PERATURAN ORGANISASI Oi
Nomor 01 Tahun 2014
TENTANG
KETUA UMUM Oi :
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1). Untuk dapat menjadi anggota Oi setiap orang wajib mendaftarkan diri
dalam salah satu Kelompok Oi dengan mengisi formulir model P-1 yang
dilengkapi:
a. Pas foto ukuran 2x3 sebanyak 4 (empat) lembar
b. Foto copy KTP/Kartu Pelajar/Paspor (bagi warga Negara asing yang
berdomisili di Indonesia) yang masih berlaku sebanyak 4 (empat)
lembar
(2). Calon anggota Oi dapat diterima menjadi anggota Oi dengan ketentuan:
a. Mengikuti wawancara penerimaan yang dilakukan oleh tim
penerimaan anggota baru Kelompok Oi.
b. Lulus Diklat Orientasi organisasi dan dilantik sebagai anggota Oi
c. Mengucapkan Ikrar Anggota Oi (ikrar tidak hanya dibacakan pada
setelah Diklat tapi bisa diucapkan pada moment-moment tertentu)
Pasal 3
IKRAR ORMAS Oi
Kami, Anggota ORMAS Oi berikrar:
Pasal 5
Pasal 6
(1). Atas rekomendasi BPK Oi, BPP Oi sewaktu-waktu dapat mencabut dan
menyatakan tidak berlakunya KTA Oi, apabila :
a. Anggota Oi yang bersangkutan menyatakan berhenti dan/atau
keluar dari keanggotaan Oi atas permintaan sendiri;
b. Anggota Oi yang bersangkutan telah meninggal dunia
c. Anggota Oi yang bersangkutan diberhentikan karena pelanggaran
terhadap ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Oi dan atau Peraturan-peraturan
d. Di nyatakan bersalah oleh pengadilan karena melakukan tindak
pidana
Pasal 7
Pasal 8
BAB IV
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN KELOMPOK Oi
Pasal 9
(1). Pendaftaran Kelompok Oi dilakukan hanya 1 (satu) kali pada saat awal
pendirian Kelompok.
(2). Pendaftaran Kelompok Oi dilakukan oleh para pendiri Kelompok
dengan mengisi Formulir model P-2 dan dilengkapi dengan persyaratan
administratif lainnya yang ditentukan.
(3). Pendaftaran Kelompok Oi dilakukan melalui BPK Oi tempat domisili
Kelompok Oi yang bersangkutan.
(4). Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
antara lain ialah :
a. Memenuhi ketentuan batas minimal keanggotaan Kelompok Oi
sejumlah 15 (lima belas) orang;
b. Menyerahkan Formulir model P-1 beserta kelengkapannya;
c. Menyerahkan Formulir model P-2;
d. Membayar Iuran Wajib Anggota;
e. Membayar biaya penerbitan SKPPK dan TDK yang besarnya
ditetapkan berdasarkan Peraturan BPK Oi setempat.
Pasal 10
(2). Apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Kelompok Oi tidak melakukan pendaftaran kembali, maka Kelompok
Oi yang bersangkutan dinyatakan bubar dan anggota-anggotanya
dicoret dari daftar keanggotaan Oi.
Pasal 11
(1). Bentuk format Blangko Formulir model P-1 dan Blangko Formulir
model P-2 sebagaimana tersebut dalam lampiran 3 dan 4 Peraturan
Organisasi ini.
(2). Contoh Lembar Rekap Data Keanggotaan Oi dan Contoh Surat
Pengantar BPW Oi sebagaimana tersebut dalam lampiran 5 dan 6
Peraturan Organisasi ini.
(3). Contoh SKPPK dan TDK adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran
7 dan 8 Peraturan Organisasi ini.
(4). Contoh KTA Oi adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran 9
Peraturan Organisasi ini.
Pasal 12
(1). Dalam hal di suatu daerah belum terdapat kepengurusan tingkat
kota/kabupaten (BPK Oi), pengajuan pendirian kelompok Oi dan
penerbitan SKPPK serta TDK dilakukakan melalui BPW/BPK Oi
terdekat
(2). Pengajuan pendirian kelompok Oi Luar Negeri dan penerbitan SKPPK
serta TDK dilakukan melalui BPP Oi
Pasal 13
Ketentuan lebih lanjut tentang Persyaratan dan Tata cara Pendaftaran
Kelompok Oi diatur dengan Keputusan Ketua Umum Oi.
BAB V
LAPORAN PERKEMBANGAN KEANGGOTAAN Oi
Pasal 14
(1). Semua tingkatan kepengurusan Oi berkewajiban memelihara Buku
Daftar Keanggotaan Oi.
(2). Setiap 3 (tiga) bulan BPKel Oi melaporkan perkembangan keanggotaan
Oi di Kelompoknya kepada BPK Oi.
(3). Setiap 6 (enam) bulan BPK Oi melaporkan perkembangan keanggotaan
Oi di daerahnya kepada BPW Oi.
(4). Setiap 6 (enam) bulan BPW Oi melaporkan perkembangan keanggotaan
Oi di wilayahnya kepada BPP Oi.
(5). Laporan perkembangan keanggotaan Oi sebagaimana dimaksud ayat
(2) sekurang-kurangnya memuat data jumlah anggota Oi dan data
mutasi anggota Oi di Kelompoknya.
(6). Laporan perkembangan keanggotaan Oi sebagaimana dimaksud ayat
(3) sekurang-kurangnya memuat data jumlah anggota Oi, data mutasi
anggota Oi, data jumlah dan status Kelompok Oi aktif, pasif dan non
aktif di daerah kerjanya.
(7). Laporan perkembangan keanggotaan Oi sebagaimana dimaksud ayat
(4), sekurang-kurangnya mencakup data jumlah anggota Oi terakhir,
data mutasi anggota, data jumlah dan status Kelompok Oi aktif, pasif
dan non aktif serta data jumlah dan status BPK Oi aktif, pasif dan non
aktif di wilayah kerjanya.
