Anda di halaman 1dari 63

1.

1 DATA UMUM
Dalam setiap pembangunan gedung perlu adanya data umum yang diatur ataupun
disusun sesuai dengan perencanaannya, begitu pula dengan bangunan pusat perbelanjaan
di kota jayapura provinsi papua yang diuraikan dibawah ini:
Denah Bangunan : Bentuk H
Mutu Beton : 30 Mpa
Mutu Baja : 400 Mpa
Luas Satu Lantai : 1850 m²
Luas Lahan : 10260,64 m²
Lokasi Bangunan : Jayapura
Jenis Tanah : Tanah Keras
Jumlah Tingkat : 9 (Sembilan) Tingkat
Fungsi Bangunan : Mall
Desain struktur bangunan gedung adalah hal penting dalam perencanaan suatu
bangunan. Pada umumnya gedung yang akan dibangun harus diperhitungkan kembali
kekuatan struktur demi kenyamanan dan keamanan bagi penghuni yang berada
didalamnya. Dalam pembahasan buku ini, perencanaan meliputi dua tahapan yaitu
pemodelan dan perhitungan elemen struktur. Analisis gedung ini menggunakan
pemodelan struktur 3D dengan bantuan software ETABS (Extended Three Dimensial
Analysis of Building Systems), sedangkan untuk perhitungan menggunakan sistem Struktur
Rangka Pemikul Momen khusus (SRPMK) dengan mengacu pada ketentuan SNI 03 2847
2013 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, dan SNI 03
1726 2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan pusat
perbelanjaan yang terdiri dari 9 lantai ini terletak di Indonesia Bagian Timur yaitu papua.
Desain struktur khususnya untuk Kantor dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
perencanaanya. Beban yang bekerja pada bangunan karakteristik tanah pendukung,
wilayah gempa lokasi bangunan merupakan faktor yang penting dan harus
diperhitungkan.

1.1.1 NAMA BANGUNAN


Gedung konstruksi dengan fungsi pusat perbalanjaan ini bernama MAYHEM mall .

1.1.2 LOKASI BANGUNAN


Dalam perencanaan pembangunan gedung yang berfungsi sebagai pusat
perbelanjaan , harus memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. pengambilan
lokasi ini sangat penting, karena tujuan dari pembangunan tersebut agar bangunan itu
boleh berfungsi sesuai dengan kategori gedung itu sendiri. Adapun pengambilan lokasi
proyek pembangunan pusat perbelanjaan ini terletak di jayapura , seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini .

Gambar 1.1. pulau papua Gambar 1.2. provinsi papua

Gambar 1.3. kota jayapura Gambar 1.4. lokasi pembangunan


Gambar 1.5.street view lokasi pembangunan

1.1.3 PENATAAN AREA HALAMAN


area parker dan landscape terbagi lokasi bangunan , parker area kiri untuk pria ,
parker area kanan untuk wanita , dan area parker motor . serta jalur kendaraan dibuat
mengelilingi bangunan . pintu keluar dibuat di depan dan belakang .

Gambar 1.6 . site plan pusat perbelanjaan mayhem mall


tabel 1.1. pemanfaatan lahan bangunan

No Nama area Luas (𝒎𝟐 )


1 Bangunan 2,956.587
2 Jalan dan Taman 3584.453
3 Parker motor 582,800
4 Parkir mobil 3136,8
Total Luas (𝒎𝟐 ) 10260.64

1.1.4 KONSEP DESAIN


1.1.4.1. uraian singkat UU RI No.28 tahun 2002 dan peraturan daerah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG BANGUNAN GEDUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan


masyarakat adil dan makmur yang merata material dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945;

b. bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia


melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran
yang menunjang terwujudnya tujuan pembangunan
nasional;

c. bahwa bangunan gedung harus diselenggarakan secara


tertihuruf b, diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta
dipenuhinya persyaratan administratif dan teknis bangunan
gedung;

d. bahwa agar bangunan gedung dapat terselenggara secara


tertib dan terwujud sesuai dengan fungsinya, diperlukan
peran masyarakat dan upaya pembinaan;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d di atas perlu
membentuk Undang-undang tentang Bangunan Gedung;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang


Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan
Keempat Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

INDONESIA MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG BANGUNAN GEDUNG.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan


gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatan
pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.

BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP

Pasal 2

Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan,


keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya.

BAB III
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
Pasal 5

(6) Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan
keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.

(7) Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.

BAB IV
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
Bagian Pertama
Umum

Pasal 7

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan


persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

(2) Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan
bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan.

(3) Persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1) meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan
gedung.

(4) Penggunaan ruang di atas dan/atau di bawah tanah dan/atau air untuk
bangunan gedung harus memiliki izin penggunaan sesuai ketentuan yang
berlaku.

(5) Persyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung adat,


bangunan gedung semi permanen, bangunan gedung darurat, dan bangunan
gedung yang dibangun pada daerah lokasi bencana ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah sesuai kondisi sosial dan budaya setempat.
Bagian Ketiga
Persyaratan tata bangunan
Paragraph 1
Umum
(1) Persyaratan tata bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3)
meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung,
arsitektur bangunan gedung, dan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan.
Paragraph 2
Persyaratan peruntukan dan
Intensitas bangunan gedung
Pasal 10

(1) Persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung sebagai-mana


dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi persyaratan peruntukan lokasi,
kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas bangunan gedung yang
ditetapkan untuk lokasi yang ber-sangkutan.

Paragraph 3
Persyaratan arsitektur bangunan gedung
Pasal 14

1. Persyaratan arsitektur bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal


9 ayat (1) meliputi persyaratan penampilan bangunan gedung, tata ruang
dalam, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung
dengan lingkungannya, serta pertimbangan adanya keseimbangan antara
nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap penerapan berbagai
perkembangan arsitektur dan rekayasa.
2. Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) harus memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur
dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
3. Persyaratan tata ruang dalam bangunan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) harus memperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunan
gedung, dan keandalan bangunan gedung.
4. Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan
gedung dengan lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung,
ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya.
5. Ketentuan mengenai penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam,
keseimbangan, dan keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Paragraph 4
Persyaratan pengendalian dampak lingkungan
Pasal 15

1. Penerapan persyaratan pengendalian dampak lingkungan hanya berlaku bagi


bangunan gedung yang dapat menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan.

