Anda di halaman 1dari 10

Nama: Ariel Vinsensus

NIM: 11217177
Pertemuan 1-2 Kitab Suci Sumber Mengenal Yesus

Kitab Suci merupakan kumpulan karangan yang berasal dari zaman yang berbeda-
beda dengan latar belakang kebudayaan, politik dan juga agama yang berlain-
lainan. Karangan yang ditulis antara tahun 1000 SM dan 100 M berangsur-
angsur dikumpulkan, dan sejak abad keempat dibuat menjadi satu buku. Jumlah
karangan atau “buku” ada 72 yang terdiri dari 45 buku Perjanjian Lama (atau 46
kalau Yeremia dan Ratapan dihitung tersendiri) dan 27 buku Perjanjian Baru.
PL: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-Hakim, Rut,
I-II Samuel, I-II Raja, I-II Tawarikh, Ezra, Nehemia, Tobit, Yudit, Ester, I-II
Makabe, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Kebijaksanaan,
Yesus bin Sirakh, Yesaya, Yeremia (+ Ratapan), Barukh, Yehezkiel, Daniel, Hosea,
Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia,
Maleakhi.
PB: Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah para Rasul, Surat-surat kepada umat
dl Roma, I-II Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, I-II Tesalonika, Surat-surat
kepada Timotius I-II, Titus, Filemon, Surat kepada umat Ibrani, Surat Yakobus, I-
II Petrus, I-II-III Yohanes, Yudas, Kitab Wahyu.

Perlu diperhatikan bahwa anugerah ketidak-sesatan tidak diberikan kepada orang


perorangan, melainkan kepada umat seluruhnya. Begitu juga ketidak-sesatan
dalam bimbingan tidak dimiliki oleh uskup-uskup perorangan, juga tidak oleh
paus, melainkan oleh para uskup bersama sebagai dewan pimpinan Gereja dan
paus sebagai kepala dewan itu. Hal itu diterangkan dengan cukup jelas dan
mendetail dalam LG 25. Di situ ditetapkan juga bahwa pernyataan pemimpin itu
selalu harus bersifat resmi, dan disampaikan secara resmi pula; maksudnya,
sebagai pernyataan dan kesadaran seluruhumat. Maka pernyataan seperti itu
tanpa arti, kalau umat tidak terlibat dalam proses pengolahannya.
Pertemuan 3-4 Hakikat dan Makna Kerajaan Allah Sebagai Inti dan
Wujud Karya Yesus di Tengah Dunia
Situasi geografis Palestina Secara geografis Palestina dibagi atas tiga daerah
yang cukup berbeda.Yudea merupakan daerah pegunungan yang terletak di
sekitar Yerusalem dan Bait Allah. Lahan daerah ini agak gersang dan kering. Di
sini dibudidayakan buah zaitun dan Iain-lainnya, sedangkan peternakan
kambing dan domba merupakan kegiatan yang tersebar luas. Penduduknya
selain petani garapan dan gembala, adalah buruh-buruh di Yerusalem dan
kaum elit di kota-kota,khususnya kota Yerusalem. Penduduk Yudea
menganggap dirinya orang Yahudi asli. Yudea, khususnya Yerusalem dan Bait
Allah adalah pusat agama, pusat kehidupan politik, ekonomi, dan budaya pada
umumnya. Samaria adalah wilayah yang terletak antara Yudea dan Galilea.
Penduduknya berdarah campuran. Orang-orang Yahudi sudah berbaur dan
menikah campur dengan penduduk asli dan penduduk sekitar. Oleh orang-
orang Yudea, mereka dianggap tidak murni Yahudi lagi.Mereka dianggap
setengah kafir dan selalu dilecehkan oleh orang-orang yang menganggap
dirinya masih murni. Pada perayaan-perayaan keagamaan Yahudi, mereka
tidak lagi pergi ke Yerusalem. Ingat akan kisah-kisah Injil yang menceritakan
orang-orang Samaria selalu diremehkan oleh bangsa Yahudi, tetapi selalu
ditokohkan oleh Yesus.