(8). Ketentuan lebih lanjut tentang Laporan Perkembangan Anggota Oi
diatur dengan Keputusan Ketua Umum Oi.
BAB VI
IURAN ANGGOTA Oi
Pasal 15
(1). Setiap anggota Oi membayar iuran wajib bulanan sebesar Rp.1000
kepada Organisasi Oi
(2). Pembayaran uang iuran wajib oleh anggota Oi dilakukan melalui
Bendahara Kelompok Oi atau pengurus Kelompok Oi yang diberi tugas
dan tanggung jawab mengelola keuangan Kelompok Oi.
(3). Kelompok-kelompok Oi wajib membayar kontribusi bagian secara
berjenjang dari pendapatan kolektif iuran wajib anggota Oi kepada BPK
Oi, BPW Oi dan BPP Oi dengan ketentuan jumlah dan proporsi bagian
masing-masing diatur dengan Keputusan Ketua Umum Oi.
(4). Pembayaran iuran wajib dan oleh anggota Oi dapat dilakukan secara
rutin sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) bulan sekali atau untuk
beberapa bulan sekaligus yang dibayarkan di awal.
(5). Bendahara Kelompok Oi atau Pengurus Kelompok Oi yang diberi tugas
dan tanggung jawab untuk mengelola keuangan Kelompok Oi
selanjutnya menerbitkan tanda terima pembayaran iuran (kuitansi).
(6). Pembayaran iuran wajib bagi Anggota Oi dan Kelompok Oi adalah
merupakan salah satu persyaratan wajib dalam memenuhi ketentuan
Sistem Administrasi Keanggotaan (SAK) Oi, khususnya untuk
memperoleh penerbitan SKPPK, TDK dan KTA Oi.
(7). Anggota-anggota Oi yang tidak membayar iuran wajib dan/atau
Kelompok-kelompok Oi yang tidak membayar kontribusi bagian dari
pendapatan kolektif iuran wajib anggota Oi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan tanpa alasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan dapat dikenakan sanksi administratif
dan/atau sanksi lainnya oleh Badan Pengurus Oi sesuai tingkatannya.
(8). Apabila anggota Oi tidak membayar iuran selama 5 (lima) kali
berturut-turut dianggap anggota Oi tersebut dinyatakan
mengundurkan diri dari keanggotaan Oi
(9). Kelompok-kelompok Oi yang tidak membayar kontribusi bagian dari
pendapatan kolektif iuran wajib anggota Oi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku tanpa alasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan dikenakan sanksi pencabutan SKPPK dan
TDK, dan Kelompok Oi yang bersangkutan dinyatakan bubar.
BAB VII
PENDIDIKAN PELATIHAN Oi
Pasal 16
Pasal 18
KETUA UMUM Oi
ROSANA LISTANT0
Disahkan di Depok
Pada tanggal ................... 2014
SOEDICK PURNOM0
Lampiran_1
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 01 Tahun 2014
No.
No. Kode Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW BPK
Kab. Tapanuli Tengah 01
Kab. Tapanuli Utara 02
Kab. Tapanuli selatan 03
Kab. Nias 04
Kab. Langkat 05
Kab. Karo 06
Kab. Deli Serdang 07
Kab. Simalungun 08
02 Sumatera Utara
Kab. Asahan 09
Kab. Labuhan Batu 10
Kab. Dairi 11
Kab. Toba Samosir 12
Kab. Mandailing Natal 13
Kab. Nias Selatan 14
Kab. PakPak Barat 15
Kab. Humbang Hasundutan 16
Kab. Samosir 17
Kab. Serdang Bedagai 18
Kota Medan 19
Kota Pematang Siantar 20
Kota Sibolga 21
Kota Tanjung balai 22
Kota Binjai 23
Kota Tebing Tinggi 24
Kota Padang Sidempuan 25
Kab. Nias Barat 26
Kab. Nias Utara 27
Kab. Labuhanbatu Selatan 28
Kab. Labuhanbatu Utara 29
Kab. Padang Lawas 30
Kab. Padang Lawas Utara 31
Kota Gunungsitoli 32
Kab. Batubara 33
No.
