Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena berkat
dan rahmatNya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah dengan judul “Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif(PONEK) “ ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu
kesehatan masyarakat.
Penulis menyadari dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar meningkatkan kualitas penulisan makalah selanjutnya. Untuk itu
saya mengucapkan terimakasih kepada dosen Nurhasanah,SKM dan teman-teman
atas bimbingan dan bantuannya saya dapat menyelesaikan makalah ini. dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………1


DAFTAR ISI ……………………………2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………3
A. Latar belakang …..……..………………...3
B. Tujuan …..……………….............4
BAB II PEMBAHASAN …...……………………….5
A. pengertian ponek …....……………………....5
B. lingkup pelayanan rumah sakit ponek 24 jam.……………..5
a.PONEK rumah sakit kelas C…………………………...5
b.PONEK rumah sakit kelas B…………………………...5
C. pelayanan penunjang medik ……...…………………….11
D.kriteria rumah sakit ponek 24 jam…………………………...13
E. obat-obatan ……………………………15
F.manajemen ……………………………17
G.sistem informasi ……………………………17
BAB III PENUTUP …………………………….19
A. kesimpulan …………………………….19
B. saran ……………………………19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………20

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan
penurunannya sangat lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa
- Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan
Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan
tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi
dan anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat
dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab
utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam
mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir
umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia
daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan
keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan
perdarahan,infeksi, pre-eklampsia/eklampsia, persalinan macet dan abortus.
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu
di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana
dan manajemen yang handal.

3
B. Tujuan
1.Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pelayanan obstetrik neonatal
emergensi komprehensif.
2. Agar mengetahui bagaimana sistem pelayanan PONEK.
3.Untuk mengetahui apa saja yang harus ditangani oleh tim PONEK rumah sakit.
4.Untuk mengetahui kriteria rumah sakit yang boleh malakukan PONEK

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PONEK
Ponek adalah pelayanan kegawatdaruratan obstetric neonatal emergency
komprehensif. Artinya adalah bahwa setiap tenaga kesehatan di unit pelayanan
menengah ,khususnya rumah sakit tingkat Kabupaten harus dapat memberikan
pelayanan yang terampil dalam penanganan kasus rujukan komplikasi obstetric dan
neonatal dari unit pelayanan dasar ,sehingga tidak terjadi keterlambatan pertolongan
di tingkat pelayanan rujukan yang seharusnya mampu menangani kasus-kasus
komplikasi obstetric.Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir
melalui program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten kotamadya atau
provinsi.

B. LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM

Upaya Pelayanan PONEK :


1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi

Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi
atas 2 kelas, antara lain :

a. PONEK Rumah Sakit Kelas C

1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis


• Pelayanan Kehamilan
• Pelayanan Persalinan
• Pelayanan Nifas
• Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1)
5
• Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)

2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi


Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
 Gerak janin tidak dirasakan
 Demam dalam kehamilan dan persalinan
 Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
 Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang
dan/koma, tekanan darah tinggi
Masa intranatal
 Persalinan dengan parut uterus
 Persalinan dengan distensi uterus
 Gawat janin dalam persalinan
 Pelayanan terhadap syok
 Ketuban pecah dini
 Persalinan lama
 Induksi dan akselerasi persalinan
 Aspirasi vakum manual
 Ekstraksi Cunam
 Seksio sesarea
 Epiosotomi
 Kraniotomi dan kraniosentesis
 Malpresentasi dan malposisi
 Distosia bahu
 Prolapsus tali pusat
 Plasenta manual
 Perbaikan robekan serviks
 Perbaikan robekan vagina dan perineum
 Perbaikan robekan dinding uterus
 Reposisi Inersio Uteri
 Histerektomi
6
 Sukar bernapas
 Kompresi bimanual dan aorta
 Dilatasi dan kuretase
 Ligase arteri uterina
 Bayi baru lahir dengan asfiksia
 BBLR
 Resusitasi bayi baru lahir
 Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
 Anestesia spinal, ketamin
 Blok paraservikal
 Blok pudendal (bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk ke
RSIA/ RSU)
Masa Post Natal
o Masa nifas
o Demam pasca persalinan
o Perdarahan pasca persalinan
o Nyeri perut pasca persalinan
o Keluarga Berencana
o Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3. Pelayanan Kesehatan Neonatal


 hiperbilirubinemi,
 asfiksia,
 trauma kelahiran,
 hipoglikemi
 kejang,
 sepsis neonatal
 gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
 gangguan pernapasan,
 kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA),
 gangguan pendarahan,
 renjatan (shock),
 aspirasi mekonium,
 koma,
7
 Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),
 Kangaroo Mother Care,
 Resusitasi Neonatus,
 Penyakit Membran Hyalin,
 Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
4. Pelayanan Ginekologis
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan uterus disfungsi
 Perdarahan menoragia
 Kista ovarium akut
 Radang Pelvik akut
 Abses Pelvik
 Infeksi Saluran Genitalia
 HIV - AIDS
5. Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah

b. PONEK Rumah Sakit Kelas B

1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis


 Pelayanan Kehamilan
 Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
 Pelayanan Nifas
 Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 2)
 Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
 Intensive Care Unit (ICU)
 NICU
 Endoskopi

2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi


Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.

8
 Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
 Hipertensi, Preeklampsi / Eklampsi.
 Perdarahan pada masa Kehamilan
o Kehamilan Metabolik
o Kelainan Vaskular / Jantung
o Masa intranatal
o Persalinan dengan parut uterus
o Persalinan dengan distensi uterus
o Gawat janin dalam persalinan
o Pelayanan terhadap syok
o Ketuban pecah dini
o Persalinan macet
o Induksi dan akselerasi persalinan
o Aspirasi vakum manual
o Ekstraksi Cunam
o Seksio sesarea
o Episiotomi
o Kraniotomi dan kraniosentesis
o Malpresentasi dan malposisi
o Distosia bahu
o Prolapsus tali pusat
o Plasenta manual
o Perbaikan robekan serviks
o Perbaikan robekan vagina dan perineum
o Perbaikan robekan dinding uterus
o Reposisi Inersio Uteri
o Histerektomi
o Sukar bernapas
o Kompresi bimanual dan aorta
o Dilatasi dan kuretase
o Ligase arteri uterina
o Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
o Anestesia spinal, ketamin

9
Masa Post Natal
 Masa nifas
 Demam pasca persalinan
 Perdarahan pasca persalinan
 Nyeri perut pasca persalinan
 Keluarga Berencana
 Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
3.Pelayanan Kesehatan Neonatal
 hiperbilirubinemi,
 asfiksia,
 trauma kelahiran,
 kejang,
 sepsis neonatal
 gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,
 gangguan pernapasan,
 kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA),
 gangguan pendarahan,
 renjatan (shock),
 aspirasi mekonium,
 koma,
 Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),
 Kangaroo Mother Care,
 Resusitasi Neonatus,
 Penyakit Membran Hyalin,
 Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
 Pemberian cairan Parenteral
 Kelainan bawaan

4. Pelayanan Ginekologis
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan uterus disfungsi
 Perdarahan menoragia
 Kista ovarium akut

10
 Radang Pelvik akut
 Abses Pelvik
 Infeksi Saluran Genitalia
 HIV - AIDS
5. Perawatan Intensif Neonatal

C. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK

1. Pelayanan Darah
a. Jenis Pelayanan
o Merencanakan kebutuhan darah di RS
o Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non
reaktif) dan telah dikonfirmasi golongan darah
o Menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah
o Memantau persediaan darah harian/ mingguan
o Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada darah
donor dan darah recipien
o Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah recipien
o Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah ABO/
rhesus ke Unit Tranfusi darah /UTD secara berjenjang
o Bagi Rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas unit tranfusi darah / Bank
darah dianjurkan untuk membuat kerjasama dengan penyedia fasilitas
tersebut.
b. Tempat Pelayanan
 Unit Tranfusi darah /UTD PMI
 Unit Tranfusi darah UTD Rumah sakit
 Bank darah rumah sakit / BDRS

c. Kompetensi
 Mempunyai kemampuan manajemen pengelolaan tranfusi darah dan Bank
Darah Rumah Sakit.
 Mempunyai sertifikasi pengetahuan dan ketrampilan tentang

11
 Transfusi darah
 Penerimaan darah
 Penyimpanan darah
 Pemeriksaaan golongan darah
 Penmeriksaan uji silang serasi
 Pemantapan mutu internal
 Pencatatan , pelaporan, pelacakan dan dokumentasi
 Kewaspadaan universal (universal precaution)

d. Sumber Daya Manusia


o Dokter
o Para medis Tehnologi Tranfusi darah (PTTD)
o Tenaga administrator
o Pekarya
e. Ruang Pelayanan Darah
Ukuran minimal 24 m2

2. Perawatan Intensif
a. Jenis Pelayanan
o Pemantauan terapi cairan
o Pengawasan gawat nafas / ventilator
o Perawatan sepsis
b. Tempat Pelayanan
o Unit Perawatan Intensif
c. Kompetensi
o Pelayanan pengelolaan resusitasi segera untuk pasien gawat,
tunjangan kardio-respirasi jangka pendek dan mempunyai peran
memantau serta mencegah penyulitpada pasien medik dan bedah
yang berisiko.
o Ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana.

12
d. Sumber Daya Manusia
o Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan melakukan resusitasi jantung
paru.
o Dokter Spesialis Anestesiologi
e. Ruang Pelayanan
o Ruang Pelayanan Intensif (ICU) 75 m2

3. Pencitraan
o Radiologi
o USG / Ibu dan Neonatal

4. Laboratorium
• Pemeriksaan rutin darah, urin
• Kultur darah, urin, pus
• Kimia

D. KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM

1. KRITERIA UMUM RUMAH SAKIT PONEK


o Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi
baik secara umum maupun emergency obstetrik – neonatal.
o Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di
rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik
dan neonatus.
o Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan
pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
o Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan
obstetrik dan neonatal.
o Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.
o Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar
bersalin kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.
o Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan
operasi, bila ada kasus emergensi obstetrik atau umum.

13
o Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam
waktu kurang dari 30 menit.
o Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan
tugas sewaktu-waktu,meskipun on call.
o Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara
lain dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter
penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan
perawat.
o Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
o Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK,
seperti Laboratorium dan Radiologi selama 24 jam, recovery room 24
jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia.

Perlengkapan
 Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak,
cairan dll)
 Permukaan metal harus bebas karat atau bercak
 Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar
atau tidak stabil)
 Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
 Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik
 Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi
 Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan
steker menempel kokoh)

Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan unit ini.

2. KRITERIA KHUSUS
a.Sumber daya manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
1 dokter spesialis anak
14
1 dokter di Unit Gawat Darurat
3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
2 orang perawat
Tim PONEK Ideal ditambah :
1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi
6 Bidan pelaksana
10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
1 Petugas laboratorium
1 pekarya kesehatan
1 Petugas administrasi

b. Prasarana dan sarana


Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan
PONEK harus dipenuhi hal-hal sebagi berikut :
Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang
lengkap
Ruang pulih / observasi pasca tindakan
Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi
internal

E. OBAT-OBATAN

1. OBAT-OBATAN MATERNAL KHUSUS PONEK


 Ringer Asetat
 Dextrose 10%
 Dextran 40 / HES
 Saline 0,9%
 Adrenalin / Epinefrin
 Metronidazol
 Kadelex atau ampul KCL
 Larutan Ringer Laktat
 Kalsium Glukonat 10%

