Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA VERTIGO

PUSKESMAS
JEROWARU

VERTIGO
ICD X : H81.4

1. Pengertian (Definisi) Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh
atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul,
terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan
alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit.
2. Anamnesis  Bentuk vertigo : melayang, goyang berputar, dsb.
 Keadaan yang memprovokasi : perubahan posisi kepala dan
tubuh, keletihan, ketegangan.
 Profil waktu : Akut, paroksimal, kronik.
 Adanya gangguan pendengaran yang menyertai.
 Penggunaan obat-obatan misalnya streptomisin, kanamisin,
salisilat.
 Adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung,
hipertensi, hipotensi, penyakit paru.
 Adanya nyeri kepala.
 Adanya kelemahan anggota gerak.
3. Pemeriksaan Fisik Umum : keadaan umum, anemia, tekanan darah berbaring dan
tegak, nadi, jantung, paru, abdomen.
Pemeriksaan neurologis umum :
 Kesadaran
 Saraf-saraf otak : visus, kampus, okulomotor, sensori di
muka, otot wajah, pendengaran, dan menelan.
4. Kriteria Diagnosis Vertigo merupakan suatu sindroma atau kumpulan gejala
subjektif (symptoms) dan objektif (signs) dari gangguan alat
keseimbangan tubuh.
 Gejala subjektif
 Pusing, rasa kepala ringan
 Rasa terapung, terayun
 Mual
 Gejala objektif
 Keringat dingin
 Pucat
 Muntah
 Sempoyongan waktu berdiri atau berjalan
 Nistagmus

5. Diagnosis Kerja Vertigo

6. Diagnosis Banding ----

7. Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, kimia darah,


Penunjang urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
 Pemeriksaan radiologi : foto tulang tengkorak leher,
Stenvers (pada neurinoma akustik).
 Pemeriksaan neurofisiologi : elektroensefalografi (EEG),
elektromiografi (EMG).
 Pemeriksaan Neuro-imaging : CT Scan kepala,
pnemoensefalografi, Tronscronial Doppler.
8. Tata Laksana  Terapi kausal : sesuai dengan penyebab
 Terapi simptomatik :
Pengobatan simptomatik vertigo :
 Ca-entry blocker (mengurangi aktivitas eksitatori SSP
dengan menekan pelepasan glutamat, menekan
aktivitas NMDA spesial channel, bekerja langsung
sebagai depresor labirin):
Flunarisin (Sibelium) 3 x 5-10 mg/hr
 Antihistamin (efek antikolinergik dan merangsang
inhibitory; monoaminergik dengan akibat inhibisi
n.vestibulris) : Cinnarizine 3 x 25 mg/hr,
Dimenhidrinat ( Dramamine) 3 x 50 mg/hr.
 Histaminik (inhibisi neuron potisinaptik pada
n.vestibularis lateralis) : Betahistine (Merislon) 3 x 8
mg.
 Fenotiazine (pada kemoreseptor trigger zone dan
pusat muntah di M. Oblongata): Chlorpromazine
(largaktil) : 3 x 25 mg/hr
 Benzodiazepine (Diazepam menurunkan resting
activity neuron pada n. Vestibutaris) 3 x 2-5 mg/hr
 Antiepileptik : Carbamazepine (Tegretol) 3 x 200
mg/hr, Fenitoin (Dilantin) 3 x 100 mg (bila ada tanda
kelainan epilepsi dan kelainan EEG)
 Campuran obat-obat di atas.
Pengobatan simptomatik otonom (mis. Muntah) :
 Metoclopramide (Primperan, Raclonid) 3 x 10 mg/hr
 Terapi rehabilitasi
 Latihan visual-vestibular, Metode Brandt-Daroff, Galt
Exercise
9. Edukasi -----
(Hospital Health
Promotion)
10. Prognosis  Tergantung penyebab MANUVER NYLEN BARANY
(HALLPIKE MANOUVRE) ialah pemeriksaan untuk mencari
adanya vertigo/nistagmus posisional paroksismal dan
membedakan vertigo sentral dan perifer.
Cara:
1. Penderita duduk di meja periksa kemudian disuruh
cepat-cepat berbaring terlentang dengan kepala
tergantung (disanggah dengan tangan pemeriksa) di
ujung meja dan cepat-cepat kepala disuruh menengok ke
kiri (10o-20o), pertahankan sampai 10-15 detik, lihat
adanya nistagmus.
2. Kemudian kembali ke posisi duduk dan lihat adanya
nistagmus (10-15 detik).
3. Ulangi pemeriksaan dengan kepala menengok ke
kanan.
Hasil :
Orang normal dengan manuver tersebut tidak timbul
vertigo atau nistagmus.
11. Tingkat Evidens -----

12. Tingkat -----


Rekomendasi
13. Penelaah Kritis -----

14. Indikator -----

15. Kepustakaan 1. Lempert, T, Neuhauser, H. 2009. Epidemiology of vertigo,


migraine and vestibular migraine in Journal Nerology
2009:25:333-33
2. Price, S.a., & Wilson, L.M. (2006). Patifisiologi : Konsep klinis
proses-proses penyakit.Vol.2. Jakarta: EGC.
3. Sura, DJ, Newell, S. 2010. Vertigo-Diagnosis and management
in primary care, BJMP 2010;3(4):a351
Jerowaru, Desember 2018
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan :

(dr. Anis fuadah)

Anda mungkin juga menyukai