Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIUM FISIKA DASAR I

MEKANIKA
MODUL III : PENENTUAN TETAPAN KALORIMETER

NAMA 1. Aris Dwi Cahyono No.MHS : 5520118100002


2. Wildan Mujahid
3. Dicky Kurnia Putra M
4. Muhammad Arizal

I.TUJUAN PERCOBAAN
1. Penentuan tetapan kalorimeter

II. PERALATAN
1. Kalorimeter
2. Termometer
3. Neraca
4. Beker glas
5. pemanas

III. TEORI
Percobaan ini didasarkan pada pemakaian Azaz Black. Jika ada dua benda yang
temperaturnya berlaianan saling bersentuhan, maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Maka pada keadaan setimbang berlakulah
KALOR YANG DILEPAS = KALOR YANG DITERIMA
Q (lepas) = Q (serap)

Masa air dingin m1 = (X2 –X1) gram , temperature air dingin T1


Masa air panas m2 = ( X4 – X3 ) gram , Temperatu air panas T2
Diketahui kapasitas panas air = Cpa (4,18 J/gram oC)
HK AZAS BlACK = Panas yang dilepaskan sama dengan panas yang diterima
Panas yang diterima air dingin Q1 = m1 Cpa (T3 –T1)
Panas yang diterima calorimeter Qk = mk Ck ( T3 – T1)
Panas yang dilepaskan air panas Q2 = m2 Cpa ( T2 –T3 )
MAKA : Q2 = Q1 + Qk
m2 Cpa ( T2 –T3 ) = m1 Cpa (T3 –T1) + mk Ck ( T3 – T1)
SEHINGGA :

𝒎𝟐 𝑪𝒑𝒂 (𝑻𝟐 − 𝑻𝟑) − 𝒎𝟏 𝑪𝒑𝒂 (𝑻𝟑 − 𝑻𝟏)


𝑪𝒌 =
𝒎𝒌 (𝑻𝟑 − 𝑻𝟏)
IV. TATA KERJA
1. Siapkan kalorimeter ( diketahui bobot kalorimeter = 7500 gram) ukur temperatur = T1 oC (
temperatur kamar)
2. Timbang beker glas (1000 cc) kosong = X1 gram
3. Isi beker glas (2) dengan air dingin sekitar 400 cc dan timbang = X2 gram dan ukur
temperaturnya = T1 oC ( temperatur kamar)
4. Masukkan air (3) kedalam kalorimeter
5. Ambil bekerglas kosong dan timbang bobot = X3 gram
6. Isi bekerglas (5) dengan air panas sekitar 400 cc dan timbang = X4 gram dan ukur temperaturnya
= T2 oC
7. Masukan air panas (6) kedalam calorimeter (4) tutup dan ukur temperaturnya sampai konstan =
T3 oC99

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Data hasil percobaan:
Masa air dingin m1 : 515 – 180 = 335 gram
Temperature air dingin T1 = 28 oC
Masa air panas m2 558 – 184 = 373 gram
Temperature air panas T2 = 69 oC
Diketahui kapasitas panas air Cpa (4,18 J/gram oC)
Temperatur campuran T3 = 44 oC 42 oC 42 oC 42 oC
Massa Kalorimeter mk = 7500 gram

Kalor air Cpa Massa kalorimeter


No Temperature T (oC) Massa m(gram)
(J/gram oC) mk (gram)
1 28 335
2 69 374
3 44
42
4,18 7500
42
42
=
42,5

Disesuaikan dengan data percobaan

Perhitungan :
Diketahui :
m1 = 335 gram
T1 = 28 oC
m2 = 373 gram
T2 = 69 oC
Cpa = 4,18 J/gram oC
T3 = 42,5
mk = 7500 gram

Ditanya : Ck = ….?

𝒎𝟐 𝑪𝒑𝒂 (𝑻𝟐 − 𝑻𝟑) − 𝒎𝟏 𝑪𝒑𝒂 (𝑻𝟑 − 𝑻𝟏)


𝑪𝒌 =
𝒎𝒌 (𝑻𝟑 − 𝑻𝟏)

𝟑𝟕𝟒 . 𝟒, 𝟏𝟖 (𝟔𝟗 − 𝟒𝟐, 𝟓) − 𝟑𝟑𝟓 . 𝟒, 𝟏𝟖 (𝟒𝟐, 𝟓 − 𝟐𝟖)


=
𝟕𝟓𝟎𝟎 (𝟒𝟐, 𝟓 − 𝟐𝟖)

𝟏𝟓𝟔𝟑, 𝟑𝟐 (𝟐𝟔, 𝟓) − 𝟏𝟒𝟎𝟎, 𝟑 (𝟏𝟒, 𝟓)


=
𝟕𝟓𝟎𝟎 (𝟏𝟒, 𝟓)

𝟒𝟏𝟒𝟐𝟕, 𝟗𝟖 − 𝟐𝟎𝟑𝟎𝟒, 𝟑𝟓)