Pertemuan 5-6 Makna Segsara Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus


1. Wafat Yesus adalah konsekuensi dari berita tentang kerajaan Allah
Yesus sudah memberi contoh bagaimana bertumbuh dan berbuah di dalam
Kristus dengan memberitakan tentang kerajaan Allah. Wafatnya Yesus tidak bisa
dipisahkan dari riwayat perjalanan karyaNya dan hidupNya. Yesus sudah
memberikan kita teladan apa tujuan hidup orang Kristen. Yesus sudah mengambil
risiko dengan penderitaan dan kesengsaraanNya yang ditanggungNya. Yesus pun
sudah memberitahukan kepada murid-muridNya bahwa Ia akan menderita dan
mati di kayu salib. Tugas Yesus adalah untuk memberitakan kerajaan Allah yang
dilakukanNya melalui firmanNya dan tindakanNya nantinya membawa diriNya ke
dalam penderitaan.

Berita yang dibawa oleh Yesus dan tindakanNya dinilai sangat bahaya. Para
penguasa, penatua Yahudi, para imam kepala, dan para ahli taurat dibuatNya
tersinggung dengan segala yang dilakukan oleh Yesus. Yesus sadar bahwa
kesaksianNya yang paling kuat dan paling terakhir adalah kesungguhanNya
dalam membawakan berita tentang kerajaan Allah adalah mati demi wartaNya
tersebut. Jika Yesus lari dari risiko untuk membakan berita kerajaan Allah maka
lain lagi ceritanya bahkan mungkin Ia tidak mungkin dipercayai lagi. Alhasil, Yesus
pun mau tidak mau mengambil sikap untuk menghadapi risiko dengan tegar.
Yesus percaya dengan sikapNya yang Ia ambil akan membuat kemudian hari para
muridNya berani ambil risiko seperti diriNya untuk memberitakan kerajaan Allah
meski pun harus merelakan nyawa murid-murid Yesus.

2. Wafat Yesus merupakan tanda ketaatan dan kesetiaanNya kepada Bapa


Contoh kesetiaan dalam alkitab yang tiada duanya adalah Yesus karena Yesus
menerima semuanya dengan rela karena itu lah yang dikehendaki Bapa untuk
rencana penyelamatanNya. Yesus menilai kematianNya bukan sebagai nasib
tetapi sebagai kurban yang mengeratkan perjajian baru antara Allah dengan
manusia. Para murid Yesus sudah diberi contoh untuk melaukan apa pun demi
kesetiaannya dengan kerajaan Allah. Tugas untuk memberitakan kerajaan Allah
menuntut kesetiaan sapmpai menaruhkan nyawa. Peristiwa salib bukanlah
kegagalan bagi Yesus melainkan awal dari bentuk karya Allah yaitu penyelamatan.
Makna sengsara dan wafat Yesusadalah sebaagai penyelamat yang
memperbaharui kehidupan manusia.

Yesus bangkit di hari ke-3 setelah hari kematianNya. Makna sengsara dan wafat
Yesus membuktikan cinta kasih Allah kepada manusia. Yesus setia kepada
kehendak Bapa sampai mati karena Ia menyadari bahwa kematianNya
merupakan rencana dari Bapa. Yesus menyatakan firman yang ditulis di dalam
yohanes 4 : 34 bahwa menuruti kehendak Bapa adalah makananNya. Yesus mati
menggantikan ketidaktatan kita dengan ketaatanNya seperti yang dituliskan di
dalam roma 5 : 19 bahwa ketidaktaatan satu orang membuat semua orang
berdosa demikian juga ketaatan satu orang membuat semua orang benar. Dan
seperti yang dituliskan ke dalam kitab yesaya 53 : 10-12 bahwa Yesus
menyelesaikan tugasNya sebagai hamba yang menderita.

