Anda di halaman 1dari 6

Learning Objectives

1. Alur rujukan kasus tumor dan keganasan pada organ reproduksi


Jawab:

Pada kasus kanker serviks, bidan dan dokter umum yang terlatih harus merujuk
klien yang mengalami kondisi-kondisi di bawah ini ke fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjut:
1) lesi acetowhite lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari permukaan
leher rahim, lesi acetowhite meluas sampai dinding vagina atau lebih dari
2 (dua) mm tepi luar probe krioterapi;
2) lesi acetowhite positif, tetapi klien meminta pengobatan lain selain
kriotherapi atau meminta tes diagnosa lain;
3) dicurigai kanker; dan
4) kondisi ginekologis lain (misalnya massa ovarium, mioma, polip).
Dokter umum yang terlatih, mengkaji lesi berukuran besar dan jika dicurigai
kanker, segera rujuk kepada dokter obstetrik dan ginekologi (obsgin).
Selanjutnya dokter obsgin yang akan melakukan pemeriksaan dan terapi
lanjutan seperti LEEP, konisasi, histerektomi, atau perawatan paliatif sesuai
dengan indikasi.
 Bila ibu dicurigai menderita Kanker Leher Rahim, Segera rujuk ke fasilitas
yang dapat memberikan pengobatan yang memadai untuk kanker invasif.
 Ibu dengan hasilt tes positif yang lesinya menutupi serviks lebih dari 75%
(lesi luas), meluas ke dinding vagina atau lebih luas 2 mm dari probe
krioterapi termasuk ujung probe, Rujuk untuk penilaian dan pengobatan di
rumah sakit yang menawarkan LEEP atau cone biopsy. Jika tidak mungkin
atau dianggap tidak akan pergi ke fasilitas lain, beritahu tentang
kemungkinan besar persistensi lesi dalam waktu 12 bulan dan tentang
perlunya pengobatan ulang.
 Ibu dengan hasil tes positif yang memenuhi kriteria untuk mendapat
pengobatan segera tetapi meminta diobati dengan tindakan lain, bukan
dengan tindakan krioterapi , Beritahu mengenai kelebihan dan kekurangan
semua metode pengobatan. Rujuk ke rumah sakit yang menawarkan
pengobatan sesuai keinginan klien.
 Ibu dengan hasil tes positif yang meminta tes lebih lanjut (diagnosis
tambahan), yang tidak tersedia di fasilitas kesehatan tingkat pertama,
Rujuk ke rumah sakit yang menawarkan klinik ginekologi (bila
diindikasikan).
 Ibu dengan hasil tes positif yang menolak menjalani pengobatan, Beritahu
tentang kemungkinan pertumbuhan penyakit dan prognosisnya. Anjurkan
untuk datang kembali setelah setahun untuk menjalani tes IVA kembali
untuk menilai status penyakit tersebut.
Pada semua kasus, khususnya jika pengobatan diberikan segera, konseling
harus selengkap mungkin untuk memastikan agar ibu dapat membuat
keputusan berdasarkan informasi yang didapat (informed decision).
Sumber : KEMENKES. 2017. Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker
Rahim. Jakarta : KEMENKES (PERMENKES NO. 29 Tahun 2017)

2. Manajemen Kasus (definisi, etiologi, faktor risiko, penegakkan diagnosis,


penatalaksanaan, prognosis)
Jawab:
a. Definisi
Karsinoma ovarium merupakan salah satu penyakit keganasan yang
ditemukan pada organ reproduksi wanita. Karsinoma ovarium hampir
selalu berasal dari sel epitelial, dapat juga berasal dari sel epitel coelomic.
b. Epidemiologi
Kanker(Karsinoma) ovarium merupakan penyebab kematian tertinggi
diantara seluruh kanker ginekologi lainnya dengan perkiraan jumlah kasus
baru sebanyak 25.400 kasus dan jumlah kematian sebanyak 14.300 kasus
di Amerika Serikat tahun 2003.
c. Etiologi
Beberapa faktor predispoisis terjadinya kanker ovarium adalah sebagai
berikut :
 Geografis, kanker ovarium banyak dilaporkan pada wanita yang
tinggal di daerah industri
 Genetik, mutasi DNArepair genes dilaporkan sebesar 10-15% pada
kasus kanker ovarium
 Riwayat menderita kanker endometrium maupun kanker payudara
meningkatkan resiko untuk menderita kanker ovarium
 Riwayat nulipara dengan inncesant ovulation merupakan faktor resiko
terjadinya kanker ovarium. Endometriosis merupakan faktor resiko
independen terjadinya kanker ovarium
 Faktor lingkungan, kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker ovarium
d. Tanda dan Gejala
Usaha yang dilakukan untuk mencari modalitas skrining yang baik untuk
kanker ovarium difokuskan pada penggunaan ultrasonografi dan penanda
tumor karena sebagian besar kanker ovarium stadium dini tidak memiliki
gejala yang khas. Kebanyakan pasien yang datang ke dokter sudah dalam
keadaan lanjut, dapat disertai dengan keluhan di saluran pencernaan
berupa : rasa tidak nyaman di perut, kembung, perut membesar, konstipasi,
mual dan muntah serta berkurang nya nafsu makan. Keluhan lain yang
mungkin timbul adalah perubahan pola menstruasi maupun perdarah per
vagina.
e. Diagnosis
Terhadap pasien yang memiliki gejala yang mengarah pada kanker
ovarium dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti.
Anamnesis ditunjukkan untuk mencari faktor predisposisi dan riwayat
penyakit kanker di keluarga. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mencari
adanya kelainan klinis berupa massa tumor di abdomen, ada tidak nya
asistes, tanda obstruksi saluran kencing ( hidronefrosis) serta gejala klinis
lain nya. Pemeriksaan laboratorium darah yang diperlukan termasuk :
darah perifer lengkap dan kimia klinik meliputi fungsi ginjal, asam urat,
fungsi hati. Pemeriksaan penanda tumor CA-125 diperlukan saat awal
diagnosis dan digunakan juga sebagai monitoring keberhasilan
pengobatan.
f. Penatalaksanaan
Sebagian besar pasien terdiagnosis pada stadium lanjut dan ditataklasana
melalui tindakan pembedahan yang diikuti dengan kombinasi kemoterapi
berbasis platinum. Walaupun sebagian besar pasien pada awal pengobatan
memperlihatkan respons yang baik terhadap pengobatan namun
kebanyakan pasien juga mengalami kekambuhan penyakit dan meninggal
akibat penyakit yang resisten pengobatan. Pasien yang dicurigai menderita
kanker ovarium dilakukan tindakan operasi diagnostik dengan teknik
surgical staging evaluation meliputi :
 Pengangkatan massa kanker secara utuh bila memungkinkan dan
pemeriksaan potong beku
 Eksplorasi dan pemeriksaan sitologi cairan di dalam rongga
peritoneum, bila ditemukan
 Eksploitasi sistemik terhadap seluruh organ viseral dan peritoneum.
Dilakukan biopsi terhadap daerah yang mengalami perlengketan dan
curiga keganasan
 Evaluasi dan biopsi serta pemeriksaan sitologi terhadap diafragma
 Eksplorasi daerah omentum
 Eksplorasi rongga peritoneum untuk menilai pelvis dan kelenjar getah
bening paraaorta. Bila ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
paraaorta dilakukan pemeriksaan potong beku. Bila hasil pemeriksaan
potong beku negatif dilakukan limfadenektomi kelenjar paraaorta dan
pelvik.
Menyadari betapa sulitnya menghadapi kanker ovarium stadium lanjut,
diperlukan terobosan berupa pendekatan pengobatan terbaru pada pasien
kanker ovarium stadium lanjut, meliputi :
 Terapi konsolidasi dan maintenance
 Kemoterapi peritoneal
 Regimen kemoterapi kombinasi baru
 Pengembangan obat sitostatika terbaru
 Terapi target molekular
g. Prognosis
Prognosis lebih dipengaruhi oleh luas dan stadium kanker ovarium
dibandingkan dengan jenis histologinya. Luas nya massa kanker yang
masih dapat dilakukan tindakan beda juga sangat mempengaruhi prognosis
penyakit
Sumber: Setiati, S. 2012. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publish

3. Gambaran Patologi dari tumor atau kanker ovarium


Jawab:
Dengan jumlah kasus kanker ovarium yang didiagnosis lebih dari 20.000 tiap
tahun, kanker ovarium merupakan kanker paling lazim kedelapan pada wanita
Amerika Serikat. Juga merupakan penyebab kematian kanker urutan ke-lima
pada wanita, dengan perkiraan 14.000 kematian tahun 2010. Tumor ovarium
di luar dugaan sangat bervariasi. Variasi ini diterangkan dengan adanya tiga
jenis sel ovarium normal: epitel permukaan multipoten (selomik), sel benih
totipoten, dan sel stroma genjel seks (sex cord-stromal cells), masing-masing
dapat membentuk tumor yang berbeda.
Neoplasma yang berasal dari epitel pemukaan merupakan sebagian besar dari
tumor primer ovarium dan dalam bentuk ganas, mencakup hampir 90% dari
kanker ovarium. Sel benih dan tumor sel stroma genjel seks lebih jarang
dijumpai; walaupun hampir meliputi 20% sampai 30% tumor ovarium, tumor-
tumor tersebut seluruhnya kurang dari 10% tumor ganas ovarium.
Sumber: Kumar, V., dkk. 2013. Buku Ajar Patologi Robbins. Canada : Elsevier
Saunders

Anda mungkin juga menyukai