2
Arahan Presiden
Rapat Terbatas Tentang Program Raskin 19 Juli 2016
Agar penyaluran Raskin diganti dengan menggunakan kartu elektronik yang akan
diberikan langsung kepada rumah tangga sasaran.
Kartu elektronik tersebut dapat digunakan untuk memperoleh beras, telur, dan bahan
1 pokok lainnya di pasar, warung, toko sesuai harga yang berlaku.
Selain itu, rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih seimbang, tidak hanya
karbohidrat, tetapi juga protein, seperti telur.
Pasar, warung, dan toko dapat membeli beras dari dari berbagai sumber yang
2 menjual beras dengan harga yang lebih murah, sehingga terdapat mekanisme
kompetisi.
Penerapan kartu elektronik agar dicoba terlebih dahulu di beberapa kota dan
dilaksanakan dengan hati-hati, karena Pemerintah belum memutuskan penggunaan
3 kartu elektronik untuk langsung digunakan di semua kota dan baru akan dilaksanakan
di 2017.
3
Transformasi Bantuan Pangan
(dari Subsidi menjadi Bansos)
Keterangan:
*) Perluasan implementasi
BPNT di 2018 akan dilakukan
secara bertahap dan
ditetapkan dengan SK Dirjen
PFM Kemensos
4
Besaran Manfaat Bantuan Sosial Pangan
• Rp110.000/KPM/bulan
• Tidak dapat diambil tunai dan
• Bantuan sosial diberikan dalam
hanya dapat ditukarkan
bentuk beras berkualitas
dengan beras dan/atau telur
medium sejumlah 10 kg per
sesuai keinginan.
KPM per bulan
• KPM menerima Bansos Rastra • Bantuan dapat disisakan di
tanpa dikenakan harga/biaya dalam rekening Bantuan
tebus. Pangan untuk digunakan lagi
sebelum penyaluran bulan
berikutnya.
5
Pagu Alokasi Program Bansos Pangan
1. Pagu Penerima Bansos Pangan Nasional ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Sosial No:4/HUK/2018, tanggal 2 Januari 2018.
2. Pemprov dan Pemkab/Pemkot dapat menganggarkan pada APBD
belanja bansos untuk menambah Pagu Penerima Bansos Pangan bagi
keluarga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam Daftar KPM,
sesuai dengan kemampuan daerah, setelah memprioritaskan
pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib dan pilihan, kecuali
ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundangan.
3. Mekanisme Bansos Pangan dengan APBD dilakukan dengan mengacu
pada mekanisme penyaluran program nasional.
6
Sumber Data dan
Penerima Bantuan Sosial Pangan
Dikelola dan dikendalikan oleh Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan di setiap
tingkatan wilayah
8
Bansos Rastra BPNT
Keterangan:
*) Tim Koordinasi Bansos Pangan Provinsi & Kabupaten/Kota à Ketua : Sekretaris Daerah
à Sekretaris: Kepala Dinas Sosial
9
BPNT
Menteri PPN/
Bappenas
Wakil Ketua
Sekretaris Eksekutif TNP2K
Sekretaris
Menteri Dalam Negeri, Menteri Sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Hukum dan
HAM, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Badan Umum Milik Negara/BUMN, Menteri
RisTekDikTi, Menteri Setneg, Setkab, Kepala BPS, Kepala Staf Kepresidenan,
Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Ototitas Jasa Keuangan
Tugas Tim Pengendali mencakup koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
Bantuan Sosial Non Tunai, serta memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan dan pelaksanaan program
10
Sesi 2: Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
11
Pedoman Umum
Bantuan Pangan Non Tunai
Disusun bersama oleh Kemenko PMK, Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian Sosial, KSP, BI, OJK, TNP2K, berdasarkan pembelajaran
dari uji coba 2016, pelaksanaan dan hasil pemantauan-evaluasi 2017, dan uji coba
2017
Berisi:
1. Latar Belakang, Definisi, Tujuan, Manfaat
2. Prinsip Umum
3. Kepesertaaan
4. Besaran Manfaat
5. Pagu
6. Mekanisme pelaksanaan: Persiapan,
Penyiapan Data KPM dan Penyerahan ke Bank,
Penyiapan E-warong, Edukasi Sosialisasi,
Registrasi, Pembukaan Rekening, Penyaluran,
Pemanfaatan Bantuan
7. Pengendalian (pemantauan dan evaluasi)
8. Pengaduan
12
Dasar Hukum Kebijakan BPNT
13
Tujuan BPNT
1) Mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.
2) Memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM.
3) Meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerimaan
Bantuan Pangan bagi KPM.
4) Memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam
memenuhi kebutuhan pangan.
5) Mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/SDGs).
14 14
Manfaat BPNT
1. Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat KPM, sekaligus
sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan.
2. Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.
3. Meningkatnya transaksi non tunai dalam agenda Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT).
4. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha
mikro dan kecil yang sudah berpengalaman dalam usaha
penjualan telur dan beras.
15
Rencana Perluasan BPNT secara Bertahap
Tahapan 0 1
1. Kab/Kota BPNT 44 68
Keterangan:
*) Perluasan implementasi BPNT di 2018 dilakukan secara bertahap dan ditetapkan dengan SK
Dirjen PFM Kemensos Nomor: 1/PFM/SK/HK.01/2018, tgl 3 Januari 2018.
16
Prinsip Utama BPNT
*E-warong: warung, toko, pedagang yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan
ditentukan sebagai tempat pembelian beras dan atau telur
17
Prinsip Utama BPNT:
KPM memiliki pilihan dan kendali tentang kapan memanfaatkan dana
bantuan dan menentukan jenis, kualitas, kuantitas serta harga bahan pangan
(beras dan/atau telur)
18
Prinsip Utama BPNT:
Pasokan bahan pangan di E-Warong berasal dari berbagai sumber
19
Prinsip Utama BPNT:
KPM tidak diarahkan ke agen tertentu
KPM diberikan informasi nama dan
lokasi e-warong:
warung/toko/agen) yang dapat
diakses dan KPM dapat memilih
sendiri
20
Sesi 3: Mekanisme Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT)
21
Mekanisme Penyaluran BPNT
1 2 3 4 5
• Penyiapan Pengiriman Registrasi dan Penyaluran Pemanfaatan
Data pemberitahuan aktivasi Penerima bantuan melalui KKS di e-warong
penerima ke KPM serta Manfaat oleh bank Rekening Bank untuk memperoleh
manfaat Sosialisasi dan penyalur. beras dan atau
Edukasi telur
• Penyiapan e-
warong.
• Melengkapi data
sesuai KYC
• Pengaktifan KKS. e-warong
*E-warong: agen bank, pedagang yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan
ditentukan sebagai tempat pembelian beras dan atau telur
22
1 Persiapan Data KPM
Pedoman Umum
Halaman 14, 25
23
Prinsip Peralihan Bansos Pangan
25
Kartu Kombo (Kartu Keluarga Sejahtera)
Pedoman Umum
Halaman 27
27
Kriteria E-Warong
Definisi E-warong (Perpres 63/2017): agen bank, pedagang dan/atau pihak lain yang telah
bekerja sama dengan Bank Penyalur dan ditentukan sebagai tempat penarikan/pembelian
Bantuan Sosial oleh KPM, yaitu :
Usaha mikro, Pasar tradisional, E-Warong Warung Desa Rumah Pangan Agen LKD/
Toko Tani
kecil dan koperasi warung, toko KUBE Kita (Bulog) Laku Pandai
kelontong dan lain-lain
KRITERIA e-warong
• Memiliki kemampuan, reputasi, kredibilitas, dan integritas di wilayah operasionalnya yang dibuktikan dengan
lulus proses uji tuntas (due diligence) sesuai dengan kebijakan dan prosedur Bank Penyalur.
• Memiliki sumber penghasilan utama yang berasal dari kegiatan usaha yang sedang berjalan dengan lokasi
usaha tetap dan/atau kegiatan tetap lainnya
• Memiliki jaringan informasi dan kerjasama antar agen/toko dengan pemasok/distributor bahan pangan yang
tersedia di pasar untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan bagi pembelian oleh KPM.
