RPP Ipa Terpadu Tema Biogas
RPP Ipa Terpadu Tema Biogas
(RPP)
NAMA NIM
SRI NUUR JANNAH ACB 116 001
HENNY PUSPITA SARI ACB 116 002
AGUSTINAE ACB 116 004
FITRIADI HADI PRAYETNO ACB 116 028
YUANDRIAWAN O. P ACB 116 041
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI .2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI .3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI .4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajaridisekolahdan sumber lainyang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk
kelangsungan hidup
2
1. Menyebutkan teknologi ramah lingkungan
2. Menyebutkan teknologi tidak ramah lingkungan
3. Menyebutkan sumber energi terbarukan
4. Mengidentifikasi penerapan teknologi ramah lingkungan yang ada di sekitar
5. Menyebutkan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan
E. Materi
Berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, teknologi dapat dibagi menjadi
teknologi tidak ramah lingkungan dan teknologi ramah lingkungan. Teknologi tidak
ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti minyak bumi atau batu bara, menghasilkan limbah yang
berbahaya bagi lingkungan serta berpotensi merusak keseimbangan alam, dan
ekosistem. Teknologi ramah lingkungan merupakan bentuk aplikasi teknologi dengan
tujuan memberi kemudahan bagi aktivitas dan pemenuhan kebutuhan manusia dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Beberapa prinsip teknologi ini
diantaranya adalah tidak menghasilkan limbah yang berbahaya serta menggunakan
energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.
Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang energi antara lain teknologi
biofuel, biogas, sel surya, dan pembangkit listrik tenaga air, te naga pasang surut air
laut, tenaga angin, geotermal, fuel cell, dan hydrogen power. Prinsip teknologi ramah
lingkungan di bidang energi adalah dengan memanfaatkan sumber energi alam yang
melimpah serta dapat diperbarui.
Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah biopori,
fitoremidiasi, teknologi toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air. Prinsip
teknologi ramah lingkungan di bidang lingkungan adalah dengan mengolah limbah
agar tidak berbahaya bagi lingkungan dan limbah dapat menghasilkan produk atau
sumber energi baru yang ber manfaat.
Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi, misalnya
kendaraan hidrogen, bus surya, mobil listrik. Sedangkan contoh teknologi ramah
lingkungan di bidang industri adalah biopulping.
Teknologi tidak ramah lingkungan pada umumnya menggunakan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi atau batu bara. Selain itu
teknologi tidak ramah lingkungan juga kurang memperhatikan kelestarian lingkungan.
3
Prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan ada 6 yaitu:
a. Refine adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini.
b. Reduce adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan
dengan optimalisasi proses atau operasional yang menghasilkan limbah
yang mengalami pemborosan
c. Reuse adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses
yang berbeda.
d. Recyle adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumber daya
untuk proses yang sama.
e. Recovery adalah kegiatan pengambilan kembali sebagaian material
penting dari aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau
dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.
f. Retrieve Energy adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai
bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematan energi
dalam proses produksi.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Guru mengucapkan salam pembuka Siswa menjawab salam dari guru
“Assalamualikum Wr. Wb,” “Waalaikumsalam Wr. Wb”
4
“Selamat pagi, anak-anak,” “Selamat pagi, Bu,”
2. Guru meminta salah satu siswa Salah seorang siswa bersedia
untuk memimpin doa. memimpin doa.
“Sebelum kita memulai pelajaran “Saya, Bu,”
kita pada hari ini, Ibu minta salah “Marilah teman-teman kita berdoa
satu dari kalian untuk meminta doa,” menurut agama dan kepercayaan kita
masing-masing. Berdoa, mulai!”
“Berdoa, selesai,”
3. Guru menanyakan kabar siswa dan Siswa menjawab pertanyaan guru
mengecek kehadiran siswa sesuai dengan kondisi dan situasi
“Anak-anak, bagaimana kabar kalian yang terjadi saat itu.
hari ini?”
“Apa ada yang tidak hadir?”
“Sudah siap mengikuti kegiatan
pembelajaran pada hari ini?”
2. Kegiatan Inti
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Mememotivasi siswa dan Mengamati: Siswa mengamati video
menyampaikan tujuan pembelajaran: yang ditayangkan.