No. Kode Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW BPK
Kab. Pesisir Selatan 01
Kab. Solok 02
Kab. SW. Lunto 03
Kab. Tanah Datar 04
Kab. Padang Pariaman 05
Kab. Agam 06
Kab. Lima Puluh Kota 07
Kab. Pasaman 08
Kab. Kepulauan Mentawai 09
03 Sumatera Barat Kab. Dharmasraya 10
Kab. Solok Selatan 11
Kab. Pasaman Barat 12
Kota Padang 13
Kota Solok 14
Kota Sawhlunto 15
Kota Padang Panjang 16
Kota Bukit Tinggi 17
Kota Payakumbuh 18
Kota Pariaman 19
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Kampar 01
Kab. Indragiri Hulu 02
Kab. Bengkalis 03
Kab. Indragiri Hilir 04
04 Riau Kab. Pelalawan 05
Kab. Rokon Hulu 06
Kab. Rokon Hilir 07
Kab. Siak 08
Kab. Kuantan Singingi 09
Kota Pekan Baru 10
Kota Dumai 11
Kab. Kepulauan Meranti 12
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Kerinci 01
Kab. Meangin 02
Kab. Sarolangun 03
Kab. Batanghari 04
Kab. Muaro Jambi 05
05 Jambi Kab. Tanjung Jabung Barat 06
Kab. Tanjung Jabung Timur 07
Kab. Bungo 08
Kab. Tebo 09
Kota Jambi 10
Kota Sungai Penuh 11
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Ogan Komering Ulu 01
Kab. Ogan Komering Ilir 02
Kab. Muara Enim 03
Kab. Lahat 04
Kab. Musi Rawas 05
Kab. Musy Banyuasin 06
Kab. Banyuasin 07
06 Sumatera Selatan Kab. Oku Timur 08
Kab. Oku Selatan 09
Kab. Ogan Ilir 10
Kota Palembang 11
Kota Pagar Alam 12
Kota Lubuk Linggau 13
Kota Prabumulih 14
Kab. Empat Lawang 15
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Bengkulu Selatan 01
Kab. Rejang Lebong 02
Kab. Bengkulu Utara 03
Kab. Kaur 04
Kab. Seluma 05
07 Bengkulu
Kab. Muko-muko 06
Kab. Lebong 07
Kab. Kepahiang 08
Kota Bengkulu 09
Kab. Bengkulu Tengah 10
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Lampung Selatan 01
Kab. Lampung Tengah 02
Kab. Lampung Utara 03
Kab. Lampung Barat 04
Kab. Tulang Bawang 05
Kab. Tanggamus 06
Kab .Lampung Timur 07
08 Lampung
Kab. Way Kanan 08
Kota Bandar Lampung 09
Kota Metro 10
Kab. Mesuji 11
Kab. Pesawaran 12
Kab. Tulang Bawang Barat 13
Kab. Pringsewu 14
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Bangka 01
Kab. Belitung 02
Kab. Bangka Selatan 03
09 Bangka Belitung Kab. Bangka Tengah 04
Kab. Bangka Barat 05
Kab. Bangka Timur 06
Kota Pangkal Pinang 07
No.
No. Kode
Provinsi Kode
BPW
Kota/Kabupaten BPK
Kab. Kepulauan Riau 01
Kab. Karimun 02
Kab. Natuna 03
10 Kepulauan Riau Kab. Lingga 04
Kota Batam 05
Kota Tanjung Pinang 06
Kab. Bintan 07
No.
No. Kode
Provinsi Kode
BPW
Kota/Kabupaten BPK
Kab. Adm.Kep.Seribu 01
Kodya Jakarta Pusat 02
Kodya Jakarta Utara 03
11 DKI Jakarta
Kodya Jakarta Barat 04
Kodya Jakarta Selatan 05
Kodya Jakarta Timur 06
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Bogor 01
Kab. Sukabumi 02
Kab. Cianjur 03
Kab. Bandung 04
Kab. Garut 05
kab. Tasik Malaya 06
Kab. Ciamis 07
Kab. Kuningan 08
Kab. Cirebon 09
Kab. Majalengka 10
Kab. Sumedang 11
Kab. Indramayu 12
Kab. Subang 13
Kab. Purwakarta 14
Kab. Karawang 15
Kab. Bekasi 16
Kota Bogor 17
Kota Sukabumi 18
Kota Bandung 19
Kota Cirebon 20
12 Jawa Barat
Kota Bekasi 21
Kota Depok 22
Kota Cimahi 23
Kota Tasikmalaya 24
Kota Banjar 25
Kab. Bandung Barat 26
Kab. Semarang 22
Kab. Temanggung 23
Kab. Kendal 24
Kab. Batang 25
Kab. Pekalongan 26
Kab. Pemalang 27
Kab. Tegal 28
Kab. Brebes 29
Kota magelang 30
Kota Surakarta 31
Kota Salatiga 32
Kota Semarang 33
Kota Pekalongan 34
Kota Tegal 35
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Cilacap 01
Kab. Banyumas 02
Kab. Purbalingga 03
Kab. Banjar Negara 04
Kab. Kebumen 05
Kab. Purworejo 06
Kab. Wonosobo 07
Kab. Magelang 08
Kab. Boyolali 09
Kab. Kelaten 10
Kab. Sukoharjo 11
Kab. Wonogiri 12
Kab. Karanganyar 13
Kab. Sragen 14
Kab. Grobogan 15
Kab. Blora 16
Kab. Rembang 17
13 Jawa Tengah Kab. Pati 18
Kab. Kudus 19
Kab. Jepara 20
Kab. Demak 21
Kab. Semarang 22
Kab. Temanggung 23
Kab. Kendal 24
Kab. Batang 25
Kab. Pekalongan 26
Kab. Pemalang 27
Kab. Tegal 28
Kab. Brebes 29
Kota magelang 30
Kota Surakarta 31
Kota Salatiga 32
Kota Semarang 33
Kota Pekalongan 34
Kota Tegal 35
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Kulon Progo 01
Kab. Bantul 02
14 Yogyakarta Kab. Gunung Kidul 03
Kab. Sleman 04
Kota Yogyakarta 05
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Pacitan 01
Kab. Ponorogo 02
15 Jawa Timur Kab. Trenggalek 03
Kab. Tulungagung 04
Kab. Blitar 05
Kab. Kediri 06
Kab. Malang 07
Kab. Lumanjang 08
Kab. Jember 09
Kab. Banyuwangi 10
Kab. Bondowoso 11
Kab. Situbondo 12
Kab. Probolinggo 13
Kab. Pasuruan 14
Kab. Sidoarjo 15
Kab. Mojokerto 16
Kab. Jombang 17
Kab. Nganjuk 18
Kab. Madiun 19
Kab. Magetan 20
