Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PAPER

PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Kelistrikan

Disusun oleh:
Riki Mochamad Fadilah
171211029
2MA

D3 Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bandung
2019
1. Pengasutan dengan Transformator
 Diagram Daya Pengasutan Motor dengan Auto Trafo

Berikut ini adalah diagram daya dari pengasutan / starter motor 3 phasa dengan menggunakan auto
trafo :

Pada diagram daya diatas terdapat 3 buah kontaktor K1, K2 dan K3. K1 dan K2 operasi
dalam proses pengasutan motor 3 phasa menggunakan auto trafo. Sedangkan K3 operasi pada
tegangan kerja motor 3 phasa sesuai dengan name plate nya. Jadi yang harus operasi pertama dari
proses pengasutan motor ini adalah K1 dan K2. K1 merupakan supply tegangan dari auto trafo,
sedangkan K2 merupakan hubungan belitan bintang dari auto trafo tersebut. Jika hanya K1 saja
yang bekerja tanpa operasi K2 maka auto trafo tersebut tidak bisa menghasilkan output tegangan
karena loop di trafo terbuka.

Ketika K1 dan K2 sudah operasi, maka supply tegangan ke motor 3 phasa bisa diatur
dengan merubah posisi tap trafo secara bertahap. Proses ini sama dengan menaikkan tegangan
supply motor 3 phasa secara bertahap sehingga arus asut motor 3 phasa bisa diredam / tidak terlalu
tinggi. Proses perpindahan dari tap auto trafo ini biasanya dilakukan secara manual oleh operator
motor walaupun tidak menutup kemungkinan jika dirancang secara otomatis mengenai
perpindahan tap auto trafo tersebut.

Auto trafo biasanya memiliki 3 posisi tap untuk setiap phasanya misalkan 80 %, 65 % dan
50 % sehingga karakteristik untuk pengasutan motor 3 phasa bisa dilakukan dengan menyesuaikan
kondisi beban. Jika tegangan output auto trafo yang merupakan supply motor sudah bisa membuat
putaran motor di kisaran 80 % s/d 90 % maka boleh dilakukan manufer perpindahan supply
tegangan menjadi tegangan kerja motor dengan cara membuka kontak dari kontaktor K2.
Membukanya kontak dari kontaktor K2 merupakan syarat bisa dioperasikannya kontaktor K3
sebagai supply tegangan motor sesuai tegangan kerjanya, Dan beroperasinya kontaktor K3 harus
otomatis membuat kontak dari kontaktor K1 menjadi terbuka, sehingga supply tegangan motor
tidak dipengaruhi lagi auto trafo.

 Diagram Kontrol Pengasutan Motor dengan Auto Trafo

Berikut ini adalah diagram kontrol dari proses pengasutan motor 3 phasa menggunakan
auto trafo yang bisa membuat proses pengasutan berlangsung sesuai yang sudah dijelaskan pada
diagram daya diatas.
Ket :

S0 = Push button Stop

S1 = Push button Start Pengasutan

S2 = Push button Start motor setelah pengasutan

K1 = Kontaktor supply tegangan auto trafo

K2 = Kontaktor close loop auto trafo

K3 = Kontaktor supply tegangan sesuai tegangan kerja motor

Prinsip kerja dari rangkaian kontrol pengasutan motor 3 phasa dengan auto trafo diatas
adalah sebagai berikut :

Motor hanya bisa dioperasikan jika push button yang ditekan pertama kali adalah push
button S1. Jika yang ditekan sebelum motor operasi adalah push button S2 terlebih dahulu maka
tidak akan ada reaksi apa-apa pada motor karena aliran arus menuju kontaktor K3 pada kondisi ini
adalah terbuka ( open loop ). Dengan prinsip kerja seperti ini maka proses pengasutan
menggunakan auto trafo sifatnya wajib, tidak ada fitur pilihan start motor langsung tanpa
pengasutan auto trafo tersebut. Ini juga dilakukan untuk menghindari salah pencet push button
start saat akan mengoperasikan motor.

