Makalah Hematologi Tentang Trombosit

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HEMATOLOGI TENTANG TROMBOSIT

Disusun oleh :

Kelompok I Gelombang II

Nicky yohana 1713453018

Sherly septiani 1713453026

Sodiana ningsih 1713453027

PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS


KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas
berkah dan rahmatNya saya telah berhasil menyusun makalah tentang
Trombosit ini.

Semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin
mengembangkan ilmunya. Makalah ini membahas tentang trombosit yang
terdapat dalam tubuh makhluk hidup.

Penulis menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang


maksimal, makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari
segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Oleh karna itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya, saya mengucapkan terima
kasih banyak.

Pekanbaru,

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara
merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan
oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme,
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. (Syaifudin.2009)
Darah merupakan alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling
utama alam tubuh kita. Darah terdiri dari elemen-elemen dan berbentuk plasma
yang jumlahnya setara. Elemen-elemen itu terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Trombosit
berperan penting dalam pembentukan bekuan darah (Tarwoto, 2008)

Trombosit dihasilkan dalam sumsum tulang melalui fragmentasi


sitoplasma megakaryosit. Prekursor megakaryosit-megakaryoblas muncul
melalui proses diferensiasi dari sel induk hemopoietik. Megakaryosit
mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik yang sinkron,
memperbesar volume sitplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi
kelipatan duanya. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya (paling
banyak pada stadium inti 8), sitoplasma menjadi granular dan trombosit
dilepaskan. Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikrovesikel dalam
sitoplasma sel yang menyatu membentuk membran pembatas trombosit. Tiap
megakaryosit bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4000 trombosit.
Interval waktu semenjak diferensiasi sel induk manusia sampai produksi
trombosit berkisar sekitar 10 hari.

Jumlah trombosit normal adalah sekitar 150.000-400.000 sel/mm3 dan


lama hidup trombosit yang normal adalah 7-10 hari. Hingga sepertiga dari
trombosit keluaran sumsum tulang dapat terperangkap dalam limpha yang normal,
tetapi jumlah ini meningkat menjadi 90% pada kasus sphlenomegali berat.
Trombosit dapat dihitung secara langsung maupun tak langsung. Cara langsung
dilakukan secara manual yaitu dengan metode Rees Ecker, Ammonium Oxalat 1%
dan otomatis (automatic cell counter). Ada cara tak langsung yaitu dengan metode
Fonio dan Barbara Brown
Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama
responhemostatis normal terhadap cidera vaskuler. Tanpa trombosit, dapat
terjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Reaksi
trombosit berupa adesi, sekresi, agregasi, dan fusi serta aktivitas
prokoagulannya sangat penting untuk fungsinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu trombosit?
2. Bentuk kelainan trombosit ?
3. Penyakit kelainan trombosit ?

1.3 TUJUAN MAKALAH


Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui defenis trombosit
dan mengetahui kelainan – kelainan pada trombosit.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah pembaca mampu mengetahui
defeni trombosit dan mengetahui kelianan – kelainan pada trombosit.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Trombosit

Trombosit merupakan elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel


darah yang berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit
mengandung faktor pembekuan darah adenenosine trifosfat (ADP) dan adenosine
trifosfat (ATP), serotonin, katekolamin, dan kalsium. Trombosit melekat pada
lapisan pembuluh darah yang rombak (luka) dengan membentuk plug trombosit
(Rukman, 2010).

Morfologi trombosit berbentuk bulat atau oval, berukuran 1-4 , tidak


berinti, sitoplasma biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai Normal trombosit
adalah 250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara 150.000
hingga 400.000/ mm 3 (Maha, 2010).

Pemeriksaan trombosit termasuk salah satu pemeriksaan hematologi yang


banyak diminta dilaboratorium klinik. Disebabkan oleh makin meningkatnya
kebutuhan akan data tersebut dalam upaya membantu menegakkan diagnosis.
Meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung trombosit, maka pemeriksaan
hitung sel cara manual tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Walaupun
demikian, hitung trombosit secara manual masih dipertahankan. Disebabkan
hitung trombosit secara manual masih merupakan metode rujukan. Keuntungan
lain ialah hitung secara manual adalah dapat dilakukan dilaboratorium yang tidak
ada aliran listrik dan juga karena harga sebuah alat hitung otomatis cukup mahal
(Gandasoebrata, 2010).

2.2 Produksi Trombosit


Sel trombosit berasal dari sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma
megakariosit. Megakariosit merupakan megakarioblas yang dberdiferensiasi dari
sel induk hemopoietik. Mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik,
memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi
dua kali lipat, sitoplasma bergranular dan trombosit dilepaskan. Setiap megakariosit
dapat melepaskan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari diferensiasi sel induk
hemopoietik sampai produksi trombosit sekitar 10 hari .

Produksi trombosit dipengaruhi oleh interlekin 1, interlekin 6, interlekin 11


dan trombopoietin yang dihasilkan oleh hati dan ginjal, trombopoietin mampu
meningkatkan jumlah megakariosit dan kecepatan maturasinya mulai dari
pertumbuhan megakariosit sampai terlepasnya trombosit (Oehadian, 2003).

2.3. Fungsi Trombosit


Trombosit berfungsi membentuk sumbatan mekanis saat respon hemostatik
terhadap luka, dan vaskular. Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah.
Trombosit akan berkumpul di tempat terjadinya luka, lalu memicu benang – benang
fibrin yang kemudian menyatu dan menutupi perdarahan. Hal ini terjadi karena fungsi
trombosit yaitu adhesi, pelepasan, agregasi, aktivitas prokoagulan dan fusi.