• Menjual beras dan/atau telur sesuai harga pasar.
• Dapat melayani KPM dan Non KPM dengan menggunakan infrastruktur perbankan.
• Memiliki komitmen yang tinggi dalam pelayanan khusus bagi KPM Lansia (Lanjut Usia) dan KPM
Disabilitas
28
2 Edukasi dan Sosialisasi
Pedoman Umum
Halaman 30
29
Alur Edukasi dan Sosialisasi
Kontak Informasi
30
Edukasi dan Sosialisasi
31
Contoh Poster Sosialisasi
32
Penanda E-Warong
33
Contoh Poster: Daftar E-Warong
Dibagikan
kepada
KPM
Ditempel di
Kantor Desa/kelurahan
dan E-warong
34
3 Registrasi
Pedoman Umum
Halaman 41
35
Proses Registrasi dan/atau pembukaan
rekening
36
Proses Registrasi dan/atau pembukaan
rekening
§ Koordinasi Pemerintah Daerah dengan Bank
39
Pelaksana Registrasi dan Pengecekan Keberadaan KPM
PJ/Pelaksana Sebelum Registrasi KPM Saat Registrasi KPM
1. Mendistribusikan formulir
1. Menetapkan jadwal pembukaan rekening kepada KPM
1. Kelurahan/Desa 2. Menetapkan lokasi 2. Memastikan KPM datang ke tempat
3. Menetapkan dan registrasi
2. Pendamping
Mendistribusikan Surat 3. Memfasilitasi dalam mengurus
BPNT Pemberitahuan/ Daftar kelengkapan dokumen
KPM kependudukan dan mencocokkan
data dalam Daftar KPM dengan
dokumen identitas KPM
40
Penggantian KPM
• Perubahan daftar KPM BPNT dilakukan melalui mekanisme Musyawarah
Desa/Kelurahan (Mudes/Muskel)dan/atau Musyawarah Kecamatan (Muscam)
• KPM BPNT yang dapat diganti/dikeluarkan dari daftar penerima adalah
a. KPM yang pindah alamat ke luar desa/kelurahan/pemerintahan setingkat;
b. KPM yang seluruh anggota keluarganya sudah meninggal (tidak ada ahli waris);
c. KPM yang tercatat ganda atau lebih; serta
d. KPM yang menolak BPNT
• Keluarga yang dapat dimasukkan menjadi KPM Pengganti adalah keluarga dari Data
Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DT-PPFM) yang dianggap layak
berdasarkan hasil Mudes/Muskel dan/atau Muscam. DT-PPFM tersebut tersedia di Dinas
Sosial Kabupaten/Kota.
• Apabila tidak ada lagi KPM Pengganti di desa/kelurahan dari DT-PPFM, maka pagu
kosong yang tersisa di desa/kelurahan dapat dialihkan ke desa/kelurahan lain melalui
Musyawarah Kecamatan (Muscam)
• Perubahan DPM harus dilengkapi dengan Berita Acara Mudes/Muskel/Muscam,
Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP).