Dengan menekan push button S1 terlebih dahulu maka kontaktor K1 dan K2 akan langsung
operasi dan motor otomatis disupply tegangan dari output auto trafo. Pada kondisi ini bisa langsung
dilakukan pengaturan tap auto trafo mengikuti kondisi beban. Jika putaran motor sudah mencapai
80 % s/d 90 % maka bisa langsung dilakukan perpindahan supply tegangan dari auto trafo menjadi
supply lain sesuai tegangan kerja motor. Caranya adalah dengan menekan push button S2. Ketika
push button S2 ditekan maka K2 yang merupakan close loop dari auto trafo menjadi terbuka,
artinya tegangan output dari auto trafo menjadi nol karena loop terbuka. Anda jangan khawatir
pada kondisi ini motor akan stop karena kehilangan tegangan, tetapi saat push button S2 tersebut
ditekan tegangan output auto trafo memang menjadi nol dan akan dengan cepat tergantikan dengan
supply dari sumber lain sesuai tegangan kerja motor dengan operasinya kontaktor K3. Operasinya
kontaktor K3 juga langsung memutuskan supply tegangan menuju auto trafo karena aliran arus
menuju kontaktor K1 menjadi terbuka. Setelah motor bekerja dengan supply tegangan kerjanya
yaitu dengan operasinya K3 maka push button S1 atau pun S2 jika ditekan pada kondisi ini tidak
akan mempengaruhi motor.

Untuk stop motor bisa langsung menekan push button S0 dan proses pengasutan mereset
kembali ke kondisi awal.

Pengasutan dengan menggunakan auto trafo akan lebih efisien meredam arus start
dibandingkan sistem pengasutan star - delta. Hal ini dikarenakan pada pengasutan menggunakan
auto trafo terdapat variable pengaturan tegangan asut yang lebih banyak. Sedangkan pada sistem
pengasutan star - delta variable tegangan asut hanya satu yaitu saat motor terhubung star.

2. Pengasutan dengan Sistem Elektronik

Pengasutan / proses starting dari sebuah motor listrik 3 phasa memang memerlukan arus
start yang tinggi bisa mencapai 4 sampai 7 kali arus nominal dari motor tersebut. Ada banyak
teknik yang dilakukan untuk memperkecil arus asut ini, salah satunya dengan metoda pengasutan
star – delta.

 Instalasi pengasutan motor start - delta teknik manual


Pada instalasi ini saya sebut teknik manual karena proses perpindahan hubungan belitan
motor dari star ke delta dilakukan secara manual yaitu dengan menekan satu tombol
khusus yang berguna mengganti / menukar hubungan belitan motor dari star ke delta
secara manual.

Diagram kontrol pengasutan star - delta manual


Diagram daya pengasutan motor star - delta

Berdasarkan diagram kontrol dan diagram daya diatas kita bisa menyimpulkan
bagaimana prinsip dari instalasi start motor bintang ke delta secara manual, yaitu :
- Tekan push button S1 maka kontaktor utama k akan mendapatkan tegangan, kontak bantu
NO 13-14 kontaktor k yang dipasang paralel dengan push button S1 akan segera mengunci.
Seiring dengan bekerjanya kontaktor utama k, kontaktor KY juga mendapat tegangan
sehingga motor akan berputar dalam keadaan hubungan belitan star / bintang. Pada kondisi
ini lampu indikator H1 menyala yang menandakan hubungan belitan motor sedang bekerja
pada hubungan bintang.

- Setelah motor berputar stabil pada putaran bintang, maka bisa dilakukan perpindahan /
perubahan belitan motor dari bintang ke delta dengan cara menekan push button S-YD.
Ketika push button S-YD ditekan, maka aliran arus ke kontaktor KY menjadi terputus,
lampu H1 pun mati, sedangkan pada kontaktor KD mendapatkan tegangan dan kontak
bantu NO 13-14 kontaktor KD yang terpasang paralel dengan NO push button S-YD
langsung mengunci sehingga motor berubah hubungan belitannya dari bintang menjadi
delta. dan lampu H2 sebagai indikator bahwa motor sudah bekerja pada hubungan belitan
delta akan menyala.
- Jika push button S0 ditekan maka aliran arus menuju semua coil kontaktor akan terputus
dan motor akan berhenti bekerja ( stop )

- Jika proteksi dari THOR ( thermal Over Load ) aktif saat motor bekerja, maka kontak OL
95-96 akan terbuka sehingga aliran listrik menuju semua kontaktor akan terputus, motor
akan mati dan kontak OL 97-98 kan tertutup dan menyebabkan lampu indikator H3
menyala sebagai tanda bahwa motor mati disebabkan THOR aktif.