Bagian keempat
Paragraph 2
Persyaratan keselamatan
Pasal 17

1. Persyaratan keselamatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung
untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung
dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya
petir.

Paragraph 3
Persyaratan kesehatan
Pasal 21

Persyaratan kesehatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi persyaratan sistem penghawaan,
pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan gedung.

Pasal 22
1. Sistem penghawaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 merupakan
kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang harus disediakan pada
bangunan gedung melalui bukaan dan/atau ventilasi alami dan/atau ventilasi
buatan.
2. Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidik-an,
dan bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
ventilasi alami.
Pasal 23
1. Sistem pencahayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
merupakan kebutuhan pencahayaan yang harus disediakan pada
bangunan gedung melalui pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan,
termasuk pencahayaan darurat.
2. Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
pencahayaan alami.
Pasal 24
1. Sistem sanitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 merupakan
kebutuhan sanitasi yang harus disediakan di dalam dan di luar bangunan
gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor
dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
2. Sistem sanitasi pada bangunan gedung dan lingkungannya harus
dipasang sehingga mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya,
tidak membahayakan serta tidak mengganggu lingkungan.

Pasal 25
1. Penggunaan bahan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 harus aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Paragraph 4
Persyaratan kenyamanan
Pasal 26
1. Persyaratan kenyamanan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi kenyamanan ruang gerak dan
hubungan antarruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta
tingkat getaran dan tingkat kebisingan.
2. Kenyamanan ruang gerak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh dari dimensi ruang dan
tata letak ruang yang memberikan kenyamanan bergerak dalam
ruangan.

Paragraph 5
Persyaratan kemudahan
Pasal 27
1. Persyaratan kemudahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan
gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan
bangunan gedung .
2. Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi tersedianya fasilitas dan
aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang
cacat dan lanjut usia.
3. Kelengkapan prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
pada bangunan gedung untuk kepentingan umum meliputi
penyediaan fasilitas yang cukup untuk ruang ibadah, ruang ganti,
ruangan bayi, toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi
dan informasi.
Pasal 29
1. Kemudahan hubungan vertikal dalam bangunan gedung, termasuk
sarana transportasi vertikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2)
berupa penyediaan tangga, ram, dan sejenisnya serta lift dan/atau tangga
berjalan dalam bangunan gedung.
2. Bangunan gedung yang bertingkat harus menyediakan tangga yang
menghubungkan lantai yang satu dengan yang lainnya dengan
mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan
pengguna.
3. Bangunan gedung untuk parkir harus menyediakan ram dengan
kemiringan tertentu dan/atau sarana akses vertikal lainnya dengan
mempertimbangkan kemudahan dan keamanan pengguna sesuai
standar teknis yang berlaku.
4. Bangunan gedung dengan jumlah lantai lebih dari 5 (lima) harus
dilengkapi dengan sarana transportasi vertikal (lift) yang dipasang sesuai
dengan kebutuhan dan fungsi bangunan gedung.

Pasal 30
1. Akses evakuasi dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (2) harus disediakan di dalam bangunan gedung meliputi
sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi apabila terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya,
kecuali rumah tinggal.
1.1.4.2. Bentuk bangunan

Bentuk struktur gedung ini dikategorikan sebagai struktur gedung beraturan sesuai
SNI 1726-2012 pasal 42 bangunan yang direncanakan memiliki bentuk U yang terdiri dari
gabungan dua gedung yang berbentuk persegi panjang.
Gambar 1.7. konsep desain bentuk H

1.1.4.3. Struktur simetris

Struktur gedung beraturan pada umumnya simetris dalam denah dengan sistem
struktur yang terbentuk oleh subsistem-subsistem penahan beban lateral yang arahnya
saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-sumbu utama ortogonal denah tersebut.
Bangunan ini memiliki bentuk persegi panjang dan penempatan elemen struktur
diletakkan secara simetris dan tegak lurus dengan sumbu-sumbu denah. Sehingga struktur
ini menjadi kuat karena bangunan yang terpisah dengan dilatasi.

1.1.4.4. Pembebanan
Beban-beban pada struktur bangunan gedung tersebut terdiri dari beban mati,
beban hidup, beban angin, beban gempa, beban air dan beban-beban khusus lainnya
seperti beban getaran mesin, beban kejut listrik dan sebagainya. Beban-beban yang
direncanakan akan bekerja dalam struktur gedung tergantung dari fungsi ruangan, lokasi,
bentuk, kekakuan, massa dan ketinggian gedung itu sendiri.

Jenis beban yang digunakan pada desain bangunan gedung Rumah Susun Pleasurable
House adalah beban hidup (LL), beban mati (DL), dan beban gempa (E). Pembebanan yang
digunakan akan dijelaskan secara detail sebagai berikut:

A. Beban Mati (DL)


Beban mati dalah beban yang berasal dari material yang digunakan pada struktur dan
beban mati tambahan yang bekerja pada struktur. Pada perhitungan struktur bangunan ini
menggunakan bantuan software ETABS. Beban mati material dan dimensi material yang
digunakan tergantung dari jenis bahan bangunan yang dipakai.
Berikut ini merupakan berat sendiri bahan bangunan dari komponen gedung menurut
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG;1983;Tabel 2.1) :
Baja : 7850 kg/m3
Batu alam : 2600 kg/m3
Beton bertulang : 2400 kg/m3
Pasangan bata merah : 1700 kg/m3
Berikut ini merupakan beban mati tambahan atau beban yang berasal dari finishing lantai
(keramik,plesteran), beban dinding dan beban tambahan lainnya menurut Peraturan
Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG;1983) :
Beban finishing(keramik) : 24 kg/m2
Plester 2,5cm (2,5x21kg/m2) : 53 kg/m2
Beban ME : 25 kg/m2
Beban plafon dan penggantung: 18 kg/m2
Beban dinding : 250 kg/m2