3. Wafat Yesus sebagai tanda bentuk solidaritas antara Ia dengan manusia


Menurut Paulus, bagi orang-orang yang percaya, Yesus disalibkan mempunyai
arti baru sebagai kekuatan dan hikmah dari Allah. Wafatnya Yesus di kayu salib
adalah karya Allah. Dengan Yesus disalib, kita tahu Allah menyertai hidup manusia
an Allah yang berbelas kasih karena tidak pernah meninggalkan manusia sekali
pun manusia menglami kesengsaraan Allah tetap beserta kita. Kesengsaraan dan
wafatnya Yesus menjadi tanda agung akan kehadiran Allah yang Mahakasih. Allah
dalamm diri Yesus adalah Allah yang solider dengan manusia. Ia telah hidup
sebagai dan dengan manusia sampai mati sebagai manusia yang kematianNya
pun kematian yang paling hina. Yesus rela mati disalib di antara 2 penjahat.
4. Wafat Yesus adalah bentuk untuk menyelamatkan manusia
Wafatnya Yesus yang mengerikan bukanlah suatu kebetulan melainkan bagian
dari misteri penyelamatan Allah. Alkitab sudah menuuatkan tentang rencana
penyelamatan Ilahi melali kematian hambaKu yang benar. 1 korintus 15 : 3
menuliskan bahwa Kristus telah mati karena dosa kita sesuai dengan Kitab Suci.
Hal ini ditegaskan juga dalam 1 petrus 1 : 18-19 bahwa kita telah ditebus dari cara
hidup kita yang sia-sia bukan dengan barang fana, perak, dan emas melainan
dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang tidak bernodan dan tidak
bercacat. Kitab 2 korintus 5 : 21 juga menuliskan bahwa Yesus yang tidak
mengenal dosa dibuatNya menjadi dosa karena kita dan karena Yesuslah kita
dibenarkan oleh Allah. Penyerahan diri Yesus kepada Allah telah menyatukan kita
kembal kepada Allah

5. Kisah hidup Yesus tertulis di 4 kitab injil yaitu Matius, Markus, Lukas,
Yohanes
Secara garis besar kisah sengsara Yesus sampai wafatNya dimulai dari Yesus
berdoa di Taman Getsemani kemudian ditangkap di tempat yang sama lalu dibawa
ke hadapan para penguasa kemudian disiksa setelah itu dijatuhi hukuman mati
lalu memikul salib kemudian disalibkan di Bukit Golgota sebelum wafat Ia
menyerahkan nyawaNya kepada kemudian wafat. Lebih sedih lagi karena orang
yang melaporkan Yesus adalah muridNya yang bernama Yudas Iskariot dan saat
Yesus ditangkap ketiga muridNya yang menemani Yesus berdoa di Taman
Getsemani melarikan diri serta Ia disangkal oleh Petrus sebanyak 3 kali.

6. Wafatnya Yesus adalah untuk menebus dosa semua manusia di muka


bumi
Yesus adalah Anak Domba Allah yang menurut orang Yahudi pengampunan dosa
dilakukan makna sengsara dan wafat Yesus dengan mengorbankan anak domba
kepada Allah jadi Yesus yang sebagai Anak Domba Allah harus menumpahkan
darahNya satu kali untuk selamanya agar dosa semua manusia di muka bumi
dihapuskan.