- Ada kontaktor bantu NC 21-22 dari masing-masing kontaktor KY dan KD yang dipasang
serial terhadap kontaktor lainnya ( lihat gambar ). kontak bantu NC kontaktor KY serial
dengan kontaktor KD, pun sebaliknya. Ini dimaksudkan sebagai pengaman agar saat motor
dihubung bintang maka tidak memungkinkan motor menjadi hubungan delta pada saat
bersamaan karena saat kontaktor KY bekerja, kontak bantu NC serial dengan kontaktor
KD terbuka, sehingga KD selamanya tidak bisa aktif ketika kontaktor KY bekerja. Pun
sebaliknya.

 Instalasi pengasutan motor start - delta otomatis


Pada instalasi ini saya sebut otomatis karena peran pushbutton S-YD diatas
digantikan dengan komponen timer dimana kondisi On / Off kontak timer akan berubah
secara otomatis berdasarkan setingan waktu dari timer tersebut.

Diagram kontrol pengasutan star-delta otomatis


Secara umum prinsip kerja instalasi star - delta otomatis ini sama dengan sistem
manual hanya saja proses perpindahan hubungan belitan dari bintang menjadi segitiga
menggunakan fungsi timer. Ketika timer mendapatkan tegangan maka kontak timer yang
terpasang seperti pada diagram kontrol diatas akan berubah kondisi ketika seting waktu
timer sudah tercapai. Kontak timer NC akan menjadi NO dan kontak timer NO akan
menjadi NC hanya jika setting waktu yang telah di set di timer tersebut terpenuhi. Artinya
ketika waktu timer sudah tercapai maka kontak NC jalur kontaktor KY akan menjadi
terbuka sehingga motor terlepas dari hubungan bintang, dan secara bersamaan kontak NO
timer akan tertutup yang menjadi triger mengalirnya arus pada kontaktor KD. Saat
kontaktor KD bertegangan maka kontak bantu NO 13-14 dari kontaktor KD yang terpasang
paralel dengan kontak timer NO akan langsung mengunci dan motor berputar dengan
hubungan belitan delta. Pada kondisi ini fungsi timer sudah tidak berpengaruh lagi. Pada
saat motor sudah bekerja pada belitan delta, kontaktor KY dan timer sudah tidak aktif
karena aliran arusnya terputus via kontak bantu NC 21-22 dari kontaktor KD. Ini adalah
salah satu cara pengaman motor agar hubungan belitan bintang dan delta tidak bekerja
bersamaan, dan juga merupakan cara menghemat umur timer, karena timer tidak selamanya
bekerja, hanya aktif ketika hubungan belitan motor pada kondisi bintang saja. Anda akan
menemukan diagram kontrol yang beragam dengan konsep yang sama yaitu pengasutan
bintang ke delta, tetapi anda juga harus memperhatikan ada aspek kekurangan dan
kelebihan suatu desain diagram kontrol meskipun prinsip kerja intinya sama.

3. Aplikasi Motor Induksi Untuk Penggerak Pompa Otomatis Level Tanki


Pompa air untuk keperluan rumah tangga atau industri yang berskala besar biasanya
motor penggeraknya menggunakan motor induksi 3 fasa berdaya besar. Untuk
mengendalikan motor tersebut dapat dilakukan secara elektromagnetik dengan memasang
peralatan kontrol seperti kontaktor magnet, motor protective switch, thermal overload
relay, pressure switch, level switch, dan sebagainya.
 Instalasi motor pompa air menggunakan 1 buah motor induksi 3 fasa dengan kendali 1
buah pressure switch.

Keterangan gambar :
F1 : Fuse
F7 : Pressure switch 3 kutub
Q1 : Motor protective switch dan thermal overload relay
M1 : Motor penggerak pompa
1. Tangki air bertekanan
2. Valve pompa
3. Pipa bertekanan
4. Pompa centrifugal
5. Pipa hisap dengan filter
6. Sumur
 Instalasi motor pompa air menggunakan 1 buah motor induksi 3 fasa dengan kendali 1
buah level switch

Keterangan gambar :
F1 : Fuse
F7 : Pressure switch 3 kutub
Q1 : Motor protective switch dan thermal overload relay
M1 : Motor penggerak pompa
HW : Level atas
LW : Level bawah
1. Tali pengikat pelampung, beban penyeimbang, klem dan pulley
2. Tangki penimbun
3. Pipa bertekanan
4. Pompa centrifugal
5. Saluran keluaran (Output)
6. Pipa hisap dengan filter
7. Sumur
Reference
http://margionoabdil.blogspot.com
www.listrik-praktis.com
www.taufiq.net

Anda mungkin juga menyukai