=
𝟏𝟖𝟎𝟕𝟓𝟎
𝟐𝟏𝟏𝟐𝟔, 𝟔𝟑
=
𝟏𝟖𝟎𝟕𝟓𝟎
= 𝟎, 𝟏𝟗𝟒𝟐𝟔𝟕𝟖𝟔𝟐

Pembahasan :
Dalam percobaan yang kami lakukan di atas menggunakan alat calorimeter, yaitu alat yang
digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Pada kalori meter terdapat termometer yang
digunakan untuk mengukur suhu campuran. Untuk menentukan kapasitas kalor mula-mula
mengukur suhu air dingin kemudian menimbangnya. Setelah itu memanaskan air hingga panas.
Setelah panas dan telah diukur suhunya dicampur dengan air dingin yang berada dalam
calorimeter .Kemudian kita ukur suhu campuran air tersebut. Dalam memasukkan air yang panas
tadi harus cepat supaya suhu air panas tidak turun dan jangan sampai tumpah karena dapat
mengurangi massa dari air panas tadi.
Untuk mengetahui kalor jenis kalori meter menggunakan rumus :
Qlepas = Qterima
Q2 = Q1 + Qk
m2 Cpa ( T2 –T3 ) = m1 Cpa (T3 –T1) + mk Ck ( T3 – T1)
SEHINGGA :

𝒎𝟐 𝑪𝒑𝒂 (𝑻𝟐 − 𝑻𝟑) − 𝒎𝟏 𝑪𝒑𝒂 (𝑻𝟑 − 𝑻𝟏)


𝑪𝒌 =
𝒎𝒌 (𝑻𝟑 − 𝑻𝟏)
Dan hasil yang saya peroleh seperti yang tercantum diatas.
VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
- Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat.
- Energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan.
- Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah hingga suhu menjadi termal.
- Kalor sebanding dengan massa benda, kalor jenis benda dan perubahan suhu.
- Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar 1K
atau 1oC.
- Perbandingan antara banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikan suhu benda
dinamakan kapasitas kalor.
- Dalam suatu sistem, jumlah kalor yang diberikan oleh suatu zat yang mempunyai suhu
lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima zat lain yang bersuhu lebih rendah.
- Hukum azas Black dapat dibuktikan dengan percobaan ini.

VII. TUGAS
1. Jelaskan apa bedanya kalor dengan suhu?
2. Jelaskan apa pengerian dari kalor, kalor jenis, kapasitas kalor, kalor fusilaten dan kalor
penguapan?
3. Kalor dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain dengan tiga cara yang berbeda,
jelaskan cara cara perpindahan kalor tersebut, lengkap dengan rumus, satuan, dimensi dan
berikan contohnya dalam kehidupan sehari hari?
4. Zat dapat berubah wujud menjadi melebut, membeku, menguap, mengembun dan menyublin
coba jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah istilah tersebut?

JAWAB
1. Kalor : Energi panas yang dimiliki suatu benda dan satuannya joule atau kalori
Suhu : Panas dinginnya suatu benda. Suhu biasa disebut temperatur

2. Kalor : Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena perbedaan suhu
Kalor jenis : Kapasitas kalor tiap satuan massa
Kapasitas kalor : Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda satu satuan
suhu
Kalor penguapan : Kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol zat cair pada titik didihnya
dari fasa cair ke fasa gas
Kalor Laten : kalor terpendam, kalor tersembunyi, kalor yang tersimpan dalam satuan zat
untuk mengubah wujud dari suatu benda ke bentuk lain

3. Konduksi : Perpindahan kalor melalui suatu benda tanpa disertai perpindahan pertikel benda
tersebut
H = K.A.(DT/L)
H = Jumlah kalor yang merambat per satuan waktu
DT/L = Gradien termperatur
K = koefisien konduksi
A = Luas penampang (m2)
L = Panjang benda (m)
Contoh : Besi yang ujungnya dipanaskan, maka pada ujung lainnya akan terasa panas juga

Konveksi : Perpindahan kalor yang disertai partikel-partikel benda


H = K.A.DT
H = Jumlah kalor yang merambat per satuan waktu
K = Koefisien konveksi
A = Luas penampang (m2)
DT = Kenaikan suhu (⁰K)
Contoh : Terjadinya angin darat dan angin laut

Radiasi: Perpindahan kalor yang tidak memerlukan media perantara untuk merambat
W = e.s.T4
W = intensitas / energi radiasi yang dipancarkan per satuan luas per satuan waktu
S = konstanta Blotzman : 5,672 x 10 – 8 watt/cm2 ⁰K4
e = emisivitas ( 0 < e < 1) T = Suhu Mutlak (⁰K)
Contoh : Sinar matahari yang sampai ke bumi

4. Melebur : Peristiwa perubahan dari benda padat ke cair


Contoh : Es dipanaskan menjadi air
Membeku : Perubahan dari zat cair ke zat padat
Contoh : Air yang didinginkan akan melebur menjadi es batu (Freezer)
Menguap : Peristiwa perubahan dari zat cair ke zat gas
Contoh : Pakaian yang basah setelah dijemur menjadi kering
Mengembun: Penggabungan kembali partikel-partikel zat yang berada dalam wujud gas menjadi
zat cair
Contoh : Gelas uang berisi es pada bagian dinding, bagian luarnya terdapat titik air
Menyublim: Peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat gas atau sebaliknya
Contoh : Kapur barus

Anda mungkin juga menyukai