Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PENGGUNAAN APD

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BIMA

A. LATAR BELAKANG
Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas yang
berat untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang
membahayakan.Kini, resiko pekerjaan yang umum dihadapi oleh
petugas pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah dan duh
tubuh sewaktu perawatan rutin pasien.Pemaparan terhadap pathogen
ini meningkatkan resiko mereka terhadap infeksi yang serius dan
kemungkinan kematian. Petugas kesehatan yang bekerja di kamar
bedah dan kamar bersalin dihadapkan kepada resiko pemaparan
terhadap pathogen yang lebih tinggi daripada bagian – bagian lainnya (
Gershon dan Vlavov 1992).
Karena resiko yang tinggi ini, panduan dan praktik perlindungan infeksi
yang lebih baik diperlukan untuk melindungi staf yang bekerja di area
ini. Lagi pula, anggota staf yang tahu cara melindungi diri mereka dari
pemaparan darah dan cairan tubuh dan secara konsisten menggunakan
tindakan – tindakan ini akan membantu melindungi pasien – pasiennya
juga.
Sementara kesadaran terhadap keseriusan AIDS dan Hepatitis C
meningkat, dan bagaimana mereka dapat tertular di tempat kerja,
banyak petugas kesehatan tidak merasakan diri mereka dalam resiko.
Terlebih lagi, mereka yang beresiko tidak secara teratur menggunakan
perlengkapan pelindung, seperti sarung tangan, atau paraktik – praktik
lain ( cuci tangan ) yang disediakan untuk mereka.

B. PENGERTIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja,
dimana secara teknis dapat mengurangi tingkat keparahan dari
kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan pelindung diri tidak
menghilangkan atau pun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini
hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan cara
penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya (Suma’mur,
2009).

C. ALAT PERLINDUNGAN DIRI TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS DI


RUMAH SAKIT
1. Alat Pelindung Kepala
- Pelindung mata : Spectacle Googles (tanpa ikat)
- Pelindung hidung dan pernafasan
o Masker bedah
o Masker Respirator N95
- Pelindung/Topi Kepala
2. Alat Pelindung Badan
- Scoth/Celemek/Apron
- Gaun Pelindung Bedah
3. Pelindung Tangan
- Sarung tangan steril
- Sarung tangan bersih
- Sarung tangan panjang (siku)
4. Pelindung Kaki
- Sepatu Boot

D. STANDAR PENGGUNAAN APD DI UNIT RUMAH SAKIT


1. Unit Gawat Darurat
a. Pelayanan Pasien Secara Umum
Yang wajib dipakai:
- Pelindung pernafasan: masker bedah
b. Pelayanan Pasien dengan Luka, Tindakan Menjahit, Bedah
Minor, Rawat Luka Pasien Resiko Rendah (Pasien tanpa HIV,
Hepatitis B & C dan penyakit menular berbahaya lainnya yang
ditularkan lewat cairan tubuh)
Yang wajib dipakai:
- Pelindung pernafasan: masker bedah
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih, bila luka luas
sarung tangan bedah steril.
c. Pelayanan Pasien dengan Luka, Tindakan Menjahit, Bedah
Minor, Rawat Luka Pasien Resiko Tinggi (Pasien dengan HIV,
Hepatitis B, C dan penyakit menular berbahaya lainnya yang
ditularkan lewat cairan tubuh)
- Pelindung mata: Spectacle Google
- Pelindung kepala: tutup kepala
- Pelindung respirasi/hidung/mulut: Masker bedah
- Pelindung Tubuh: Apron/Scotch/Celemek
- Pelindung tangan: Sarung tangan bedah bersih dipasang double
dengan sarung tangan panjang bila ada. Bila tidak ada di double
dengan sarung tangan sejenis.
- Pelindung kaki: Sepatu boot karet.

d. Pelayanan Pasien dengan Penyakit Paru Menular Berbahaya


(TBC, Pneumonea)
- Pelindung pernafasan: masker respirator N95
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih
(Untuk kasus Avian Influenza, Swine Influenza, SARS, tidak
disiapkan karena bukan kompetensi RS tipe D).

e. Pelayanan Pasien dengan Kemungkinan Sangat Tinggi


Terpapar Cairan Tubuh Baik pada Pasien Infeksius Maupun
Tidak.
- Pelindung mata: Spectacle Google
- Pelindung kepala: tutup kepala
- Pelindung respirasi/hidung/mulut: Masker bedah
- Pelindung Tubuh: Apron/Scotch/Celemek
- Pelindung tangan: Sarung tangan bedah bersih dipasang double
dengan sarung tangan panjang bila ada. Bila tidak ada di double
dengan sarung tangan sejenis.
- Pelindung kaki: sepatu boot karet.

f. Pelayanan Pasien dengan Penyakit Kulit Menular


- Pelindung hidung/mulut: masker bedah
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih

g. Pelayanan Pasien dengan Resiko Terpapar Cairan Tubuh


Minimal
- Pelindung hidung/mulut: masker bedah
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih

2. Pelayanan Pasien di Ruang Bersalin


- Pelindung hidung/mulut: masker bedah
- Pelindung kepala: topi/tutup kepala
- Pelindung mata: spectacle google
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih untuk
pemeriksaan VT, sarung tangan bedah bersih ditambah sarung
tangan panjang (siku) untuk kuretase, menolong partus, dan
tindakan lain yang membutuhkan proteksi maksimal dari pajanan
cairan tubuh pasien.
- Pelindung badan: celemek/apron.
- Pelindung kaki: sepatu boot karet

3. Pelayanan Pasien di Ruang Bedah


- Pelindung hidung/mulut: masker bedah
- Pelindung kepala: tutup/topi kepala
- Pelindung mata: spectackle google.
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah steril, dapat dipasang
double untuk proteksi maksimal, bila diperlukan dapat digabung
dengan sarung tangan panjang siku untuk proteksi maksimal.
- Pelindung badan: celemek/apron, gaun operasi.
- Pelindung kaki: sepatu boot karet.

4. Pelayanan Pasien di Laboratorium


- Saat pengambilan spesimen dari tubuh pasien:
o Pelindung penafasan: masker bedah, atau masker respirator
N95 bila menghadapi pasien dengan penyakit pernafasan
menular seperti TBC dan Pneumonea
o Pelindung mata: spectackle google bila menghadapi pasien
dengan resiko terpapar cairan tubuh tinggi.
o Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih, dapat di
dobel bila pasien memiliki penyakit menular resiko tinggi
seperti HIV atau hepatitis B dan C.
o Pelindung tubuh: jas lab dan apron/celemek bila ada resiko
tinggi terpapar cairan tubuh pasien.
o Pelindung kaki: sepatu boot karet bila ada resiko tinggi
terpapar cairan tubuh pasien.
- Saat mengolah dan mengerjakan spesimen
o Pelindung pernafasan: masker bedah, atau masker respiraot
N95 bila menangani spesimen dahak TBC.
o Pelindung tangan: sarung tangan bedah bersih, dapat di
dobel bila menangani spesimen dari pasien dengan penyakit
menular berbahaya seperti HIV, Hepatitis B dan C.
o Pelindung badan: jas lab.

5. Pelayanan Laundry Rumah Sakit


- Pelindung kepala: topi/tutup kepala
- Pelindung mata: spectackle google bila menangani cairan
kontaminan berbahaya, dan bahan yang terkontaminasi cairan
pasien dengan infeksi berbahaya.
- Pelindung tangan: sarung tangan karet bersih, dapat di dobel bila
menangani pakaian atau bahan-bahan yang habis dipakai oleh
pasien dengan penyakit menular berbahaya.
- Pelindung badan: apron/celemek, terutama bila sedang mengolah
pakaian kotor untuk dicuci.
- Pelindung kaki: sepatu boot karet, terutama bila sedang mengolah
pakaian kotor untuk dicuci.

6. Pelayanan Gizi Rumah Sakit


- Pelindung kepala: topi/tutup kepala
- Pelindung mata: spectackle google bila menangani alat makan dari
pasien dengan penyakit menular berbahaya
- Pelindung pernafasan: masker bedah, terutama bila pekerja gizi
sedang batuk atau pilek ringan, dan apabila sedang menangani
alat makan dari pasien dengan penyakit menular berbahaya.
- Pelindung tangan: sarung tangan karet, terutama bila mencuci
alat makan dan menangani alat makan dari pasien dengan infeksi
berbahaya.
- Pelindung kaki: sepatu boot bila berada di area yang basah.

7. Pelayanan Radiologi
- Pelindung kepala: topi/tutup kepala bila ada resiko terpapar
cairan tubuh pasien
- Pelindung mata: spectackle google bila ada resiko terpapar cairan
tubuh pasien.
- Pelindung mulut: masker bedah, bila menangani pasien dengan
penyakit pernafasan berbahaya menggunakan masker respirator
N95.
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah, dapat didobel bila
menangani pasien dengan infeksi berbahaya.
- Pelindung badan: jas lab, apron/celemek bila ada resiko tinggi
terpapar cairan tubuh pasien.
- Pelindung kaki: sepatu boot karet bila ada resiko tinggi terpapar
cairan tubuh pasien.

8. Pelayanan Farmasi
- Pelindung pernafasan: masker bedah, atau masker N95 bila
menghadapi pasien dengan penyakit pernafasan berbahaya.
- Pelindung tangan: sarung tangan bedah bila menghadapi resiko
terpapar cairan tubuh pasien.
E. PENUTUP
Panduan alat perlindungan diri di atas merupakan panduan
penggunaan alat APD di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bima.
Panduan ini sifatnya tidak mengikat namun dianjurkan secara kuat
untuk dilaksanakan. Panduan ini dapat dimodifikasi sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai