Kti Baru
Kti Baru
4.1 Hasil
dan rawat inap. Pelayanan rawat jalan dilakukan 15 klinik yang ada
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
g) Pekerjaan - -
h) No. Register 14-13-98 15-07-18
i) Tanggal MRS 18 Januari 2018 / jam 19 Januari 2018 / jam
23.40 wib 07.25 wib
j) Tanggal 19 Januari 2018 / jam 19 Januari 2018/ jam
Pengkajian 08.00 wib 09.00 wib
Open Fraktur femur Open Fraktur femur
dekstra dengan hambatan dekstra dengan hambatan
k) Diagnosa Medis mobilitas fisik mobilitas fisik
KLIEN 1 KLIEN 2
Orang tua pasien mengatakan bahwa Ibu klien mengatakan pasien BAB
pasien BAB cair sejak 2 hari yang cair sejak kemarin sore, BAB Cair
lalu, BAB cair tidak ada ampas lebih klien 6 kali dengan ampas.ibu pasien
dari 5 kali, orang tua pasien mengatakkan klien muntah kurang
mengatakan pasien demam, mual dan lebih 3 kali sejak kemarin sore,
muntah 1 kali sejak 1 hari yang lalu kemudian pada tanggal 19 Januari
kurang lebih 100 cc, kemudian orang 2018 jam 07.30 WIB keluarga
tua pasien membawa pasien ke IGD membawa klien ke IGD untuk
pada jam 23.40 wib dengan TTV berobat dengan TTV Suhu 38,5’C, N
Suhu 38,1’C, N 98x/menit, RR 92x/menit, RR 30x/menit, pada saat
28x/menit, di IGD pasien sarankan di IGD keluarga klien dj untuk klien
69
untuk dirawat inap, kemudian pasien dirawat inap di Ruang Anak RSUD
dilakukan tindakan pemasangan Blambangan, kemudian pasien
infuse Asering 500cc/3 jam, dan dilakukan pemasangan infuse
diberikan terapi injeksi Ceftriaxon Asering 500cc/3 jam, dan diberikan
500 mg, ranitidine 1/3 ampul, terapi injeksi Ceftriaxon 500 mg,
ondansetron 1/3 ampul, pamol 100 Ranitidin 1/3 amp, Ondansentron 1/3
mg, kemudian pasien di bawa di amp, D40 % 10cc, Inf. Paracetamol
ruang Anak RSUD Blambangan 100 mg, kemudian pasien di bawa ke
untuk di rawat. Ruang Anak RSUD Blambanga
Pada saat pengkajian tanggal 19 utnuk di lakukan perawatan,
Januari 2018 / jam 8.10 wib, Pada saat pengakijan tanggal 19
Ayah kilen mengatakan klien BAB Januari 2018 pukul 09.00 WIB ibu
cair lebih dari 5x sejak kemarin sore, klien mengatakan klien BAB 6 kali
BAB cair tidak berampas, bibir dari kemarin sore, BAB cair
kering, adanya kemerahan pada berampas, adanya panas, bibir kering,
bagian anus, kemerahan adanya kemerahan pada bagian anus,
bergelombang dan terlihat samar kemerahan terlihat samar-samar dan
samar, TTV : Nadi :108 x/menit, RR bergelombang seperti benjolan TTV
: 30x/menit, suhu: 37,4°C, BB : 10 : Nadi : 92 x/menit, RR : 26x/menit,
kg, LK : 44 cm, LL : 13 cm , TB : 87 suhu: 37,8°C, BB : 12 kg, LK : 46
Cm, turgor kulit kembali 3 detik, cm, LL : 14 cm , TB : 89 Cm, turgor
CRT 3 detik kulit kembali 3 detik, CRT 2 detik
6. Riwayat Perkembangan
KLIEN 1 KLIEN 2
a) Motorik Halus Klien sudah mampu Klien sudah mampu
melepas baju, sudah melepas baju, sudah
mampu menunjukkan mampu menunjukkan
barang yang di inginkan barang yang di inginkan
b. POLA
ELIMINASI
BUANG AIR KLIEN 1 KLIEN 2
BESAR
Sebelum Sakit Ayah kilen mengatakan Ibu klien mengatakan klien
klien BAB 1 – 2 kali BAB 1-2 kali dalam sehari
sehari dengan konsistensi dengan konsistensi
lembek , berwarna lembekk dan bewarna
kuning, dan bau khas kuning dengan bau khas
feses feses
c. POLA
ELIMINASI
BUANG AIR KLIEN 1 KLIEN 2
KECIL
Sebelum Sakit Ayah klien mengatakan Ibu klien mengatakan klien
klien BAK lancar 3 – 5 BAK lancar kurang lebih 6
kali dalam sehari, kurang kali per hari, warna khas
lebih 400 cc warna urine kurang lebih 450 cc
kuning khas urine
d. POLA
KEBERSIHAN KLIEN 1 KLIEN 2
DIRI
Sebelum sakit Orang tua klien Ibu kilen mengatakan anak
mengatakan klien mandi mandi 2 kali sehari dengan
2x sehari menggunakan sabun, ,keramas 1 hari
sabun dan keramas 1 kali sekali dengan shampo dan
sehari, dan selalu menganti baju 2x sehari
mengganti pakaian
setelah mandi
e. POLA
AKTIVITAS,
LATIHAN, KLIEN 1 KLIEN 2
DAN
BERMAIN
Sebelum sakit Orang tua klien Ibu klien mengatakan klien
