتَ قُ ْلتُ “ َال َر ُج ٌل فِي اَل َّد ِار َو َال اِ ْم َرأَة‬.”َ ‫َّار َو َال اِ ْم َرأَة‬
ِ ‫ فَإ ِ ْن ِشئْتَ قُ ْلتُ “ َال َر ُج َل فِي اَلد‬,‫”ْفَإ ِ ْن تَك ََّر َرتْ “ َال” َجازَ ِإ ْع َمالُ َها َو ِإ ْلغَا ُؤهَا‬.

Ketahuilah! Bahwa apabila laa (laa Nafiah, Laa penafian) bertemu langsung dengan isim
nakirah maka laamenashabkan isim nakirah dengan tanpa tanwin dan laa tidak berulang-ulang.
Contohnya:

َ
‫ُال َر ُج َل فِي اَلدَّار‬

(tidak ada seorang pria di dalam rumah)

Jika laa tidak bertemu langsung dengan nakirah maka laa wajib diulang-ulang.

Contohnya :

‫ُال فِي اَلد َِّار َر ُج ٌل َو َال اِ ْم َرأَة‬


َ

(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)

Jika laa berulang-ulang (juga bertemu langsung dengan nakirah), maka boleh mengamalkannya
(menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan) atau menyia-nyiakannya. Maka jika kamu
suka, kamu katakan :

‫ُال َر ُج َل فِي اَلد َِّار َو َال اِ ْم َرأَة‬


َ

(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)

Dan jika kamu suka, kamu katakan:

‫ُال َر ُج ٌل فِي اَلد َِّار َو َال اِ ْم َرأَة‬


َ ”.

(Tidak ada seorang pria di dalam rumah, tidak pula wanita)

**********************

‫َاب ا َ ْل ُمنَا َدى‬


ُ ‫ب‬

Bab Munada (Kata yang dipanggil)


َ ‫ش ِبيهُ ِب ْال ُم‬
‫ضاف‬ َّ ‫ َوال‬,‫اف‬
ُ ‫ض‬َ ‫ َو ْال ُم‬,‫صو َد ِة‬
ُ ‫غي ُْر ا َ ْل َم ْق‬ ُ ‫ َوالنَّك َِرة ُ ا َ ْل َم ْق‬,‫ المفرد ا َ ْل َعلَ ُم‬: ٍ‫سةُ أ َ ْن َواع‬
َ ُ ‫ َوالنَّك َِرة‬,ُ‫صو َدة‬ َ ‫ْا َ ْل ُمنَادَى َخ ْم‬

‫ نَحْ َو “يَا زَ ْي ُد” َو”يَا َر ُجل‬,‫ين‬ َ ‫علَى اَلض ِ َِّّم مِ ْن‬


ٍ ‫غي ِْر ت َ ْن ِو‬ ُ ‫”ْفَأ َ َّما ا َ ْل ُم ْف َر ُد ا َ ْلعَلَ ُم َوالنَّك َِرة ُ ا َ ْل َم ْق‬
ِ َ‫صو َدة ُ فَيُ ْبنَي‬
َ ‫ان‬

َ ‫صوبَة ٌ َال‬
‫غيْر‬ ُ ‫ْوالث َّ َالثَةُ ا َ ْلبَاقِيَة ُ َم ْن‬
َ .

Munada itu ada lima, yaitu :

1. ‫(المفرد ا َ ْلعَ َل ُم‬nama-nama)

2. ُ‫(النَّك َِرةُ ا َ ْل َم ْقصُو َدة‬nakirah yang termaksud)

َ ُ‫(النَّك َِرة‬nakirah yang tidak termaksud)


3. ‫غ ْي ُر ا َ ْل َم ْقصُو َد ِة‬

ُ ‫(ا ْل ُمض‬Mudhaf)
4. ‫َاف‬

ِ ‫شبِيهُ بِا ْل ُمض‬


5. ‫َاف‬ َّ ‫(ال‬yang menyerupai mudhaf)

Adapun mufrad ‘alam dan nakirah maqsudah maka ia dimabnikan atas dhammah dengan tanpa
tanwin contohnya:

‫يَا َز ْي ُد َويَا َرجُل‬

(wahai Zaid… , Wahai seorang pria…)

Dan tiga munada sisanya itu tidak lain dinashabkan.