Guru menayangkan video animasi
untuk menggali pengetahuan awal Menanya: Siswa mengajukan
siswa tentang pengertian dan pertanyan dari video yang
contoh sumber energi yang tidak ditayangkan
dapat diperbarui serta sumber
energi yang dapat diperbarui.
Selanjutnya guru mengaitkan
pengetahuan siswa tersebut
dengan beberapa dampak yang
ditimbulkan dari penggunaan
bahan bakar minyak (BBM)
sehingga saat ini mulai
dikembangkan teknologi yang
5
ramah lingkungan.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
“Untuk lebih jelasnya, hari ini kita
akan belajar mengenai teknologi
ramah lingkungan,”
“Adapun harapan Ibu, setelah
pembelajaran pada hari ini, kalian
dapat:
1. Menyebutkan teknologi ramah
lingkungan
2. Menyebutkan teknologi tidak
ramah lingkungan
3. Menyebutkan sumber energi
terbarukan
4. Mengidentifikasi penerapan
teknologi ramah lingkungan
yang ada di sekitar
5. Menyebutkan prinsip-prinsip
teknologi ramah lingkungan
2. Mengarahkan siswa melakukan Mengumpulkan informasi: Siswa
kegiatan diskusi berdiskusi dengan teman di
Guru mengarahkan siswa kelompoknya mengenai masalah
mengerjakan kegiatan “Ayo Kita yang disajikan.
Diskusikan” terlebih dahulu
untuk memendorong siswa Siswa mengerjakan kegiatan
membangun pengetahuannya “Ayo Kita Diskusikan”
sendiri tentang apa yang
dimaksud dengan teknologi
ramah lingkungan.
Siswa mengerjakan kegiatan
Guru mengarahkan siswa untuk “Ayo Kita Cari Tahu”
mengerjakan “Ayo, Kita Cari
6
Tahu” untuk menggali
pemahaman siswa.
3. Memperkuat dan memperjelas materi Mengamati: Siswa mengamati video
Guru menyajikan informasi yang ditayangkan guru
kepada siswa melalui tayangan
video untuk memberikan
penguatan materi. Menanya: Siswa mengajukan
pertanyan dari video yang
Guru mengarahkan siswa untuk ditayangkan.
mengerjakan “Ayo Kita Cari
Tahu” untuk mengetahui
hubungan antara warna nyala api
dengan energi yang dipancarkan.
3. Kegiatan Penutup
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
7
1. Guru meminta siswa untuk Siswa melakukan
mengulang pembelajaran hari ini di
rumah dan mempersiapkan untuk
materi selanjutnya:
“Anak-anak, Ibu minta kalian
pelajari lagi pelajaran kita pada hari
ini agar bisa semakin memahami
tentang teknologi ramah lingkungan
2. Guru meminta salah seorang untuk Salah seorang siswa memimpin doa:
memimpin doa sebelum berakhir
pelajaran:
“Sebelum kita mengakhiri “Teman-teman, sebelum kita
pembelajaran kita pada hari ini, Ibu mengakhiri pelajaran IPA pada hari
minta salah satu dari kalian untuk ini, marilah kita berdoa sesuai
memimpin doa,” kepercayaannya masing-masing.
Berdoa, mulai,”
“Berdoa selesai,”
3. Guru mengucapkan salam penutup: Siswa menjawab salam
“Sekian pembelajaran kita pada hari “Waalaikumsalam Wr. Wb,”
ini. Ibu akhiri, Wassalamualaikum
Wr. Wb,”
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
1. Sebutkan contoh teknologi ramah lingkungan!
2. Sebutkan contoh teknologi tidak ramah lingkungan!
3. Sebutkan sumber energi terbarukan!
4. Apa saja penerapan teknologi ramah lingkungan yang ada di sekitar kita?
5. Sebutkan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan!
8
T
2
a3
b4
e5
l6
7
n
ilai siswa:
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒐𝒂𝒍
Nilai akhir: 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒐𝒂𝒍
Mengetahui,
Dosen Pengampu Praktikan
9
Lampiran
Soal Evaluasi
1. Sebutkan contoh teknologi ramah lingkungan!
2. Sebutkan contoh teknologi tidak ramah lingkungan!
3. Sebutkan sumber energi terbarukan!
4. Apa saja penerapan teknologi ramah lingkungan yang ada di sekitar kita?
5. Sebutkan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan!
1
d. Recyle adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumber daya untuk
proses yang sama.
e. Recovery adalah kegiatan pengambilan kembali sebagaian material penting
dari aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan
untuk proses atau keperluan lain.
f. Retrieve Energy adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan
bakar atau dalam
2
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KEGIATAN 1
3
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KEGIATAN 2
4
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KEGIATAN 3
5
A. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan
a. Biofuel
Biofuel, merupakan teknologi penyediaan energi alternatif
dengan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Biofuel, berasal dari bahan-bahan organik.
