nternal dan eksternal secara akurat. Gangguannya adalah berupa waham yaitu
keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas.
Keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan intelektual dan latar belakang
budayanya, serta tidak dapat diubah dengan alasan yang logis. Selain itu keyakinan
salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
interaksi secara akurat (Yosep, 2009 dalam Damaiyanti & Iskandar 2012).
Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan,
tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemikiran yang sudah kehilangan kontrol (Direja, 2011).
3. Etiologi
Keadaan yang timbul sebagai akibat dari pada proyeksi dimana seseorang
melemparkan kekurangan dan rasa tidak nyaman kedunia luar. Individu itu biasanya
peka dan mudah tersinggung, sikap dingin dan cenderung menarik diri. Keadaan ini
sering kali disebabkan karena merasa lingkunganya tidak nyaman, mersa benci, kaku,
cinta pada diri sendiri yang berlebihan angkuh dan keras kepala. dengan seringnya
menjadi waham. secara perlahan-lahan individu itu tidak dapat melepaskan diri dari
membuat seseorang berkhayal ia sering menjadi penguasa dan hal ini dapat
keutuhan keluarga merupakan penyebab terjadinya halusinasi dan waham. Selain itu
perbedaan antara apa yang dipikirkan dengan perasaan diri sendiri menurun sehingga
segala sesuatu sukar lagi dibedakan, mana rangsangan dari pikiran dan rangsangan
dari lingkungan.
Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya waham, yaitu:
a. Faktor predisposisi
Meliputi perkembangan sosial kultural, psikologis, genetik, biokimia. jika
yaitu klien mengalami hubungan yang bermusuhan, terlalu lama diajak bicara,
objek yang ada dilingkungan dan suasana seoi (isolasi). Suasana ini dapat
meningkatkan stress dan kecemasan.
4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah
sebagai berikut :
a. Menolak makan
e. Mudah tersinggung
i. Mendominasi pembicaraan
j. Berbicara kasar
5. Jenis-Jenis Waham
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa dirinya memiliki kebesaran/kekuasaan, diucapkan berulangkali
b. Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
kenyataan.
Contoh:
“Saya tahu.. seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka
fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-
orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat
mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada juga klien yang
secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara realiti dengan self
antara self idealdengan self reality (keyataan dengan harapan) serta dorongn
kemampuannya.
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang
keyataan, tetapi menghadapi keyataan bagi klien adalah suatu yang sangat berat,
belum terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba
memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal
ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan
menjaga perasaan. Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau
orang lain.
Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma
(super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
e. Fase comforting
f. Fase improving
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi.
7. Penatalaksanaan
a. Psikofarmalogi
1) Litium Karbonat
a) Farmakologi
Litium Karbonat adalah jenis litium yang paling sering digunakan untuk
disahkan oleh “Food and Drug Administration” (FDA). Pada 1970 untuk
mengatasi mania akut litium masih efektif dalam menstabilkan mood pasien
pada gangguan litium cukup serius. Efek yang ditimbulkan hampir serupa
retensi air, dan konstipasi. Oleh karena itu, selama penggunaan obat ini
harus dilakukan tes darah secara teratur untuk menentukan kadar litium.
b) Indikasi
jangka waktu 1-3 minggu setelah minum obat litium juga digunakan untuk
riwayat mania.
c) Dosis
individual, yakni berdasarkan kadar dalam serum dan respon klinis. Untuk
menukar bentuk tablet dari immediate release maka diusahakan agar dosis
d) Efek Samping
Insiden dan keparahan efek samping tergantung pada kadar litium dalam
serum. Adapun efek yang mungkin dijumpai pada awal terapi. Misalnya
tremor ringan pada tangan, poliuria nausea, dan rasa haus. Efek ini mungkin
e) Contoh obat
release.
f) Mekanisme kerja
reseptor dopamine.
2) Haloperidol
a) Farmakologi
b) Indikasi
untuk pengobatan jangka pendek, pada anak yang hiperaktif juga melibatkan
sulit memusatkan perhatian, agresif, suasana hati yang labil dan tidak tahan
frustasi.
c) Dosis
Dewasa:
diperlukan dosis yang lebih tinggi. Pasien usia lanjut atau labil :1/2-2 mg, 2
atau 3 kali sehari. Pasien yang tetap menunjukkan gejala yang berat atau
sekali haloperidol diberikan dengan dosis diatas 100mg untuk pasien berat
yang resisten.
