Anda di halaman 1dari 13

Laporan Kerja Praktek PT.

Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Menuju era globalisasi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan bidang industry
dan menciptakan sebuah keseimbangan antara pendidikan dan industry untuk mencetak
lulusan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi di bidang industry tersebut. Dengan
kemampuan akademis yang handal dan keterampilan di bidang industri yang cukup, tenaga-
tenaga kerja itu nantinya bisa mengembangkan kreativitas dan penalaran untuk memberikan
sumbangan pemikiran dalam pembangunan industri Indonesia.
Ditinjau dari kondisi bangsa sebagai aktualisasi kehidupan manusia secara komunal,
maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan yang penting
dalam kemajuan bangsa sekaligus mempengaruhi keberhasilan pembangunan masyarakat yang
mandiri.Pengembangan IPTEK berfungsi sebagai sarana percepatan peningkatan sumber daya
manusia, perluasan kesempatan kerja, peningkatan harkat dan martabat bangsa sekaligus
peningkatan kesejahteraan rakyat, pengarah proses pembaharuan, serta peningkatan
produktifitas.
Konsep pengembangan IPTEK dibangun oleh dua pihak yang saling berkaitan, yakni
praktisi di dunia industri dan akademisi di kalangan pendidikan. Pendidikan tinggi sebagai
bagian dari pendidikan nasional dibina dan dikembangkan guna mempersiapkan mahasiswa
menjadi SDM yang memiliki kemampuan akademis dan profesi sekaligus tanggap terhadap
kebutuhan pembangunan dan pengembangan IPTEK sehingga dapat dijadikan bekal
pengabdian masyarakat. Pengembangan sumber daya manusia di perguruan tinggi
dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara perguruan tinggi, industri,
instansi pemerintah dan swasta. Kerjasama ini dapat dilaksanakan dengan penukaran
informasi antara masing-masing pihak tentang korelasi antara ilmu di perguruan tinggi dan
penggunaan di dunia industri.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya adalah salah satu perguruan tinggi negeri dengan sasaran perancangan,

Jurusan Teknik Kimia 1


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

pengembangan dan pemeliharaan proses industri, unit operasi dalam skala besar dimana
melibatkan perubahan fisik dan kimia suatu bahan. Mahasiswa Teknik Kimia FTI-ITS sebagai
bagian dari sumber daya manusia Indonesia secara khusus disiapkan untuk menjadi design
engineer, project engineer, process engineer, peneliti dan pendidik.
Untuk menunjang hal tersebut maka Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS mewajibkan
mahasiswanya untuk melaksanakan Kerja Praktek sebagai sarana bagi mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori yang didapatkan di perkuliahan ke aplikasi di lapangan.
Sesuai dengan kurikulum jurusan Teknik Kimia ITS, yaitu adanya kerja praktek (2
SKS), kami memilih PT. Indonesia Power UP Suralaya karena pada perusahaan ini
menerapkan beberapa proses teknik kimia yang sesuai dengan materi kuliah yang dipelajari di
perkuliahan. Dengan demikian nantinya diharapkan dapat menambah pemahaman dan
pengetahuan kami dalam mempelajari proses teknik kimia.

I.2 Tujuan Kerja Praktek


Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UP Suralaya adalah
sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum
1. Meningkatkan wawasan aplikasi keteknik-kimiaan dalam bidang industri dan
memperoleh pemahaman yang komprehensif dalam dunia kerja melalui
learning by doing.
2. Dunia usaha mampu mewujudkan kepedulian dan partisipasinya dalam ikut
memberikan kontribusi pada sistem pendidikan nasional.
3. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang berwawasan
bagi mahasiswa dan dunia kerja.
4. Mengetahui perkembangan teknologi modern di bidang Industri, terutama
yang diterapkan di PT. Indonesia Power UP Suralaya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di jurusan Teknik Kimia FTI-ITS.
2. Mengenal secara khusus bidang yang menjadi minat peserta yakni tentang
manajemen proses dan produksi di PT. Indonesia Power UP Suralaya

Jurusan Teknik Kimia 2


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

khususnya yang berada di wilayah PLTU Suralaya unit 1-7, agar kondisi real
(nyata) yang terjadi selama proses produksi dapat diketahui.
I.3Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

