Makalah B.indo
Makalah B.indo
Disusun Oleh :
Hilda Ulya
Muhammad Fajri
Marizka Nurul Sabilah
Muhammad Syauqi Azra
Shinta Ayu Ratna Gumilang
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
“Individual Differences Theory “ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Individual Differences Theory”. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
1.3 Tujuan
a. Menjelaskan pengertian individu
b. Mengetahui dan memahami karakteristik individu
c. Mengetahui perbedaan individu
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor yang lain dengan satunya
memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas yang diemban oleh para
pendidik adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan tersebut.
Diantara berbagai faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik bisa memahami
akan situasi dan kondisi, baik lingkungan maupun peserta didik itu sendiri.
Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat urgen untuk diperhatikan dari
berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap
perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan perserta didik
tersebut adalah bagaimana dari individu dan karakteriststiknya
Dari paparan singkat diatas, maka kami akan mencoba menyajikan dalam tulisan
ini apakah itu sebenarnya individu, karakteristik dan permasalahannya. Sebab
dalam dunia pendidikan kita perlu untuk mengetahui segala perkembangan peserta
didik termasuk dari individu-individu dan karakteristik peserta didik tersebut.
Dalam kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan
pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan
membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan
sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi
mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang
terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.
Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal
lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman,
keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak
kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
2.2 Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik
bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Kepribadian,
prilaku apa yang diperkuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seseorang (individu)
merupakan hasil diri perpduan antara factor biologis sebagaimana unsure
bawaan dan pengaruh lingkungan. Natur dan nature merupakan istilah
yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu
dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan.
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu
garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau
konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi
oelh bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol,
yaitu:
(i) semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola
perkembangannya,
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan
manusia – secara biologis dan sosial – tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan
lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
1) kecerdasan;
2) kecakapan;
3) hasil belajar;
4) bakat;
5) sikap;
6) kebiasaan;
7) pengetahuan;
8) kepribadian;
9) cita-cita;
10) kebutuhan;
11) minat;
12) pola-pola dan tempo perkembangan;
13) ciri-ciri jasmaniah;
14) latar belakang lingkungan.
a. Perbedaan Kognitif
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan
berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor
fisik (organ bicara).
e. Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat
sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi
kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya.
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat
penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama
tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari
luar yang lebih luas.
Salah satu bentuk nyata untuk melihat perbedaan anak adalah dengan memeriksa hasil
pencapaian dalam tes matematika standar. Tingkat pencapaian anak merupakan suatu
fungsi yang menunjukkan nilai belajar anak. Murid dalam posisi puncak di suatu kelompok
biasanya mampu belajar matematika dengan cepat, sementara murid dengan posisi
terendah di dalam kelas biasanya merupakan pebelajar yang lambat. Pada posisi tengah-
tengah, sekitar 50 persen diantaranya memiliki kemampuan yang merata dalam
pencapaian matematika.
Anak-anak berasal dari berbagai lingkungan keluarga. Anak dari keluarga berada dengan
pendidikan yang memadai biasanya datang ke sekolah dengan latar belakang berbagai
pengalaman lebih cenderung menjadi pebelajar yang cepat. Sebaliknya, anak yang berasal
dari keluarga kurang mampu dan dengan latar belakang orang tua tanpa pendidikan
cenderung menjadi pebelajar yang lambat.
Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang budaya dan etnis. Motivasi
untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya, layaknya
anak-anak tertarik dan menilai pencapaiannya dalam suatu pendidikan.
j. Faktor Pendidikan
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya
mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam
memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam
memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun
bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam
memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan
perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal
tersebut, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam
memberikan bantuan yang sebaik-baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut.
Seperti telah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak
menimbulkan masalah-masalah bagi dirinya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada
dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan
sosial/psikologis.
4) ingin dikenal
Kegiatan atau tingkah laku pada hakikatnya merupakan cara pernenuhan kebutuhan.
Banyak cara yang dapat ditempuh individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik cara-
cara yang wajar maupun yang tidak wajar, cara-cara yang disadari maupun yang tidak
disadari. Yang penting untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, individu harus dapat
menyesuaikan antara kebutuhan dengan segala kemungkinan yang ada dalam
lingkungan, disebut sebagai proses penyesuaian diri. Individu harus menyesuaikan diri
dengan berbagai lingkungan baik lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Proses penyesuaian diri ini banyak sekali menimbulkan berbagai masalah terutama bagi
diri individu sendiri. Jika individu dapat berhasil memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
lingkungannya dan tanpa menimbulkan gangguan atau kerugian bagi lingkungannya, hal
itu disebut “adjusted” atau penyesuaian yang baik. Dan sebaliknya jika individu gagal
dalani proses penyesuaian diri tersebut, disebut “maladjusted” atau salah suai.
• Masalah Belajar
Dalam proses belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun
bagi pengajar. Beberapa masalah belajar, misalnya bagamana menciptakan kondisi yang
baik agar perbuatan belajar berhasil, memilih rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan
proses belajar dengan keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar,
dan sebagainya. Bagi siswa sendiri, masalah-masalah belajar yang mungkin timbul
misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar, menggunakan buku-buku
pelajaran, belajar berkelompok, mempersiapkan ujian, memilih mata kuliah yang cocok,
dsb.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi
pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai
persamaannya. Perbedaan individu mengkaji perbedaan dan persamaan individu
secara psikologis dalam lingkungan pembelajaran dan pendidikan. Faktor penyebab
terjadinya perbedaan individu antara lain adalah : faktor bawaan/heredity dan faktor
lingkungan. Perbedaan-perbedaan individual yang nampak diantaranya adalah
perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kemampuan, perbedaan
kepribadian, serta perbedaan gaya belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://duniapenjasku.blogspot.com/2016/04/individual-differences.html
https://www.academia.edu/24646939/Individu_Differences
https://www.academia.edu/6954536/Perbedaan_Individu_Makalah