Anda di halaman 1dari 9

PEMETAAN DIGITAL PENYAKIT CAMPAK MENGGUNAKAN

QUANTUM GIS DI KABUPATEN BONDOWOSO


TAHUN 2012 – 2014
Faiqatul Hikmah1, Dahlia Indah Amareta2 dan Irfan Ade Febrian3
1,2,3
Politeknik Negeri Jember, Jurusan Kesehatan, Program Studi Rekam Medik
Email : ica2207@gmail.com

Abstract
Based on World Health Organization ( WHO ) 2007 about 242.000 the son of all the world die of measles .
Indonesia is a fourth biggest its inhabitants in the world having the digits in pain measles approximately 1
million per year it has 30,000 death. A strategy to this activity was the scope of a routine that high (> 90%) in

the case in bondowoso. The purpose of this research is map distribution incidence to purposes surveillance
and awareness to events measles in the Bondowoso. This research in a waterfall integrated with quantum gis.
Based on the data obtained, 5 subdistrict area that possesses the the highest in Bondowoso regency namely
Bondowoso, Wonosari, Binakal, Tenggarang, and Tapen. Subdistrict with the highest are Bondowoso with 96
cases. The cause of a disease measles that occur in Bondowoso subdistrict caused by density of populations
and nutritional status of bad. For the district health Bondowoso need to do evaluation of measles occurring, so
that the problem can be immediately handled well.Keywords: Medical RecordFile, acute respiratoryinfections
Keyword: Distribution, Measles, Quantum GIS

Abstrak
Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2007 sekitar 242.000 anak seluruh dunia meninggal
karena penyakit campak. Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di dunia yang memiliki
angka kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian. Strategi untuk kegiatan ini adalah
cakupan rutin yang tinggi (> 90%) di setiap kabupaten/kota serta memastikan semua anak mendapatkan
kesempatan kedua untuk imunisasi campak. (Depkes, RI. 2009). Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten
Bondowoso pada tahun 2001, 2002, 2005, 2006, dan 2013 penyakit campak merupakan kasus KLB di
Bondowoso. Tujuan penelitian ini untuk membuat peta digital persebaran penyakit Campak guna keperluan
surveilans dan kewaspadaan dini terhadap kejadian penyakit campak di wilayah Kota Bondowoso. Penelitian
ini menggunakan metode waterfall dipadukan dengan aplikasi Quantum GIS 1.8. Hasil dari penelitian
ini diperoleh 5 daerah kecamatan yang memiliki jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Bondowoso yaitu
Kecamatan Bondowoso, Wonosari, Binakal, Tenggarang, dan Tapen. Penyebab penyakit campak yang terjadi
di Kabupaten Bondowoso berhubungan dengan kepadatan penduduk dan jumlah gizi buruk yang terjadi. Untuk
Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso perlu melakukan evaluasi terhadap penyakit campak yang terjadi,
sehingga masalah tersebut bisa segera teratasi dengan baik.
Kata kunci: Penyebaran, Penyakit Campak, Quantum GIS

PENDAHULUAN kerusakan pada otak, bahkan kematian. Campak


biasanya menyerang anak berusia 5-10 tahun yang
Campak adalah penyakit Infeksi pernapasan akibat
belum pernah mendapatkan imunisasi (Mutaroh A,
virus campak atau morbili. Campak dapat menyerang
2010).
anak-anak maupun orang dewasa muda. Campak
bisa menyebabkan penyakit atau akibat yang serius, Pada umumnya balita yang tidak mendapat imunisasi
terutama pada orang dewasa muda, beberapa di campak akan terserang campak, oleh karenanya agar
antaranya termasuk infeksi telinga bagian tengah, anak mendapat kekebalan terhadap penyakit ini maka
radang paru-paru, radang otak, yang menyebabkan anak harus mendapat imunisasi campak pada saat