Kab. Ngawi 21
Kab. Bojonegoro 22
Kab. Tuban 23
Kab. Lamongan 24
Kab. Gresik 25
Kab. Bangkalan 26
Kab. Sampang 27
Kab. Pamekasan 28
Kab. Sumenep 29
Kota Kediri 30
Kota Blitar 31
Kota Malang 32
Kota Probolinggo 33
Kota Pasuruan 34
Kota Mojokerto 35
Kota Madiun 36
Kota Surabaya 37
Kota Batu 38
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Pandegelang 01
Kab. Lebak 02
Kab. Tangerang 03
Kab. Serang 04
16 Banten
Kota Tangerang 05
Kota Cilegon 06
Kota Serang 07
Kota Tangerang Selatan 08
Kab Jembarana 01
Kab. Tabanan 02
Kab. Badung 03
17 Bali Kab. Gianyar 04
Kab. Klungkung 05
Kab. Bangli 06
Kab. Karangasem 07
Kab. Buleleng 08
Kota Denpasar 09
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Lombok Barat 01
Kab. Lombok Tengah 02
Kab. Lombok Timur 03
Kab. Sumbawa 04
Kab. Dompu 05
18 Nusa Tenggara Barat
Kab. Bima 06
Kab. Sumbawa Barat 07
Kota Mataram 08
Kota Bima 09
Kab. Lombok Utara 10
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Kupang 01
Kab.Timor Tengah Selatan 02
Kab.Timor Tengah Utara 03
Kab. Belu 04
Kab. Alor 05
Kab. Flores Timur 06
Kab. Sikka 07
Kab. Ende 08
Kab. Ngada 09
Kab. Manggarai 10
19 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur 11
Kab. Sumba Barat 12
Kab. Lembata 13
Kab. Rate Ndao 14
Kab. Manggarai Barat 15
Kota Kupang 16
Kab. Manggarai Timur 17
Kab. Sumba Barat Daya 18
Kab. Sumba Tengah 19
Kab. Nagekeo 20
Kab. Sabu Raijua 21
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Sambas 01
Kab. Pontianak 02
Kab. Sanggau 03
Kab. Ketapang 04
20 Kalimantan Barat Kab. Sintang 05
Kab. Kapuas Hulu 06
Kab. Bengkayang 07
Kab. Landak 08
Kab. Melawai 09
Kab. Sekadau 10
Kota Pontianak 11
Kota Singkawang 12
Kab. Kayong Utara 13
Kab. Kubu Raya 14
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. KotaWaringi Barat 01
Kab. KotaWaringi Timur 02
Kab. Kapuas 03
Kab. Barito Selatan 04
Kab. Barito Utara 05
Kab. Katingin 06
Kab. Seruyan 07
21 Kalimantan Tengah
Kab. Sukamara 08
Kab. Lamandau 09
Kab. Gunung Mas 10
Kab. Pulang Pisau 11
Kab. Murung Raya 12
Kab. Barito Timur 13
Kota Palangkaraya 14
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Tanah Laut 01
Kab. Kota Baru 02
Kab. Banjar 03
Kab. Barito Kuala 04
Kab. Tapin 05
Kab. Hulu Sungai Selatan 06
22 Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah 07
Kab. Hulu Sungai Utara 08
Kab. Tabalong 09
Kab. Tanah Bambu 10
Kab. Balangan 11
Kota Banjarmasim 12
Kota Banjar Baru 13
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Pasir 01
Kab. Kuatai Kerta Negara 02
Kab. Berau 03
Kab. Bulungan 04
Kab. Nunukan 05
23 Kalimantan Timur
Kab. Malinau 06
Kab. Kuatai Barat 07
Kab. Kuatai Timur 08
Kab. Penajam Paser Utara 09
Kota Balik Papan 10
Kota Samarinda 11
Kota Tarakan 12
Kota Bontang 13
Kab. Tana Tidung 14
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Bolaang Mangondow 01
Kab. Minahasa 02
Kab. Kepulauan Sangihe 03
Kab. Kepulauan Talaud 04
Kab. Minahasa Selatan 05
Kab. Minahasa Utara 06
Kota Manado 07
Kota Bitung 08
24 Sulawesi Utara Kota Tomohon 09
Kab. Bolaang Mongondow
Selatan 10
Kab. Bolaang Mongondow Timur 11
Kab. Bolaang Mongondow Utara 12
Kab. Minahasa Tenggara 13
Kab. Kep. Siau Tagulandang
Biaro 14
Kota Kotamobagu 15
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Banggai 01
Kab. Poso 02
Kab. Donggala 03
Kab. Toli-Toli 04
Kab. Buol 05
25 Sulawesi Tengah Kab. Morowali 06
Kab. Banggai Kepulauan 07
Kab. Parigi Moutong 08
Kab. Tojouna 09
Kota Palu 10
Kab. Sigi 11
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Selayar 01
Kab. Bulukumba 02
Kab. Bantaeng 03
Kab. Janeponto 04
Kab. Takalar 05
26 Sulawesi Selatan Kab. Gowa 06
Kab. Sianjai 07
Kab. Bone 08
Kab. Maros 09
Kab. Pangkajene Kep 10
Kab. Barru 11
Kab. Soppeng 12
Kab. Wajo 13
Kab. Sidenreng Rapang 14
Kab. Pinrang 15
Kab. Enrekang 16
Kab. Luwu 17
kab. Tana Toraja 18
Kab. Luwu Utara 19
Kab. Luwu Timur 20
Kota Makasar 21
Kota Parepare 22
Kota Palopo 23
Kab. Toraja Utara 24
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Kolaka 01
Kab. Konawe 02
Kab. Muna 03
Kab. Buton 04
Kab. Konawe Selatan 05
Kab. Bombana 06
27 Sulawesi Tenggara
Kab. Wakatobi 07
Kab. Kolaka Utara 08
Kota Kendari 09
Kota Bau Bau 10
Kab. Buton Utara 11
Kab. Konawe Utara 12
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Gorontalo 01
Kab. Boalemo 02
Kab. Bone Bolango 03
28 Gorontalo
Kab. Pahuwato 04
Kota Gorontalo 05
Kab. Gorontalo Utara 06
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Mamuju Utara 01
Kab. Mamuju 02
29 Sulawesi Barat Kab. Mamasa 03
Kab. Polwali Mamasa 04
Kab. Majene 05
No.