Dari wafatnya Yesus, kita belajar apa itu arti kata pengorbanan. Kita dapat belajar
cara mengasihi karena Yesus pernah mengajarkan tidak ada yang lebih besar dari
kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya bagi sahabatnya. Itulah
beberapa makna yang dapat ita pelajari dari kematian Yesus di kayu salib.
Pertemuan 7-8 Makna Allah Tritunggal Mahakudus
Arti Allah Tritunggal Dalam Ajaran Alkitab
Pada Yohanes 10:30, Yesus memperlihatkan satu kesatuan yang tidak terpisah
dengan Allah dan pada Doa-nya yang terakhir bersama dengan para murid
sebelum sengsara-Nya, Yesus juga berdoa pada Bapa supaya semua murid
bisa menjadi satu sama seperti Bapa yang ada didalam Dia dan Dia didalam
Bapa, dengan ini bisa disimpulkan jika Yesus sudah menyatakan diri-Nya yang
serupa dengan Allah dan Ia adalah Allah itu sendiri. Ini juga mengingatkan kita
kembali pada makna kebangkitan Yesus pernyataan Allah Bapa, sebab Allah
Bapa bersabda Yesus adalah anak-Nya yang dikasihi pada waktu pembaptisan
Yesus.

Dalam Yohanes 15:26 juga menjelaskan kesatuan Yesus dengan Allah Bapa
dimana Yesus juga sudah menyatakan kesatuan Diri-Nya dengan Roh Kudus
yakni Roh yang sudah dijanjikan-Nya pada para murid yang disebut dengan
Roh Kebenaran dari Bapa. Roh tersebut adalah Roh Yesus sebab Ia
merupakan kebenaran. Kesatuan ini juga kembali dipertegas Yesus pada pesan
terakhir sebelum Ia naik ke surga, Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus…”(Mat 28:18-
20). Dalam Yohanes 5:7 juga kita bisa melihat pengajaran Yesus seperti Rasul
Yohanes yang mengajarkan jika Bapa, Firman yang adalah Yesus Kristus dan
Roh Kudus adalah satu.

1. Allah Adalah Esa


Dalam beberapa ayat Alkitab tersebut sudah menjelaskan pengertian Allah
secara jelas dan masih banyak ayat dalam Alkitab yang menjelaskan
tentang janji-janji Tuhan Yesus bagi orang percaya dan pengertian Allah
Tritunggal dalam arti yang tersamar. Dengan begitu banyak ayat yang
menjelaskan pengertian Allah adalah satu tersebut membuat kita sebenarnya
tidak lagi harus mempertanyakan dan ragu akan hal tersebut. Kesatuan Allah ini
meliputi Bapa, Yesus Kristus dan juga Roh Kudus dan bukan menjadi 3 pribadi
yang berbeda namun 1 kesatuan dan ketiganya merupakan kekal, sudah ada
sejak semula, tidak ada penciptanya dan bahkan sebelum semua ini terjadi.

Dalam Yohanes 17:5 juga kita bisa melihat Yesus menyatakan keberadaan-Nya
yang sudah ada bersama dengan Allah Bapa sebelum dunia diciptakan. Kristus
merupakan Firman yang ada bersama Allah dan Firman itu sendiri adalah Allah
serta oleh-Nya lah semua bisa dijadikan. Ini menyimpulkan jika mustahil Yesus
menjadikan segala sesuatu apabila Ia bukanlah Allah sendiri.
2. Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah
Dalam 1 Korintus 8:6 yang sudah tertulis di Alkitab secara singkat menjelaskan
jika Bapa menjadi sumber dari segala sesuatu dan hanya pada hukum taurat yang
harus kita taati kepada Bapa kita hidup. Hanya lewat Yesus Kristus semuanya bisa
terjadi dan menjadi jalan bagi kita menuju ke Bapa. Yesus merupakan firman yang
hidup, saat hari penciptaan, Allah berfirman dan semuanya terjadi dan Yesus
merupakan firman yang sudah terwujud menjadi seorang manusia.

Dalam Yohanes 1:1 dijelaskan jika Yesus adalah Anak Allah yang hidup dan pada
Yohanes 10:30 dijelaskan jika Yesus menyatakan Diri-Nya dan Allah Bapa
merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan. Roh kudus adalah Allah
dan Roh Kudus memiliki sifat yang sama persis dengan sifat Allah. Roh Kudus
tidak memiliki karakter seperti kekuatan mistis sebab merupakan satu pribadi
dengan Allah. Dalam Kisah Para Rasul 5:3-4 tertulis jika kita sebagai manusia
mendustai Roh Kudus, maka itu berarti kita juga mendustai Allah.