B. Beban Hidup (LL)

Peraturan pembebanan telah menetapkan bahwa fungsi suatu ruangan didalam


gedung akan membuat beban berbeda. Misalnya pada bangunan kantor pasti akan
berbeda dengan beban pada bangunan pada bangunan gudang, dan lain sebagainya.
Berikut ini merupakan beban hidup berdasarkan SNI 03-1727-2013.
Tabel 1.2. klasifikasi pembebanan
C. Tipe profil tanah
SNI 03-1726-2012 Tipe kelas situs
berikut :
Tabel 1.3 Klasifikasi Tanah (SNI 03-1726-2012 Pasal 5.3 Hal. 17)
Kelas situs vs (m/detik) N atauNch su (kPa)
SA (batuan keras) >1500 N/A N/A
SB (batuan) 750 sampai 1500 N/A N/A
SC (tanah keras,
sangat padat dan 350 sampai 750 >50 t100
batuan lunak)
SD (tanah sedang) 175 sampai 350 15sampai 50 50 sampai 100

Tabel 1.4.kategori resiko

D. Taksiran waktu getar alami


Ta = Ct x (hn)x
Dimana :
Ta = Waktu getar alami struktur
Hn = Tinggi total bangunan (dalam meter)
Ct dan x = Diperoleh dari tabel 15 SNI-03-1726-2012 sesuai
dengan tipe struktur.

Tabel 1.5 Nilai parameter perioda pendekatan t C dan x


(SNI 03-1726-2012 Pasal 7.8.2 Hal. 56)
E. Periode getar struktur maksimum yang diijinkan

T = Ta x Cu
Dimana :
Ta : Waktu getar alami struktur
Cu : Diperoleh dari tabel 14 SNI 03-1726-2012 sesuai dengan SD1.

Tabel 1.6 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung
(SNI 03-1726-2012 Pasal 7.8.2 Hal. 56)

F. Gaya geser gempa dasar

V = Cs x Wt
Dimana :
Cs : Koefisien respons seismik
Wt : Berat Total Struktur
1.1.4.5. Material Struktur

Material struktur yang digunakan pada perencanaan desain struktur gedung tersebut
adalah beton bertulang dengan data-data struktur utama sebagai berikut:
 Pelat (f’c) : 30 MPa
 Balok (f’c) : 30 MPa
 Kolom (f’c) : 30 MPa
 Pondasi (f’c) : 30 MPa
 Modulus Elastisitas (Ec) : 4700 x √f’c = 25742.96 MPa
 Tulangan Utama (fy) : 400 MPa

1.1.4.6. Material nonstruktur

Material non struktur yang terdapat dalam perencanaan desain struktur bangunan tersebut
yaitu Plafond GRC Board, Rangka Plafond Hollow, bingkai jendela dan pintu Aluminium,
Keramik 60x60 cm, Mekanikal Elektrikal, Plumbing, AC central .

1.2 DATA TEKNIS

Data teknis bangunan meliputi bentuk dari tiap-tiap elemen struktur dan dimensi
struktur yang spesifik. Data teknis bangunan bangunan meliputi bentuk dan ukuran
struktur yang sesuai dengan fungsi bangunan, yang akan diuraikan di bawah ini.

1.2.1. Bentuk dan ukuran struktur

untuk bentuk dan ukuran struktur yang didesain terbagi atas elemen struktur bangunan
yang diuraikan seperti berikut :

Bangunan A:
a) Pelat lantai sebagai diafragma dengan ketebalan 120 mm
b) Balok persegi panjang arah X dengan ukuran 480/450mm;
c) Balok persegi panjang arah Y dengan ukuran 470/420mm;
d) Kolom persegi panjang dengan ukuran 930/800mm.
e) Jarak bentang kolom sumbu X 6.67 meter
f) Jarak bentang kolom sumbu Y 6.67 meter
g) Jumlah bentang sumbu X 3
h) Jumlah bentang sumbu Y 6

Gambar 1.8 .denah struktur gedung A dan B

Bangunan B:
a) Pelat lantai sebagai diafragma dengan ketebalan 120 mm
b) Balok persegi panjang arah X dengan ukuran 480/450mm;
c) Balok persegi panjang arah Y dengan ukuran 470/420mm;
d) Kolom persegi panjang dengan ukuran 930/800mm.
e) Jarak bentang kolom sumbu X 6.67 meter
f) Jarak bentang kolom sumbu Y 6.67 meter
g) Jumlah bentang sumbu X 3
h) Jumlah bentang sumbu Y 2
1.2.1.1. Denah pemanfaatan ruang dan lantai
Pembagian dan penataan ruang dalam bangunan sangat diperlukan, mengenai
penempatan unit ruangan maupun koridor dan jalan. Dari berbagai ruangan tersebut, ada
pula pembagian zona ruang, yaitu tingkat pivasi dari ruang yang bersangkutan. Tata ruang
pada penataan ruang-ruang dengan cara modern ini mengikuti alur ruang publik, semi
privat, dan privat. Ruang publik adalah ruang yangt dapat dimasuki oleh semua orang
(tentunya dengan seijin pemilik ruangan). Pembagian ruangan pada kantor ini memiliki
fungsi yang berbeda beda, mulai dari lantai dasar yang bersifat untuk publik, kemudian
lantai selanjutnya yang sudah lebih spesifikasi untuk ruangan tiap unit yang telah ditata
sesuai dengan fungsi-fungsinya. Pada pemanfaatan ruangan yang dibuat akan diuraikan
pada tabel, dan akan terlihat pada denah yang telah di atur, dan luasan-luasan ruangan
yang akan dilampirkan dalam tabel tiap lantai sebagai berikut :
A. Denah lantai dasar
Gambar 1.10 .denah lantai dasar
Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Dasar


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Selasar 1367,35m2
2 Area disewakan 114,18m2
3 Area disewakan 90,045m2
4 Area disewakan 91,054m2
5 Area disewakan 66,70m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc wanita 9,29m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Wc pria 11,50m2
10 Rg . cleaning service 9,175m2
11 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
12 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 25,76m2
4 unit )
13 Lift barang 7,450m2
Luas total 1850m2

B. denah lantai dua

Gambar 1.11 .denah lantai dua


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Dua
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Department store 636,72m2
2 Department store 636,72m2
3 Gudang pakaian 56,87m2
4 Gudang pakaian 37,11m2
5 Wc wanita 9,29m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc pria 11,50m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Rg.office boy/girl 37,11m2
10 Rg.officeboy/girl 37,11m2
11 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
12 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
13 Lift barang 7,450m2
14 selasar 221,07m2
Luas total 1850m2