No. Kode
Provinsi Kode
BPW
Kota/Kabupaten BPK
Kab. Maluku Tenggah 01
Kab. Maluku Tenggara 02
Kab. Maluku Tenggara Barat 03
Kab. Buru 04
Kab. Seram Bagian Timur 05
30 Maluku Kab. Seram Bagian Barat 06
Kab. Kepulauan Aru 07
Kota Ambon 08
Kab. Buru Selatan 09
Kota Tual 10
Kab. Maluku Barat Daya 11
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Halmahera Barat 01
Kab. Halmahera Tengah 02
Kab. Halmahera Utara 03
Kab. Halmahera Selatan 04
31 Maluku Utara Kab. Kepulauan Sula 05
Kab. Halmahera Timur 06
Kota Ternate 07
Kota Tidore Kepulauan 08
Kab. Pulau Morotai 09
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Marauke 01
Kab. Jaya Wijaya 02
Kab. Jaya Pura 03
Kab. Nabire 04
Kab. Yapen Waropen 05
Kab. Biak Numfor 06
Kab. Puncak Jaya 07
Kab. Paniai 08
Kab. Mimika 09
Kab. Sarmi 10
Kab. Keerom 11
Kab. Pegunungan Bintang 12
Kab. Yahukimo 13
32 Papua
Kab. Tolikara 14
Kab. Waropen 15
Kab. Boven Digoel 16
Kab. Mappi 17
Kab. Asmat 18
Kab. Sapiori 19
Kota JayaPura 20
Kab. Yalimo 21
Kab. Supiori 22
Kab. Nduga 23
Kab. Puncak 24
Kab. Mamberamo Raya 25
Kab. Mamberamo Tengah 26
Kab. Lanny Jaya 27
Kab. Kepulauan Yapen 28
Kab. Deiyai 29
No.
No. Kode
Provinsi Kota/Kabupaten Kode
BPW
BPK
Kab. Sorong 01
Kab. Manok Wari 02
Kab. Fak Fak 03
Kab. Sorong Selatan 04
Kab. Raja Ampat 05
33 Irian Jaya Barat Kab. Teluk Bentuni 06
Kab. Teluk Wondama 07
Kab. Kaima 08
Kota Sorong 09
Kab. Tambrauw 10
Kab. Maybrat 11
Lampiran_4
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 01 Tahun 2014
Halaman Depan
Lampiran_7
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 01 Tahun 2014
Halaman Belakang
Lampiran_8
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 01 Tahun 2014
CONTOH SERTIFIKAT
PERATURAN ORGANISASI Oi
Nomor : 01 Tahun 2010
TENTANG
KETUA UMUM Oi :
MEMUTUSKAN :
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Organisasi Oi ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Ketua Umum Oi.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Mei 2010
KETUA UMUM Oi
PERATURAN ORGANISASI
Nomar: 4 Tahun 2010
TENTANG
KETUA UMUM Oi :
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
SEKRETARIAT
Pasal 4
Pasal 5
3. Memperlancar arus surat, baik surat masuk maupun surat keluar, baik intern
maupun ekstern.
Pasal 6
BAB III
STANDARISASI
Pasal 7
Standarisasi adalah penyeragaman bentuk, warna, ukuran dan tulisan dari alat-
alat yang digunakan dalam PESO-Oi.
Pasal 8
BAB IV
KORESPONDENSI
Pasal 9
Pasal 10
1. Yang dimaksud dengan surat adalah alat untuk menyampaikan berita secara
tertulis yang berisi maksud sebagaimana yang diatur pada pasal 13 Peraturan
Organisasi ini.
2. Prinsip pokok pembuatan surat terdiri dari menentukan tujuan dan maksud
penulisan surat; merancang yaitu mewujudkan ide agar menjadi isi surat
dengan urutan-urutan dan menggunakan tata bahasa yang baik; dengan
penulisan yang singkat dan jelas, tanpa mengurangi kesopanan dan
kelengkapan.
Pasal 11
4. Surat eksternal adalah surat yang diujukan kepada pihak luar Ormas Oi.
Pasal 12
Pasal 13
1. Jenis surat dalam SPO-Oi terdiri dari surat biasa, surat yang bersifat mengatur
dan memorandum.
BAB V
KLASIFIKASI DAN DERAJAT SURAT
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
1. Berdasarkan lalulintas pengiriman, maka surat terbagi dua yaitu surat keluar
dan surat masuk.
2. Baik surat keluar maupun surat masuk terbagi menjadi dua macam, yaitu
internal Ormas dan eksternal Ormas.
3. Surat keluar internal Ormas adalah surat Ormas yang dikirimkan atau
disampaikan kepada pengurus atau anggota Ormas Oi pada semua tingkatan.
4. Surat keluar eksternal Ormas adalah semua surat Ormas yang dikirim atau
disampaikan kepada pihak diluar Ormas Oi.
Pasal 17
1. Yang dimaksud surat masuk adalah semua surat/tulisan atau berita yang
diterima Ormas dari pihak lain, baik dari internal maupun eksternal Ormas
Ormas Oi.
2. Penerimaan surat-surat masuk dipusatkan di sekretariat sebelum
didistribusikan.
3. Penelitian surat masuk didasarkan pada klasifikasi dan derajat surat, surat
masuk berklasifikasi sangat rahasia, rahasia dan terbatas diteruskan dalam
keadaan sampul masih tertutup kepada yang berhak menerimanya, dan surat
biasa dapat dibuka oleh petugas sekretariat yang diberi wewenang, dicatat dan
diteruskan kepada yang berhak menerimanya.
4. Semua surat/tulisan atau berita yang masuk harus dicatat oleh petugas
sekretariat sesuai dengan sifat surat tersebut ke dalam :
a. Buku agenda umum, untuk mencatat semua surat masuk yang
berklasifikasi biasa.
b. Buku agenda rahasia, untuk mencatat semua surat masuk yang
berklasifikasi sangat rahasia, rahasia dan terbatas.