29 29
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

yang tepat. Anak yang sudah pernah terkena campak


umumnya akan mendapat kekebalan permanen
sehingga jarang terjadi serangan kedua.
Di Indonesia penyakit campak masih menjadi
masalah, karena berdasarkan data jumlah penderita
sampai saat ini masih tinggi (Widoyono, 2008).
Indonesia merupakan negara keempat terbesar
penduduknya di dunia yang memiliki angka
kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan
30.000 kematian, yang menyebabkan Indonesia
menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang
di identifikasi oleh World Health Organization
dan United Nations Children’s Fund ( UNICEF)
untuk melaksanakan akselerasi dan menjaga
kesinambungan dari reduksi campak. Strategi untuk Menurut data dari dinas kesehatan Kabupaten
kegiatan ini adalah cakupan rutin yang tinggi (> Bondowoso pada tahun 2011 terdapat 31 kasus. Pada
90%) di setiap Kabupaten/kota serta memastikan tahun 2012 meningkat menjadi 59 kasus, kemudian
semua anak mendapatkan kesempatan kedua untuk pada tahun 2013 penyebaran penyakit campak
imunisasi campak. (Depkes, RI. 2009). meningkat dengan pesat dengan 161 kasus yang
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Jawa terjadi. Sedangkan di tahun 2014 mengalami sedikit
Timur dr A Jaely MPPM mengatakan pada tahun penurunan menjadi 147 kasus. Hal ini membuat kita
2011 di Jawa Timur sekitar 433.186 atau 73% bayi harus semakin waspada pada penyebaran penyakit
rentan terinfeksi penyakit campak. Jika tidak segera campak yang terjadi di Kabupaten Bondowoso.
diberikan dosis kedua, diperkirakan akan banyak Dengan berkembang pesatnya teknologi di era
terjadi wabah campak. Pasalnya, sepanjang tahun modern saat kini, kita harus bisa memanfaatkannya.
2011 ini sudah tujuh Kabupaten/kota dinyatakan Salah satu teknologi informasi berkembang
status kejadian luar biasa campak. Menurut para dengan pesat yaitu sistem informasi geografis
ahli kejadian luar biasa (KLB) adalah kejadian yang bermanfaat untuk memantau daerah-daerah
yang melebihi keadaan biasa, pada satu/sekelompok yang ingin diteliti, sehingga penyebaran penyakit
masyarakat tertentu. (Mac Mahon and Pugh, 1970; campak dapat dimonitoring. Salah satunya yaitu
Last, 1983, Benenson, 1990). menggunakan aplikasi Quantum GIS.
Bahkan, sembilan daerah di Jawa Timur dinyatakan Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
rawan penyakit campak. Data Dinas Kesehatan memetakan distribusi angka kejadian guna
(Dinkes) 2011 Jawa Timur menyebutkan sembilan keperluan surveilans dan kewaspadaan dini
Kabupaten/kota rawan campak tersebut adalah terhadap kejadian penyakit campak di wilayah
Sidoarjo, Lamongan, Kediri, Kota Malang, Tuban, Kota Bondowoso. Aplikasi tersebut juga sebagai
Pamekasan, Sampang, Sumenep, dan yang tertinggi alat bantu untuk kegiatan pengamatan penyakit
adalah Pasuruan. Kendati sejauh ini belum ada campak yang hasilnya di tampilkan dalam suatu peta.
laporan adanya pasien meninggal dunia. Agar memudahkan dalam pembuatan laporan yang
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso berfungsi sebagai salah satu alat bantu dalam acuan
pada tahun 2001, 2002, 2005, 2006, dan 2013 pengambilan keputusan tindak penanggulangan
penyakit campak merupakan Kasus Luar Biasa penyakit campak di Wilayah Kabupaten Bondowoso.
(KLB) di Bondowoso. Berdasarkan Data Dinas Tujuanpenelitianiniadalahuntukmemetakanwilyah
Kesehatan Kabupaten Bondowoso pada tahun 2013 – wilayahterkaitpenyebaranpenyakitcampak di
penyakit campak masuk dalam 10 besar penyakit. Kabuapaten Bondowoso dengan menggunakan
Penyakit campak berada di posisi 3 setelah penyakit aplikasi Quantum GIS
DBD dan Diare.