mengatakan klien dirumah selalu diajak
dirumah selalu aktif dan bermain oleh keluarga dan
bisa bermain bersama bermain dengan saudara
kakaknya, walupun sepupu klien
terkadang bertengkar
dengan kakaknya
Saat sakit Orang tua klien Ibu klien mengatakan klien
mengatakan klien hanya hanya terbaring lemas dan
lemas di tempat tidur dan tidak bias bermain seperti
tidak bisa bermain biasanya
dengan kakaknya
f. POLA
ISTIRAHAT, KLIEN 1 KLIEN 2
DAN TIDUR
Sebelum sakit Orang tua klien Ibu klien mengatakan klien
mengatakan malam klien tidur malam dari jam 8
tidur 8 jam dari jam malam sampai jam 12
21.00-05.00 wib dan malam dan tergadang
siang kurang klebih 2 bangun namun tidur lagi
jam terkadang jam dari jam 1 pagi sampai jam
12.00-14.00 wib. 5 pagi
Saat sakit Orang tua klien Ibu klien mengatakan klien
mengatakan klien tidur dari kemarin malam susah
kurang lebih 7 jam/ hari tidur dan hanya tidur
dengan jam yang tidak kurang lebih 6 jam saat
menentu, karna malam hari dan sering
terkadang bangun karena terbangun
sakitnya
9 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
KLIEN 1 KLIEN 2
Kedaan Sakit Keadaan umum lemah, Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis, kesadaran composmetis,
GCS: 4.5.6, terpasang GCS : 4.5.6, terpasang
infus di tangan kiri infus di tanggan sebelah
pasien kanan,
KLIEN 1 KLIEN 2
b) RR 30x/menit 26x/menit
d) Tensi - -
73
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
ada benjolan abnormal ada benjolan abnormal
2. Hidung
Inspeksi Bentuk hidung simetris tidak Bentuk hidung simetris tidak
ada pernafasan cuping hidung, ada pernafasan cuping hidung,
tidak memakai alat bantu tidak memakai alat bantu
pernafasan, tidak ada secret, pernafasan, tidak ada secret,
tidak ada lesi, tidak ada tidak ada lesi, tidak ada
pebengkakan pebengkakan
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan
ada benjolan Tidak adanya benjolan
3. Telinga
Inspeksi Bentuk telinga kanan dan kiri Bentuk simetris telingga
simetris, tidak ada lesi, tidak kanan dan telingga kiri, tidak
ada perdarahan pada telingga, ada perdarahan pada telingga
tidak memakai anting-anting
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
adanya benjolan ada benjolan
4. Mata
Inspeksi Bentuk mata kanan dan kiri Bentuk mata simetris, seklera
simetris, sklera tidak icterik, tidak icterik, dan konjungtiva
konjungtiva merah muda, merah muda, mata cekung
adanya mata cekung,
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran vena jugularis ada pembesaran vena jugularis
7. Dada/ Thorak
a. Pemeriksaan Paru
Inspeksi Bentuk simetris, tidak ada lesi Bentuk simetris, tidak ada lesi
, warna kulit merata, tidak ada , warna kulit merata, tidak ada
retraksi dinding dada retraksi dinding dada
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, vocal Tidak ada nyeri tekan, vocal
fremitus sama antara kanan fremitus sama kanan dengan
dengan kiri kiri
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ics 5 Ictus cordis tidak teraba di ics
midclavicula sinistra 5 midclavicula sinistra
8. Payudara
Inspeksi Tidak ada lesi, warna kulit Tidak ada lesi, warna kulit
sama dengan sekitar sama dengan sekitar
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, dan Tidak ada nyeri tekan, dan
tidak ada benjolan abnormal tidak ada benjolan abnormal
9. Pemeriksaan Abdomen
Inpeksi Warna kulit merata, tidak Warna kulit merata, tidak
terdapat lessi, bentuk simetris terdapat lessi, bentuk simetris
1 2 1 2
3 4 3 4
12 Pemeriksaan Neorologis
Kesadaran Compos Metis Kesadaran Compos Metis
GCS (4,5,6) GCS (4,5,6)
76
14. Penatalaksanaan
KLIEN 1 KLIEN 2
Tanggal 18 Januari 2018 Tanggal 19 Januari 2018
Infs ASERING 500cc/3jam Asering 500 cc/3 jam
Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg
Inj ranitidin 2 x ¼ ampul Inj Ranitidin 2 x 1/3 amp
Inj ondansentron 3 x ¼ ampul Inj Ondansentron 3 x 1/3 amp
Inf. Paracetamol 100 mg Inj D40 % 10cc / hari
Inf. Paracetamol 4 x 100 mg