5. Lembaran penerus dipergunakan oleh Ketua Umum/ Sekretaris Jenderal dan
Ketua/ Sekretarisuntuk ditujukan kepada pengurus yang diberi wewenang
untuk mengambil tindakan penyelesaian atas maksud isi surat masuk
tersebut. Contoh lembar penerus dapat dilihat pada Lampiran 2 PSO-Oi ini.
6. Penyimpanan surat masuk dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan disimpan dengan sebaik-baiknya.
Pasal 18
1. Susunan dan cara penulisan surat keluar diatur sebagaimana pada Lampiran 3
PSO-Oi ini.
2. Daftar singkatan yang diperlukan untuk keperluan surat menyurat diatur
dalam Lampiran 4 PSO-Oi.
3. Penomoran surat diawali dengan singkatan keterangan surat disertai angka
numerik secara berurutan dimulai dari nomor 1, diikuti tingkatan
kepengurusan, bulan dan tahun. Tanggal surat dimulai pada tanggal 1 Januari
dan di tutup tanggal 31 Desembersetiap tahun. Tata cara penomoran surat
dapat dilihat pada Lampiran 5 PSO-Oi ini.
4. Jika surat keluar memerlukan lebih dari satu halaman maka lembar pertama
tidak perlu diberi nomor halaman sedangkan lembar berikutnya diberi nomor
halaman. Hanya lembar pertama yang menggunakan kop surat, sedangkan
lembar berikutnya menggunakan kertas putih tanpa kop surat. Untuk
menghubungkan pengertian halaman pertama dengan halaman berikutnya di
sudut kanan bawah dicantumkan nomor halaman berikutdiikuti satu kata
pertama yang tertera pada halaman berikutnya.
5. Khusus untuk surat Keputusan/Surat Mandat/Surat Tugas apabila
memerlukan lampiran tidak perlu dicantumkan nomor urut halaman tetapi
menyebutkan lampirannya dengan mencantumkan nomor dan tanggalnya.
6. Tembusansurat dapat dibuat bila diperlukan sebagai laporan atau
pemberitahuan yang ditujukan kepada pejabat atau pihak lain yang
berkepentingan dan pada prinsipnya tembusan surat hanya untuk arsip.
7. Tanda tangan dan stempel Ormas dalam surat keluar harus asli dan tidak
boleh menggunakan fotocopy, terutama surat keluar ekstern Ormas, untuk
surat keluar intern Ormas tanda tangan dapat difotocopy tetapi stempel Ormas
harus asli.
BAB VII
KELENGKAPAN SURAT MENYURAT
Pasal 19
1. Kop surat adalah lembar kertas surat resmi Ormas Oi berwarna putih yang
diatasnya terdapat gambar lambang dan tulisan tingkat kepengurusan Ormas
Oi.
2. Stempel kepengurusan adalah cap berbentuk lingkaran yang bertuliskan
tingkat kepengurusan Ormas Oi dan berwarna biru langit.
3. Amplop adalah sampul surat resmi yang di atasnya terdapat gambar dan
tingkat kepengurusan Ormas Oi. Untuk korespondensi ekstern pada amplop
tertera juga alamat sekretariat Ormas Oi.
4. Bentuk, ukuran dan contoh kelengkapan surat menyurat (Kop Surat dan
Stempel) adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran Peraturan Organisasi
ini.
BAB VIII
PENGGUNAAN KELENGKAPAN SURAT MENYURAT DAN
WEWENANG PENANDATANGANAN SURAT
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
1. Untuk surat yang sifatnya mengatur sebagaimana yang dimaksud pada pasal
13 ayat 3 butir a, b dan c harus ditandatangani Ketua Umum/ Ketua dan
Sekretaris Jenderal/Sekretaris.
2. Untuk surat biasa sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat 2 butir b, c, d, e,
f, dan g serta ayat 3 butir d dan e cukup ditandatangani oleh Sekretaris
Jenderal/Sekretaris.
3. Untuk surat yang sifatnya spesifik dan intern cukup ditandatangani oleh Ketua
yang membidangi atau pejabat yang mempunyai dan diberi kewenangan untuk
itu.
BAB IX
MEKANISME SURAT MENYURAT SECARA VERTIKAL
Pasal 24
1. Hubungan surat menyurat dapat dilakukan secara vertikal baik dari atas ke
bawah maupun dari bawah ke atas.
2. Hubungan langsung dari atas ke bawah dapat dilakukan sebanyak-banyaknya
dua tingkat dengan tembusan diberikan kepada kepengurusan satu tingkat di
atas yang dituju.
3. Hubungan langsung dari bawah ke atas hanya dapat dilakukan satu tingkat di
atasnya. Apabila hendak melakukan hubungan dua tingkat, harus melalui
kepengurusan di atasnya.
Pasal 25
Untuk keperluan yang amat mendesak dan sangat penting hubungan dua tingkat
ke atas dapat dilakukan secara langsung dengan sepengetahuan kepengurusan di
atasnya melalui pemberian tembusan surat dimaksud.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal hal yang tidak diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan diatur dalam
keputusan Ketua Umum Oi.
Pasal 27
Pasal 28
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Mei 2010
KETUA UMUM Oi
A. Untuk Surat Sangat Rahasia harus dibawa sendiri oleh staf sekretariat
yang ditunjuk oleh Sekjen/ sekretaris untuk disampaikan kepada yang
berhak menerimanya secara langsung.
B. Surat Rahasia harus disampaikan melalui kurir khusus dengan pesan
yang jelas dan diperintahkan untuk disampaikan langsung kepada yang
berhak menerimanya dan apabila dalam keadaan memaksa dapat dikirim
melalui pos secara tercatat/kilat khusus atau sarana lain secara tercatat.