Tahukah kamu apa yang membedakan biofuel dengan bahan
bakar fosil? Keduanya memang berasal dari bahan-bahan
organik tetapi biofuel dapat diolah langsung dari bahan organik
seperti tumbuh-tumbuhan sedangkan bahan bakar fosil berasal
dari hewan atau tumbuhan yang telah mati selama jutaan
tahun yang lalu.
Ada dua jenis biofuel yaitu dalam bentuk etanol dan
biodiesel. Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang
dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia
gas alam. Beberapa tumbuhan yang mengandung karbohidrat
tinggi seperti jagung, sorgum, atau singkong biasanya
digunakan untuk menghasilkan etanol. Sedangkan biodiesel
merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari
lemak nabati. Penggunaan bahan bakar dengan sumber alam
yang dapat diperbaharui akan sangat membantu kita untuk
menjamin kelestarian lingkungan dan ketergantungan pada
ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis. Selain itu
sisa pembakaran dari biofuel juga lebih ramah lingkungan.
b. Biogas
Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang saat ini
sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk kebutuhan
rumah tangga di Indonesia. Biogas diperoleh dari proses
fermentasi bahan- bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri
yang hidup di lingkungan tanpa oksigen). Bakteri anaerob
tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana (CH4)
sebesar 75%, dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen,
dan hidrogen sulfida. Namun demikian, gas yang digunakan
sebagai sumber bahan bakar adalah gas metana. Bahan organik
yang paling sesuai untuk produksi biogas adalah bahan organik
yang berbentuk padat, cair, dan homogen. Saat ini kotoran dan
urin hewan ternak menjadi pilihan yang sesuai untuk produksi
biogas.
Teknik pembutan biogas secara sederhana dapat dilihat
pada Gambar 9.4. Lingkungan yang memiliki peternakan,
tempat atau pabrik pengolahan makanan, seperti tempat
pembuatan tahu, tempe, ikan pindang, dan brem, merupakan
tempat strategis bagi pembuatan biogas.
8
Pengaduk bahan Instalasi Biogas
organik, seperti
kotoran hewan
ternak
Pipa pengeluaran gas
Penutup Zat sisa berupa
Toilet Kubah beton
Gas metana
9
tinggi sehingga ketika dilepaskan dapat memutar turbin dan
menghasilkan listrik.
10
(a) (b)
Sumber: Bhopal, 2012
Gambar 9.6 (a) Skema Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Air, (b)
Pembangkit Listrik yang Telah diterapkan di Masyarakat
11
dan muara, level ketinggian air dapat naik atau turun hingga 6
meter bahkan lebih. Bendungan dibangun melintasi bibir pantai
dan muara untuk mengambil energi pada aliran air laut ini untuk
digunakan sebagai hydropower. Saat ini masih sedikit negara
yang menerapkan teknologi ini. Salah satu negara yang sudah
menerapkan yaitu di kota La Rance, Prancis. Hal ini disebabkan
pembangunan teknologi ini membutuhkan biaya yang sangat
besar, alat mudah rusak akibat korosi oleh air laut dan badai,
serta di dunia hanya sedikit daerah yang cocok untuk dibangun
teknologi ini.
12
Ada dua jenis pembangkit listrik tenaga angin yang saat ini
dikembangkan, yaitu: pembangkit listrik tenaga angin yang
dibangun di daratan dan yang dibangun di pantai seperti yang
tampak pada Gambar 9.8.
(a) (b)
Sumber: Miller & Spoolman, 2012
Gambar 9.8 (a) Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Dibangun di Daratan,
(b) Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Dibangun di Lautan
13
murah. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan di negara kita
sehingga belum ada pembangkit listrik tenaga angin yang
dibangun dalam skala besar. Meskipun demikian, di Indonesia
sudah mulai mencoba membangun pembangkit listrik tenaga
angin, misalnya di Nusa Penida, yaitu suatu pulau kecil di
selatan pulau Bali dan juga di Nusa Tenggara Timur.