C. denah lantai tiga

Gambar 1.12 .denah lantai tiga


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai tiga
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Department store 411,58m2
2 Department store 411,58m2
3 selasar 727,85m2
4 Gudang pakaian 56,87m2
5 Gudang pakaian 36,68m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc wanita 9,29m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Wc pria 11,50m2
10 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 12,76m2
11 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 12,76m2
12 Rg.cleaning service 10,017m2
13 Rg.cleaning service 10,017m2
14 Rg.office boy/girl 37,11m2
15 Rg.officeboy/girl 37,11m2
16 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
17 Lift barang 7,450m2
Luas total 1850m2

D. denah lantai empat


Gambar 1.13 .denah lantai empat

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Empat
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Department store 541,73m2
2 Department store 632,37m2
3 Wc wanita 9,29m2
4 Wc wanita 9,29m2
5 Wc pria 11,50m2
6 Wc pria 11,50m2
7 Rg . cleaning service 9,175m2
8 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
9 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
10 Lift barang 7,450m2
11 selasar 555,60m2
Luas total 1850m2
E. denah lantai lima

Gambar 1.14 .denah lantai lima


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai lima


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Area disewakan 413,98m2
2 Area disewakan 413,98m2
3 Gudang pakaian 56,87m2
4 Gudang pakaian 37,11m2
5 Wc wanita 9,29m2
6 Wc wanita 9,29m2
7 Wc pria 11,50m2
8 Wc pria 11,50m2
9 Lift barang 7,450m2
10 Rg.office boy/girl 37,11m2
11 Rg.officeboy/girl 37,11m2
12 Rg.teknisi 34,86m2
13 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
14 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
15 selasar 709,33m2
Luas total 1850m2

F. denah lantai enam

Gambar 1.15 .denah lantai enam

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Enam
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Area disewakan 417,81m2
2 Area disewakan 417,81m2
3 Area atm 28,49m2
4 Wc wanita 9,29m2
5 Wc wanita 9,29m2
6 Wc pria 11,50m2
7 Wc pria 11,50m2
8 Rg . cleaning service 13,774m2
9 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
10 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
11 Lift barang 7,450m2
12 Tangga khusus 46,77m2
13 selasar 813,86m2
Luas total 1850m2
G. denah lantai tujuh

Gambar 1.16 .denah lantai tujuh


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai tujuh
NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Family karaoke type a (6 unit) 324m2
2 Family karaoke type b (2 unit) 87,88m2
3 Family karaoke type c (5 unit) 337,65m2
10 Rg .genset 78,95m2
16 Rg.registrasi 28,32m2
17 Wc wanita 9,29m2
18 Wc pria 11,50m2
19 Lift barang 7,450m2
20 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
21 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
22 selasar 902,36m2
Luas total 1850m2
H. denah lantai delapan

Gambar 1.17 .denah lantai delapan


Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini
diuraikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai Delapan


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Billiard area 661,85m2
2 PUB 505,10m2
3 Panggung konser 95,93m2
4 Café and snack 81,44m2
5 Rg .registrasi 26,44m2
6 Tangga khusus 23,77m2
7 Wc wanita 9,29m2
8 Wc wanita 9,29m2
9 Wc pria 11,50m2
10 Wc pria 11,50m2
11 bar 76,45m2
12 Lift barang 7,450m2
13 Tangga darurat ( 4 unit ) 36,70m2
14 Lift penumpang kapasitas 10-12 org ( 4 unit ) 25,76m2
15 selasar 709,33m2
Luas total 1850m2

I. denah lantai sembilan


Gambar 1.18 .denah lantai sembilan

Dari gambar diatas , maka pemanfaatan ruangan ditiap lantai gedung Mall ini diuraikan
pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7 Pemanfaatan Ruangan Lantai sembilan


NO NAMA RUANG LUAS (M2) KETERANGAN
1 Rg . direktur utama 128,48m2
2 Rg . arsip 46,37m2
3 Rg . direktur operasional bagian umum 70,90m2
4 Rg . arsip 19,14m2
5 Rg . direktur operasional bagian keuangan 66,70m2
6 Gudang 14,39m2
7 Rg . control 48,03m2
8 Lobby 130,04m2
9 Rg . personalia / HRD 54,00m2
10 Rg . cleaning service 18,02m2
11 Kantor bagian produksi 135,62m2
12 Kantor bagian marketing 99,64m2
13 Kantor bagian keuangan 113,75m2
14 Wc wanita 9,29m2
15 Wc wanita 9,29m2
16 Wc pria 11,50m2
17 selasar 874,88m2
Luas total 1850m2

1.2.1.2. Denah struktur balok

Gambar 1.19 .denah struktur balok lantai dasar


Gambar 1.20 .denah struktur balok lantai tiga

Gambar 1.21 .denah struktur balok lantai tiga


Gambar 1.22 .denah struktur balok lantai empat
Gambar 1.23 .denah struktur balok lantai lima

Gambar 1.24 .denah struktur balok lantai enam


Gambar 1.25 .denah struktur balok lantai tujuh

Gambar 1.26 .denah struktur balok lantai delapan


Gambar 1.27 .denah struktur balok lantai Sembilan

1.2.1.3. Denah struktur kolom

Gambar 1.28 .denah struktur kolom


1.2.1.4. denah struktur pondasi
1.2.1.5. tampak depan

Gambar 1.30 .tampak depan


1.2.1.6.tampak samping bangunan
Gambar 1.31 .tampak samping bangunan
1.2.1.7. Tampak belakang bangunan

Gambar 1.32 .tampak depan bangunan


1.2.1.8. Tampak atas bangunan

Gambar 1.33 .layout

1.2.2. elemen struktural


1.2.2.1. elemen struktural balok
elemen struktur balok pada pembangunan pusat perbelanjaan ini dibagi atas 4
yaitu
gedung 1 arah X : 480 x 450 mm
gedung 1 arah Y : 470 x 420 mm
gedung 2 arah X : 480 x 470 mm
gedung 2 arah Y : 460 x 450 mm
dengan mutu beton F’c 30 Mpa dan mutu baja F’y 400 Mpa
1.2.2.2. elemen struktur kolom
adapun elemen struktur kolom pada pembangunan pusat perbelanjaan ini terbagi
menjadi 2 yaitu untuk bangunan 1 dimensi kolom 930x800 mm sedangkan untuk
bangunan 2 dimensi kolom 690 x 660 mm . dengan mutu beton f’c 30 Mpa dan
mutu baja f’y 400 Mpa .
1.2.2.3. elemen struktur pelat
Elemen struktur plat menggunakan mutu beton f’c=30Mpa dan mutu tulangan
fy=400Mpa dan ketebalan plat 120mm dengan selimut beton 25mm.
1.2.2.4. Elemen struktur dinding
Elemen dinding struktural atau dinding geser di gunakan pada area lif dengan
mutu beton 30Mpa.
1.2.2.5. Elemen struktur pondasi
Pondasi yang digunakan ada 2 jenis yakni pondasi dalam dan pondasi dangkal
yaitu pondasi tiang pancang , pondasi telapak dan pondasi jalur batu kali . dengan
mutu beton 30Mpa .