3. Mengapa Menjadi Kesatuan


Lalu bagai mana mungkin Bapa, Anak dan juga Roh Kudu menjadi satu kesatuan?
Kita sebagai manusia seringkali menggunakan sebuah perumpamaan dari makna
Paskah seperti contoh seorang anak yang ada dalam sebuah keluarga dan
menjadi murid di sekolah serta menjadi seorang teman diantara sahabatnya.
Meskipun ketiga hal tersebut berbeda namun tetap seorang anak yang sama dan
hanya mempunyai fungsi yang berbeda. Dalam Bapa, Putra dan Roh Kudus
mempunyai fungsi yang berbeda dan merupakan 3 pribadi yang juga berbeda,
sehingga perumpaan tentang seorang anak diatas terasa kurang cocok.

Pertemuan 9 Gereja dan Iman yang Memasyarakat


1. Menurut anda apa arti Gereja sebagai persekutuan sangat jelas
ditampakkan dalam kehidupan jemaat perdana. mengungkapkan ciri-ciri
jemaat perdana, yaitu:

 Bertekun dalam pengajaran para rasul dan dalam persekutuan Segala


kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.
 Dengan tekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap hari dalam
Bait Allah.
 Memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran.
 Makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati Menganggap
semua adalah milik bersama mengungkapkan persahabatan yang ideal
pada waktu itu. Semua anggota jemaat dicukupi kebutuhannya dan
tidak seorang pun menyimpan kekayaan bagi dirinya sendiri, sementara
yang lain berkekurangan. Cara hidup Jemaat Perdana tersebut tetap
relevan bagi kita hingga sekarang. Semangat dasarnya dapat ditiru,
yaitu kepekaan terhadap situasi sosial-ekonomi sesama kita.
Kebersamaan dalam hidup menggereja tidak boleh terbatas pada hal-
hal rohani seperti doa, perayaan ibadah, kegiatan-kegiatan pembinaan
iman, tetapi juga menyentuh kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.

2. Apakah Anda melihat karya Roh Kudus di sana? Ayat mana yang
menunjukkan hal itu? Seperti apa kalau kita lihat dalam Gereja sekarang
ini.
 Roh Kudus ada di dalam jemaat Kristus - perhimpunan orang-orang yang
percaya. Jemaat yang mula-mula telah menjadi saksi yang menyiarkan
terang di dalam dunia yang tidak mengenal Allah ini.
 Kasih itu nyata dalam hal kesabaran dan dalam hal menanggung
aniaya. Dengan semangat yang berkobar-kobar mereka memberitakan
Injil; dan mereka dikuatkan serta disucikan oleh iman mereka.
 Apa yang telah dimulai dalam jemaat yang mula-mula oleh Roh Kudus,
Ia lanjutkan dan sempurnakan di dalam kita.
 Roh Kudus telah dicurahkan pada hari Pentakosta. Maka pada hari
Pentakosta di negeri Yerusalem, Roh Kudus telah turun ke atas jemaat itu,
membangunkan dan mempersatukan mereka dan mempersembahkan
jemaat itu kepada Allah sebagai satu perhimpunan orang-orang yang
percaya.
 Roh Kudus memiliki jemaat, yaitu Bait Allah. Tiap-tiap orang yang
percaya dibangunkan di atas alasan nabi-nabi dan rasul-rasul, dan
Yesus Kristus adalah batu penjuru, dan segenap bangunan itu menjadi
tempat kediaman Allah oleh Roh Kudus.
 Roh Kudus adalah kepala yang memimpin jemaat ke dalam segenap
kehendak Allah.Bagaimana Roh Kudus menjadi kepala jemaat di atas
bumi ini, serta mengatur segala pelaksanaan-Nya. Pada waktu itu orang-
orang yang percaya berkumpul di Yerusalem untuk berunding tentang
bangsa asing yang sudah percaya. Tuhan Allah dengan Roh Kudus telah
memimpin mereka sehingga diputuskan bahwa bangsa-bangsa asing
yang telah percaya memiliki hak dan kebebasan yang sama seperti
orang-orang Yahudi yang telah percaya.
 Walaupun begitu Allah sudah dan tetap menyelenggarakan jemaat-
Nya; dan Roh Kudus setia dalam memimpin jemaat itu ke dalam
kehendak Allah.
 Roh Kudus masih membangun Tubuh Kristus dengan cara memanggil
suatu kaum bagi nama Kristus. Maksud Allah bagi jemaat bukannya
untuk mengkristenkan segenap dunia, melainkan untuk mengabarkan
Injil kepada segenap dunia serta memilih satu kaum bagi Kristus yang
menjadi milik-Nya, yang terdiri dari segala bangsa di dunia ini.