1.3.1 Manfaat bagi mahasiswa


1. Mendapatkan gambaran tentang kondisi real dunia industri dan memiliki
pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri, serta mendapatkan
kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai dunia
industri.
2. Kegiatan kerja praktek ini juga dapat mengembangkan wawasan berpikir,
nalar, menganalisa dan mengantisipasi suatu permasalahan, dengan mengacu
pada materi teoritis dari disiplin ilmu yang ditempuh dan mengaitkannya
dengan kondisi sesungguhnya, sehingga mahasiswa dapat lebih sigap dan siap
menghadapi berbagai permasalahan di lapangan, serta mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif.
1.3.2 Manfaat bagi Perusahaan
1. Dapat memperoleh masukan mengenai kondisi dan permasalahan yang
dihadapi perusahaan.
2. Mengetahui metode-metode baru yang diperoleh dari materi diperkuliahan
yang dapat diaplikasikan pada perusahaan tersebut berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi.
1.3.3 Manfaat bagi Perguruan Tinggi
1. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri di
Indonesia dan proses dan teknologi mutakhir, yang dapat digunakan oleh
pihak-pihak yang memerlukan.
2. Mempererat hubungan antara perusahaan dan perguruan tinggi serta
membuka pintu kerjasama dengan pihak perusahaan.

Jurusan Teknik Kimia 3


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

I.4 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Peserta Kerja praktek di PT. Indonesia Power UP Suralaya ditugaskan di bagian Water
Treatment Plant. Untuk laporan yang dikerjakan meliputi 2 laporan, yakni:
I.4.1 Tugas Umum
Tugas umum dalam laporan ini adalah mengetahui proses produksi PT. Indonesia
Power UP Suralaya unit 1-7 secara menyeluruh dan khususnya proses desalinasi pada
WTP.
I.4.2 Tugas Khusus
Tugas khusus dalam hal ini merupakan tugas yang diberikan oleh pembimbing dari
Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Tugas Khusus
yang diberikan adalah “Analisa Kinerja dan Optimasi Desain Brine Heater Pada
Desalination Plant PLTU Suralaya Unit 1 - 4”.
I.5 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek di PT. Indonesia Power UP Suralaya ini dilaksanakan pada Tanggal 04
Juli 2017 sampai dengan 28 Juli 2017.

Jurusan Teknik Kimia 4


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sejarah Perusahaan


II.1.1 Sejarah Indonesia Power
Sejarah PT. Indonesia Power berawal pada akhir abad ke-19, sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari riwayat perkembangan kelistrikan di Indonesia. Saat itu sejumlah
perusahaan belanda yang bergerak dibidang perkebunan, pabrik gula, dan pabrik teh
membangun pembangkit listrik untuk kepentingan sendiri. Selanjutnya, sebuah
perusahaan gas swasta Belanda, bernama NV NIGM (Naamloze Vennootschap
Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) memperluas usahanya dibidang kelistrikan
untuk kepentingan umum dan memperoleh ijin konsesi berdasarkan Ordonansi 1890 No.
190, tanggal 18 September 1890.
Seiring dengan peningkatan manfaat listrik bagi masyarakat, Pemerintah pada
tahun 1927 membentuk Lands Waterkracht Bedrijven atau perusahaan listrik Negara
yang mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajan, Bengok
Dago, Ubruk dan kracak di Jawa Barat. Pembangkit-pembangkit inilah yang dikemudian
hari diserahkan dan dikelola oleh PLN PJB I, ditahun 1995, disamping beberapa
pembangkit lain yang berkapasitas lebih besar.
Pada tahun 1994, status PLN yang semula berbentuk Perusahaan Umum beralih
menjadi Persero. Pada tahun 1995 status baru tersebut diikuti dengan peningkatan fungsi
PT. PLN (Persero), yang kemudian ditindak-lanjuti dengan penigkatan fungsi PLN P2B
dengan tambahan tugas penyaluran, menjadi PLN P3B. Dengan perubahan fungsi ini
maka KJB dan KJT hanya berfokus pada fungsi pembangkitan. Dua organisasi inilah
yang menjadi cikal bakal anak Perusahaan PLN, yakni Pembangkit Tenaga Listrik Jawa
Bali I (PJB I) dan Pembangkit Listrik Jawa Bali II (PJB II). PLN PJB I mempunyai
organisasi sendiri dengan tugas mengelola delapan Unit Pembangkit, masing-masing
Suralaya, Saguling, Mrica, Priok, Perak, dan Grati, Bali, Semarang, Kamojang, dan satu
Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan.
PT. Pembangkitan Jawa Bali I (PT. PJB I) merupakan anak perusahaan PT. PLN
(Persero) yang bergerak dalam usaha pembangkitan tenaga listrik, didirikan pada 3

