Anda di halaman 1dari 6

Kutipan 1a

Unsur hara yang tersedia dalam jumlah dalam jumlah yang mencukupi
kebutuhan tanaman maka pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman
akan baik (Buekman dan Brady, 1982).

Kutipan 1b
Pemberian unsur hara mikro lebih hemat diberikan melalui pemupukan pada
daun (Saleh, 1976).

Kutipan 1c
Susilo dan Subiyanto (Ed. 1991) menyatakan bahwa pembesaran buah
dihasilkan dari sebagian besar hasil fotosintat yang baru terbentuk maupun yang
tersimpan.

Kutipan 1d
Tisdale dan Nelson (1958) dalam Soleh (1976) menyatakan bahwa unsur hara
mikro seperti Mangan (Mn) memiliki resiko tinngi untuk tidak tersedia bagi
tanaman pada proses pemberian pupuk ke dalam tanah.

Kutipan 1e
Ratnawati (1997) menyatakan bahwa dalam mengendalikan penyakit pada
tanaman utamanya Phytophthora capsici penambahan suplemen berupa bahan
organik lebih efektif dan efisien.
Kutipan 2a
Bunga yang sering mengeluarkan bau harum ketika malam hari disebut dengan
bunga sedap malam. Bunga sedap malam dalam masyarakat Jawa biasa disebut
dengan bunga sundel bolong karena mengeluar bau hasum ketika malam hari yang
diidentikan dengan hal yang mistis. Bunga sedap malam dapat menghasilkan
minyak atsiri sebagai bahan dasar parfum. Hal tersebut seperti yang dikatakan
oleh Pratama (1988) bahwa bunga sedap malam atau sundal malam (Polianthes
tuberosa) merupakan bunga yang berasal dari Meksiko. Bunga ratu malam ini
mekar dan mengeluarkan aroma wangi pada malam hari. Bunga sedap malam
merupakan merupakan tanaman hias yang banyak dirawat di halaman rumah dan
dapat dipergunakan untuk pembuatan parfum.

Kutipan 2b
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan tanaman padi varietas
Mikongga yang ditanam di daerah dataran tinggi dengan system penanaman
legowo lebih baik daripada penanaman di daerah dataran rendah. Ketinggian
tempat penanaman dan system tanam pada tanaman padi memengaruhi hasil dan
pertumbuhannya. Hal tersebut seperti yang dikatakan Agustiani, dkk. (2018)
bahwa pada fase primodia hingga panen interaksi ketinggian tempat dan cara
tanam berpengaruh sangat nyata. Laju pertumbuhan tanaman dan laju asimilasi
lebih baik pada daerah dataran rendah dengan cara tanam jajar legowo, sedangkan
untuk cara tanam per segi lebih baik di dataran menengah dan dataran tinggi.
Respon linier berupa pertumbuhan tanaman dipengaruhi pula oleh ketinggian
tempat. Pertumbuhan tanaman (L1) di tempat tinggi lebih rendah dari berbagai
variabel yang diamati dan berbanding lurus dengan laju pertumbuhan serta laju
asimilasi bersih yang lebih rendah dibandingkan dengan di dua lokasi lainnya

Kutipan 2c
Berdasarkan hasil penelitian penerapan beberapa jarak tanam dan sistem tanam
pada tanaman Padi varietas Ciherang dengan parameter jumlah anakan dapat
diketahui bahwa jumlah anakan pada Jarwo 2:1 lebih banyak dibandingkan
metode SRI. Sehingga dapat diketahui bahwa jarak tanam dan sistem tanam
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi tanaman padi. Hal tersebut sesuai
hasil penelitian dari Satria, dkk. (2017) bahwa penerapan beberapa jarak tanam
dan sistem tanam berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan tanaman padi
pada 2 MST, 4 MST, 6 MST, dan 8 MST dari hasil analisis sidik ragam.

Kutipan 2d
Statistika merupakan ilmu yang sering digunakan dalam suatu penelitian,
khusunya dalam pengukuran hasil penelitian. Pengukuran data menggunkan
statistik digunakan dalam hal pengamatan serta keragamannya. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Soemantri (Ed. 2005) bahwa dalam penyusunan data hasil
penelitian pengukuran keragaman antar pengamatan, penjelasan sebaran
pengamatan menggunakan beberapa macam ukuran statistik untuk meringkas dan
menjelaskan data statistik pusat.

Kutipan 2e
Kehidupan bagaikan sebuah kisah yang ditulis dan diperankan oleh aktor yang
sama. Di dalam kehidupan keraguan sering muncul dan menghantui. Keraguan
akan apa yang tampak sekilas tak nyata, keraguan akan kebohongan dari apa yang
tampak tapi tak nyata sering membuat penyikaan diri yang mendalam. Tapi cinta
yang tulus tetap akan bertahan di atas badai keraguan seperti dalam Soemantri
(2000) bahwa janganlah meragukan cintaku seperti keraguanmu akan apa yang
terjadi pada api dari bintang-bintang dan bergeraknya matahari. Jangan pernah
meragukan apa yang berasal dari hati nuranimu karna cinta tidak seperti itu.

Kutipan 2f
Pemanasan global merupakan salah satu fenomena yang mewabah dan menjadi
permasalahan di seluruh dunia pada era modernisasi saat ini. Era modernisasi
dibarengi dengan perkembangan digital dan teknologi yang mendukung berbagai
proses indusrialisasi di seluruh belahan dunia. Proses indurstrialisasi ini
mendorong adanya pemanasan global melalui pengolahan sumber daya alam
(SDA) dan berbagai pembukaan lahan/area industri secara besar-besaran sehingga
menyebabkan pemanasan global. Salah satu upaya untuk mengurangi pemanasan
global proses industrialisasi harus diimbangi dengan progam penghijauan. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Departemen Pertanian Jawa Timur (1999)
bahwa pengurangan efek rumah kaca dan pengadaan lingkungan yang sehat dapat
dilakukan melalui progam penghijauan di era Indistrialisasi.
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
TEKNIK PENULISAN ILMIAH

PENULISAN KUTIPAN

oleh

Rina Dita Palupi


NIM A41160555

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019

Anda mungkin juga menyukai