Anda di halaman 1dari 8

Proses Perlakuan dan Pembentukan Panas

Tidak mudah membentuk logam yang sangat keras menjadi barang dengan ukuran yang kita
inginkan. Pembentukan benda dari logam mudah dilakukan jika bahannya lunak. Namun, logam
atau bahan lunak tidaktan terhadap pembebanan mekanis. Agar kuat, logam dipanaskan dan
didinginkan secara cepat sehingga men logam yang keras. Proses mendinginkan logam panas
dengan cepat disebut perlakuan panas.
A. Perlakuan Panas
Perlakuan panas adalah salah satu usaha untuk memperbaiki sifat-sifat baja agar dapat
menggunakan mesin atau alat yang lain sehingga didapat baja yang mampu olah lebih baik. Ada
beberapa macam perlakuan panas yang dilakukan dalam sebuah ruang pemanas. Kemudian secara
mendadak perlahan, logam didinginkan dengan cairan ataupun udara sebagai media
pendinginnya.'Berbagai pendingin antara lain :
1... Air dengan 5% - 10% garam
Media pendingin ini mempunyai daya pendinginan yang cepat.
2:.. Minyak
Media pendingin ini mempunyai kemampuan menurunkan suhu logam yang dicelupkan ke
dalamnya dengan kecepatan sedang. Namun, tidak semua minyak dapat digunakan.
3. Udara
Udara adalah media pendingin yang paling murah dan mudah. Pendingin ini bersifat lambat
dalam menurunkan suhu pada benda kerja.
4. Garam
Media pendingin ini dipakai bukan karena kecepatan menurunkan panas pada baja, tetapi
karena keteraturan atau sifat konstan yang dimilikinya dalam menurunkan suhu.
Bermacam perlakuan panas yang ada dengan berbagai macam pendingin dan kegunaannya antara
lain:
1... Penyepuhan
Dilakukan untuk memperbaiki sifat baja yang lunak untuk dapat dikeraskan sehingga ketahan
geseknya meningkat seiring dengan kekerasannya. Proses penyepuhan diawali dengan
memanas baja pada suhu sekitar 50°C di atas garis kritis baja (723°C), kemudian didinginkan
dengan cepat sehingga struktur bajanya berubah dan baja menjadi lebih keras sebanding
dengan kadar karbonnya. Suhu pemanasan baja awal diambil kurang lebih 50°C + 723°C
karena pada suhu ini mulai terjadi perubahan struktur logam yang memungkinkan adanya
perubahan kekerasan apabila didinginkan dengan cepat.
2. Memudakan
Secara mudah, memudakan adalah kebalikan dari proses penyepuhan. Artinya, proses ini
digunakan untuk membuat baja lebih lunak dari sebelumnya karena baja yang semakin keras
nilai kekuatan tariknya akan menurun. Oleh sebab itu, perlu adanya perlakuan panas ini agar
baja tidak terlalu keras dan mempunyai kemampuan olah yang tinggi. Proses memudakan
dilakukan dari memanaskan logam 50°C diatas garis suhu kritis baja (723°C), kemudian baja
didinginkan perlahan secara konstan. Untuk mendapatkan baja yang semakin lunak, proses
pendinginannya juga harus teratur atau dengan berusaha agar tidak terjadi selisih dingin yang
banyak pada saat proses pendinginan. Proses memudakan digunakan juga untuk baja yang
telah selesai dikeraskan agar tidak terjadi tegangan sisa yang merugikan pada karakter baja.
3. Memuliakan
Proses perlakuan panas ini sebenarnya hamper seperti memudakan. Namun, pemanasan tidak
sampai pada suhu kritis baja. Pemanasan dilakukan dengan suhu sekitar200°C di mana karbon
dalam baja sudah dapat berpindah dan terbakar. Proses pendinginan juga berangsur-angsur
dan teratur. Proses ini dilakukan agar dihasilkan baja keras namun tidak rapuh.
4. Menitrir
Baja yang dibutuhkan dalam teknik tertentu tidak hanya yang keras, lentur, atau bahkan
lunak. Suatu kondisi tertentu kadang membutuhkan sifat gabungan dari keduanya atau
bahkan ketiganya. Contohnya, proses propeler mobil yang menerima beban puntir besar
sehingga memerlukan karakter baja yang kuat dan lentur agar tidak patah karena beban yang
diterimanya. Kemampuan baja semacam ini dapat kita peroleh dengan cara menitrir. Proses
menitrir biasanya dimaksudkan untuk memperkeras suatu permukaan logam sehingga sifat
liat tetap ada dalam inti logam tersebut. Langkah menitrir diawali dengan memijarkan logam
sampai suhu sekitar 500°C selama kurang lebih 48 jam di dalam amoniak sehingga penguapan
amoniak menghasilkan nitrogen yang kemudian diserap oleh benda logam yang telah
memijar. Pengerasan permukaan telah berlangsung tanpa harus melakukan pendinginan
kejut.
B. Proses Pembentukan Panas
1. Pengerolan atau Rolling
Dalam industri, logam yang berbentuk lembaran mempunyai peran penting. Konkretnya
pada pabrik body mobil, pabrik lemari pendingin, dan bahan kapal. Bentuk lembaran
metal diperoleh dengan penggilingan balok logam dengan dua permukaan baja yang
berat atau bertekanan tinggi, yang disebut dengan penggiling. Logam digiling secara
bertahap dan terus-menerus sehingga didapatkan dimensi logam yang lebih tipis seperti
yang diinginkan. Lembaran logam yang paling tipis disebut dengan foil, contohnya,
alumunium foil yang berguna untuk membungkus makanan atau kemasan obat.
Selain pelat lembaran, hasil metode rolling (profil) berbentuk bermacam-macam. Besi
profil terbentuk oleh pesawat giling, baik profil J, U, rel, bulat, dan Iain-Iain, yang semua
tergantung dari pembentuknya.