Jurusan Teknik Kimia 5


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

Oktober 1995. Nama itu kemudian berubah menjadi PT. Indonesia Power pada tanggal 3
Oktober 2000. Perubahan nama tersebut mengukuhkan penetapan tujuan perusahaan
untuk sepenuhnya berorientasi pada bisnis dan mengantisipasi kecenderungan pasar yang
senantiasa berkembang. Dalam kurun waktu belasan tahun, Indonesia Power telah
berkembang dengan cepat melalui kinerja usaha yang meyakinkan.
Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) yang
tersebar di UBH lokasi-lokasi strategis Jawa-Bali, dan Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan,
dengan total kapasitas terpasang 8.996 MW. Selanjutnya Perseroan mengembangkan
sayap dengan pendirian empat anak perusahaan, yaitu PT. Cogindo Daya Bersama
(CDB) pada tahun 1997 untuk mendukung usaha pembangkitan, outsourcing dan kajian
energy, serta PT. Artha Daya Coalindo (ADC) pada tahun 1998 yang bergerak dibidang
manajemen dan perdagangan batubara serta bahan bakar lainnya. Sebagai perusahaan
terbesar dibidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia, Indonesia Power siap
memasuki era pertumbuhan baru seiring prospek bisnis yang menjanjikan dan penuh
tantangan dimasa depan.
II.1.2 Sejarah PLTU Suralaya
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik khususnya di
pulau Jawa yang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan
pemanfaatan sumber energy primer dan diversifikasi sumber energy primer untuk
pembangkit tenaga listrik, maka PLTU Suralaya telah dibangun dengan menggunakan
batubara sebagai bahan bakar utama.
UP Suralaya merupakan salah satu unit pembangkit yang dimiliki oleh PT.
Indonesia Power. Diantara pusat pembangkit yang lain, UP Suralaya memiliki kapasitas
daya terbesar yang juga merupakan pembangkit paling besar di Indonesia. PLTU
Suralaya dibangun melalui tiga tahapan, yaitu :
 Tahap 1 : Membangun dua unit PLTU, yaitu unit 1 dan 2 yang masing-masing
berkapasitas 400 MW.Pembangunannya dimulai pada bulan Mei 1980 sampai
dengan bulan Juni 1985 dan telah beroperasi sejak tahun 1984 untuk unit 1 dan 26
Maret 1985 untuk unit 2.
 Tahap 2 : Membangun 2 unit PLTU yaitu unit 3 dan unit 4 yang masing-masing
berkapasitas 400 MW. Dimana pembangunannya dimulai pada bulan Juni 1985

Jurusan Teknik Kimia 6


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

dan berakhir sampai dengan bulan desember 1989 dan telah beroperasi sejak 6
Februari 1989 untuk unit 3 sedangkan 6 November untuk unit 4.
 Tahap 3 : Membangun tiga unit PLTU, yaitu 5,6, dan 7 yang masing-masing
berkapasitas 600 MW. Unit 5 pembangunannya dimulai sejak bulan januari 1993
dan telah beroperasi pada bulan Oktober 1996. Untuk unit 6 pada bulan April
1997 dan unit 7 pada bulan Oktober 1997.
Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek Induk
Pembangkit Thermal Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan konsultan asing Montreal
Engineering Company (Monecco) Canada untuk unit 1-4 sedangkan untuk unit 5-7 dari
Black & Veatch International (BVI) Amerika Serikat. Dalam melaksanakan proyek
pembangunan PLTU Suralaya mereka dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan asing.
Beroperasinya PLTU Suralaya diharapkan akan menambah kapasitas dan
keandalan tenaga listrik di pulau Jawa-Bali yang terhubung dalam sistem interkoneksi
se-Jawa dan Bali. Mensukseskan program pemerintah dalam rangka penganekaragaman
sumber energy primer untuk pembangkit tenaga listrik sehingga lebih menghemat BBM,
juga meningkatkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyerap tekologi maju,
penyediaan lapangan kerja, peningkatan taraf hifup masyarakat, dan pengembangan
wilayah sekitarnya sekaligus meningkatkan produksi dalam negeri.