1.2.3. Elemen nonstruktural


1.2.3.1. Dinding
Gambar 1.34 .model bata ringan hebel

Gambar 1.35 .sekat dinding

1.2.3.2. Lantai
Pada gedung pusat perbelanjaan mayhem mall ini, lantai yang di gunakan dalam hal
ini penutup lantai menggunakan penutup lantai keramik granit dengan ukuran 600mm x
600mm

Gambar 1.36 .garuda tile kizzel GS663M31 white

1.2.3.3. Plafond
Untuk gedung pusat perbelanjaan ini, plafon yang digunakan adalah berbahan
Gypsum dengan ukuran 1200mm x 2400mm x 90mm dengan rangka plafon dari
besi hollow.
Gambar 1.37 .plafond gypsum

Gambar 1.38 .besi hollow galvanis

1.2.3.4. Pintu
Elemen pintu geser terdiri dari
 Kaca polos 12mm dan kayu
 Rangka alluminium
 Sensor gerak
Gambar 1.39 .pintu geser sensor gerak

1.2.3.5. Jendela
Jendela yang digunakan merupakan jenis dinding kaca atau curtain wall dengan
bahan penyusunya adalah :
A . alluminium
B . kaca

Gambar 1.40 .curtain wall

1.3. Fasilitas bangunan


1.3.1. Penataan halaman parker
Lahan parkir yang disediakan disesuaikan dengan fungsi bangunan dan
direncanakan sesuai dengan kebutuhan kendaraan untuk bangunan tersebut
sebagaimana perhitungan lahan parkir berikut:

Tabel 1.29 Standar Jumlah Parkir (Sistem Bangunan Tinggi Hal. 19)
Standar Parkir 1 (satu)
Penggunaan Predikat
Mobil
Apartemen Setiap 1 unit
Bangunan Setiap 15 penonton/kursi
Olahraga
Bioskop Kelas A–I Setiap 7 kursi
Kelas A–II Setiap 10 kursi
Kelas A–III Setiap 15 kursi
Gedung
Pertemuan/Konv Padat Setiap 4m² lantai bruto
ensi
Tidak Setiap 10m² lantai bruto
Padat
Hotel Bintang 4– Setiap 5 unit kamar
5
Bintang 2– Setiap 7 unit kamar
3
Bintang 1 Setiap 10 unit kamar
ke bawah
Pasar Tingkat Setiap 100m² lantai bruto
Kota
Tingkat Setiap 200m² lantai bruto
Wilayah
mall padat Setiap 80m² lantai bruto
Tingkat Setiap 300m² lantai bruto
Lingkunga
n
Perdagangan/To Setiap 60m² lantai bruto
ko
Pergudangan Setiap 200m² lantai bruto
Perguruan Tinggi Setiap 200m² lantai bruto
Perkantoran Setiap 100m² lantai bruto
Restoran/Hibura Kelas I Setiap 10m² lantai bruto
n
Kelas II Setiap 20m² lantai bruto
Rumah Sakit VIP Setiap 1 tempat tidur
Kelas I Setiap 5 tempat tidur
Kelas II Setiap 10 tempat tidur
Sekolah Setiap 100m² lantai bruto
Rumah Susun Setiap 2 unit
Berdasarkan dari tabel, maka standar parkir untuk kantor adalah setiap 100 m² lantai bruto
sehingga perhitungan kebutuhan jumlah parkir adalah sebagai berikut:
mall 80 m2 = 1 unit
Lantai Bruto = 1850 m2
1850
= 80
= 23,5 x Jumlah Lantai = 23.5x 9 = 208.12 ≈ 210 Unit Mobil
IP (Indeks Parkir) = 1.5
Luas kebutuhan lahan per unit mobil = 2.50m x 5m
= 12.5 m
Jumlah kebutuhan lahan parkir = IP x 210 unit x 12.5
= 3937.76 m²≈4000 m²

1.3.2. Mechanical electrical ( transportasi vertical , pencahayaan , tata udara )


1.3.2.1. Pemadam kebakaran
 Springkler
Jangkauan sprinkler, r = 4.6 x 4.6 m
Sprinkler overlap, o = 1⁄ jangkauan
4
Luas jangkauan sprinkler, L = r – (o x r) x r – (o x r)
= 4.6 – (1⁄4 x 4.6) x 4.6 – (1⁄4 x
4.6)
= 11.900 m2
Luas lantai, A = 750 m2
Jumlah Sprinkler per lantai , n = A/L
= 1850/11.9
= 156 buah/lantai
Total jumlah sprinkler = 156 buah x 9 lantai
= 1400 buah
 Fire detector
Ketinggian Langit-langit Faktor Pengali (%)

