Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL EVALUASI KELAYAKAN PROYEK

PEMBANGUNAN GEDUNG SENTRA TENUN PANDAI SIKEK

Proposal ini diajukan untuk memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Evaluasi Proyek

Nama kelompok :

Farid Husein 16060062


Regina Sepriani Putri 160600
Fauzi Rahmadi A 16060063
Sandi Fitra Yusuf 160600

Dosen Pembimbing :

Dr. Dra. Sri Ulfa Sentosa, MS


19610502 198601 2 001

Jurusan Ilmu Ekonomi


Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal studi kelayakan proyek Pembangunan Gedung Sentra Tenun Pandai Sikek
ini. Proposal ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Evaluasi proyek
sebagai output dari pembelajara selama satu semester ini. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi Proyek Ibu Dr. Dra. Sri
Ulfa Sentosa, MS yang telah membimbing kami dalam mata kuliah evaluasi proyek
dan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian
proposal ini.

Kami menyadari proposal studi kelayakan proyek pembangunan irigasi ini


mungkin sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami membutuhkan saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Padang, 25 April 2019

Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Ketersediaan infrastruktur, sarana, dan prasarana sangat menunjang
keberhasilan perkembangan perekonomian dan alih teknologi di berbagai daerah.
Salah satu tolak ukur dari maju atau tidaknya suatu daerah adalah ketersediaan
infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Maka untuk
meningkatkan perekonomian di berbagai daerah perlu dibangun infrastruktur-
infrastruktur yang tepat sasaran. Pembangunan infrastruktur tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah tersebut.
Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki banyak potensi untuk
dikembangkan, seperti dalam bidang pengembangan fashion. Peluang fashion
sebagai salah satu aspek dalam ekonomi kreatif memiliki prospek bagus di masa
sekarang dan masa depan. Industri fashion menjadi penghasil devisa cukup besar,
dengan nilai ekspor pada Januari-Juli 2018 mencapai 8,2 miliar dollar AS. Nilai itu
tumbuh 8,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sepanjang tahun 2017,
tercatat nilai ekspor produk fashion nasional tembus hingga 12,23 miliar dollar AS.
Bahkan, tahun 2020 diprediksi Indonesia akan menjadi kiblat fashion muslim
dunia. Tentu hal ini menjadi potensi besar bagi masyarakat, khususnya Sumatera
Barat yang kaya akan keunikan busananya.

Gambar 1. Salah satu produksi tenun di pasaran


Untuk menjawab tantangan global tersebut diperlukan suau wadah yang
dikelola oleh pemerintah untuk mengembangkan industri fashion di Sumatera Barat
melalui suatu sentra busana. Adapun spesifikasi busana yang punya potensi untuk
dikembangkan di Sumatera Barat adalah tenun. Dalam pengembangan tenun
tersebut sekarang memiliki hambatan, terutama dalam fasilitas penunjang. Seperti
diketahui, di daerah-daerah penghasil tenun songket, lebih banyak perajin yang
berusia lanjut yang masih menggunakan peralatan tradisional. Sehingga
menurunkan minat kaum muda untuk belajar menenun. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran ilmu menenun dan sejarah tenun akan menghilang apabila generasi
muda tidak lagi berminat untuk ikut membudidayakan tenun. Misalnya di daerah
Sungayang dan Kubang. Dulu di daerah Sungayang dan Kubang juga terdapat
penenun songket, namun tidak lagi bertahan hingga sekarang. Salah satu faktor
yang menyebabkan hilangnya kerajinan tenun songket di beberapa daerah tersebut
ialah karena tidak adanya minat dari generasi sekarang untuk menekuni pekerjaan
tersebut. Sehingga dibutuhkan suatu sentra penghasil tenun di beberapa daerah di
Sumatera Barat.
Salah satu daerah penghasil tenun di Sumatera Barat adalah Pandai Sikek.
Pandai Sikek merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah
kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra
Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten
Tanah Datar. Nagari Pandai Sikek juga dikenal sebagai tempat pengrajin tenun, dan
ini diapresiasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam gambar mata uang
pecahan Rp 5.000 emisi 1999-saat ini. Untuk menjawab tantangan global yang
berdampak terhadap memudarnya keterampilan tenun, maka pengadaan fasilitas
berupa gedung sentra tenun merupakan wadah yang perlu direalisasikan.
BAB II
ASPEK TEKNIS
A. Input