30
Faiqatul Hikmah, Dahlia Indah A, dan Irfan A Febrian. Pemetaan Digital Penyakit Campak ...

METODE Berdasarkan hasil data laporan penyebaran


penyakit campak selama 3 tahun terakhir.
Jenis penelitian dalam tugas akhir ini adalah
Tahun 2013 merupakan tahun dengan jumlah
penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian penyebaran penyakit campak terbanyak, dengan
yang digunakan adalah laporan penyebaran jumlah sebanyak 161 kasus . Kemudian pada
penyakit campak, hasil Imunisasi bayi, laporan tahun 2014 mengalami penurunan kejadian
sensus penduduk, laporan gizi buruk.Metode kasus campak sebanyak 147 kasus. Jika dilihat
penelitian terdapat beberapa tahapan diantaranya dari jumlah kasus selama 3 tahun terakhir, daerah
Requirements analysis and definition), System kecamatan Bondowoso memiliki kasus penyakit
Design, Implementation and unit tasting, Integration campak yang paling tinggi jika dibandingkan
& Testing, Operation & Maintenance.Kegiatan dengan daerah lainnya. Kecamatan Bondowoso
pengumpulan dan penyajian data dalam penelitian merupakan kecamatan kota, yang posisinya
selalu berhubungan. Dikelompokkan menjadi tepat berada di pusat kota.
2. Laporan Hasil Imunisasi Bayi Kabupaten
merupakan data kualitatif maka dalam teknik ini Bondowoso
Tabel 2 Laporan hasil imunisasi
pengujian hipotesis bertitik tolak dari data yang No Puskesmas Target Yang Target
terkumpul kemudian disimpulkan. Sasaran Mendapatkan Tercapai
Bayi Imunisasi (%)
1 Nangkaan 364 412 113,2
2 Kota kulon 396 322 81,3
HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Kademangan 273 292 107,0
4 Tenggarang 569 618 108,6
5 Tegalampel 319 278 87,1
gizi buruk 6 Taman krocok 240 233 97,1
1. Data Kasus Penyebaran Penyakit campak Di 7 Wringin 568 585 103,0
Kabupaten Bondowoso 8 Pakem 321 325 101,2
9 Binakal 241 186 77,2
Tabel 1 kasus penyebaran campak
10 Curahdami 428 451 105,4
Nama Campak Campak Campak Jumlah
No 11 Grujugan 452 571 126,3
Kecamatan 2012 2013 2014 Kasus
12 Maesan 639 832 130,2
1 Bondowoso 17 42 37 96
13 Tamanan 508 530 104,3
2 Tenggarang 2 22 19 43
14 Jambesari 460 521 113,3
3 Tegalampel 0 0 2 2
15 Pujer 540 501 92,8
Taman
4 0 2 3 5 16 Tlogosari 643 562 87,4
Krocok
5 Wringin 0 0 0 0 17 Wonosari 538 592 110,0
6 Pakem 10 0 8 18 18 Tapen 493 462 93,7
7 Binakal 13 21 18 52 19 Sukosari 209 182 87,1
8 Curahdami 0 0 2 2 20 Sumber wringin 459 411 89,5
9 Grujugan 5 0 7 12 21 Klabang 278 232 83,5
10 Maesan 1 1 3 5 22 Botolinggo 421 430 102,1
11 Tamanan 0 0 2 2 23 Sempol 173 137 79,2
12 Jambesari 0 0 0 0 24 Prajekan 351 321 91,5
13 Pujer 0 0 0 0 25 Cermee 605 645 106,6
14 Tlogosari 0 0 1 1
15 Wonosari 1 40 25 66 Berdasarkan tabel hasil laporan imunisasi bayi
16 Tapen 0 22 13 35 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
17 Sukosari 7 2 2 11 kecamatan Bondowoso untuk target tercapai
Sumber tahun 2014 sudah banyak yang di atas 90%,
18 0 0 0 0
Wringin
19 Sempol 0 0 0 0
namun pada kecamatan Binakal untuk target
20 Klabang 3 0 2 5 tercapainya masih jauh di bawah kecamatan
21 Botolinggo 0 2 3 5 lainnya hanya dengan 77,2% target yang
22 Prajekan 0 0 0 0 tercapai.
23 Cermee 0 7 0 7
59 161 147 367
Jumlah
Kasus Kasus Kasus Kasus