C. Surat konfidensial/Terbatas disampaikan melalui kurir kepada yang
berhak menerimanya atau dapat dikirim melalui pos secara tercatat/kilat
atau sarana lain secara tercatat.
D. Surat biasa penyampaiannya menurut prosedur biasa.
Lampiran_2
PERATURAN ORGANISASI
Nomar: 4 Tahun 2010
Contoh:
Yang Terhormat;
Menteri Dalam Negeri RI
u.p.Dijen PUOD.
Jl. Merdeka Utara 10.Jakarta Pusat.
PERATURAN ORGANISASI Oi
Nomor : 04 Tahun 2010
Tentang
.......................................
Contoh Kop Surat BPP. BPW, BPK, PK Oi (A4 atau Legal sesuai kebutuhan)
Lampiran_4
PERATURAN ORGANISASI
Nomar: 4 Tahun 2010
STEMPEL BPKel
Lampiran_5
PERATURAN ORGANISASI
Nomar: 4 Tahun 2010
ACC = ACCEPTED
ADM = ADMINISTRASI
AGT = AGUSTUS
AI = AD INTERIM
AL = ANTARA LAIN
APR = APRIL
BAG = BAGIAN
BANG = PENGEMBANGAN
BDB = BEBAS DARI BEA
BHS = BAHASA
BHW = BAHWA
BD = BAHWA
BIN = PEMBINAAN
BLN = BULAN
BPP = BADAN PENGURUS PUSAT
BPW = BADAN PENGURUS WILAYAH
BPK = BADAN PENGURUS KOTA
PK = PENGURUS KELOMPOK
BUD = KEBUDAYAAN
BYL = BULAN YANG LALU
BYAD = BULAN YANG AKAN DATANG
CC = CONFIRMATION COPY
DA = DAERAH
D/A = DENGAN ALAMAT
DES = DESA/DESEMBER
DGN = DENGAN
DH = DENGAN HORMAT
DIK = PENDIDIKAN
DLM = DALAM
DLL = DAN LAIN-LAIN
DLS = DAN LAIN SEBAGAINYA
DN = DALAM NEGERI
DOM = DOMESTIK
DPT = DAPAT
DTO = DITANDATANGANI OLEH
ETA = ESTIMATED TIME ARRIVAL
ETD = ESTIMATED TIME DEPARTURE
EV = EVALUASI
EXTN = EXTENSION
EXP = EXPRESS
FAC = FACSIMILE
FEB = FEBRUARI
GAL = PENGGALANGAN
GOL = GOLONGAN
HADIKSE = HARAP DIKIRIM SEGERA
HAL = PERIHAL, HALAMAN
HAJASE = HARAP JAWAB SEGERA
HBS = HABIS
HRS = HARUS
HUB = PENGHUBUNG
ID = IDEM
IND = INDONESIA
INST = INSTRUKSI
JAN = JANUARI
JLN = JALAN
JR = JUNIOR
JUK = PETUNJUK
JUN = JUNI
JUL = JULI
KA = KEPALA
KEL = KELUARGA
KEP/KPTS = KEPUTUSAN
KMA = KOMA
KOMP = KOMPLEK
KOM = KOMUNIKASI
KONTR = KONTRAK
KOPWIR = KOPERASI DAN WIRASWASTA
KOR = KOORDINATOR
KPD = KEPADA
KRM = KIRIM
KRGB = KURUNG BUKA
KRGT = KURUNG TUTUP
KTR = KANTOR
KET = KETERANGAN
KWT = KAWAT
KMR = KAMAR
LAK = PELAKSANAAN
LAPTHN = LAPORAN TAHUNAN
LAPBLN = LAPORAN BULANAN
LAPHR = LAPORAN HARIAN
LAPLA = LAPORAN BERKALA
LAPTRIW = LAPORAN TRIWULAN
LAT = PELATIHAN
LIT = PENELITIHAN
LKS = LEKAS
MAR = MARET
MAX = MAXIMUM
MEDMAS = MEDIA MASSA
MODIKSE = MOHON DIKIRIM SEGERA
MOJASE = MOHON JAWAB SEGERA
MKK = MENUNJUK KAWAN KAMI
MKS = MENUNJUK KAWAN SAUDARA
MSK = MENUNJUK SURAT KAMI
MSS = MENUNJUK SURAT SAUDARA
NAL = FUNGSIONAL
NAKER = TENAGA KERJA
NB = NOTA BENE
NEG = NEGERI
NIS = TEKNIS
NO = NOMOR
NOV = NOVEMBER
OKK = ORMAS, KEANGGOTAAN DAN KADERISASI
OKT = OKTOBER
OLH = OLEH
OPS = OPERASIONAL
ORG = ORANG
ORGAN = ORMAS
ORMAS = ORMAS MASSA/KEMASYARAKATAN
PBR = PEMBERITAHUAN
PCT = PERSEN
PD = PADA
PIMP = PIMPINAN
PJS = PEJABAT SEMENTARA
PO = PERATURAN ORGANISASI
PRES = PRESIDEN
PRO = UNTUK/KEPADA
PROG = PROGRAM
PS = PASAL
PST/PUS = PUSAT
PSW = PESAWAT
RAK = PENGGERAK
RANTAP = RANCANGAN KETETAPAN
RANTUS = RANCANGAN KEPUTUSAN
RDG = RADIOGRAM
RED = REDAKSI
REF = REFERENSI
REN = RENCANA
RHS = RAHASIA
RMH = RUMAH
SE = SURAT KEDARAAN
SK/SKEP = SURAT KEPUTUSAN
SPRINT = SURAT PERINTAH
SBB = SEBAGAI BERIKUT
SBG = SEBAGIAN
SBGN = SEBAGAIMANA
S/D = SAMPAI DENGAN
SDH = SUDAH
SEK = SEKRETARIS
SET = SEKRETARIAT
SGR = SEGERA
SPY = SUPAYA
STP = STOP
TAP = KETETAPAN
TAYAN = TANI NELAYAN
TDK = TIDAK
TEK = TEKNIK
TELP = TELEPON
TELEGR = TELEGRAM
TER = TERITORIAL
TGL = TANGGAL
THD = TERHADAP
THN = TAHUN
TKS = TERIMA KASIH
TLH = TELAH
TMT = TERHITUNG MULAI TANGGAL
TRM = TERIMA
TSB = TERSEBUT
TTD = TERTANDA
TTG = TENTANG
TTGL = TERTANGGAL
TTK = TITIK
TTKDUA = TITIK DUA
TTKHBS = TITIK HABIS