Gambar II.1.2.1 Lokasi Unit Pembangkitan PT Indonesia Power

Jurusan Teknik Kimia 7


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

II.2 Produk Perusahaan


Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Indonesia Power, UP Suralaya 1 – 7 ini adalah
tenaga listrik sebesar 4 x 400 MW pada unit 1 – 4 dan 3 x 600 pada unit 5 – 7. PT. Indonesia
Power, UP Suralaya ini telah menyuplai kebutuhan listrik ke Jawa, Madura, dan Bali sebanyak
21% dari total output nya. Selain listrik, PT. Indonesia Power, UP Suralaya juga
memanfaatkan limbah abu terbang ( fly ash ) menjadi produk – produk yang bermanfaat, yakni
sebagai bahan campuran pembuatan batako, semen, dst.

Jurusan Teknik Kimia 8


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
III.1 Profil Perusahaan
PT. Indonesia Power menghasilkan listrik di Indonesia. Indonesia Power
mengoperasikan delapan Unit Bisnis Pembangkitan, salah satu unit usaha pemeliharaan, dan
empat unit operasi dan pemeliharaan. Indonesia Power menghasilkan listrik melalui batubara,
air, panas bumi, gas alam, minyak, dan juga mengoperasikan pembangkit listrik siklus
gabungan. Indonesia Power didirikan pada tahun 1995 dan berpusat di Jakarta, Indonesia.
Perusahaan beroperasi sebagai anak usaha dari PT. Perusahaan Listrik Negara, BUMN listrik.
III.2 Struktur Perusahaan
Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, semakin besar
perusahaan tersebut semakin kompleks organisasinya. Secara umum dapat dikatakan, strutur
organisasi merupakan suatu gambaran secara skematis yang menjelaskan tentang hubungan
kerja, pembagian kerja, serta tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan semula.
Secara struktural PT. Indonesia Power Unit pembangkitan Suralaya dipimpin oleh
seorang General Manajer, dan dibantu oleh tiga orang Deputy General Manajer seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.3, yaitu :
 Deputi General Manager Bidang Operasi dan Pemeliharaan
 Deputi General Manager Bidang Umum
 Deputi General Manager Bidang Pengelolaan Batubara
Dimana masing-masing Deputi General Manajer membawahi beberapa Manajer bidang.
a. Deputi General Manager Bidang Operasi dan Pemeliharaan (DGMOP)
Membawahi beberapa orang Manajer, yaitu :
 Manager Operasi 1-4 ( MOP 1-4 )
 Manager Operasi 5-7 ( MOP 5-7 )
 Manager Pemeliharaan 1-4 ( MHAR 1-4 )
 Manager Pemeliharaan 5-7 ( MHAR 5-7 )
 Manager Perencanaan, Evaluasi, dan Engineering ( MREE )
b. Deputi General Manager Bidang Umum ( DGMUM )

Jurusan Teknik Kimia 9


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

Membawahi beberapa orang Manajer, yaitu :


 Manager Logistik ( MLOG )
 Manager Pengembangan Usaha ( MPEU )
 Manager Sisitem dan Sumber Daya Manusia & Humas ( MSSDM & MAS )
 Manager Keuangan ( MKEU )
c. Deputi General Manager Bidang Pengelolaan Batubara ( DGMPB )
 Manager Ash Handling (MASH)
 Manager Coal Handling (MCOAL)
 Manager Pelabuhan (MPEL)
Setiap Manager membawahi beberapa orang Supervisor Senior (SPS) dan setiap
Supervisor Senior membawahi beberapa orang Supervisor (SP)


Gambar III.2.1 Struktur Organigram PT. Indonesia Power UP Suralaya
Pada bagian K3, Lingkungan, Mutu, dan Sipil, bagan susunan jabatan tercantum pada
Gambar III.2.2.