Anak-anak:
tahun. Pada anak-anak dengan usia 3-12 tahun (berat badan 15-40 kg). obat
mulai diberikan dengan dosis terkecil (0,5mg sehari). Jika perlu dosis dapat
ditingkatkan sebesar 5-7 hari sampai tercapai efek terapi yang diinginkan.
d) Efek samping
Kardivaskuler
Kulit
alopesia.
e) Kontraindikasi
f) Mekanisme kerja
3) Karbamazepin
a) Farmakologi
dengan obat antikonvulsan lain maupun obat-obat lain yang digunakan untuk
Pola kejang campuran termasuk jenis diatas dan kejang parsial maupun
kejang umum yang lain. Kejang jenis petitmal tampaknya tidak efektif
Neuralgia trigeminal
trigeminal murni. Obat ini bukan merupakan analgesic dan tidak boleh
c) Dosis
Dosis awal : 200mg 2x sehari untuk tablet/ 1 sendok teh 4x1 hari
sehari pada anak usia 12-15 tahun dan 1200mg sehari pada diatas
15tahun.
Dosis awal : 100mg 2 kali sehari, untuk tablet atau ½ sendok teh 4x1 hari.
sehari.
Neuorologi trigeminal
Dosis awal pada hari pertama diberikan 100mg 2x1 hari untuk
tablet atau ½ sendok teh 4x1 hari untuk suspense dengan dosis total
d) Efek samping
Efek samping paling berat terjadi pada system liemopoetik, kulit dan
kardivaskular. Efek samping yang paling sering timbul yang terutama terjadi
Contoh obat:
Tegritol (ciba)
Temporal (orion)
Karbamazepin (generic)
e) Kontraindikasi
f) Mekanisme kerja
antidepresan trisiklik.
pengamanan pasien. Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat anti psikotik untuk
4) Hindari polifarmasi
Pilihan awal Risperidone tablet 1mg, 2mg, 3mg atau Clozapine tablet 25mg,
100mg.
minimal.
gejala positif.
pergaulan dengan orang lain dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri
(khayalan dan pikirannya sendiri). Oleh karena itu, salah satu penatalaksanaan
pasien waham adalah penarikan diri high potensial. Hal ini berarti
penatalaksanaannya ditekankan pada gejala dari waham itu sendiri, yaitu gejala
penarikan diri yang berkaitan dengan kecanduan morfin biasanya dialami sesaat
sebelum waktu yang dijadwalkan berikutnya, penarikan diri dari lingkungan
sosial.
Electro Convulsive Terapi (ECT) adalah sebuah prosedur dimana arus listrik
melewati otak untuk memicu kejang singkat. Hal ini tampaknya menyebabkan
perubahan dalam kimiawi otak yang dapat mengurangi gejala penyakit mental
tertentu, seperti skizofrenia katatonik. ECT bisa menjadi pilihan jika gejala yang
e. Psikoterapi
psikoterapi juga penting. Psikoterapi mungkin tidak sesuai untuk semua orang,
terutama jika gejala terlalu berat untuk terlibat dalam proses terapi yang
memerlukan komunikasi dua arah. Yang termasuk dalam psikoterapi adalah terapi
yang diberikan oleh pasien tentang wahamnya. Berikut ini beberapa contoh
pertanyaaan yang dapat perawat gunakan sebagai panduan untuk mengkaji pasien
waham.
menetap?
b. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien cemas
nyata?
d. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?Apakah pasien
yaitu:
Alasan masuk/dirawat
Umumnya klien dengan gangguan orientasi realita dibawa ke rumah sakit
sedang kesal, marah, atau merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan
diri.
Klien juga mengungkapkan sesuatu yang tidak realistic, flight of ideas,
keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Biasanya klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak
(diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panic, sangat waspada, tidak dapat
2013)
Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia
( ) Depersonalisasi ( ) Ide terkait
( ) Hipokondria ( ) Pikiran magis
Proses piker
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Kontrol pikir
Masalah keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal
b. Gangguan proses pikir: waham
c. Harga diri rendah kronik
Pohon masalah
…………..
Ruangan : ……………. No. Cm : ..
…………
sa
1 2 3 4 5
Gangguan proses 1. Klien dapat membina 1.1. Bina hubungan saling percaya
ekspresi menerima.
Katakan perawat tidak
untuk mempercayainya”
empati
Tidak membicarakan isi
2. Klien dapat
waham klien
mengidentifikasi 1.3 Yakinkan klien berada dalam
kejujuran
Jangan tinggalkan klien
sendirian
1.4 Observasi apakah waham klien
tentang waham)
2.3 Tanyakan apa yang biasa klien
wahamnya.
realitas
4.3 Berikan pujian pada tiap kegiatan
tentang:
Gejala waham
Cara merawatnya
Lingkungan keluarga
Folow-up obat
5.2 Anjurkan keluarga melaksanakan
penghentian
6.2 Diskusikan perasaan klien setelah
makan obat
6.3 Berikan obat dengan prinsip 5
(lima) benar
RENCANA KEPERAWATAN GANGGUAN PROSES ISI PIKIR: WAHAM
No KLIEN KELUARGA
SP1P SP1K
1 Membatu orentasi realita Mendiskusikan masalah yang di
waham
SP3 P SP3K
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Membantu keluarga membuat jadwal
DAFTAR PUSTAKA
Aditama.