Adolf Mayer melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang sehat. ternyata penyakit mosaic dapat menular ke daun-daun tanaman yang sehat.
Daun tembakau yang sehat (Sumber: Manfaat.co.id)
Daun tembakau yang terkena virus (Sumber: priliadwiutami.wordpress.com) Namun, setelah melakukan pengamatan lebih lanjut, Mayer tidak menemukan adanya mikroba penyebab penyakit tersebut. Ia menduga bahwa penyakit mosaic disebabkan oleh bakteri yang berukuran kecil yang tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya.
(Sumber: Dinus.ac.id)
2. Dmitri Ivanowsky, Ahli Biologi Rusia (1892)
Dmitri Ivanowsky (Sumber: id.wikipedia.org)
Dmitri Ivanowsky melakukan pengujian kembali hasil percobaan Adolf Mayer, Ia mencoba melewatkan ekstrak daun tembakau yang sudah terkena penyakit mosaic melalui suatu saringan porselen yang dirancang khusus untuk menyaring bakteri ternyata ekstrak. Hasil saringan tersebut masih dapat menyebabkan penyakit. Ia berkesimpulan: Pertama, penyakit mosaic tersebut merupakan baketri pathogen yang berukuran kecil, sehingga dapat melewati saringan. Kedua, bakteri tersebut mungkin mengandung racun penyebab penyakit mosaik.
3. Martius Beijerinck, Ahli Mikrobiologi (1897)
Martius Beijerinck (Sumber: id.wikipedia.org)
Martius Beijerinick, melakukan pengamatan lanjutan kepada uji coba yang telah dilakukan oleh dua ilmuan sebelumnya yaitu Adolf Mayer dan Dimitri Ivanwsky, yaitu menyemprotkan hasil saringan dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit ke tanaman tembakau yang sehat secara bertingkat. Hasil dari pengujian tersebut ternyata masih tetap semua tanaman tembakau menjadi sakit. Ia berkesimpulan banwa penyakit mosaic mungkin disebabkan oleh partikel yang sangat kecil dan sederhana dibandingkan bakteri.
4. Wendell M. Stanley, Saintis Amerika Serikat (1935)
Wendell M. Stanley (Sumber: id.wikipedia.org) Wendell M. Stanley pada tahun 1935 melakukan penelitian berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tersebut yang kemudian dikenal dengan nama virus mosaic tembakau (tobacco mosaic virus atau TMV). Ia dapat membuktikan virus sebagai makhluk peralihan antara makhluk hidup dengan cara mengkristalkannya.
Hasil kristalisasi (Sumber: jstor.org)
Kapsid. Kapsid merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang menjadi lapisan pembungkus untuk DNA atau RNA pada virus. Kapsid ini dapat dijumpai pada bagian kepala virus. Kapsomer. Kapsomer merupakan bagian pada struktur tubuh virus yang mengandung sedikit protein dan akan saling bergabung untuk membentuk kapsid. Sel pembungkus. Sel pembungkus merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang melapisi DNA atau RNA. Sel pembungkus ini mengandung lipoprotein atau lipid dan protein yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang virus. Selubung dan serabut ekor. Selubung dan serabut ekor merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang digunakan oleh virus untuk melekatkan tubuhnya ke sel inang. Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Virus memiliki beberapa ciri – ciri. Adapun ciri -ciri virus tersebut yaitu: Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA. Ukuran virus sangat kecil. Ukuran virus yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m) Tubuh dari virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal sebagai parasit intraseluler obligat. Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak. Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan silindris. Klasifikasi Virus Setelah memahami tentang struktur tubuh virus. Selanjutnya, bagaimana klasifikasi virus? Klasifikasi untuk jenis – jenis virus didasarkan pada hal – hal tertentu, yaitu sebagai berikut ini. 1. Berdasarkan pada organisme yang diserang Virus dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Pertama, bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri. Contoh dari bakteriofage yaitu virus T6, T4, dan T2. Kedua, virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan. Virus ini, seperti Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera, Rous Sarcoma Virus atau RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma yang dapat menyebabkan tumor. Ketiga, virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan. Virus tumbuhan ini seperti virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi, Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada jeruk, dan Tobacco Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mozaik atau bercak kuning pada tanaman tembakau. 2. Berdasarkan susunan asam nukleat Pengelompokan virus tersebut dapat dibedakan sebagai berikut. Pertama, virus dengan DNA pita tunggal atau ssDNA, contoh Parvovirus di mana harus melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh. Kedua, virus dengan DNA pita ganda atau dsDNA, contohnya yaitu Adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan. Ketiga, virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, di mana virus ini ssRNA berperan sebagai mRNA yang pembawa pesan kode gen RNA. Contoh virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif yaitu Picorna yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit polio. Keempat, RNA pita tunggal atau ssRNA negatif, di mana pada virus ini ssRNA sebagai cetakan mRNA. Contoh RNA pita tunggal yaitu Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies. RNA pita ganda atau dsRNA, contohnya yaitu Reovirus yang dapat menyebabkan diare. Dalam penamaan tersebut terdapat huruf ss merupakan kepanjangan dari single stranded atau rantai tunggal. Sedangkan, ds kepanjangan dari double stranded atau rantai ganda. Sebelumnya, sempat disinggung tentang bakteriofage. Bakteriofage merupakan suatu kesatuan biologis yang paling sederhana yang mampu melakukan replikasi dirinya atau melakukan penggandaan diri menjadi lebih banyak. Tubuh dari bakteriofage ini terdiri atas kepala, ekor, dan serabut ekor. Ekor fage ini berfungsi untuk alat penginfeksi ke sel inang. Proses infeksi dari bakteriofage ini pada sel bakteri juga digunakan oleh virus untuk berkembang biak. Proses di atas dapat dibedakan menjadi dua jenis. Jenis dari proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri yaitu lisogenik dan litik atau virulen.