Anda di halaman 1dari 5

Awal Mula Pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai Khalifah

Pertama
Ilustrasi khalifah. (Foto: Pixabay)
Abu Bakar Ash-Shiddiq dilahirkan pada 573 M, dengan nama Abu
Bakar Abdullan bin Abi Quhafah bin Utsman bin Amr bin Masud bin
Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr At-Taimi Al-
Qurasyi. Ia dilahirkan di lingkungan suku Quraisy, yang merupakan
suku paling berpengaruh dan banyak melahirkan tokoh-tokoh besar
dalam dunia Islam.
Ayahnya bernama Utsman Abu Kuhafah bin Amir bin Amr bin Ka’ab
bin Saad bin Laym bin Mun’ah bin Ka’ab bin Lu’ay, sedangkan ibunya
bernama Ummu Al-Khair Salmah binti Sahr bin Ka’ab bin Sa’ad bin
Taym bin Murrah.
Abu Bakar menjadi orang pertama yang masuk Islam ketika Islam
mulai didakwahkan oleh Rasulullah SAW. Bagi Abu Bakar, tidaklah
sulit untuk meyakini ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,
dikarenakan sejak kecil ia sudah mengetahui kebesaran dan
keagungan Nabi Muhammad SAW.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar tidak segan-segan untuk
memberikan seluruh harta, dan menumpahkan segenap jiwanya untuk
kepentingan Islam. Sejarah mencatat banyak kebaikan-kebaikan yang
dilakukan oleh Abu Bakar selama ia berjuang di jalan Islam, seperti
Abu Bakar selalu membela Nabi Muhammad SAW tatkala disakiti
oleh orang-orang Quraisy.
Abu Bakar pun menemani Rasul hijrah, dan menemani dalam setiap
perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar pernah
ditunjuk oleh Rasul sebagai penggantinya untuk mengimami shalat
ketika Nabi Muhammad SAW sakit. Dan tidak lama setelah itu, Nabi
Muhammad SAW wafat.
Sebelum wafat, Nabi Muhammad SAW tidak memberikan pesan
mengenai siapa yang akan menggantikannya, sehingga ada usulan
untuk secepatnya memikirkan pengganti Nabi. Bahkan usulan tersebut
muncul sebelum jenazah Nabi Muhammad SAW dimakamkan.
Sikap beberapa pihak itu menimbulkan perselisihan di antara umat
Islam. Perselisihan berlanjut ketika kaum Anshar dalam sebuah
pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah menuntut diadakannya pemilihan
seorang khalifah. Berbeda dengan kaum Anshar, kaum Muhajirin
memilih untuk sejenak berdiam, mengingat Islam baru saja kehilangan
Nabi Muhammad SAW.
Perselisihan yang terjadi di Saqifah Bani Sa’idah membuat suasana di
antara umat Islam semakin memanas. Dalam pertemuan itu sebelum
kaum Muhajirin tiba, golongan Khajraz sepakat untuk mencalonkan
Sa’ad bin Ubadah sebagai pengganti Rasul. Namun ada sebagian orang
yang tidak setuju dengan usulan tersebut sehingga mulai terjadi
perdebatan hebat.
Kemudian situasi dapat kembali tenang setelah Basyir bin Sa’ad Abi
An-Nu’man bin Basyir melakukan pidato untuk mengendalikan
keadaan. Setelah tenang, Abu Bakar Ash-Shiddiq meminta orang-
orang yang hadir untuk memilih antara Umar dan Abu Ubaidah
sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW.
Tetapi baik Umar, maupun Abu Ubaidah, merasa keberatan dengan
ucapan Abu Bakar yang menunjuk mereka. Keduanya menilai, Abu
Bakarlah yang lebih pantas untuk menggantikan Rasulullah SAW,
mengingat ia pernah diberikan mandat sebagai pengganti Rasul dalam
imam shalat.
Mandat yang diberikan kepada Abu Bakar itu oleh sebagaian besar
kaum muslimin diartikan sebagai perintah yang diberikan langsung
oleh Nabi Muhammad SAW agar Abu Bakar dapat memimpin umat
Islam setelah Rasul wafat. Dengan terpilihnya Abu Bakar, maka
berdirilah kekhalifahan pertama di dunia Islam.

Abu Bakar
‫أبو بكر‬

Ash-Shiddiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu 'anhu

Khalifah
Berkuasa 8 Juni 632 – 23 Agustus 634
(2 tahun, 76 hari)

Pengganti 'Umar bin Khattab

Lahir 27 Oktober 573


Makkah, Jazirah Arab

Wafat 23 Agustus 634


Madinah, Jazirah Arab

Pemakaman Masjid Nabawi, Madinah

Nama rezim

Khulafaur Rasyidin: 632–661

Suku Quraisy (Bani Taim)

Ayah 'Utsman Abu Quhafah

Ibu Salma binti Shakhar

Pasangan Qutailah (cerai)


 Ummu Ruman
 Asma binti 'Umays
 Habibah binti Kharijah

Anak

Putra

 Abdullah
 'Abdurrahman
 Muhammad
Putri

 Asma
 Aisyah
 Ummu Kultsum

Agama Islam
"Abu Bakar" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Abu
Bakar (disambiguasi).
Prestasi abu bakar as sidiq pada masa pemerintahannya

1. Memerangi kelompok pembangkang


1) Al -Aswad al Ansi
Al- Anwad al Ansi memimpin pasukan suku Badui di
Yaman. Mereka berhasil merebut Najran dan San’a. akan
tetapi Al Aswad al Ansi terbunuh oleh saudara gubernur
Yaman.Ketika Zubair bin Awwam datang di Yaman Al Ansi
telah terbunuh. Pasukan Islam berhasil menguasi Yaman.

2) Musailamah al Kazab
Musailamah al Kazab mengaku dirinya sebagai Nabi . Ia
didukung oleh Bani Hanifah di Yamamah.

3) Thulaihah bin Khuwalid al Asadi

Thulaihah bin Thuwailid al Asadi mengangap dirinya sebagai


nabi. Pengikutnya berasal dari Bani Asad, Gatafan dan Bani
Amir. Abu Bakar as Siddiq mengirimkan pasukan yang
dipimpin oleh Khalid bin Walid . pertempuran teradi di dekat
sumur Buzakhah. Pasukan muslim berhasil mengalahkakn
mereka.

2. Kodifikasi Al-Qur'an
Ketika umat Islam kehilangan lebih dari 70 orang yang gugur di perang
melawan para pembangkang. Umar bin Khattab merasa khawatis
kehilangan al Qura. Beliau mengusulkan kepada Abu Bakar untuk
membukukan Al Quran.

Pada awalnya Khalifah Abu Bakar menolaknya karena Nabi Muhammad


tidak pernah menyuruhnya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Umar.
Abu Bakar menerimnya. Abu Bakar as Siddiq dengan menunjuk Zaid bin
Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan.

Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an selesai,mushaf disimpan


Kholifah Abu Bakar as Shiddiq. Setelah Abu Bakar as Siddiq meninggal
dunia , mushaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar , putri Umar bin
Khattab dan salah seorang istri Rasulullah.
3. Perluasan Wilayah Islam
Khalifah Abu Bakar melanjutkan penyebaran Islam ke syiria yang
dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah. Panglima ini telah
dipersiapkan sebelumnya pada masa Nabi Muhammad saw. sempat
tertunda karena nabi wafat. Pada masa Abu Bakar, pasukan ini bergerak
dari negeri Qudha’ah, lalu memasuki kota Abil.

Khalifah Abu Bakar merencakan penyebarannya ke wilayah yang dikuasai


Kekaisaran Persia dan Bizantium. Beliau mengirimkan dua panglima yaitu
Khalid bin Walid dan Musanna bin Harits. mereka mampu menguasai
Hirah dan beberapa kota lainya yaitu Anbar,Daumatul Jandal dan Fars.

Peperangan dihentikan setelah Abu Bakar as Siddiq memeerintahkan


Khalid bin Walid berangkat menuju Suriah. Ia diperintahkan untuk
membantu pasukan muslim yang mengalami kesulitan menghadapi
pasukan Bizantium yang sangat besar.Komando pasukan dikemudian
dipegang oelh Musanna bin Haritsah.

Kekaisaran Bizantium dijadikann Kota Damaskus, syria sebagai pusat


pemerintahan di wilayah Arab dan sekitarnya. untuk menghadapi mereka.
Khalifah Abu Bakar as Siddiq mengirimkan beberapa pasukan yaitu:

1. Pasukan Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus


2. Pasukan Amru bin As ke Palestina
3. Pasukan Syurahbil bin Hasanah ke Yordania
4. Pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims.

Ketika itu pasukan Islam berjumlah 18.000. Pasukan Romawi berjumlah


240.000 orang.. pasukan Islam mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar
segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam.
Berjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 padang sahara yang belum
pernah dilewatinya.

Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk , sehingga


dinamakan perang Yarmuk. Ketika perang sedang terjadi ada kabar
bahwa Abu Bakar meninggal . Beliau digantikan Umar bin
Khattab . Khalid bin Walid kemudian digantikan oleh Abu Ubaidah bin
Jarrah. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi
kunci utama runtuhnya kekuasaan Bizantium di Tanah Arab.

Anda mungkin juga menyukai