Dalam pembangunan Gedung Sentra Produksi Tenun di Pandai Sikek maka


diperlukan beberapa teknis dalam pembuatannya, adapun aspek teknis tersebut
adalah :
1. Lahan pembangunan Sentra Tenun Pandai Sikek merupakan lahan kosong yang

merupakan milik masyarakat dan tanah tersebut telah dibeli oleh pemerintah untuk

pembangunan Gedung Sentra Tenun Pandai Sikek tesebut dengan luas 900 meter

persegi.

2. Pembangunan Gedung Sentra Tenun ini memerlukan pekerja dari masyarakat sekitar

lokasi pembangunan berjumlah 50 orang.

3. Modal yang digunakan yaitu dari APBN 2018 dengan jumlah Rp.1.000.000.000,00,-

Serta pendanaan dari APBD Tanah Datar yakni sebesar Rp.280.000.000,-jumlah

keseluruhan dana untuk pembangunan adalah Rp.1.280.000.000,-

4. Bahan yang digunakan dalam proses pembangunan Gedung Sentra Tenun Pandai

Sikek adalah sebagai berikut :

Bahan yang dibutuhkan Jumlah


Batu bata 80.000 batang
Semen 1.200 karung
Besi 800 batang
Pasir 5.000 kubik
Kerikil 5.000 kubik
Papan dan kayu 700 batang
Triplek 100 lembar
Ubin 450 helai
Kaca 700 mbar
B. Output

Adapun output dari pembangunan Gedung Sentra Produksi Tenun Pandai Sikek

tersebut adalah :

1. Terbangunnya Gedung Sentra Produksi Tenun Pandai sikek yang representatif.

2. Berfungsinya Gedung Sentra Produksi Tenun Pandai Sikek untuk mendukung

pengembangan perekonomian, khususnya dalam sentra busana.

3. Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan generasi muda, pekerja dan

masyarakat di daerah dalam memproduksi tenun.

4. Sarana peningkatan produksi tenun di pandai sikek.


BAB III

ASPEK INSTITUSIONAL, ORGANISASI DAN SOSIAL

A. Sambutan Masyarakat Terhadap Proyek

Perencanaan Pembangunan Gedung Sentra Tenun Pandai Sikek direspon sangat

baik oleh masyarakat. Masyarakat berpandangan bahwa dengan adanya pembangunan

tersebut dapat memperlancar dan meningkatkan produktifitas masyarakat di Pandai Sikek

dalam memproduksi kain tenun. Di samping itu, dengan pebangunan tersebut masyaraka

berharap Pandai sikek menjadi pusat produksi tenun di provinsi Sumatera Barat.

Pembangunan Sentra Tenun Pandai Sikek juga berpotensi meningkatkan taraf

kesejahteraan masyarakat yang ada di selingkungan daerah tersebut.

B. Budaya Masyarakat

Dengan adanya pusat produksi tenun di Gedung Sentra Tenun Pandai Sikek jelas

akan berpengaruh terhadap budaya yang ada. Hadirnya Sentra ini merupakan bentuk upaya

pelestarian warisan budaya nusantara. Selain itu, hadirnya sentra ini akan menjadi pusat

promosi budaya fashion baik di kancah nasional maupun internasional.

