Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Panjang
gelombang(>=10) :
20
Lebar pulsa
(lebih kecil dari
L): 10
2. L=input('Panjang
gelombang(>=10) :
');
P=input('Lebar
pulsa (lebih
kecil dari L):
');
for n=1:L
if n<=P
x(n)=1;
else
x(n)=0;
end
end
t=1:L;
subplot(3,1,1)
stem(t,x)
for n=1:L
if n<=P
v(n)=1;
else
v(n)=0;
end
end
t=1:L;
subplot(3,1,2)
stem(t,v)
Panjang
gelombang(>=10) : 25
Panjang
gelombang(>=10) : 20
Panjang
gelombang(>=10) : 25
Panjang
gelombang(>=10) : 25
Panjang
gelombang(>=10) : 30
12. L=input('Banyaknya
titik sampel(>=20):
');
f1=input('Besarnya
frekuensi gel 1
adalah Hz: ');
f2=input('Besarnya
frekuensi gel 2
adalah Hz: ');
teta1=input('Besarnya
fase gel 1(dalam
radiant): ');
teta2=input('Besarnya
fase gel 2(dalam
radiant): ');
A1=input('Besarnya
amplitudo gel 1: ');
A2=input('Besarnya
amplitudo gel 2: ');
%Sinus pertama
t=1:L;
t=2*t/L;
y1=A1*sin(2*pi*f1*t +
teta1*pi);
subplot(3,1,1)
stem(y1)
%Sinus kedua
t=1:L;
t=2*t/L;
y2=A2*sin(2*pi*f2*t +
teta2*pi);
subplot(3,1,2)
stem(y2)
13. L=input('Banyaknya
titik sampel(>=20):
');
f1=input('Besarnya
frekuensi gel 1
adalah Hz: ');
f2=input('Besarnya
frekuensi gel 2
adalah Hz: ');
teta1=input('Besarnya
fase gel 1(dalam
radiant): ');
teta2=input('Besarnya
fase gel 2(dalam
radiant): ');
A1=input('Besarnya
amplitudo gel 1: ');
A2=input('Besarnya
amplitudo gel 2: ');
%Sinus pertama
t=1:L;
t=2*t/L;
y1=A1*sin(2*pi*f1*t +
teta1*pi);
subplot(3,1,1)
stem(y1)
%Sinus kedua
t=1:L;
t=2*t/L;
y2=A2*sin(2*pi*f2*t +
teta2*pi);
subplot(3,1,2)
stem(y2)
14. L=input('Banyaknya
titik sampel(>=20):
');
f1=input('Besarnya
frekuensi gel 1
adalah Hz: ');
f2=input('Besarnya
frekuensi gel 2
adalah Hz: ');
teta1=input('Besarnya
fase gel 1(dalam
radiant): ');
teta2=input('Besarnya
fase gel 2(dalam
radiant): ');
A1=input('Besarnya
amplitudo gel 1: ');
A2=input('Besarnya
amplitudo gel 2: ');
%Sinus pertama
t=1:L;
t=2*t/L;
y1=A1*sin(2*pi*f1*t +
teta1*pi);
subplot(3,1,1)
stem(y1)
%Sinus kedua
t=1:L;
t=2*t/L;
y2=A2*sin(2*pi*f2*t +
teta2*pi);
subplot(3,1,2)
stem(y2)
subplot(3,1,3)
stem(conv(y1,y2))
15. L=input('Banyaknya
titik sampel(>=20):
');
f1=input('Besarnya
frekuensi gel 1
adalah Hz: ');
f2=input('Besarnya
frekuensi gel 2
adalah Hz: ');
teta1=input('Besarnya
fase gel 1(dalam
radiant): ');
teta2=input('Besarnya
fase gel 2(dalam
radiant): ');
A1=input('Besarnya
amplitudo gel 1: ');
A2=input('Besarnya
amplitudo gel 2: ');
%Sinus pertama
t=1:L;
t=2*t/L;
y1=A1*sin(2*pi*f1*t +
teta1*pi);
subplot(3,1,1)
stem(y1)
%Sinus kedua
t=1:L;
t=2*t/L;
y2=A2*sin(2*pi*f2*t +
teta2*pi);
subplot(3,1,2)
stem(y2)
subplot(3,1,3)
stem(conv(y1,y2))
C. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan kali ini yaitu :
1. Proses operasi konvolusi pada dua sinyal dilakukan dengan mengali, menjumlah, dan
menggeser ke kiri dan ke kanan (beberapa step).
2. Pengaruh konvolusi pada suatu sinyal adalah meningkatkan amplitudo dan bisa untuk
menyaring noise yang dibuat.