S1 2013 284580 Chapter1 PDF
S1 2013 284580 Chapter1 PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Subowo, 2010). Menurut William dan Joseph (1976), masalah utama dalam
pertanian di kawasan tropika basah antara lain rendahnya kandungan hara tanah,
Ketersediaan unsur hara dalam tanah merupakan faktor pendukung utama untuk
pupuk di Indonesia. Perusahaan ini berstatus BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
memproduksi beberapa jenis pupuk, antara lain : Super Phospat, NPK Phonska,
Urea, dan Zwalverzuur Ammonium (ZA). Pada tahun 2005 jumlah pupuk yang
diproduksi PT. Petrokimia Gresik mencapai 4.430.000 Ton pertahun, dan pupuk
1
2
senyawa kapur (CaCO3). Produk samping tersebut dihasilkan dalam jumlah besar
yang belum dimanfaatkan dan terus terproduksi tersebut akan terakumulasi dalam
pupuk ZA PT. Petrokimia Gresik perlu dilakukan untuk mengetahui efek toksik
yang ditimbulkan dari produk samping tersebut. Salah satu uji toksisitas yang
perlu dilakukan yaitu uji ketoksikan subkronis. Hasil uji ketoksikan subkronis
dapat berguna bagi PT. Petrokimia Gresik dalam melakukan pengolahan produk
B. Perumusan Masalah
samping kapur dari pembuatan pupuk ZA PT. Petrokimia Gresik secara berulang
selama 90 hari pada tikus jantan dan betina galur Sprague-Dawley (SD) terhadap :
3. Parameter biokimia darah (glukosa darah, kolesterol total, urea darah, kreatinin
total, albumin, protein total, bilirubin, SGPT, dan SGOT) paska perlakuan (hari
ke-90)?
3
C. Tujuan Penelitian
wujud, dan spektrum efek toksik yang ditimbulkan akibat pemberian produk
samping kapur dari pembuatan pupuk ZA PT. Petrokimia Gresik secara berulang
selama 90 hari. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
minuman, dan parameter kimia darah (glukosa, bilirubin, albumin, urea, kreatinin,
D. Manfaat Penelitian
Hasil uji toksisitas subkronis produk samping kapur dari pembuatan pupuk
dapat berguna dalam pengolahan produk samping tersebut dengan lebih baik.
lingkungan.
E. Tinjauan Pustaka
1. Toksikologi
ilmu yang berkaitan dengan racun. Racun sendiri merupakan suatu zat
bidang yang meliputi biologi, kimia, biokimia, dan sistem biologi. Karena
zat kimia yang berupa pencemar lingkungan, makanan, minuman, atau air
medis atas pengaruh berbahaya zat kimia yang dipejankan baik secara
sengaja maupun tidak sengaja pada manusia (Gallo, 1996; Loomis, 1978;
Polkis, 1996).
hidup dan cakupan pokok kajiannya. Lingkup toksikologi lain yang masih
5
memahami empat asas utama toksikologi jika dilihat dari alur peristiwa
keberadaan zat toksik pada tempat aksi dalam suatu jaringan biologis.
dan keefektifan antar aksi. Yang termasuk kondisi patologi antara lain :
Sedangkan yang termasuk kondisi fisiologi antara lain : umur, berat badan,
Sifat efek toksik dari suatu zat beracun dibedakan menjadi dua
yaitu efek toksik yang dapat terbalikan dan efek toksik yang tidak
Spektrum efek toksik dapat dibedakan dua, yaitu efek lokal dan
efek sistemik. Efek lokal diakibatkan oleh suatu senyawa kaustik misalnya
pada saluran percernaan, bahan korosif pada kulit dan iritasi gas atau uap
kerusakan umum pada sel-sel hidup. Efek sistemik terjadi hanya setelah
zat beracun diabsorbsi dan tersebar ke bagian lain dalam tubuh. Umumnya
zat toksik hanya berpengaruh pada satu atau beberapa organ saja. Organ
c. Uji Toksikologi
khusus yang muncul. Oleh karena itu, uji toksikologi suatu obat yang
dilakukan pada hewan uji merupakan sumber data utama dalam evaluasi
yakni uji ketoksikan khas dan uji ketoksikan tak khas. Yang dimaksud
dengan uji ketoksikan khas yaitu uji toksikologi yang dimaksudkan untuk
mengevaluasi secara rinci efek yang khas suatu senyawa pada berbagai
berbahaya suatu senyawa pada berbagai jenis hewan uji. Uji ketoksikan
dosis, selama kurang dari tiga bulan dan menggunakan 2 spesies yang
selama lebih dari tiga bulan atau sebagian besar masa hidup hewan uji
(Donatus,2001).