2.4 Penyebab gangguan pembekuan darah


Gangguan pembekuan darah adalah kondisi yang mengganggu proses
koagulasi alias pembekuan darah. Normalnya, darah akan langsung mulai membeku
setelah cedera terjadi untuk mencegah Anda mengalami kehilangan banyak darah yang
bisa berakibat fatal.

Gangguan pembekuan darah juga bisa disebabkan oleh:

 Defisiensi vitamin K

 Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya antikoagulan (yang memang
bekerja menghambat proses pembekuan darah).






2.5 Kelainan Pada Trombosit
1. ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)

ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan


darah yang penyebabnya berkaitan erat dengan sistim imun atau
kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel pembekuan darah
atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan
pendarahan. Normalnya trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per
kilometer darah. Tapi pada penderita ITP jumlah trombositnya hanya 20
ribu-25 ribu per kilometer darah. Ciri khas penderita ITP adalah kulit
sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering mimisan.
Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka
penyakit Demam Berdarah. Penyebab pastinya sampai hari ini masih
dalam tahap penelitian. Ini merupakan suatu keadaan yang cukup sulit.
Karena pada masing-masing orang pun ego imunnya berbeda-beda. Ada
yang berat, ada yang ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula yang
tidak respons dengan obat.

2. Drug Induced Trombocytopenia (DIT)


Trombositopenia yang diinduksi obat (DIT) adalah suatu keadaan
dimana terjadi trombositopenia setelah pemakaian obat.

3. Trombositopenia
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit kurang dari
200.000/mm3 dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan
risiko pendarahan hebat, bahkan dengan cedera ringan atau perdarahan
spontan kecil.
Trombositopenia primer dapat terjadi akibat penyakit otoimun yang
ditandai oleh pembentukan antibodi terhadap trombosit, misalnya pada :

o Penggantian darah yang masif atau transfuse ganti


(karena platelet tidak dapat bertahan di dalam darah
yang ditransfusikan).
o Pembedahan bypass kardiopaskuler.

o Keadaan-keadaan yang melibatkan pembekuan dalam


pembuluh darah (komplikasi kebidanan, kanker,
keracunan darah, akibat bakteri gram negative,
kerusakan otaktraumatic.

Sebab-sebab Trombositopenia sekunder adalah berbagai obat atau


infeksi virus atau bakteri tertentu, misalnya pada penyakit:

Obat-obatan (heparin, kunidin,kuinin, antibiotic yang
mengandung sulfa, beberapa obat diabetes per-oral, garam
emas, rifamicin).

Infeksi berat disertai septicemia (keracunan darah).

Leukemia kronik pada bayi

Limpoma

Infeksi HIV.
4. Trombositosis

Trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit diatas


400.000/mm3 dalam sirkulasi. Dan ini berkaitan dengan peningkatan
risiko trombosit dalam system pembuluh. Apabila terjadi
berkepanjangan akan mengalami memar dan perdarahan, karena
trombosit habis terpakai.

Trombositosis dibagi menjadi dua yaitu:


 Trombositosis primer
Trombositosis primer dapat terjadi pada polisitemia
vera atau leukemia grunulomasitik kronik dimana
bersama kelompok sel lainnya mengalami poliferasi
abnormal sel megakariosit dalam sumsum tulang.
 Trombositosis sekunder
Terjadi akibat infeksi, olahraga, ovulasi, dan stress
atau kerja fisik disertai pengeluaran trombosit dari
pool cadangan ( dari limpa) atau saat terjadinya
peningkatan permintaan sumsum tulang seperti pada
pendarahan atau pada anemia hemolitik. Jumlah
trombosit yang meningkat juga ditemukan pada
orang yang limpanya sudah dibuang dengan
pembedahan. Limpa adalah tempat penyimpanan dan
penghancuran utama trombosit, splenektomi tanpa
disertai pengurangan pembentukan sumsum tulang
juga dapat menyebabkan trombositosis.



 
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN

Trombosit elemen terkecil dalam struktur darah, merupakan sel darah yang
berperan penting dalam hemostasis, karena granula trombosit mengandung faktor
pembekuan darah adenenosine trifosfat (ADP) dan adenosine trifosfat (ATP),
serotonin, katekolamin, dan kalsium. Morfologi trombosit berbentuk bulat atau oval,
berukuran 1-4 , tidak berinti, sitoplasma biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai
Normal trombosit adalah 250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran
antara 150.000 hingga 400.000/ mm 3

Sel trombosit berasal dari sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma


megakariosit. Trombosit berfungsi membentuk sumbatan mekanis saat respon
hemostatik terhadap luka, dan vaskular. Trombosit berperan penting dalam
pembekuan darah.

3.2 SARAN
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta
kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi.
Utnuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca
mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin.2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta.


Salemba medika.

Tarwoto. 2008. Keperawatan Medical Beah. Jakarta : Trans Info Media

Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.

Maha, D. P., 2010. Perbandingan Kadar Trombosit pada Ibu Hamil Normal,
Penderita Pre-eklamsia dan Eklamsia di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Rukman, K., 2010. Hematologi Teori dan Praktek. Semarang: s.n.

Oehadian, A., 2003. Trombositemi Esensial. Bandung: s.n.

A.V. Hoffbrand, J.E. Petit, P.A.H. Moss, Kapita Selekta Hematologi Edisi
4,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 2005: 221, 295

Anda mungkin juga menyukai