31
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

3. Laporan Kejadian Kasus Gizi Buruk Di 11 Tenggarang 23,22 1.692


Kabupaten Bondowoso 12 Bondowoso 21,42 3.347
Tabel 3 kasus gizi buruk 13 Curahdami 42,98 760
No Puskesmas Balita dengan Gizi Buruk 14 Binakal 27,37 637
1 Nangkaan 11 15 Pakem 72,66 319
2 Kotakulon 8 16 Wringin 58,01 700
3 Kademangan 24 17 Tegalampel 33,58 686
4 Tenggarang 14 18 Taman 53,62 319
Krocok
5 Tegalampel 13
19 Klabang 99,81 206
6 Taman krocok 8
20 Botolinggo 113,70 249
7 Wringin 7
21 Sempol 217,20 53
8 Pakem 10
22 Prajekan 76,39 333
9 Curahdami 2
23 Cermee 175,36 250
10 Binakal 18
11 Grujugan 7
12 Maesan 9 Berdasarkan tabel 4 diatas didapat data bahwa
13 Tamanan 4 untuk kecamatan yang memiliki kepadatan
14 Jambesari 5 penduduk paling banyak yaitu kecamatan
15 Pujer 9 Bondowoso dengan kepadatan penduduk
No Puskesmas Balita dengan Gizi Buruk
sebanyak 3.347 per 1 km2. Sedangkan kecamatan
16 Tlogosari 3
17 Wonosari 16
Sempol yang memiliki luas sekitar 217,20 km2
18 Tapen 9 hanya memiliki kepadatan penduduk sebanyak
19 Sukosari 13 53 per 1 km2. Mungkin hal ini dikarenakan letak
20 Sumber wringin 23 kecamatan Bondowoso yang berada di pusat
21 Sempol 0 kota sehingga orang cenderung lebih memilih
22 Klabang 1
bertempat tinggal di kecamatan Bondowoso.
23 Botolinggo 7
24 Prajekan 7
25 Cermee 19 Membuat peta digital penyebaran penyakit campak
Jumlah 247 1. Tahap
Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-
Berdasarkan laporan rekapitulasi balita dengan hal yang penting sebagai dasar permasalahan
gizi buruk yang terdapat pada Kabupaten yang akan dianalisis dalam pembuatan peta
Bondowoso tahun 2014 tidak merata. Kecamatan digital sebaran penyakit canpak di Kabupaten
dengan angka kasus terbanyak terdapat pada Bondowoso. Tahap ini merupakan tahap untuk
kecamatan Kademangan dengan 24 kasus gizi mengkaji permasalahan yang akan diterapkan
buruk, diikuti oleh kecamatan Sumber wringin pada sistem ini. Sehingga setiap masalah yang
dengan 23 kasus. Sedangkan untuk kecamatan
Sempol pada tahun 2014 tidak terjadi kasus gizi sebaik mungkin. Tahap definisi masalah
buruk. dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data
secara tertulis maupun mengamati masalah pada
Wilayah Kabupaten Bondowoso suatu sistem yang telah ada.
2 Tahap Tahap System and Software Design
Tabel 4 data luas wilayah dan sesnsus penduduk Pada tahapan system and software design
No Nama Luas Wilayah KepadatanPenduduk dilakukan pembuatan design pemetaan digital
Kecamatan (Km2) per 1 km2 yang meliputi pembuatan point dan line pada
1 Maesan 64,25 714 aplikasi Quantum GIS. Hal ini berfungsi untuk
2 Grujugan 36,14 966 menerapkan atribute dan karakteristik Data
3 Tamanan 28,04 1.195
4 Jambesari 29,03 1.260
campak di Kabupaten Bondowoso secara
5 Pujer 35,91 1.083
6 Tlogosari 91,31 505
digital setelah data yang dibutuhkan sesuai
7 Sukosari 37,88 460 dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat.
8 Sumber 138,61 230 langkah awal yang harus dilakukan adalah
Wringin mengumpulkan data secara lengkap agar desain
9 Tapen 48,60 708 peta digital dapat dibuat bisa dengan baik tanpa
10 Wonosari 35,01 1.105 ada kekurangan

32
Faiqatul Hikmah, Dahlia Indah A, dan Irfan A Febrian. Pemetaan Digital Penyakit Campak ...

Pada tahapan desain pemetaan digital ini aplikasi diharapkan pembaca dapat mudah memahami
yang digunakan adalah quantum GIS versi 1.8.0. daerah-daerah yang memiliki kasus tinggi pada
Tahapan ini mulai memasukkan data-data yang penyebaran penyakit campak di Kabupaten
didapat saat melakukan penelitian. Data-data Bondowoso.
yang dibutuhkan meliputi data penyakit campak,
hasil imunisasi bayi, jumlah gizi buruk, luas
wilayah, dan kepadatan penduduk di Kabupaten
Bondowoso.

Gambar 3 Hasil Pemberian warna

3. Tahap Implementation and Unit testing


T
Gambar 1 Hasil digitasi Setelah peta digital diberi warna sesuai
dengan penyebaran penyakit campak, langkah
Langkah kedua adalah membuat titik atau Point berikutnya adalah menampilkan atribut peta
pada proses didigitasi peta. Langkah pertama yang telah dimasukkan sebelumnya seperti
untuk memulainya adalah dengan mengklik jumlah kasus campak, target imunisasi, kasus
lapisan kemudian pilih baru lalu klik lapisan gizi buruk dan kepadatan penduduk. Hal ini
berguna sebagai media mempermudah petugas
vektor baru dengan memilih titik pada kotak Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso untuk
dialognya seperti dibawah ini. Kemudian isi meneliti dan menangani daerah yang rawan
nama titik yang akan digunakan, misalnya dengan penyebaran penyakit campak.
nama kecamatan kemudian tentukan lebar dari
jumlah huruf. Jika selesai tekan OK. Otomatis
atribute akan disimpan sesuai dengan lokasi
yang kita inginkan. Untuk pemberian titik harus
mengaktifkan toogle editing terlebih dahulu,
kemudian bisa melakukan pemberian titik.