yang dipejankan dengan dosis berulang pada hewan uji tertentu selama
kurang dari tiga bulan. Uji ini ditujukan untuk mengevaluasi spektrum
efek toksik sediaan uji serta untuk mengetahui apakah spektrum efek
dan pemeriksaan, antara lain : perubahan bobot badan hewan uji yang
diukur paling tidak 7 hari sekali, purata asupan makanan dan minuman
klinis yang diamati setiap hari, pemeriksaan hematologi dan kimia darah
yang dilakukan paling tidak 2 kali pada awal dan akhir pemejanan,
Loomis, 1978).
tentang efek berbahaya sediaan uji dan organ sasaran yang dipengaruhinya
memprediksi tren masa depan. Selain itu, OECD berperan penting dalam
keamanan dari berbagai bahan kimia yang ada di dunia. Pada penelitian ini
Rodents. Guideline ini telah direvisi berulang kali dan Updated Version
September 1998. Prinsip uji ini yaitu pemejanan bahan kimia pada hewan
uji secara oral setiap hari dengan dosis bertingkat selama 90 hari, satu
hari ke-90) tanpa pemejanan sediaan uji yang dimaksudkan untuk melihat
tes ini dinekropsi. Pada akhir penelitian, seluruh hewan uji yang masih
berwarna putih kecoklatan dan putih pada kadar air rendah. Produk
7,7; Bulk density 1,2 Ton/m3; dan sedikit kelarutan dalam air. Kandungan
karbonat (NH4CO3) 0,05%; innert solid (SiO2) 6,3%; dan sedikit sisa
11
bobot kering sebesar 75% dan air (H2O) 25% (Anonimb, 2012).
Selain itu, juga telah dilakukan analisis logam berat terhadap produk
Saat ini, produk samping kapur tersebut telah dimanfaatkan sebagai kapur
yang masih tersisa adalah sebanyak 80.000 ton/tahun yang masih disimpan
dan dikelola dalam gudang terbuka. Sisa produk samping tersebut telah
itu, analisis ini juga berperan penting dalam evaluasi organ target spesifik
darah pada manusia dan hewan percobaan berada pada kisaran dengan
pemasukan dan pengeluaran dari sirkulasi, serta cairan tubuh. Akan tetapi
kekurangan nutrisi maupun karena sakit yang disebabkan oleh zat kimia
organ yang menjadi target spesifik senyawa, selain itu juga memberikan
(Grasso, 2002).
a. Glukosa
tidak. Jika kadar glukosa darah tidak berada pada kisaran normal berarti
liver, ginjal, gastrointestinal dan kelenjar endokrin, selain itu juga dapat
b. Kolesterol total
sebagai antioksidan (Albert dkk., 1994; Girao dkk,. 1999). Hal ini
dan usus (Burtis dkk., 2008). Kolesterol yang diserap dari asupan
hormonal yang rendah. Kadar kolesterol total yang rendah juga dapat
c. Urea darah
Tetapi pada kondisi tertentu, kadar urea darah yang tinggi tidak dapat
pada seseorang yang mengkonsumsi diet protein yang cukup tinggi dan
dapat meningkatkan kadar urea darah. Di sisi lain, diet rendah protein
Arieff, 1987).
normal dari urea darah (karena produksi urea menurun) dan serum
d. Kreatinin serum
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, etnis, asupan protein, dan kurus.
18
Pada individu yang memiliki massa otot rendah kadar kreatinin serum
yang normal belum tentu fungsi ginjal normal. Kadar kreatinin yang
rendah bisa terjadi karena massa otot yang rendah tetapi jarang terjadi,
e. Albumin
kelarutan dalam air paling besar. Albumin adalah protein yang pertama
berbagai obat, dan trace elements seperti kalsium, tembaga, dan seng
f. Protein total
total. Nilai protein total yang normal belum tentu kadar albumin dan
albumin rendah dan kadar globulin total tinggi, atau sebaliknya akan
pankreas, dan usus halus. Oleh karena itu, protein total dapat
Karena nilai protein total terdiri dari nilai albumin dan nilai
globulin total, maka kenaikan nilai protein total juga harus seiring
dengan kenaikan salah satu atau kedua nilai tersebut. Kenaikan nilai
g. Bilirubin
juga sel kupffer hati, dan dirilis dalam plasma. Bilirubin digunakan
sebagai marker dalam diagnosa penyakit hati dan gangguan darah (Berk
sebagian besar berada di sitosol sel-sel hati. Sel hati yang mengalami
aktivitas SGPT tinggi, meskipun ginjal, jantung, dan otot bergaris juga
sel yang pecah atau rusak akan menyebabkan keluarnya SGOT yang
ada di dalam sel. Hal ini terjadi apabila sel hati mengalami kerusakan
gugus asam amino secara reversibel antara asam amino dan asam α-
1989).
23
B. Keterangan Empirik
pembuatan pupuk ZA PT. Petrokimia Gresik selama 90 hari pada tikus jantan dan
betina galur SD, ditinjau dari parameter kimia darah, perubahan berat badan,
asupan makanan dan minuman, dan kekerabatan antara dosis pemberian dengan
wujud efek toksik, jika sediaan tersebut dipejankan berulang sekali sehari secara