2. Forging atau Tempa


Mekanisasi tempa untukm embentuk benda kerja dalam keadaan panas telah dipakai
sejak ratusan tahun yang lalu. Tempa merupakan proses pembentukan logam dengan
cara memukul atau menekan logam secara bertahap sehingga didapatkan bentuk benda
kerja yang diinginkan. Penempaan biasanya diawali dengan memanaskan benda kerja
pada api. Pemanasan bertujuan untuk menurunkan kekerasan logam sehingga mudah
untuk dibentuk diatas landasan atau paron. Secara sederhana, penempaan terbagi
menjadi dua yaitu drop forging (penempaan timpa) dan press forging (penempaan tekan).
a. Drop Forging atau Penempaan Timpa
Secara prinsip drop forging sama dengan tempa manual, hanya saja landasan yang
digunakan bentuknya lebih besar dan palu sebagai pemukul diganti dengan balok
baja yang disebut ram yang beratnya berton-ton. Piranti yang ada tadi merupakan
bagian dari mesin yang disebut palu timpa (drop hammer).

Gbr. Prinsip Penempaan Timpa

Cara kerjanya yaitu dengan menaikturunkan ram di atas logam panas yang akan
dibentuk. Dengan proses tersebut, balok baja menekan logam dengan ram pada
landasan sesuai bentuk yang diinginkan. Dengan proses ini bentuk yang rumit dapat
dibuat. Mesin tempa uap dapat mengolah berton-ton bahan dengan menggunakan
tenaga uap untuk menggerakkan ram agar naikturun. Mesin tempa ini banyak
digunakan untuk membuat poros engkol pada mobil, tang, dan kunci pas.
b. Press Forging atau Penempaan Tekan
Yang dimaksud dengan tempa tekan ialah proses penempaan benda kerja dengan
menggunakan tenaga hidraulis untuk menekan logam panasnya. Kemampuan tekan
mesin hidraulis ini biasanyam encapai50 000 ton. Penempaan dengan tenaga
hidraulis tidak memerlukan pemukulan keras, tetapi lebih tepat dikatakan sebagai
penekanan sehingga tidak bising.

Gbr. Benda yang ditempa


3. Ekstrusi
Ekstrusi adalah sebuah mekanisme teknik pembentukan logam dengan cara penekanan logam
yang lunak. Berat kita menekan botol pasta gigi agar keluar pastanya, besar dan kecilnya serta
bentuk yang dihasilkan tergantung dari ujung botol pasta yang dalam teknik ekstrusi disebut
penampang die. Agar logam mudah diekstrusikan, biasanya logam dipanaskan hingga cair dan
cenderung kental. Untuk proses pemotongan bahan hasil ekstrusi biasanya digunakan air yang
bertekanan tinggi. Jadi, pada industri terdapat pemotongan logam dengan air.

Gbr. Prosesn Ekstrusi

4. Pembuatan Pipa

Pembuatan pipa pada dasarnya ada dua macam, yaitu dengan penyatuan las tumpul dan las
berimpit.

a. Pembuatan pipa dengan las tumpul

Pembuatan pipa dengan dilas tumpul diawali dengan memotong pelat menurut panjang
pipa yang akan dibuat, sedangkan lebarnya lebih dari 7โ xD rata-rata pipa yang akan
dibuat. Ujung bilah dilas dengan sebatang besi untuk ทาengikat penarik yang selanjutnya
dipanaskan sehingga ทาencapai suhu las. Lembaran atau bilah yang dipanaskan
selanjutnya ditarik dalam mesin tarik dengan memakai tang penarik melalui sebuah plat
penarik untuk pengelasan kampuhnya. Pipa yang dihasilkan disebut pipa gas.