0-3.0 100

3.0-3.6 91

3.6-4.2 84

4.2-4.8 77
4.8-5.4 71

5.4-6.0 64

6.0-6.7 58

6.7-7.3 52

7.3-7.9 46

7.9-8.5 40

8.5-9.1 34

Pendeteksi Asap = 12 x Faktor Pengali


Pendeteksi Panas = 4 x Faktor Pengali
Tinggi lantai ke plafond, H’ = 3.8 m
Faktor Pengali (3.8 m), K = 84 %
Batang pemasangan, L = 75.000 m
Jumlah Pendeteksi Asap, na = L / 12 K
= 75/12 x 84 %
= 5.22 buah ≈ 6 buah
Jumlah Pendeteksi Panas, np = L/4K
= 75 /4 x 84 %
= 15.75 buah ≈ 16 buah
Total Jumlah Pendeteksi Asap = Jumlah lantai Tingkat x na
= 9x6
= 54 buah
Total Jumlah Pendeteksi Panas = Jumlah Lantai Tingkat x np
= 9 x 16
= 144 buah
 Transportasi vertical
Kecepatan Rata-rata Lift, s = 1-2.5 detik
Luas Lantai , A = 1850 m²
Jumlah Lantai Pelayanan, n = 9 Lantai
Jarak Antar Lantai, Zi = 4m
Kapasitas Lift, m = 12 orang
(2𝑧 + 4𝑠) (𝑛−1)+ 𝑠 (2𝑚 + 4)
Waktu Perjalanan Bolak-bbalik, T = 𝑠
(2 𝑥 4+4 𝑥 2) (9−1)+2 (2 𝑥 12+4 )
= 2
= 92 detik
(2𝑛 𝑥 𝑇 (2𝐴−3𝑚)
Jumlah Lift N = 𝑠3𝑚 (𝑛𝑇+40000
(2 𝑥 9 𝑥 92 (2 𝑥 1850−3 𝑥 12)
= 3 𝑥 12𝑥2 (9 𝑥 92+40000)
= 2.06 buah ≈ 3 buah
Waktu tunggu, W = T/N
= 92 / 1
= 92 detik
Kebutuhan daya listrik = 0.746 x m x s
= 0.746 x 12 x 2
= 20.3 kW / lift

 Penghawaan
I = 18
E = 20
Luas lantai (A) = 1850 m2 ≈ 20451,42ft 2
𝐴𝑥𝐼𝑥𝐸
Kebutuhan AC per lantai = 60
20451,42 𝑥 18 𝑥 20
= 60
= 122708,52 BTU/lantai
Kebutuhan AC total = kebutuhan AC perlantai x jumlah lantai
= 122708,52 x 8
= 981668,16 BTU

1.3.3. Air kotor Air bersih


1.3.3.1. Air bersih
Tabel 1.17 Standar Kebutuhan Air Bersih (Sistem Bangunan Tinggi)
Pemakaian
Peruntukan Bangunan Satuan
Air Bersih
Rumah Mewah 250 liter/penghuni/hari
Rumah Biasa 150 liter/penghuni/hari
Rumah Susun 100 liter/penghuni/hari
Asrama 120 liter/penghuni/hari
Klinik/Puskesmas 3 liter/pengunjung/hari
liter/tempat tidur
Rumah Sakit Mewah 1000 pasien/hari
liter/tempat tidur
Rumah Sakit Menengah 750 pasien/hari
liter/tempat tidur
Rumah Sakit Umum 425 pasien/hari
Sekolah Dasar 40 liter/siswa/hari
SMP 50 liter/siswa/hari
SMA 80 liter/siswa/hari
Perguruan Tinggi 80 liter/siswa/hari
Apartment 250 liter/penghuni/hari
Rumah Toko/Rumah liter/penghuni &
Kantor 100 pegawai/hari
Gedung Kantor 125 liter/pegawai/hari
Toserba (Toko serba ada,
5 liter/luas lantai/hari
mall, department store)
Pabrik/Industri 50 liter/pegawai/hari
liter/penumpangtiba
Stasiun/Terminal 3 dan pergi/hari
liter/penumpang tiba
Bandara Udara 3 dan pergi/hari
Restoran 15 liter/kursi/hari
Gedung Pertunjukan 10 liter/kursi/hari
Gedung Bioskop 10 liter/kursi/hari
liter/tempat
Hotel Melati s/d Bintang 2 150 tidur/hari
liter/tempat
Hotel Bintang 3 ke atas 250 tidur/hari
Gedung Peribadatan 5 liter/orang/hari
Perpustakaan 25 liter/pengunjung/hari
Bar 30 liter/pengunjung/hari
Perkumpulan Sosial 30 liter/pengunjung/hari
Luas lantai = 1850 m2
Kebutuhan air bersih mall = 5 liter/luas lantai/hari
Kebutuhan air bersih manusia = luas lantai x keb. Air bersih
= (1850 m2 x 9 lantai ) x 5 liter
= 83250 liter/hari
Kebutuhan pemadam kebakaran = 30% x keb. Air bersih
= 30% x 83250
= 24975 liter/hari
Kebutuhan akibat hal tak terduga = 20% x keb. Air bersih
= 20% x 83250
= 16650 liter
Total kebutuhan harian air bersih = 83250 liter+24975 liter+16650 liter
= 33750 liter/hari

1.3.3.2. Air kotor

Kapasitas air kotor per hari = 60% x kebutuhan air bersih


= 60% x 83250
= 49950 liter/hari
Curah hujan Ambon (I) = 0.385 mm²/jam
Koefisien aliran (C) = 0.7 – 0.9 (perkotaan)

Debit rencana (Q) = 0.278 x C x I x A(luas lantai)


= 0.278 x 0.7 x 0.385 x 1850
= 138.60 mm3/ jam ≈ 1.38 m3 /menit
Coba sumur dengan diameter 1.2 m dan kedalaman 2.5m
Volume sumur resapan = 1⁄ x 𝜋 x D2 x H
4
= 1⁄4 x 𝜋 x 1,22 x 2,5
= 2.826 m3 > 2.435 m3

1.3.4. Penangkal petir


Tabel 1.19 Indeks Penggunaan dan Isi Bangunan (A) (Sistem Bangunan Tinggi
Hal. 170)
No Penggunaan dan Isi Bangunan Indeks
1 Bangunan dan isinya jarang digunakan 0
Bangunan tempat tinggal, toko, dan
2 pabrik kecil 2
3 Bangunan dan isinya cukup penting 2
4 Bangunan untuk umum 3
5 Instalasi gas, bensin, dan rumah sakit 5
6 Bangunan yang mudah meledak 15

Tabel 1.20 Indeks Konstruksi Bangunan (B) (Sistem Bangunan Tinggi Hal.
171)
No Konstruksi Bangunan Indeks
1 Seluruh bangunan terbuat dari logam 0
2 Bangunan beton bertulang atau rangka besi dengan atap 1
logam
Bangunan beton bertulang / rangka besi dengan atap
3 bukan logam 2
4 Bangunan kayu dengan atap bukan logam 3