‫َاب ا َ ْل َم ْفعُو ِل مِ ْن أ َ ْجلِه‬


ُ ‫ْب‬

Bab Maf’ul min Ajlih

َ َ‫ نَحْ َو قَ ْولِكَ “ق‬,‫ب ُوقُوعِ ا َ ْل ِف ْع ِل‬


َ َ‫ام زَ ْي ٌد ِإجْ َال ًال ِل َع ْم ٍرو” َو”ق‬
‫ص ْدتُكَ اِ ْبتِغَا َء َم ْع ُروفِك‬ َ ‫ اَلَّذِي يُ ْذك َُر َبيَانًا ِل‬, ُ‫”ْ َوه َُو ا َ ِال ْس ُم ا َ ْل َم ْنصُوب‬.
ِ ‫س َب‬

Maf’ul min ajlih termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan sebab-
sebab terjadinya suatu perbuatan. Contohnya :
َ َ‫ُقَا َم َز ْي ٌد إِجْ َال اال ِلعَ ْم ٍرو َوق‬.
‫ص ْدت ُكَ اِ ْبتِغَا َء َم ْع ُروفِك‬

(Zaid telah berdiri untuk memuliakan ‘Amr, Aku mendekatimu karena mengharapkan
kebaikanmu)

********************

‫َاب ا َ ْل َم ْفعُو ِل َمعَه‬


ُ ‫ْب‬

Bab Maf’ul Ma’ah

َ ‫ْش” َو”اِ ْست ََوى ا َ ْل َما ُء َو ْال َخ‬


‫شبَة‬ َ ‫ير َو ْال َجي‬
ُ ِ‫ نَحْ َو قَ ْولِكَ “ َجا َء ا َ ْألَم‬,ُ‫ان َم ْن فُ ِع َل َمعَهُ ا َ ْل ِف ْعل‬
ِ َ‫ اَلَّذِي يُ ْذك َُر ِلبَي‬, ُ‫”ْ َوه َُو ا َ ِال ْس ُم ا َ ْل َم ْنصُوب‬.

َ ‫ فَقَ ْد تَقَد ََّم ِذ ْك ُر ُه َما فِي ا َ ْل َم ْرفُو‬,‫ َوا ْس ُم “إِ َّن” َوأَخ ََواتِ َها‬,‫ْوأما َخبَ ُر “ َكانَ ” َوأَخ ََواتِ َها‬.
‫ َو َكذَلِكَ اَلت َّ َوابِ ُع; فَقَ ْد تَقَ َّد َمتْ ُهنَاك‬,ِ‫عات‬

Maf’ul ma’ah termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan penyertaan
seseorang atau sesuatu dalam suatu perbuatan. Contohnya :

َ ‫ست َ َوى ا َ ْل َما ُء َوا ْل َخ‬


‫شبَة‬ َ ‫ُجَا َء ا َ ْألَمِ ي ُر َوا ْل َجي‬
ْ ِ‫ْش َوا‬

(Seorang pemimpin telah datang bersama tentaranya, Air mengalir bersama kayu)

Adapun pembahasan tentang “khabar kaana” dan “saudara-saudara kaana” dan “isim inna” dan
“saudara-saudara inna” maka sungguh telah diberikan penjelasannya pada bab isim-isim yang
di-rafa’a-kan begitu juga dengan pembahasan kata pengikut yang di-nashab-kan (na’at, ‘athaf,
taukid, badal) telah dijelaskan disana.