Gbr. Pembuatan pipa


b. Pembuatan pipa dengan las berimpit

Pembuatan pipa yang dilas berimpit menggunakan pelat-pelat yang sisi serongnya sudah
dirol atau digiling seperti pada gambar. Lebar jalur penggilingan dapat disetel sesuai
keinginan. Pipa las berimpit digunakan untuk saluran air dan pipa uap tekanan rendah( 5
bar = 0,5 MPa). Proses pembuatannya hampir sama dengan pipa yang dilas tumpul,
dengan diawali penarikan lembaran pelat menjadi pipa. Pengelasan pipa ini dilakukan
dengan menggunakan dua buah plunyer penggiling yang berbentuk roda dan berupa
kaliber bulat. Di antara kaliberpenggiling dengan keliling penusuk terdapat lubang berupa
cincin yang akan jadi jalan pipa yang akan dilas. Melalui lubang berupa cincin, pipa masuk
dan dipanaskan sampai suhu pengelasan/Oeh karena ada tekanan penggiling dari luardan
tekanan penusuk dari dalam, bagian sisi yang menyerang dari pipa dilas menjadi satu.
Pada perkembangannya, pipa sambungan dilas spiral atau mengelilingi pipa untuk
meningkatkan kemampuan mekanisnya.

5. Pembuatan tabung
Ada beberapa macam pembuatan tabung antara lain:
a. Sistem Mannesmann
Sistem ini menggunakan mesin rol dengan posisi sumbu rollernya dipasang serong satu
dengan yang lainnya. Roller terbentuk antara dua bagian yang agak tirus dan sebuah
bagian silinder yang dihubungkan dengan kedua bagian tersebut. Gerakan roller dibuat
dan diatur agar mendapatkan arah putaran yang sama. Konkretnya bila digeserkan
sebuah blok baja silinder yang sudah dipanaskan sampai suhu1 .300°c pada bagian tirus di
antara kedua roller, blok baja yang melunak ditangkap oleh penggiling dan digerakkan
lebih lanjut. Secara bersamaan, blok baja mendapat gaya memutar.
Akibat pekerjaan dari bagian-bagian tirus tersebut maka dibangkitkanlah gaya yang
menyebabkan terjadinya pemindahan bagian-bagian logam yang ada dalam blok itu ke
arah keluar sehingga berakibat logam memisahkan diri dari sumbu blok tersebut.
Terbentuklah sebuah badan yang cekung dan permukaan yang tidak rata. Hasil yang tidak
rata diolah pada alat rolling lanjutan yang disebut mesin rolling keping. Pipa hasil
pekerjaan ini banyak dipakai untuk pipa-pipa api, pipa sepeda, pipa-pipa penahan, dan
pipa air untuk kawah uap.

Gbr. Sistem Mannesmann


b. Sistem Ehrhardt

Sistem Ehrhardt merupakan proses blok dengan penampang segi empat yang telah
dipanaskan sampai pijar, berwama merah jemih, berdiameter sama dengan penampang
luar dari potongan pipa yang akan dibuat dan ditempatkan dalam sebuah acuan yang
berpenampang bulat.
Sebuah penusuk ditusukkan ke dalam blok logam pijar dengan tekanan hidraulis. Agar
penusuk dapat menusuk blok logam dengan mudah tanpa ada tumpahan logam yang
berarti, jari-jari duri diambil dengan perbandingan :
𝜋𝑟 2 = 𝜋𝑅 2 − 2𝑅 2 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑟 = 0,603𝑅
6. Penarikan dan Pemutaran Panas
Proses penarikan panas biasanya dilakukan untuk membuat kawat. Bahan yang digunakan
adalah logam dengan kadar karbon yang rendah. Penarikan kawat biasanya dibantu atau
didahului mesin pembentuk pendahuluan yang berfungsi membentuk penampang benda
lebih halus. Penampang yang terbentuk pada mesin pendahulu digulung dan dilanjutkan
dengan memasukkan pada penampangdi e yang lebih sempit, sehingga dihasilkan diameter
kawat yang jauh lebih kecil. Pembuatan kawat dengan cara penarikan berjalan lambat agar
diperoleh bahan yang halus.
Gbr. Mesin penarik

Anda mungkin juga menyukai