Jurusan Teknik Kimia 10


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

Gambar III.2.2 Susunan Jabatan Bagian K3, Mutu, Lingkungan, dan Sipil

III.3 Visi dan Misi Perusahaan


Sebagai perusahaan pembangkit listrik yang terbesar di Indonesia dan dalam
menyongsong era persaingan global maka PT. Indonesia Power mempunyai visi yaitu
“Menjadi perusahaan energi tepercaya yang tumbuh berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi
ini, PT. Indonesia Power telah melakukan langkah-langkah antara lain melakukan usaha dalam
bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan,
berdasarkan kaidah industri dan niaga sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan
perusahaan dalam jangka panjang.

III.4 Lokasi Perusahaan


PLTU Suralaya terletak di desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Serang, Banten. 120
km ke arah barat dari Jakarta menuju pelabuhan Ferry Merak, dan 7 km ke arah utara dari
Pelabuhan Merak tersebut.
Secara geografis Unit Pembangkitan Suralaya berada pada lokasi yang strategis dalam
kaitannya dengan jalur suplai bahan bakar dan kelengkapan lain. Selain kondisi sekitar yang
dikelilingi bukit atau hutan lindung, di sebelah barat dibatasi bukit desa Pulorida, di sebelah

Jurusan Teknik Kimia 11


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

timur dibatasi oleh bukit desa Salira, di sebelah selatan dibatasi oleh bukit desa Suralaya, dan
di sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa.
Sebelumnya ada 4 lokasi alternatif yang dipilih untuk lokasi PLTU dengan bahan
bakar utamanya batubara yaitu:
1. Cigading, Anyer
2. Suralaya, Merak
3. Gorenjang, Balaraja
4. Tanjung Pasir, Tangerang
Dari hasil studi kelayakan, Suralaya telah dipilih sebagai lokasi yang paling baik,
karena adanya beberapa factor sebagai berikut:
1. Tersedianya tanah dataran yang cukup luas dimana tanah tersebut dilihat tidak
produktif untuk pertanian.
2. Tersedianya pantai dan laut yang cukup dalam, tenang, dan bersih. Hal ini baik
untuk pelabuhan dan air dingin.
3. Adanya faktor item no.2 diatas akan membantu/ memperlancar pengangkutan
alat berat dan bahan baker.
4. Jalan masuk lokasi tidak terlalu jauh dan sebelumnya sudah ada jalan namun
belum begitu baik.
5. Jumlah penduduk di sekitar lokasi masih relative sedikit hingga tidak
memerlukan pembebasan penduduk guna pemasangan saluran transmisi.
6. Tanah yang memungkinkan untuk mendirikan bangunan yang besar dan
bertingkat.
7. Tersedianya tempat yang cukup untuk penimbunan limbah abu dari sisa
pembakaran batubara.
8. Tersedianya tanaga kerja yang cukup untuk memperlancar pelaksanaan
pembangunan.
9. Dampak lingkungannya baik karena terletak diantara perbukitan dan laut.
Menimbang data pengawasan beban listrik se-Indonesia, bahwa kebutuhan akan
tenaga listrik di pulau Jawa merupakan yang terbesar, maka tepat apabila dibangun
pembangkit yang besar di Pulau Jawa.

Jurusan Teknik Kimia 12


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan Kerja Praktek PT.Indonesia Power
UP Suralaya unit 1-7,Suralaya, Banten, Indonesia

Gambar III.4.1 Tata Letak PLTU Suralaya


Luas area PLTU Suralaya adalah ± 254 ha, yang ditunjukkan pada Gambar III.4.1,
1. Gedung Sentral seluas 30 ha
2. Ash Valley seluas 8 ha
3. Kompleks perumahan seluas 30 ha
4. Coal Yard seluas 20 ha
5. Tempat penyimpanan alat-alat berat seluas 2 ha
6. Switch Yard seluas 6,3 ha
7. Gedung kantor seluas 6,3 ha
8. Sisanya berupa tanah perbukitan dan hutan

Jurusan Teknik Kimia 13


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai