Anda di halaman 1dari 3

NETRALISASI

Bila sebuah alat yang memperkuat dioperasikan dekat dengan frekuensi cut off atasnya, suatu
kapasitas parasitic di antara keluaran dan masukan menyediakan jalur untuk umpan balik (feedback).
Jika rangkaian masukan dan keluaran keduanya di tala, maka akan terbentuklah suatu rangkaian yang
identik dengan osilator masukan ditala/keluaran ditala (tuned input/ tuned output osilator), dan bila
tidak diambil beberapa tindakan untuk menstabilkannya, rangkaian itu akan berosilasi. Bahkan juga bila
rangkaian masukan dan keluaran ditala, jalur umpan-balik masih mungkin menimbulkan pergeseran fasa
yang cukup untuk memungkinkan terjadinya osilasi.

Ada tersedia beberapa rancangan untuk menetralisasi jalur umpan balik ini, dan tiga dari
rancangan itu akan dibicarakan disini , yaitu : rancangan Hazeltine, rangkaian Rice, dan suatu metoda
netralisasi penguat dengan umpan balik rangkaian bersama ( common circuit feedback).

GAMBAR 5.3

(a)system netralisasi Hazeltine dan rangkaian jembatan ekivalen

(b) system netralisasi Rice


(c) Netralisasi dari umpan balik rangkaian bersama- rangkaian menunjukkan eemen-elemen
parasitic dan rangkaian ekivalen

Gambar 5.3(a), menunjukkan rancangan netralisasi Hazeltine untuk penguat-penguat masukan


ditala/keluaran ditala. Kumparan keluaran mempunyai sadapan tengah ( center tap) yang digunakan
sebagai titik umpan (feed point) catu daya bagi penguat. Ujung yang lain dari kumparan, yaitu titik N,
dihubungkan kembali ke masukan melalui sebuah kapasitor kecil. Bagian dari rangkaian yang dibentuk
oleh tegangan keluaran penguat, kedua bagian kumparan, dan kapasitansi netralisasi membentuk
sebuah jembatan kemasukan, seperti diperlihatkan dalam gambar 5.3(a). Agar jembatan menunjuk nol
(balans), jadi menimbulkan tegangan nol pada masukan penguat, hanya perlu bahwa hasikali-hasikali
silang impedansi adalah sama, sehingga pada frekuensi kerja,

𝑋𝑐𝑓 𝑋𝐿2𝑎 = 𝑋𝑐𝑛 𝑋𝐿2𝑏

𝐿2𝑏
𝐶𝑛 = 𝐶𝑓
𝐿2𝑎

Gambar 5.3 (b) menunjukkan rangkaian untuk rancangan netralisasi Rice. Dalam hal ini,
kumparan masukan mempunyai sedapan tengah sehingga 𝐿1𝑎 = 𝐿1𝑏 , dan kapasitansi netralisasi yang
sama dengan kapasitansi umpan balik dihubungkan antara ujung lain 𝐿1 (titik N) dan keluaran penguat.

Tegangan yang timbul pada keluaran mendorong suatu arus yang tergeser fasanya melalui
𝐶𝑓 dan 𝐿1𝑎 , sehingga menghasilkan suatu tegangan pada masukan penguat. Tetapi, keluaran yang sama
mendorong suatu arus dengan nilai identik pada arah yang berlawanan 𝐶𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐿1𝑏 . Arus-arus pada
𝐿1𝑎 akan sama dan berlawanan, sehingga tegangan umpan balik yang tampak pada masukan penguat
akan menjadi nol. Penunjukkan nol (balans) akan terjadi bila

𝑋𝑐𝑓 =𝑋𝑐𝑛

𝐶𝑛 = 𝐶𝑓

Kedua rangkaian ini digunakan untuk penguat-penguat sampai ke daerah VHF dan UHF (VHF= very
high frequency, UHF= ultra high frequency), selama tidak terdapat reaktansi yang berarti pada rangkaian
bersama penguat. Metoda penguatan kedua penguat ini pada dasarnya adalah sama.
1. Matikan catu daya penguat, tetapi pertahankan sinyal pendorong masukan (input drive signal)
2. Aturlah 𝐶𝑛 .
3. Ubahlah kapasitor tuning rangkaian keluaran 𝐶2 dan perhatikan setiap perubahan pada arus bias
masukan.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai tidak terlihat perubahan pada arus bias bila tala tangki keluaran
diubah, hal mana menunjukkan bahwa netralisasi sudah benar.

Gambar 5.3(c), menunjukkan sebuah penguat yang mempunyai reaktansi rangkaian bersama Ln,
yang menyebabkan umpan balik yang mungkin positif. Ini akan terjadi pada frekuensi-frekuensi yang
sangat tinggi (UHF dan gelombang mikro), bila induktansi perkawatan harus diperhitungkan.
Kapasitansi-kapasitansi parasitic penguat membentuk suatu konfigurasi delta di sekeliling ketiga
terminal. Gambar 5.3(c) menunjukkan rangkaian ekivalen yang dihasilkan bila kapasitansi- kapasitansi
delta tersebut digantikan oleh kapasitansi-kapasitansi Y ekivalennya. Transformasi ini didapat dari
𝐶𝑖∆𝐶0∆+𝐶0∆𝐶𝑓∆+𝐶𝑓∆𝐶𝑖∆
𝐶𝑥𝑦 = 𝐶𝑥∆

Dimana x = i, 0, atau f.

Sekarang, bila jaringan yang dibentuk oleh 𝐶𝑓𝑦 , 𝐶𝑛 , dan 𝐿𝑛 dibuat berresonansi seri, maka pada
hakekatnya akan terbentuk suatu hubung singkat ke tanah dari titik N’ pada frekuensi resonansi seri,
sehingga mencegah sinyal keluaran untuk mencapai rangkaian masukan. Resonansi terjadi bila

𝑋𝐶𝑓𝑦 =𝑋𝐶𝑛 ‖ 𝑋𝐿𝑛

Bila rangkaian-rangkaian masukan dan keluaran di tala, prosedur pengaturannya adalah sama seperti
yang telah diterangkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai