Anda di halaman 1dari 3

RENCANA PELKSANAAN LAYANAN

KONSELING INDIVIDUAL
Nama Konseli :Y
Hari/Tanggal : Selasa, 20 November 2018
Pertemuan ke- : Ke-1
Waktu : 13.00- 13.40WIB
: Konseli dijodohkan oleh orang tuanya dengan
orang yang sama sekali tidak dia kenal. Orang tua
konseli ingin konseli menikah dengan pria pilihan
Deskribsi Kebutuhan orang tuanya tersebut. Konseli merasa keberatan
dengan pilihan orang tuanya, namun orang tuanya
tetap memaksakan keinginannya untuk
menikahkan konseli dengan pria tersebut.
: Konseli merasa gelisah, cemas, ragu-ragu dalam
Gejala Masalah
bertindak, menyendiri dan putus asa.
: Inti permasalahan ini adalah konseli tidak
mampu mengungkapkan apa yang dia rasakan
Inti Masalah kepada orang tuanya dan tidak tau cara
mengemukakan pendapat yang baik agar orang
tuanya mengerti dengan perasaannya.
: faktor penyebab konseli tidak mampu
mengungkapkan apa yang dia rasakan adalah
Diagnostik karena dia takut orang tuanya akan marah, orang
tuanya akan tersinggung dan takut menjadi anak
yang durhaka kepada orang tuanya.
: Permasalahan yang dialami oleh konseli pada
kasus ini merupakan permasalahan yang dapat
dipecahkan melalui konseling Family Art
Therapy dengan teknik Expressive Writing
Prognostik
yang berorientasi pada penyembuhan dan
pertumbuhan konseli dengan memberdayakan
kesadaran yang lebih kuat, identitas, pencapaian
dan pengetahuan diri.
Treatmen : Kegiatan ini berlandaskan pada teknik
Expressive Writing yang digagas oleh James
W. Pennebaker. Expressive Writing merupakan
teknik yang menggunakan aktivitas menulis
mengenai pengalaman yang mengecewakan.
Menulis ekspresif merupakan teknik menulis
yang membantu konseli untuk memahami dan
menghadapi konflik emosional yang terjadi
dalam hidupnya. Hal ini sangat sesuai dengan
kebutuhan konseli yang tidak mampu
mengemukakan perasaan dan pendapat.
1. Perencanaan. Menetapkan topik penulisan
ekspresif diperlukan untuk memastikan
apa yang ditulis nanti tercapai sesuai
harapan.
2. Menjelaskan tujuan menulis ekspresif
tentang diri sendiri. Memberikan
pemahaman kepada individu tujuan
pelaksanaan expressive writing dengan
maksud individu berkomitmen dan mampu
menghadapi peristiwa emosional pada
hasil tulisannya.
3. Kebutuhan akan kerahasiaan. Peduli dan
Langkah-Langkah
meyakinkan individu bahwa konselor
menjaga asas kerahasisaan mengenai
apapun yang dituliskan oleh individu,
seperti tidak akan membagikan hasil
tulisan kepada orang lain tanpa seizin
konseli.
4. Memberikan pilihan. Memberikan
kebebasan kepada individu apakah
pelaksanaan expressive writing dilakukan
secara terbuka atau tertutup.
5. Tidak menilai tulisan. Ketika pelaksanaan
expressive writing, konselor tidak menilai
baik/buruk hasil tulisan individu, namun
melihat respon dan proses konselor
terhadap persoalan yang dihadapinya.

Bandung, November 2018

Guru BK/ Konselor

........................................

Anda mungkin juga menyukai