Gambar 4 Atribut peta

Gambar 2 Hasil Pemberian titik

Langkah awal yang dilakukan dalam desain warna


pada peta digital yaitu dengan mengaktifkan
layer area bondowoso. Lapisan tersebut
lapisan/layer
akan merubah warna kecamatan berdasarkan
jumlah kasus penyebaran penyakit campak di Gambar 5 Layout peta penyebaran campak
Kabupaten Bondowoso. Dengan adanya warna

33
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

Layout pada peta digital ini berfungsi menyimpan tersebut juga terdapat data sekunder yang mendukung
gambar dalam bentuk JPG atau BMP. Ini bermanfaat penyebaran penyakit campak
untuk melakukan penelitian saat presentasi atau
Pada penelitian tersebut terdapat data tentang target
penyeluhan. Namunpada penelitian yang dilakukan
imunisasi yang tercapai pada setiap kecamatan.
masih terdapat kelemahan ,peneliti masih belum
Laporan tersebut di dapat dari puskesmas pada setiap
terlalu menguasai tentang aplikasi quantum GIS . Saran
setiap kecamatan di Kabupaten Bondowoso. Dengan
untuk peneliti berikutnya adalah format gambar yang
cakupan Campak yang rata-rata setiap kecamatan
dihasilkanseharusnyalebihbaikdanlebihmenarik,
mencapai lebih dari 90% dan merata sampai ke
sehinggapembacamudahdalammenganalisisdaerah
tingkat desa diharapkan jumlah kasus Campak
yang memilikipenyebaranpenyakitcampak. Contoh
akan menurun oleh karena terbentuknya kekebalan
bentuk gambar seperti format 3 dimensi. Saran lain
kelompok (herd immunity). Dengan membawa
bagi peneliti berikutnya dapat mengkoneksikan
anaknya untuk mendapatkan imunisasi, seorang
hasil peta digital denganjaringan internet. Sehingga
ibu telah memberikan sumbangan bagi kekebalan
informasi dapat dengan mudah diperoleh. Diharapkan
kelompok. Dengan kata lain, selain memberi
kelemahan penulis dapat menjadi masukan bagi
perlindungan kepada anaknya agar tidak terkena
peneliti lainnya, khususnya bagi peneliti dalam
penyakit menular, tapi juga memberikan kontribusi
pembuatan peta digital.
sosial yang tinggi. anak yang telah mendapat
Pada legenda tersebut menunjukkan identitas dari kekebalan setelah imunisasi akan menghambat
simbol yang ada, seperti nama kecamatan dan juga perkembangan penyakit di kalangan masyarakat.
puskesmas yang ada pada peta tersebut. Untuk Di harapkan dengan adanya kegiatan imunisasi,
pemberian warna disesuaikan dengan tingkatan kekebalan kelompok (herd Immunity) akan terjadi
penyebaran penyakit campak pada setiap kecamatan. agar virus tidak mendapatkan kesempatan untuk
Warna tersebut memiliki tingkatan kejadian sebagai berkembang biak dalam tubuh manusia yang telah
berikut : divaksinasi sehingga penyebaran kuman dapat
dihentikan bahkan dapat diberantas.
1. Untuk warna 0 kasus Campak
2. Untuk warna antara 1 sampai 10 Berikut hasil wawancara kepada petugas Dinas
kasus Campak Kesehatan Kabupaten Bondowoso mengenai faktor
3. Untuk warna antara 11 sampai 20 kasus Campak lain penyebab penyakit campak.
4. Untuk warna antara 21
sampai 100 kasus Campak
“...Banyak sekali faktor yang menyebabkan anak
Adanya legenda peta digital tersebut diharapkan terkena campak dik. Selain status imunisasinya ada
memudahkan dalam membaca dan menganalisis juga lainnya toh,Diantaranya Hygiene Perorangan,
permasalahan tentang penyakit campak pada peta
lingkungan, serta statuz gizi dari anak tersebut. Penge-
tersebut. Hal ini menentukan kebijakan yang harus
diambil dalam penyelesaiannya. tahuan ibunya tentang campak juga mempengaruhi”
Responden 1

Menganalisa Hasil Peta Digital Penyebaran Berdasarkan hasil wawancara dari petugas dinas
Penyakit Campak di Kabupaten Bondowoso dari kesehatan di dapat bahwa masih banyak faktor
Tahun 2012, Tahun 2013, dan Tahun 2014 lain penyebab penyakit campak selain tidak
Peta digital ini merupakan peta yang memiliki mendapatkan imunisasi. Diantaranya kebersihan
unsur kesehatan, dikarenakan data yang terdapat dari orang tersebut, lingkungan sekitar, dan status
dalam peta digital tersebut merupakan data penyakit gizi. Pada penelitian yang saya lakukan di dapat
campak dengan disertai data sekunder sebagai bahwa data target imunisasi yang tercapai pada
pendukungnya. Peta digital tersebut merupakan peta setiap kecamatan rata-rata berada di atas 90%,
digital penyebaran penyakit campak di Kabupaten tetapi penyebaran penyakit campak masih banyak
Bondowoso. Warna yang ada pada peta menunjukkan terjadi. Hal ini dimungkinkan masih banyak faktor
tingkatan jumlah penyebaran penyakit yang terjadi penyebab lainnya selain imunisasi campak seperti
di Kabupaten Bondowoso. Warna pada peta tersebut yang dikatakan oleh responden.
dapat berubah maupun di update sesuai dengan
perkembangan data yang terjadi. Dalam peta digital

34
Faiqatul Hikmah, Dahlia Indah A, dan Irfan A Febrian. Pemetaan Digital Penyakit Campak ...

“...Lah, kn adik tau sendiri faktor penyebabnya kan penduduk berpengaruh dalam penyebaran penyakit
bukan hanya imunisasi. Meskipun status imunisasinya campak. Hal ini membuktikan bahwa virus campak
dapat menularkan melalui udara tanpa harus ada
lengkap, tapi Masih banyak faktor penyebab lainnya,
kontak langsung. Dapat dilihat pada data yang
seperti pendapatan keluarga juga bisa,status gizinya ada, kecamatan Bondowoso yang kepadatan
juga di cek. Ada juga faktor yang lebih penting, penduduk sebanyak 3.347 per 1 km 2 memiliki
pemberian ASI secara langsung. Sekarang banyak jumlah kasus sangat tinggi. Ini berbanding terbalik
balita yang terkena campak sebelum mendapatakan dengan kecamatan Sempol yang hanya kepadatan
imunisasi campak. Ya mungkin dikarenakan anak penduduknya sekitar 53 per 1 km2, tidak terjadi kasus
campak pada 3 tahun terakhir.
tersebut tidak mendapatkan ASI secara langsung
sehingga daya tahan tubuhnya lemah.” Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Casaeri, menurut Casaeri dalam jurnalnya yang
berjudul faktor-faktor kejadian penyakit campak
Responden 1
di Kabupaten Kendal tahun 2007 mengatakan
bahwa “hasil analisis hubungan faktor resiko
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di dapat kepadatan hunian dengan kejadian penyakit campak,
bahwa status imunisasi bukanlah faktor utama dalam menunjukkan bahwa kejadian penyakit campak
penyebaran penyakit campak, masih ada faktor dengan padat penghuni (63,2%) lebih besar di
lainnya. Misalnya status gizi dari anak tersebut, oleh banding tidak padat penghuni (36,8%)”.
karena itu peneliti memasukkan data kasus gizi buruk
yang terjadi di Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan Penelitian ini juga didukung peneliti sebelumnya,
data gizi buruk yang di dapat, jumlah penyebaran penelitian yang dilakukan oleh Dian Sari Nurani
penyakit campak banyak terjadi di daerah dimana (2012), menyatakan bahwa campak merupakan salah
di daerah tersebut juga memiliki jumlah kasus satu dari lima penyakit penyebab utama kematian
gizi buruk yang tinggi. “Seseorang dengan status anak Indonesia, termasuk di Kota Cirebon. Kasus
gizi yang baik akan mempunyai ketahanan tubuh campak terjadi sepanjang tahun di Cirebon, setiap
yang baik terhadap suatu penyakit serta proses bulan selalu ada laporan suspek kasus campak.
penyembuhan yang cepat( Purnomo 1996)”. Berdasarkan tempat yang sering terjadi kejadian
kasus campak adalah tempat dengan cakupan
imunisasi rendah.Tingginya insiden campak di
“...Banyaknya penduduk berpengaruh dik dalam hal
Kecamatan Kesambi pada tahun 2004, 2005, 2007,
ini. Semakin banyak tetangga maka potensi tertular dan 2009 diperkirakan karena kepadatan penduduk
juga tinggi kan,apalagi di Bondowoso sekarang udah yang tinggi. Yaitu sebesar 8.827,30 penduduk per
banyak perumahan baru. Ibu-ibu biasa membawa km2. Dikatakan tinggi karena kepadatan penduduk
anaknya ketika sedang mengobrol, mungkin mereka kecamatan lebih tinggi daripada kepadatan daerah
tidak tau kalau anak tetangga sedang sakit campak lainnya. Diketahui bahwa penularan penyakit campak
lebih mudah terjadi pada perumahan rakyat yang
sehingga menular. Campak kan bisa menularnya
padat, daerah yang kumuh dan miskin, serta populasi
lewat udara sehingga tanpa bersentuhan campak bisa
padat. Sedangkan untuk kecamatan Harjamukti di
menular loh. Kalo di kota juga kan banyak penitipan Kota Cirebon insiden campak yang tinggi disebabkan
anak, bisa juga tertular di tempat itu. Kalo di desa kan cangkupan imunisasi yang belummemenuhi target
ga’ ada dik mungkin kalo ortunya kerja mungkin yang UCI pada salah satu kelurahannya. UCI merupakan
ngerawat neneknya.” keadaan tercapainya cakupan imunisasi dasar
Responden 1
Dapat disimpulkan kemungkinan anak yang tinggal
Menurut Achmadi dalam Manajemen Penyakit di rumah padat penghuni akan mudah tertular atau
Berbasis Wilayah mengatakan “Kepadatan penduduk terinfeksi penyakit akibat kontak, apalagi bila dalam
yang didukung kepadatan hunian merupakan rumah tersebut ada penderita. Hal ini menandakan
persemaian subur bagi virus. Hunian yang padat kepadatan berpengaruh terhadap penyebaran
dapat mempermudah penularan yang terjadi penyakit campak.
melalui udara.” Berdasarkan hasil wawancara dan Hal sama juga terjadi dengan statuz gizi penderita
kutipan yang ada, didapatkan bahwa kepadatan campak. Sebagian besar dari kematian anak di