Pertemuan 10-11 Asal Gereja


Gereja dimulai 50 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi).
Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya dan dengan
datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta Gereja (“kumpulan yang dipanggil
keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Simon
Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara
dibaptiskan. Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang
Yahudi atau penganut-penganut Yudaisme, dan gereja, yaitu persekutuan orang-
orang yang mengaku Ketuhanan Yesus itu, berpusat di Yerusalem. Karena itu
kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-
orang Farisi, Saduki, atau Eseni. Namun, apa yang dikhotbahkan para rasul
berbeda secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi
lainnya. Yesus diberitakan sebagai “Mesias” atau Juruselamat orang Yahudi,
yaitu Raja yang Diurapi, yang telah dinubuatkan kedatangannya untuk
menggenapi Hukum Taurat dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan
pada kematianNya.Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh
Mesias mereka sendiri, membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan
beberapa orang, seperti Saul, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, dari
Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan Jalan itu.sebelum ia sendiri
akhirnya menjadi penganut Kristus yang sangat gigih.
Pertemuan 12-13 Hakikat Gereja

1. Gereja adalah suatu persekutuan messianis. Gereja harus menampakkan pola


rencana Allah bagi segenap umat manusia, yakni kesejahteraan dan perdamaian.
Oleh sebab itu Gereja perlu berjuang untuk melenyapkan tirani, pertentangan
antar kelas, ras, bangsa dan pemeluk agama.
2. Gereja adalah suatu persekutuan yang bersaksi. Sebelum Gereja melancarkan
kritik terhadap ketidakadilan dan ketidakbenaran yang merajalela dalam
masyarakat, Gereja itu sendiri harus lebih dahulu mewujudkan keadilan dan
kebenaran dalam segenap tingkah langkahnya. Yesus bersabda: "Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi
pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
3. Strategi yang diambil oleh Gereja sebagai persekutuan messianis haruslah
strategi yang diambil oleh Yesus, sang Kepala Gereja. Gereja bertindak di dalam
dunia untuk mengubah masyarakat.
4. Bentuk keprihatinan sosial dalam persekutuan messianis adalah pengabdian
dalam arti yang asli dan yang sebenarnya yakni menjadi hamba seperti halnya
Yesus Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba.

Pertemuan 14 Gereja Universal dan Gereja Lokal


Secara manusiawi Gereja universal adalah persekutuan Gereja-gereja setempat.
Tetapi secara ilahi, sebagai Gereja Kristus, Gereja universal “berada dalam
Gereja-Gereja setempat itu”. Gereja itu sekaligus misteri rahmat Allah yang tak-
kelihatan, dan sakramen atau tanda dan sarana, yang membuat rahmat ilahi itu
menjadi nyata bagi manusia. Sedangkan Gereja Lokal adalah Gereja identik
dengan jemaat, bila gereja mengacu pada milik Tuhan maka jemaat mengacu
pada kumpulan orangnya, jadi gereja adalah kumpulan orang milik Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai