1-2
Abstract
Information and communication technology (ICT) has been implemented in almost every division at the
National Library. This implementation is supported by Undang-Undang Nomor 43 tentang Perpustakaan.
The aim of using ICT is to improve working performance and services of National Library. Pusat Pendidikan
dan Pelatihan (Pusdiklat) is one of divisions that has not fully implemented ICT yet to increase the training
quality and quantity, therefore management information system is required to support decision making related
to the training. This research objective is to design a management information system using enterprise
architecture framework, TOGAF. TOGAF provides a flexible framework to accommodate management
information system design according to the organization’s vision, mission and goals. This research yielded a
blueprint of management information system of training’s program and evaluation. It is expected that this
blueprint could be used to guide the development of management information system in Pusdiklat.
Keyword: Enterprise Architecture Framework, Management Information System, TOGAF, UML
48
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
49
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
50
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
51
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
52
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
53
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
54
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
Pada diagram kelas di atas terdapat diartikan bahwa 1 program diklat dapat
asosiasi antara satu dengan kelas yang memiliki 1 atau lebih jadwal diklat dan
lain, sehingga dapat dijelaskan bahwa: 1) jadwal pengajar; 2) kelas program diklat
kelas program diklat berasosiasi berasosiasi “dikelola” dengan kelas admin
“memiliki” dengan kelas jadwal diklat dan yang berarrti bahwa satu program diklat
kelas jadwal pengajar, yang dapat pasti dikelola oleh satu admin, sedangkan
55
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
satu admin dapat mengelola 1 atau lebih pejabat memonitor serta membuat
program diklat; 3) kelas admin berasosiasi kebijakan terkait dengan program dan
“menginput” dengan kelas evaluasi evaluasi diklat.
peserta dan evaluasi pengajar serta Rancangan sistem informasi
berasosiasi “mencetak” dengan kelas manajemen pendidikan dan pelatihan
sertifikat peserta dan sertifikat pengajar, menghasilkan fungsi operasional untuk
yang dapat diartikan bahwa satu admin memudahkan para pegawai mengelola
dapat menginputkan satu atau lebih program dan evaluasi diklat serta
evaluasi peserta dan evaluasi pengajar dan memudahkan pengajar, peserta, ataupun
satu admin dapat menginputkan satu atau pihak lain mengetahui informasi terkait
lebih sertifikat peserta dan sertifikat dengan program dan evaluasi diklat.
pengajar; 4) kelas admin berasosiasi
“menyusun” dengan kelas laporan Saran
program diklat dan laporan evaluasi, yang Dari hasil penelitian yang telah
dapat diartikan bahwa satu admin hanya dipaparkan pada bagian simpulan, maka
dapat menyusun satu laporan program saran yang dapat diberikan adalah :
diklat atau laporan evaluasi; 5) kelas Diharapkan adanya penambahan
laporan program diklat dan laporan fase ADM TOGAF untuk pengem-
evaluasi berasosiasi “diakses” dengan bangan arsitektur yang telah dibuat untuk
kelas pejabat, yang dapat diartikan bahwa penelitian selanjutnya;
satu laporan program diklat dan laporan Perlunya adanya evaluasi atau
evaluasi dapat diakses oleh hanya satu pengujian terhadap arsitektur data sistem
pejabat; 6) kelas pengajar berasosiasi informasi manajemen yang telah
“menginput” dengan kelas evaluasi dirancang;
melalui form evaluasi, yang dapat Perlunya segera ditetapkan
diartikan bahwa satu pengajar dapat kebijakan baru terkait dengan peran-
menginputkan satu atau lebih evaluasi cangan dan pengembangan sistem
melalui form evaluasi. Kelas jadwal informasi manajemen yang berkaitan
pengajar berasosiasi “diakses” dengan dengan diklat dilaksanakan perancangan;
kelas pengajar, yang dapat diartikan Perlunya segera dirancang sistem
bahwa satu pengajar dapat mengakses informasi manajemen menggunakan
satu atau lebih jadwal pengajar. arsitektur enterprise yang sesuai dengan
visi, misi dan tujuan organisasi;
Simpulan Diperlukan penelitian lebih lanjut
Berdasarkan pembahasan pada bab agar dapat menghasilkan blueprint yang
sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa rinci dan lengkap serta berdasarkan
hal sebagai berikut: semua tahapan TOGAF ADM.
Penelitian ini telah berhasil
menyusun kebutuhan fungsional sistem Daftar Pustaka
informasi manajemen pendidikan dan Josey A, Harrison R, Homan P, Rouse MF,
pelatihan dengan menggunakan TOGAF van Sante T, Turner M, van der Merwe
ADM melalui fase architecture vision, P (2011) TOGAF® Version 9.1 – A
business architecture, dan information system Pocket Guide. Zaltbommel: Van Haren
architecture yang dapat dijadikan penaduan Publising.
dalam pengembangan sistem informasi [Perpusnas] Perpustakaan Nasional RI (2007)
manajemen di Pusdiklat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun
Rancangan sistem informasi 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta:
manajemen pendidikan dan pelatihan Perpustakaan Nasional RI.
menghasilkan fungsi monitoring untuk [Perpusnas] Perpustakaan Nasional RI
memudahkan stakeholder khususnya para (2010) Rencana Strategis Pusat
56
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
57