Tanggal 19 januari 2018
Infs asering 500 cc 21 tpm Tanggal 20 januari 2018
Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg INFS Asering 500 cc 23 tpm
Inj ranitidin 2 x ¼ ampul Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg
Inj ondansentron 3 x ¼ ampul Inj Ranitidin 2 x 1/3 mg
Inj Ondansentron 3 x 1/3 amp
tanggal 20 januari 2018 Inj D40 % 10cc / hari
Infs Asering 500 cc 21 tpm Inf. Paracetamol 4 x 100 mg
Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg
Inj sefotaxime 3 x 175 mg Tanggal 21 januari 2018
Inj mertomitazola 3x 75 mg INFS Asering 500cc 23 tpm
Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg
tanggal 20 januari 2018 Inj Ranitidin 2 x 1/3 mg
Infs Asering 500 cc 21 tpm Inj Ondansentron 3 x 1/3 amp
Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg Inj D40 % 10cc / hari
Inj sefotaxime 3 x 175 mg Inf. Paracetamol 4 x 100 mg
Inj mertomitazola 3x 75 mg
77
16. Genogram
a. Klien 1 An A
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Tinggal 1 rumah
: Garis keturunan
: Pasien
An. A
b. Klien 2
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Tinggal 1 rumah
: Garis keturunan
: Pasien
: Meninggal
An. Z
78
kerusakan integritas
kulit
80
suhu tubuh
meningkat
demam
hipertermia
kerusakan integritas
kulit
82
Tanggal Tanggal
No Diagnosa keperawatan
Muncul teratasi
KLIEN 2
1. 19-01-2018 Kekurangan volume cairan berhubungan dendan kehilangan
cairan aktif yang ditandai dengan Ibu kilen mengatakan klien
BAB cair lebih dari 6x sehari berampas, dengan keadaan umum
lemah, Kesadaran composmetis, Mukosa bibir kering, Kulit
kering, Turgor kulit kembali 3 detik, Mata cekung, Muntah
300cc, BAK kurang lebih 400 cc, Balance Cairan -575 cc, TTV :
N : 92x/mnt, S : 37,8°C, RR: 26x/menit
83
2. Hidrasi
a. Turgor kulit (3-5)
1. Turgor kulit >3 detik
2. Turgor kulit >2 detik
3. Turgor kulit >1 detik
4. Turgor kulit <2 detik
5. Turgor kulit <1 detik
b. Intake cairan ( 3 – 5 )
1. Intake cairan sangat kurang
2. Intake cairan kurang
3. Intake cairan cukup
4. Intake cairan adekuat
5. Intake cairan sangat adekuat
c. Output cairan ( 4 – 5 )
1. Output cairan sangat berlebihan dari
intake cairan
2. Output cairan sangat berlebih dari intake
cairan
3. Autput cairan sedikit mulai berlebih
4. Output cairan cukup
5. Output cairan sangat baik dan seimbang
dengan intake
84
4. Berat badan : masa tubuh
a. Berat badan (4 – 5)
1. Berat badan sangat kurang ideal
2. Berat badan kurang dari ideal
3. Berat badan cukup
4. Berat badan mendekati ideal
5. Berat badan sangat ideal
2 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 NIC :
a. Anjurkan pasien untuk menggunakan
berhubungan dengan jam, tidak terjadi kerusakan integritas kulit Pressure Management
iritasi karena defekasi pakaian yang longgar
yang sering dan feses yang NOC : b. Hindari kerutan pada tempat tidur
cair 1. Integritas jaringan : kulit dan mukosa
a. Lesi pada kulit c. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
b. Lesi mukosa membran kering
c. Peneglupasan kulit
d. Monitor kulit akan adanya kemerahan
d. Jaringan parut
e. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Skala outcome
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
85
No Diagnosis Tujuan Intervensi Aktivitas
An. Z
1. Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 1 x 24 NIC : a. Lakukan identifikasi klien
berhubungan dengan jam diharapkan kebutuhan cairan adekuat 1. Menejemen cairan b. Monitor tanda tanda vital
kehilangan cairan aktif 1. NOC : 2. Manajemen elektrolit dan c. Monitor asupan dan pengeluaran klien
a. Keseimbangan intake dan output dalam 24 cairan d. Berikan caiiran yang tepat
jam 3 – 5 3. Monitor cairan e. Meningkatkan intake atau asupan per
1. Intake dan output sangat tidak seimbang 4. Monitor tanda tanda vital oral ( misalnya memberikan cairan oral
2. Intake dan output tidak seimbang sesuai prefensi pasien, tempat cairan di
3. Intake dan output cukup tempatan yang mudah di jangkau)