*******************

‫ت ْاأل َ ْس َماء‬ َ ‫َاب َم ْخفُو‬


ِ ‫ضا‬ ُ ‫ْب‬

Bab Isim-isim yang Di-khafadh-kan (dijarkan)


‫ َوت َا ِب ٌع ل ِْل َم ْخفُوض‬,ِ‫ضافَة‬ ِ ْ ‫وض ِب‬
َ ‫اإل‬ ٌ ُ‫ضاتُ ث َ َالثَةُ أ َ ْن َواعٍ َم ْخف‬
ٌ ُ‫ َو َم ْخف‬, ِ‫وض ِب ْال َح ْرف‬ َ ‫ْا َ ْل َم ْخفُو‬

,‫ِي ا َ ْل َو ُاو‬
َ ‫ َوه‬,‫س ِم‬ َ َ‫ َوبِ ُح ُروفِ ا َ ْلق‬,‫الال ِم‬
َّ ‫ َو‬, ِ‫ َو ْال َكاف‬, ِ‫ َو ْالبَاء‬, َّ‫ َو ُرب‬,‫ َوفِي‬,‫علَى‬ ُّ ‫وض بِ ْال َح ْرفِ فَ ُه َو َما يَ ْخت‬
َ ‫ َو‬,‫ َوإِلَى‬,‫َص بِمِ ْن‬
َ ‫ َو‬,‫ع ْن‬ ُ ُ‫فَأ َ َّما ا َ ْل َم ْخف‬
‫ َو ُم ْنذ‬,‫ َو ِب ُم ْذ‬, َّ‫ َو ِب َوا ِو ُرب‬,‫ َوالت َّا ُء‬,‫ْ َو ْالبَا ُء‬.

”‫غ َال ُم زَ ْي ٍد‬ َّ ‫ َو َما يُقَد َُّر ِبمِ ْن; فَاَلَّذِي يُقَد َُّر ِب‬,‫الال ِم‬
ُ “ ‫الال ِم نَحْ ُو‬ َّ ‫علَى قِ ْس َمي ِْن َما يُقَد َُّر ِب‬ ُ “ َ‫ فَنَحْ ُو قَ ْولِك‬,ِ‫ضافَة‬
َ ‫غ َال ُم زَ ْي ٍد” َوه َُو‬ َ ‫اإل‬ ُ ‫َوأ َ َّما َما ي ُْخف‬
ِ ْ ‫َض ِب‬
‫اج” َو”خَات َ ُم َحدِيد‬ ٍ ‫س‬ َّ
َ ُ‫ نَ ْح ُو “ث َ ْوبُ خ ٍ َِّز” َو”بَاب‬,‫ ْ َواَلذِي يُقَد َُّر بِمِ ْن‬.

‫وهللا اعلم با الصواب‬

Isim-isim yang dikhafadhkan itu ada tiga bagian :

1. Dikhafadhkan dengan huruf khafadh


2. Dikhafadhkan dengan idhafah
3. Dikhafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya

Adapun yang dijarkan dengan huruf khafadh yaitu apa-apa yang dijarkan dengan huruf:

‫(ُمِ ن‬dari), ‫(إِلَى‬ke), ‫(ع َْن‬dari), ‫علَى‬


َ (di atas), ‫(فِي‬di), ‫ب‬ ِ (dengan), َ‫(ك‬seperti), ‫( ِل‬untuk)
َّ ‫( ُر‬jarang), ‫ب‬

dan dengan huruf sumpah yaitu:

‫ الت َّاء‬,‫ ا ْلبَا ُء‬,‫او‬


ُ ‫ُُا َ ْل َو‬

(ketiganya bermakna sumpah: demi)

dan dengan:

‫ُ ُمذ‬, (sejak) ُ‫(و ُم ْنذ‬sejak)


َ

ُ (pembantu Zaid) dan yang


Adapun yang dijarkan dengan idhafah maka contohnya: ‫غ َال ُم َز ْي ٍد‬
dijarkan dengan idhafah itu ada dua, pertama yang di-taqdir-kan dengan lam dan kedua yang
di-taqdir-kan dengan min.

ُ (pembantu (milik)
Maka yang di-taqdir-kan dengan lam (bagi, kepunyaan) contohnya: ‫غ َال ُم َز ْي ٍد‬
Zaid)

Dan yang di-taqdir-kan dengan min (dari) contohnya: ‫ب َخ ٍز‬ُ ‫(ث َ ْو‬Baju (dari) sutera), ٍ‫ساج‬
َ ‫َاب‬
ُ ‫(ب‬pintu
(dari) kayu jati), ‫( َخات َ ُم َحدِي ٍد‬Cincin (dari) besi)

WALLAAHU A'LAM

﴾TAMAT﴿

Anda mungkin juga menyukai