TTKMA = TITIK KOMA
UB = UNTUK BELIAU
UM = UMUM
UMP = UMPAMA
UP = UNTUK PERHATIAN
VS = VERSUS
WAKA = WAKIL KETUA
WK = WAKIL
WIB = WAKTU INDONESIA BARAT
WIL = WILAYAH
WIT = WAKTU INDONESIA TIMUR
WITA = WAKTU INDONESIA TENGAH
YAD = YANG AKAN DATANG
YBL = YANG BARU LALU
YBS = YANG BERSANGKUTAN
YG = YANG
Lampiran_5
PERATURAN ORGANISASI
Nomar: 4 Tahun 2010
Setiap surat keluar diberi nomor sesuai dengan jenisnya secara berurutan dari
nomor 1 dan seterusnya, dimulai tanggal 1 Januari dan ditutup tanggal 31
Desember setiap tahunnya. Cara penomoran dilakukan sebagai berikut :
Contoh:
Surat Edaran, Nomor: SE-01/BPP/Oi/II/2010 adalah Surat Edaran nomor 1 yang
dikeluarkan BPP Ormas Oi dan dibuat pada bulan Februari tahun 2010.
BADAN PENGURUS PUSAT Oi
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 05 Tahun 2010
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Atribut Ormas Oi merupakan suatu perangkat keras yang digunakan oleh seluruh
jajaran Ormas Oi dalam peranannya sebagai Organisasi Kemasyarakatan.
Pasal 2
Atribut Ormas adalah seperti yang termuat dalam Anggaran Dasar Bab VI Pasal 9
yaitu :
1. Lambang
2. Panji/Pataka
3. Bendera
4. Seruan dan Salam
5. Mars dan Hymne
6. Seragam Anggota dan kelengkapannya.
BAB II
LAMBANG
Pasal 3
Pasal 4
BAB IV
S E R U A N DAN SALAM
Pasal 5
BAB V
MARS DAN HYMNE
Pasal 6
1. Mars dan Hymne Ormas Keluarga Besar Oi adalah lagu-lagu yang memuat
semangat juang, rasa kebangsaan, pengamal dan pembela Pancasila,
pewaris jiwa sapta marga yang kesemuanya itu merupakan tekad dan
kehendak perjuangan Keluarga Besar Oi.
2. Mars dan Hymne ORMAS Oi serta tata cara penggunaannya diatur dalam
akan diatur dalam keputusan Ketua Umum Oi.
BAB VI
BENDERA
Pasal 7
BAB VII
PAKAIAN SERAGAM DAN KELENGKAPANNYA
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
BAB IX
PENUTUP
Pasal 12
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan diatur dengan
Keputusan Ketua umum Oi.
Pasal 13
KETUA UMUM Oi
PANJI/PATAKA
BENDERA
BPK JAYAPURA
LAMBANG
Merah
Hitam
Putih
Untuk kebutuhan penggandaan atau cetak, jika anda membutuh format (jpg/gif)
Logo Oi.. Lambang yang benar dapat di www.ormas-oi.org. (warning: Dalam
mendesign perbesar atau perkecil, harus diperhatikan presisinya). Tips: Jika ingin
perbesar/perkecil lambang dalam word, maka Tekan CTRL+SHIFT sebelum
menggerakan tools bounding kanan-kiri bukan atas-bawah. Atau ALT+SHIFT
dalam Photoshop.
Lampiran_2
PERATURAN ORGANISASI
Nomor: 05 Tahun 2010
Contoh Lambang, bila akan diletakkan pada dasar/media selain warna putih.
Untuk kebutuhan artistik jika lambang harus berada pada warna dasar yang
bukan putih. Seperti pembuatan marchendise dan media promo.
Lampiran_3
PERATURAN ORGANISASI
Nomor: 05 Tahun 2010
- Motif 2 warna
- Atas: Merah
- Bawah : Hitam
- Antara Hitam putih terdapat list putih dibagian dada.
- Kerah berwarna Hitam
- Kantong berwarna hitam
- Di pundak dan di lengan terdapat lidah kancing berwarna hitam
- Di dada kiri terdapat lambang Oi (tunggal tanpa teks), dengan background
putih lingkaran.
- Lengan kiri terdapat emblem/bordir bentuk design stempel masing masing
tingkat kepengurusan (lihat design stempel di lampiran PO. Nomor 4 2010)
- Dibagian belakang atas terdapat lambang Oi, dengan dibawahnya teks seruan
Oi..Bersatulah !!!
- Dibagian bawah dari teks Oi bersatulah terdapat tulisan tingkatan
kepengurusan ( BADAN PENGURUS PUSAT, BADAN PENGURUS WILAYAH,
BADAN PENGURUS KOTA, BADAN PENGURUS KELOMPOK)
Lanjutan
Lampiran_3
PERATURAN ORGANISASI
Nomor: 05 Tahun 2010
Sesuai
design
Stempel
Disetiap
Tingkatan
Pengurus
MERAH
HITAM
DEPAN BELAKANG