Setelah mengetahui beberapa kendala dalam penerapan
pembangkit listrik tenaga angin bukan berarti kita tidak dapat
mencoba menerapkannya di Indonesia. Hal tersebut bukanlah
alasan bagi kita untuk tidak berusaha mencoba teknologi
tenaga angin ini, justru sebagai anak bangsa kita harus terus
berupaya melakukan inovasi dalam mengembangkan teknologi
baru agar dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut. Coba perhatikan daerah tempat tinggalmu, apabila
daerahmu merupakan tempat yang memiliki angin yang cukup
besar dan stabil mungkin saja suatu saat nanti kamu dapat
membangun pembangkit listrik tenaga angin untuk mencukupi
kebutuhan listrik di daerahmu secara mandiri.
14
senyawa hidrokarbon yang dapat terbakar, serta sedikit sulfur,
oksigen, dan nitrogen. Minyak ini terbentuk dari makhluk hidup
yang telah mati pada jutaan tahun yang lalu terjebak dalam
suatu ruang yang ditutupi
oleh bebatuan di dalam tanah atau di dasar laut. Jenis
minyak ini menyusun 30% dari persediaan minyak bumi.
Untuk mengambilnya kita harus mengebor ke dalam ruangan
yang berisi minyak tersebut lalu memompanya keluar. Setelah
beberapa tahun, cadangan minyak dalam ruang ini akan
menipis hingga akhirnya habis. Setelah dipompa keluar minyak
ini lalu disalurkan melalui pipa, truk, atau kapal minyak menuju
kilang minyak. Di kilang minyak ini minyak mentah dipanaskan
untuk memisahkan komponen-komponen penyusunnya
berdasarkan titik didih. Secara sederhana proses penyulingan
minyak bumi dapat kamu lihat pada ilustrasi Gambar 9. 22
berikut ini.
Titik Didik Paling Rendah
20 C
Bensin
120 C
Avtur
170 C
Minyak Mentah
Minyak Tanah
Panas
Pelumas
Tungku
Pembakaran Aspal
600 oC
15
jenis ini banyak terdapat di Kanada.
Namun, eksploitasi sumber ini memiliki banyak dampak
berbahaya terhadap tanah, udara, air, makhluk hidup, dan
iklim. Sebelum dilakukan penambangan, hutan terlebih
dahulu ditebang, aliran air dikeringkan, dan beberapa aliran
sungai dialihkan. Selanjutnya, timbunan seperti tanah berpasir,
bebatuan, dan tanah lempung diambil sehingga terlihat
bebatuan dan pasir minyak. Selanjutnya, bebatuan dan pasir
minyak tersebut digali dengan bantuan alat berat lalu dibawa
menggunakan truk besar menuju tempat pemrosesan
selanjutnya. Bebatuan dan pasir minyak dicampur dengan air
panas dan uap untuk diambil kandungan bitumennya lalu
diubah menjadi minyak mentah yang selanjutnya siap untuk
diolah di kilang minyak.
16
Sumber: Campbell, dkk., 2008
17
energi utama dalam waktu ratusan tahun. Permasalahan yang muncul
ketika kita menggunakan batubara sebagai bahan bakar adalah batubara
merupakan bahan bakar yang paling kotor di antara bahan bakar yang
lain. Bahkan sebelum batubara dibakar, proses produksi batubara
sehingga siap digunakan pun telah merusak tanah dan mencemari
air dan udara. Ketika batubara dibakar secara langsung dengan tanpa
menggunakan alat pengontrol pembakaran, maka dapat menyebabkan
polusi udara. Di dalam batubara banyak terkandung karbon dengan
sedikit sulfur. Ketika dibakar sulfur akan dilepas dalam bentuk gas
belerang dioksida (SO2). Pembakaran batubara juga menghasilkan
partikel karbon hitam dalam jumlah yang sangat banyak. Partikel-
partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan
penyakit pernapasan. Secara sederhana proses pengolahan batubara
sebagai pembangkit listrik dapat kamu lihat pada ilustrasi gambar
berikut ini.
Generator
Turbin
Pembakar Menggunakan
Batubara
(a) (b)
Gambar 9.26 (a) Skema dan (b) Foto Pembangkit Listrik Tenaga Uap dengan
Tenaga Batubara
18