• Mekanisme rinci penggantian KPM terdapat di dalam Pedum hal 56
41
Pelaksana Penggantian KPM
PJ/Pelaksana Pasca Registrasi KPM Penggantian KPM
1. Menyelenggarakan
musdes/muskel dan muscam
1. Kelurahan/Desa 1. Melakukan pengecekan sesuai waktu yang ditetapkan
2. Pendamping keberadaan KPM dalam Pedum BPNT
BPNT 2. Meminta data DT-PPFM ke 2. Mengirimkan Daftar KPM
Dinas Sosial Kab/Kota pengganti kepada Tikor Bansos
Pangan Kab/Kota melalui aplikasi
SIKS-NG
42
Penggantian Kartu Kombo (1)
“Jika terjadi kerusakan atau hilangnya kartu dalam proses pengiriman
maupun pada saat kartu telah diterima oleh KPM” (Pedum, hal 61)
43
Penggantian Kartu Kombo Untuk KPM Pengganti (2)
44
Penggantian Kepemilikan Rekening Anggota KPM (2)
45
4 Penyaluran Bantuan BPNT
Pedoman Umum
Halaman 76
46
Penyaluran BPNT ke Rekening KPM
Penyaluran ke rekening KPM :
1. Bank Penyalur memberikan
informasi kepada pemerintah
daerah mengenai dana
Bantuan Pangan yang sudah
ditrasfer ke rekening BPNT
KPM
2. Transfer dana BPNT ke
rekening BPNT KPM
dijadwalkan tanggal 25
setiap bulannya
3. Bank memastikan sistem uang
elektronik tidak berubah setiap
periode penyaluran sehingga
kode transaksi di mesin EDC
tidak berubah
47
5 Pemanfaatan Bantuan
Pedoman Umum
Halaman 78
48
Pemanfaatan Bantuan
49
Pemanfaatan Bantuan
• Setelah menerima KKS, KPM diminta agar segera memanfaatkan
bantuannya, untuk memastikan rekening KPM aktif.
• Pembelian Bahan Pangan dilakukan pada e-warong yang sudah
bekerjasama dengan Bank Penyalur di wilayah KPM.
• KPM mendatangi e-warong untuk membeli Bahan Pangan dengan
memanfaatkan KKS.
• KPM berhak memilih e-warong yang dikehendaki untuk mencairkan
bantuan, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
• KPM dapat mencairkan seluruh atau sebagian bantuan sosial pangan
yang diterimanya.
• KPM berhak menentukan jenis dan jumlah beras dan/atau telur yang
akan dibeli.
• e-warong tidak melakukan pemaketan barang.
• KPM dapat mencari agen lain yang menjual barang dengan harga murah
dan dapat menyampaikan keluhan ke perangkat desa/kelurahan atau
saluran pengaduan lain saat ada kenaikan harga yang tidak wajar.
50
6 Pemantauan dan Evaluasi
Pedoman Umum
Halaman 84
51
Pemantauan dan Evaluasi BPNT
Kegiatan pemantauan dilakukan secara rutin maupun berkala, untuk mengidentifikasi
permasalahan yang menghambat pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai
pada seluruh tahapan agar dapat diupayakan penyelesaiannya.
52
Komponen Pemantauan dan Evaluasi
53
7 Pengaduan
Pedoman Umum
Halaman 88
54
Pedoman Khusus
Pengelolaan
Pengaduan Bansos
Pangan
NT #DKI#Jkt Selatan#Pancoran#Rawajati#No.KKS 3235386475739456 Saya telah mencoba belanja ke ewarong pada tanggal 30
Jan 2018, namun tidak bisa, katanya saldonya kosong. Mohon dibantu agar saya dapat memperoleh bantuan pangan, terima kasih.
55
Mengapa Daerah Perlu Mengelola Pengaduan Bansos
Rastra dan BPNT?
56
Kelembagaan Pengelola Pengaduan Bansos Rastra dan BPNT di
Daerah
STRUKTUR
(1) Pejabat Pengelola SPP;
(2) Administrator SPP.
Bagian dari
Tikor Bansos Pangan
OPD Unit Pengaduan
57
Pengelola Pengaduan BPNT di Pusat, Provinsi & Kab/Kota
KEMENKO
PMK KEMENDAGRI* KEMENSOS BANK
PUSAT
Pejabat
*) Kemendagri
Pejabat Pejabat Pejabat
Pengelola
Admin Pengelola Admin Utama
Pengelola
Admin Pengelola
Admin sebagai koordinator
Utama
SPP
Setiap
K/L/Dinsos/BANK
Dinsos BANK menunjuk 1 orang
PROVINSI Pejabat Pengelola
Pejabat
Admin Pejabat dan minimal 1 orang
Pengelola Admin
Pengelola
Administrator
Untuk dapat
BANK melakukan
Dinsos pengelolaan
KAB/KOTA
Pejabat
pengaduan
Admin Pejabat
Pengelola Pengelola
Admin diperlukan akun
LAPOR
58
Mekanisme Pengelolaan Dalam Jaringan
Pengaduan (SMS, Web)
1. Masyarakat membuat pengaduan melalui SMS 1708
atau www.lapor.go.id;
2. Admin Utama di Kemendagri kemudian
mendisposisikan sbb:
a. Kewenangan Tikor Pusat maka akan
didisposisi ke Tikor Pusat.