15
 Ampisilin
 Gentamisin
 Kortison / Dexametason
 Aminophyline
 Transamin
 Dopamin
 Dobutamin
 Sodium Bikarbonat 8.4%
 MgSO4 40%
 Nifedipin
2. OBAT-OBATAN NEONATAL KHUSUS PONEK
 Dextrose 10%
 Dextrose 40 %
 N5
 KCL
 NaCl 0,9% 25 ml
 NaCl 0,9% 500 ml
 Kalsium Glukonat 10 ml
 Dopamin
 Dobutamin
 Adrenalin / Epinefrin
 Morphin
 Sulfas Atropin
 Midazolam
 Phenobarbital Injeksi
 MgSO4 20%
 Sodium Bikarbonat 8,4 %
 Ampisilin
 Gentamisin

16
F. MANAJEMEN

Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program


PONEK menyelaraskan program RS untuk mendukung program PONEK
dalam bentuk SK Direktur
42 Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif

G. SISTEM INFORMASI
 PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim
yang ada di dalamnya melakukan fungsi yang berbeda,sangat
membutuhkan keterpaduan, kecepatan dan ketepatan
 informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan
efektifitas layanan kepada masyarakat.Keberadaan sistem informasi
ditujukan untuk medukung proses pelaksanaan kegiatan pelayanan di
rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang ditetapkan.
 Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :
 Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi
dan misi rumah sakit
 Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari
kamar bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang
dapat diakses secara
 transparan melalui workstation.
 Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan
PONEK bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap
dan akurat.
 Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan
evaluasi.
 Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan
dengan adanya ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu.
 Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta
dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah,
meningkatkan
17
 kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik kontak
tunggal’ atau ‘case manager’ bagi pasien.
 Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
 Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian dan pengembangan keilmuannya di bidang
obstetri dan ginekologi dengan ketersediaan teknologi informasi yang
mampu untuk memperoleh, mentransmisikan, menyimpan, mengolah atau
memproses dan menyajikan informasi dan data baik data internal maupun
data eksternal.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif dilaksanakan dirumah
sakit kabupaten/kota dan menerima rjukan dari dan oleh tenaga atau fasilitas
kesehatan ditingkat desa dan masyarakat atau rumah sakit. Kegiatannya
memberikan pelayanan PONED dirumah sakit kabupaten/kota ntuk aspek obstetri
ditambah dengan transfusi darah dan bedah cesaria dan untuk neonatal diberikan
perawatan neonatl yang intensif. Rumah sakit PONEK 24 jam memiliki tenaga dan
kemampuan serta sarana dan prasarana penunang yang memadai untuk
memberikan pelayanan pertolongan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal dasar
maupun komprehensif untuk secara langsung terhadap ibu hamil atau ibu bersalin
dan ibu nifas baik yang datang sendiri atau rujukan atau masyarakat, bidan didesa
puskesmas dan puskesmas PONED.

B. Saran
Ponek adalah pelayanan kegawatdaruratan obstetric neonatal emergency
komprehensif. Artinya adalah bahwa setiap tenaga kesehatan di unit pelayanan
menengah ,khususnya rumah sakit tingkat Kabupaten harus dapat memberikan
pelayanan sebaik mungkin.Untuk itu keterampilan sangat di perlukan sekali dalam
penanganan kasus rujukan komplikasi obstetric dan neonatal.
Saya harap makalah ini dapat membangun dan memotivasi teman-teman
supaya lebih paham tentang PONEK, dan jika ada kesalahan dalam pembuatan
makalah ini saya minta maaf. sekian dan terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Indriani Anis. 2009. Dasar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Kebidanan.
Fitramaya, Yogyakarta.

Kepmenkes RI.2008.Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi


Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit : Jakarta

20

Anda mungkin juga menyukai