C. Kebijakan Pemerintah

Dinas Pekerja Umum memiliki kekuasaan atas pembangunan Gedung Sentra

Tenun Pandai Sikek tersebut, melalui dinas Pekerja Umum ini pemerintah Pusat dan

Provinsi memberikan dana dalam pembangunan Gedung Sentra Tenun Pandai Sikek

tersebut. Selain dana dari pemerintah pusat dan provinsi, pihak swasta ikut

menyumbangkan dananya untuk pembangunan Sentra Tenun Pandai Sikek tersebut

sebagai invesatasi.
D. Aspek Organisasional

Panitia Pembangunan Gedung Sentra Tenun Pandai Sikek, yaitu:

Susunan panitia :

Penanggung Jawab : Dinas PU, Penata Ruang dan Pertanahan Kab Tanah Datar

Penasehat : Bupati Kabupaten Tanah Datar

Ketua Pelaksana : Dinas PU, Penata Ruang dan Pertanahan Kab Tanah Datar

Struktur Organisasi

Pembangunan Gedung Sentra Produksi Tenun Pandai Sikek

Penanggung Jawab
dan Ketua Pelaksnana

Bendahara Pelaksana Sekretaris Pelaksana

Kepala Kepala Kepala Logistik


Administrasi Lapangan

Pekerja Terampil dan Pekerja Terampil dan Pekerja Terampil dan


Non-terampil Non terampil Non Terampil

Gambar 1. Struktur Organisasi Pembangunan Gedung Sentra Produksi Tenun


Pandai Sikek
E. Aspek Sosial/ benefit
Pembangunan Gedung Sentra Produksi Tenun Pandai Sikek meberi
berbagai manfaat sosial. Dimana aspek sosial tersebut dapat berupa :
1. Mengurangi ketimpangan dalam perekonomian masyarakat, baik ketimpangan sosial

maupun ketimpangan ekonomi.

2. Meningkatkan eksistensi budaya dan hubungan sosial masyarakat.

3. Terpeliharanya warisan budaya

4. Adanya modifikasi produk ataupun hilirisasi produk dari tenun.

.
BAB IV
ASPEK KOMERSIAL

Masyarakat pengelola Gedung Sentra Produksi Tenun secara berkala


melaporkan kondisi keuangan dari Gedung Sentra Produksi Tenun Pandai Sikek.
Biaya operasional dan biaya perawatan yang ditimbulkan oleh aktifitas di Gedung
Sentra Produksi diambil dari keuntungan yang diperoleh dari produksi tenun.
BAB V
ASPEK FINANSIAL
A. Dana Masuk

Tabel 2. Rincian Dana Masuk Proyek Pembangunan Gedung Sentra


Produksi Tenun Pandai Sikek

No Sumber Dana Jumlah


1 APBN 2018 1.000.000.000
2 APBD Tanah Datar 2018 280.000.000
Total 1.280.000.000

Tabel 2. Rincian Dana Keluar Proyek Pembangunan Gedung Sentra


Produksi Tenun Pandai Sikek

Volume Pembiayaan
Harga
Jumlah Total
No Uraian Satuan Satuan
Total Swadaya Pemerintah Bantuan Swadaya RP
Rp

BAHAN
1 Batu Kali 150 M 100000 15000000 15000000
2 Pasir 100 M 120000 12000000 12000000
3 Semen 170 Zak 57000 9690000 9690000
4 Kerikil 166 M 50000 8300000 8300000
5 Besi Beton 13 Lth 80000 1040000 1040000
6 Batu Bata 1550 Bh 500 775000 775000
7 Kayu 0.5 M 1000000 500000 500000
8 Pipa 20 Bh 38000 760000 760000
Sub Total 1 48065000
Mesin
Mesin 1 1 Ls 3000000 3000000
Sub Total 2 3000000
UPAH
Kepala 1 25 Hok 100000 2500000 2500000
Tukang
Kepala 3 25 Hok 100000 7500000 7500000
Tembok
Pemb.Tukang 6 25 Hok 80000 12000000 12000000
Tukang Batu 2 25 Hok 80000 4000000 4000000
Tukang 4 25 Hok 70000 7000000 7000000
Angkut
Biaya lain – 2000000
lain
Sub Total 3 35000000

Anda mungkin juga menyukai