b. Kewenangan Kab/Kota di disposisike Provinsi
untuk diteruskan ke Kab/Kota tempat laporan
pengaduan tersebut berada.
c. Terkait Bank HIMBARA atau Perum BULOG
maka akan di disposisikan ke Bank HIMBARA
atau Perum BULOG Pusat untuk
ditindaklanjuti melalui sistem internal
masing-masing;
3. Berdasarkan disposisi maka harus ditindaklanjuti
oleh Unit Pengaduan terkait dan hasil tindak
lanjutnya dimasukkan kembali ke dalam apliaksi
LAPOR
4. Masyarakat memperoleh jawaban atas pengaduan
yang disampaikan
Luar Jaringan
(Tatap Muka, Telefon, Surat, dll)
Pengaduan perlu didigitalisasi ke dalam aplikasi LAPOR oleh
unit pengaduan yang menerima pengaduan tersebut;
selanjutnya, melalui mekanisme yang sama dengan dalam
jaringan.
59
8 Peran Pemerintah Daerah
Pedoman Umum
Halaman 98
60
Peran Pemda Dalam Pelaksanaan BPNT
PROVINSI KAB/KOTA
4) Sosialisasi, 7) Pemantauan,
8) Penanganan pengaduan.
5) Penanganan pengaduan
6) Pemantauan, dan Koordinasi dengan Bank Penyalur :
1) Jadwal Pendaftaran Peserta di masing-masing
7) Dukungan lain yang diperlukan
desa/kelurahan serta
terkait BPNT 2) Memastikan keterlibatan perangkatdesa/kelurahan
dalam proses tersebut.
61
Pembinaan dan Pengawasan
Pelaksanaan BPNT
Pusat ke Provinsi
1) Mendagri, melakukan pembinaan umum terhadap pelaksanaan
BPNT di provinsi
2) Menteri Teknis, melakukan pembinaan teknis terhadap
pelaksanaan BPNT di provinsi
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah (GWP) , pembinaan yang
bersifat umum & teknis pelaksanaan BPNT di kabupaten/kota
62
Kebijakan Bansos Pangan 2018
• Surat Edaran Menteri Sosial Nomor 1 tahun 2017 tanggal 10 Oktober 2017
tentang Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Terpadu.
• Surat Menteri Dalam Negeri No.520/9263/Bangda tanggal 5 Desember 2017
tentang Pengelolaan Pengaduan Program Bantuan Sosial Program.
• Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 8 Desember 2017 Nomor 511.1/9086/SJ
tentang Pelaksanaan Program Rastra dan BPNT 2018 ;
• Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 8 Desember 2017 No.511.1/9087 tentang
Pelaksanaan Program Rastra dan BPNT 2018;
• Surat Dirjen PFM Kemsos RI No.4774/PFM/BS/12/2017 tanggal 28 Desember 2017
tentang Data KPM Bansos Pangan 2018.
• Keputusan Menteri Sosial RI No.4/HUK/2018 tanggal 2 Januari 2018 tentang
Penetapan Perubahan Jumlah KPM serta Tahap Penyaluran Bantuan Sosial Beras
Sejahtera (Bansos Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2018.
• Keputusan Dirjen PFM Kemsos RI No. 1/PFM/SK/HK.01/2018 tanggal 3 Januari
2018 tentang Penetapan Tahap Penyaluran Bansos Rastra dan BPNT Tahun 2018.
• Surat Menteri Sosial Nomor 09/MS/C/01/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang
Penyaluran Bansos Pangan.
63
Terima kasih
64