35
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

negara yang sedang berkembang, disebabkan oleh Berdasarkan masalah-masalah diatas yang masih
penyakit infeksi yang biasanya tidak penting, terjadi di Kabupaten Bondowoso, pada poin terakhir
tetapi menjadi berat karena anak kurang gizi. Suatu dapat menjelaskan bahwa terdapat kemungkinan
penyakit misalnya campak(morbili), cacar air atau daerah-daerah pinggiran atau pedesaan yang ada
bahkan pilek, tidak dapat sembuh karena daya tahan di Kabupaten Bondowoso masih banyak tersebar
penyakit campak. Misalnya pada daerah Wringin
(Berg,A. dan Robert J.muscat, 1987). Penelitian yang terdapat 7 kasus gizi buruk dengan kepadatan
dilakukan Casaeri dalam jurnalnya berjudul Faktor- penduduk 700 per 1 km2, kemudian daerah Jambesari
faktor risiko kejadian penyakit campak di Kabupaten dengan 5 kasus gizi buruk dan kepadatan penduduk
Kendal tahun 2002 mengatakan, “ besarnya risiko sekitar 1.260 per 1 km2, dan daerah Pujer dengan
kejadian penyakit campak pada anak dengan status Kasus gizi buruk sebanyak 9 kasus dengan kepadatan
gizi kurang 2,3 kali lebih tingi dibandingkan pada penduduk cukup banyak sekitar 1.083 per 1 km2. Dari
anak dengan status gizi sedang/baik.” 3 daerah tersebut tidak ditemukan kejadian kasus
Berkaitan dengan status gizi di Kabupaten penyakit campak, hal ini tidak menutup kemungkinan
Bondowoso, penyebaran campak di kecamatan yang bahwa di daerah tersebut terjadi namun kasus tidak
memiliki kasus campak tinggi juga terdapat jumlah terlaporkan. Kemungkinan 3 daerah tersebut masih
kasus gizi buruk yang tidak sedikit. Menandakan beranggapan bahwa penyakit campak dapat sembuh
terdapat hubungan antara kasus campak dan statuz sendiri bila ruam sudah keluar, sehingga anak
gizi dari sang penderita. Penelitian yang dilakukan yang sakit campak tidak perlu diobati. Sehingga
Casaeri juga mengatakan memungkinkan dengan dapat disimpulkan dalam penelitian ini, faktor
rendahnya status gizi mempengaruhi respon tubuh status gizi dan kepadatan penduduk berpengaruh
berupa pembentukan antibodi dan limfosit terhadap terhadap penyebaran penyakit campak di Kabupaten
adanya infeksi suatu penyakit,dimana untuk Bondowoso. Sehingga untuk Dinas Kesehatan
pemberntukan antibodi dan limfosit dibutuhkan Kabupaten Bondowoso perlu melakukan evaluasi
bahan baku berupa protein dan karbohidrat, pada untuk menyelesaikan beberapa masalah yang masih
anak dengan status gizi buruk kadar protein ada, sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit
dan karbohidrat dalam tubuh sedikit sehingga campak.
pembentukan antibodi dan limfosit akan terhambat
yang berakibat tubuh rentan terhadap infeksi
penyakit. SIMPULAN
Peneliti melakukan kunjungan ulang ke Dinas Dari hasil penelitian yang berjudul “Gambaran
Kesehatan Kabupaten Bondowoso dan mendapatkan Penyebaran Penyakit Campak di Kabupaten
info tentang masalah campak. Berikut merupakan Bondowoso Tahun 2012-2014 menggunakan
beberapa masalah campak yang masih terjadi di quantum GIS” dapat disimpulkan bahwa:
Kabupaten Bondowoso : 1. Terdapat 5 kecamatan yang memiliki jumlah kasus
sangat tinggi, diantaranya kecamatan Bondowoso,
1. Sasaran target bayi untuk imunisasi tidak sesuai
Wonosari, Binakal, Tenggarang, dan Kecamatan
dengan data yang di dapat dari Badan Pusat
Tapen. Sedangkan hasil imunisasi kecamatan
Statistik Daerah
dengan target imunisasi tertinggi terdapat di
2. Petugas tidak terlalu mengetahui secara pasti
Kecamatan Maesan dengan 130 %, dan terendah
jumlah sasaran bayi yang seharusnya mendapatkan
di Kecamatan Binakal dengan 77,2%. Untuk
imunisasi
kasus gizi buruk terbanyak terdapat di Kecamatan
3. Hanya masyarakat yang datang ke posyandu yang Kademangan dengan 24 kasus.
mendapat imunisasi
2. Kebutuhan peta digital persebaran penyakit campa
4. Masih ditemukan masyarakat yang kurang
di Kabupaten Bondowoso dengan menggunakan
mendukung kegiatan imunisasi
Quantum GIS 1.8 meliputi : Data penyebaran
5. Masih ditemukan kasus campak dengan status penyakit campak. Laporan hasil Imunisasi bayi,
imunisasi lengkap Data Kasus gizi buruk, Data sensus penduduk,
6. Masih ada anggapan campak merupakan penyakit dan Luas wilayah.
biasa sehingga masih menggunakan pengobatan 3. Dari peta digital perpenyebaran penyakit Campak
tradisional, sehingga kemungkinan masih ada tahun 2012-2014 di Kabupaten Bondowoso dapat
kasus tidak terlaporkan. dilihat bahwa kecamatan Bondowoso, Wonosari,