4. Intake dan output seimbang f. Memeriksa turgor kulit dengan
5. Intake dan output sangat seimbang memegang jaringan sekitar tulang
kering mencubit kulit dengan lembut
b. Berat badan stabil ( 3 – 5 ) memegang kedua tangan dan lepaskan
1. Berat badan sangat kurang dari ideal ( dimana kulit akan turun kembali
2. Berat badan kurang dari ideal dengan cepat jika pasien terhidrasi
3. Berat badan cukup ideal dengan baik) dan periksa membran
4. Berat badan sesuai dengan ideal mukosa )
5. Berat badan ideal g. Monitor warna kulit dan kelembapan
h. Monitor berat badan
c. Kelembapan membran mukosa (4 –5)
1. Mukosa bibir kering, pucat
hingga pecah –pecah )
2. Mukosa bibir kering dan sedikit pecah
– pecah
3. Mukosa bibir kering dan pucat
4. Mukosa bibir sedikit mengering
5. Muksa bibir lembab
2. Hidrasi
a. Turgor kulit (3-5)
1. Turgor kulit >3 detik
2. Turgor kulit >2 detik
3. Turgor kulit >1 detik
86
4. Turgor kulit <2 detik
5. Turgor kulit <1 detik
b. Intake cairan ( 3 – 5 )
1. Intake cairan sangat kurang
2. Intake cairan kurang
3. Intake cairan cukup
4. Intake cairan adekuat
5. Intake cairan sangat adekuat
c. Output cairan ( 4 – 5 )
1. Output cairan sangat berlebihan
dari intake cairan
2. Output cairan sangat berlebih dari
intake cairan
3. Autput cairan sedikit mulai berlebih
4. Output cairan cukup
5. Output cairan sangat baik dan
seimbang dengan intake
87
2. Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan tindaan keperawatan selama 2x24 NIC : a. Memonitor tanda tanda vital
dengan peningkatan suhu jam jam suhu tubuh kembali normal 1. Perawatan demam b. Beri obat cairan iv ( misalnya , anti
tubuh NOC : 2. Pengaturan suhu piretik, agen anti bakteri, dan agen anti
a. Termoregulasi (4-5) menggigil )
1. Berkeringat hingga menembus baju c. Monitor suhu paling tidak 2 jam sesuai
2. Berkeringat diseluruh tubuh kebutuhan
3. Berkeringat sedikit banyak
4. Berkeringat namun sedikit
5. Tidak berkeringat
b. Hipertermia (4-5)
1. <400C
2. 39,50C – 40,00C
3. 38,50C – 39,50C
4. 37,50C – 38,50C
5. 36,50C – 37,50C
3. Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 NIC :
f. Anjurkan pasien untuk menggunakan
berhubungan dengan iritasi jam, tidak terjadi kerusakan integritas kulit Pressure Management
karena defekasi yang NOC : pakaian yang longgar
sering dan feses yang cair 1. Integritas jaringan : kulit dan mukosa g. Hindari kerutan pada tempat tidur
1. Lesi pada kulit
2. Lesi mukosa membran h. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
3. Peneglupasan kulit dan kering
4. Jaringan parut i. Monitor kulit akan adanya kemerahan
Skala outcome j. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
5. Berat
6. Cukup berat
7. Sedang
8. Ringan
88
89
jangkau) Output :
H / klien minum air putih 350 cc BAB : 250 cc
BAK : 300 cc
10.45 1 memeriksa turgor kulit dengan IWL : 146 cc
memegang jaringan sekitar tulang Jumlah :696 cc
kering, mencubit kulit dengan Balance cairan 953,5 – 696
lembut, memegang kedua tangan dan = 257,5 cc
lepaskan ( dimana kulit akan turun
kembali dengan cepat jika pasien A:
terhidrasi dengan baik) dan periksa DX 1 : masalah teratasi sebagian
membran mukosa DX 2 : masalah teratasi sebagian
H / turgor kulit kembali 2detik
Mukosa bibir pasien kering P:
DX 1 : lanjutkan intervensi
11.30 1,2 memonitor warna kulit dan 1,2,3,4,5,6,7,8
kelembapan DX 2 : lanjutkan intervensi
H / warna kulit putih dan kulit 1,2,3
pasien tampak kering, adanya
kemerahan pada daerah anus,
kemerahan terlihat samar-samar,
kemerahan teraba bergelombang
4.2 Pembahasan
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil pembahasan dari asuhan
auskultasi), status klien dari dokter yang merawat klien dan perawat
pukul 08.00 WIB dengan klien 1 dan tanggal 19 Januari 2017 pukul
keluhan utama BAB cair lebih dari 5x sehari tanpa ampas, daerah anus
yang memerah dan muntah 1x sejak 2 hari yang lalu. Pada klien 2 An
kemarin sore.