Tabel 1.21 Indeks Situasi Bangunan (D) (Sistem Bangunan Tinggi Hal.
171)
No Situasi Bangunan (m) Indeks
1 Pada tanah dasar di semua ketinggian 0
Di kaki bukit sampai 3/4 bukit atau di pegunungan
2 sampai 1000 m 1
3 Di puncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 m 2

Tabel 1.22 Indeks Tinggi Bangunan (C) (Sistem Bangunan Tinggi Hal.
171)
No Tinggi Bangunan (m) Indeks
1 > 0 sampai dengan 6 0
2 > 6 sampai dengan 12 2
3 > 12 sampai dengan 17 3
4 > 17 sampai dengan 25 4
5 > 25 sampai dengan 35 5
6 > 35 sampai dengan 50 6
7 > 50 sampai dengan 70 7
8 > 70 sampai dengan 100 8
9 > 100 sampai dengan 140 9
10 > 140 sampai dengan 200 10
2.
Tabel 1.23 Indeks Pengaruh Kilat (E) (Sistem Bangunan Tinggi Hal. 172)
No Hari Guruh per Tahun Indeks
1 2 0
2 4 1
3 8 2
4 16 3
5 32 4
6 64 5
7 128 6
8 256 7
Penggunaan dan Isi Bangunan (A) = 3 (bangunan umum)
Konstruksi Bangunan (B) = 2 (beton bertulang dengan atap bukan
logam
Tinggi Bangunan (C) = 3 (tinggi bangunan 16m)
Indeks Situasi Bangunan (D) = 0 (tanah datar)
Indeks Pengaruh Kilat (E) = 7 (Td = 264 untuk Ambon)
Tingkat Perkiraan Bahaya Petir (R) =A+B+C+D+E
=2+2+3+0+7
= 14
Tabel 1.24 Nilai Perkiraan Resiko (R) (Sistem Bangunan Tinggi Hal. 170)
Nilai
No R Keterangan
1 <11 Diabaikan / tidak perlu penangkal petir
2 11 Kecil / kurang perlu penanggkal petir
Sedang / agak diajurkan memakai penangkal
3 12 petir
Agak besar / dianjurkan memakai penangkal
4 13 petir
Besar /sangat dianjurkan memakai penagkal
5 14 petir
Sangat besar / sangat perlu memakai
6 >14 penangkal petir

Berdasarkan tabel diatas, dan perhitungan tingkat perkiraan bahaya gedung (R


= 12) maka didapatkan hasil bahwa kantor agak dianjurkan memakai
penangkal petir.

Kerapatan sambaran petir (Ng) = 0.04 x 𝑇𝑑1,25


= 0.04 x 2641,25
= 42.57 sambaran/km2 /tahun
Luas cakupan ekuivalen (Ac) = A + 4L x H + 4W x H + 4𝜋 x H 2
= 1950+4(25) x 36+4(75)x36+4𝜋 x 362
= 32636.02 m2
Jumlah sambaran petir per hari (Ng) = (0.1 + 0.35 sin 𝜆) (0.4 ± 0.2)
= (0.1 +0.35 * sin 8.423) (0.4 ± 0.2)
= 0.061 ± 0.030 sambaran / hari / km2
Perkiraan tersambar petir (Nd) = Ac x Ng x 10−6
= 32636.02 x 6.819 x 10−6
= 0.2 sambaran/tahun

Tabel 1.25 Efisiensi SPP sehubungan dengan tingkat proteksi (SNI 03-7015-
2004)
Tingkat Proteksi Efisiensi SPP ( E )
I 0.98
II 0.95
III 0.9
IV 0.8

Frefuensi sambaran diijinkan (Nc) = 10−2


Efisiensi sistem penangkal petir (E) = 1 – Nc / Ng
= 1 – 0.01 / 42.57
= 0.9
Berdasarkan perbandingan Nc dan Ng nilai efisiensi sistem penangkal petir
adalah 0.9, maka Kantor Dinas Pekerjaan Umum ini menggunakan tingkat
proteksi petir III.

1.3.5. Spesifikasi mekanikal eletrikal


1.3.5.1. Generator
Generator menggunakan merk Perkins dengan Kapasitas 2500kVa atau 2.500.000
watt dengan ukuran panjang 4850mm, lebar 2100mm, dan tinggi 2500mm.
Gambar 1.41 .generator perkins

1.3.5.2. Lift
Lift merupakan salah satu utilitas bangunan yang dapat mempermudah
pengunjung untuk berpindah dari satu lantai ke lantai yang diinginkan. Pada Rumah
Sakit ini menggunakan lift atau travelatore merk Fuji berkapasitas muatan 450kg
dengan posisi rumah lift berada dibagian atas. Harga lift ini $15000 jika dikonversi
dengan 1$ adalah Rp 13.235 maka untuk harga lift ini adalah Rp 198.525.000.
Gambar 1.42 .fuji lift
1.3.5.3.Penangkal petir
Penangkal Petir berfungsi untuk melindungi bangunan gedung dari petir yang
dapat merusak bangunan, untuk gedung Rumah Sakit ini menggunakan tipe Kurn R-
150 mempunyai jangkauan 150m Rp 9.300.000.

Gambar 1.43 .penangkal petir kurn R-150

1.3.5.4. Ac central
Sistem penghawaan pada bangunan ini menggunakan AC Central sehingga
memadai untuk kebutuhan dalam bangunan gedung ini, merk AC Central yang digunakan
adalah Daikin.

Gambar 1.44 .Ac Central


1.3.5.5. Pemadam kebakaran
 Fire alarm
Fire Alarm 8 Zone CJ-F1008 yang dapat menjangkau keselurahn bangunan tiap lantai.

Gambar 1.45 .fire alarm


 Smoke detector
Smoke Detector NEST dengan desain menarik serta dapat mengurangi efisiensi
penggunaan daya untuk alat ini.
Gambar 1.46 .fire alarm
 Fire alarm bell
Fire Alarm Bell dengan kapasitas bunyi suara 93dB.

Gambar 1.47 .fire alarm bell

 Sprinkle
Sprinkle head dengan kapasitas 65ºC.

Gambar 1.48 .sprinkle head


 Perlengkapan penanggulangan
Perlengkapan penanggulangan kebakaran pada bangunan.
Gambar 1.49 .perlengkapan penanggulangan
1.3.5.6. CCTV
Sistem pengamanan menggunakan CCTV Samsung.

Gambar 1.50 .CCTV Samsung


1.3.5.7. System sanitasi
 Septictank
Septictank menggunakan biofil BF 8 untuk mengolah limbah bangunan.
Gambar 1.51 .biofil BF 8
 Urinoir
Urinoir Toto UW350HJT1M

Gambar 1.52 .urinoir

 Kloset
Kloset dengan merk Toto untuk kloset duduk dan kloset jongkok.

Gambar 1.53 .kloset jongkok Gambar 1.54 .kloset duduk TOTO


CW705ELNJ

 Wastafel
Washtafel menggunakan merk Toto.
Gambar 1.55 .wastafel toto

 Reservoir
Resevoir menggunakan merk penguin TB800 dengan kapasitas 8000L.

Gambar 1.55 Resevoir Penguin TB800

 Pompa air
Pompa air ISW dengan bahan bakar diesel bertekanan tinggi.
Gambar 1.56 Pompa Air ISW

2.2. Kinerja bangunan


Agar supaya bangunan yang direncanakan, dalam hal ini gedung Kantor dapat
berkinerja sebaik mungkin, maka perlu didukung beberapa hal yang akan diuraikan
seperti dibawah ini:

2.2.1. Pencahayaan
Sistem Pencahayaan adalah bagaimana kita bisa membuat benda-benda dalam
ruang agar dapat tampak atau terlihat, sedang mengenai suasana (mood) tergantung dari
fungsi ruang. Pencahayaan terbagi atas dua bagian yaitu pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan alami pada gedung kantor didukung dengan bukaan-bukaan jendela yang
besar agar cahaya yang masuk di setiap ruangan dapat memenuhi kebutuhan pengguna
ruangan. Untuk memenuhi kebutuhan tingkat pencahayaan ruangan tersebut digunakan
lampu LED merk Philips.

2.2.2. Penghawaan ruangan


Penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui
penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan sebaik-baiknya
dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang.
Untuk penghawaan alami didukung dengan bukaan-bukaan besar sebagaimana
pencahayaan, jadi aliran udara dapat masuk lewat jendela-jendela besar pada ruangan.
Sedangkan untuk penghawaan buatan kantor didukung dengan menggunakan Air
Conditioner (AC) central .

2.2.3. System penangkal petir


Sebenarnya bahan yang paling mudah tersambar petir adalah bahan-bahan/benda
yang bisa menghantarkan listrik seperti besi, air, dll. Tetapi, benda yang tidak
menghantarkan listrik pun jika berada di tempat yang tinggi dapat menjadi sasaran
sambaran petir. Hal ini karena petir mempunyai sifat menyambar benda yang paling dekat
dengan awan. Maka dari itu dirasa penting untuk memasang sistem penangkal petir pada
bangunan gedung Kantor ini karena bangunan ini adalah bangunan 9 lantai.
Selain dapat mengakibatkan kebakaran, sambaran petir juga dapat merusak barang-
barang elektronik dalam gedung. Hal ini juga penting untuk diperhatikan. Sistem
penangkal petir yang digunakan pada gedung ini adalah penangkal petir elektrostatis,
dimana system kerjanya hanya dipasang satu alat pada satu titik. Dan system proteksinya
akan menjangkau radius beberapa puluh meter.

2.2.4. Proteksi bahaya kebakaran


Untuk gedung Kantor ini, dilengkapi juga dengan system proteksi kebakaran
dengan penggunaan sprinkler. Hal ini penting karena sprinkler yang dipasangan pada
gedung ini dapat memperikan respon yang cepat saat terjadi kebakaran dan memberikan
waktu yang cukup bagi para penghuni lebih khususnya pengguna gedung yang berada
dilantai paling atas dapat mengatur proses evakuasi, apabila terjadi kebakaran.

2.2.5. Sanitasi dan pengolahan limbah


Sanitasi pada gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum didesain sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna bangunan. Untuk ketersediaan air bersih,
disediakan pompa air yang dapat memompa air sampai setinggi 40m, dimana tinggi
bangunan hanya 36m jadi pompa air bisa mencakup kebutuhan air pada lantai paling atas.
Untuk jumlah peralatan saniter telah disesuaikan dengan keperluan tiap unit ruangan yang
ada, sedangkan pada lantai dasar disediakan toilet yang terbagi dalam 2 ruangan berbeda
untuk wanita dan pria, dengan jumlah yang disesuaikan, dan dilengkapi dengan washtafel,
dan Urinal pada toilet pria.
Pengelolaan limbah pada bangunan gedung Kantor ini menggunakan STP (Sewage
Treatment Plant) dengan perhitungan kapasitas standar untuk gedung mall, perkiraan
volume diambil nilai 0,020 kali luas lantai, didapat 0,020x1850m2 = 37m3. Jadi digunakan
STP jenis Septic Tank Biotech System tipe RCX -25, kapasitas sebanyak 2 unit sehingga
kapasitasnya menjadi 90 m3. Dimensi STP yang digunakan adalah 2m x 8m x 2.1m.

2.2.6. Kenyamanan dan keamanan pengguna


Pada perhitungan kekuatan struktur, telah dihitung kinerja batas layan dan kinerja
batas ultimate. Nilai dari kinerja bangunan Kantor ini telah memenuhi nilai yang
disyaratkan, maka dengan demikian dapat dijamin bahwa bangunan ini aman terhadap
bahaya gempa. Selain itu nilai simpangan gedung yang akan terjadi apabila terjadi
bencana alam gempa bumi tidaklah besar, sehingga walaupun ada goyangan akibat
gempa pengguna gedung tidak akan terlalu terganggu kenyamanannya.
2.2.7. Sumur resapan
Dalam usaha menangani krisis air tanah sekarang ini, maka dalam setiap
pembangunan baik rumah dan bangunan gedung dianjurkan untuk membuat sumur
resapan. Begitu pula pada gedung Kantor ini, dengan luasan atap 1850 m2 maka dibuat 1
buah sumur resapan dengan diameter pipa 6 inci dengan volume resapan 60m³ sehingga
memenuhi volume yang disyaratkan menurut buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi Pipa
untuk mengalirkan air hujan ke sumur resapan diletakkan pada bagian belakang
bangunan, menggunakan 2 buah pipa dengan diameter masing-masing 6 inci.

Anda mungkin juga menyukai