36
Faiqatul Hikmah, Dahlia Indah A, dan Irfan A Febrian. Pemetaan Digital Penyakit Campak ...

Binakal, Tenggarang, dan Kecamatan Tapen adalah Ibu Dalam Memberikan Imunisasi Campak
kecamatan dengan tingkat penyakit campak yang antara Desa Non Klb Campak Di Kecamatan
tinggi. Bondowoso 96 kasus Campak, Wonosari Cermee Kabupaten Bondowoso, Skripsi.
66 kasus Campak, Binakal 52 kasus Campak, Program pendidikan stra ta, Fakultas
Tenggarang 43 kasus Campak, dan Kecamatan Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Tapen 35 kasus Campak. Penyebaran penyakit
campak dipengaruhi gizi buruk dan kepadatan. Anisa. 2008. Pemetaaan Penyakit Demam Berdarah
(DBD) Kota Makassar Dengan Penduga
Empirical Baye s. Makassar. Jurusan
Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin.
DAFTAR PUSTAKA
Sa ri Nura ni, Dia n. dkk. 2012. Ga mbaran
Epidemiologi Kasus Campak Di Kota
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan Cetakan III. Jakarta: Rineka Cipta. Cirebon Tahun 2004-2011. (Studi Kasus Data
Surveilans Epidemiologi Campak di Dinas
Nugroho, E. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Kesehatan Kota Cirebon). Fakultas Kesehatan
Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Masyarakat Universitas Diponegoro

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Aaby, P. Bukh, dkk, 1984. Measles Vaccination and
Kualitatif dan R&D. Cetakan XVII. Bandung reduction in Child Mortality, A Community
: Alfabeta Study from Guinca-Bissau, Journal of
Infection 8: 13 – 21
Tata sutabri, 2004. Analisis sistem informasi.jakarta.
penerbit andi (sumber metode waterfall) Suardiyasa Made. Faktor-faktor Risiko Kejadian
Penyakit Campak pada Anak balita di
Setiawan, I made. 2008. Penyakit campak. Jakarta. Kabupten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah.
Penerbit Sagung Seto Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Yogyakarta; 2008.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Satgas imunisasi.
2014. Pedoman Imunisasi di Indonesia, Purnomo. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Jakarta.penerbit satgas imunisasi, ikatan terhadap Kejadian Penyakit Campak pada
dokter anak Indonesia. Anak Usia 12-24 bulan di Kodya Jaksel Tahun
1996. Jakarta: Program Studi Ilmu Kesehatan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Masyarakat . Program Pascasarjana UI;1996
Departemen Kesehatan RI. 2007. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesda) Provinsi Jawa Achmadi U. F. Manajemen Penyakit Berbasis
Timur. Jakarta. Wilayah, Seri Desentralisasi Kesehatan
Masyarakat. Jakarta; UI Press; 2008
Statistik Daerah Kabupaten Kabupaten Bondowoso,
e-Books. 2014. Bondowoso. Badan Pusat Berg, A. dan Robert J. Muscat, 1987. Perbeikan
Statistik Kabupaten Bondowoso. Gizi dan Dilema Kependudukan : faktor gizi,
Bharatara Karya Aksara, Jakarta (3);38-45.
Eka Chandra, Olivia. 2014. Perbedaan Predisposing,
Enabling, dan Reinforcing Factors Perilaku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

37

Anda mungkin juga menyukai