Anda di halaman 1dari 1

Penyakit Kusta.

Dalam kurun waktu 10 tahun (1991-2001), angka prevalensi penyakit kusta secara nasional telah turun
dari 4,5 per 10.000 penduduk pada tahun 2001. Pada tahun 2002 prevalensi sedikit meningkat menjadi
0,95 dan pada tahun 2003 kembali menurun menjadi 0,8 per 10.000 penduduk. (Profil kesehatan
Indonesia 2003, Depkes).

Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun 2000, sampai saat ini
penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti masih tingginya
jumlah penderita kusta di Indonesia dan merupakan Negara dengan urutan ketiga penderita terbanyak
didunia. Penyakit kusta dapat mengakibatkan kecacatan pada penderita. Masalah ini diperberat dengan
masih tingginya stigma dikalangan masyarakat dan sebagaian petugas. Akibat dari kondisi ini sebagian
penderita dan mantan penderita dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan
serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.

Diketahui di Indonesia masih banyak menyimpang kantong - kantong kusta yang kebanyakan berada di
kawasan Timur. Indonesia salah satunya adalah Jawa Timur. Kabupaten Ngawi pada tahun 2014 terdapat
4 Penderita PB dan 52 Penderita MB, tahun 2011 terdapat 6 Penderita PB dan 35 penderita MB, tahun
2010 terdapat 5 penderita RFT PB dan 4 penderita PB sedangkan tahun 2009 terdapat 0 penderita MB
dan 0 penderita RFT MB. (Tabel 14, 15, 16 dan 17).

GAKY

Status Gizi Balita.

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara anthropometric yang
menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Dari hasil Susenas diperoleh gambaran
pekembangan status gizi balita. Dari laporan hasil Survei komsumsi Garam Yodium Rumah Tangga
diketahui bahwa di Indonesia, balita yang gizi kurang/buruk (KKP) sebesar 25,82 % pada tahun 2002 dan
28,17 % pada tahun 2003 (Depkes, 2003).

Jumlah Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ngawi tahun 2014 adalah 68 Balita dan yang mendapatkan
Perawatan 68 (100 % )(Tabel 48)

Anda mungkin juga menyukai