keluhan utama seperti BAB lebih dari 3 kali dan cair (diare tanpa
atau BAB > 10 kali (dehidrasi berat). Apabila diare berlangsung < 14
BAB 5 x sehari sejak 2 hari yang lalu, sedangkan An. Z BAB 6 kali
dan muntah 3 kali sejak kemarin sore. Perbedaan kedua klien hanya
dari jumlah BAB dan muntahnya, hal ini dikarenakan jenis bakteri
yang menginfeksi An. A dan An. Z tidak di ketahui pasti bakteri apa
dengan tekstur anus kasar, dan terdapat nyeri pada bagian kemerahan
peningkatan suhu tubuh, mata cekung, turgor kulit jelek, mukosa bibir
berwarna kekuningan, dengan bau asam pada feses, dan pada bagian
anus tampak kemerahan yang terlihat samar samar dan tekstur anus
kasar dengan derajat eritema 3 sedang, klien rewel dan menangis saat
bekepanjagan.
dengan teori. Pada kasus ini “An A” dan “An Z” terjadi lecet pada
iritasi pada daerah anus apabila terjadi BAB yang berlebihan, dan dari
suhu tubuh, hal ini disebabkan karena tubuh beraksi terhadap adanya
Gastroenteritis adalah :
aktif
aktif
gizi, mual/muntah
terhadap dehidrasi
4.2.3 Perencanaan
semua dilakukan pada An. A dan An. Z, hal ini di karenakan untuk
RSUD Blambangan.
cairan infus dan injeksi. Tindakan kolaborasi dengan tim medis pada
4.2.5 Evaluasi
pasien juga terlihat sangat lemah sehingga cukup sulit bagi penulis
An. Z teratasi dengan baik. Pada An. A masa perawatan di ruang anak
pada tanggal 21 Januari 2018 dengan balance cairan yang input yang
nyeri saat di bersihkan. Masa perawatan dari An. A dan An. Z sama
karena keduanya sering minum air putih sedikit dan sering serta
makan secara teratur dan proses perawatan untuk iritasi pada daerah
Banyuwangi.
108
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
: Keluarga Klien mengatakan klien BAB cair yang berlebih dalam sehari
tanpa ampas dan pad An Z BAB terdapat ampas, dan pantat klien
mukosa bibir kering, mata cowong , BAB berlebih dalam sehari , dengan
dengan iritasi karena defekasi yang sering dan feses yang cair. Sedangkan
Kulit berhubungan dengan iritasi karena defekasi yang sering dan feses
yang cair.
109
tindakan.
5. Evaluasi yang didapatkan pada “An A” dengan perawatan selama tiga hari
defekasi yang sering dan feses yang cair. semua masalah keperawatan
dengan iritasi karena defekasi yang sering dan feses yang cair, sehingga
mencegah kebersihan pada botol susu bayi dan makan yang dapat
mencetuskan diare.
110
5.2 Saran
menangani klien.
kesehatan.
2. Bagi Rumah Sakit dapat menggunakan hasil Karya Tulis Ilmiah ini untuk
3. Bagi Institusi Pendidikan, hendaknya hasil Karya Tulis Ilmiah ini menjadi
yang baik dari keluarga dan perawat agar bisa tercapainya keberhasilan